Anda di halaman 1dari 6

13 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 17, No.

1, April 2017

IDENTIFIKASI BAKTERI PADA PEGANGAN ESKALATOR DI SALAH SATU


PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA MANADO

Michelle V. Holderman1), Edwin de Queljoe1), Sendy B. Rondonuwu1)


1)
Program Studi Biologi, FMIPA Universitas Sam Ratulangi Manado
vivianychelle@gmail.com; edwin_de_queljoe@yahoo.co.id; rondonuwu64@yahoo.com;

ABSTRAK

Pusat perbelanjaan banyak diminati masyarakat karena mempunyai daya tarik internal dan
eksternal. Eskalator pada pusat perbelanjaan dilengkapi dengan pegangan tangan, dengan
demikian eskalator dapat menjadi media untuk penjangkitan penyakit yang dapat dengan cepat
menyebar karena bakteri pada tangan dapat berpindah ke tangan orang lain apabila memegang
pegangan dari eskalator tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi jenis-jenis
bakteri yang terdapat pada pegangan escalator. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
identifikasi bakteri meliputi pengamatan morfologi dan pewarnaan gram. Berdasarkan hasil
penelitian jenis bakteri yang ditemukan yaitu Staphylococcus epidermidis, Stomatococcus sp,
Bacillus subtilis.
Kata-kata kunci: Pusat perbelanjaan, eskalator, bakteri

IDENTIFICATION OF BACTERIA IN HANDRAIL ESCALATOR ON


SHOPPING CENTER IN MANADO
ABSTRACT

Shopping center attracted many people because they have internal and external appeal. Escalators
in shopping center equipped with handrails, thus escalator can be a medium for the outbreak of
disease can quickly spread because bacteria on the hands can be transferred into other hands when
holding the handle of the escalator that. The purpose of this study is to identify the types of
bacteria present on escalator handrail. The method used in this research is the identification of
bacteria includes observation of morphology and gram stain. Based on the results of the study
found that the type of bacteria Staphylococcus epidermidis, Stomatococcus sp, Bacillus subtilis.
Kata-kata kunci: Shopping center, escalator, bacteria

PENDAHULUAN asalnya sebagai pusat konsumsi atau


perdagangan kini beralih menjadi tempat
Masyarakat perkotaan pada umumnya
tujuan rekreasi yang menarik,
memiliki aktivitas dan rutinitas pekerjaan
menyenangkan, dan nyaman; tempat untuk
sehari-hari yang padat sehingga
mendapatkan hiburan, berinteraksi sosial
membutuhkan tempat rekreasi untuk
bersama teman dan keluarga; maupun
memulihkan kesegaran dan kesehatan tubuh
menjadi tempat untuk berbisnis bahkan
(Marpaung, 2000).
menjadi gaya hidup (Neo dan Wing, 2005).
Salah satu tujuan tempat rekreasi bagi
Kota Manado merupakan ibukota
masyarakat perkotaan yaitu pusat
Provinsi Sulawesi Utara yang terletak di
perbelanjaan. Pusat perbelanjaan pada
ujung pulau dan menjadi kota terbesar di
awalnya adalah suatu tempat yang berfungsi
Sulawesi Utara dengan jumlah penduduk
sebagai tempat perdagangan atau tempat
yaitu 425.634 jiwa (Badan Pusat Statistik,
bertemunya penjual dan pembeli dalam
2015) di Kota Manado terdapat beberapa
melakukan transaksi namun sejalan dengan
pusat perbelanjaan, diantaranya yaitu Manado
kemajuan dibidang teknologi, pusat
Town Square yang terletak di pinggir pantai
perbelanjaan telah berkembang dari fungsi
14 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 17, No. 1, April 2017

