Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

KEGIATAN KUNJUNGAN KEFARMASIAN

OLEH :

NAMA : DESRI ELIZA PUTRI

NO.BP : 1811012051

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

KUNJUNGAN KEFARMASIAN

BEM KM FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS

DI APOTEK KIMIA FARMA

SOLOK

Disusun oleh :

Nama : Desri Eliza Putri

No.BP : 1811012051

Solok,14 Januari 2019

Mengetahui,

Apoteker Pengelola Apotek

Okli Muliadi,S.Farm,Apt
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil`alamin.

Pertama-tama marilah kita mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah


SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat melaksanakan kegiatan Kunjungan Kefarmasian di Apotek Kimia
Farma Solok yang merupakan tugas dari BEM KM Fakultas Farmasi Universitas
Andalas yang dilaksanakan 4 hari selama liburan semester ganjil. Serta penulis dapat
menyelesaikan Laporan Pertanggungjawaban Kunjungan Kefarmasian ini dengan
baik. Alhamdulillah kegiatan kunjungan kefarmasian ini dapat dilaksanakan dengan
baik dan berjalan dengan lancar, semua ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan imi penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Okli Muliadi,S.Farm,Apt selaku Apoteker Pengelola Apotek


(APA) di Apotek Kimia Farma Solok.
2. Ibu Siska Febria,S.Farm,Apt selaku Apoteker Pendamping di Apotek
Kimia Farma Solok.
3. Ibu Desi Nespiani, Kak Gema Apriliani, Bang Kevin Julio,Amd.Farm
selaku Asisten Apoteker(AA) di Apotek Kimia Farma Solok.
4. Kak Vivi Deska Hayati,S.Pd, Kak Utari Ziara Putri, Kak Rola Sintia
Alona selaku SPG di Apotek Kimia Farma Solok.

Penulis menyadari bahwa pada laporan ini masih banyak terdapat


kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bisa
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Solok, 14 Februari 2019


DAFTAR ISI

Cover ………………………………………………………………………………i

Lembar Pengesahan ……………………………………………………………… ii

Kata Pengantar ……...……………………………………………………………..iii

Daftar Isi ………………….……………………………………………………… iv

Latar Belakang ……………………………………………………………………..1

Hari Pertama ………………………………………………………………………..3

Hari Kedua ………………………………………………………………………….9

Hari Ketiga dan Keempat ……………………………………………………………

Pembahasan……………………………………………………………………………

Kesimpulan dan Saran ……………………………………………………………….

Lampiran………………………………………………………………………………
LATAR BELAKANG

Upaya kesehatan merupakan setiap kegiatan untuk memelihara dan


meningkatkan kesehatan. Tempat yang digunakan untuk menyelenggarakannya
disebut sarana kesehatan. Sarana kehatan meliputi pusat kesehatan masyarakat
(puskesmas), Rumah sakit, Apotek, balai pengobatan, praktik dokter, praktik dokter
gigi, laboratorium kesehatan, pabrik farmasi dan Iain sebagainya.

Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dalam membantu


mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Selain itu,
apotek juga sebagai salah satu tempat pengabdian apoteker dalam melakukan
pekerjaan kefarmasian. Selain apotek, profesi kefarmasian juga melaksanakan
tugasnya dan mempunyai peran penting di puskesmas, rumah sakit dan sarana
kesehatan Iainnya.
Dalam upaya meningkatkan wawasan, pengetahuan dan mengenal tentang
kesehatan dan ilmu kefarmasian bagi mahasiswa baru, BEM KM Fakultas Farmasi
Universitas Andalas mengadakan kegiatan kunjungan kefamasian. Dimana
pesertanya adalah mahasiswa baru tahun pertama Fakultas Farmasi Universitas
Andalas. Kunjungan kefarmasian ini merupakan kegiatan rutinitas yang dilakukan
setiap tahun oleh mahasiswa SI Fakultas Farmasi Universitas Andalas tahun pertama
yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2011. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan pada
waktu liburan semester ganjil yang dilaksanakan selama 4 hari di apotek, Puskesmas
ataupun Rumah sakit. Kegiatan kunjungan kefarmasian ini masih rutin dilaksanakan
sampai tahun 2019.
Oleh kama itu, dengan adanya kunjungan kefarmasian ini, mahasiswa tahun
pertama mampu mengenal bentuk-bentuk pengaplikasian ilmu dan pelayanan
kefarmasian serta mampu mengenal obat-obatan yang tersedia di apotek sebagai
pemula.
Kegiatan kunjungan kefarmasian ini di selenggarakan dalam rangka untuk
mengenal pelayanan kefarmasian di Apotek, Puskesmas ataupun Rumah Sakit serta
mendapatkan bekal pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam pengolahan
apotek kepada mahasiswa serta meningkatkan kemampuan dalam mengabdikan
profesinya kepada masyarakat nantinya.
HARI PERTAMA

