Anda di halaman 1dari 31

PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TOBELO

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KABUPATEN HALMAHERA UTARA

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TOBELO
NOMOR : 445/1468.c/KEP-DRSUD/IX/2019

TENTANG

PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI RAWAT JALAN


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TOBELO

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TOBELO,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 23


Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera utara
Nomor 10 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi,
Tugas pokok dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Halmahera Utara;
b. bahwa agar pelayanan Rumah Sakit Umum daerah
dapat terlaksana dengan baik, maka perlu adanya
kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
sebagai landasan bagi penyelenggaran Pelayanan
Instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah
Tobelo;
c. bahwa agar pelayanan Rumah Sakit Umum daerah
dapat terlaksana dengan baik, maka perlu adanya
kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
sebagai landasan bagi penyelenggaran Pelayanan
Instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah
Tobelo;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999 tentang


Pembentukan Provinsi Maluku Utara, Kabupaten
Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 174, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3895), sebagaiman telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2000
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3961);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003 tentang
Pembentukan Kabupaten Halmahera Utara,
Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten
2
Kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Timur dan
Kota Tidore Kepulauan di Provinsi Maluku Utara
3. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2464);
4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara republic Indonesia Nomor 4431);
5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
6. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah;
7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 298);
8. Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2015
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2015
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005
tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan
Standar Pelayanan Minimal;
12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77
Tahun 2015 Tentang Pedoman Organisasi Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 159);
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 159 b/1988
tentang Rumah Sakit;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun
2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
755/MENKES/PER/IV/2011 tentang
Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 47/2013 tentang Komite Keperawatan
Rumah Sakit;
17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2014
tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 360);
18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
109/PMK.02/2006 tentang Pembentukan Dewan
Pengawas pada Badan Layanan Umum Daerah;
19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 tahun 2014
tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit;
3
20. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera utara
Nomor 10 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi,
Tugas pokok dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Halmahera Utara;
21. Peraturan Bupati Halmahera Utara Nomor 21 Tahun
2016 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan tata Kerja
Rumah sakit Umum daerah Tobelo Kabupaten
Halmahera Utara;
22. Peraturan Bupati Nomor 15 tahun 2019 tentang
Pengaturan Internal Badan Layanan Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah Tobelo;
23. Keputusan Bupati Halmahera Utara Nomor
900/184/HU/2018 tentang Penetapan RSUD Tobelo
Kabupaten Halmahera Utara untuk menerapkan
Pola pengelolaan Keuangan badan Layanan Umum
Daerah dengan Status Badan Layanan Umum
Daerah Penuh;
24. Keputusan Bupati Halmahera Utara Nomor:
445/289/HU/2016 tanggal 13 Oktober tahun 2016
tentang Izin Operasional Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Halmahera Utara;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


TOBELO TENTANG PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI
RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
TOBELO

KESATU : pemberlakuan Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan


di Rumah Sakit Umum Daerah Tobelo.

KEDUA : pedoman pelayanan instalasi rawat jalan sebagaimana


tercantum dalam diktum kesatu, disosialisasikan untuk
dilaksanakan dan digunakan oleh unit kerja terkait.

KETIGA : pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pedoman


pelayanan instalasi rawat jalan tercantum dalam diktum
kesatu dan kedua dilakukan oleh kepala unit kerja
terkait.

KEEMPAT : keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Tobelo
pada tanggal 2018
4

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH TOBELO,
KABUPATEN HALMAHERA UTARA

IRWANTO TANDAAN

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH TOBELO
NOMOR 445/1468.c/KEP-DRSUD/IX/2019
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI
RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH
5

PEDOMAN
PELAYANAN INSTALASI RAWAT JALAN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TOBELO

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.

Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan


profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, keperawatan, dan
tenaga ahli kesehatan lainnya. Instalasi Rawat Jalan adalah suatu bagian
pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan pencegahan,
pengobatan serta pemulihan terhadap penderita dengan waktu kurang
dari 24 jam, dimana dalam pelayanannya terkait dengan kegiatan
penunjang lain seperti rehabilitasi medis, laboratorium, radiologi dan
farmasi.Selain mendapatkan pelayanan kesehatan sebaik- baiknya,
pasien dan keluarga juga mengharapkan kenyamanan dan keamanan
baik dari segi petugas yang cekatan, kenyamanan ruang tunggu, antrian
yang tidak terlalu lama, kebersihan toilet maupun dari sumber daya
manusia yang bertugas ditempat pelayanan kesehatan tersebut harus
profesional. Selain itu instalasi rawat jalan sebagai salah satu tempat
pelayanan yang pertama, yang diharapkan pasien maupun keluarga
pasien adalah sebagai tempat pemberi informasi yang jelas sebelum
pasien mendapatkan tindakan / pelayanan berikutnya bahkan sampai
memerlukan rawat inap.

Sebagai bagian dari rumah sakit, instalasi rawat jalan berupaya


meningkatkan pelayanan kesehatan dan berusaha memenuhi segala
aspek mutu kesehatan. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya serta
tuntutan masyarakat akan pemenuhan kesehatan yang prima maka
instalasi rawat jalan sampai tahun ini menambah pelayanan diantaranya
klinik mata, klinik penyakit dalam, klinik kebidanan dan kandungan,
klinik MCU, klinik bedah, klinik anak, klinik TB Paru, klinik HIV, klinik
Geriatri dan klinik gigi dan mulut serta tidak menutup kemungkinan
pelayanan ini akan terus bertambah.

