BAB I
RINGKASAN EKSEKUTIF
Tujuan dari penyusunan Rencana Strategis Bisnis adalah untuk merencanakan penggunaan
sumber daya yang dimiliki agar dapat digunakan seoptimal mungkin dalam memenuhi
kebutuhan penggunanya. Dengan dasar Rencana Pembangunan Rencana Strategis Bisnis ini
dijadikan landasan dalam opersional PPK - BLUD untuk 5 (lima) tahun ke depan.
Adanya dukungan dari Pemda dan DPRD untuk mengembangkan UPTD Puskesmas
Gambirsari, berupa pembenahan sistem manajemen Puskesmas menjadi PPK BLUD menjadi
titik tolak pengembangan pelayanan kesehatan di Kecamatan Banjarsari dan sekitarnya.
Gambaran rencana organisasi meliputi latar belakang, Visi, Misi dan tujuan organisasi
diuraikan pada BAB II. BAB III memaparkan Analisis Lingkungan Bisnis. Rencana Pemasaran
sebagai dasar perhitungan operasional diuraikan pada BAB IV, dilanjutkan pada BAB V
Rencana Manajemen terkait perkembangan SDM, Sistem/ Subsistem, dan Program dan
kegiatan tahun 2014-2018 pada BAB VI.
BAB VII menguraikan proyeksi-proyeksi keuangan meliputi proyeksi pendapatan, proyeksi
laporan operasional, neraca, dan laporan keuangan lainnya. Pada prinsipnya keuangan BLUD
diproyeksikan tetap mendapat alokasi APBD minimal untuk menggaji Pegawai Negeri Sipil,
belanja modal, dan belanja barang dan jasa.
Sebagai dasar aplikasi PPK BLUD, selanjutnya UPTD Puskesmas Gambirsari menyiapkan
Rencana Kegiatan Tahunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan merujuk pada
Renstra Bisnis Dinas Kesehatan Kota Surakarta
BAB II
RENCANA ORGANISASI
A. LATAR BELAKANG
Dalam upaya merespon paradigma baru tersebut, Dinas Kesehatan Kota Surakarta melalui
UPTD Puskesmas Gambirsari berusaha memberikan pelayanan yang terbaik, dan terjangkau
serta profesional sehingga memuaskan semua pihak yaitu masyarakat .
Agar dapat memberikan pelayanan yang bermutu baik, terjangkau dan profesional, maka
UPTD Puskesmas Gambirsari harus pula dikelola secara profesional. Prinsip – prinsip
efektifitas dan efisiensi, optimalisasi, benefit dan cost harus menjadi indikator dalam
pelaksanaannya.
Agar dalam pengelolaan UPTD Puskesmas Gambirsari bisa fleksibel dan responsif,
diperlukan suatu bentuk tata kelola keuangan yang fleksibel pula, dalam hal ini pemerintah
telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.23 tahun 2005 tentang Penyelenggaran
Keuangan Badan Layanan Umum, dan PERMENDAGRI 61 tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah.
Peraturan Pemerintah No. 23/2005 memungkinkan mengubah organisasi seperti UPTD
Puskesmas Gambirsari sebagai lembaga pelayanan kesehatan masyarakat menjadi Badan
Layanan Umum (BLUD) agar dapat lebih otonom dalam pengelolaan keuangan. Perubahan
status UPTD Puskesmas Gambirsari menjadi BLUD.
Penerapan peraturan ini akan mengakibatkan pola pengelolaan keuangan yang memberikan
fleksibiltas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek – praktek bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
RSB PUSKESMAS GAMBIRSARI Kota Surakarta
DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA
UPTD PUSKESMAS GAMBIRSARI
Jl. Kelud Barat RT 06/XIII Kalurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta
UPTD Puskesmas Gambirsari merupakan Unit Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota
Surakarta yang memiliki pelayanan rawat jalan berupa poliklinik umum, poliklinik gigi, dan
poliklinik ibu dan anak, imunisasi, Poli Gizi dan Sanitasi serta laboratorium. Jumlah tenaga
yang dimiliki UPTD Puskesmas Gambirsari adalah sebanyak 28 orang terdiri dari tenaga
medis 4 orang, tenaga keperawatan 4 orang, kebidanan 4 orang, tenaga farmasi (AA) 3
orang, tenaga kesehatan lingkungan 1, tenaga gizi 1, analis lab 1 orang, dan 6 orang tenaga
non kesehatan lainnya. Potensi ini juga merupakan kekuatan dan peluang internal yang harus
dikelola untuk mencapai visi dan misi UPTD Puskesmas Gambirsari
1. Sejarah Singkat
2. Landasan Hukum
Data Umum
Nama : UPTD PUSKESMAS GAMBIRSARI
Pemilik : Pemerintah Daerah Kota Surakarta
Alamat : Jl. Kelud Barat Rt 06/XIII Kal. Kadipiro
Kota : Surakarta
Telepon : (0271) 857376
Luas Tanah : 1715 m²
Luas Bangunan : 615,12 m²
Jumlah Pelayanan : 6 jenis
Jumlah Pegawai : 28 Orang
Status Akreditasi : Pembimbingan Dinas Kesehatan Kota Surakarta
Ijin Operasional : Surat Keputusan Walikota Surakarta …….
Landasan Operasional :
1. Undang - Undang Nomor 16 th 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota
Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan
Daerah Istimewa Yogyakarta ( Berita Negara Republik Indonesia Th 1950 No 45.
Industri kesehatan saat ini telah mengalami perubahan lingkungan eksternal yang
mendasar di seluruh Indonesia, sebagai dampak perubahan pada sistem kepemerintahan
yaitu terbitnya Otonomi Daerah, UU No 32 Tahun 2004, UU No 29 Tahun 2004
Tentang Praktek Kedokteran, UU Tentang SJSN, UU No 1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara dengan PP No 23 Tahun 2005 Tentang Badan Layanan Umum.
Dampak yang langsung bisa dirasakan adalah bergesernya paradigma pengelolaan
UPTD Puskesmas Gambirsari yang mengharuskan pengelolaan yang lebih profesional.
Perubahan pada intinya disebabkan oleh manusia, dengan tujuan kelangsungan hidup,
namun tidak sedikit perubahan yang berdampak negatif jika perubahan itu tidak
direncanakan dengan baik.
Melihat terjadinya perubahan regulasi dan politik serta perubahan teknologi yang sangat
cepat, maka secara sadar ataupun tidak, lingkungan internal Puskesmas akan
terpengaruh untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan eksternal. Yang
menjadi titik krusial adalah sejauh mana anggota organisasi di Puskesmas dan Dinas
Kesehatan bisa melakukan perubahan secepat perubahan lingkungan eksternal.
Disamping perubahan akibat otonomi daerah, dengan terjadinya reformasi diberbagai
bidang yang menyebabkan terjadinya perubahan budaya di masyarakat. Salah satu yang
perlu dicermati adalah meningkatnya keberanian para pelanggan Puskesmas dalam
mengkritisi pelayanan di UPTD Puskesmas Gambirsari. Bahkan berbagai LSM telah
melakukan kontrol sosial secara ketat terhadap pelayanan yang diberikan oleh lembaga
kesehatan. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kota Surakarta harus menyikapi berbagai
perubahan yang terjadi dengan menjadikan UPTD Puskesmas Gambirsari sebagai
Badan Layanan Umum Daerah.
B. VISI
Terwujudnya UPTD Puskesmas Gambirsari sebagai “ Pilihan Utama Masyarakat
Kadipiro “
C. MISI
D. KOMITMEN
Menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 secara efektif dan efisien
E. TUJUAN
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah kerja UPTD Puskesmas Gambirsari khususnya, dan masyarakat
sekitarnya pada umumnya agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
BAB III
Konsep
PP No. 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
Dari hasil scaning tersebut ada kecenderungan pemerintah untuk menjadi regulator yang
lebih ketat dalam memantau kegiatan sebuah institusi pelayanan kesehatan. Hal tersebut
membuka peluang untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas. Upaya
meningkatkan kualitas memerlukan biaya yang tidak sedikit, perlu pembenahan-
pembenahan baik dari sisi input, proses maupun output agar sesuai dengan need dan
demand pasien.
2. Masyarakat
1) Jumlah Penduduk
Tabel 1.
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
di Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari
Kota Surakarta
Tahun 2009 - 2013
Tingkat
Laki –
Tahun Perempuan Jumlah Pertumbuha
Laki
n (%)
2009 23.206 24.308 48.114 1%
2010 24.204 24.288 48.492 0,78 %
2011 24.310 24.251 48.561 0,002%
2012 24.253 24.620 48.873 0,007%
2013 24.448 24.588 49.036 0,004%
Sumber : Kal. Kadipiro, Kota Surakarta
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Surakarta, struktur umur, keadaan
penduduk Kota Surakarta masih tergolong penduduk usia muda, hal ini dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 2.
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari
Kota Surakarta Tahun 2013
KELOMPOK LAKI –
PEREMPUAN JUMLAH
UMUR LAKI
0–4 2.083 1.894 3.977
5–9 2.103 2.210 4.313
10 – 14 2.171 2.323 4.494
15 – 19 2.337 2.255 4.592
20 – 24 2.106 2.030 4.136
25 – 29 2.182 2.091 4.273
30 – 39 4.190 4.320 8.510
40 – 49 3.179 3.430 6.609
50 – 59 2.093 2.056 4.149
60 + 2.004 1.979 3.983
JUMLAH 24.448 24.588 49.036
Sumber : BPS Kota Solo
RSB PUSKESMAS GAMBIRSARI Kota Surakarta
DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA
UPTD PUSKESMAS GAMBIRSARI
Jl. Kelud Barat RT 06/XIII Kalurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta
2) Tingkat Pendidikan
Tabel 3.
Persentase Penduduk 10 thn ke atas menurut Status Pendidikan
dan Jenis Kelamin Tahun 2013
Tidak/Belum pernah
sekolah
Masih Sekolah
SD
SMP
SMU
PT
Tidak bersekolah lagi
Sumber : BPS Kota.....
Tingkat pendidikan masyarakat Kota Surakarta Tahun 2013 sebagian besar adalah tidak
bersekolah lagi. Hal ini sangat berpengaruh pada tingkat pertumbuhan ekonomi di Kota
Surakarta.
4. Sarana Kesehatan
Sampai saat ini subsidi pemerintah masih terus berjalan dan meningkat dari tahun ke
tahun. Kesehatan masyarakat miskin dibiayai langsung oleh pemerintah pusat melalui
Kementerian Kesehatan RI dalam bentuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sementara
Pemda menyediakan dalam bentuk Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta
(PKMS). Operasional Puskesmas Gambirsari terbantu dalam hal misi sosialnya.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kesehatan Kota Surakarta, UPTD Puskesmas
Gambirsari saat ini menyelenggarakan pelayanan kesehatan berupa pelayanan poliklinik
yang dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis seperti laboratorium, klinik gizi, klinik
sanitasi, kesehatan remaja, dan farmasi. Di bawah ini akan diuraikan aktifitas pelayanan di
UPTD Puskesmas Gambirsari
1. Aktivitas Pelayanan
1) Proses Pelayanan
Pelayanan rawat jalan pagi hari di Puskesmas Gambirsari mulai jam 07.00 s/d
14.00 WIB.
6.Klinik Gizi
Berdasarkan gambar grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan pada
tahun 2012 terjadi penurunan kunjungan pasien, hal ini terjadi karena pada tahun
tersebut gedung Puskesmas Gambirsari direnovasi dan sementara pindah ke lokasi
yang kurang memadai.
Gambar B.2.5. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Pasien Klinik KIA dan
KB tahun 2009 s.d 2013
Berdasarkan gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan Klinik
Umum Dalam pada kurun waktu 2011 s.d 2012 kecenderungan menurun. Hal
ini disebabkan Puskesmas sedang dalam tahap renovasi gedung.
Berdasarkan gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan Klinik
Gigi pada kurun waktu 2011 kecenderungan menurun karena pelayanan gigi
selama renovasi pindah di Puskesmas Pembantu Krembyongan.
a. Laboratorium
b. Farmasi
2. Aktivitas Pendukung
RSB PUSKESMAS GAMBIRSARI Kota Surakarta
DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA
UPTD PUSKESMAS GAMBIRSARI
Jl. Kelud Barat RT 06/XIII Kalurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta
1) Budaya Organisasi
Iuran pegawai setiap bulannya untuk keperluan yang sakit atau kematian (sikap &
nilai-nilai dasar) telah dibangun sebagai salah satu budaya organisasi yang telah
dilakukan oleh semua lini dalam rangka mencapai visi melalui misi yang ada.
2) Struktur Organisasi
No : ……………………………
Tanggal :
No Jabatan Pejabat
1 Kepala Puskesmas drg. Riesmalia
2 Ka Sub.Bag.Tata Usaha Ariyani Wijiastuti, SE
a. Urusan Umum dan Kepegawaian Ariyani Wijiastuti, SE
b. Urusan Keuangan
Bendahara Penerimaan Hetiningsih
Bendahara Pengeluaran Agus Siswanto, SKM
Bendahara JKN Rofiatun Chasanah, SST
Bendahara BOK Yuswati Widi M, AMd.KG
c. Urusan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Ariyani Wijiastuti, SE
3 Koordinator Program BINKESMAS dr. Rokhmad Widiarto Saputro
Program KIA/ KB Karmi, AMd.Keb
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Ari Murwani, AMG
Program Pelayanan Kesehatan
BP Umum dr. Bayu Sarwo Edhi HS
BP Gigi drg. Lailli Kurniasari
Laboratorium Agus Nugraha, AMd.AK
4 Koordinator Program P2PL dr. Bayu Sarwo Edhi HS
Program Pencegahan Penyakit dan Penangg
Tri Ernawati, AMd.Kep
KLB
Program Pengendalian Penyakit Jaka Paryana
Program Penyehatan Lingkungan Rusnawati, AMd.KL
5 Koordinator Program UPKES dr. Bayu Sarwo Edhi HS
Program Sumber Daya Kesehatan Rujanah Waluyati M, AMd.Kep
Program Kefarmasian, Mamin dan perbekalan
Yuniarsih Purwantari
Kesehatan
Program Akreditasi dan Regristasi Rusnawati, AMd.KL
Koordinator Program Promkes, Pemberdayaan
6 drg. Lailli Kurniasari
Masyarakat dan Kemitraan
Program Sistem Informasi Manajemen
Agus Siswanto, SKM
Kesehatan
Program Pemberdayaan Masy & Kemitraan Sri Murti Widyaningsih, SKM
Program Promkes Reproduksi sehat, Usila, danSiti Soeharjani, AMd.Keb
RSB PUSKESMAS GAMBIRSARI Kota Surakarta
DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA
UPTD PUSKESMAS GAMBIRSARI
Jl. Kelud Barat RT 06/XIII Kalurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta
UKS
Program Promkes Rujanah Waluyati M, AMd.Kep
Program KRR Mariyah, S.SiT
Program Usia Lanjut Siti Soeharjani, AMd.Keb
Program UKS Yuswati Widi M, AMd.KG
7 Pengembangan
Klinik Gigi di Pustu drg. Trinil Donata
Protesa Gigi drg. Lailli Kurniasari
Klinik Laktasi Ari Murwani, AMG
Klinik Sanitasi Rusnawati, Amd.KL
Pengembangan Laboratorium Agus Nugraha, Amd.AK
Nebulizer dr. Bayu Sarwo Edhi
BOK
JKN
Tabel 2.c.1.
Alokasi Anggaran Belanja PUSKESMAS GAMBIRSARI
Kota Surakarta Tahun 2011 s.d 2014
Gambaran tabel di atas menunjukkan bahwa Pemerintah memang masih cukup kuat untuk
membiayai operasional Puskesmas Gambirsari.
Tabel 2.c.2.
Analisa Cost Recovery PUSKESMAS GAMBIRSARI
Kota Surakarta Tahun 2013 s.d 2016
Dari table di atas menunjukkan bahwa Cost Recovery Puskesmas Gambirsari cenderung
meningkat
RSB PUSKESMAS GAMBIRSARI Kota Surakarta
DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA
UPTD PUSKESMAS GAMBIRSARI
Jl. Kelud Barat RT 06/XIII Kalurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta
Tabel 2.4.1.
Ketersediaan Tenaga PUSKESMAS GAMBIRSARI
Kota Surakarta Tahun 2014
(1) Lahan
Table 2.6.1.
Kondisi Lahan PUSKESMAS GAMBIRSARI
Kota Surakarta
Tahun 2014
Lahan 1.715 m2
Bangunan 615 m2
C. ANALISIS SWOT
Untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis yang berguna bagi pengembangan
Puskesmas Gambirsari, diperlukan adanya analisa yang dapat memetakan posisi UPTD
Puskesmas Gambirsari saat ini yang akan mengembangkan pelayanan dan menggali potensi
sumber pendapatan UPTD Puskesmas Gambirsari secara optimal. Analisa yang umum
digunakan adalah analisa SWOT dimana analisa ini akan membandingkan antara faktor
eksternal peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dengan faktor internal kekuatan
(Stregths) dan kelemahan (Weakness). Analisa SWOT ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan dan ancaman.
KEKUATAN KELEMAHAN
KEUANGAN 1. Masih dapat subsidi 1. Adanya biaya tidak terduga /
Pemerintah melalui APBD tidak sesuai dengan perencanaan
2. Pendapatan meningkat dari kas
dana JKN dan BOK 2. Proses pengajuan klaim dana
3. Masih ada peluang untuk cukup lama karena masih sering
menaikkan tarif layanan. terjadi kesalahan dalam
pembuatan SPJ
PASIEN 1. Tarif terjangkau Angka rujukan ke RS masih
2. Puskesmas Gambirsari tinggi karena pasien
cukup dikenal menghendaki pelayanan
masyarakat. spesialistik
PELUANG ANCAMAN
PELUANG ANCAMAN
D. ASUMSI.
Dari kedua analisis tersebut di atas melalui analisis SWOT, maka apabila ingin Menjadi
Puskesmas Gambirsari terbaik, pilihan dan kebanggaan masyarakat dapat melalui asumsi-
asumsi sebagai berikut :
1. Puskesmas Gambirsari harus dikelola secara mandiri (BLUD) dengan SDM yang
profesional, produktif dan berkomitmen serta mampu melakukan networking yang luas.
Perlu ada dukungan SDM yang profesional dibidangnya untuk mempersiapkan dan
menjalankan BLUD secara penuh.
2. Harus ada kestabilan politik dan ekonomi di masyarakat serta political will Pemerintah
Daerah sebagai pemilik UPTD Puskesmas Gambirsari.
3. Meraih peluang pasar menengah ke atas, perlu penambahan SDM, serta fasilitas yang
memadai dan kualitas layanan perlu ditingkatkan untuk melayani kebutuhan pasar
tersebut.
1. ASUMSI MAKRO
NO INDIKATOR PROYEKSI
(2) Inflasi 5%
2. ASUMSI MIKRO
NO INDIKATOR PROYEKSI
E. ISUE-ISUE STRATEGI/PENGEMBANGAN.
1. Potensi untuk mendapat subsidi dan dana sosial kemanusiaan cukup terbuka (O), namun
belum ada tim penyusun proposal yang handal seperti yang diharapkan oleh pihak
donor.
untuk pengembangan usaha dengan membuka unit rawat inap paviliun untuk
menjaring masyarakat menengah keatas (O), namun kuantitas SDM masih terbatas,
sarana/prasarana belum memadai (W).
STRATEGI
(3) Pengadaan tenaga baik dokter umum, perawat, bidan professional dan
bersertifikat.
Indikator fungsional:
Inisiatif Strategik:
1) Memelihara lingkup:
Terpenuhinya SPM.
Critical Strategic Issues Analysis and Choise (CSI Analysis) dilakukan dengan melakukan
analisa terhadap asumsi yang telah dibuat, sehingga mendapatkan isu-isu berbasis Balanced
Score Card sebagai berikut :
1. Perspektif Keuangan :
1) Bertumbuhnya pendapatan.
2) Menekan biaya
2. Perspektif pasien :
1) meningkatnya kualitas pelayanan.
2) meningkatnya kualitas hubungan dg pasien
3) meningkatnya citra Puskesmas Gambirsari
4) menurunnya komplein dari pasien
Critical Succes Factor (CSF) diperoleh dari analisis CSI yang mempunyai bobot terbesar
yakni :
Berdasarkan hasil pembobotan di atas, didapatkan faktor-faktor kunci keberhasilan misi dan visi
Puskesmas Gambirsari sebagai berikut :
Berbagai Peluang
Lingkungan
Adapun bentuk matriks faktor internal dan eksternal Puskesmas Gambirsari tergambar
dalam tabel berikut :
RSB PUSKESMAS GAMBIRSARI Kota Surakarta
DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA
UPTD PUSKESMAS GAMBIRSARI
Jl. Kelud Barat RT 06/XIII Kalurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta
Faktor eksternal
Peluang
1. Potensi pasar menengah ke atas cukup tinggi 0,15 4 0,60
2. Pengelolaan keuangan BLUD 0,15 3 0,45
3. Peluang kerjasama dengan Yankes lain 0,15 4 0,60
4. Memiliki kader kesehatan 0,10 3 0,30
5. Kebijakan dan program Pemda yang mendukung 0,10 3 0,30
6. Kemajuan pesat teknologi kedokteran 0,05 2 0,10
7. Meningkatnya pendapatan 0,05 2 0,10
Dari hasil matriks internal dan eksternal diatas, maka diketahui skor yang diperoleh
Puskesmas Gambirsari. Untuk faktor internal, skor kekuatan : 3,50 dan skor kelemahan
1,65 (Skor kekuatan – kelemahan : 3,60 – 1,65 = 1,95) dan untuk faktor eksternal, skor
peluang 3,05 dan skor ancaman 2,55 (Skor peluang – skor ancaman : 3,05 – 2,55 =
0,50). Ini berarti Puskesmas Gambirsari berada di Kuadran I, yaitu berada di posisi
mendukung strategi yang agresif.
3,60
Agresive
2,55 3,05
THREATS OPPORTUNITIES
1,65
WEAKNESS
Upaya yang dapat dilakukan Puskesmas Gambirsari ke depan antara lain dengan cara
mengkaji kembali jenis layanan kesehatan yang ada dan penetapan unggulan sehingga
dapat meningkatkan daya saing dengan Puskesmas lain atau Klinik Kesehatan milik
Pemerintah lainnya maupun milik Swasta.
BAB IV
RSB PUSKESMAS GAMBIRSARI Kota Surakarta
DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA
UPTD PUSKESMAS GAMBIRSARI
Jl. Kelud Barat RT 06/XIII Kalurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta
RENCANA PEMASARAN
Selain itu banyak pihak swasta yang mulai meluaskan usahanya di wilayah Kota Surakarta,
mereka merekrut banyak karyawan dan menanggung jaminan kesehatan para karyawan. Ini
merupakan target pasar lainnya karena otomatis mereka mencari layanan kesehatan terbaik
di kota ini dan Puskesmas Gambirsari Kota Surakarta menjadi salah satu alternatif. Hal ini
dapat meningkatkan pemasukan Puskesmas Gambirsari disamping kerja sama dengan
perusahaan asuransi kesehatan lainnya terutama BPJS.
Tabel III.A.1
INDIKATOR, SASARAN/TARGET PELAYANAN PUSKESMAS GAMBIRSARI
Tahun 2015 -2019
Strategi merebut pasar dari masyarakat langsung, rujukan rumah sakit, ataupun pasar
asuransi adalah dengan mengedepankan pelayanan yang berkualitas dan terjangkau. Pasar
menengah kebawah merupakan pasar yang paling besar dari keseluruhan pasien yang
dilayani di Puskesmas Gambirsari. Segmen pasar ini dengan karakter utama daya beli yang
rendah sehingga tarif yang terjangkau menjadi pertimbangan utama. Selain itu pendekatan
promosi yang intensif, serta kemudahan prosedur, ditambah peningkatan pelayanan serta
perbaikan fasilitas juga perlu dipertimbangkan.
Sedangkan untuk segmen masyarakat menengah ke atas yang selama ini masih menempati
porsi kecil sebagai konsumen di Puskesmas Gambirsari, ternyata jumlahnya tidak sedikit
jika kita mampu menarik mereka pada layanan kesehatan berkualitas yang kita tawarkan.
Segmen ini memiliki karakter yang berbeda dengan kelas sebelumnya dimana mereka
memerlukan adanya eksklusifitas terhadap mutu layanan. Diperkirakan pasar masyarakat
kelas menengah ke atas ini sekitar + 10% dari jumlah penduduk Kota Surakarta. Semakin
tinggi daya beli dan kesejahteraan mereka maka harga bukan merupakan faktor penentu,
yang penting permintaan mereka terpenuhi. Segmen ini pada akhirnya lebih condong ke arah
penyedia layanan kesehatan swasta yang dianggap mampu memenuhi kebutuhan kualitas
pelayanan yang mereka inginkan. Oleh karena itu peningkatan kualitas dari seluruh
komponen yang terlibat di Puskesmas Gambirsari adalah kunci utama untuk dapat menarik
pasar dari segmen ini.
Pihak swasta yang mulai meluaskan usahanya di wilayah jangkauan Puskesmas Gambirsari
adalah suatu potensi pasar tersendiri yang selama ini belum ditangani secara serius.
Biasanya karakter perusahaan yang mengutamakan masalah kesehatan dan keselamatan
kerja para karyawannya memerlukan suatu pemeriksaan dan perawatan kesehatan terus
menerus. Jika Puskesmas Gambirsari melirik juga pasar ini sudah tentu perlu diikuti oleh
peningkatan sistem operasional rumah sakit dan sumber daya yang mendukung.
C. STRATEGI PEMASARAN
Tarif yang murah merupakan suatu keunggulan. Tarif tersebut belum mengindahkan
unit cost. Untuk selanjutnya pihak manajemen Puskesmas Gambirsari perlu
mempertimbangkan tarif berdasarkan unit cost, agar Puskesmas Gambirsari bisa
bertahan bahkan mungkin berkembang dan mandiri.
Berbagai pelayanan yang sudah ada akan ditingkatkan kualitasnya diharapkan mampu
memberikan kontribusi positif terhadap keuangan Puskesmas Gambirsari.
Pihak swasta yang mulai meluaskan usahanya di wilayah Kota Surakarta membuka
peluang bagi Puskesmas Gambirsari untuk menarik para karyawan yang membutuhkan
layanan kesehatan berkualitas, sehingga dengan menjalin kerjasama dengan mereka
dapat memberikan kontribusi positif terhadap keuangan Puskesmas Gambirsari
Kerjasama dengan NGO/LSM dalam dan luar negeri juga ikut mendukung peningkatan
sumber daya tenaga kesehatan dan memberikan bantuan opersional yang dibutuhkan
mengingat Sasaran target yang akan dituju adalah pasien menengah ke bawah.
BAB V
RENCANA MANAJEMEN
Pada saat ini kualitas dan kuantitas sumber daya yang ada di Puskesmas Gambirsari cukup
memadai untuk dapat menjalankan PPK - BLUD walaupun hasil analisa beban kerja yang
sudah dilakukan, masih diperlukan penambahan kualitas dan kuantitas SDM tertentu. Tetapi
secara tekhnis operasional sampai saat ini kondisi manajemen dan fungsional telah dapat
menjalankan tugas sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Pada masa yang akan datang
sudah barang tentu perlu dilakukan penyempurnaan di segala bidang yang ada, agar kondisi
manajemen dan staf menjadi lebih baik dimana pihak direksi dan manajemen memiliki
kemampuan manajerial serta didukung oleh staf teknis yang cukup memadai.
Peningkatan SDM dalam jumlah yang cukup memadai merupakan salah satu kebijakan
manajemen untuk mewujudkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kota Surakarta dan
sekitarnya. Jumlah SDM disesuaikan dengan tugas, fungsi dan beban kerja yang ada
sehingga operasional Puskesmas Gambirsari dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja tersebut selain disesuaikan dengan kebutuhan Puskesmas
Gambirsari namun juga memperhatikan penempatan karyawan (dropping) dari Pemerintah
kota Surakarta
Proyeksi kebutuhan Sumberdaya Manusia didasarkan atas kebutuhan riil dan rencana
pengembangan pelayanan, proyeksi kebutuhan SDM yang disusun dalam susunan pegawai,
dapat dirangkum sebagai berikut :
Tabel
Proyeksi kebutuhan tenaga medis
Rencana Penambahan SDM 2014-2018
Yg Rencana penambahan
No. Kebutuhan ada Total
2014 2015 2016 2017 2018
1 Dokter umum 2 1
2 Dokter gigi 3 1
3 Apoteker 1
4 Bidan 4 1
5 Perawat umum 4 1
6 Perawat gigi 1 1
7 Gizi 1 1
8 Sanitasi 1
9 Laboratorium 1 1
10 Fisioterapis 1
11 Asisten Apoteker 3
12 Tata Usaha 8 1
13 Pekarya 1
14 Penjaga malam 1 1
15 Petugas Kebersihan 1
Sistem Inforasi Manajemen Puskesmas Gambirsari akan kami kembangkan secara bertahap.
Prioritas sistem yang kami butuhkan yaitu Sistem Pendaftaran, Sistem Rekam Medik, Sistem
Penagihan (Billing System), dan Sistem Akuntansi.
Untuk memenuhi kebutuhan pemenuhan SDM dan Sub sistem ditempuh dengan upaya-
upaya sbb :
1. Kebutuhan tenaga medis yang berkaitan dengan pengembangan kualitas SDM diusulkan
melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan baik yang dilakukan oleh
Puskesmas Gambirsari, Dinas Kesehatan, Pemerintah Kota Surakarta, Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Pusat.
2. Kebutuhan jumlah tenaga dengan jalan pengadaan sendiri melalui tenaga kontrak badan
layanan umum, hal ini juga berlaku bagi tenaga administrasi maupun tenaga penunjang
lainnya.
3. Kebutuhan jumlah tenaga diadakan dengan jalan pengadaan sendiri melalui tenaga
kontrak badan layanan umum hal ini juga berlaku bagi tenaga administrasi maupun tenaga
penunjang lainnya.
Pemenuhan kebutuhan sub sistem dilakukan melalui upaya yang sinergi dengan berbagai unit
kerja terkait maupun dengan pihak ke tiga melalui kesepakatan kerjasama.
BAB VI
PROGRAM DAN KEGIATAN
Selengkapnya mengenai Program dan Kegiatan Puskesmas Gambirsari Kota Surakarta untuk
masa 5 tahun kedepan dapat dilihat pada lampiran 1 (Perumusan Program)
Puskesmas Gambirsari dalam upaya mewujudkan visi dan misi memberikan kebijakan sbb:
Arah kebijakan tersebut diimplementasikan dalam bentuk program dan kegiatan sbb :
B. TARGET KINERJA
C. SASARAN
1 Pembelajaran Peningkatan Peningkatan mutu SDM Kepala TU Terpenuhinya SPM Pelaksanaan pendidikan
dan kualitas SDM - Pendidikan dalam jumlah berkelanjutan internal
Pertumbuhan berkelanjutan pembelajaran SDM 20 maupun eksternal
jam per pegawai
pertahun
Tercapainya waktu
tunggu pelayanan Monitoring dan
kurang dari 60 menit perbaikan berkelanjutan
Kelengkapan Pengisian
Rekam Medik setelah Monitoring dan
- Penyempurnaan pelayanan 75% perbaikan berkelanjutan
Sistem Pelayanan
Rekam Medik Waktu tunggu
pelayanan resep obat
jadi kurang dari 10 Monitoring dan
- Penyempurnaan menit perbaikan
Sistem Pelayanan berkelanjutan;
Farmasi Waktu tunggu Operasional SIM
pelayanan resep obat terpadu
racikan kurang dari 15
menit
BAB VII
RENCANA KEUANGAN
Proyeksi laporan keuangan Puskesmas Gambirsari periode 2015 – 2019 diharapkan dapat
memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi sumber daya ekonomi, terutama aspek
keuangan, yang akan dikelola oleh Puskesmas Gambirsari dalam 5 tahun ke depan.
Penyusunan Proyeksi Keuangan 5 Tahunan sebagai bagian dari Rencana Strategis Bisnis
Puskesmas Gambirsari 2014-2018 merupakan salah satu aspek penilaian dalam rangka
pembentukan Puskesmas Gambirsari menjadi Badan Layanan Umum Daerah.
Proyeksi Keuangan 5 Tahunan terdiri dari: (1) Proyeksi Laporan Arus Kas; (2) Proyeksi
Neraca; (3) Proyeksi Laporan Operasional; dan (4) Rasio Keuangan.
Bagi stakeholders, proyeksi dapat dijadikan dasar dalam menetapkan kebijakan dan
langkah-langkah terkait pengelolaan Puskesmas Gambirsari terutama dalam hal
peningkatan pelayanan bagi para pengguna jasa Puskesmas Gambirsari.
Asumsi utama dari proyeksi laporan keuangan adalah bahwa pada tahun 2014 - 2018
Puskesmas Gambirsari telah menerapkan Pola Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD), sehingga struktur laporan keuangan 2014-2018 mengikuti ketetapan dalam
Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah.
PROYEKSI KEUANGAN
Proyeksi Laporan Arus Kas berisi informasi tentang arus kas/setara kas masuk dan
ke luar selama periode tertentu yang berasal dari aktivitas operasi, investasi yang
berjangka pendek dan pendanaan.
Tujuan penyusunan Laporan Arus Kas yaitu untuk menilai kemampuan organisasi
Puskesmas Gambirsari dalam menghasilkan kas dan menilai kebutuhan arus kas ke
luarnya, sehingga dapat diketahui:
1) Jumlah kas yang dihasilkan dalam suatu periode, berapa yang berasal dari
kegiatan operasional, investasi dan pendanaan.
Berikut Proyeksi Laporan Arus Kas Puskesmas Gambirsari periode tahun 2012
sebagai berikut:
2. PROYEKSI NERACA
Akumulasi Rp Rp Rp
Penyusutan - - -
Rp Rp Rp
JUMLAH ASET TETAP 3.783.135.183 3.970.718.082 187.582.899 Rp 0
Rp Rp Rp
ASET LAINNYA 29.782.494 29.782.494 - Rp -
Rp Rp Rp
Aset lain-lain 29.782.494 29.782.494 - 0%
Rp Rp Rp
JUMLAH ASET 3.832.917.677 4.025.500.576 192.582.899 5%
Rp Rp Rp
KEWAJIBAN - - -
KEWAJIBAN Rp Rp Rp
JANGKA PENDEK - - -
Utang
Perhitungan Rp Rp Rp
Pihak Ketiga - - -
Utang Jangka Rp Rp Rp
Pendek Ketiga - - -
Lain-lain utang Rp Rp Rp
Jangka Pendek - - -
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA Rp Rp Rp
PENDEK - - -
KEWAJIBAN
JANGKA Rp Rp Rp
PANJANG - - -
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA Rp Rp Rp
PANJANG - - -
Rp Rp Rp
EKUITAS DANA - - -
EKUITAS DANA Rp Rp Rp
LANCAR - - -
Sisa Lebih
Perhititungan
Anggaran Rp Rp Rp
(SILPA) - - -
Rp Rp Rp
Cadangan Pitang - - -
Cadangan Rp Rp Rp
Persediaan 20.000.000 25.000.000 5.000.000 20%
Dana yg Hrs
Disediakan
untuk
Pembayaran Rp Rp Rp
Utang - - -
Pendapatan Rp Rp
uamg
Ditangguhkan - -
JUMLAH EKUITAS DANA Rp Rp Rp
LANCAR 20.000.000 25.000.000 5.000.000 20%
EKUITAS DANA Rp Rp Rp
INVESTASI - - -
Diinvestasikan
dlm Investasi Rp Rp Rp
Jangka Panjang - - -
Diinvestasikan
dalam Aset Rp Rp Rp
Tetap 3.314.334.183 3.501.917.082 187.582.899 5%
Diinvestasikan
dalam Aset Rp Rp Rp
Lainnya 29.782.494 29.782.494 - 0%
JUMLAH EKUITAS DANA Rp Rp Rp
INVESTASI 3.344.116.677 3.531.699.576 187.582.899 5%
JUMLAH KEWAJIBAN DANA Rp Rp Rp
EKUITAS DANA 3.364.116.677 3.556.699.576 192.582.899 5%
pelayanan kesh
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan
J
Kesehatan 1.287.021.000 0
Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat 382.125.000
Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat (JKN) 904.896.000
K Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 500.000 3.500.000 600%
Pelayanan pemeliharaan kesehatan 500.000 3.500.000 600%
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan
L
dan anak 1.930.000 3.860.000 100%
Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga
kurang mampu 1.930.000 3.860.000 100%
M Program Peningkatan Pelayanan BLUD 0 1.414.500.000
Belanja pegawai 0 56.400.000
Belanja barang dan jasa 0 1.170.517.101
Belanja modal 0 187.582.899
JUMLAH BELANJA 1.650.943.500 1.656.813.000 0%