PROFIL APOTEK

Personalia Apotek Kimia Farma

Meliputi :

1. Struktur Apotek Kimia Farma


 Apoteker Pengelola Apotek (APA) :Okli Muliadi,S,Farm,Apt
 Apoteker Pendamping (Aping) :Siska Febria,S.Farm,Apt
 Asisten Apoteker (AA) :Desi Nespiani
Gema AprilianiRizal
Kevin Julio,Amd.Farm
 Petugas lain (SPG) :Vivi Deska Hayati,S.Pd
Utari Ziara Putri
Rola Sintia Alona

2. Sejarah Apotek Kimia Farma

Apotek Kimia Farma yang terletak di Jl.KH.Ahmad Dahlan No.121 Solok berdiri
pada tanggal 15 September 2015. Apotek Kimia Farma didirikan oleh PT. Kimia
Farma yang merupakan salah satu Abadan Usaha Milik Negara (BUMN).

Apoteker pertama yang bekerja di Apotek Kimia Farma adalah Ibu Serly
Gustinanda,S.Farm,Apt beliau menjabat sebagai APA di Apotek ini mulai dari awal
berdirinya sampai bulan Januari 2016. Setelah itu, pada Februari 2016 Apotek Kimia
Farma dipimpin oleh seorang Apoteker muda yaitu Bapak Okli Muliuadi,S.Farm,Apt
yang menjabat sampai sekarang ini.
3. Identitas Apotek Kimia Farma

Nama Apotek : Kimia Farma

Alamat : Jl.KH.Ahmad Dahlan No.121 Solok

No.Telp : (0755) 325630

4. Fasilitas Apotek Kimia Farma


Meliputi :
a. Tempat Parkir
b. Toilet
c. Ruang Tunggu
d. Ruang Pelayanan
e. Ruang Racik
f. Swalayan Farmasi
g. Rak Penyimpanan Obat
h. Ruang Praktik Apoteker
i. Lemari Penyimpanan ( narkotika, psikotropik, alat racik )
j. Fasilitas Operasional ( komputer, print struk, printer )
k. Kulkas
l. Rak Obat

5. Klasifikasi Strukur Apotek


Menurut Keputusan Menkes RI N0. 1332/Menkes/SK/X/2002 Apotek
merupakan suatu tempat tertentu untuk melakukan pekerjaan kefarmasian dan
penyaluran obat kepada masyarakat.
Definisi Apotek menurut PP 51 Tahun 2009. Apotek merupakan suatu tempat
atau terminal distribusi obat perbekalan farmasi yang dikelola oleh apoteker
sesuai standard an etika kefarmasian.
Di sebuah Apotek terdapat PSA,APA,Aping,AA,petugas dan staff lain. Klasifikasi
dari struktur Apotek Kimia Farma adalah sebagai berikut :