B. Tujuan Pedoman

a. Tujuan khusus
6
Terwujudnya penyelanggaraan pelayanan kesehatan di instalasi rawat
jalan dengan mutu tinggi serta mengutamakan keselamatan pasien.

b. Tujuan umum

 Pelayanan kesehatan di instalasi rawat jalan dapat berjalan dengan


baik berdasarkan SPO sehingga keselamatan pasien dapat
dimaksimalkan.
 Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata,terjangkau
dengan pengutamaan pada upaya preventif, promotif disamping
kuratif.

 Menciptakan instalasi rawat jalan dengan pelayanan yang nyaman


dan lingkungan yang aman.

 Menjadi instalasi rawat jalan dengan SDM yang ramah kasih,


profesional, tim, dan caring.

C. Ruang Lingkup Pelayanan

Instalasi Rawat Jalan RSUD Tobelo memiliki ruang lingkup


pelayanan umum dan spesialistik yang terdiri dari:

1. Lingkup pelayanan klinik Umum : Memberikan pelayanan dengan


lingkup yang terbatas yaitu pasien dengan pelayanan MCU(Medical
Cek Up).Di periksa oleh dokter umum.
2. Lingkup pelayanan klinik spesialistik : Memberikan pelayanan
kepada pasien yang memerlukan penanganan lebih lanjut dengan
dilayani oleh dokter spesialis.

D. Batasan Operasional

Untuk lebih mengarahkan pemahaman dibuat batasan istilah penting


yang terkait dengan kerangka pelayanan Instalasi Rawat Jalan.

1. Rumah Sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional


yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli
kesehatan lainnya.

2. Instalasi Rawat Jalan adalah bagian pelayanan di rumah sakit yang


memberikan pelayanan pencegahan, pengobatan serta pemulihan
terhadap penderita dengan waktukurang dari 24 jam dimana dalam
7
pelayanannya terkait dengan kegiatan penunjang lain seperti
rehabilitasi medis, laboratorium, radiologi dan farmasi.

3. Instalasi Rawat Jalan adalah unit yang melayani pelayanan rawat jalan
yang meliputi tindakan pencegahan, pengobatan dan pemulihan
terhadap pasien umum atau yang membutuhkan tindakan spesialistik
dasar (anak, penyakit dalam, kebidanan dan kandungan serta bedah
umum,mata,pelayanan gigi dasar,pelayanan TB Paru,pelayanan HIV
dan pelayanan geriatric,Medical Cek Up).

a. Pelayanan Poliklinik :

1. Klinik Umum : memberikan pelayanan dengan lingkup yang


terbatas yaitu pasien dengan pelayanan MCU(Medical Cek Up).
Di periksa oleh dokter umum.
2. Klinik Obsgyn dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan kehamilan, konsultasi kandungan / alat
kontrasepsi, penentuan diagnosa, tindakan pemasangan dan
lepas alat kontrasepsi IUD. yang melayani adalah dokter
Sp.Obsgyn.

3. Klinik Bedah dimana didalamnya mencakup pelayanan


pemeriksaan, penentuan diagnosa dan rawat luka. Dokter yang
melayani adalah dokter Sp.Bedah.

4. Klinik Dalam dimana didalamnya mencakup pelayanan


pemeriksaan dan penentuan diagnosa. Dokter yang melayani
adalah dokter Sp.Penyakit Dalam

5. Klinik Anak dimana didalamnya mencakup pelayanan


pemeriksaan,penentuan diagnosa.dokter yang melayani adalah
dokter Sp.Anak

6. Klinik TB Paru dimana didalamnya mencakup pelayanan


pemeriksaan, penentuan diagnosa.Dokter yang melayani adalah
dokter umum yang sudah mengikuti pelatihan TB DOTS

7. Klinik Mata dimana didalamnya mencakup pelayanan


pemeriksaan, penentuan diagnosadokter yang melayani adalah
dr.Sp.Mata.
8
8. Klinik HIV dimana didalamnya mencakup pelayanan
pemeriksaan,penentuandiagnosa.Dokter yang ,melayani adalah
dokter umum yang sudah mengikuti pelatihan PDP HIV.

9. Klinik Geriatri dimana didalamnya mencakup pelayanan


pemeriksaan dan penentuan diagnosa.Dokter yang melayani
adalah dokter umum yang sudah mengikuti pelatihan Geriatri.

10. Klinik Gigi dan mulut dimana didalamnya mencakup pelayanan


pemeriksaan.penentuan diagnosa.Dokter yang melayani adalah
dokter gigi.

b. Pelayanan Administrasi

1. Petugas Administrasi Umum & BPJS Melakukan Pendaftaran


kepada Pasien yang sudah mengambil nomor antrian di
Anjungan Tiket Antrian dan Petugas Administrasi mendaftrakan
pasien sesuai dengan klinik tujuan
2. Pasien Umum dan BPJS yang sudah memiliki nomor rekam
medic dan rujukan On line bisa melakukan pendaftran di
Anjungan Pendaftran Mandiri

3. Pasien Umum dan BPJS bisa Melakukan Reservasi dari luar


dengan mengunakan Aplikasi Android pada H-3 sampai H-1
sebelum datang berobat.

E. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang


Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.

3. Undang-Undang No 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran

4. Undang-Undang No 38 tahun 2014 tentang Keperawatan

5. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga


Kesehatan.

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.


971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang Standar Kompetensi Pejabat
Struktural Kesehatan.
9
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.

8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat.

9. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor


1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan
Praktik Bidan.

10. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor


1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan.

11. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang


Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

12. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik


Indonesia 1997.

13. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit,


Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1999.

14. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di


Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.

15. Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana


Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.

16. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Di


Sarana Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
2001.

17. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen


Kesehatan Republik Indonesia 2005.

18. Dasar-dasar Asuhan Kebidanan, Departemen Kesehatan Republik


Indonesia 2005.

19. Pedoman Penanggulangan KLB – DBD Bagi Keperawatan di RS


Dan Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006.

20. Pedoman Pelayanan Perinatal Pada Rumah Sakit Umum kelas C


Dan D Departemen Kesehatan 1991.
10
21. Peraturan Bupati no 10 tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan
Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Halamahera
Utara.

22. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 67 Tahun 2016 tentang


Penanggulangan Tuberkulosis

23. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 21 Tahun 2013 tentang


Penanggulangan HIV dan AIDS

24. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.79 Tahun 2014 tentang


penyelenggaraan pelayanan geriatric di Rumah Sakit

BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia.

Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di instalasi rawat jalan


adalah :

1. Tenaga Medis
Tenaga medis yang ada di instalasi rawat jalan adalah tenaga medis
yang bersertifikat,dan berkompeten dibidangnya dalam arti sudah
lulus dari pendidikan kedokteran baik sebagai dokter umum
maupun dokter spesialis serta lulus dalam kredential yang di
lakukan oleh Komite Medik Rumah Sakit.
2. Tenaga Perawat
Untuk menunjang pelayanan perawatan di instalasi rawat jalan
harus di dukung oleh tenaga perawat yang memiliki ketrampilan,
pendidikan dan pelatihan yang mendukung dalam pelayanan
instalasi rawat jalan dan sudah dilakukan kredential oleh Komite
Keperawatan.
3. Tenaga kesehatan lain
Dalam hal ini tenaga kesehatan lain juga juga diperlukan oleh
instalasi rawat jalan untuk mendukung berjalannya pelayanan
rawat jalan,diantaranya ahli gizi,farmasi,dan pekarya kesehatan
yang terdidik dan terlatih.

B. Distribusi Ketenagaan.

Distribusi Ketenagaan pada Poliklinik dijabarkan dalam tabel berikut:


11

Pola Ketenagaan
Instalasi Rawat JalanRSUD Tobelo

NAMA KUALIFIKASI KEKUR


JABATAN FORMAL & ANGAN
JUMLAH KEBUTUHAN
INFORMAL
Kepala D III – D IV
Instalasi Keperawatan/Kebi 1 1 0
Rawat Jalan danan

Administrasi D III Kebidanan 1 1 0

Perawat
Pelaksana/
Asisten di D III
masing- Keperawatan/SPK 14 15 1
masing , Kebidanan
klinik Rawat
Jalan
Dokter Dokter Umum
Umum dan
1 1 0
Dokter
Spesialis
Dokter Umum yang
yang mengikuti 1 1 0
pelatihan TB DOTS
Dokter Umum yang
sudah mengikuti 1 1 0
pelatihan HIV
Dokter Umum yang
sudah mengikuti 0 1 1
pelatihan Geriatri
Dokter Mata 1 1 0
Dokter Gigi 1 1 0
Dokter Spesialis
3 3 0
Penyakit Dalam
Dokter Spesialis
2 2 0
Anak
Dokter Bedah 3 3 0
Dokter Kebidanan
2 2 0
dan Kandungan
Petugas
1 1 0
Skrining S I/D III
Cleaning
2 3 1
Service SMP/SMA
JUMLAH 34 37 3

C. Pengaturan Jaga/Dinas
12
Instalasi Rawat Jalan memiliki 10 ruang, yang dipakai untuk kegiatan
pelayanan poliklinik umum maupun spesialistik dengan jam kerja
mulai 08.00 sampai dengan 14.00 untuk hari Senin – Sabtu.Tanggal
Merah dan Libur Nasional petugas instalasi rawat jalan libur.

BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan

B. Standar Fasilitas
13

Ruangan Fasilitas jumlah


loket dan ruang
tunggu pasien Ac 3
kursi tunggu
a. pendaftaran
kursi besi 4 tempat duduk 12
b. poliklinik mcu
kursi besi 4 tempat duduk 4
c. poliklinik p.dalam
kursi besi 3 tempat duduk 4
d. poliklinik bedah
kursi besi 3 tempat duduk 4
e. poliklinik obgin
kursi besi 3 tempat duduk 3
f. poliklinik mata
kursi besi 3 tempat duduk 3
kursi besi 4 tempat duduk 1
g. poliklinik anak
kursi besi 3 tempat duduk 2
kursi besi 4 tempat duduk 3
h. poliklinik gigi
kursi besi 3 tempat duduk 2
kursi kayu 2
Computer 2
Cpu 2
Printer 1
printer bil kwitansi 1
Kalkulator 1
Handrud 1
tempat sampah kecil
a.pendaftaran 1
b.wc 6
tempat sampah sedang 2
tempat sampah besar 2
kursi chitose lipat 1
kursi napolly hijau 1
Televise 1
meja pendaftaran 1
Microphone 2
Londspeaker 3
kursi pasien&(m:2,b:2) 4
kursi loket pendaftaran(putar) 4
loker besi 12 ruang warna kuning 1
Dispenser 1
Gallon 2
meja security 1
kursi biru security 1
Tv 1
14
sampiran gizi 1
ruangan kepala
ruangan meja kerja 1
kursi kerja(biru) 1
kursi plastic 2
loker (12 ruang) 1