(Sompie dan Kristanto, 2013). Manado Town bakteri. Bakteri merupakan salah satu
Square banyak diminati masyarakat golongan mikroorganisme prokariotik (bersel
dibandingkan dengan pusat perbelanjaan tunggal) yang hidup berkoloni dan tidak
yang lain karena mempunyai daya tarik mempunyai selubung inti namun mampu
internal yaitu memiliki fasilitas perbelanjaan hidup dimana saja (Jawetz et al., 2004).
dan rekreasi yang lengkap, memiliki daya Menurut klasifikasinya bakteri dibagi
tarik eksternal yaitu aksesibilitas yang baik menjadi 2 yaitu bakteri Gram positif dan
dengan jarak yang mudah dicapai dari bakteri Gram negatif. Beberapa bakteri Gram
berbagai penjuru, tidak terlalu memakan positif dan bakteri Gram negatif merupakan
waktu yang lama ketika melakukan flora normal pada tubuh manusia. Flora
perjalanan ke pusat perbelanjaan ini serta normal adalah mikroorganisme yang
tersedianya tempat parkir teratur yang menempati suatu daerah tanpa menimbulkan
disediakan dekat dengan setiap pintu masuk penyakit pada inang yang ditempati. Pada
(Gogugu et al., 2015). kulit normal biasanya ditempati sekitar 102-
Pusat perbelanjaan kini telah 106 CFU/cm2 bakteri (Trampuz dan Widmer,
berkembang menjadi tempat umum yang 2004). Ada juga sebagian dari bakteri Gram
banyak dikunjungi mayarakat dari berbagai positif dan bakteri Gram negatif misalnya
kalangan. Sejumlah penelitian telah Staphylococcus aereus yang dapat
menunjukkan bahwa permukaan umum yang menyebakan penyakit jika mencapai jumlah
di gunakan seperti computer, telepon headset, 1.000.000 atau 106 per Gram yang merupakan
gagang pintu, kereta belanja, dan Automatic suatu jumlah yang cukup untuk memproduksi
Teller Macine (ATM) merupakan sumber toksin (Synder, 1988).
potensial dari infeksi bakteri dan virus yang
menyebabkan penyebaran flu, pilek, dan Pusat Perbelanjaan
diare (Ashgar, dan El-Said, 2012). Kegiatan berbelanja merupakan
Pada pusat perbelanjaan terdapat kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan
permukaan umum yang menjadi salah satu hidup dan hampir setiap manusia dalam
fasilitas yang disediakan pusat perbelanjaan masyarakat melakukannya. Berbagai fasilitas
untuk membantu pengunjung yaitu eskalator. disediakan untuk memenuhi kebutuhan
Eskalator merupakan tangga dengan anak- berbelanja manusia mulai dari pasar
anak tangga yang terus bergerak naik atau tradisional hingga pusat perbelanjaan modern
turun dan diperlengkapi dengan pegangan yang kini banyak diminati masyarakat
yang dapat digunakan untuk membantu diantaranya yaitu mall (Schiffman dan
menjaga keseimbangan pada saat menaiki Kanuk, 2004).
eskalator yang terus bergerak (Kamus Online
Bahasa Indonesia, 2016). Eskalator
Penelitian mengenai potensi patogen Eskalator adalah salah satu transportasi
bakteri yang terdapat di tempat umum vertikal berupa konveyor untuk mengangkut
sebelumnya telah dilakukan di bagian timur orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang
Saudi Arabia yaitu di pusat Kota Dammam, dapat bergerak ke atas dan kebawah
Khobar, dan Qatif yaitu pada pegangan mengikuti jalur berupa rantai rail atau rantai
tangan eskalator, kereta belanja dan yang digerakkan oleh motor. Eskalator
Automated Teller Machine (ATM). Hasil dilengkapi dengan pegangan tangan.
penelitian menunjukan bahwa bakteri yang Pegangan tangan terbuat dari bahan karet
paling banyak ditemukan yaitu pada khusus dengan lapisan baja penguat yang
pegangan eskalator dan mesin ATM dengan berfungsi untuk mencegah penumpang jatuh
bakteri yang paling umum ditemukan adalah pada saat masuk atau keluar dari anak tangga
Bacillus subtilis, Micrococcus luteus, (Syah, 2007)
Bacillus cereus, Kocuria atrina dan
Staphylococcus epidermidis yang dapat Bakteri
menyebabkan infeksi kulit, infeksi saluran Bakteri merupakan salah satu golongan
kemih, meningitis, endocarditis, infeksi mata organisme prokariotik (tidak mempunyai
dan lainnya (Aldosary, 2016). selubung inti) namun bakteri memiliki
Menurut Radji (2011) salah satu informasi genetik berupa DNA yang
penyebab penyakit infeksi disebabkan oleh berbentuk sirkuler, panjang dan bisa disebut
Holderman, de Queljoe dan Rondonuwu: Identifikasi Bakteri ……… 15