1. Apoteker Pengelola Apotek (APA)


APA berkewajiban menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik,
mengambil keputusan yang tepat, mampu berkomunikasi antar profesi,
menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi multidisipliner, kemampuan
mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) secara efektif, selalu belajar sepanjang
karier dan membantu memberi pendidikan serta memberi peluang untuk
meningkatkan pengetahuan. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi
apoteker pengelola apotek berdasarkan PerMenkes RI No.
184/Menkes/Per/II/1995 adalah:
 Ijazah telah terdaftar pada Departemen Kesehatan.
 Telah mengucapkan sumpah atau janji sebagai Apoteker.
 Memiliki Surat Izin Kerja (SIK) dari Menteri Kesehatan.
 Memenuhi syarat-syarat kesehatan fisík dan mental untuk
melaksanakan tugasnya sebagai Apoteker.
 Tidak bekerja di suatu perusahaan farmasi dan tidak menjadi APA
di apotek lain.
2. Apoteker Pendamping ( Aping )
Apoteker pendamping yaitu apoteker yang melaksanakan praktek
kefarmasiaan selama apoteker penanggung apotek tidak berada di apotek. Dari
segi legalitas, apoteker pendamping juga harus memillki surat izin praktek
apoteker (SIPA) sebagai apoteker pendamping dalam melaksanakan praktek
kefarmasiannya.
3. Asisten Apoteker ( AA )
Asisten Apoteker adalah Profesi Pelayanan kesehatan di bidang Farmasi
bertugas sebagał pembantu tugas Apoteker dalam pekerjaan kefarmasian
menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.8/MENKES/PER/V/2011. Di sebut
juga sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian. Jenjang pendidikan profesi Asisten
Apoteker setara dengan SLTA sehingga wajlb memiliki Surat Tanda Registrasi
Tenaga Teknis Kefarmasian), yang selanjutnya disingkat STRTTK adalah bukti
tertulis yang diberikan oleh Menteri kepada Tenaga Teknis Kefarmasian yang
telah diregistrasi, juga memillki Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kesehatan atau
SIKTTK.
4. Sales Promotion Girl ( SPG )
Merupakan profesi yang tugas utamanya adalah memasarkan dan
mempromosikam produk, sesuai dengan namanya SPG haruslah memiliki
penampilan yang menarik dan pandai berkomunikasi dengan baik untuk menarik
konsumen membeli produk yang dipasarkan.

6. Fungsi dan Tugas


 APA
1. Bidang pengabdian Profesi
a. Memberikan informasi tentang obat kepada pasien, dokter, dan sebagainya.
b. Mengadakan pengontrolan serta pengecekan terhadap pelayanan atas resep
yang telah dibuat dan diserahkan kepada pasien.
c. Melakukan pengecekan seperlunya terhadap semua jenis obat dan bahan obat
yang dibeli secara kualitatif dan kuantitatif.
2. Bidang Administrasi
a. Memimpin, mengatur, serta mengawasi pekerjaan tata usaha, keuangan, dan
perdagangan.
b. Membuat laporan-laporan keuangan dan surat-menyurat.
c. Mengadakan pengawasan, penggunaan, dan pemeliharaan akte perusahaan.
3. Bidang komersial
a. Memimpin, mengatur, serta mengawasi pekerjaan tata usaha, keuangan, dan
perdagangan.
b. Mengatur dan mengawasi penjualan dalam bentuk resep maupun penjualan
bebas, langganan, dan sebagainya.
c. Menentukan kalkulasi harga dan kebijakan harga.
d. Berusaha meningkatkan penjualan.
e. Memupuk hubungan baik dengan para pelanggan.
f. Mengadakan efisiensi dalam segala hal.
4. Bidang tanggung jawab dan wewenang
a. Bertanggung jawab mengenai segala aktivitas perusahaan kepada BM (Brands
Manager)
b. Memimpin dan mengelola karyawan dalam melakukan pengabdian
profesinya.
c. Mengatur sistem penerimaan pegawai dan sistem penggajian

 Apoteker Pendamping
Memiliki tugas dan fungsi yang sama seperti APA yaitu :
1. Melakukan pelayan farmasi.
2. Melakukan pengecekan rresep.
3. Memberikan informasi obat.
 Asisten Apoteker (AA)
1. Mengecek kesiapan apotek sebelum operasional.
2. Menyusun produk yang di distribusi dari distributor ke apotek.
3. Melakukan peracikan obat.
4. Melayani pembelian obat oleh pasien.
5. Membuat copy resep.
6. Melakukan penyerahan produk kepada pasien.
HARI KEDUA

1. Jenis-jenis produk yang di jual


 Obat Bebas
Obat adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter.
Apotek Kimia Farnła menjual Obat Bebas Seperti :
Callusol, Sanmol, Naprex, Ambiphic, Progesic, Pamol, Praxion, Dumin,
Xepamol, Gestamag, Mylanta, Farmacrol, Polynol, Polysilane, Sanmag,
Dulcolactol, Laxadine, Lactulax, Opilax, Neo Kaolana, Panadol, dan sebagainya.

 Obat Bebas Terbatas


merupakan obat yang sebenamya termasuk obat keras namun dalam jułnlah
tertentu masih dapat dijual di apotek dan dapat kita beli tanpa resep dari dokter.
Apotek Kimia Farma menjual Obat Bebas Terbatas Seperti : Vidisep, Peditox,
Sanbetears, Triaminic, Visine, Actifed, Alclopus, Tremenza, Bisolvon, Cohistan,
Decadryl, Mucohexin, OBH, Anafen, Bufect, Siladex, Darya Zine dan lain
sebagainya.

 Obat Keras
Merupakan obat yang tidak dapat dibeli bebas melainkan harus dengan resep
dokter. Apotek Kimia Farma menjual Obat Keras seperti :
Dextamine, Erysanbe, Epelox, Episan, Clavamox, Intrizin, Dexyclav,
Bhiothicol, Amoxan, Alxil, Latropil, Lapimol dan sbagainya.

 Obat Narkotik
Narkotika adalah obat-obatan yang dapat berasal dari tanaman maupun tidak, baik
berupa sintesis ataupun semi sintetis. Narkotika dapat menyebabkan beberapa
pengaruh bagi orang yang mengonsumsinya, seperti mampu mengurangi rasa
sakit dan nyeri, menurunkan atau merubah tingkat kesadaran, hilangnya rasa,
serta menimbulkan efek ketergantungan. Apotek Kimia Farma menjual obat yang
mengandung narkotik seperti Codikaf, dan obat lain yang mengandung codein.
Contoh obat yang mengandung narkotik lainnya adalah morfina, fentanil,
oksikodon, hidromofon, kodein dan lain sebagainya.

 Obat Psikotropik
Obat-obatan atau zat-zat yang termasuk psikotropika hanya dapat diperoleh
dengan resep dokter. Mengingat efek yang ditimbulkan cukup berbahaya,
janganlah mengonsumsinya tanpa pengawasan dari dokter karena jika
penggunaannya tidak sesuai dapat berpotensi merusak organ-organ pada tubuh
kita. Apotek Kimia Farma menjual Obat Psikotropik seperti Stesolit,
Alprazolam, diazepam, dan sebagainya. Contoh obat Psikotropik Iainnya
adalah Alganax, Alvix, Altarax, Faprax, Velisanbe, Merlopam, Ativan, Trazep,
Valdimex, visium, Clrofitis, Alvis dan sebagainya.

 Obat Prekursor
Prekursor adalah zat atau bahan pemula yang dapat digunakan untuk
pembuatan narkotika dan psikotropika, prekursor tersebut berguna untuk
Industri farmasi, pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan dan pelayanan
kesehatan. Obat prekursor adalah obat yang mengandung prekursor yaitu
efedrin, pseudoefedrin, norefedrin, fenilpropanolamin, ergutamin, ergometrin,
dan pottasium. Apotek Kimia Farma menjual Obat prekursor seperti Alco,
Actifed, Triaminic, Hufagrip, Tremenza, Asthma soho, Anakonidin, Paratusin,
rhinos, OBH combi, Anakonidin, dan lain sebagainya.
2. Administrasi Apotek Kimia Farma
Surat pemesanan dibuat oleh Apoteker ke Distributor resmi pemesanan yang
dilakukan satuykali seminggu.
Selanjutnya biaya operasional dikirim ke kantor BM Padang.
Untuk Pelaporan Narkotik, Psikotropik dan prekursor dilakukan satu kali
sebulan melalui sipnap.
HARI KETIGA

Aspek pelayanan kefarmasian di Apotek Kimia Farma meliputi :

1. Alur pelayanan obat dengan resep


Alurnya adalah sebagai berikut :
a. Resep masuk.
b. Resep diterima oleh apoteker.
c. Melakukan pengecekan kelengkapan resep, bila resep tidak lengkap, maka
apoteker akan menghubungi dokter pemberi resep, apoteker juga akan
menghubungi dokter pemberi resep jika resep yang diberikan terdapat
kejanggalan atau kurang sesuai dengan kondisi paien. Jika resep lengkap
maka akan diakukan tahap selanjutnya.
d. Dispending (penyiapan)
Obat berdasarkan resep disiapkan.
e. Penyerahan obat
f. Pemberian informasi obat.