lemari kayu 1/2 biro 1


tempat sampah kecil 1
Printer 1
rekam medis rak penyimpanan status 10
klinik mcu
non alkes
meja kerja pakai kaca (dokter) 1
meja kerja (perawat) 1
kursi kerja chitose 3

Wastafel 1
Ac 1
tempat sampah kecil standar/biasa 2
kursi kerja (dokter) 1
Sampiran 2
Alkes tempat tidur pemeriksaan 1
meja kabinet besi 1
timbangan berat badan 1
tensi meter 1
stetoskop (dokter) 1
stetoskop (perawat) 1
termometer digital 1
tensi meter air raksa pakai kaki 1
tensi meter digital 1
timbangan bb &tb digital 1
Penglith 1
lampu baca ro 1
klinik spesialis mata
non alkes meja kerja (dokter) 1
meja kerja (perawat) 2
kursi kerja chitose 2
kursi plastik(perawat) 2
kursi plastik(pasien) 3
Wastafel 1
box tissue wastapel 1
Ac 1
jam dinding 1
tempat sampah kecil 3
kursi dokter(putar) 1
Alkes tempat tidur pemeriksaan 1
kasur busa 1
Sprei 1
bedside cabinet 1
Lemari 1
15
Slitlamp 1
snellen chart 1
Laptop 1
trial lensa set 1 set
dairel oktalmoscope 1
tensi mata 1
chart projek 1
timbangan berat badan 1
tensi meter airraksa 1
stetoskop(perawat) 1
termometer digital 1
tensimeter airraksa 1
timbangan bb &tb digital 1
tensi meter digital 1
Biometri 1
klinik spesialis
bedah
non alkes meja kerja (dokter) 1
meja kerja (perawat) 2
kursi kerja chitose 4
kursi plastik(pasien) 3
Wastafel 2
Ac 4
tempat sampah besar 1
tempat sampah sedang 1
tempat sampah kecil 2
box tissue wastafel 1
bantal 1
Tangga 1
sampiran (poli bedah i) 2
sampiran (poli bedah ii) 1
sampiran (poli bedah iii) 1
sampiran (ruang tindakan) 4
Alkes tempat tidur pemeriksaan 1
tempat tidur tindakan 1

timbangan berat badan 2


tensi meter air raksa 2
stetoskop(dokter) 1
stetoskop(perawat) 1
termometer digital 1
tht(autoskopy) 1 set
minor set tht 1 set
minor set 1 set
Troli 2
lemari kaca 1
Penglith 1
timbangan bb &tb digital 1

tensi meter air raksa pakai roda 1


tensi meter digital pakai roda 1
16

lampu kepala 1
lampu baca ro 1
Brankar 1
hd medical/pemotong gips 1
Sterilisator 1
lampu sorot 1
sampiran kain 1
lampu sorot 1
lampu sorot 1
kursi tindakan 1
kursi roda 2
klinik spesialis
obgyn
non alkes meja kerja (dokter) 1
meja kerja (perawat) 1
kursi kerja chitose 2
kursi kayu(pasien) 0

tempat sampah kecil 4


Wastafel 2
Ac 2
kursi putar 1
meja kerja (perawat) 1
sampiran kain 1
sampiran 2
Alkes tempat tidur pemeriksaan 1
obgin bed 1
Troli 1

Usg 0
lemari kaca (instrumen) 1
meja cabinet 1
sterilisator uap 1
lampu sorot 2
instrumen set 1

koretase set 0
iud kit 1
inplat kit 1
Korentang 1
bak instrument 5
Doppler 1
stetoskop lane(alminium &kayu) 2
com kecil 1
waskom besar 1
waskom sedang 1
waskom kecil 0
tromol sedang 3

timbangan bayi 1
17
stetoskop (perawat) 1
termometer digital 0
tensimeter air raksa (pakai kaki) 1
tensimeter air raksa 2
timbangan bb &tb(dewasa) 1
Doppler 1
usg 4 dimensi 1
Pengliht 1
tensimeter digital (pakai kaki) 1
kursi tindakan 1
lampu sorot 1
klinik spesialis anak
non alkes meja kerja pakai kaca (dokter) 1
meja kerja (perawat) 2
kursi kerja chitose 2
kursi plastik(perawat) 1
kursi plastik(pasien) 2

