Anda di halaman 1dari 43

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KABUPATEN HALMAHERA UTARA

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TOBELO

NOMOR 1 Tahun 2019

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TOBELO
KABUPATEN HALMAHERA UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TOBELO,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 23


Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Utara
Nomor 10 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi,
Tugas pokok dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Halmahera Utara dan Peraturan Presiden
Nomor 77 tahun 2015 tentang Pedoman
Pengorganisasian Rumah Sakit maka perlu adanya
Pedoman pengorganisasian Rumah Sakit;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a perlu menetapkan
Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Tobelo tentang Pedoman Pengorganisasian Rumah
Sakit Umum
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003 tentang
Pembentukan Kabupaten Halmahera Utara,
Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten
Kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Timur dan
-2-

Kota Tidore Kepulauan di Provinsi Maluku Utara


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2464);
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 4431);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan; (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144)
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
5. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 298)
7. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77
Tahun 2015 Tentang Pedoman Organisasi Rumah
Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 159);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah;
-3-

11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


755/MENKES/PER/IV/2011 tentang Penyelenggaraan
Komite Medik di Rumah Sakit;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 47/2013 tentang Komite Keperawatan Rumah
Sakit;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014
tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1221);
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2014
tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 360);
15. Peraturan Bupati Halmahera Utara Nomor 21 Tahun
2016 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Tobelo Kabupaten
Halmahera Utara;
16. Keputusan Bupati Halmahera Utara Nomor
900/184/HU/2018 tentang Penetapan RSUD Tobelo
Kabupaten Halmahera Utara untuk menerapkan Pola
pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
dengan Status Badan Layanan Umum Daerah Penuh;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
TOBELO TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TOBELO KABUPATEN
HALMAHERA UTARA

Pasal 1
Pengertian

Dalam peraturan direktur ini yang dimaksud :


1. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Tobelo Kabupaten
Halmahera Utara.;
2. Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Umum Daerah Tobelo Kabupaten
Halmahera Utara;
-4-

3. Organisasi di rumah sakit adalah sebuah struktur yang dibangun oleh


Rumah Sakit yang memiliki tingkatan atau tugas masing-masing dan
saling membutuhkan satu sama lain.
4. Pengorganisasian adalah pengaturan sejumlah personil yang dimiliki
rumah sakit untuk memungkinkan tercapainya suatu tujuan di Rumah
Sakit Umum Daerah Tobelo.
5. Pedoman adalah hal atau pokok yang menjadi dasar, pegangan, acuan,
atau petunjuk untuk menentukan atau melaksanakan sesuatu.
6. Uraian jabatan adalah suatu catatan yang sistimatis tentang tugas dan
tanggung jawab jabatan tertentu yang ditulis berdasarkan fakta-fakta
yang ada.

Pasal 2

Pedoman Pengorganisasian digunakan sebagai acuan bagi Rumah Sakit


Umum Daerah Tobelo dalam menata manajemen tata kelola Rumah Sakit
dan Manajemen tata kelola klinis secara efektif, efisien dan akuntabel dalam
rangka mencapai Visi dan Misi Rumah Sakit.

Pasal 3

Pengaturan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Tobelo sebagaimana


yang tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari Peraturan ini.

Pasal 4

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Tobelo
pada tanggal 7 Januari 2019

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH TOBELO,
KABUPATEN HALMAHERA UTARA,

IRWANTO TANDAAN
-5-

LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH TOBELO
NOMOR 01 TAHUN 2019
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH TOBELO
KABUPATEN HALMAHERA UTARA

PEDOMAN PENGORGANISASIAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TOBELO


KABUPATEN HALMAHERA UTARA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi
masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan perorangan baik pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat di rumah sakit ditentukan
Organisasi Rumah Sakit.
Organisasi rumah sakit merupakan hal yang pokok dalam rangka
menjamin pelaksanaan pelayanan kesehatan. Besar kecilnya rumah
sakit
detentukan oleh kelas atau tipe rumah sakit. Rumah Sakit harus
mempunyai kemampuan pelayanan sekurang-kurangnya pelayanan
medik umum, gawat darurat, pelayanan keperawatan, rawat jalan,
rawat map, operasi bedah, pelayanan medik spesialis dasar,
penunjang medik, farmasi, gizi, sterilisasi, rekam medik, pelayanan
administrasi
-6-

dan manajemen, pemulasaran jenazah, laundry, dan ambulance,


pemeliharaan sarana rumah sakit, serta pengolahan Iimbah.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Utara Nomor
10 tahun 2008 tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan
Fungsi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Halmahera Utara dan
Peraturan Bupati Nomor 21 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi
RSUD Tobelo Kabupaten Halmahera Utara, Penjabaran Tugas
Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum perlu
menindaklanjuti dengan melengkapi tentang falsafah, visi, misi,
uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan kerja
masing-masing pejabat atau pemegang jabatan.
Dengan demikian diharapkan tidak akan terjadi duplikasi, tumpang
tindih, kesenjangan pelaksanaan maupun hierarki karena hubungan
kerja yang tidak jelas. Kami menyadari bahwa untuk merumuskan
standar pelayanan dan pedoman tentang uraian tugas, wewenang,
tanggungjawab, dan hubungan kerja bagi pemegang jabatan bukanlah
merupakan pekerjaan yang ringan dan mudah, sehingga dalam kurun
waktu tertentu senantiasa memerlukan penyempurnaan.

1.2 Tujuan
Pengaturan pedoman organisasi Rumah Sakit bertujuan untuk
mewujudkan organisasi Rumah Sakit yang efektif, efisien, dan
akuntabel dalam rangka mencapai visi dan misi Rumah Sakit sesuai
tata kelola yang baik (Good Corporat~ Governance) dan tata kelola
klinis yang baik (Good Clinical Governance).

Secara khusus pedoman organisasi rumah sakit adalah :


1. Sebagai pedoman dalam mengelola dan berorganisasi pada RSUD
Tobelo.
2. Sebagai acuan dalam melaksanakan tugas-tugas di RSUD Tobelo.

1.3 Sistematika
Standar pelayanan dan pedoman Pengorganisasian ini disusun
dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab II Gambaran Umum RSUD Tobelo
Bab III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan RSUD Tobelo
Bab IV Struktur Organisasi Rumah Sakit
-7-

Bab V Struktur Organisasi Unit Kerja


Bab VI Uraian Jabatan
Bab VII Tata Hubungan Kerja
Bab VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personel
Bab IX Kegiatan Organisasi
Bab X Pertemuan / Rapat
Bab XI Pelaporan
-8-

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

2.1 Sejarah RSUD Tobelo


Rumah Sakit Umum Daerah Tobelo sebagai sarana pelayanan
kesehatan rujukan berdiri pada tahun 1998 yang semulanya adalah
Puskesmas Rawat Inap semenjak tahun 1992 yang berada di
Kecamatan Tobelo Kabupaten Maluku Utara. Selain itu Kota Tobelo
sebagai Ibu Kota Kecamatan Tobelo yang saat itu mempunyai nilai
strategis secara geografis, ekonomi dan sosio budaya yang berada di
Jazirah Pulau Halmahera bagian Utara, diapit dengan pulau-pulau di
sekitarnya selalu terus didorong untuk bertumbuh dan berkembang
hingga terbentuknya Provinsi Maluku Utara. Pada tahun 2003
terjadilah Pemekaran Wilayah Maluku Utara dimana Kecamatan
Tobelo sebagai Pusat dari Ibukota Kabupaten Halmahera Utara seperti
dalam amanat UU No.1 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten
Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten
Kepulauan Sula, Halmahera Timur dan Kota Tidore Kepulauan.
Pada tahun 2004 berdasarkan SK Pejabat Bupati Halmahera
Utara No.68 Tahun 2004 dan SK Pejabat Halut No.174 C tahun 2005
bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Tobelo Kabupaten Halmahera
Utara adalah RSUD Tobelo tipe C. Operasional pelayanan yang
dilaksanakan adalah pelayanan rawat jalan, rawat inap dan gawat
darurat, sedangkan pelayanan spesialistik dan fungsi rujukan sebagai
kompetensi pelayanan baru dilaksanakan pada tahun 2004.
Selanjutnya Rumah Sakit Umum Daerah Tobelo mendapat pengakuan
statusnya sebagai Rumah Sakit Kelas C berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.490/MENKES/SK/V/2008. Pada
bulan Agustus tahun 2008 diresmikanlah Rumah Sakit dengan nama
RSUD Tobelo milik Pemerintah Daerah Kabupaten Kabupaten
Halmahera Utara.
Dalam kurun waktu 20 (dua puluh) tahun operasionalisasi RSUD
Tobelo telah mengalami perkembangan kemampuan pelayanan
ditinjau dari jumlah sarana fisik, peralatan medik, tenaga dan
kemampuan finansial. RSUD Tobelo akan terus mengembangkan
pelayanan menjadi Rumah Sakit Type B.
Mengacu pada Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit yang menyatakan bahwa rumah sakit pemerintah harus
-9-

menerapkan pola pengelolaan keuangan dengan prinsip Badan


Layanan Umum Daerah ( BLUD ) maka sejak tanggal 28 Mei 2018
RSUD Tobelo Kabupaten Halmahera Utara telah ditetapkan sebagai
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan status penuh sesuai
dengan Keputusan Bupati Halmahera Utara No: 900/184/HU/2018.
Dengan menjadi BLUD, rumah sakit diharapkan mampu menjalankan
fungsinya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dengan menonjolkan produktivitas, efisiensi dan
efektifitas serta mampu menerapkan manajemen keuangan yang
berbasis pada hasil (kinerja). Dengan pola keuangan BLUD, rumah
sakit diberikan fleksibilitas dalam rangka pelaksanaan anggaran,
pengelolaan SDM, termasuk pengelolaan pendapatan dan belanja,
pengelolaan kas, dan pengadaan barang/jasa,sehingga dapat
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terjamin
kualitasnya.

2.2 Dasar Hukum


Beberapa produk hukum yang melandasi status RSUD Tobelo
Habupaten Halmahera Utara sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
5. Peraturan Daerah Kabupaten Halmahera Utara Nomor 08 Tahun
2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Halmahera
Utara;
6. Keputusan Bupati Halmahera Utara Nomor 900/184/HU/2018
tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Halmahera Utara sebagai Badan Layanan Umum Daerah ( BLUD )
dengan Status Penuh.

2.3 Analisa Situasi RSUD Tobelo


RSUD Tobelo menempati lahan seluas seluas 5,6 H dengan luas
bangunan 7.013,39 m² yang sudah digunakan. Hal ini menandakan
Rumah Sakit masih memungkinkan untuk dikembangkan baik dari sisi
kualitas pelayanan maupun sarana dan prasarana pelayanan. Sebagai
gambaran umum RSUD Tobelo adalah sebagai berikut :
- 10 -

1. Nama Rumah Sakit :RSUD Tobelo Kabupaten Halmahera


Utara
2. Alamat : Jl. Landbouw
a. Telepon : (0924) 2621556
b. Email : rsud.halut@gmail.com
c. Website : www.rsudtobelo.com
3. Status Kepemilikan : PEMDA KABUPATEN HALMAHERA
UTARA
4. Kelas RS : Tipe C
5. Luas Lahan : 56.000 m2
6. Luas Bangunan : 7.013,39 m2
7. Standar Kualitas Pelayanan RS :
a. Akreditasi : Perdana
b. Masa Berlaku : 2016-2018
8. Layanan Unggulan yang akan dikembangkan diantaranya:
a. Modular Operating Theatre (MOT) dan Minimal Invasif
Surgical Operating.
b. SIMRS

2.4 Sarana dan Prasana

Sebagai unsur pemberi pelayanan kesehatan kepada


masyarakat, sarana dan prasarana pelayanan adalah sebagai berikut :
a. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
b. Pelayanan Instalasi Rawat Jalan:
- Klinik TB Paru
- Klinik Gigi dan Mulut
- Klinik Anak
- Klinik Kandungan dan Kebidanan
- Klinik Bedah
- Klinik Mata
- Klinik Penyakit Dalam
c. Pelayanan Kamar Operasi/Bedah
d. Pelayanan:
- Ruang ICU
- Ruang Recovery Room
e. Pelayanan Rawat Inap ( 140 Tempat Tidur )
- Kelas III : 54 Tempat Tidur
- 11 -

- Kelas II : 26 Tempat Tidur


- Kelas I : 26 Tempat Tidur
- Isolasi : 12 Tempat Tidur
- VIP : 5 Tempat Tidur
- ICU : 3 Tempat Tidur
- Perinatologi : 14 Tempat
Tidur f. Pelayanan Khusus
Klinik VCT
g. Pelayanan Penunjang:
- Instalasi Farmasi
- Instalasi Patologi klinik
- Instalasi Radiologi
- Instalasi Rehabilitasi Medik
- Instalasi Gizi
- Instalasi pemulasaraan Jenazah
h. Pelayanan Penunjang Non Medik
- Pelayanan Pemeliharaan Sarana ( IPS )
- Pelayanan Rekam Medik
- Pelayanan Sanitasi dan Pengolahan Air Limbah (IPAL)
- Pelayanan Linen
- Pelayanan Ambulance

2.5 Sumber Dana


Rumah Sakit Umum Daerah Tobelo Kabupaten Halmahera Utara
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat didukung dengan dana yang
cukup memadai. Dana tersebut antara lain bersumber dari :
1. Pendapatan rumah sakit, terdiri dari:
a. Pendapatan operasional yaitu pendapatan yang berasal dari
kegiatan pokok / pelayanan kesehatan dari unit-unit pelayanan.
b. Pendapatan non operasional yaitu pendapatan yang berasal dari
pendapatan diluar pelayanan kesehatan, meliputi: pendapatan
jasa giro, dan pendapatan lain yang akan dikembangkan seperti
jasa sewa, parkir, diklat, dll.
2. Pendapatan APBD Kabupaten
3. Pendapatan RSUD lainnya yang sah
Yang termasuk dalam pendapatan APBD antara lain Dana
Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Khusus (DAK), Dimana semua
- 12 -

sumber dana tersebut dipergunakan sesuai dengan rencana kerja


yang telah ditentukan.