nucleoid. Tes bokimia pewarnaan gram meliputi bentuk koloni bakteri, warna koloni,
merupakan kriteria yang efektif untuk tepi koloni, dan elevasi koloni bakteri
klasifikasi. Hasil pewarnaan akan (Nurhari 2009). Kemudian dilanjutkan
menunjukkan perbedaan dasar dan kompleks dengan pewarnaan Gram yang bertujuan
pada sel bakteri (struktur dinding sel), untuk mengetahui golongan bakteri jika
sehingga dapat membagi bakteri menjadi 2 bakteri Gram positif akan berwarna ungu dan
kelompok yaitu bakteri Gram positif dan jika bateri Gram negatif akan berwarna agak
bakteri Gram negatif (Jawetz et al., 2004). merah (Willey et al., 2008). Pewarnaan Gram
Pada pewarnaan Gram, golongan bakteri dilakukan dengan cara bakteri difiksasi diatas
gram positif akan memberikan warna ungu microscope slides menggunakan NaCl dan
karena memiliki lapisan peptidoglikan setebal yang pertama diberi larutan kristal violet
20-80nm sedangkan Bakteri Gram negatif selama 3 menit, lugol selama 1 menit, alkohol
memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis 95% selama 30 detik dan safranin selama 2
yaitu 5-10 nm dengan komposisi utama: menit.
lipoprotein, membran luar dan polisakarida.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN
Hasil yang didapatkan pada
Penelitian ini dilakukan selama bulan pengamatan morfologi koloni yaitu seperti
Agustus sampai bulan Oktober 2016. dalam Tabel 1.
Pembuatan media dan kultur bakteri Pada hasil pengamatan morfologi
dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi
koloni bakteri, didapatkan koloni bakteri
FMIPA UNSRAT, Pengambilan sampel
bakteri dilakukan di salah satu pusat berbentuk bulat dengan tepi utuh yang
perbelanjaan yang ada di Manado (3 lokasi mendominasi namun ada juga beberapa
pengambilan) dan Identifikasi bakteri koloni bakteri dengan tepi bergerigi,
dilakukan di Dinas Kesehatan Provinsi warna beragam yaitu putih, kuning, dan
Sulawesi Utara. merah serta elevansi tumbuh
Alat yang digunakan yaitu cottonbud dipermukaan. Morfologi koloni bakteri
berukuran besar, inkubator, autoclave, perlu diamati untuk mempermudah dalam
timbangan analitik, alumunium foil, plastik proses identifikasi bakteri karena sifat-
obat, kapas, kasa, gelas piala, magnet stirer sifat koloni bakteri dapat menentukan
bar, hotplate, tabung reaksi, eppendorf, pipet, jenis bakteri tersebut.
jarum inokulasi, tabung kecil, petri dish, hand
Koloni sel bakteri merupakan
sanitaizer, plastik pembungkus dan alat tulis
menulis. Bahan yang digunakan berupa sekelompok sel yang dapat dilihat secara
nutrient agar, air steril (millique water), langsung dengan mata. Koloni bakteri
kristal violet, lugol, alkohol 95%, safranin, dapat berbentuk bulat, tak beraturan
dan media Mannitol Salt Agar. dengan permukaan cembung, cekung atau
Ditimbang bubuk nutrient agar datar serta tepi koloni rata atau
sebanyak 14 gram dan dimasukkan kedalam bergelombang (Cappucino, 1987).
500 ml air kemudian dididihkan diatas hot Berdasarkan hasil penelitian
plate dengan suhu 260◦C selama kurang lebih Wahyuni (2011) menyatakan dengan
20 menit. Nutrient agar yang telah mendidih melakukan pengamatan morfologi bakteri
dituang kedalam petri dish sebanyak 20 ml akan memudahkan dalam
dan pada tabung reaksi sebanyak 5 ml lalu
mengidentifikasi bakteri misalnya bakteri
diberi tutup menggunakan kapas dan kasa.
Alat dan bahan yang digunakan disterilisasi Bacillus sp. koloni muncul di atas
menggunakan autoklaf. Pengambilan sampel permukaan media Nutrient Agar (NA)
dilakukan dengan cara cottonbud dicelupkan dengan warna koloni kuning, krem atau
kedalam tabung kecil berisi 5 ml air steril putih kusam, dan merah kecoklatan,
kemudian air tersebut disebarkan pada media bakteri Staphylococcus sp. koloni muncul
tanam bakteri dan diinkubasi selama 48 jam. di atas permukaan media NA dengan
Identifikasi bakteri dilakukan koloni berwarna putih dan permukaan
dengan cara mengamati morfologi koloni koloni mengkilat.
16 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 17, No. 1, April 2017

