Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Kesehatan
Dosen Pengampu: Milza N Rosad SH, MARS
Disusun Oleh :
Muhammad Hanif Alman Bimo (11161010000095)
Hasna Linawati (11171010000020)
Didi Khaerudin (11171010000023)
Sabrina Izzati Nasution (11171010000090)
Halwa Ainaya Addiina (11171010000112)
i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan utama dari pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, baik secara fisik,
mental maupun sosial, untuk mencapai suatu kehidupan sosial ekonomi yang
produktif yang didukung dengan sumber daya memadai seperti tenaga
kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan (Depkes RI, 1999). Peningkatan
kebutuhan dalam bidang kesehatan tentunya menuntut rumah sakit untuk
meningkatkan kemampuan sumber dayanya agar dapat memberikan pelayanan
yang baik, bermutu dan professional kepada masyarakat. Bukan hanya dari
sisi sumber daya manusianya, tetapi juga dari kesiapan dana untuk
memberikan pelayanan, juga sarana dan prasana yang dimiliki rumah sakit
apakah memadai atau kurang memadai. Tuntutan ini tentunya akan menjadi
tantangan sekaligus motivasi bagi rumah sakit agar dapat meningkatkan
pelayanan kesehatannya kepada masyarakat umum.
Rumah sakit sebagai salah satu organisasi yang menyediakan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki struktur organisasi yang unik dan
kompleks. Rumah Sakit mempunyai sifat, ciri dan fungsi khusus, karena
didalamnya terdapat berbagai macam profesi yang terlibat dalam
menghasilkan produk jasa pelayanan medis.
Sebagai Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) yang melayani kepentingan umum, Rumah Sakit harus
mengutamakan pelayanan yang baik kepada masyarakat, sehingga dalam
penyediaan barang dan jasa yang dijual, keuntungan bukanlah tujuan utama
yang harus dicapai oleh Rumah Sakit. Hal ini sesuai dengan tujuan BLU yaitu
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan
memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan pengelolaan keuangan
berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas serta penerapan bisnis yang
1
sehat. Maka, sebagai suatu instansi yang berada dalam naungan pemerintahan,
rumah sakit dalam menjalankan kegiatan operasionalnya lebih berfokus pada
efisiensi dan efektivitas.
2
BAB II PEMBAHASAN
Unit cost adalah biaya per unit produk atau dalam bidang kesehatan
produknya adalah pelayanan kesehatan. Unit cost digunakan untuk memudahkan
strategi penganggaran.
Tahap perhitungan unit cost yang digunakan oleh RS X:
A. Identifikasi Unit-unit Pelayanan Rumah Sakit X
Bentuk-bentuk pelayanan kesehatan di RS X merupakan Unit-unit
pelayanan produktif dan non produktif yang terdiri dari:
a. Unit rawat inap terdiri dari: unit rawat inap psikiater, unit rawat inap
NAPZA, unit rawat inap Umum.
b. Unit rawat jalan terdiri dari: psikiater, Unit rawat jalan NAPZA, Unit
rawat jalan Spesialistik (poliklinik)
c. Unit Gawat Darurat
d. Unit penunjang terdiri dari Medik dan Non Medik. Medik terdiri dari:
instalasi Gizi, Instalasi Farmasi, Instalasi laboratorium, UPF
Elektromedik, UPF Rehabilitasi. Non Medik terdiri dari: Program
pelayanan umum seperti: Program penyusunan dan laporan, tata usaha,
bidang-bidang, UPF-UPF; administrasi keuangan, rumah tangga
seperti: Gudang barang, investaris, kendaraan, keamanan;
kepegawaian; rekam medis; laundry, instalasi pemeliharaan sarana RS.
3
f. biaya lain-lain: kunjungan rumah, penyuluhan, perjalanan dinas,
penguburan pasien, pemulangan pasien, dan lain-lain.
Dalam penentuan tarif biaya operasional seperti biaya gaji pegawai negeri,
biaya investasi dan biaya jasa pelayanan, tidak diperhitungkan dalam proses
pentarifan. Sedangkan, komponen biaya lainnya diperhitungkan dalam proses
pentarifan. Baik secara langsung maupun tidak langsung kepada unit-unit
pelayanan yang mengkonsumsinya sebagai biaya tetap atau biaya variable.
Biaya yang dapat di bebankan langsung disebut biaya langsung departemen
dan biaya yang tidak dapat dibebankan langsung disebut biaya tidak langsung
departemen atau unit pelayanan.
Biaya langsung department atau unit pelayanan RS X
No. Biaya Langsung Departement/Unit Perilaku Biaya
Pelayanan
1 Honorarium Tetap
2 Makanan pasien Variabel
3 Alat kebersihan binatu Variabel
4 Cleaning service Tetap
5 Gas Variabel
6 Bahan Makanan Pegawai Khusus Tetap
7 Obat Variabel
8 Reagensia Variabel
9 Alat Kesehatan Variabel
10 Alat atau bahan Terapi Kerja Variabel
4
14 Bbm kendaraan Variabel
15 STNK Tetap
16 Spare part Variabel
17 Listrik Variabel
18 Air Variabel
19 Telepon Variabel
20 Internet Variabel
21 Kunjungan Rumah Variabel
22 Pemulangan pasien Variabel
23 Penyuluhan Variabel
24 Penguburan pasien Variabel
25 Tim panitia komite Tetap
26 Perjalanan dinas Variabel
27 Seminar/lokakarya Variabel
28 Pengadaan barang dan jasa Variabel
29 Pengelolaan dana PNBP Variabel
30 Peningkatan SDM Variabel
31 Sistem Informasi manajemen Tetap
5
penerimaan sendiri dari jasa yang diberikan kepada para pengguna jasa
layanan.
Alokasi biaya dilakukan melalui dua tahap yaitu:
Tahap 1: total biaya pada tiap-tiap unit penunjang non medik dialokasikan
kesemua unit baik pada unit produktif maupun unit penunjang lainnya.
Total Biaya Unit-Unit Penunjang Non Medik RS X
No. Unit penunjang non medic Total biaya
1 Umum Rp 322.081.633
2 Administrasi keuangan Rp 583.566.319
3 Rumah tangga Rp 758.750.897
4 Personalia Rp 410.051.704
5 Rekam medis Rp 109.015.213
6 Gizi Rp 140.029.203
7 Binatu Rp 33.997.123
8 Listrik Rp 379.491.100
9 Air Rp 194.746.700
10 Pemeliharaan Rp 705.755.033
Tahap II: Total Biaya unit-unit penunjang non medik telah habis
dialokasikan pada tahap 1. Akan tetapi pada unit penunjang masih terdapat
tambahan biaya yang berasal dari alokasi biaya antar unit penunjang non
medik.
Tambahan Biaya Unit-Unit Penunjang Non Medik RS X
No. Unit Penunjang Non Medik Total Biaya
1 Umum Rp 430.240.546
2 Administrasi keuangan Rp 93.842.362
3 Rumah Tangga Rp 141.396.922
4 Personalia Rp 75.386.910
5 Rekam Medis Rp 37. 952. 046
6 Gizi Rp 81.680.228
7 Binatu Rp 94.900.743
8 Listrik Rp 59.727.83
9 Air Rp 30.650.865
10 Pemeliharaan Rp 145.923.108
6
keseluruhan. Besar total biaya operasional Unit rawat inap kelas III bangsal
psikiatri RS X adalah Rp 2.252.348.736.
Kelas Biaya Tetap Biaya Variabel Total Biaya
III Rp 255.783.205 Rp 1.996.565.531 Rp 2.252.348.736
Jumlah hari perawatan unit rawat inap kelas III bangsal psikiatri periode 1
Januari 2005- 31 Desember sebagai volume jasa pelayanan yang dihasilkan
adalah 95.713 hari (Terdapat di lampiran).
7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Perhitungan unit cost pelayanan RS X diawali dengan membagi semua
pelayanan RS ke dalam unit-unit pelayanan yang mengkonsumsi biaya.
Perhitungan unit cost menggunakan metode double distribution. Berdasarkan
perhitungan unit cost pelayanan dengan metode double distribution dapat
diketahui besarnya total biaya operasional unit rawat inap kelas III bangsal
psikiatri RS X adalah Rp 2.252.348.736. jumlah hari perawatan unit rawat inap
kelas III bangsal psikiatri RS X periode 1 Januari 2005-31 Desember 2005 adalah
Rp 95.713 hari. Dengan demikian, besarnya unit rawat inap kelas III bangsal
psikiatri RS X adalah Rp 23. 532.
B. Saran
Hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi masukan dan pertimbangan RS
dalam menentukan tarif pelayanan. Dimasa mendatang, pihak RS harus dapat
melakukan perhitungan unit cost pelayanan yang memperhitungkan semua
komponen biaya RS untuk mengetahui besarnya real cosh yang dikeluarkan.
8
LAMPIRAN
KELAS RAWAT BULAN
INAP
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES TOTAL
A. PSIKIATRI 13269 12031 12936 12290 12523 12668 13100 13196 12799 12706 11849 12812 152179
MPKP 366 447 431 843 493 445 437 427 438 350 309 386 4972
UPIP 801 721 754 833 812 905 1001 1184 1280 1283 911 1005 11490
PHCU 703 624 605 679 670 675 705 722 765 775 1039 1094 9056
KS 1197 883 1023 1064 1076 998 1073 1159 1138 1192 1054 1165 13024
I 531 575 576 586 590 616 550 559 599 575 509 686 6952
II 1270 1119 1088 829 850 904 1026 875 768 807 652 784 10972
III 8401 7662 8459 7856 8030 8125 8308 8270 7811 7724 7375 7692 95713
B. NAPZA 1920 1839 2016 1900 2242 2294 2275 2178 2099 2142 1937 2062 24904
C. UMUM 243 453 685 924 1106 1114 1134 1327 1326 1126 1186 1377 12201
TOTAL 189284
9
10
DAFTAR PUSTAKA
Hadimitomuliani. 2006. Penentuan Tarif Rawat Inap Berdasarkan Perhitungan
Unit Cost Pelayanan Rumah Sakit (Studi Kasus Kelas III Bangsal Psikiatri Rumah
Sakit X). Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.
11