Wastafel 1
box tissue wastapel 1
Ac 1
tempat sampah kecil 2
kursi dokter(putar) 1
Sampiran 1
Alkes tempat tidur pemeriksaan 1
meja kabinet besi 1
timbangan berat badan 1
timbangan bayi 1
tensi meter anak 1
stetoskop(perawat) 1
termometer digital 1
Penlight 2
tensi meter air raksa pakai kaki
(manset anak)
1
timbangan bb &tb digital 1
stetoskop(dokter) 1
lampu baca ro 1
lampu sorot 1
klinik spesialis
penyakit dalam
non alkes meja kerja pakai kaca (dokter) 1
meja kerja (perawat) 2
kursi kerja chitose 5
kursi plastik(pasien) 0
Wastafel 1
box tissue wastafel 1
Ac 1
tempat sampah kecil 3
Tangga 1
Kipas 0
18
Sampiran 3
Alkes tempat tidur pemeriksaan 1
timbangan berat badan 1
tensi meter air raksa 1
stetoskop(perawat) 1
termometer digital 1
Brankar 1
Troli 1
Ekg 2
Pengliht 1
tensi meter air raksa pakai roda 1
tensimeter digital pakai roda 1
timbangan bb &tb digital 1
lampu baca ro 1
lampu sorot 1
kursi roda 2
Klinik Gigi dan
Mulut
Non Alkes Meja kerja 2
Meja Kecil 1
Kursi Chitose 4
Kursi Plastik 2
Senter Bateray 1
Ember besar 1
Gayung 3
Sapu lantai 1
Ember sedang 1
Tempat penampung air kumur
pasien 1
Tempat sampah Kecil 2
Kain pel 1
Lemari 2
AC 1
Jam dinding 1
Wastafel 1
Printer hasil Panoramic 0
Alkes Tang Mahkota molar rahang bawah
gigi parmanen 2
Tang mahkota premolar rahang
bawah
gigi parmanen 1
Tang Insisifus rahang bawang gigi
per-
Manen 1
Tang Insisifus rahang atas gigi
permanen 3
Tang mahkota molar rahang atas
kiri
gigi parmanen 2
Tang mahkota molar rahang atas
kiri/
Kanan 1
19
Tang mahkota premolar rahang atas
gigi parmanen 1
Tang mahkota molar 3 rahang atas
gigi
Parmanen 1
Tang mahkota molar 3 rahang bawah
gigi
Parmanen 2
Tang bayonet 1
Tang sisa akar rahang bawang
gigi
Parmanen 1
Tang sisa akar rahang atas gigi
parmanen 2
Bein 4
Crayer 2
Pinset 4
Scalator Manual 3
Sonde 4
Semenspatel 1
Plastik Instrumen 3
Kaca Mulut 7
Clam 10
Tang anak mahkota molar rahang
atas 2
Tang anak mahkota molar rahang
bawah 2
Tang sisa akar rahang bawah 2
Tang anak insisifus rahang atas 3
Tang anak karies rahang atas 3
Dental unit 2
Scaler Ultrasonic 1

Cito Jet
3
Stetoskop 2
Tensimeter (Air raksa,Digital,Skala)
3
Termometer 1
Gunting 1
Bag Instrumen 1
Korentang 1
Neerbeken plastic 2
Com stenlis besar 1
Bag Instrumen kecil 2
Sterilisator 1
Kompressor 1
Stafol 1
Troli kaca 1
Gelas kumur 5
Laidyer/sinar 1
PANORAMIC 1
20
CPU 1
Tang Anak bayonet rahan atas 1
Lemari Instrumen 1
Lemari kaca besi 1
Instrumen Troly 1
Tensimeter Digital 1
Loyang Steinless 1
Led Curingh Light/Sinar 1
Klinik Terpadu I
non alkes meja kerja (dokter) 1
kursi chitose 1
kursi plastic 3
kipas anging pakai kaki 1
lemari 1
tempat sampah 2
meja kerja (perawat) 1
Sampiran 2
Alkes Brangkar 1
Troli 1
tensi meter air raksa 1
tensi meter digital 1
timbangan bb & tb digital 1
Thermometer 1
klinik terpadu II
non alkes meja dokter dan perawat 2
kursi dokter 1
kursi perawat 1
kursi pasien 2
kursi tunggu 2
Lemari 2
Computer 1
Ac 1
Wastafel 1
tempat sampah 2
Alkes Brangkar 0
Troli 0
tensi meter air raksa 1
tensi meter digital 0
timbangan bb & tb digital 1
Thermometer 0
pojok laktasi kursi plastik chitose merah 2
area bermain Bola
Keranjang
karpet lantai
21
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

Tata laksana palayanan dalam instalasi rawat jalan pada umumnya


dikerjakan secara team work, dilakukan sesuai asuhan keperawatan dan
terdokumentasikan dengan baik.