Tabel 1. Bentuk dan morfologi koloni berdasarkan isolat


Isolat Bentuk dan Morfologi Koloni Bakteri
A Bentuk : Bulat, Warna : Putih, Tepi : Utuh, Elevasi: Tumbuh dipermukaan
Bentuk : Bulat tidak teratur, Warna : Putih agak transparan, Tepi : Bergerigi, Elevasi
B
: Rata
Bentuk : Bulat kecil (seperti titik-titik), Warna : Kuning, Tepi : Utuh,, Elevasi:
C
Tumbuh di permukaan
Bentuk : Bulat lengket, Warna : Putih keruh, Tepi : bergelombang, Elevasi : Tumbuh
D
di permukaan
Bentuk : Bulat licin, Warna : Putih keruh, Tepi : Utuh, Elevasi : Tumbuh di
E
permukaan rata
Bentuk : Bulat, Warna : Merah, Tepi : Utuh, Elevasi : Tumbuh di permukaan
F
cembung
Bentuk : Bulat licin, Warna : Putih Keruh, Tepi : Utuh, Elevasi : Tumbuh di
G
permukaan
H Bentuk : Bulat , Warna : Putih Bening, Tepi : Utuh, Elevasi : Tumbuh di permukaan
Bentuk : Seperti akar Berlendir, Warna : Putih, Tepi : Bergerigi, Elevasi : Tumbuh di
I
permukaan cembung
J Warna : Kuning, Tepi : Utuh, Elevasi : Tumbuh di permukaan datar

Setelah pengamatan morfologi tidak dapat tumbuh pada konsenterasi


koloni bakteri dilakukan pewarnaan garam 7,5% kecuali jenis bakteri
Gram. Berdasarkan hasil pengamatan Staphylococcus. Jenis bakteri
diketahui bahwa isolat A, C, dan D Staphylococcus aureus akan
merupakan bakteri Gram positif coccus, menghasilkan koloni kuning dengan zona
isolat B, E, F, G, H, I, J merupakan kuning karena bakteri tersebut dapat
bakteri Gram positif basil. memfermentasi manitol menjadi asam
Isolat A, C dan D merupakan yang kemudian merubah warna indikator
bakteri Gram positif coccus karena pada phenol red dari merah menjadi kuning,
saat pewarnaan Gram bakteri-bakteri ini sedangkan Staphylococcus epidermidis
berwarna ungu dan berbentuk bulat. menghasilkan koloni merah muda kecil
Untuk mengetahui jenis dari bakteri atau merah dengan tidak ada perubahan
Gram positif coccus ini dilakukan warna medium karena tidak
pengujian pada media Mannitol Salt Agar memfermentasi manitol.
(MSA). Pengujian ini bertujuan untuk Pada pewarnaan Gram sampel D
mengetahui kemampuan bakteri dalam menunjukan warna ungu yang berarti
memfermentasi mannitol. Apabila bakteri bakteri ini merupakan bakteri Gram
tersebut dapat memfermentasi mannitol positif dan pada saat pengamatan
maka media akan berubah warna dari dibawah mikroskop bakteri ini berbentuk
merah menjadi kuning. Pada pengujian bulat namun lebih besar dari pada bakteri
ini isolat A dan C tidak menunjukan Staphylococcus. Berdasarkan hal tersebut
perubahan warna, hal tersebut disimpulkan bahwa bakteri tersebut
menunjukkan bakteri tidak termasuk pada kelompok bakteri
memfermentasi mannitol yang berarti Stomatococcus. Menurut Fanourgiakis
isolat ini merupakan bakteri (2003), genus Stomatococcus merupakan
Staphylococcus epidermidis. bakteri yang sulit dibedakan dengan
Media MSA merupakan media genus Micrococcus dan Staphylococcus
yang mengandung garam natrium klorida namun dapat dibedakan melalui bentuk
7,5% dan indikator pH phenol red koloninya.
sehingga media ini menjadi media Pada isolat B, E, F, G, H, I, J
selektif karena sebagian besar bakteri berwarna merah yang berarti merupakan
Holderman, de Queljoe dan Rondonuwu: Identifikasi Bakteri ……… 17

bakteri Gram negatif namun pada saat kontak dengan pegangan eskalator
diamati dibawah mikroskop bakteri- menjadi media penyebaran bakteri ini.
bakteri tersebut terlalu menumpuk dan Menurut Wattimena et al (1991),
bentuk selnya berbeda dari bakteri Gram penyebaran dan penularan penyakit
negatif pada umumnya. Untuk infeksi pada manusia pada dasarnya
memastikan kembali apakah bakteri terjadi melalui tiga cara, inhalasi, ingesti,
tersebut adalah Gram negatif dilakukan dan melalui vektor hewan atau manusia
penanaman bakteri pada media lain. Cara penularan inhalasi melalui
MacConkey (MCA). sistem respirasi, cara penularan ingesti
Media MCA merupakan media melalui makanan atau minuman yang
yang memiliki senyawa utama yaitu dimakan, dan cara penularan melalui
laktosa, garam empedu, dan merah netral vektor hewan atau manusia lain yaitu
sebagai indikator warna. MCA melalui vektor atau perantara berupa
merupakan medium kultur yang hewan atau manusia sebagai karier
dirancang untuk menumbuhkan bakteri sebelum menjalar ke manusia lain dan
Gram-negatif dan membedakan mereka menimbulkan penyakit .
berdasarkan kemampuan memfermentasi S.epidermidis merupakan flora
laktosa. Media ini berisi garam empedu normal pada kulit, membran mukosa
untuk menghambat sebagian besar bakteri manusia, rongga hidung bagian depan,
Gram-positif dengan adanya garam dan saluran pencernaan. Bakteri ini juga
empedu yang akan membentuk kristal sering ditemukan pada selaput lendir,
violet, serta pewarna merah netral sebagai bisul dan luka (Jawetz et al., 2010).
pH indikator untuk mengetahui adanya Berbeda halnya dengan bakteri
fermentasi laktosa (Lay, 1994). Menurut Stomatococcus yang ditemukan di
Compant et al (2005), genus Bacillus eskalator ini diduga Stomatococcus
biasanya digunakan sebagai agen mucilaginous karena bakteri merupakan
biokontrol secara luas, bakteri ini mampu flora normal pada bagian orofaringeal
menghasilkan zat antimikroba berupa (Fanourgiakis, 2003) dan untuk pertama
bakteriosin. Bakteriosin adalah zat kali bakteri ini diisolasi dari selaput
antimikroba polipeptida atau protein yang lender pipi dan gusi manusia (Hermann et
diproduksi oleh mikroorganisme yang al., 1995). Selanjunya yaitu bakteri
bersifat bakterisida. Bakteriosin Bacillus subtilis, karna pemindahan
membunuh sel targetnya dengan menyisip ketujuh isolat bakteri yang telah
pada membran target dan mengakibatkan dilakukan berulang kali maka bakteri ini
fungsi membran sel menjadi tidak stabil dapat dengan mudah mengkontaminasi ke
sehingga menyebabkan sel lisis. tujuh isolat. Sifat bakteri ini sebagai agen
Tiga jenis bakteri tersebut biokontrol secara luas yaitu mempunyai
ditemukan pada pegangan eskalator kemampuan untuk menghasilkan
karena adanya kontak langung antara Bakteriosin.
tangan dengan pegangan eskalator Berdasarkan hasil yang diperoleh
maupun penyebaran melalui udara. terdapat tiga isolat pada lokasi I (dekat
Kondisi pusat perbelanjaan yang ramai Hypermart) yaitu dua bakteri
memungkinkan banyak kontak langsung Staphylococcus epidermidis dan satu
dengan pegangan eskalator. Diduga bakteri Bacillus subtilis, dua isolat di
pengguna eskalator yang tanpa sadar lokasi II (depan Matahari) yaitu satu
menutup mulut ketika menguap, bakteri Stomatococcus dan bakteri
berbicara mengeluarkan salifa, bersin, Bacillus subtilis, dan empat isolat di
luka, ataupun jari anak-anak yang lokasi III (dekat XXI) yaitu satu bakteri
dimasukan kedalam mulut dan kemudian Staphylococcus epidermidis dan tiga
bakteri Bacillus subtilis, hal tersebut
18 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 17, No. 1, April 2017

membuktikan bahwa semakin banyak Agents and Chemotherapy. 39 (1):


