BAB I
RINGKASAN EKSEKUTIF
Tujuan dari penyusunan Rencana Strategis Bisnis adalah untuk merencanakan penggunaan
sumber daya yang dimiliki agar dapat digunakan seoptimal mungkin dalam memenuhi
kebutuhan penggunanya. Dengan dasar Rencana Pembangunan Rencana Strategis Bisnis ini
dijadikan landasan dalam operasional PPK - BLUD untuk 5 ( lima ) tahun ke depan.
Adanya dukungan dari Pemda dan DPRD untuk mengembangkan Puskesmas, berupa
pembenahan sistem manajemen Puskesmas menjadi PPK BLUD menjadi titik tolak
pengembangan pelayanan kesehatan di Kecamatan Watukumpul dan sekitarnya.
Gambaran rencana organisasi meliputi latar belakang, Visi, Misi dan tujuan organisasi
diuraikan pada BAB II. BAB III memaparkan Analisis Lingkungan Bisnis. Rencana Pemasaran
sebagai dasar perhitungan operasional diuraikan pada BAB IV, dilanjutkan pada BAB V
Rencana Manajemen terkait perkembangan SDM, Sistem/ Subsistem, dan Program dan
kegiatan tahun 2016-2020 pada BAB VI.
Sebagai dasar aplikasi PPK BLUD, selanjutnya Puskesmas Watukumpul menyiapkan Rencana
Kegiatan Tahunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan merujuk pada Renstra
Bisnis Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang
BAB II
RENCANA ORGANISASI
A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan adanya sistem pembiayaan kesehatan masyarakat, Puskesmas sebagai tujuan
pertama untuk memperoleh pelayanan kesehatan primer bagi masyarakat harus berbenah
untuk senantiasa memberikan pelayanan yang bermutu. Paradigma baru menggambarkan
masyarakat yang semakin kritis terhadap tuntutan akan pelayanan yang semakin baik dan
memuaskan, khususnya pelayanan dalam bidang kesehatan.
Dalam upaya merespon paradigma baru tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang
melalui Unit Pelayanan Puskesmas berusaha memberikan pelayanan yang terbaik, dan
terjangkau serta profesional sehingga memuaskan semua pihak yaitu masyarakat .
Agar dapat memberikan pelayanan yang bermutu baik, terjangkau dan profesional, maka
Puskesmas harus pula dikelola secara profesional. Prinsip – prinsip efektifitas dan efisiensi,
optimalisasi, benefit dan cost harus menjadi indikator dalam pelaksanaannya.
Agar dalam pengelolaan puskesmas bisa fleksibel dan responsif, diperlukan suatu bentuk
tata kelola keuangan yang fleksibel pula, dalam hal ini pemerintah telah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah No.23 tahun 2005 tentang Penyelenggaran Keuangan Badan Layanan
Umum, dan PERMENDAGRI 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Badan
Layanan Umum Daerah.
Peraturan Pemerintah No. 23/2005 memungkinkan mengubah organisasi seperti puskesmas
sebagai lembaga pelayanan kesehatan masyarakat menjadi Badan Layanan Umum (BLUD)
agar dapat lebih otonom dalam pengelolaan keuangan. Perubahan status Puskesmas menjadi
BLUD.
Penerapan peraturan ini akan mengakibatkan pola pengelolaan keuangan yang memberikan
fleksibiltas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek – praktek bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
1. Sejarah Singkat
2. Landasan Hukum
Data Umum
Nama : PUSKESMAS WATUKUMPUL
Pemilik : Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang
Alamat : Jl Raya Watukumpul No. 68 DesaWatukumpul
Kota / Kabupaten : Pemalang
Telepon/Fax : ………………
Luas Tanah : ……..
Luas Bangunan : ………
Jumlah Pelayanan : .. jenis
Jumlah Pegawai : 60 Orang
Status Akreditasi : Pembimbingan Dinas Kesehatan Propinsi Jateng
Ijin Penyelenggaraan : Surat Keputusan …………
No. 449/009/PUSK/2013
Landasan Operasional :
1. Undang - Undang Nomor 16 tahun 1960 tentang pembentukan Pemerintah
Kabupaten Pemalang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor
45).
2. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);
4. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
5. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
6. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
7. Undang - Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5072);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal
9. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;
10. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 439/MENKES/ PER/XI/2009;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/Menkes/SK/V/2009 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
13. Peraturan Daerah ………….. Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah ……….. Tahun 2011 - 2031
14. Peraturan Daerah ………… Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Pemerintah ……………….
RSB Puskesmas ......
KOP
15. Peraturan Wali...... No5 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangjkat
Daerah
16. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 050/2020/SJ Tanggal 11 Agustus
2005 Tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah Dan RPJM Daerah;
17. Peraturan Daerah ...... Nomor 17 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum.
Industri kesehatan saat ini telah mengalami perubahan lingkungan eksternal yang
mendasar di seluruh Indonesia, sebagai dampak perubahan pada sistem kepemerintahan
yaitu terbitnya Otonomi Daerah, UU No 32 Tahun 2004, UU No 29 Tahun 2004
Tentang Praktek Kedokteran, UU Tentang SJSN, UU No 1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara dengan PP No 23 Tahun 2005 Tentang Badan Layanan Umum.
Dampak yang langsung bisa dirasakan adalah bergesernya paradigma pengelolaan
puskesmas yang mengharuskan pengelolaan yang lebih profesional. Perubahan pada
intinya disebabkan oleh manusia, dengan tujuan kelangsungan hidup, namun tidak
sedikit perubahan yang berdampak negatif jika perubahan itu tidak direncanakan
dengan baik.
Melihat terjadinya perubahan regulasi dan politik serta perubahan teknologi yang sangat
cepat, maka secara sadar ataupun tidak, lingkungan internal puskesmas akan
terpengaruh untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan eksternal. Yang
menjadi titik krusial adalah sejauh mana anggota organisasi di Puskesmas dan Dinas
Kesehatan bisa melakukan perubahan secepat perubahan lingkungan eksternal.
Disamping perubahan akibat otonomi daerah, dengan terjadinya reformasi diberbagai
bidang yang menyebabkan terjadinya perubahan budaya di masyarakat. Salah satu yang
perlu dicermati adalah meningkatnya keberanian para pelanggan puskesmas dalam
mengkritisi pelayanan di puskesmas. Bahkan berbagai LSM telah melakukan kontrol
sosial secara ketat terhadap pelayanan yang diberikan oleh lembaga kesehatan. Oleh
karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang harus menyikapi berbagai perubahan
yang terjadi dengan menjadikan Puskesmas sebagai Badan Layanan Umum Daerah.
RSB Puskesmas ......
KOP
B. VISI
Prima dalam pelayanan mewujudkan masyarakat sehat mandiri
C. MISI
D. STRATEGI
6. Penguatan manajemen
E. TUJUAN UMUM
Tujuan umum penyususnan Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Watukumpul adalah untuk
mendukung sasaran yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Watukumpul
khususnya, dan masyarakat sekitarnya pada umumnya agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya
F. TUJUAN KHUSUS
BAB III
Konsep
UU No. 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas undang – undang nomor 18 tahun
1997 tentang pajak Daerah dan retribusi daerah.
PP No. 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
Dari hasil scaning tersebut ada kecenderungan pemerintah untuk menjadi regulator yang
lebih ketat dalam memantau kegiatan sebuah institusi pelayanan kesehatan. Hal tersebut
membuka peluang untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan puskesmas. Upaya
meningkatkan kualitas memerlukan biaya yang tidak sedikit, perlu pembenahan-
pembenahan baik dari sisi input, proses maupun output agar sesuai dengan need dan
demand pasien.
2. Masyarakat
1) Jumlah Penduduk
Tabel 1.
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
di Puskesmas Watukumpul
Tingkat
Laki –
Tahun Perempuan Jumlah Pertumbuhan
Laki
(%)
2010 15946 16448 32394
2011 15806 16306 32112 -0,87
2012 15803 16283 32086 -0,08
2013 15819 16289 32108 0,07
2014 15813 16305 32118 0,03
Sumber : BPS ......
umur, yaitu semakin kecil proporsi penduduk non produktif yaitu umur dibawah 15
tahun dan diatas 65 tahun. Berdasarkan data yang ada, pada tahun 2013 ada
kecenderungan Angka Beban Tanggungan ...... menurun.
2) Tingkat Pendidikan
Tabel 3.
Persentase Penduduk 10 thn ke atas menurut Status Pendidikan
dan Jenis Kelamin Tahun 2014
Tidak/Belum pernah
2705
sekolah 9,02 %
Tidak tamat SD 767 2,56 %
SD 6466 21,56 %
SMP 5453 18,19 %
SMU 9458 31,54 %
PT 3552 11,85 %
Tidak bersekolah lagi 1583 5,28 %
Jumlah 29984 100 %
Sumber : BPS …….
4. Sarana Kesehatan
Sampai saat ini subsidi pemerintah masih terus berjalan dan meningkat dari tahun ke
tahun. Kesehatan masyarakat miskin dibiayai langsung oleh pemerintah pusat melalui
Kementerian Kesehatan RI dalam bentuk JKN (Peserta Bantuan Iur/PBI) dan BOK
(Bantuan Operasional Kesehatan) sementara Pemda .... menyediakan dalam bentuk
PKMS (Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta).
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang , Puskesmas
Watukumpul saat ini menyelenggarakan pelayanan kesehatan berupa pelayanan Poliklinik
yang dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis seperti laboratorium, klinik gizi, klinik
sanitasi, PKPR, DDTK, Klinik Gigi, Klinik KIA/KB, Imunisasi dan farmasi. Dibawah ini
akan diuraikan aktifitas pelayanan di Puskesmas Watukumpul. Dalam pelayanan kesehatan
puskesmas Watukumpul sudah mendapat bimbingan Akreditasi Provinsi Jawa Tengah
tahun 2012 sertifikasi ISO sejak tahun 2008
1. Aktivitas Pelayanan
1) Proses Pelayanan
Pelayanan rawat jalan di Puskesmas Watukumpul mulai jam 07.00 s/d 14.00
WIB yang terdiri dari :
1. Pendaftaran
2. Poliklinik Umum
(2) Pelayanan Rawat
3. Poliklinik Gigi Inap
11. Farmasi
45000
40000 38122
35000
30000
25000
20000
15000 40446
10000 38346
36894 35819
5000 33436
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Tahun
Jumlah Kunjungan
Berdasarkan gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan pada lima
tahun terakhir mengalami fluktuasi.
Gambar B.2.5. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Pasien Klinik KIA dan
KB tahun 2010 s.d 2013
7000
6000
5532
5000
4000
3000 6337
6119
2000 5724
1000 5256
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Tahun
Jumlah Kunjungan
Berdasarkan gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan Klinik
KIA dan KB. Dalam pada kurun waktu 2010 s.d 2014 cenderung mengalami
peningkatan
35000
30000
25000
20000 20173
32396
15000 30899
10000 28409 27208
5000
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Tahun
Jumlah Kunjungan
Berdasarkan gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan Klinik
Umum Dalam pada kurun waktu 2012 s.d 2014 mengalami fluktuasi.Tahun
2014 mengalami penurunan karena adanya pengaruh dari kebijakan sistem
JKN.
BP. Gigi
Berdasarkan gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan Klinik
Gigi pada kurun waktu 2009 s.d 2014 kecenderungan mengalami kenaikan.
a. Laboratorium
b. Farmasi
2. Aktivitas Pendukung
1) Budaya Organisasi
Iuran dana sosial setiap bulannya untuk keperluan yang sakit atau kematian (sikap
& nilai-nilai dasar) telah dibangun sebagai salah satu budaya organisasi yang telah
dilakukan oleh semua lini dalam rangka mencapai visi melalui misi yang ada.
2) Struktur Organisasi
No : ……………………………
Tanggal :
No Jabatan Pejabat
1 Kepala Puskesmas Dr. Moh. Maezi, ZE
2 Ka Sub.Bag.Tata Usaha Anton Susmiyadi
b. Urusan Keuangan
Fatkhurohman
Bendahara BOK
Bendahara Barang Fatkhurohman
3 Ka Unit Fungsional
a. Koordinator Program Yankes, Farmasi dan Regdit
Supriyono
Pendaftaran
Laboratorium ……………
KIA Mustawa
KB Kusnaeni
Usila Murdiasih
Puskesmas Pembantu
Puskesmas Keliling
UKS
UKGS
UKTK
No Tahun Total APBD Alokasi APBD utk Alokasi APBN utk Prosentase
Anggaran DKK Puskesmas Puskesmas Alokasi
APBD utk
puskesmas
1 2011 67.620.004.539 225.951.000 68.623.000 0,33%
2 2012 72.175.279.477 269.200.000 68.871.000 0,37%
3 2013 81.944.121.604 429.540.000 77.000.000 0,52%
4 2014 62.000.000.000 606.072.000 80.000.000 0,98%
Gambaran tabel di atas menunjukkan bahwa Pemerintah memang masih cukup kuat
untuk membiayai operasional Puskesmas.
Tabel 2.c.2.
Analisa Cost Recovery Puskesmas Watukumpul
Tahun 2012 s.d 2014
Dari table di atas menunjukkan bahwa Cost Recovery Puskesmas Watukumpul tahun
2014 meningkat karena adanya pendapatan dari kapitasi JKN. Tahun 2012 dan 2013
Pendanaan puskesmas total dari APBD dan APBN
RSB Puskesmas ......
KOP
Tabel 2.4.1.
Ketersediaan Tenaga PUSKESMAS ......
Tahun 2014
(1) Lahan
Table 2.6.1.
Kondisi Lahan PUSKESMAS WATUKUMPUL
Tahun 2014
Lahan 1128 m2
Bangunan 1240 m2
Lahan parkir -
Area terbuka/vegetas 193 m2
Lahan untuk pengembangan -
LAKTASI
C. ANALISIS SWOT
KEKUATAN KELEMAHAN
KEUANGAN 1. Subsidi pemerintah untuk 1. Adanya biaya tidak
belanja operasional masih terduga / tidak sesuai
mencukupi dengan perencanaan kas
2. Pendapatan meningkat 2. Proses pengajuan klaim
3. Masih ada peluang untuk dana cukup lama karena
menaikkan tarif layanan. masih sering terjadi
kesalahan dalam pembuatan
SPJ
PASIEN 1. Lokasi mudah diakses Angka rujukan ke RS masih
2. Tarif terjangkau tinggi karena pasien
3. Puskesmas ...... cukup menghendaki pelayanan
dikenal spesialistik
masyarakat.
1. belum ada Tenaga ahli
SDM 1. SDM yang cukup
rekam medic
RSB Puskesmas ......
KOP
KEKUATAN KELEMAHAN
2. belum ada tenaga
kompeten
administrasi (akuntansi)
2. Memiliki tenaga dokter , 3. kekurangan tenaga
dokter gigi paramedis
PROSES 1. Sudah ada SOP Akses Pendistribusian obat
pelayanan dan alkes kurang cepat
2. Sertifikasi ISO 9001 sehingga menghambat
3. Sudah ada simpus pelayanan
PELUANG ANCAMAN
PELUANG ANCAMAN
3. Banyak poliklinik swasta
2. perkembangan pesat
4. bisnis primary health
teknologi kedokteran
care terbuka bagi
3. Memiliki SDM medis investor asing
dan paramedis yang 5. System informasi untuk
profesional. 6. memberdayakan
personel dalam
mengelola biaya masih
lemah.
7. Kuantitas SDM baik
medis, paramedis dan
non medis masih belum
memadai.
8. Belum terealisasi
sepenuhnya budaya yang
mendukung pencapaian
visi misi.
9. Infra struktur bangunan
yang ada belum sesuai
kebutuhan
10.Sarana/prasarana kurang.
11.Kurang SDM
administrasi dan
paramedis
D. ASUMSI.
Dari kedua analisis tersebut diatas melalui analisis SWOT, maka apabila ingin Menjadi
Puskesmas terbaik, pilihan dan kebanggaan masyarakat dapat melalui asumsi-asumsi
sebagai berikut :
1. Puskesmas harus dikelola secara mandiri (BLUD) dengan SDM yang profesional,
produktif dan berkomitmen serta mampu melakukan networking yang luas. Perlu
ada dukungan SDM yang profesional di bidangnya untuk mempersiapkan dan
menjalankan BLUD secara penuh.
2. Harus ada kestabilan politik dan ekonomi di masyarakat serta political will
Pemerintah Daerah sebagai pemilik puskesmas.
3. Meraih peluang pasar menengah ke atas. Perlu ada fasilitas yang memadai dan
kualitas layanan perlu ditingkatkan untuk melayani kebutuhan pasar tersebut.
1. ASUMSI MAKRO
NO INDIKATOR PROYEKSI
(2) Inflasi 5%
2. ASUMSI MIKRO
NO INDIKATOR PROYEKSI
E. ISUE-ISUE STRATEGI/PENGEMBANGAN.
1. Potensi untuk mendapat subsidi dan dana sosial kemanusiaan cukup terbuka (O),
namun belum ada tim penyusun proposal yang handal seperti yang diharapkan oleh
pihak donor (W).
untuk pengembangan usaha dengan membuka jenis layanan baru seperti poli
fisioterapi, poli tumbuh kembang anak dll untuk menjaring masyarakat menengah
keatas (O), namun kuantitas SDM masih terbatas, sarana/prasarana belum
memadai (W).
STRATEGI
Indikator fungsional:
Inisiatif Strategik:
3) Memelihara lingkup:
Terpenuhinya SPM.
Critical Strategic Issues Analysis and Choise (CSI Analysis) dilakukan dengan
melakukan analisa terhadap asumsi yang telah dibuat, sehingga mendapatkan isu-isu
berbasis Balanced Score Card sebagai berikut :
1. Perspektif Keuangan :
1) Bertumbuhnya pendapatan.
2) Menekan biaya
2. Perspektif pasien :
1) meningkatnya kualitas pelayanan.
2) meningkatnya kualitas hubungan dg pasien
3) meningkatnya citra puskesmas
4) menurunnya komplain dari pasien
Critical Succes Factor (CSF) diperoleh dari analisis CSI yang mempunyai bobot terbesar
yakni :
Berdasarkan hasil pembobotan di atas, didapatkan faktor-faktor kunci keberhasilan misi dan
visi Puskesmas ...... sebagai berikut :
Berbagai Peluang
Lingkungan
Kuadran IV Kuadran II
Mendukung strategi yang Mendukung strategi yang
Devensif diversifikasi
Adapun bentuk matriks faktor internal dan eksternal Puskesmas ...... tergambar
dalam tabel berikut :
Faktor eksternal
Peluang
1. Potensi pasar menengah ke atas cukup tinggi 0,15 3 0,45
2. Pengelolaan Keuangan BLUD 0,15 4 0,60
Ancaman
1. Meningkatnya jumlah yankes swasta 0,30 4 1,20
2. Berlakunyan pasar global (masuknya tenaga 0,20 1 0,20
kesehatan asing)
3. Adanya undang – undang perlindungan konsumen. 0,15 3 0,45
4. 0,10 1 0,10
5. 0,10 3 0,30
6. 0,05 2 0,10
7. 0,10 2 0,20
Total skor Ancaman 1,00 2,55
Dari hasil matriks internal dan eksternal diatas, maka diketahui skor yang diperoleh
Puskesmas ...... Untuk faktor internal, skor kekuatan : 3,15 dan skor kelemahan 1,65
(Skor kekuatan – kelemahan : 3,15 – 1,65 = 1,5) dan untuk faktor eksternal, skor
peluang 2,90 dan skor ancaman 2,55 (Skor peluang – skor ancaman : 2,90 – 2,55 =
0,45). Ini berarti Puskesmas Watukumpul berada di Kuadran I, yaitu berada di
posisi mendukung strategi yang agresif.
3,15 Keku
Agresive/Kekuatan
2,55 2,90
THREATS/ancaman Opportunities/Peluang
1,65
Weakness/kelemahan
KOP
Upaya yang dapat dilakukan Puskesmas Watukumpul ke depan antara lain dengan
cara mengkaji kembali jenis layanan kesehatan yang ada dan penetapan unggulan
sehingga dapat meningkatkan daya saing dengan Puskesmas lain, Klinik swasta atau
Rumah Sakit Pemerintah maupun Swasta.
BAB IV
RENCANA PEMASARAN
Selain itu banyak pihak swasta yang mulai meluaskan usahanya di wilayah Kaecamatan
Watukumpul , mereka merekrut banyak karyawan dan menanggung jaminan kesehatan
para karyawan. Ini merupakan target pasar lainnya karena otomatis mereka mencari
layanan kesehatan terbaik di Kota ini dan Puskesmas Watukumpul menjadi salah satu
alternatif. Hal ini dapat meningkatkan pemasukan Puskesmas Watukumpul disamping
kerja sama dengan perusahaan asuransi kesehatan lainnya terutama BPJS.
Penentuan sasaran/target yang akan dicapai pada tahun 2014 -2018, mengacu pada sasaran
RPJMD ...... , yaitu : Meningkatkan pelayanan dan perluasan akses masyarakat di bidang kesehatan,
di antaranya melalui program Pelayanan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS), meningkatkan
kualitas kesehatan bersertifikasi ISO, makin memberdayakan Posyandu Balita dan Lansia, perbaikan
gizi masyarakat serta menekan angka kematian ibu dan bayi
Sasaran tersebut ditempuh melalui Program penataan peraturan perundang- undangan,
Program perbaikan gizi masyarakat, Program promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat, Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita, Program peningkatan
kesehatan ibu hamil melahirkan dan anak, Program upaya kesehatan masyarakat, Program
peningkatan pelayanan kesehatan Lansia, Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan
sarana dan prasarana , Puskesmas / Puskesmas Pembantu dan jaringannya.
Adapun indicator, sasaran/target pelayanan Puskesmas ...... 2014-2018 adalah sebagai berikut :
Tabel A.1
INDIKATOR, TARGET SPM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS ......
Tahun 2015 -2018
Penyakit ISPA
8 Pelayanan KB Cakupan peserta KB aktif 80% 80% 80% 80%
Tabel A.2
INDIKATOR, TARGET PELAYANAN (UPAYA KESEHATAN PERORANGAN)
PUSKESMAS WATUKUMPUL
Tahun 2014 -2018 ---- (2016 -2020)
Strategi merebut pasar dari masyarakat langsung, rujukan rumah sakit, ataupun pasar
asuransi adalah dengan mengedepankan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau.
Pasar menengah ke bawah merupakan pasar yang paling besar dari keseluruhan pasien
yang dilayani di Puskesmas Watukumpul. Segmen pasar ini dengan karakter utama daya
beli yang rendah sehingga tarif yang terjangkau menjadi pertimbangan utama. Selain itu
pendekatan promosi yang intensif, serta kemudahan prosedur, ditambah peningkatan
pelayanan serta perbaikan fasilitas juga perlu dipertimbangkan.
Sedangkan untuk segmen masyarakat menengah ke atas yang selama ini masih
menempati porsi kecil sebagai konsumen di Puskesmas Watukumpul , ternyata
jumlahnya tidak sedikit jika kita mampu menarik mereka pada layanan kesehatan
berkualitas yang kita tawarkan. Segmen ini memiliki karakter yang berbeda dengan kelas
sebelumnya dimana mereka memerlukan adanya eksklusifitas terhadap mutu layanan.
Diperkirakan pasar masyarakat kelas menengah ke atas ini sekitar + 10% dari jumlah
penduduk ...... . Semakin tinggi daya beli dan kesejahteraan mereka maka harga bukan
merupakan faktor penentu, yang penting permintaan mereka terpenuhi. Segmen ini pada
akhirnya lebih condong ke arah penyedia layanan kesehatan swasta yang dianggap
mampu memenuhi kebutuhan kualitas pelayanan yang mereka inginkan. Oleh karena itu
peningkatan kualitas dari seluruh komponen yang terlibat di Puskesmas Watukumpul
adalah kunci utama untuk dapat menarik pasar dari segmen ini.
C. STRATEGI PEMASARAN
Tarif yang murah merupakan suatu keunggulan. Tarif tersebut belum mengindahkan
unit cost . Untuk selanjutnya pihak manajemen Puskesmas Watukumpul perlu
mempertimbangkan tarif berdasarkan unit cost, agar Puskesmas Watukumpul bisa
bertahan bahkan mungkin berkembang dan mandiri.
Pengembangan produk baru adalah optimalisasi pelayanan yang sudah ada dan atau
penanmbahan layanan baru.
Berbagai pengembangan produk baru ini diharapkan mampu memberikan kontribusi
positif terhadap keuangan Puskesmas Watukumpul
- Fisioterapi
- Nebulizer
- Pijat bayi
- EKG
- Pengembangan pelayanan laboratorium
- Home visit
- Klinik Gizi
- Konsultasi/layanan Spesial
- Prothesa gigi
- Klinik sanitasi
- Pelayanan konseling remaja
- Tambalan gigi dengan sinar (Light Cure)
BAB V
RENCANA MANAJEMEN
Pada saat ini kualitas dan kuantitas sumber daya yang ada di Puskesmas Watukumpul
cukup memadai untuk dapat menjalankan PPK – BLUD. Walaupun dari hasil analisis
beban kerja yang sudah dilakukan, masih diperlukan penambahan kualitas dan kuantitas
SDM tertentu. Tetapi secara tekhnis operasional sampai saat ini kondisi manajemen dan
fungsional telah dapat menjalankan tugas sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Pada
masa yang akan datang sudah barang tentu perlu dilakukan penyempurnaan di segala bidang
yang ada, agar kondisi manajemen dan staf menjadi lebih baik, sehingga memiliki
kemampuan manajerial serta didukung oleh staf teknis yang cukup memadai.
Proyeksi kebutuhan Sumberdaya Manusia didasarkan atas kebutuhan riil dan rencana
pengembangan pelayanan. Proyeksi kebutuhan SDM disusun dalam susunan pegawai,
dapat dirangkum sebagai berikut :
Tabel
Proyeksi kebutuhan Tenaga Puskesmas ......
2015-2019
Kondisi
Tenaga
No. Kebutuhan Rencana penambahan Total
Th
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Dokter umum 3 1 4
2 Dokter gigi 1 1 2
3 Apoteker - 1 1
4 Bidan 5 1 6
5 Perawat umum 5 1 6
6 Perawat gigi 1 1
7 Gizi 1 1
8 Sanitasi 1 1
9 Laboratorium 1 1
10 Asisten Apoteker 3 3
11 Ka TU 1 1
12 Tata Usaha 4 1 1 6
13 Promkes 1 1
14 Rekam Medik 0 1 1
15 Penjaga malam 1 1
16 Clening servis 1 1
17 Sopir 1 1
18 Fisoterapis 0 1 1 2
19 Akuntan 0 1 1
Untuk memenuhi kebutuhan pemenuhan SDM dan Sub sistem ditempuh dengan upaya-
upaya sbb :
1. Kebutuhan tenaga medis yang berkaitan dengan pengembangan kualitas SDM
diusulkan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan baik yang
dilakukan oleh Puskesmas ...... , Dinas Kesehatan, Pemerintah ...... , Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Pusat. Pendidikan dan pelatihan diselengarakan melalui
institusi pendidikan formal maupun non formal.
2. Kebutuhan jumlah tenaga dengan jalan pengadaan sendiri melalui tenaga kontrak badan
layanan umum hal ini juga berlaku bagi tenaga administrasi maupun tenaga penunjang
lainnya.
Pemenuhan kebutuhan sub sistem dilakukan melalui upaya yang sinergi dengan berbagai
unit kerja terkait maupun dengan pihak ke tiga melalui kesepakatan kerjasama.
BAB VI
PROGRAM DAN KEGIATAN
Selengkapnya mengenai Program dan Kegiatan Puskesmas ...... ...... untuk masa 5 tahun
kedepan dapat dilihat pada lampiran 1 (Perumusan Program)
D. SASARAN
2 Proses Bisnis Internal Meningkatnya Peningkatan Mutu Tim ISO Jumlah Melengkapi
kualitas mutu Manajemen dan kunjungan sarana dan
pelayanan Administrasi meningkat prasarana
- Pelaksanaan ISO dan Tercapainya Monitoring dan
Akreditasi respon tim perbaikan
masing-masing berkelanjutan
unit kerja sesuai
standar dan
sasaran mutu
puskesmas
menit pencapaian
sasaran mutu
3 Kepuasan Pelanggan Kepuasan Promosi Kesehatan MR ISO Indek Kepuasan Survey kepuasan
pelanggan - Peningkatan kualitas Masyarakat pelanggan
SDM
4 Keuangan Peningkatan Penerapan Tata Kelola Pejabat Pengelola Cost Recovery Pengendalian
Kemandirian Keuangan Keuangan meningkat lebih biaya
BAB VII
RENCANA KEUANGAN
Proyeksi laporan keuangan Puskesmas ...... periode 2015 – 2019 diharapkan dapat
memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi sumber daya ekonomi, terutama aspek
keuangan, yang akan dikelola oleh Puskesmas ...... dalam 5 tahun ke depan.
Penyusunan Proyeksi Keuangan 5 Tahunan sebagai bagian dari Rencana Strategis Bisnis
Puskesmas ...... 2015-2019 merupakan salah satu aspek penilaian dalam rangka
pembentukan Puskesmas ...... menjadi Badan Layanan Umum Daerah.
Proyeksi Keuangan 5 Tahunan terdiri dari: (1) Proyeksi Laporan Arus Kas; (2) Proyeksi
Neraca; (3) Proyeksi Laporan Operasional; dan (4) Rasio Keuangan.
Bagi stakeholders, proyeksi dapat dijadikan dasar dalam menetapkan kebijakan dan
langkah-langkah terkait pengelolaan Puskesmas ...... terutama dalam hal peningkatan
pelayanan bagi para pengguna jasa puskesmas.
Asumsi utama dari proyeksi laporan keuangan adalah bahwa pada tahun 2014 - 2018
Puskesmas ...... telah menerapkan Pola Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD), sehingga struktur laporan keuangan 2014-2018 mengikuti ketetapan dalam
Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah.
PROYEKSI KEUANGAN
Proyeksi Laporan Arus Kas berisi informasi tentang arus kas/setara kas masuk dan
ke luar selama periode tertentu yang berasal dari aktivitas operasi, investasi yang
berjangka pendek dan pendanaan.
Tujuan penyusunan Laporan Arus Kas yaitu untuk menilai kemampuan organisasi
Puskesmas dalam menghasilkan kas dan menilai kebutuhan arus kas ke luarnya,
sehingga dapat diketahui:
1) Jumlah kas yang dihasilkan dalam suatu periode, berapa yang berasal dari
kegiatan operasional, investasi dan pendanaan.
Berikut Proyeksi Laporan Arus Kas Puskesmas ...... .periode tahun 2012 sebagai
berikut:
2. PROYEKSI NERACA
Terlampir