SOP No. Revisi : Tanggal Terbit : PUSKESMAS KURIK A . FUTUNANEMBUN,AMP KABUPATEN Penata Tk I MERAUKE NIP. 19640103 198803 2 014
1. Pengertian Proses pengkajian kepada pasien yang meliputi anamnesa, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang serta kajian sosial untuk mengidentifikasi berbagai kebutuhan dan harapan pasien beserta keluarganya.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan pengkajian awal klinis sehingga dapat mengidentifikasi kebutuhan dan harapan pasien serta keluarganya.
3. Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Visi, Misi, Tujuandan
Tata NilaiPuskesmas 2. Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Jenis Pelayanan yang Disediakan 3. Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Memenuhi Hak dan Kewajiban Pengguna
4. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan
Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten Otonom di Irian Barat ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2907 ). 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Propinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151 Sebagaimana Telah Di Ubah Dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Propinsi Papua Menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia) 3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 122); 4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama; 7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas; 9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama; 10. Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). 11. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Pokok- Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Daerah Kabupaten Meraukr Tahun 2009 Nomor 2) Sebagaimana Telah Di Ubah Beberapa Kali Dengan Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Merauke Tahun 2016 Nomor 11) 12. Peraturan Daerah Kabupaten Merauke Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Merauke (Lembaran Daerah Kabupaten Merauke Tahun 2016 Nomor 7) 13. Peraturan Bupati Nomor 33 Tahun 2016 Tentang Izin Operasional Puskesmas K (Lembaran Daerah Kabupaten Merauke Tahun 2016 Nomor 33) 14. Peraturan Bupati No 7 Tahun 2017 Tentang Akreditasi Puskesmas (Lembaran Daerah Kabupaten Merauke Tahun 2017 Nomor 7) 15. Sk Bupati Nomor 440/401/2016 Tentang Penetapan Kategori Pusat Kesehatan Masyarakat Kawasan Perkotaan, Pedesaan, Terpencil Dan Sangat Terpencil Kabupaten Merauke
5. Alat dan Rekam medis
Bahan 6. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut. 2. Petugas mencocokan identitas pasien dengan rekam medik, jika ada ketidaksesuaian data, petugas mengkonfirmasikan dengan sub unit pendaftaran. 3. Petugas melakukan anamnesa meliputi keluhan utama,keluhan tambahan, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit dalam keluarga, lama sakit, dan pengobatan yang sudah dilakukan sebelumnya. 4. Petugas memberitahu akan melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien yang meliputi, pemeriksaan vital sign (tekanan darah, nadi, respisatori rate, temperatur axila), dan pemeriksaan head to toe (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi). 5. Bila memerlukan pemeriksaan penunjang, dikirim ke laboratorium atau penunjang diagnostik (eksternal). 6. Petugas mencatat hasil kajian dalam catatan medik. 7. Petugas mengumpulkan data pengkajian dan penunjang guna membuat rencana dan pelaksanaan asuhan.