Pasal 1
DASAR HUKUM
Pasal 2
PENGERTIAN
Pasal 3
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 4
RUANG LINGKUP
Pasal 5
TATA CARA PELAKSANAAN
(1) Pengiriman jenazah yang dirujuk oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA harus memenuhi persyaratan pengiriman yang telah ditetapkan.
(2) Jenazah yang dikirm oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA harus
dilengkapi dengan data yang lengkap, antara lain:
a. Identitas jenazah: nama, jenis kelamin, umur, alamat dan nomor
rekam medis jenazah.
b. Nama dokter yang merujuk/menangani
c. Surat pengantar dari dokter pengirim
d. Pemeriksaan lain yang dianggap penting
e. Catatan medis
(3) Sebelum mengirim jenazah PIHAK KEDUA akan menghubungi PIHAK
PERTAMA terlebih dahulu.
(4) PARA PIHAK wajib melaksanakan/mematuhi ketentuan dalam perjanjian
ini dengan penuh tanggung jawab dan ketentuan lainnya yang berlaku
sebagai standard pelayanan Laboratorium ataupun standard prosedur yang
berlaku.
Pasal 6
HAK dan KEWAJIBAN
(1) PIHAK PERTAMA berhak :
a. Memperoleh informasi yang diperlukan dari PIHAK KEDUA yang
berkaitan dengan rujukan jenazah.
b. Berhak menerima pembayaran dari PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK KEDUA berhak :
a. Melakukan konfirmasi kepada PIHAK PERTAMA apabila data yang
diterima oleh PIHAK KEDUA belum lengkap sesuai dengan yang
disyaratkan.
b. Apabila ada keluhan sehubungan dengan pelayanan dapat disampaikan
kepada PIHAK PERTAMA.
(3) PIHAK PERTAMA berkewajiban :
Menerima jenazah yang dirujuk oleh PIHAK KEDUA.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
JIMMY MEDIKA BORNEO
JL. Pangeran Hidayatullah No. 11, Pelabuhan, Kec. Samarinda Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75242
Tlp. (0541) 6248933 | E-mail : rsia.jmb@gmail.com
Pasal 7
KERAHASIAAN MEDIS
Pasal 8
(1) Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 3 (tiga) tahun, terhitung sejak
ditandatangani yaitu pada tanggal __________sampai dengan tanggal
_________
(2) Kerjasama ini dapat diperpanjang kembali apabila ada kesepakatan PARA
PIHAK.
Pasal 9
(1) Tidak adanya surat pemberitahuan dari salah satu pihak untuk
memperpanjang perjanjian kerjasama ini.
(2) Salah satu pihak tidak melaksanakan kewajiban atau tidak mengindahkan
ketentuan yang tertuang dalam perjanjian kerjasama ini.
(3) Apabila terjadi pemutusan perjanjian, segala hak dan kewajiban yang ada
harus diselesaikan oleh PARA PIHAK sesuai dengan ketentuan yang
disepakati dalam perjanjian.
Pasal 10
KEADAAN MEMAKSA
(1) PARA PIHAK dibebaskan dari kewajibannya sebagai akibat dari keadaan
yang memaksa (force majeure).
(2) Yang dimaksud keadaan memaksa dalam perjanjian ini adalah suatu
kejadian di luar kemampuan PARA PIHAK antara lain: gempa bumi, banjir,
angin topan, kebakaran, epidemic, pemogokan missal, perang, huru-hara,
dan peraturan pemerintah yang kesemuanya langsung berhubungan
dengan pelaksanaan perjanjian ini.
(3) Dalam hal terjadinya keadaan memaksa tersebut pihak yang bersangkutan
wajib memberitahukan kepada pihak lain secara tertulis selambat-
lambatnya 7x24 jam sejak terjadinya keadaan memaksa apabila dalam
waktu tersebut pihak bersangkutan tidak memberitahukan kepada pihak
lainnya maka keadaan memaksa dianggap tidak pernah terjadi.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
JIMMY MEDIKA BORNEO
JL. Pangeran Hidayatullah No. 11, Pelabuhan, Kec. Samarinda Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75242
Tlp. (0541) 6248933 | E-mail : rsia.jmb@gmail.com
(4) Atas pemberitahuan pihak yang bersangkutan ini, pihak yang lainnya akan
menerima atau menolak secara tertulis terjadinya keadaan memaksa paling
lambat dalam waktu 7x24 jam keadaan memaksa harus diketahui oleh
pejabat yang berwenang ditempat terjadinya keadaan memaksa.
Pasal11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Apabila terjadi perselisihan maka PARA PIHAK akan menyelesaikan secara
musyawarah untuk mufakat.
(2) Dalam hal terjadi atau tidak dipenuhinya ketentuan-ketentuan dan
persyaratan yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerjasama ini PARA
PIHAK sepakat untuk mempertimbangkan dilakukan pembatalan
perjanjian kerjasama.
(3) Pembatalan perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tidak akan mengurangi hak PARA PIHAK yang telah dilakukan sebelum
pembatalan dan dapat dituntut pemenuhannya sesuai perjanjian
kerjasama ini.
(4) Permintaan pembatalan dapat dinyatakan secara tertulis kepada pihak
lainnya dengan tenggang waktu 1 (satu) bulan sebelumnya.
(5) Apabila penyelesaian secara musyawarah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak behasil mencapai mufakat, maka PARA PIHAK sepakat untuk
menyelesaikan perselisihan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pasal 12
LAIN-LAIN
Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur lebih lanjut dalam
perjanjian tambahan (addendum), yang merupakan bagian yang tidak dipisahkan
dari perjanjian ini.
Pasal 14
PENUTUP
dr. Taufikurachman