2. Alur pelayanan obat tanpa resep


Alurnya adalah sebagai berikut :
a. Pasien datang dan mengatakan obat yang ingin dibeli.
b. Jika kurang jelas nama obatnya oleh pasien, apoteker akan menanyakan
kegunaan obat, serta obat untuk siapa dan lain sebagainya untuk
mendapatkan kejelasan mengenai obat tersebut.
c. Jika obat yang diminta pasien bukanlah obat keras, obat yang
mengandung narkotik dan psikotropik, maka obat akan diambilkan.
Jika obat yang ingin dibeli mengharuskan adanya resep dokter, maka obat
tidak akan diberikan.
d. Penyerahan obat.
e. Pemberian informasi obat.
PEMBAHASAN

Pada hari pertama melakukan kegiatan kunjungan kefarmasian, penulis mengenal


profil Apotek secara umum, mulai dari sejarah Apotek, Identitas Apotek, struktur
organisasi dari Apotek Kimia Farma, Fasilitas Apotek, Serta fungsi dan Tugas dari
amsing-masing pegawai yang bekerja di Apotek Kimia Farma. Apotek tempat penulis
melakukan kegiatan kunjungan kefarmasian adalah Apotek Kimia Farma yang
terletak di Jl.KH.Ahmad Dahlan No.121 Solok berdiri pada tanggal 15 September
2015. Apotek Kimia Farma didirikan oleh PT. Kimia Farma yang merupakan salah
satu Abadan Usaha Milik Negara (BUMN). Apoteker pertama yang bekerja di
Apotek Kimia Farma adalah Ibu Serly Gustinanda,S.Farm,Apt beliau menjabat
sebagai APA di Apotek ini mulai dari awal berdirinya sampai bulan Januari 2016.
Setelah itu, pada Februari 2016 Apotek Kimia Farma dipimpin oleh seorang Apoteker
muda yaitu Bapak Okli Muliuadi,S.Farm,Apt yang menjabat sampai sekarang ini.

Pada hari kedua penulis berfokus padajenis-jenis obat yang dijual di Apotek
Kimia Farma ini, obat-obat yang dijual mulai dari obat bebas, obat bebas terbatas,
obat keras, obat yang mengandung narkotik, psikotropik,obat herbal, dan obat
precursor. Di Apotek ini hanya obat bebas dan obat bebas terbatas yang di letakkan di
rak swalayan luar yang disusun secara rapi, sebangkan obat keras diletakkan di dalam
ruang racik dengan rak yang khusus. Untuk jenis obat yang mengandung narkotik dan
psikotropik, diletakkan di lemari khusus yang lemarinya memiliki 2 pintu yang
dikunci rapat di ruang racik.

Pada hari ketiga dan keempat penulis memperhatikan aspek pelayanan obat yang
ada di Apotek Kimia Farma,terdapat 2 aspek pelayanan obat di Apotek Kimia Farma
ini yaitu pelayanan obat dengan resep dan pelayanan obat tanpa resep. Kedua Aspek
pelayanan obat tersebut di Apotek ini sangat terstruktur dengan semestinya,
pelayanan yang sesuai dengan aturan dan sistem yang ada.
PENUTUPAN

Kesimpulan

 Apotek Kimia Farma dikelola oleh seorang APA yang dibantu oleh seorang
Aping, 3 orang AA, dan orang SPG.
 APA, Aping, AA, dan SPG memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing.
 Apotek Kimia Farma tidak memiliki seorang PSA melainkan memiliki BM
(Brands Manager) karena Apotek Kimia Farma mrupakan BUMN.
 Jenis obat yang dijual di Apotek ini adalah obat bebas, obat bebas terbatas,
obat keras, obat narkotik, psikotropik, obat herbal, dan obat precursor.
 Administrasi pada Apotek Kimia Farma sesuai dengan prosedur yang
semestinya
 Pelayanan obat di Apotek ini ada 2 aspek, yaitu pelayanan obat dengan resep
dan pelayanan obat tanpa resep yang sudah dijalankan dengan baik dan
seharusnya.

Saran

 Pelayanan yang ramah dan baik kepada pasien di Apotek Kimia Farma
dipertahankan dan ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai