Anda di halaman 1dari 2

 

 
KAJIAN AWAL KLINIS

No. Dokumen : C/VII/SOP/V/2017/


SOP No. Revisi :  
Tanggal Terbit :  
PUSKESMAS KURIK       A . FUTUNANEMBUN,AMP
KABUPATEN   Penata Tk I
MERAUKE       NIP. 19640103 198803 2 014

1. Pengertian Proses pengkajian kepada pasien yang meliputi anamnesa, pemeriksaan


fisik dan pemeriksaan penunjang serta kajian sosial untuk
mengidentifikasi berbagai kebutuhan dan harapan pasien beserta
keluarganya.

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan pengkajian awal klinis sehingga
dapat mengidentifikasi kebutuhan dan harapan pasien serta keluarganya.

3. Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Visi, Misi, Tujuandan


Tata NilaiPuskesmas
2. Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Jenis Pelayanan yang
Disediakan
3. Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Memenuhi Hak dan
Kewajiban Pengguna

4. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan


Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di
Irian Barat ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969
Nomor 47, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2907 ).
2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus
Bagi Propinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4151 Sebagaimana Telah Di Ubah Dengan Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2008 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi
Khusus Bagi Propinsi Papua Menjadi Undang- Undang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia)
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem
Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 122);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun
2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di
Puskesmas;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
10. Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 74 Tahun 2008 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
11. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Pokok-
Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Daerah Kabupaten
Meraukr Tahun 2009 Nomor 2) Sebagaimana Telah Di Ubah
Beberapa Kali Dengan Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor
11 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Nomor
2 Tahun 2009 Tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Merauke Tahun 2016 Nomor 11)
12. Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor 7 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Merauke
(Lembaran Daerah Kabupaten Merauke Tahun 2016 Nomor 7)
13. Peraturan Bupati Nomor 33 Tahun 2016 Tentang Izin Operasional
Puskesmas K (Lembaran Daerah Kabupaten Merauke Tahun 2016
Nomor 33)
14. Peraturan Bupati No 7 Tahun 2017 Tentang Akreditasi Puskesmas
(Lembaran Daerah Kabupaten Merauke Tahun 2017 Nomor 7)
15. Sk Bupati Nomor 440/401/2016 Tentang Penetapan Kategori Pusat
Kesehatan Masyarakat Kawasan Perkotaan, Pedesaan, Terpencil Dan
Sangat Terpencil Kabupaten Merauke

5. Alat dan Rekam medis


Bahan
6. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
2. Petugas mencocokan identitas pasien dengan rekam medik, jika ada
ketidaksesuaian data, petugas mengkonfirmasikan dengan sub unit
pendaftaran.
3. Petugas melakukan anamnesa meliputi keluhan utama,keluhan
tambahan, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit dalam
keluarga, lama sakit, dan pengobatan yang sudah dilakukan
sebelumnya.
4. Petugas memberitahu akan melakukan pemeriksaan fisik kepada
pasien yang meliputi, pemeriksaan vital sign (tekanan darah, nadi,
respisatori rate, temperatur axila), dan pemeriksaan head to toe
(inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi).
5. Bila memerlukan pemeriksaan penunjang, dikirim ke laboratorium
atau penunjang diagnostik (eksternal).
6. Petugas mencatat hasil kajian dalam catatan medik.
7. Petugas mengumpulkan data pengkajian dan penunjang guna membuat
rencana dan pelaksanaan asuhan.

7. Unit Terkait 1. Unit pendaftaran


2. Semua Unit Pelayanan Medis

8. Dokumen Rekam medis


terkait

Anda mungkin juga menyukai