pengunjung semakin besar kemungkinan 268–270.
didapati lebih banyak bakteri. Jawetz, E., J, Melnick dan Adelberg. 2004.
Melalui diskusi secara langsung Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23.
dengan pimpinan pusat Perbelanjaan ini EGC. Jakarta
Jawetz, E., dan J, Melnick. 2010. Review of
pegangan eskalator di bersihkan sehari Medical Microbiology 15th edition.
sekali pada waktu pagi sebelum pusat Lange Medical Publication :
perbelanjaan ini di buka. Hal tersebut California.
dapat menjadi alasan mengapa hanya tiga Kamus Online Bahasa Indonesia. 2016.
jenis bakteri saja yang di dapatkan. Eskalator.
<http://kamusbahasaindonesia.org/eska
KESIMPULAN lator> [diakses 17 Mei 2016]
Lay, BW. 1994. Analisis Mikroba di
Bakteri yang terdapat pada pegangan
Laboratorium. Jakarta: Grafindo. ISBN
eskalator di salah satu pusat perbelanjaan di
979-421-388-8.Hlm.110
Manado yaitu Staphylococcus epidermidis,
Marpaung, P. 2000. Analisis Pembangunan
Stomatococcus sp., dan Bacillus subtilis.
Nilai Sosial Budaya dan Pengaruhnya
Terhadap Pembangunan Wilayah di
DAFTAR PUSTAKA
Kecamatan Pangururan Kabupaten
Aldosary, S.K.A. 2016. Handborne Tapanuli Utara (Tesis). Universitas
Transmision of Infectious Agents by Sumatra Utara
Escalator Handrails, Shopping Carts, Neo, Lynda Wee Keng dan Tong Kok Wing,
and Automated Teller Machines 2005. The 4Rs of asian Shopping
(ATMs). Science and Technology. Centre Management. Jakarta:
14(1):128-130 Gramedia Pustaka Utama
Ashgar, S. dan H.M, El-Said. 2012. Nurhari. 2009. Mikrobiologi Uji IMVIC.
Pathogenic bacteria associated with <https://www.scribd.com/doc/2604037
different public environmental sites in 5/mikrobiologi-uji-IMViC-Ogi-Nh>
Mecca City. Open Journal of Medical [diakses 19 Juni 2016]
Microbiology. 2:133-137. Syah, F. 2007. Perencanaan Eskalator Lantai
Badan Pusat Statistik. 2010. Sensus Satu ke Lantai Dua di Gedung Pusat
Penduduk Provinsi Sulawesi Utara Perbelanjaan Tanggerang [Skripsi].
<http://sulut.bps.go.id/linkTabelStatis/ Universitas Mercu Buana
view/id/38> [diakses 8 Oktober 2016] Radji, M. 2011. Buku Ajar Mikrobiologi
Cappuccino, JG dan N, Sherman. 1987. Panduan Mahasiswa Farmasi dan
Microbiology: A Laboratory Manual. Kedokteran. EGC. Jakarta
The Benjamin/Cummings Publishing Sciffman dan A, Kanuk. 2004. Analisa
Company, Inc. Clifornia. Marketing Mix, Lingkungan Sosial,
Fanourgiakis, P., A, Georgala., M, Psikologi Terhadap Keputusan
Vekemans., D, Daneau., C, Heymans., Pembelian Online Pakaian Wanita.
dan M, Aoun. 2003. "Bacteremia due Jurnal Manajemen Pemasaran Petra.
to Stomatococcus mucilaginosus in 1(2)
neutropenic patients in the setting of a Sompie, D.P.R dan L, Kristanto. 2013.
cancer institute". Clinical Fasilitas Perbelanjaan dan Rekreasi di
Microbiology and Infection. Manado. Jurnal eDimensi Arsitektur.
9(10):1068–1072. 1(2)
Gogugu, Z., R.J, Poluan., dan A.M, Malik. Trampuz, A. dan A.F, Widmer. 2004. Hand
2015. Analisis Daya Tarik “Mantos Hygine: A Frequently Missed
Mall” Bagi Masyarakat Kota Manado Livesaving Opportunity During Patient
[pdf]. eJournal Unsrat. Care. Mayo Clinic
Herrmann, E., Mathias., Peters, G. 1995. Proceedings.79:109-116
"Antimicrobial Susceptibilities of Wattimena. 1991. Farmakodinamik dan
Stomatococcus mucilaginosus and of Terapi antibiotic. Universitas Gajah
Micrococcus spp.". Antimicrobial Mada. Press, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai