Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Rumah Sakit Umum Daerah Talang Ubi adalah salah satu SKPD
dilingkunganPemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir yang merupakan
unsur penunjangpenyelenggaraan pemerintah daerah dibidang Pelayanan
Kesehatan. Sebagaisalah satu Satuan Kerja Pemerintah Daerah di lingkungan
PEMDA yangmenerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD ( PPK – BLUD )
dandibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaanbarang /jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan
dalammelakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas.Hal tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan
masyarakat,memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan dan sejalan
denganpraktek bisnis yang sehat. Demikian halnya dengan Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir,perkembangan RSUD Talang Ubi
menjadi PPK –BLUD merupakan peluang yang sangat baik bagi kelangsungan
hidup RSUD Talang Ubi dimasa yang akan datang adanya kewenangan dalam
penggunaananggaran terutama pembelanjaan.
Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang
kompleks,padat pakar, padat modal dan padat tehnologi. Kompleksitas ini muncul
karenapelayanan di Rumah Sakit menyangkut berbagai fungsi, antara lain
pelayanan,pendidikan dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun
jenisdisiplin pelayanan. Agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi
yangdemikian kompleks, rumah sakit harus memiliki perangkat penunjang
sumberdaya manusia yang profesional baik di bidang teknis medis
maupunadministrasi kesehatan.
Rumah Sakit Umum Daerah Talang Ubi termasuk dalam katagori kelas D.
Dan RS initelah lulus dengan Akreditasi Dasar 5 Pelayanantahun 2011. RSUD
Talang Ubi memberikanpelayanan rawat jalan dan juga pelayanan rawat inap.
Pelayanan rawat jalandilakukan oleh 6 poliklinikspesialis, 1 poliklinikumumdan 1
poliklinikgigi. Selain itu ditunjang dengan unit penunjangantara lain unit

1|Page
laboratorium, radiologi, fisioterapi, UTDRS dan juga farmasi sertainstalasi gawat
darurat yang melayani selama 24 jam.
Rumah Sakit Umum Daerah Talang Ubi merupakan salah satu rumah sakit
hasil peningkatan status dari Puskesmas Perawatan Talang Ubi yang diresmikan
pengoperasionalannya oleh Bapak Gubernur Sumatera Selatan tanggal 21 April
2008 yang lalu. Hal ini didasari tekad Pemerintah Daerah dalam upaya
meningkatkan akses masyarakat Talang Ubi dan sekitarnya untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan. Sebagaimana diketahui masyarakat Talang Ubi, untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit cukup jauh yakni ke Kabupaten
Muara Enim atau ke kota Prabumulih bahkan ke kota Palembang yang berjarak
tempuh 4 sampai 5 jam.
Namun disadari bahwa masih terdapat kekurangan baik sarana maupun
prasarana ataupun sumber daya manusia yang tersedia saat ini. Walaupun
demikian Pemerintah Daerah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir dan
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan selalu berupaya untuk memenuhi ataupun
melengkapi sarana prasarana dan sumber daya yang diperlukan.

1.1.1 Sejarah
Rumah Sakit Umum Daerah Talang Ubi merupakan salah satu rumah sakit
yang terletak di Ibukota Kecamatan Talang Ubi dimana perizinan atau registrasi
RSUD Talang Ubi oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia telah selesai
pada tahun 2008 tanggal 02 September 2008 dan telah keluar SK Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.06.07/III/3275/08 tentang Pemberian
izin Penyelenggaraan Rumah Sakit UmumDaerah dengan nama Rumah Sakit
Umum Daerah Talang Ubi Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan.
Tanggal 03 September 2008 telah keluar SK Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 830/MenKes/SK/IX/2008 tentang Penetapan Kelas Rumah
Sakit Umum Daerah Talang Ubi milik Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera
Selatan, dengan klasifikasi Rumah Sakit Umum Daerah type D. Dan juga telah
dikeluarkannya Peraturan Bupati Nomor 445/120/RSUD-TL/2014 tentang
Perpanjangan Perizinan Rumah Sakit Umum Daerah Talang Ubi Kabupaten
Penukal Abab Lematang Ilir. Adapun Pengoperasionalan Rumah Sakit Umum

2|Page
Daerah Talang Ubi Kabupaten Muara Enim dimulai pada tanggal 21 April 2008.
Ada sekitar 4 (empat) Kecamatan terdekat yang dapat mengakses pelayanan
kesehatan rujukan di Rumah Sakit Umum Daerah Talang Ubi yaitu :
1. Kecamatan Talang Ubi Sendiri;
2. Kecamatan Penukal;
3. Kecamatan Tanah Abang;
4. Kecamatan Abab;
5. Kecamatan Penukal Utara.
Selain itu banyak pula penduduk/masyarakat di luar Kabupaten Penukal
Abab Lematang Ilir yang dekat dengan Kecamatan Talang Ubi seperti masyarakat
daerah Jirak, masyarakat daerah Sungai Dua (Kabupaten Musi Banyu Asin)
ataupun masyarakat daerah SP VI, masyarakat SP IX (Kabupaten Musi Rawas).

Peta Aministratif Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir

3|Page
Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
 Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Musi Banyu Asin (MUBA) dan
Kabupaten Muara Enim;
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim;
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten
Musi Banyu Asin;
 Sebelah Timur berbatasan dengan KecamatanPrabumulih dan Kabupaten
Muara Enim

1.1.2. Landasan Hukum


Berdasarkan Dasar Hukum terkait dengan Operasional RSUD Talang Ubi,
adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 28 tahun 1959, tentang Pembentukan Daerah Tingkat
II dan Kota Praja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1821);
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
5. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

4|Page
6. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten
Penukal Abab Lematang Ilir di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2013, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5400);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang SDM Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
741/MENKES/PER/VII/2008tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
81/MENKES/SK/I/2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM
Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2012 tantang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah nomor 48 Tahun 2005 Tentang Pengangkatan Tenaga
Honorer Menjadi Calon Pegawai negeri Sipil;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
299/MENKES/PER/II/2010 tentang Penyelenggaraan Program Internsip dan
penempatan Dokter Pasca Internsip;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Perawat;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
1464/Menkes/PER/X/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan;

5|Page
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 889 / MENKES
/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga
Kefarmasian;
17. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
922/MENKES/SK/X/2008 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang
Kesehatan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
18. Peraturan Menteri KesehatanRepublik Indonesia Nomor
1596/Menkes/SK/Per/1988 tentang rumah sakit;
19. Peraturan Menteri KesehatanRepublik Indonesia Nomor 1956/Menkes/
SK/XII/1999 tentang standar pelayanan rumah sakit;
20. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.06.07/III/3275/08 tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan Rumah Sakit
Umum Daerah dengan nama “RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
TALANG UBI” Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan;
21. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
830/MENKES/SK/IX/2008 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Daerah
Talang Ubi Milik Pemerintah Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan;
22. Peraturan Penjabat Bupati Penukal Abab Lematang Ilir Nomor 022 Tahun
2014 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit Umum Daerah
Talang Ubi yang menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan
Umum Daerah secara penuh;
23. Keputusan Penjabat Bupati Penukal Abab Lematang Ilir Nomor
051/KPTS/RSUD-TL/2014 tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah
Talang Ubi sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menerapkan pola
pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah secarah penuh;
24. Keputusan Bupati Penukal Abab Lematang Ilir Nomor
445/120/RSUD-TL/2014 tentang Perpanjangan perizinan Rumah Sakit
Umum Daerah Talang Ubi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir.

1.1.3. Tujuan Utama BLUD

6|Page
Masyarakat masih dihadapkan pada pilihan yang sulit, antara rumahsakit
pemerintah yang lebih terjangkau tetapi kurang professional, atau rumahsakit
swasta yang lebih baik dalam pelayanan namun biaya lebih
tinggi.Persaingandengan rumah sakit swasta, rendahnya komitmendan kompetensi
SDM, penampilan, budaya kerja dan perilaku yang tidakmendukung telah
menciptakan brand image yang buruk bagi rumah sakitpemerintah. Kondisi ini
diperparah dengan permasalahan pengelolaankeuangan yang tidak fleksibel,
antara lain dalam penganggaran, keharusansetor pendapatan, penentuan tariff
yang memerlukan waktu lama dalampembahasan dengan legislative, pengadaan
barang dan jasa yang tidakefisien, pola kerja sama dan investasi yang tidak
dimungkinkan. Keadaantersebut membuat rumah sakit pemerintah tidak mampu
bersaing denganrumah sakit swasta.
Sehingga dalam pengelolaan rumah sakit diperlukan tata kelolakeuangan
yang fleksibel dan responsive yang dapat menjawab permasalahan-permasalahan
pengelolaan rumah sakit pada umumnya. Diharapkan dengan diberlakukannya
Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentangPenyelenggaraan Keuangan
badan Layanan Umum Daerah merupakan angin segar bagi perumah sakitan di
Indonesia. Dengan diperkuat UU Nomor 1Tahun 2004 tentang Pengelolaan
barang Milik Negara, sehingga penerapanperaturan ini akan mengakibatkan pola
pengelolaan keuangan yangmemberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk
menerapkan praktek -praktekbisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan kepadamasyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
RSUD Talang Ubi bertekad untuk melayani dengan lebih baik
sesuaikeinginan dan harapan pelanggan, sehingga diperlukan
fleksibilitaspengelolaan keuangan. Hal tersebut dimungkinkan jika RSUD Talang
Ubi menerapkan pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

1.2. VISI& MISI


Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Rumah Sakit Umum
Daerah Talang Ubi mempunyai Visi “ Menjadi rumah sakit yang bermutu dan

7|Page
profesional dalam pelayanan serta terjangkau oleh masyarakat “. Langkah-
L
langkah untuk mencapai visi tersebut terangkum dalam misi sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang komprehensif, professional dan
bermutu tinggi bagi masyarakat Talang Ubi dan sekitarnya;
2. Menjadi pemimpin (leader) dalam menyediakan pelayanan kesehatan
masyarakat Talang Ubi dan sekitarnya;
3. Menggalang kemitraan dengan pihak lain secara maksimal;
4. Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan karyawan RSUD Talang Ubi.
FILOSOFI : Kepuasan dan Kesembuhan Pasien Merupakan Kebahagiaan Kami.
Motto : SIP (Senyum, Ikhlas, Profesional)

1.3. TUJUAN
Tujuan RSUD Talang Ubi, adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum adalah :
“ Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat “.
2. Tujuan khusus adalah :
1) Melaksanakan pembelajaran (pendidikan, pelatihan, penelitian)
danpengembangan SDM agar profesional, produktif dan berkomitmen.
2) Melaksanakan pelayanan Prima yang ”SEHAT” ( Senyum, Salam, Sapa,
Hygien, Akuntabilitas, Terampil).
3) Meningkatkan kemampuan keuangan (financial returns) danmengelola
RS secara mandiri.
4) Meningkatkan kepuasan pelanggan.

8|Page
BAB II
PROFILRSUD TALANG UBI

2.1. Tugas Pokok dan Fungsi


Melalui Peraturan Bupati Penukal Abab Lematang Ilir Nomor 67 Tahun
2014 tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Serta Struktur
Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir.
Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Negara sebagai berikut.
STRUKTUR ORGANISASI RSUD TALANG UBI BERDASARKAN PERBUP PENUKAL
ABAB LEMATANG ILIR NO. 67 TAHUN 2014

DIREKTUR

SUBBAGIAN
TATA USAHA

KELOMPOK SEKSI PELAYANAN DAN SEKSI


JABATAN PENUNJANG MEDIK KEPERAWATAN
FUNGSIONAL

SUSUNAN KEPEGAWAIAN DAN KELENGKAPANNYA


Struktur Organisasi dalam PERBUP tersebut terdiri dari :
a. Direktur.
b. Bagian Tata Usaha.
c. Seksi – Seksi.
d. Jabatan Fungsional.
Bagian Tata Usaha terdiri dari :
a. Bagian Umum.
b. Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Laporan.
c. Bagian Keuangan.
d. Sarana Prasarana Rumah Sakit dan Kesehatan lingkungan
Seksi – seksi terdiri dari :
a. Seksi Pelayanan danPenunjangMedik
Penunjang medik : logistik dan diagnostik
b. Seksi Keperawatan

9|Page
TUPOKSI
Rumah Umum Daerah Talang Ubi merupakan Rumah Sakit Pemerintah
Kabupaten Penukal Abab Lematang IlirKelas ”D” yang aturan pokok
operasionalnya mengacu pada UU No.32tahun 2004, tentang Pemerintahan
Daerah Keppres No.40 tahun 2001 tentangPedoman Kelembagaan dan
Pengelolaan RSUD, Kepmendagri No. 1 tahun 2002tentang Pedoman Susunan
Organisasi dan Tata Kerja RS Daerah dan Peraturan Bupati Nomor 67 tahun 2014
tentang Rincian Tugas Pokok Rumah Sakit Umum Daerah Talang Ubi.

a. Direktur
Direktur Rumah Sakit Daerah mempunyai tugas pokok memimpin,
menyusun kebijakan, membina, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan
program dan kegiatan Rumah Sakit Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku. 
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut, Direktur Rumah
Sakit Daerah mempunyai fungsi :
1. Membuat rencana strategis Rumah Sakit ;
2. Melaksanakan semua program dan kegiatan sesuai dengan yang telah
ditentukan;
3. Menganalisa, memberi petunjuk, arahan dan pembinaan serta
mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan bawahan;
4. Memimpin segala kegiatan kedinasan;
5. Membuat laporan Akuntabilitas Kinerja Aparatur Rumah Sakit ;
6. Memberi saran atau pertimbangan kepada Bupati baik diminta atau tidak,
mengenai langkah-langkah, tindakan dalam kebijakan yang perlu diambil
dibidang tugas tepat pada waktunya;
7. Melakukan koordinasi dan hubungan kerjasama antar instansi untuk
kelancaran pelaksanaan tugas;
8. Melaporkan segala kegiatan kepada atasan;
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan;

10 | P a g e
b. Sub Bagian Tata Usaha
Tugas Pokok Kepala Sub Bagian Tata Usaha Adalah menyelenggarakan
adminsitrasi Rumah Sakit meliputi ketatausahaan dan kerumahtanggaan,
perlengkapan, administrasi kepegawaian dan diklat serta rekam medis dan
pelaporan.

Fungsi :

1. Menyusun program kerja, rencana kegiatan dan rencana kebutuhan yang


berkaitan dengan berfungsinya organisasi dan mantapnya pengelolaan di
Bagian Tata Usaha;
2. Membagi tugas dan memantau pelaksanaan sesuai dengan lingkup tugas
Sub bagian masing-masing;
3. Menggerakkan staf untuk melaksanakan pekerjaan secara berencana,
tertib,teratur dan terpadu;
4. Menciptakan suasana kerja yang harmonis dilingkungan Bagian Tata
Usaha sehingga para staf dapat bekerja dengan baik;
5. Meneliti dan meneruskan surat-surat keluar /naskah dinasRumah Sakit
kepada pimpinan;
6. Melakukan telaah terhadap surat/dokumen /masalah untuk disusun
alternatif pemecahandan disampaikan kepada pimpinan rumah sakit;
7. Menyebarluaskan kebijakan Direktur/pimpinan rumah sakit;
8. Memberikan masukan dalam rangka menyusun rencana anggaran rumah
sakit khususnya yang berkaitan dengan Bagian Tata Usaha;
9. Melaksanakan evaluasi penyerapan bulanan anggaran yang dikelola
Bagian Tata Usaha;
10. Mengkoordinasikan dan pemeliharaan sarana/ peralatan yang ada di
Bagian Tata Usaha;
11. Mengkoordinasikan pelaksanaan ketatausahaan rumah sakit mulai dari
surat masuk, pengagendaan surat,surat keluar dan kearsipan;
12. Menyusun bahan pembinaan dan petunjuk teknis tentang penataan
administrasi rumah sakit;
13. Mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi kepegawaian rumah sakit;

11 | P a g e
14. Mengkoordinasikan pemenuhan kebutuhan administrasi pelaksanaan
pendidikan dan latihan bagi pegawai;
15. Mengkoordinasikan pelaksanaan kerumahtanggaan dan perlengkapan
rumah sakit;
16. Mengkoordinasikan pelaksanaan pencatatan dan pelaporan rekam medis
rumah sakit;
17. Melaksanakan kegiatan lain sesuai dengan perintah pimpinan rumah sakit
dalam rangka tugas.

c. Seksi Pelayanan Medik Dan Penunjang Medik


Tugas Pokok dari Kepala Seksi Pelayanan Medik Dan Penunjang Medik
adalah melaksanakan tugas dibidang pelayanan meliputi pelayanan
medis,pelayanan non medis dan penunjang medis, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi :
1. Membantu Direktur menyusun Rencana Strategis Rumah Sakit ;
2. Merumuskan rancangan kebijakan operasional di bidang pelayanan medik,
penunjang medik dan instalasi-instalasi
3. Menyusun dokumen terkait koordinasi dan kerjasama dengan mitra ke tiga
untuk program kerja di bidang pelayanan medik
4. Mempelajari, menelaah dan mempedomani Peraturan Perundang-
undangan dan naskah dinas sesuai dengan tugas Bidang Pelayanan;
5. Menyusun segala kebutuhan pelayanan medis, pelayanan non medis dan
penunjang medis;
6. Melakukan pengaturan dan pengendalian terhadap penerimaan dan
pemulangan pasien;
7. Menyusun rencana kebutuhan pengembangan Sumber Daya Manusia
Tenaga Medis berdasarkan Standar Kompetensi;
8. Melakukan koordinasi dan kerjasama antar Kepala Seksi lainnya dalam
rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

12 | P a g e
9. Mengawasi, menilai serta memberi petunjuk dan bimbingan kepada
bawahan serta unit pelaksanaan pelayanan fungsional dan instalasi
pelayanan;
10. Melaksanakan semua program dan kegiatan sesuai dengan yang telah
ditentukan;
11. Melaporkan hasil evaluasi dan pemantauan pelaksanaan kegiatan kepada
atasan;
12. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

d. Seksi Keperawatan
Kasi Keperawatan mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas dibidang
keperawatan meliputi teknis pelayanan rawat jalan dan IGD serta rawat inap
sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi :
1. Membantu direktur menyusun rencana strategis rumah sakit;
2. Mempelajari, menelaah dan mempedomani peraturan perundang-undangan
dan naskah dinas sesuai dengan tugas bidang keperawatan;
3. Mengendalikan kegiatan pelayanan asuhan keperawatan, etika dan mutu
keperawatan;
4. Menyusun bahan dan data, kebutuhan dan fasilistas pelayanan
keperawatan serta meningkatkan kualitas kompetensi tenaga paramedis;
5. Merumuskan rancangan kebijakan operasional di bidang rawat jalan, IGD,
rawat inap, dan instalasi-instalasi;
6. Merumuskan usulan kebutuhan tenaga dibidang keperawatan;
7. Merumuskan rancangan kebutuhan sarana dan fasilitas keperawatan, rawat
jalan, rawat inap, IGD, dan instalasi-instalasi serta peralatan lainnya di
bidang pelayanan keperawatan.
8. Melakukan koordinasi dan kerjasama antar kepala seksi lainnya dalam
rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
9. Mengawasi, menilai serta memberi petunjuk dan bimbingan kepada
bawahan;

13 | P a g e
10. Melaksanakan semua program dan kegiatan sesuai dengan yang telah
ditentukan;
11. Melaporkan hasil evaluasi dan pemantauan pelaksanaan kegiatan kepada
atasan;
12. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

e. Komite Medik
Tugas dan fungsi komite medik terdiri dari :
1. Komite Medik merupakan kelompok tenaga medis yang keanggotaannya
terdiri dari Ketua-Ketua Staf Medik Fungsional.
2. Komite Medik berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
3. Komite Medik dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih oleh anggotanya
dan ditetapkan dengan Keputusan Direktur.
4. Komite Medik mempunyai tugas membantu Direktur dalam menyusun
Standar Pelayanan Medik, memantau pelaksanaannya, melakukan
pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan profesi anggota staf medik
fungsional dan mengembangkan program pelayanan.
5. Dalam melaksanakan Tugasnya Komite Medik dapat dibantu oleh Panitia
Medik yang anggotanya terdiri dari staf medik fungsional.
6. Panitia adalah kelompok kerja khusus yang dibentuk untuk mengatasi
masalah khusus.
7. Pembentukan panitia ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

f. STAF MEDIK FUNGSIONAL


Tugas dan fungsi Staf Medik Fungsional :
1. Staf Medik Fungsional merupakan kelompok dokter dan dokter gigi yang
berkerja di instalasi dalam jabatan fungsional dan bertanggung jawab
kepada Ketua Komite Medik.
2. Staf Medik Fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosis,
pengobatan, pencegahan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan,
penyuluhan kesehatan, pendidikan dan latihan serta penelitian dan
pengembangan.

14 | P a g e
3. Dalam melaksanakan tugasnya Staf Medik Fungsional dikelompokkan
berdasarkan keahlian.
4. Staf Medik Fungsional sebagaimana dimaksud ayat ( 3 ) dipimpin oleh
seorang ketua yang dipilih oleh anggota kelompoknya untuk masa bakti
tertentu.
5. Ketua  Kelompok  Staf Medik Fungsional ditetapkan dengan Keputusan
Direktur.

g. Komite Keperawatan
Tugas dan fungsi komite keperawatan :
1. Komite Keperawatan merupakan kelompok profesi perawat/bidan yang
anggotanya terdiri dari perawat/bidan
2. Komite Keperawatan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur
3. Komite Keperawatan dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih oleh
anggotanya.
4. Komite Keperawatan mempunyai tugas membantu Direktur menyusun
standar keperawatan, pembinaan asuhan keperawatan, melaksanakan
pembinaan etika profesi keperawatan.
5. Ketua Komite Keperawatan diangkat dan ditetapkan dengan Keputusan
Direktur.

h. KomiteTenagaKesehatanLainnya
TugasdanFungsi Komite Tenaga Kesehatan Lainnya :
1. Meningkatkan mutu dan profesionalisme tenaga kesehatan lain yang
bekerja di rumah sakit dengan tugas :
a. Menyusun data dasar profil tenaga kesehatan lain sesuai area praktik:
b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional
berkelanjutan tenaga kesehatan lainnya;
c. Melakukan audit profesi tenaga kesehatan lainnya;
d. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan.

15 | P a g e
2. Melaksanakan bedensial terhadap tenaga kesehatan lainnya yang berkerja
di rumahsakit dengan tugas :
a. Menyusun daftar Rincian Kewenangan Klinis dan Buku Putih;
b. Melakukan verifikasi persyaratan kredensial;
c. Merekamendasikan Kewenangan Klinis Tenaga Kesehatan Lainnya;
d. Merekamendasikan pemulihan Kewenangan Klinis Tenaga Kesehatan
Lainnya;
e. Melakukan kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang
ditetapkan;
f. Melaporkan seluruh proses lcredensid kepada Ketua Komite Tenaga
Kesehatan
g. lainnya untuk diteruskan kepada Direktur Rumah Sakit.
3. Menjaga disiplin. etika dan prilaku tenaga kesehatan lainnya yang bekerja
di rumah sakit dengan tugas :
a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga kesehatan lainnya;
b. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga kesehatan
lainnya;
c. Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggan disiplin dan
masalah etikprofesi dalam pelayanan kesehatan;
d. Merekomendaaikan pencabutan Kewenangan Klinis;
e. Memberikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

i. Satuan Pengawas Intern ( SPI )


Dalam Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah dapat dibentuk Satuan
Pengawas Intern ( SPI ) dengan tugas membantu Direktur dalam hal pelaksanaan
Operasional Pengawasan yang ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah
Sakit Umum Daerah

2.2. Sumber Daya Manusia/Ketenagaan


Faktor sumber daya manusia sebagai motivator dalam melaksanakan
kegiatanpelayanan kesehatan rumah sakit, tidak terlepas dari pertimbangan
kualitas dankuantitas sumber daya manusia itu sendiri.

16 | P a g e
Klasifikasi dan jumlah tenaga di RSUD Talang Ubi Agustus 2018 dapat
digambarkan sebagai dalam tabel 1.
Tabel 1. Data Pegawai berdasarkan jumlah dan Kualifikasi Pendidikan
No Jenis Ketenagaan PNS Kontrak Non PNS Jumlah
I Direksi
1 Direktur 1 - - 1
2 Ka. Subbag TU 1 - - 1
3 KasiPelayanan&PenunjangMedik 1 - - 1
KasiKeperawatan
4 1 - - 1
Jumlah 4 - - 4
II Medis
1 Dr. Sp. Penyakit Dalam - 2 - 2
2 Dr. Sp. Bedah - 1 - 1
3 Dr. Sp. THT - 1 - 1
4 Dr. Sp. Anestesi - 1 - 1
5 Dr. Sp. Obgyn - 1 - 1
6 Dr. Sp. Anak - 1 - 1
7 Dr. Sp.Mata - 1 - 1
8 Dr. Sp. Radiologi - 1 - 1
9 Dokter Umum 6 - 1 7
10 Dokter Gigi 1 - 1 2
Jumlah 7 9 2 18
III Paramedis Keperawatan
1 Ners 2 - 16 18
2 S1 Keperawatan 1 - 3 4
3 D3 Keperawatan 22 - 62 83
4 SPK - - - -
5 DIV kebidanan 1 - - 1
6 DIII Kebidanan 11 - 21 32
8 DIII Anastesi - 2 - 2
9 DIII Kesehatan Gigi 1 - 1 2
10 SPRG - - - -
11 DIII AMRO - - 1 1
Jumlah 38 2 104 143
IV Paramedis Non Keperawatan
1 Apoteker 3 - - 3
2 S1 Farmasi - 1 1
3 S1 Kes. Masyarakat 1 - 1
4 S1 Gizi - 1 1
5 S1 Analis - 1 1
6 D3 Farmasi 1 5 6
7 D3 Gizi - 2 2
8 D3 Analis Kesehatan 1 8 9
9 D3 Radiologi - 9 9
10 D3 Rekam Medik 1 1 2
11 D3 Kesling 2 1 3
12 SMF 1 1 2
13 SMAK 1 - 1
14 D3 Fisiotherapy 2 2 4
Jumlah 13 - 32 45

IV Non Medis/ Administrasi


1 Ners 1 - 4 5
2 S1 Keperawatan - - 7 7
3 S1 Kebidanan - - 2 2
4 SKM - - 5 5
5 S1 Farmasi 2 - - 2

17 | P a g e
6 S1 Ekonomi - - 12 12
7 S1 Hukum - - 1 1
8 S1 Psikologi - - 1 1
9 DIII Perawat 1 - 4 5
10 DIII Bidan 7 - 92 99
11 DIII RekamMedik - - 2 2
12 D3 Umum - - 5 5
13 SPRG 1 - - 1
14 SPK 1 - - 1
15 SMA - - 88 88
16 SMP - - 1 1
17 SD - - 1 1
JUMLAH 13 - 224 236
Jumlah 75 11 362 446

Tabel 2. Data Pegawai yang melaksanakanTugasBelajar


No JenisKetenagaan Peminatan Jumlah
1 S1 Kedokteran DokterSpesialisBedah 1
2 Ners ManajemenKesehatan 1
3 Ners ManajemenKeperawatan 1
4 DIII Farmasi Apoteker 1
5 DIII Keperawatan S1 KesehatanMasyarakat 1
6 DIII Keperawatan Ners 1
7 DIII Kebidanan ManajemenKesehatan 1
8 DIII Kebidanan DIV Kebidanan 1
9 DIII Kebidanan S1 Kebidanan 1

Tabel 3. Data Pegawai berdasarkan Pangkat dan Golongan


No Pangkat/Golongan Jumlah
1 Penata Tk I/ IIId 7
2 Penata/ IIIc 12
3 Penata Muda Tk I/ IIIb 6
4 Penata Muda /IIIa 22
5 Pengatur Tk I/IId 36
6 Pengatur /Iic 4

2.3. Fasilitas dan Sarana


Jenis-jenis pelayanan Kesehatan yang disediakan di RSUD Talang Ubi
adalah :
a. Poliklinik Umum
Unit pelayanan yang menangani kasus-kasus untuk konsultasi rawat jalandan
medical check up.Memiliki unit layanan konsultasi dokter umum dan
dilengkapi ruangpemeriksaan dan peralatan. Unit ini diatangani oleh satu
orang dokter umumdan dua orang perawat
b. Poliklinik Kebidanan dan KB

18 | P a g e
Unit pelayanan ini menangani pemeriksaan untuk konsultasi rawat
jalankebidanan dan Keluarga Berencana, Program KB (layanan alat
kontrasepsi),pemeriksaan kehamilan dan post melahirkan.Poliklinik ini
dilengkapi mejaGynecologi standart dan USG 3 dimensi, yang ditangani oleh
satu orang dokter spesialisObstetri&Gynecologi dan 2 orang bidan.
c. Poliklinik Gigi
Unit pelayanan yang menangani pemeriksaan dan perawatan gigi dengan
jenisjenispelayanan seperti : ekstraksi gigi, pembersihan plak dan karang
gigi,penambalan gigi dan pemeliharaan gigi. Unit ini dilengkapi dengan dua
dental unit yang ditangani oleh 2 orang dokter gigi dan 2 orang perawat gigi.
d. Poliklinik Bedah
Unit pelayanan ini menangani pemeriksaan untuk konsultasi rawat jalan
bedahdengan jenis-jenis pelayanan antara lain : rawat luka, pasang/buka
kateter,perawatan post operasi. Unit ini ditangani oleh satuorang dokter
spesialis bedah umum dan 2 orang perawat.
e. Poliklinik Penyakit Dalam.
Unit pelayanan ini menangani kasus-kasus internis, dimana unit ini
dilengkapi dengan ruang pemeriksaan dan peralatan ECG serta ditangani 2
orangdokter spesialis penyakit dalam dan 2 orangperawat.
f. Poliklinik Anak
Unit pelayanan ini menangani konsultasi dan pemeriksaan pada bayi,
balitadan anak ( usia ≤18 tahun). Poliklinik ini ditangani oleh satu orang
dokter spesialis anak dan 1 orang perawat.
g. Instalasi Gawat Darurat 24 jam
Unit pelayanan ini menangani kasus-kasus yang bersifat kegawat
daruratan,yang terdiri dari kasus darurat bedah dan darurat non bedah. Unit
ini ditanganioleh satu orang dokter umum, 12 orang perawat,7 orang
bidandan 5 orang tenagaadministrasi..
h. Apotek
Pelayanan yang diberikan oleh apotik Rumah Sakit Umum Daerah Talang
Ubi berupapenyediaan obat-obatan dan alat-alat kesehatan bagi pasien rawat
jalan danrawat inap, sekaligus pelayanan obat-obatan bagi masyarakat luas.

19 | P a g e
Unit inibuka 24 jam yang ditangani oleh tiga orang Apoteker dan 9orang
asistenapoteker, 7 orang tenagaadministrasi, serta 3 orang petugas gas medis.
i. Laboratorium
Instalasi ini merupakan penunjang dalam upaya menentukan diagnose
penyakitpasien secara tepat dan akurat. Tindakan atau treatment medis yang
akandiberikan kepada pasien sangat mempertimbangkan hasil laboratorium
yangdiperoleh. Jenis-jenis pemeriksaan laboratorium yang dapat dilaksanakan
diRSUD Talang Ubi terdiri dari : pemeriksaan kimia klinik dan pemeriksaan
rutin.Unit ini ditangani oleh5 orang analis dan 5 orang pembantu analis, unit
ini buka 24 jam.
j. Unit TransfusiDarahRumahSakit (UTDRS)
Instalasiinimerupakanpenunjangdalamupayamemberikanpelayanandarah yang
didukungolehsaranadanprasaranaberteknologimutakhir.Upayapelayanankeseh
ataninimeliputi : seleksi donor, proses pengambilandarah, pemeriksaan
IMLTD, penyimpanandarah, pengolahandarah, pendistribusiandarah,
pemeriksaanserologigolongandarahdanujisilangserasisertatindakanmedispem
beriandarahkepadapasienuntuktujuanpenyakitdanpemulihankesehatan. Unit
iniditanganioleh 1 dokter, 5 orang analis, 4 orang perawatdan 1
tenagaadministrasi.
k. Instalasi Radiologi
Unit ini memberikan pelayanan radiology, khususnya untuk
pemeriksaanrontgent dan USG. Unit ini ditangani oleh satu orang dokter
spesialis radiologi, 9orang tenaga AKPRO.
l. Instalasi Bedah Central
Unit ini ditangani oleh satu orang dokter spesialis bedah umum, satu orang
spesialisObstetri& gynekologi, satuorang spesialis anestesi,satu orang
spesialis THT-KL, dua orang penata anastesi dan14 orang perawat, 3 orang
bidandan 5 orang tenagaadministrasi.
m. Instalasi Gizi
Instalasi Gizi RSUD Talang Ubi menangani gizi untuk pasien rawat inap
(pengadaanmakanan pasien) serta menangani konsultasi rawat jalan. Unit ini

20 | P a g e
ditangani oleh 3 orang tenaga gizi, 1 orang petugasadministrasidan 6 orang
staf.
n. Fisioteraphy
Unit Fisioteraphy memberikan pelayanan therapi medik kepada pasien
yangmembutuhkan, unit ini dilayani oleh empat orang fisiotherapis.
o. Ambulance
Unit bergerak ini memberikan pelayanan kegawatdaruratan,
pelayananambulance jenasah dan referal pasien. Sarana yang ada adalah satu
ambulancejenasah, empat ambulance pasien yang ditangani lima orang sopir.
p. Pelayanan rawat Inap
Pelayanan rawat inap memegang peranan penting dalam
menunjukankemampuan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang
diberikan olehsebuah rumah sakit, dengan kapasitas 80 tempat
tidurpadabulanJanuari – April 2018,padabulanmeiterdapatpenambahan 1
tmepattidurmenjadi 81 tempattidur,
sedangkanpadabulanjuliterdapatpengurangantempattidurpadazaalanakdikaren
akanadanyarenovasisehinggajumlahtempattidurmenjadi 79 tempattidur,
pelayanan rawat inapdiharapkan mampu menjawab kebutuhan pelayanan
kesehatan yang prima yang dapatdigambarkanpada table dibawahini.
Table 4
Banyaknya Ruang, Tempat Tidur dan Jumlah Pasien yang Dirawat
di RSUD Talang UbibulanJanuari - April tahun 2018
Rawat Inap Jumlah Bed Jumlah Kunjungan
Ruang VIP 12 190
Zaal Anak 15 167
Zaal Kebidanan 9 275
Zaal PDL 22 427
Zaal Bedah 12 333
Zaal Neonatus 6 46
HCU 4 18
Jumlah 80 1456

21 | P a g e
Table 5
Banyaknya Ruang, Tempat Tidur dan Jumlah Pasien yang Dirawat
di RSUD Talang Ubibulan Mei - Juni tahun 2018
Rawat Inap Jumlah Bed Jumlah Kunjungan
Ruang VIP 12 78
Zaal Anak 15 80
Zaal Kebidanan 9 142
Zaal PDL 22 224
Zaal Bedah 12 139
Zaal Neonatus 7 62
HCU 4 14
Jumlah 81 739

Table 6
Banyaknya Ruang, Tempat Tidur dan Jumlah Pasien yang Dirawat
di RSUD Talang UbibulanJuli tahun 2018
Rawat Inap Jumlah Bed Jumlah Kunjungan
Ruang VIP 12 51
Zaal Anak 13 52
Zaal Kebidanan 9 86
Zaal PDL 22 138
Zaal Bedah 12 84
Zaal Neonatus 7 34
HCU 4 11
Jumlah 79 456

Layanan rawat inap juga ditunjang dengan layanan laboratorium, UTDRS,


rontgen, farmasi dan layanan ambulance.
Tingkat pemanfaatan Rumah Sakit Umum Daerah Talang Ubi oleh masyarakat
dan data sepuluh besar penyakit dapat dilihat pada tabelberikut ini :

Tabel 7
Realisasi Hasil Pelayanan Kesehatan di RSUD Talang Ubi Negara Tahun 2016-2017
No INDIKATOR 2016 2017
1 Kunj. Rawat Jalan 15113 15646
2 Kunj. Rawat Inap 3638 3984
3 BOR 34,76% 40,47%
4 LOS 2,31 Hari 2,70 Hari
5 BTO 48,93 Kali 56,94 Kali
6 TOI 5,17 Hari 3,70 Hari
7 GDR 14,64 % 21,07 %
8 NDR 7,73 % 10,04 %
Sumber : RM RSUD Talang Ubi

22 | P a g e
Berdasarkan data tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Tingkat penggunaan tempat tidur (BOR) selama tahun 2017
mengalamipeningkatan dibanding tahun 2016, namun angka ini masih berada
dalamstandar yang ditetapkan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
KementrianKesehatan Republik Indonesia, yaitu 60 – 85 %.
2) Tingkat frekuensi pemakaian tempat tidur (BTO), yaitu suatu nilai rata-
rataberapa kali dalam satu periode waktu tertentu, satu tempat tidur rumah
sakitdipakai. Indikator ini penggunaannya tidak berdiri sendiri akan
tetapibersama-sama dengan indikator LOS, TOI dan BOR melalui analisis
Barber& Johnson untuk menilai tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur
rumahsakit. Rasio BTO selama tahun 2016 mencapai 48,93 kali, sedangkan
pada tahun 2017mencapai 56,94 kali.
3) Interval pemakaian tempat tidur (TOI), yaitu suatu rata-rata hari
yangmenggambarkan interval pemakaian tempat tidur dari saat terakhir terisi
kesaat terisi berikutnya. Indikator ini sebagaimana halnya indikator
BTOpenggunaannya tidak berdiri sendiri, akan tetapi bersama-sama
denganindikator LOS, BTO dan BOR melalui analisis Barber & Johnson
untukmenilai tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur rumah sakit. Rasio
TOIselama tahun 2016 mencapai 5 hari, TOI tahun 2017 menurun menjadi
4hari, angka-angka ini masih sesuaistandar.

Ditinjau dari mutu pelayananan analisis kinerja RSUD Talang Ubi dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Average Length of stay (AvLOS) mempunyai arti rata-rata lamanyaseorang
pasien dirawat. Indikator ini secara umum bisa memberigambaran efisiensi
pelayanan di rumah sakit. Rasio AvLOS selama tahun2016 adalah 2,31 hari,
tahun 2017 adalah 2,7 hari. Hal ini menunjukkan bahwa rasio AvLOS masih
dibawahstandar kementerian kesehatan yaitu 6 – 9 hari, yang
menggambarkantingkat efisiensi dan mutu pelayanan RSUD Talang Ubi
masih kurang efisien.
2. Rasio kematian netto (NDR), yaitu angka kematian pasien rawat inapyang
dirawat lebih atau sama dengan 48 jam untuk tiap 1000 penderitakeluar baik

23 | P a g e
hidup atau mati pada periode tertentu. Indikator ini lebihbermakna dalam
penilaian mutu pelayanan rumah sakit, karena jikadibandingkan dengan yang
meninggal <48 jam setelah dirawat lebihmemberikan gambaran upaya rumah
sakit dalam menyelamatkan jiwapasien. Pasien yang meninggal >48 jam
setelah dirawat sangatdipengaruhi oleh tingkat keparahan pasien pada waktu
masuk rumahsakit. Oleh karena itu untuk menilai mutu pelayanan di rumah
sakit,indikator angka kematian yang dipakai adalah angka kematian 48
jamsetelah dirawat (NDR). Rasio NDR RSUD Talang Ubi tahun 2016 adalah
7,73%,tahun 2017 adalah 10,04%. Jadi rasio NDR di RSUD Talang Ubi
masih melebihi standar yang ditetapkankementerian kesehatan yaitu 2,50‰
sehingga mutu pelayanan rumah sakitperlu ditingkatkan.
3. Angka kematian umum (GDR), yaitu angka kematian untuk tiap
1000penderita keluar baik hidup dan mati pada periode tertentu. Selama
tahun2016 rasio GDR 14,64%, tahun 2017 GDR RSUD Talang Ubi adalah
21,07% dengan standar GDR dari kemeterian kesehatanadalah 4,50%.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dapat disimpulkan
bahwaterdapat beberapa indikator yang tidak sesuai standar yang
mempengaruhiproduktifitas RSUD Talang Ubi. Hal ini menunjukkan pelayanan
medis dan nonmedis masih kurang optimal dalam memberikan mutu pelayanan
yang baik kepada pasien.
Sedangkan dari kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakatberdasarkan
sepuluh besar penyakit yang ditangani dapat diketahui sebagaiberikut :
1. 10 (Sepuluh) Besar penyakit yang ditangani
Daftar 10 (sepuluh) besar penyakit rawat jalan berdasarkan data kegiatan
RSUD Talang Ubi pada tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

24 | P a g e
Tabel 8
Sepuluh (10) Besar Penyakit Instalasi Rawat Jalan Januari – Juli2018 (Poliklinik)
No. Nama Penyakit Jumlah
1 Dyspepsia 310
2 GEAD 272
3 Febris 251
4 Diabetes Militus 168
5 Bronkitis 161
6 HT 123
7 Astma 109
8 Vertigo 77
9 HHD 70
10 CAD 62

Dari data pada tabel tersebut diatas diketahui bahwa selamajanuari - juli
tahun 2018 untukrawat jalan, penyakit Dyspepsia masihmenduduki rangking
tertinggi.
Untuk 10 (sepuluh) besar penyakit rawat inap tampak pada tabel di bawah ini :
Tabel 9
Sepuluh (10) Besar Penyakit Instalasi Rawat Inap Januari – Juli 2018
No. Nama Penyakit Jumlah
1 GEAD 150
2 Dyspepsia 136
3 CHF 69
4 Vertigo 65
5 Gastritis 57
6 DM Tipe II 52
7 Pneumonia 46
8 PPOK 32
9 TB Paru 27
10 Hipertensi 22
Selama Januari – Julitahun 2018 untuk rawat inap, penyakit GEAD juga
masihmenduduki rangkingtertinggi.

25 | P a g e
Tabel 10
Sepuluh (10) Besar Penyakit Instalasi Gawat Darurat Januari – Juli 2018 (IGD)
No. Nama Penyakit Jumlah
1 Febris 254
2 Gead 241
3 Dyspepsia 241
4 Astma 96
5 MuntahProfousf 86
6 Colik Abdomen 86
7 Vertigo 80
8 Bronkitis 38
9 HT 28
10 Chepalgia 27
Selama Januari – Julitahun 2018 untuk Instalasi Gawat Darurat, penyakit
Febrismenduduki rangking tertinggi

26 | P a g e
BAB III
PENUTUP

Profil RSUD Talang Ubi Tahun 2017 merupakan refleksi dari Rumah
SakitUmum Daerah Talang Ubi yang dapat dipakai untuk mengetahui gambaran
umum sertapelayanan yang diberikan di RSUD Talang Ubi. Program dan kegiatan
unggulan yang akandilaksanakan oleh RSUD Talang Ubi diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat Penukal Abab Lematang Ilir akan pelayanan
kelas III.
Dengan tersusunnya Profil RSUD Talang Ubi Tahun 2017 ini, diharapkan
dapatmemberikan gambaran Kinerja yang ingin dicapai Tahun 2018 dan
bermanfaatsebagai penjabaran pelaksanaan pemerintahan di Tahun berikutnya.

27 | P a g e
PROFIL
RSUD TALANG UBI
KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR
PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG


ILIR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TALANG UBI
Jl. Taman Siswa Kel. Pasar Bhayangkara Kec. Talang Ubi Kab. Penukal
Abab Lematang Ilir Telp. (0713) 39055-391111 Fax. (0713)391111 e-
m@il : admin@rsudtalangubi.com

28 | P a g e
29 | P a g e
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, oleh
karena atas rahmat-Nyalah maka “PROFIL RSUD Talang Ubi” dapat diselesaikan
pada waktunya.
Buku Profil RSUD Talang Ubi berisi tentang gambaran, VISI dan MISI
RSUD Talang Ubi, kebijakan unggulan , permasalahan dan solusinya.
Tersusunnya Buku Profil RSUD Talang Ubi, tidak terlepas dari adanya
kerjasama dan bantuan berbagai pihak, untuk itu kami ucapkan terimakasih atas
segala bantuannya.
Harapan kami semoga Profil RSUD Talang Ubi ini dapat dijadikan
sebagai salah satu sarana penilaian penyelenggaraan pelayanan publik.

Talang Ubi, Januari 2018


Direktur RSUD Talang Ubi

dr. Hj. Tri Fitrianti


NIP. 19850623 201001 2012

30 | P a g e
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................... ii

Daftar Isi................................................................................ iii

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang................................................................ 1

1.1.1 Sejarah................................................................. 2

1.1.2 Landasan Hukum............................................... 3

1.1.3 Tujuan Utama BLUD......................................... 7

1.2 Visi dan Misi.................................................................... 8

1.3 Tujuan.............................................................................. 8

BAB II Profil RSUD Talang Ubi

2.1 Tugas Pokok dan Fungsi................................................ 9

2.2 Sumber Daya Manusia/ Ketenagaan............................. 16

2.3 Fasilitas dan Sarana........................................................ 17

BAB III Penutup

Lampiran

31 | P a g e
Lampiran 1

DATA KEADAAN SDM Kesehatan di


Fasyankes

1|Page
Lampiran 2

DATA PENDIDIKAN
BERKELANJUTAN SDM KESEHATAN
DI FASYANKES

2|Page
Lampiran 3

DATA SDM Kesehatan YANG


MENGIKUTI PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN (DIKLAT)

3|Page
Lampiran 4

DATA REGISTRASI DAN PERIJINAN


TENAGA KESEHATAN

4|Page
5|Page

Anda mungkin juga menyukai