A. Pasien Rawat Jalan

Setelah pasien datang,pasien langsung ke petugas skrining untuk


menilai kondisi pasien dan untuk menentukan prioritas pendaftaran
pasien di Instalasi Rawat Jalan RSUD Tobelo yang berkaitan dengan
keterbatasan fisik, resiko jatuh dan kegawatdaruratan.Pasien mengambil
nomor antrian melalui mesin anjungan tiket antrian atau jika pasien
sudah mempunyai nomor rekam medic bisa mendaftar langsung ke
anjungan pendaftran mandiri.Asisten dokter mengambil status rekam
medik, memanggil pasien sesuai nomor antrian poliklinik tujuan dan
melakukan assessment awal pasien yang terdiri dari timbang berat
badan, tinggi badan, observasi tanda – tanda vital (ukur suhu badan,
pernapasan, nadi dan tekanan darah), assessment nyeri, resiko jatuh,
status psikologis, status sosial ekonomi, pasien dilakukan pemeriksaan
oleh dokter sedangkan pasien yang memerlukan pemeriksaan darah
secara lengkap dan pemeriksaan radiologi, dokter segera menginput di
computer untuk dilakukan pemeriksaan ke laboratorium dan
radiologi.Setelah semua hasil laboratorium dan radiologi sudah ada,
maka pasien kembali ke dokter untuk membaca hasil pemeriksaan yang
telah diinstrusikan oleh dokter yang memeriksa. Setelah pasien
menyelesaikan tahap pemeriksaan dokter selanjutnya pasien menunggu
didepan farmasiuntuk menerima obat ( Pasien BPJS ) dan untuk pasien
umum pembayarannya langsung di farmasi setelah menerima obat.

B. Pasien Rawat Inap

Jika pasien memerlukan rawat inap, dokter mengisi status rekam


medis rawat inap dan asisten dokter menghubungi petugas Administrasi
rawat Inap untuk memberikan informasi kepada pasien dan keluarga
pasien tentang aturan-aturan yang berlaku di Rumah Sakit Umum
Tobelo. Setelah itu petugas administrasi rawat inap menghubungi ruang
perawatan,danasisten dokter mengantar pasien ke ruangan rawat inap.
22
C. Standar Pelayanan Operasional
23
1 Skrining Pasien
2 Menghitung Denyut Nadi
3 Menghitung Pernapasan
4 Menghitung Suhu Tubuh
5 Mengukur Tekanan Darah
6 Mengangkat Jahitan (Aff Hecting)
7 Pemasangan Gips
8 Buka Gips
9 Spoling Kateter
10 Pemasangan Kateter
11 Aff Kateter
12 Croos Insisi
13 Perawatan Luka Steril
14 Perawatan Luka Non Steril
15 Melakukan Tindakan ganti Verban
16 Membuka Serumen Telinga
17 Pemberian Suntikan I.M
18 Pemberian Suntikan SC
19 Refraksi (Tajam Penglihatan)
20 Buta Warna
21 Biometri
22 Slit Lamp
23 Ophtal Moscopi
24 Memberikan Tetes mata
25 Melakukan Tindakan EKG
26 Tindakan Tumpatan Sementara
27 Tindakan Tumpatan Tetap
28 Tindakan Scalling
29 Tindakan Pencabutan Gigi Susu
30 Tindakan Pencabutan Gigi Tetap
31 Mengukur Tinggi Badan
32 Menimbang Berat Badan
33 Konseling Test Sukarela (KTS)
34 Skrining Tersangka HIV/AIDS
35 Penyampaian Hasil Test
36 Pencatat Pelaporan
37 Pengambilan Obat Anti Rotroviral
38 Rujukan Pindah Pengobatan
39 Pelayanan HIV/AIDS IRJ
40 Penerimaan Pasien Tuberkulosis IRJ
41 Penerimaan Pasien Tuberkulosis Resisten Obat
42 Pencatatan dan Pelaporan Tuberkulosis
43 Rujukan ke Spesialis Penyakit dalam/Paru
44 Pelacakan Pasien Mangkir
45 Pasang Implant
46 Aff Implant
47 Pemasangan Speculum
48 Melakukan USG
49 Transfer Pasien dari rawat jalan keruang Perawatan
50 Perawatan Akar Gigi
24

BAB V
LOGISTIK

A. Prosedur Penyediaan Alat Kesehatan dan Obat di Instalasi Rawat


Jalan

1. Penyediaan Alat Kesehatan dan Obat di Instalasi Rawat Jalan


dilakukan ke instalasi farmasi dan bagian pelayanan medic atas
permintaan dokter.

2. Prosedur :

a. Permintaan Bhp ke apotik diinput oleh dimasing-masing


klinik.dan kebutuhan alat kesehatan permintaan diajukan ke
Pelayanan Medik

b. Pasien Bpjs Resep obat langsung di input oleh dokter DPJP ke


Apotik Rumah sakit,sedangkan pasien umum resep masih
manual ke Apotik KIMIA FARMA

B. Perencanaan Peralatan atau Peremajaan

1. Pengertian

Suatu kegiatan untuk merencanakan pengadaan peralatan baru,


sesuai kebutuhan saat itu atau sebagai pengganti alat yang rusak
atau harus diganti karena keausannya.

2. Tujuan

Tujuan dari perencanaan pengadaan dan peremajaan peralatan


adalah agar peralatan dapat digunakan setiap saat tanpa adanya
hambatan dan menunjang proses pelayanan di masing-masing
klinik.
25

3. Prosedur Kegiatan

a. Dilakukan pengecekan rutin, sehingga diketahui peralatan


yang tidak dapat digunakan atau tidak dapat diperbaiki, dan
direncanakan dalam anggaran rutin atau diganti yang baru.

b. Pengajuan pembelian peralatan baru diketahui Kepala Instalasi


kepada tim pengadaan barang rumah sakit disertai perkiraan
harga.

c. Bila sudah terealisasi kepala instalasi menerima alat dan


menandatangani buku penerimaan barang serta menuliskan
pada buku inventaris.

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah


sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Didalam instalasi rawat jalan
ada beberapa standar yang harus dilaksanakan dalam keselamatan
pasien :

 Ketepatan identitas, dalam hal ini target yang harus terpenuhi


adalah 100%. Label identitas tidak tepat apabila tidak terpasang,
salah pasang, salah penulisan nama, salah penulisan gelar
( Tn,Ny,Sdr,An ) salah jenis kelamin dan salah alamat.
 Terpasang gelang identitas bagi pasien yang akan rawat inap, dalam
hal ini target yang harus terpenuhi adalah 100%.

 Ketepatan penyampaian hasil penunjang harus 100%.yang


dimaksud tidak tepat apabila salah ketik, salah memasukkan
diberkas pasien / list pasien lain.

 Peningkatan komunikasi efektif dengan SBAR dan TBAK.

 Ketepatan pemberian obat yang meliputi tepat identitas/pasien,


tepat obat, tepat dosis, tepat cara/rute (oral, parental, topikal,
rektal, inhalasi ), tepat waktu dan tepat dokumentasi.

 Kepastian dan tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi.


26
 Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan dengan
Hand Hygient.

 Pengurangan resiko jatuh pada pasien rawat jalan dengan Get Up


and Go.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan
aman baik itu bagi pekerjanya,perusahaan maupun bagi masyarakat dan
lingkungan disekitar tempat kerja tersebut.

1. Penanganan Kecelakaan Kerja


Bila terjadi kecelakaan kerja di Ruangan Instalasi Rawat Jalan RSUD
Tobelo maka petugas yang terlibat kecelakan kerja tersebut harus
sesegera mungkin melapor kepada Kepala Ruangan untuk segera di
laporkan ke Ketua Komite K3 Rumah Sakit dengan mengisi formulir
Insiden keselamatan kerja. Untuk penanganan selanjutnya sesuai
dengan prosedur yang di miliki oleh komite K3 Rumah Sakit
2. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Sarana dan Prasarana K3 yang perlu ada di Ruangan Instalasi Rawat
Jalan adalah a.̻Sarung tangan
b. Masker
c. Handsoen On
d. Wastafel yang dilengkapi dengan skin disinfektan dan air mengalir
e. Safety box
f. Apron
3. Program Pemeriksaan Kesehatan
1. Pemeriksaan Kesehatan Berkala (medical check up)
Pemeriksaan kesehatan berkala adalah pemeriksaan kesehatan
pada waktu-waktu tertentu terhadap tenaga kerja yang dilakukan
oleh dokter karyawan
Mengenai pemeriksaan berkala bagi tenaga kerja berlaku norma-
norma kesehatan kerja sebagai berikut :
a. Pemeriksaan kesehatan berkala dimaksudkan untuk
mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja sesudah
berada dalam pekerjaannya, serta menilai kemungkinan adanya
27
pengaruh-pengaruh dari pekerjaan seawal mungkin yang perlu
dikendalikan dengan usaha-usaha pencegahan
b. Pemeriksaan kesehatan berkala bagi tenaga kerja dilakukan
sekurang-kurangnya 1 tahun sekali.
c. Pemeriksaan kesehatan berkala meliputi pemeriksaan fisik
lengkap, kesegaran jasmani, rontgen paru-paru, laboratorium
rutin dan kimia darah serta pemeriksaan lain yang dianggap
perlu .
d. Tehnis pemeriksaan berkala karyawan diatur tersendiri dalam
SPO Medical Check up karyawan.
e. Pemeriksaan kesehatan berkala karyawan disesuaikan dengan
resiko dan terpaparnya karyawan atas penyakit tertentu sesuai
dengan gugus tugas yang ada.
f. Ketentuan sebagaimana huruf (e) merupakan rekomendasi dari
komite PPI

2. Pemeriksaan Kesehatan Khusus


Adapun norma-norma pemeriksaan kesehatan khusus :
a. Pemeriksaan kesehatan khusus dimaksudkan menilai pengaruh-
pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja atau
golongan-golongan tenaga kerja tertentu
b. Tenaga kerja wanita yang berusia diatas 35 perlu dilakukan
pemeriksaan pap smear
c. Tenaga kerja yang terdapat dugaan tertentu menderita
gangguan-gangguan kesehatannya perlu dilakukan pemeriksaan
khusus sesuai dengan kebutuhan.

3. PENCEGAHAN/IMUNISASI, VAKSINASI
Vaksinasi atau imunisasi merupakan salah satu intervensi
kesehatan yang paling efektif untuk mengurangi dan atau mencegah
terjadinya penyakit atau penularan serta pemberian kekebalan
tubuh.Vaksinasi atau imunisasi diberikan pada karyawan yang
tergolong dalam kelompok berisiko dan rentan terpapar virus yang
dibawa oleh pasien. Kelompok berisiko dan rentan adalah :dokter
dan perawat.Untuk kelompok beresiko dapat dilakukan vaksinasi
minimal 5 tahun sekali
Kegiatan vaksinasi atau imunisasi meliputi :
1. Menetapkan jenis vaksinasi atau imunisasi yang perlu diberikan
pada kelompok beresiko dan rentan terpapar virus :
Hepatitis B: untuk seluruh petugas yang rentan dan beresiko.
2. Evaluasi terhadap vaksinasi atau imunisasi tahap selanjutnya
dilakukan setiap 5 tahun sekali.
28
3. Pelaksanaan vaksinasi dan imunisasi dilaksanakan di Rumah
Sakit Umum Daerah Tobelo.
4. Pelaksanaan vaksiniasi dan imunisasi karyawan diatur dalam
kebijakan tersendiri.

