BAB II
PRINSIP DAN KEBIJAKAN TARIF LAYANAN
Pasal 2
Prinsip penetapan besaran tarif layanan adalah untuk meningkatkan
mutu dan aksebilitas pelayanan di RSK atau Balai guna menutup
sebagian atau seluruh biaya penyelenggaraan pelayanan serta tidak
mengutamakan mencari keuntungan dengan tetap memperhatikan
kemampuan ekonomi masyarakat dan daya saing.
Pasal 3
(1) Tarif layanan di RSK dan Balai meliputi semua klasifikasi dan jenis
pelayanan.
(2) Tarif layanan Kesehatan di RSK dan Balai terdiri dari tarif layanan
kelas III, kelas II, kelas I, kelas utama serta rawat jalan.
(3) Tarif layanan kesehatan terdiri dari jasa sarana dan jasa pelayanan
yang proporsinya sesuai kebutuhan masing-masing RSK atau Balai.
(4) Tarif layanan kelas II, kelas I, dan kelas utama ditetapkan oleh
Kepala Dinas atas usulan Kepala RSK atau Balai.
Pasal 4
Perhitungan Tarif Layanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
didasarkan pada biaya satuan (unit cost) dengan memperhatikan
kemampuan masyarakat dan as as kepatutan.
Pasal 5
(1) Bahan dan alat kesehatan pakai habis, obat-obatan dan bahan
kimia yang dipergunakan langsung oleh pasien diluar komponen
jasa sarana yang bersifat khusus dan tidak disediakan rumah sakit
menjadi tanggungan pasien danjatau penjamm.
(2) Penetapan harga jual obat dan alat kesehatan pakai habis diluar
jasa sarana ditetapkan dengan Keputusan Kepala RSK atau Balai
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
(3) Penetapan jenis, macam bahan dan alat kesehatan pakai habis,
obat-obatan dan bahan kimia dasar serta biaya makan yang
merupakan komponen jasa sarana disusun berdasarkan
formularium dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala RSK atau
Balai.
BAB III
JENIS - JENIS LAYANAN YANG DIKENAKAN TARIF
Pasal 6
Pelayanan kesehatan pada RSK atau Balai yang dapat dikenakan
tarif layanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2), sebagai
berikut:
a. Berdasarkan kelompoknya, meliputi :
1. Pelayanan Rawat Jalan;
2. Pelayanan Rawat Darurat;
3. Pelayanan Rawat Inap;
4. Pelayanan Rawat Sehari;
5. Pelayanan Rawat Rumah;
6. Pelayanan Mobile Unit.
b. Berdasarkan jenis pelayanan, meliputi :
1. Pelayanan Medik;
2. Pelayanan Penunjang Medik;
3. Pelayanan Penunjang Non Medik;
4. Pelayanan Rehabilitasi Medik dan Mental;:
5. Pelayanan Medik Gigi dan Mulut;
BAB IV
TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENAGIHAN
Pasal 7
(1) Pemungutan tarif pelayanan kesehatan pada RSK atau Balai
menggunakan Surat KeteTangan Tarif Pelayanan Kesehatan
(SKTPK) atau dokumen lain yang dipersamakan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penagihan diatur dengan
Keputusan Kepala RSK atau Kepala Balai dan dilaporkan kepada
Gubernur.
BAB V
PEMANFAATAN PENDAPATAN HASIL PELAYANAN
Pasal 8
(1) Pendapatan hasil pelayanan dimanfaatkan dengan rincian sebagai
berikut:
a. Maksimal44 % sebagaijasa pelayanan;
b. Minimal 56 % sebagai biaya operasional kembali.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemanfaatan pendapatan hasil
pelayanan sebagai mana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Kepala
RSK atau Balai.
BAB VI
KERINGANAN DAN PEMBEBASAN TARIF LAYANAN
Pasal 9
(1) Gubernur dapat memberikan keringanan atau pembebasan tarif
layanan.
(2) Wajib bayar dan/atau penjamin dapat mengajukan keberatannya
kepada Kepala RSK atau Kepala Balai.
(3) Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar tarif
layanan dan pelaksanaan penagihan tarif layanan.
(4) Tata cara pemberian keringanan dan pembebasan tarif layanan
ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
Pasal 11
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Provinsi Jawa Timur.
Ditetapkan di Surabaya
Pada tanggal 6 Pebruari 2012
DIUNDANGKAN DALAM BERITA DAERAH GUBERNUR JAWA TIMUR
PROVINSI JAWA TIMUR ttd
Tgl 6-2-2012 No. 11 Tahun 2012/D
Dr. H. SOEKARWO