2.6 Ketenagaan
Secara operasional sampai dengan 31 Desember 2018, RSUD
Tobelo
Kabupaten Halmahera Utara didukung sumber daya manusia sebanyak
417 orang dimana 170 orang berstatus sebagai PNS dan 247 orang
Kontrak Daerah. Secara rinci data aparatur/pegawai RSUD Tobelo
berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut :
- 13 -

STATUS DAN JUMLAH


N0 URAIAN SATUAN KONTR
PNS AK RS JML
1 2 3 4 5 6
1 Tenaga Medis
1) Spesialis Penyakit Dalam Orang 1 2 3
2) Spesialis Bedah Orang 1 2 3
3) Spesialis Obstetri Gynekologi Orang 1 3 4
4) Spesialis Kesehatan Anak Orang 0 2 2
5) Spesialis Syaraf Orang 0 0 0
6) Spesialis Mata Orang 0 1 1
7) Spesialis Jantung Orang 0 0 0
8) Spesialis Anastesi Orang 0 1(MOU 1
)
9) Spesialis Rehab Medik Orang 0 0 0
10) Spesialis Radiologi Orang 0 1(MOU 1
)
11) Spesialis Patologi Anatomi Orang 0 0 0
12) Spesialis Patologi Klinik Orang 2 0 2
13) Spesialis Paru Orang 0 0 0
14) Spesialis THT Orang 0 0 0
15) Spesialis Jiwa Orang 0 0 0
16) Spesialis Kulit Kelamin Orang 0 0 0
17) Dokter Gigi Orang 1 0 1
18) Dokter Umum Orang 4 14 1
JUMLAH Orang 10 25 8
3
2 Tenaga Paramedis 5
1) Perawat S-1 Ners Orang 5 22 2
7
2) Perawat S-1 Orang 5 6 1
1
3) Perawat D-4 Orang 6 0 6
4) Perawat D-3 Orang 57 51 108
5) Perawat SPK Orang 17 0 1
7
6) Perawat Gigi D-3 Orang 0 2 2
7) Perawat SPRG Orang 1 0 1
8) Anastesi D-3 Orang 0 1 1
9) Bidan D-4 Orang 1 0 1
10) Bidan D-3 Orang 37 18 5
5
11) Bidan D-1 Orang 0 0 0
12) Penata Rontgent D-3 Orang 0 4 4
13) Gizi S-1/D-4 Orang 0 0 0
14) Gizi D-3 Orang 7 3 1
0
15) SPAG Orang 0 0 0
16) Rehabilitasi Medik D-3 Orang 3 0 3
17) D-4 Teknik Elektromedik Orang 1 0 1
18) D-3 Teknik Elektromedik Orang 0 2 2
- 14 -

19) APK D-3 Orang 0 0 0


20) SPPH D-1 Orang 0 0 0
21) Teknik Lingkungan S-1 Orang 0 0 0
22) Apoteker S-2 Orang 1 0 1
23) Apoteker S-1 Orang 3 1 4
24) Asisten Apoteker D-3 Orang 0 3 3
25) Asisten Apoteker (SAA/SMF) Orang 0 0 0
26) Analis Farmasi & Makanan Orang 0 0 0
27) S1 Farmasi Orang 1 4 5
28) S1 Kesehatan Masyarakat Orang 1 7 8
29) D-3 Kesehatan Lingkungan Orang 3 2 5
30) Pekarya Kesehatan Orang 0 0 0
31) Rekam Medik D-3 Orang 1 0 1
32) Analis Kesehatan D-3 Orang 0 8 8
33) SMAK Orang 0 0 0
34) Analis Kimia Orang 1 0 1
JUMLAH Orang 151 134 285
3 Tenaga Administrasi
1) S-2 Ilmu Administrasi Publik Orang 1 0 1
2) S-1 Administrasi Publik Orang 1 0 1
3) S-2 Ilmu Hukum Orang 0 0 0
4) S-1 Manajemen Keuangan Orang 0 0 0
5) S-1 Hukum Orang 0 0 0
6) S-1 Biologi Orang 1 0 1
7) S-1 Kimia Orang 0 1 1
8) S-1 Admin Negara Orang 0 0 0
9) S-1 Pendidikan Orang 0 1 1
10) S-1 Ekonomi Orang 0 4 4
11) S-1 Ekonomi Akuntansi Orang 1 0 1
12) D-3 Akuntansi Orang 0 1 1
13) D-3 Administrasi Orang 0 0 0
14) S-1 Komunikasi Orang 1 0 1
15) D-3 Komunikasi Orang 0 1 1
16) S-1 Teknik Electro Orang 0 0 0
17) D-3 Teknik Elektro Orang 0 0 0
18) SMU / Sederajat Orang 0 0 0
- 15 -

19) SMP / Sederajat Orang 3 52 55


20) SD / Sederajat Orang 0 14 14
21) Tidak sekolah Orang 0 14 14

JUMLAH Orang 8 89 97
JUMLAH TOTAL Orang 170 247 417

2.7 Akreditasi
Akreditasi rumah sakit adalah suatu pengakuan dari Pemerintah atau
Komite Akreditasi Nasional (KARS) kepada Rumah Sakit yang telah
memenuhi standar minimal yang ditetapkan sebagaimana yang tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa
akreditasi penting dilaksanakan dalam upaya peningkatan mutu rumah
sakit dan wajib dilaksanakan secara berkala setiap 3 (tiga) tahun sekali.
RSUD Tobelo Kabupaten Halmahera Utara telah lulus akreditasi versi 2012
pada program khusus 1 kali pada Tahun 2016. Terakreditasi perdana 4
BAB, yaitu: a. Standar Pelayanan Pendidikan dan Kualifikasi Staf (PKS)
b. Standar Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
c. Standar Pelayanan Pengendalian dan Pencegahan Infeksi (PPI), dan
d. Standar Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)

2.8 Strategi Manajemen Rumah Sakit


Strategi yang ditempuh untuk mencapai dan mewujudkan visi RSUD
Tobelo Kabupaten Halmahera Utara sesuai misi yang telah ditetapkan,
Perencanaan Strategis terdiri dari visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,
kebijakan dan program. Pada langkah antara misi dan tujuan diperlukan
penganalisaan lingkungan strategik dengan memperhitungkan kondisi
lingkungan baik internal maupun eksternal yang meliputi kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman.
Dari hasil analisis pelayanan di RSUD Tobelo Kabupaten Halmahera
Utara, terdapat beberapa Kekuatan (Strenght), Kelemahan (Weakness),
Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats), antara lain :
1. Kekuatan ( Strenght )
Kekuatan yang dimiliki rumah sakit dalam menjalankan operasionalnya
antara lain :
a. Memiliki trend kenaikan jumlah kunjungan pasien.
b. Perolehan keuangan yang perkembangannnya memiliki tren naik.
- 16 -

c. Tarif pelayanan yang masih terjangkau oleh kemampuan ekonomi


masyarakat sekitar yang notabene masih cukup rendah bila
dibandingan dengan RS-RS yang ada di sekitarnya.
d. Penetapan RS sebagai BLUD memberikan keleluasan dalam
pengelolaan keuangan yang berasas produktifitas, efesiensi, kinerja
memungkinkan untuk berkembang.
e. Lahan yang cukup untuk pengembangan pelayanan.
f. RSUD Tobelo merupakan rumah sakit rujukan regional Provinsi
Maluku Utara.
2. Kelemahan ( WEAKNES )
Kelemahan Rumah Sakit dalam pelaksanaan operasional diantaranya :
a. Kuantitas dan kualitas SDM yg masih kurang dalam pengembangan
RS dan dalam rangka meningkatkan pelayanan RS menjadi type B.
b. Fungsi-fungsi organisasi belum bekerja secara optimal sehingga
tupoksi belum dijalankan sepenuhnya.
c. Anggaran untuk belanja modal non medik belum mencukupi
sehingga pengembangan sarana dan prasarana baik kuantitas
maupun kualitas belum optimal seiring dengan pengembangan
pelayanan medik spesialistik.
d. Reward dan Punisment dalam rangka pembinaan disiplin serta
profesionalisme pegawai yang belum optimal.
e. Motivasi karyawan, budaya kerja dan etika dalam peningkatan
pengembangan RS masih rendah.
f. SOP belum dijalankan secara optimal.
g. Pengelolaan keuangan rumah sakit masih belum efesien.
h. Promosi RS baik ke dalam maupun keluar RS belum optimal.
i. Pengelolaan kebersihan lingkungan rumah sakit belum optimal.
3. Peluang ( OPPORTUNITIES )
a. Dukungan Pemerintah Pusat, Propinsi maupun Daerah yang besar
terhadap isu kemiskinan dan kesehatan baik terkait program,
pendanaan, pengembangan rumah sakit serta peningkatan
pelayanan RS menjadi Type B.
b. Tingkat kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan jasa pelayanan
kesehatan semakin meningkat.
c. Pertumbuhan Perekonomian masyarakat khusunya masyarakat
Kabupaten Halmahera Utara meningkat.
d. Kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di RSUD
Tobelo Kabupaten Halmahera Utara mulai meningkat.
- 17 -

e. Kebijakan pemerintah untuk mendukung program MDG’S, Akreditasi


mutu pelayanan dan upaya kelestarian lingkungan.
f. Berlakunya Sistem Jaminan Sosial Nasional bidang Kesehatan mulai
Januari 2014 berbasis asuransi Pra Bayar melalui Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS ).
4. Ancaman (THREATS)
Ancaman yang dihadapi RSUD Tobelo dalam pelaksanaan kegiatan
opeasionalnya adalah :
a. Undang-undang Perlindungan konsumen yang banyak berpihak pada
pasien / masyarakat serta adanya kebebasan Pers.
b. Asumsi masyarakat terhadap mutu pelayanan rumah sakit swasta
masih lebih bagus daripada rumah sakit pemerintah.
c. Mulai berkembangnya sarana kesehatan swasta di sekitar RSUD
Tobelo.
d. Sistem Pembiayaan Jaminan Kesehatan Masyarakat kurang
menguntungkan RS type C yang telah menjadi RS BLUD.
e. Makin meningkatnya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan yang prima.
f. Tuntutan masyarakat akan dampak pencemaran lingkungan rumah
sakit karena posisi RSUD Tobelo berada di pusat pemukiman dan
perkantoran.

Untuk memberikan pelayanan kesehatan prima dan terjaminnya


kualitas mutu pelayanan kepada masyarakat, orientasi pengembangan
pelayanan kesehatan tidak hanya terbatas pada pelayanan yang telah
diberikan, tetapi juga diperlukan inovasi pengembangan pelayanan rumah
sakit. Upaya yang dilakukan RSUD Tobelo untuk memberikan pelayanan
kesehatan tersebut yaitu dengan terus berusaha mendorong upaya-upaya
pembangunan dibidang kesehatan termasuk pengembangan sarana dan
prasarana sesuai dengan perkembangan IPTEK, peningkatan kualitas
pelayanan, keterjangkauan pelayanan, kesinambungan pelayanan,
kenyamanan dan keamanan pelayanan serta faktor kompetensi lainnya yang
sesuai dengan standar mutu pelayanan yang terus menerus akan selalu
ditingkatkan dengan menganut pola pengelolaan keuangan sebagai Badan
Layanan Umum Daerah ( BLUD ).
Melalui Rencana Strategik RSUD Tobelo berupaya untuk meningkatkan
kualitas pelayanan sehingga mampu menempatkan RSUD Tobelo Kabupaten
- 18 -

Halmahera Urata sebagai sarana pelayanan publik tujuannya adalah


meningkatkan mutu pelayanan yang profesional, dan lingkungan yang sehat.
- 19 -

BAB III
VISI, MISI, NILAI, FALSAFAH, DAN MOTTO

3.1 Visi
Visi merupakan suatu keadaan yang diinginkan pada akhir periode
perencanaan yang didalamnya berisi suatu gambaran yang menantang
tentang keadaan masa depan, cita dan citra yang ingin di wujudkan, serta
memperhitungkan faktor strategis dan potensi seluruh komponen
stakeholders. Pandangan jauh ke depan sebagai gambaran kemana rumah
Sakit akan dibawa agar tetap eksis, antisipatif dan inivatif serta mampu
memberikan harapan bagi semua komponen RS. Sejalan dengan Visi
Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara yaitu :
“Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Halmahera Utara Melalui Tata
Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Profesional Dilandasi Kebersamaan
Yang Berkeadilan”
Sejalan dengan Visi, Misi dan Prioritas Pembangunan Pemerintah
Kabupaten Halmahera Utara yang salah satunya adalah Kesehatan sehingga
menyelaraskan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya maka rumusan visi
RSUD Tobelo dalam mendukung Misi kedua Pemerintah Kabupaten
Halmahera Utara yaitu Meningkatkan kualitas pelayanan bidang kesehatan,
pendidikan dan infrastruktur dasar adalah sebagai berikut :
VISI : ”MENJADI RUMAH SAKIT RUJUKAN REGIONAL TERPERCAYA
DAN TERJANGKAU OLEH MASYARAKAT DI PROVINSI MALUKU UTARA
Tahun 2021”
Guna mewujudkan Visi yang telah ditetapkan maka perlu penetapan
Misi secara jelas sebagai suatu pernyataan yang menetapkan arah kebijakan
dan strategi yang ingin dicapai sebagai berikut :

3.2 Misi
Misi merupakan rumusan mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Adapun misi RSUD Tobelo adalah
sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan yang profesional,
terjangkau serta mengutamakan kepentingan pelanggan.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM pada semua lini di RS.
3. Menyelenggarakan tata kelola rumah sakit yang profesional.
4. Mengembangkan dan menciptakan lingkungan yang sehat.
- 20 -

3.3 Nilai
Nilai yang terkandung dalam visi dan misi yaitu :
1. Dalam memberikan pelayanan kerjasama tim harus kompak.
2. Dalam memberikan pelayanan harus dikemas dalam senyum ,
salam dan sapa.

3.4 Falsafah
“ Rumah Sakit yang diakui oleh masyarakat dan berkembang secara
berkesinambungan”.

3.5 Motto
Motto Rumah Sakit Umum Daerah Tobelo yaitu:
“KESEMBUHAN PASIEN ADALAH HARAPAN DAN KEBAHAGIAAN KAMI”

3.3 Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran visi yang lebih spesifik dan terukur
sebagai upaya mewujudkan Visi dan Misi pembangunan jangka menengah.
Tujuan yang ingin dicapai rumah sakit disusun dengan mempertimbangkan
tugas pokok, yaitu :
1) Meningkatnya mutu pelayanan Rumah sakit rujukan dan
meningkatkan kualitas dan jumlah jenis layanan sesuai standar.
2) Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia yang mendukung upaya
peningkatan mutu pelayanan kesehatan RS.
3) Meningkatnya Tata Kelola RS dan Keuangan yang Profesional
4) Meningkatnya kualitas sanitasi lingkungan RS sesuai standar
- 21 -

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TOBELO

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi


Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Rincian Tugas, Fungsi dan tata Kerja Rumah sakit Umum daerah Tobelo
Kabupaten Halmahera Utara, maka tugas dan fungsi serta Struktur
organisasi adalah sebagai berikut :

4.1 Tugas Pokok Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum Daerah Tobelo merupakan unsur pendukung
penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara, yang dipimpin
oleh Direktur.
Rumah Sakit Umum Daerah Tobelo mempunyai tugas merumuskan
kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengawasan,dan pengendalian evaluasi
di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah dan memberikan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna.

4.2 Fungsi Rumah Sakit


Dalam melaksanakan tugasnya RSUD Tobelo Kabupaten Halmahera
Utara menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan
melaluipelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis.
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan
kesehatan;
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.

4.3 Struktur Organisasi


RSUD Tobelo dipimpin oleh seorang Direktur, yang bertugas dan
berfungsi memimpin, merumuskan, menyusun kebijakan
- 22 -

mengkoordinasikan, merencanakan, mengendalikan dan mengawasi


pelaksanaan otonomi daerah pada bidang urusan pelayanan kesehatan pada
RSUD sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4.4 Tugas Direktur
Tugas dan Kewajiban Direktur adalah:

1. Memimpin dan mengurus RSUD Tobelo sesuai dengan tujuan


rumah sakit yang telah ditetapkan dengan senantiasa berusaha
meningkatkan daya guna dan hasil guna;
2. Mengetahui dan memahami semua peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan Rumah Sakit;
3. Memelihara, menjaga dan mengelola kekayaan RSUD Tobelo;
4. Mewakili RSUD Tobelo di dalam dan di luar pengadilan;
5. Melaksanakan kebijakan pengembangan usaha dalam mengelola
RSUD Tobelo sebagaimana yang telah digariskan;
6. Mengelola RSUD Tobelo dengan berwawasan lingkungan;
7. Menyiapkan Rencana Strategi Bisnis (RSB) dan Rencana Bisnis dan
Anggaran (RBA) RSUD Tobelo;
8. Mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi RSUD
Tobelo sesuai ketentuan;
9. Menyiapkan laporan tahunan dan laporan berkala; dan
Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja
operasional serta keuangan RSUD Tobelo.

4.5 Kepala Bagian Kesekretariatan dan Rekam Medis


Kepala Bagian Kesekretariatan adalah pejabat yang membantu
Direktur dalam melaksanakan tugas melakukan pelayanan
administrasi lingkup RSUD.
Kepala Bagian Kesekretariatan dan Rekam Medis akan dibantu oleh
1) Sub Bagian Umum
2) Sub Bagian Kepegawaian
3) Sub Bagian Pelaporan dan Rekam Medis

1.1 Kepala Sub Bagian Umum


Kepala Sub Bagian Umum adalah pejabat yang membantu Kepala
Bagian Kesekretariatan dalam melaksanakan kegiatan teknis di Sub
Bagia Umum sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku
untuk kelancaran pelaksanaan program kegiatan bagian umum di
lingkungan rumah sakit.

1.2 Kepala Sub Bagian Kepegawaian


- 23 -

Kepala Sub Bagian Kepegawaian adalah pejabat yang membantu


Kepala Bagian Kesekretariatan melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis serta melaksanakan kebijakan teknis
dalam bidang kepegawaian sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan program kegiatan.

1.3 Kepala Sub Bagian Pelaporan dan Rekam medis


Kepala Sub Bagian Pelaporan dan Rekam medis adalah pejabat
yang membantu Kepala Bagian Kesekretariatan dalam melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bagian kesekretariatan dan
rekam medis sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
ketentuan yang berlaku dalam rangka pelaksanaan program kerja
RSUD.

4.5 Kepala Bidang Pelayanan Medik.


Kepala Bidang Pelayanan Medik adalah pejabat yang membantu
tugas Direktur dalam Menyusun kebijakan pelaksanaan, membina dan
mengkoordinasikan semua kebutuhan pelayanan medis, memantau
dan mengawasi kegiatan penggunaan fasilitas medis, penunjang medis
serta pengawasan dan pengendalian penerimaan dan pemulangan
pasien secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
Bidang Pelayanan Medik akan dibantu oleh staf
1) Seksi Pelayanan Medis I
2) Seksi Pelayanan Medis II

1.1 Seksi Pelayanan Medis I


Kepala Seksi Pelayanan Medis I adalah pejabat yang membantu
Kepala Bidang Pelayanan medik dalam melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis dan melaksanakan kebijakan teknis
dalam bidang pelayanan medis sesuai dengan ketentuan perundangan
yang berlaku dalam rangka kelancaran pelaksanaan program kerja
Bidang Pelayanan Medis.

2.1 Kepala Seksi Pelayanan Medis II


Kepala Seksi Pelayanan Medis II adalah pejabat yang membantu
Kepala Bidang Pelayanan medik dalam melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis dan melaksanakan kebijakan
teknis dalam bidang penunjang medis sesuai dengan ketentuan
perundangan yang
- 24 -

berlaku dalam rangka kelancaran pelaksanaan program kerja Bidang


Penunjang Pelayanan.

4.6 Kepala Bidang Keperawatan


Kepala bidang Keperawatan adalah pejabat yang membantu tugas
Direktur dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan keperawatan.
Kepala Bidang Keperawatan akan dibantu oleh:
1) Kepala Seksi Bimbingan dan Asuhan Keperawatan
2) Kepala Seksi Etika dan Mutu Keperawatan.

1.1 Kepala Seksi Bimbingan dan Asuhan Keperawatan


Kepala Seksi Bimbingan dan Asuhan Keperawatan adalah pejabat
yang membantu Kepala Bidang Keperawatan dalam melaksanakan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan melaksanakan
kebijakan teknis dalam bidang asuhan keperawatan dan penunjang
pelayanan keperawatan sesuai dengan ketentuan perundangan yang
berlaku dalam rangka kelancaran pelaksanaan program kerja Bidang
Keperawatan

2.1 Kepala Seksi Etika dan Mutu Keperawatan.


Kepala Seksi Etika dan Mutu Keperawatan.adalah pejabat yang
membantu Kepala Bidang Keperawatan dalam melaksanakan
kebijakan teknis dalam bidang Etika dan Mutu Keperawatansesuai
dengan ketentuan perundangan yang berlaku dalam rangka kelancaran
pelaksanaan program kerja Bidang Keperawatan.
4.7 Kepala Bidang Keuangan
Kepala Bidang Keuangan dan Program adalah pejabat yang
membantu Direktur dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan
menyusun program, membina pelaksanaan, mengkoordinasikan dan
mengawasi pelaksanaan tugas Kepala Seksi Perencanaan Anggaran dan
Program serta Kepala Seksi Perbendaharaan dan Akuntansi.
Kepala Bidang Keuangan dan Program akan dibantu oleh :
1) Kepala Seksi Perencanaan anggaran dan Program
2) Kepala Seksi Perbendaharaan dan Akuntansi.

1.1 Kepala Seksi Perencanaan Anggaran dan Program


Kepala Seksi Perencanaan anggaran dan Program adalah pejabat
yang membantu Kepala Bidang Keuangan dan Program melaksanakan
- 25 -

kegiatan penyusunan program kerja, rencana anggaran pendapatan


dan belanja, kebijakan teknis pengendalian, anggaran serta evaluasi
dan penyusunan laporan kegiatan RSUD sesuai dengan peraturan
dan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan program
kegiatan.

2.1 Kepala Seksi Perbendaharaan dan Akuntansi


Kepala Seksi Perbendaharaan dan Akuntansi adalah pejabat yang
membantu Kepala Bidang Bidang Keuangan dan Program dalam
melaksanakan kegiatan kebijakan teknis dalam bidang administrasi
keuangan dan akuntansi sesuai dengan perturan dan ketentuan
berlaku untuk kelancaran pelaksanaan program kerja RSUD

4.8 Kelompok Jabatan Fungsional


Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok tenaga kesehatan
yang bekerja dibidang kesehatan dalam jabatan fungsionalnya. Kelompok
jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi atas
berbagai kelompok Jabatan Fungsional tertentu sesuai bidang keahliannya.
Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja yang ada. Kelompok jabatan fungsional bertugas melakukan kegiatan
sesuai jabatannya. Jenis dan jenjang jabatan Fungsional diatur sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan pada masing-masing jabatan
fungsional yang bersangkutan.

BAGAN ORGANISASI LAMPIRAN PERATURAN BUPATI HALMAHERA


UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016

Keterangan :
Garis Komando

Garis Koordinasi
- 26 -

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

Kepala Bidang Pelayanan


Medik

Kepala Instalasi Gawat


Darurat

Kelompok Staf
Medik

Kepala Ruang IGD

Katim I Katim II

Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana

Administrasi

Keterangan :
Garis Komando
Garis Koordinasi
- 27 -
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Kepala Instalasi Gawat Darurat


1. Pengertian

Seorang tenaga dokter profesional yang diberi tugas tanggung


jawab dan wewenang dalam mengelola pelayanan medik di IGD.

2. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab langsung kepada Manager Pelayanan.

3. Uraian Tugas
a. Menyusun program kerja Instalasi Gawat Darurat
b. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan
operasional IGD secara efektif, efisien dan bermutu
c. Bertanggungjawab terhadap koordianasi dengan bagian rawat
inap dan rawat jalan jika pasien yang bersangkutan
membutuhkan penanganan/tindakanlebih lanjut setelah
penanganan gawat darurat
d. Memberikan pembinaan terhadap dokter jaga IGD
e. Membuat daftar jaga dokter IGD dan ruangan
f. Bersama kepala ruangan IGD membuat pperencanaan
ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan untuk mencapai
pelayanan yang berkualitas di IGD
g. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan staf IGD untuk
membahas dan menginformasikan hal-hal yang penting yang
berkaitan dengan pelayanan di IGD
h. Menghadiri pertemuan manajemen bila dibutuhkan
i. Membuat laporan kinerja IGD setiap bulan dan akhir tahun
j. Membuat usulan-usulan yang diperlukan kepada manajemen
yang berkaitan dengan peningkatan mutu pelayanan di IGD

4. Wewenang
1. Memberikan penilaian kinerja staf IGD
2. Membuat prosedur pelayanan IGD

5. Hasil Kerja
1. Daftar jaga IGD
2. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan di
IGD

3. Standar pelayanan medik


Usulan yang berkaitan dengan mutu pelayanan

B. Dokter IGD dan Ruangan


1. Hubungan Jabatan
a. Bertanggung jawab kepada : Kepala Instalasi IGD
b. Sub koordinasi : Kepala Ruangan IGD
2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
1. Mengutamakan keselamatan jiwa pasien
2. Melakukan tindakan medis kedaruratan bagi pasien baru
masuk dan akan rawat inap
3. Memahami dan terampil dalam melakukan RJP dan intubasi
- 28 -
4. Menulis status pasien yang meliputi:
- Anamnesa
- Pemeriksaan fisik
- Diagnosa
- Terapi
- Pemeriksaan penunjang
5. Bersikap dan bertindak demi nama rumah sakit secara benar,
ramah, informatif, tegas dan bijaksana
6. Melaporkan hal-hal yang penting atau yang perlu di konsulkan
kepada konsulen/dokter spesialis yang bersangkutan
7. Bertanggung jawab atas permasalahan medis seluruh pasien
yang dirawat, baik di ruangan perawatan biasa maupun di ICU
yang berkoordinasi dengan dokter yang memiliki pasien/dokter
yang merawat
3. Wewenang
1. Melakukan konsul pasien ke konsulen yang bersangkutan atau
merujuk pasien sesuai kebutuhan
2. Mengusulkan memindahkan pasien dari ruang perawatan biasa
ke ruang ICU

C. Kepala Ruang IGD


1. Pengertian
Seorang tenaga perawat profesional yang bertanggung jawab dan
berwenang dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di
ruang IGD
2. Tanggung jawab
Secara fungsional bertanggung jawab kepada Ka Bidang
Keperawatan
Secara operasional bertanggung jawab kepada Ka Instalasi Gawat
Darurat
3. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan
perawatan di ruang Instalasi Gawat Darurat
4. Uraian Tugas
a. Melaksanakan fungsi perawatan meliputi:
1. Menyusun rencana kegiatan berdasarkan jenis, jumlah,
mutu tenaga keperawatan serta tenaga lainnya sesuai
kebutuhan di IGD.
2. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawat yang
berlaku selama satu bulan.
3. Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah dan
tingkat kemampuan perawatan.
4. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan di IGD
5. Menyusun program pengembangan staf di IGD
6. Bersama staf menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan
di ruang perawatan IGD
b. Melaksanakan fungsi penggerakan pelaksanaan meliputi:
1. Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan
tugas yang dibebankan.
2. Memberi orientasi kepada pegawai baru
3. Mengadakan pengadaan, pemeliharaan dan penggunaan
alat-alat maupun obat-obatan.
4. Menciptakan suasana kerja yang harmonis.
- 29 -
5. Menilai hasil kerja pegawai dan memberikan penghargaan
yang berprestasi baik.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian
meliputi:
1. Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing pegawai.
2. Mengawasi penggunaan alat-alat agar digunakan secara
tepat
3. Mengatur supaya alat-alat tetap dalam keadaan siap pakai
4. Mengawasi pelaksaan inventaris secara periodik.

D.Katim/Penanggung Jawab Shift


1. Pengertian
Seorang perawat profsional yang diberi wewenang dan tanggung
jawab dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan keperawatan
di IGD dan turut melaksanakan pelayanan keperawatan pada satu
unit ruangan pada shift pagi, sore, malam dan hari libur.
2. Tujuan
Agar pelayanan asuhan keperawatan dapat berjalan sesuai dengan
standar keperawatan.
Agar mutu pelayanan asuhan keperawatan selalu terjaga, selalu
diupayakan, ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan/tuntutan
masyarakat.
3. Tanggung jawab
Secara organisasi bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Ruang IGD
4. Tugas pokok
1. Sebagai koordinator shift dinas pagi, sore, malam, dan hari
libur sesuai jadwal yang telah ditetapkan
2. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan asuhan keperawatan
kepada Kepala Ruang
3. Bersama-sama pelaksana perawatan melakukan kegiatan
pelayanan asuhan keperawatan
4. Bertanggung jawab dalam kebenaran isi laporan/penulisan
asuhan keperawatan
5. Uraian Tugas Katim/Penanggung jawab Shift
a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan
diruang rawat pada shift pagi, sore, malam,dan hari libur.
b. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga pelaksana
perawatan untuk melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
kebutuhan/standar yang berlaku pada shift pagi, sore, malam
dan hari libur.
c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan inventarisasi peralatan
pada shift pagi, sore, malam, dan hari libur.
d. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar
selalu dalam keadaan siap pakai.
e. Membantu melaksanakan progaram orientasi kepada petugas
baru meliputi penjelasan tentang peraturan rumah sakit , tata
tertib, dan fasilitas yang ada.
f. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan secara tepat dan benar untuk
tindakan keperawatan selanjutnya.
g. Memberi motivasi tenaga non perawatan dalam memelihara
kebersihan ruangan dan lingkungan pada shift pagi, sore,
malam dan hari libur.
- 30 -
h. Memelihara buku register dan berkas catatan medik pada shift
pagi, sore, malam dan hari libur.
i. Menyusun rencana keperawatan pada shift pagi, sore, malam
dan hari libur
j. Bersama-sama pelaksana perawat lainnya, melaksanakan
asuhan keperawatan kepada pasien pada shift pagi, sore,
malam dan hari libur.
k. Melaksanakan serah terima tugas kepada penanggung jawab
shift berikutnya secara lisan maupun tertulis pada saat
penggantian dinas.
l. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh Kepala
Ruang.

E. Perawat Pelaksana IGD


1. Pengertian
Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan di tugaskan
di Instalasi Gawat Darurat.
2. Tanggung Jawab
a. Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada
Kepala Ruang IGD.
b. Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada
Dokter IGD/Ka Instalasi Gawat Darurat.
3. Uraian Tugas
1. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan IGD untuk kelancaran
pelayanan
2. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan
darurat secara tepat dan cepat.
3. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien gawat darurat
dan melaksanakan evaluasi tindakan perawatan yang telah
dilakukan.
4. Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan
yang berlaku serta melaksanakan orientasi kepada pasien.
5. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang baik dengan
anggota tim
6. Melaksanakan tugas jaga pagii, sore, malam dan hari libur
secara bergiliran sesuai dengan jaswal dinas.
7. Mengikuti bertemuan berkala yang di adakan oleh Ka
Instalasi/Karu IGD.
8. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti
secara lisan/tertulis pada saat pergantian dinas.
9. Menyiapkanpasien yang akan pulang lengkap dengan
administrasinya.
10. Membantu merujuk pasien ke instansi yang lebih mampu.
11. Memantau dan menilai kondisi pasien selanjutnya
melakukan tindakan yang tepat berdasarkan hasil pemantauan.
12. Menciptakan dan memelihara suasan kerja yang baik antara
pasien, keluarga, dokter serta sesama perawat.

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA IGD
RSUD TOBELO
- 31 -

IRNA ICU IRJ


GIZI

KASIR
Logistik Umum

Logistik
Instalasi Farmasi
Admission Gawat
Darurat Operator

Umum/Supir
Umum/Tehnisi

Kamar
Operasi Rekam Umum/Keamanan
Radiologi Laboratotiu
Medik m

Keterkaitan Hubungan Kerja IGD RSUD Tobelo Dengan Unit Lain.

1. LogistikFarmasi

Kebutuhan obat dan alat medis di IGD, diperoleh dari bagian


logistik farmasi dengan prosedur permintaan.
2. LogistikUmum

Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di IGD,


diperoleh dari logistik umum dengan prosedur permintaan.
3. Kamar Operasi (OK)
Pasien IGD yang memerlukan tindakan operasi, akan dibuatkan
surat pengantar operasi oleh dokter, kemudian penanggung
jawab/keluarga pasien dianjurkan kebagian admission untuk
dijelaskan biaya operasi serta perawat IGD memberitahu bagian OK
tentang rencana operasi (bila keluarga/penanggung jawab sudah
setuju).
4. Laboratorium
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan
dibuatkan formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan
formulir diserahkan kepada petugas laboratorium oleh perawat IGD.
5. Umum/Tehnisi
Kerusakan alat medis dan non medis di IGD akan dilaporkan dan
diajukan perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan
perbaikan sesuai dengan SPO yang berlaku.
6. Rekam Medis
Pasien yang berobat ke IGD RS Umum Daerah Tobelo akan
diberikan nomor rekam medis dan status medis pasien, dan yang
sudah selesai berobat disimpan di bagian rekam medis serta bila
pasien berobat kembali, status medis pasien diminta kembali ke
bagian rekam medis oleh petugas admission.
7. Admission
Setiap pasien yang berobat ke IGD selalu didaftarkan ke bagian
admission, dari bagian admisson disiapkan status dan slip
pembayaran pasien, kemudian status dan slip pembayaran
diantarkan oleh petugas admission ke IGD.
- 32 -
8. Radiologi
Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan
dibuatkan formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter,
dan formulir diserahkan kepetugas radiologi oleh perawat IGD.
9. Kasir
Pasien yang telah selesai berobat ke IGD akan diantar ke bagian
kasir oleh perawat IGD untuk menyelesaikan administrasi.
10. IRNA
Pasien IGD yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat
oleh dokter, penanggungjawab/keluarga pasien dianjurkan ke
bagian admission untuk memilih kamar perawatan, setelah
penanggungjawab/keluarga pasien menandatangani surat
persetujuan rawat inap, maka pasien diantar oleh perawat IGD ke
bagian IRNA.
11. Gizi
Pasien IGD yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan
dimintakan langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan
memberitahukan nama pasien dan makanan/minuman (teh manis)
yang diperlukan.
12. Intensive Care Unit (ICU)
Apabila ada pasien dari IGD yang memerlukan perawatan intensif,
maka pasien akan dibuatkan surat pengantar rawat ICU oleh
dokter, penanggungjawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian
admission untuk memilih kamar, setelah
penanggungjawab/keluaraga pasien menandatangani surat
persetujuan rawat ICU, maka pasien diantar oleh perawat IGD
keruang ICU.
13. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
Pasien IGD yang memerlukan tindakan lanjut/konsul ke dokter
spesialis pada jam kerja, perawat akan menghubungai dokter
konsulen dan bila kondisi pasien memungkinkan untuk tindak
lanjut di poliklinik, maka pasien diantar oleh perawat IGD ke bagian
IRJ.
14. Umum/Supir
Pasien IGD yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat
menggunakan ambulance RSUD Tobelo, bila keadaan
memungkinkan.
15. Umum /Keamanan
Bila ada pasien IGD yang meninggal, maka setelah jenazah
dirapikan akan diantar ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu
menginformasikan ke bagian Umum/Keamanan.

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

A. Pola Ketenagaan Instalasi Gawat Darurat.


- 33 -
N Nama Kualifikasi Pengalaman dan Juml
o Jabatan kualifikasi ah
Formal Sertifikat
yang
diper
luka
n

1 Ka Instalasi Dokter ACLS - Sebagai dokter 1


Gawat bedah jaga di IGD
Darurat minimal 3 thn
(sudah
lulus - Memiliki
kemampuan
PTT )
dalam
kepemimpinan
- Sehat jasmani
dan rohani

- Manaje
Ka Ruang S I Ners
2 men - Sebagai Ka
IGD
Bangsa Ruang
l minimal 2 thn
( S1
- PPGD/
Kep/Setara)
BTCLS
- Sebagai Ka
Ruang
Minimal 5 thn
(D3 Kep)

- Memiliki
1
ketrampilan
dalam
Kepemimpinan

- Memiliki
kemampuan
untuk
mengontrol
emosi dengan
baik, membina
hubungan
baik dengan
orang lain
serta dapat
dipercaya.

- Memiliki
Kemampuan
menggunakan
komputer.

- Sehat Jasmani
dan rohani

- Sebagai
- 34 -
perawat IGD
minimal 5 th
3 15
. - Memiliki
Dokter Jaga Dokter
kemampuan
IGD umum
dalam
(sudah Kepemimpinan
ACLS
lulus
- Memiliki
PTT ) kemampuan
dalam
membina
hubungan
baik dengan
orang lain

- Dapat
dipercaya

- Memiliki
kemampuan
4 menggunakan
26
komputer
Perawat
pelaksana di S I Ners/
IGD D IV
Kep/D III
PPGD/
Kep/Keb,
BTCLS /
SPK
BLS

- Sehat Jasmani
dan Rohani.

- Sebagai dokter
umum di IGD
minimal 2 thn

- Memiliki
kemampuan
mengenai
pasien umum
dan gawat
darurat

- Memiliki
kemampuan
menggunakan
alat medik
yang terkait
dengan
penanganan
pasien gawat
darurat

- Sehat jasmani
- 35 -
dan rohani.

- Sebagai
perawat di IGD
minimal 2 thn

- Memiliki minat
dan
kepribadian
yang baik

- Sebagi
petugas yang
terkait
dibidang
keperawatan
minimal 2 thn.

- Memiliki minat
kepribadian
serta
komunikasi
yang baik

- Disiplin / jujur
/ memiliki
loyalitas

B. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

Kualifikasi Kebu Jumla Kekur


N Nama Masa tuha h yang anga
Formal Sertifikat n ada n
o Jabatan Kerja

1 Ka Instalasi Dokter 1 tahun ACLS 1 1 0


Gawat bedah
Darurat
Manajeme
Ka Ruang
2 S I Ners 4 Tahun n Bangsal 1 1 0
IGD
ICCU

BTCLS,
3 Dokter 2 Tahun 15 12 3
Dokter IGD BLS
Umum

Perawat ACLS,
S I Ners 1 1 0
4 Pelaksana ATLS
org
BLS
S 1 Kep 3 3
org

D4 Kep 1
1 0
org

D3 Kep 15
org
- 36 -
D3 Keb 4 15
org

SPK 1 org 4

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi merupakan salah satu kegiatan Rumah Sakit


dalam rangka memberikan pengarahan dan bimbingan serta
- 37 -
mempersiapkan staf di Instalasi Gawat Darurat yang baru agar dapat
bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya.
Program orientasi merupakan salah satu kegiatan Rumah Sakit
dalam rangka memberikan pengarahan dan bimbingan serta
mempersiapkan staf Instalasi yang baru agar dapat bekerja sesuai
dengan peran dan fungsinya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka
perlu diadakan program orientasi bagi staf baru guna kelacaran dalam
bekerja.

1. Tujuan.
a. Memahami misi, visi, tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan di
lingkungan rumah sakit serta kebijakan pimpinan rumah sakit.
b. Mengetahui tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja.
c. Mengetahui prosedur-prosedur pengalaman dalam berbagai
bidang di berbagai unit kerja.
d. Mengetahui teknik-teknik basic life support dalam keadaan
darurat, dan APAR.

2. Ruang Lingkup.
a. Orientasi Secara Sentral.
Orientasi yang dikoordinir oleh kepala instalasi yang berupa
orientasi struktur organisasi, tata tertib instalasi serta pelayanan
secara umum yang dilakukan sebelum masuk ke ruangan rawat.
b. Orientasi Spesifik Ruang Rawat
Orientasi spesifik ruang rawat yaitu orientasi yang dilakukan oleh
pengelola perawatan beserta staf dibawah koordinasi kepala
instalasi tentang pelayanan serta peraturan-peraturan yang
adalah instalasi untuk kelancaran pelayanan.
3. Sasaran
Semua tenaga perawat /staf, peserta magang, akan bertugas di
Instalasi Gawat Darurat RSUD Tobelo.

BAB X
PERTEMUAN RAPAT

A. Pengertian
- 38 -
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa
orang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk
membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu.

B. Tujuan

a. Tujuan Umum :

Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat


yang profesional di IGD RSUD Tobelo
b. Tujuan Khusus :

1. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan


pelayanan kegawatdaruratan di Unit IGD.

2. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan


yang terkait dengan pelayanan Gawat Darurat di IGD.

C. Kegiatan Rapat

Rapat dilakukan dan diadakan oleh Instalasi Gawat Darurat


yang dipimpin oleh Kepala Bidang Keperawatan dan Kepala Instalasi
Gawat darurat dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang
diadakan ada 2 macam :
1. Rapat Terjadwal:

Merupakan rapat yang diadakan oleh Kepala Bidang


Keperawatan/Pelayanan Medik dan Kepala Instalasi setiap
bulan 1 kali dengan program perencanaan yang telah dibuat
selama 1 bulan dengan agenda rapat yang telah ditentukan
oleh Kepala Instalasi.
2. Rapat Tidak Terjadwal

Merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh


Kepala Instalasi untuk membahas atau menyelesaikan
permasalahan di Instalasi Gawat Darurat dikarenakan adanya
permasalahan yang ditemukan bersifat interen.

BAB XI
PELAPORAN

A. Pelaporan
- 39 -
Pelaporaan merupakan sistem pencatatan yang dilakukan
untuk melaporkan segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan di
IGD RSUD Tobelo terkait dengan pemberian pelayanan Intensive.

B. Jenis Laporan

Laporan dibuat oleh Kepala Instalasi Gawat Darurat. Adapun


jenis laporan yang dikerjakan terdiri dari:
1. Laporan Harian

Laporan yang dibuat oleh staf setiap hari. Adapun hal-hal


yang dilaporkan adalah:
a. Laporan jumlah kunjungan pasien IGD

b. Laporan keadaan alat (Kalibrasi dan Kontrol), sarana dan


fasilitas IGD

c. Laporan komplain dari pasien, dokter maupun unit lain

d. Laporan insiden keselamatan pasien

2. Laporan Bulanan

Laporan yang dibuat oleh Kepala Instalasi Gawat Darurat dalam


bentuk tertulis setiap bulannya dan diserahkan kepada Kepala
Bidang Keperawatan/Bidang Pelayanan Medis setiap akhir bulan.
Adapun hal- hal yang dilaporkan adalah:
a. Laporan jumlah kunjungan pasien.

b. Laporan respons time pelayanan.

c. Laporan SDM IGD yang meliputi:

a) Peningkatan kompetensi petugas

b) Laporan penilaian karyawan IGD

d. Laporan keadaan fasilita dan sarana di masing-masing ruangan


yang melipui:

a) Kelengkapan alat dan fasilitas

b) Kondisi alat dan fasilitas

c) Kalibrasi dan Kontrol (Pemantapan Mutu Internal dan


Pemantapan Mutu External)

e. Laporan Mutu pelayanan Laboratorium meliputi:

a) Dokter pemberi pelayanan di IGD

b) Ketersediaan pelayanan

c) Jam buka pelayanan

d) Kepuasan pelanggan

f. Laporan pemakaian BHP, meliputi:

a) Laporan pemakaian BHP medis

b) Laporan pemakaian BHP non medis

g. Laporan Insiden Keselamatan Pasien


- 40 -
3. Laporan Triwulan

Laporan yang dibuat oleh Kepala Instalasi dalam bentuk tertulis


setiap 3 bulan dan diserahkan kepada Kepala Bidang Keperawatan
setiap tanggal 20.Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah Rekap
Laporan Bulanan.

4. Laporan Tahunan

Laporan yang dibuat oleh Kepala Instalasi dalam bentuk tertulis


setiap tahun dan diserahkan kepada Kepala Bidang Keperawatan
setiap tanggal 20 Januari.
Adapun hal- hal yang dilaporkan adalah:
 Rekap Laporan Bulanan

 Laporan Pelaksanaan Rencana Kerja tahunan RSUD Tobelo


Unit IGD

PENUTUP

Demikian Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tobelo ini dibuat dalam rangka
- 41 -
upaya memenuhi segala peraturan undang-undang yang berlaku di
rumah sakit, khususnya RSUD Tobelo sesuai dengan kondisi dan
kemampuan yang dimilikinya.
Dalam penyusunan Pedoman Pengorganisasi Instalasi Gawat
Darurat ini kami menyadari masih banyak kekurangan sehingga kami
sangat membutuhkan usulan perbaikan. Kami juga mohon semua
dukungan demi keberhasilan seluruh program dalam pedoman ini demi
tercapai visi, misi, motto dan tujuan RSUD Tobelo yang kita banggakan.

Tobelo,15 Oktober 2018


Direktur

Drg. Irwanto Tandaan, MPH


NIP.19670805 199301 1003
- 42 -
- 43 -

Anda mungkin juga menyukai