4.PROGRAM KEBERSIHAN TANGAN


Melakukan Cuci Tangan Sebelum & sesudah melakukan tindakan
a. Cuci tangan dengan air dan sabun
b. Cuci tangan dengan larutan berbahan dasar alkohol
5. PENGELOLAAN SANITASI DAN LIMBAH TAJAM
a. Penanganan limbah non medis
b. Penanganan limbah medis
c. Penanganan limbah benda tajam
d. Penanganan limbah sitostatika
e. Penanganan limbah cair
f. Penanganan tertusuk jarum oleh petugas.

Setiap petugas medis menganggap bahwa setiap pasien dapat menularkan


penyakit sehingga unsur keselamatan kerja harus diperhatikan.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

1.Ketersediaan pelayanan di instalasi rawat jalan

Judul Ketersediaan Pelayanan


29
Dimensi Mutu Akses
Tujuan Tersedianya pelayanan Klinik
oleh tenaga spesialis yang
kompeten di rumah sakit sesuai
dengan kelas rumah sakit
Defenisi Operasional Ketersediaan pelayanan jenis-
jenis pelayanan rawat jalan
spesialis yang disediakan oleh
rumah sakit sesuai dengan
klasifikasi rumah sakit
Frekuensi Pengumpul Data 1 bulan
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jenis-jenis pelayanan yang
tersedia di rumah sakit
Denumenator Jenis pelayanan yang seharusnya
tersedia di rumah sakit sesuai
dengan kelas rumah sakit
Sumber Data Register rawat jalan klinik
spesialis
Standar 100%(Sesuai dengan kelas rumah
sakit Permenkes No.340 Tahun
2010
Penanggungjawab Kepala Instalasi Rawat Jalan

2.Pemberian Pelayanan Di Klinik Spesialis

Judul Pemberi pelayanan di Klinik


Spesialis
Dimensi Mutu Kompetensi Tehnis
Tujuan Tersedianya pelayanan klinik oleh
tenaga spesialis yang kompeten
Definisi Operasional Klinik Spesialis adalah klinik
pelayanan rawat jalan di rumah
sakit yang dilayani oleh dokter
spesialis
Frekuensi Pengumpul Data 1 bulan
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah Kumulatif hari buka
semua klinik spesialis yang
dilayani oleh dokter spesialis
dalam waktu satu bulan
Denumerator Jumlah hari kerja dalam satu
bulan dikalikan jumlah klinik
spesialis
30
Sumber Data Register rawat jalan klinik
spesialis
Standar 100%
Penanggungjawab Kepala Instalasi Rawat Jalan

3.Waktu Tunggu di Rawat Jalan

Judul Waktu tunggu di rawat jalan


Dimensi Mutu Kenyamanan ,Cepat,Tepat
Tujuan Tergambarnya kecepatan ruamh
sakit dalam memberikan
pelayanan di rawat jalan ≤60
menit
Definisi Operasional Jumlah pasien yang
mendapatkan pelayanan di rawat
jalan ≤60 menit dibandingkan
dengan jumlah pasien instalasi
rawat jalan ≥70%
Frekuensi Pengumpul Data 1 bulan
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pasien yang
mendapatkan pelayanan di rawat
jalan ≤60 menit
Denumerator Jumlah pasien di rawat jalan
yang disurvey dalam bulan
tersebut
Sumber Data Survey
Standar ≥70 %
Penanggungjawab Kepala Instalasi Rawat Jalan

4.Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medik Pelayanan Di Rawat Jalan

Judul Waktu Penyediaan Dokumen


rekam medic pelayanan di rawat
jalan
Dimensi Mutu Efektifitas,Kenyamanan,Efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan
pelayanan pendaftaran di rawat
jalan
Definisi Operasional Dokumen rekam medic di rawat
jalan adalah dokumen rekam
medic pasien baru atau pasien
lama yang digunakan pada
pelayanan di rawat jalan.waktu
31
penyediaan dokumen rekam
medic mulai dari rekam medic
sampai di klinik tujuan
Frekuensi Pengumpul Data 1 bulan
Periode Analisi 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu
penyediaan rekam medic sampel
rawat jalan yang diamati
Denumerator Total sampel penyediaan rekam
medic yang diamati (N tidak
kurang dari 100)
Sumber Data Survey
Standar ≤ 10 menit
Penanggungjawab Kepala Instalasi Rawat Jalan

BAB IX
PENUTUP

Pada prinsipnya pelayanan instalasi rawat jalan adalah bagian


pelayanan dari Rumah Sakit Umum Daerah Tobelo yang tidak hanya
memberikan pelayanan berdasarkan pemenuhan target finansial saja,
tetapi sebuah pelayanan yang mengedepankan akan kasih dan
mengutamakan keselamatan pasien dengan cara meningkatkan sumber
daya manusia melalui pendidikan ataupun pelatihan – pelatihan.

Semoga dengan adanya buku pedoman pelayanan ini pelayanan di


Instalasi Rawat Jalan dapat berjalan dengan baik serta semakin dipercaya
oleh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai