Anda di halaman 1dari 7

k

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEPULAUAN SERIBU


DINAS KESEHATAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA
JAKARTA
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEPULAUAN SERIBU

NOMOR TAHUN 2019

TENTANG

KEBIJAKAN TATA KELOLA RUMAH SAKIT


PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEPULAUAN SERIBU

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEPULAUAN SERIBU,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di


lingkungan RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEPULAUAN
SERIBU, diperlukan adanya kebijakan sebagai landasan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
b. pada huruf a di atas, dipandang perlu menetapkan
Kebijakan Tata Kelola RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KEPULAUAN SERIBU dengan Keputusan Direktur Rumah
Sakit Umum Daerah Kepulauan Seribu;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(LNRI Tahun 2000 Nomor 144, TLNRI Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (LNRI Tahun 2009 Nomor 153, TLNRI Nomor 5072);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (LNRI Tahun 2014 Nomor 244, TLNRI
Nomor 4578), sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (LNRI Tahun
2015 Nomor 58, TLNRI Nomor 5679);
4.
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pokok-
Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun
2013;

Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang


5.
Pembentukan Lembaga Teknis Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah
Nomor 4 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Lembaga Teknis Daerah;
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
6. 129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit

Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota


7. Jakarta Nomor 1867 Tahun 2014 tentang Penetapan Rumah
Sakit Umum Kepulauan Seribu Sebagai Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah Secara Penuh;

8. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus


Ibukota Jakarta Nomor 837 Tahun 2015 tentang Pedoman
Peraturan Kepegawaian untuk Pegawai Badan Layanan
Umum Daerah Pada Unit Kerja Perangkat Daerah Yang
Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah Di Jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEBIJAKAN TATA KELOLA RUMAH SAKIT PADA RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KEPULAUAN SERIBU.

KESATU : Memberlakukan Kebijakan Tata Kelola Rumah Sakit pada RUMAH


SAKIT UMUM DAERAH KEPULAUAN SERIBU .

KEDUA : Kebijakan Tata Kelola Rumah Sakit sebagaimana dimaksud diktum


KESATU tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari keputusan ini.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 04 Maret 2019

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KEPULAUAN SERIBU,

DR. A. API IRON


NIP. 196608212007011022
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEPULAUAN SERIBU
UMUM DAERAH KEPULAUAN SERIBU
NOMOR : TAHUN 2019
TANGGAL : 04 MARET 2019
PERIHAL : KEBIJAKAN TATA KELOLA RUMAH SAKIT PADA RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KEPULAUAN SERIBU

KEBIJAKAN TATA KELOLA RUMAH SAKIT


PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEPULAUAN SERIBU

A. PEMILIK
1. Organisasi serta wewenang pemilik dan representasi pemilik dijelaskan di
dalam regulasi yang ditetapkan oleh pemilik rumah sakit
2. Representatif pemilik yang dimaksud adalah Dewan Pengawas dan dalam
pengangkatannya ditetapkan oleh Pemilik
3. Rumah sakit memiliki misi, rencana strategis, rencana kerja, program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien, pengawasan mutu pendidikan,
serta laporan akuntabilitas representasi pemilik
4. Tanggung jawab dan akuntabilitas pemilik dan representasi pemilik telah
dilaksanakan sesuai regulasi yang ditetapkan dan sesuai peraturan
perundangundangan yang terdiri dari:
a. menyediakan modal serta dana operasional dan sumber daya lain yang
diperlukan untuk menjalankan rumah sakit dalam memenuhi visi dan misi
serta rencana strategis rumah sakit
b. menunjuk atau menetapkan direksi rumah sakit, dan melakukan evaluasi
tahunan terhadap kinerja tiap-tiap individu direksi dengan menggunakan
proses dan kriteria yang sudah baku
c. menunjuk atau menetapkan representasi pemilik, tanggung jawab dan
wewenang, serta melakukan penilaian kinerja representasi pemilik secara
berkala minimal setahun sekali
d. menetapkan struktur organisasi rumah sakit
e. menetapkan regulasi pengelolaan keuangan rumah sakit dan pengelolaan
sumber daya manusia rumah sakit
f. tanggung jawab dan kewenangan memberikan arahan kebijakan rumah
sakit
g. tanggung jawab dan kewenangan menetapkan visi serta misi rumah sakit,
memastikan bahwa masyarakat mengetahui visi dan misi rumah sakit, serta
me-review secara berkala misi rumah sakit
h. tanggung jawab serta kewenangan menilai dan menyetujui rencana
anggaran
i. tanggung jawab dan kewenangan menyetujui rencana strategi rumah sakit
j. tanggung jawab dan kewenangan mengawasi serta membina pelaksanaan
rencana strategis
k. tanggung jawab dan kewenangan menyetujui diselenggarakan pendidikan
profesional kesehatan dan penelitian serta mengawasi kualitas program-
program tersebut
l. tanggung jawab dan kewenangan menyetujui program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien serta menindaklanjuti laporan peningkatan mutu
dan keselamatan yang diterima
m. tanggung jawab dan kewenangan mengawasi pelaksanaan kendali mutu
dan kendali biaya
n. tanggung jawab dan kewenangan mengawasi kepatuhan penerapan etika
rumah sakit, etika profesi, dan peraturan perundang-undangan

B. DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEPULAUAN SERIBU


1. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kepulauan Seribu sebagai pimpinan
tertinggi di rumah sakit bertanggung jawab untuk menjalankan rumah sakit
dan mematuhi peraturan dan perundangundangan
2. Kepala/Direktur Rumah Sakit mempunyai uraian tugas, tanggung jawab, dan
wewenang antara lain meliputi:
a. mengetahui dan memahami semua peraturan perundang-undangan terkait
dengan rumah sakit
b. menjalankan operasional rumah sakit dengan berpedoman pada peraturan
perundang-undangan
c. menetapkan regulasi rumah sakit
d. menjamin kepatuhan staf rumah sakit dalam implementasi semua regulasi
rumah sakit yang telah ditetapkan dan disepakati bersama
e. menindaklanjuti terhadap semua laporan hasil pemeriksaan badan audit
eksternal
f. menetapkan proses untuk mengelola serta mengendalikan sumber daya
manusia dan keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

C. KEPALA SEKSI DAN KEPALA SUB. BAGIAN DI RUMAH SAKIT


1. Para Kepala Seksi dan Kepala Sub. Bagian Rumah Sakit ditetapkan dan secara
bersama, bertanggung jawab untuk menjalankan misi dan membuat rencana
serta regulasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan misi tersebut
2. Rumah sakit telah menetapkan persyaratan jabatan, uraian tugas, tanggung
jawab, dan wewenang Kepala bidang/divisi Rumah Sakit secara tertulis
3. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kepulauan Seribu dan para kepala Seksi /
Sub. Bagian di rumah sakit mengidentifikasi dan merencanakan jenis pelayanan
klinis yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pasien yang dilayani rumah
sakit tersebut
4. Rumah sakit mempunyai regulasi untuk memastikan terselenggaranya
komunikasi efektif di rumah sakit

D. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


1. Rumah sakit menetapkan proses yang seragam untuk melaksanakan
penerimaan/pengangkatan (recruitment), retensi, pengembangan, dan
pendidikan berkelanjutan semua staf dengan melibatkan kepala Seksi /
Sub.Bagian dan kepala unit pelayanan
2. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kepulauan Seribu membuat
rencana/program serta melaksanakan program dan proses yang berkaitan
dengan penerimaan, retensi, pengembangan, dan pendidikan berkelanjutan
setiap kategori staf dengan melibatkan para kepala bidang/divisi dan unit
pelayanan

E. MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


1. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kepulauan Seribu merencanakan,
mengembangkan, serta melaksanakan
program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
2. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kepulauan Seribu memberikan laporan
pelaksanaan program peningkatan
mutu dan keselamatan pasien kepada pemilik atau representasi pemilik sesuai
dengan regulasi rumah sakit.
3. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kepulauan Seribu perlu menetapkan
regulasi peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang dapat berbentuk
pedoman peningkatan mutu sertakeselamatan pasien dan prosedur-prosedur
lainnya, antara lain berisi sebagai berikut:
a. Penetapan organisasi yang mempunyai tugas mengarahkan, mengatur,
serta mengoordinasikan pelaksanaan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
b. Peran Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kepulauan Seribu dan para
pimpinan dalam merencanakan dan mengembangkan program peningkatan
mutu serta keselamatan pasien
c. Peran Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kepulauan Seribu dan para
pimpinan dalam pemilihan indicator mutu di tingkat rumah sakit (indikator
area klinik, area manajemen, dan sasaran keselamatan pasien) serta
keterlibatnnya dalam menindaklanjuti capaian indikator yang masih rendah
d. Peran Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kepulauan Seribu dan para
pimpinan dalam memilih area prioritas sebagai area fokus untuk perbaikan
e. Monitoring pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien, siapa saja yang melakukan monitoring, kapan dilakukan, dan
bagaimana melakukan monitoringnya
f. Proses pengumpulan data, analisis, feedback, dan pemberian informasi
kepada staf
g. Bagaimana alur laporan pelaksanaan pengukuran mutu rumah sakit, mulai
dari unit sampai kepada pemilik rumah sakit
h. Bantuan teknologi/sistem informasi rumah sakit yang akan diterapkan
untuk pengumpulan dan analisis data mutu, keselamatan pasien, dan
surveilance infeksi
4. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kepulauan Seribu dengan para pimpinan
dan komite/tim peningkatan mutu
dan keselamatan pasien merancang upaya peningkatan mutu pelayanan
prioritas rumah sakit dengan memperhatikan:
a. Misi Rumah Sakit
b. Data-data permasalahan yang ada, misalnya komplain pasien, capaian
indikator mutu yang masih rendah, terdapat kejadian tidak diharapkan
c. Terdapat sistem serta proses yang memperlihatkan variasi penerapan dan
hasil yang paling banyak, misalnya pelayanan pasien strok yang dilakukan
oleh lebih satu dokter spesialis saraf dan memperlihatkan proses pelayanan
yang masih bervariasi atau belum terstandardisasi sehingga hasil pelayanan
juga bervariasi
d. Dampak dari perbaikan misalnya penilaian perbaikan efisiensi suatu proses
klinis yang kompleks pada pelayanan strok, pelayanan jantung dan lainnya,
dan/atau identifikasi pengurangan biaya serta sumber daya yang digunakan
dengan perbaikan suatu proses. Penilaian dampak dari perbaikan tersebut
akan menunjang pemahaman tentang biaya relatif yang dikeluarkan demi
investasi mutu dan sumber daya manusia, finansial, dan keuntungan lain
dari investasi tersebut. Untuk ini perlu pembuatan program ( tool) sederhana
untuk menghitung sumber daya yang digunakan pada proses yang lama
dan pada proses yang baru
e. Dampak pada perbaikan sistem sehingga efek perbaikan dapat terjadi di
seluruh rumah sakit, misalnya sistem manajemen obat di rumah sakit
f. Tidak menyelenggarakan Riset klinik dan program pendidikan profesi
kesehatan karena RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEPULAUAN SERIBU tidak
termasuk kategori rumah sakit pendidikan

F. MANAJEMEN KONTRAK
1. Para Kepala Seksi dan Kepala Sub. Bagian di RS bertanggung jawab untuk
mengkaji/review, memilih, serta memantau kontrak klinis dan kontrak
manajerial
2. Berdasarkan atas hal di atas maka kontrak atau perjanjian lainnya perlu diatur
regulasinya yang antara lain meliputi:
a. penunjukan penanggung jawab untuk kontrak klinis dan penanggung jawab
untuk kontrak manajemen;
b. seleksi kontrak berdasar atas kepatuhan peraturan perundang-undangan
yang terkait;
c. penetapan kontrak dan dokumen kontraknya;
d) dokumen menyebutkan pengalihan tanggung jawab pada pihak kedua;
d. monitoring mutu kontrak;
e. teguran dan pemutusan kontrak bila mutu pelayanan yang disediakan
melalui kontrak tidak sesuai dengan kontrak;
f. review kontrak untuk perpanjangan

1. ETIKA ORGANISASI
Pimpinan rumah sakit menetapkan dan menginformasikan hak dan kewajiban
pasien sesuai dengan norma-norma bisnis dan hukum.

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KEPULAUAN SERIBU

DR. A. API IRON


NIP. 196608212007011022

Anda mungkin juga menyukai