BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini dijelaskan mengenai pengumpulan data yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan masalah serta pengolahan data yang didapat untuk menemukan
hasil sesuai dengan masalah yang diangkat dalam laporan kerja praktek ini.

4.1 Pengumpulan Data

Pada subbab ini akan disajikan data yang telah dikumpulkan guna
menyelesaikan masalah pada perusahaan. Data yang dikumpulkan diperoleh dari
data perusahaan dan wawancara dengan beberapa pegawai dan pihak-pihak
terkait.
Data yang dikumpulkan merupakan data permintaan 146 jenis spare part
yang digunakan pada setiap mesin produksi di perusahaan, biaya pembelian spare
part, biaya persediaan spare part yang meliputi biaya pembelian spare part, biaya
pemesanan spare part dan biaya penyimpanan spare part. Data yang
dikumpulkan adalah data pada bulan Januari 2016 sampai bulan Desember 2016.
Hasil rekapitulasi permintaan spare part dalam kurun waktu tersebut dan
biaya pembelian spare part per unit dimana biaya pembelian ini didalamnya
sudah termasuk biaya pengiriman spare part terlampir.

4.2 Pengolahan Data

Pada subbab pengolahan data dijelaskan mengenai pengolahan data yang
telah dikumpulkan agar dapat menyelesaikan permasalahan perusahaan.
4.2.1 Pengelompokan Spare Part dengan Analisis ABC
Pada sub subbab ini menjelaskan mengenai pengelompokkan 146 spare part
dengan menggunakan analisis ABC. Dari data permintaan spare part dan data
harga pembelian spare part bulan Januari 2016 sampai dengan Desember 2016
didapatkan jumlah permintaan spare part dalam satu tahun, lalu dihitung
persentase dan kumulatif nilai pemakain spare part sehingga hasilnya dapat
dikelompokkan berdasarkan analisis ABC. Adapun hasil pengelompokkan adalah
sebagai berikut :

IV-1
 Tabel 4.1 Pengelompokkan Spare Part dengan Analisis ABC
Kelompok Jumlah Item
Persentase Nilai Investasi Persentase
Spare Part Spare Part
Kelompok A 23 15,07% Rp 477.618.150 70,19%
Kelompok B 40 27,40% Rp 136.374.810 20,04%
Kelompok C 83 57,53% Rp 66.496.383 9,77%
Total 146 100% Rp 680.489.343 100%

Berdasarkan pengolahan data diketahui bahwa untuk masing-masing

kelompok penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Kelompok A
Kelompok A terdiri dari 23 jenis spare part (15,07%) dari total jumlah
spare part dengan nilai investasi sebesar Rp 477.618.150 (70,19%) dari
total investasi 146 spare part.
2. Kelompok B
Kelompok B terdiri dari 40 jenis spare part (27,4%) dari total jumlah
spare part dengan nilai investasi sebesar Rp 136.374.810 (20,04%) dari
total investasi 146 spare part.
3. Kelompok C
Kelompok A terdiri dari 83 jenis spare part (57,53%) dari total jumlah
spare part dengan nilai investasi sebesar Rp 66.496.383 (9,77%) dari
total investasi 146 spare part.
Berikut merupakan daftar spare part yang termasuk dalam kelompok A :

IV-2
 Tabel 4.2 Spare Part Kelompok A
Permintaan Persentasi Kumulatif Persentase
No. Spare Part Harga per Unit Total Investasi
(1 tahun) Nilai Investasi Nilai Investasi
1 Abrasive belt 3635 Rp 22.500 Rp 81.787.500 12,02% 12,02%
2 Lampu LED 764 Rp 70.000 Rp 53.480.000 7,86% 19,88%
3 DB X 1 75/11 38550 Rp 977 Rp 37.663.350 5,53% 25,41%
4 Gigi K-1 539 Rp 65.000 Rp 35.035.000 5,15% 30,56%
5 Pisau cutting 8" 406 Rp 65.000 Rp 26.390.000 3,88% 34,44%
6 Organ DB X 1 60/8 9350 Rp 2.720 Rp 25.432.000 3,74% 38,18%
7 Magic pen 3289 Rp 7.500 Rp 24.667.500 3,62% 41,80%
8 Pisau cutting 10" 337 Rp 65.000 Rp 21.905.000 3,22% 45,02%
9 G/set DN 1/2" Auto 83 Rp 220.000 Rp 18.260.000 2,68% 47,70%
10 Organ DB X 1 65/9 6600 Rp 2.720 Rp 17.952.000 2,64% 50,34%
11 Pull Out/ Pulimak 293 Rp 60.000 Rp 17.580.000 2,58% 52,93%
12 DB X 1 65/9 17400 Rp 977 Rp 16.999.800 2,50% 55,42%
13 Rotary Hook DN Auto 52 Rp 250.000 Rp 13.000.000 1,91% 57,33%
14 Scoci SN 1354 Rp 8.500 Rp 11.509.000 1,69% 59,03%
15 Rotary Hook SN KHS12-SPD2 40 Rp 256.300 Rp 10.252.000 1,51% 60,53%
16 DC X 1 75/11 6550 Rp 1.401 Rp 9.176.550 1,35% 61,88%
17 Scoci Velcro Juki 9 Rp 985.000 Rp 8.865.000 1,30% 63,18%
18 Cekris 2507 Rp 3.500 Rp 8.774.500 1,29% 64,47%
19 Rotary Hook SN HSH-7.94 BTR 131 Rp 65.000 Rp 8.515.000 1,25% 65,72%
20 DC X 1 65/9 5950 Rp 1.401 Rp 8.335.950 1,22% 66,95%
21 CR 1/16 NS 310 Rp 25.000 Rp 7.750.000 1,14% 68,09%
22 Needle Guard SN 2128 Rp 3.500 Rp 7.448.000 1,09% 69,18%
23 Scoci DN 171 Rp 40.000 Rp 6.840.000 1,01% 70,19%

Adapun klasifikasi tersebut didapatkan dari hasil pengolahan data terlampir.

4.2.2 Penentuan Metode Peramalan Terbaik untuk Masing-Masing Spare
Part
Pada sub subbab ini menjelaskan mengenai peramalan permintaan setiap
spare part dengan menggunakan metode Croston, Syntetos-Boylan Approximation
(SBA) dan Single Exponential Smoothing (SES). Perhitungan peramalan
permintaan menggunakan Microsoft Excel dimana nilai alpha untuk metode
Croston dan metode SBA sebesar 0,2 sedangakan nilai alpha untuk metode Single
Exponential Smoothing (SES) sebesar 0,2 dan 0,6.
Berikut merupakan contoh perhitungan peramalan permintaan spare part
CL 1/16 NS dengan menggunakan setiap metode:
1. Metode Croston
Bagian ini menjelaskan mengenai hasil peramalan permintaan, grafik
peramalan permintaan dan contoh perhitungan peramalan permintaan
dengan metode Croston.

IV-3
 Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Forecast Demand CL 1/16 NS dengan Metode Croston
PENGOLAHAN DATA FORECASTING CL 1/16 NS MENGGUNAKAN METODE CROSTON
BULAN JANUARI 2016 - BULAN DESEMBER 2016

ACTUAL FORECAST ACTUAL FORECAST DEMAND ABSOLUTE

PERIOD ERROR RSFE MAD
DEMAND SIZE INTERVAL INTERVAL FORECAST ERROR
1 0
2 0
3 10
4 15 10,00 1 1,00 10,00 5,00 5,00 5,00 5,00
5 0 11,00 0 1,00 11,00 -11,00 11,00 -6,00 8,00
6 20 11,00 2 1,00 11,00 9,00 9,00 3,00 8,33
7 0 12,80 0 1,20 10,67 -10,67 10,67 -7,67 8,92
8 10 12,80 2 1,20 10,67 -0,67 0,67 -8,33 7,27
9 10 12,24 1 1,36 9,00 1,00 1,00 -7,33 6,22
10 0 11,79 0 1,29 9,16 -9,16 9,16 -16,49 6,64
11 10 11,79 2 1,29 9,16 0,84 0,84 -15,64 5,92
12 20 11,43 1 1,43 7,99 12,01 12,01 -3,64 6,59

PERAMALAN METODE CROSTON

25

20
Demand (unit)

15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Periode

ACTUAL DEMAND DEMAND FORECAST

Gambar 4.1 Grafik Actual Demand dan Demand Forecast CL 1/16 NS dengan Metode
Croston
Berikut contoh perhitungan pada metode Croston pada periode ke 9:
Pada metode Croston, peramalan permintaan dilakukan setelah terjadinya
permintaan. Sehingga pada spare part CL 1/16 NS ini peramalan
permintaan mulai dilakukan pada periode ke 4.
Jika X(t) = 0
𝑆𝑡 = 𝑆𝑡−1
𝐼𝑡 = 𝐼𝑡−1
𝑞 =𝑞+1

IV-4
Jika X(t) ≠0
𝑆𝑡 = 𝛼𝑋𝑡 + (1 − 𝛼)𝑆𝑡−1
𝐼𝑡 = 𝛼𝑞 + (1 − 𝛼)𝐼𝑡−1
𝑞=1
Maka peramalan permintaan dirumuskan sebagai berikut :
𝑆𝑡
𝑀(𝑡) =
𝐼𝑡
Dimana :
S(t) adalah perkiraan ukuran kuantitas permintaan
I(t) adalah rata-rata interval antara permintaan
q adalah interval waktu sejak permintaan terakhir
X(t) adalah permintaan pada periode t
M(t) adalah peramalan permintaan pada periode t

Pada periode ke-4 permintaan tidak sama dengan nol (X(t) ≠0) sehingga
digunakan persamaan yang kedua sebagai berikut :
a. Forecast Size (St)
𝑆𝑡 = 𝛼𝑋𝑡 + (1 − 𝛼)𝑆𝑡−1
𝑆𝑡 = 0,2(10) + (1 − 0,2)(12,80)
𝑆𝑡 = 12,24

b. Forecast Interval (It)

𝐼𝑡 = 𝛼𝑞 + (1 − 𝛼)𝐼𝑡−1
𝐼𝑡 = (0,2)(1) + (1 − 0,2)(1,2)
𝐼𝑡 = 1,36
c. Forecast (Mt)
𝑆𝑡
𝑀(𝑡) =
𝐼𝑡
12,24
𝑀(𝑡) =
1,36
𝑀(𝑡) = 9

IV-5
 d. Forecast Error
𝐸 = 𝐴𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑 − 𝐷𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑 𝐹𝑜𝑟𝑒𝑐𝑎𝑠𝑡
𝐸 = 10 − 9
𝐸= 1

e. MAD
∑𝑁𝑡=1|𝑋(𝑡) − 𝐹(𝑡)|
𝑀𝐴𝐷 =
𝑁
5 + 11 + 9 + 10,67 + 0,67 + 1
𝑀𝐴𝐷 =
6
𝑀𝐴𝐷 = 6,22
2. Metode Syntetos-Boylan Approximation (SBA)
Bagian ini menjelaskan mengenai hasil peramalan permintaan, grafik
peramalan permintaan dan contoh perhitungan peramalan permintaan
dengan metode Syntetos-Boylan Approximation.
Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Forecast Demand CL 1/16 NS dengan Syntetos-Boylan
Approximation
PENGOLAHAN DATA FORECASTING CL 1/16 NS MENGGUNAKAN METODE SBA
BULAN JANUARI 2016 - BULAN DESEMBER 2016

ACTUAL FORECAST ACTUAL FORECAST DEMAND ABSOLUTE

PERIOD ERROR RSFE MAD
DEMAND SIZE INTERVAL INTERVAL FORECAST ERROR
1 0 0,00
2 0 0,00
3 10 0,00
4 15 10,000 1,00 1,00 9,00 6,00 6,00 6,00 6,00
5 0 11,000 0,00 1,00 9,90 -9,90 9,90 -3,90 7,95
6 20 11,000 2,00 1,00 9,90 10,10 10,10 6,20 8,67
7 0 12,800 0,00 1,20 9,60 -9,60 9,60 -3,40 8,90
8 10 12,800 2,00 1,20 9,60 0,40 0,40 -3,00 7,20
9 10 12,240 1,00 1,36 8,10 1,90 1,90 -1,10 6,32
10 0 11,792 0,00 1,29 8,24 -8,24 8,24 -9,34 6,59
11 10 11,792 2,00 1,29 8,24 1,76 1,76 -7,58 5,99
12 20 11,434 1,00 1,43 7,19 12,81 12,81 5,23 6,75

IV-6
 PERAMALAN METODE SBA
25

20
Demand (unit)
15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Periode

ACTUAL DEMAND DEMAND FORECAST

Gambar 4.2 Grafik Actual Demand dan Demand Forecast CL 1/16 NS dengan Metode
SBA
Metode SBA tidak jauh berbeda dengan metode Croston, yang membedakan
hanya paada perhitungan permalan permintaan nya dimana dikalikan
dengan (1-α)
a. Forecast Size (St)
𝑆𝑡 = 𝛼𝑋𝑡 + (1 − 𝛼)𝑆𝑡−1
𝑆𝑡 = 0,2(10) + (1 − 0,2)(12,80)
𝑆𝑡 = 12,24

b. Forecast Interval (It)

𝐼𝑡 = 𝛼𝑞 + (1 − 𝛼)𝐼𝑡−1
𝐼𝑡 = (0,2)(1) + (1 − 0,2)(1,2)
𝐼𝑡 = 1,36
c. Forecast (Mt)
𝑆𝑡
𝑀(𝑡) = (1 − 𝛼)
𝐼𝑡
12,24
𝑀(𝑡) = (1 − 0,2)
1,36
𝑀(𝑡) = 8,1

IV-7
 d. Forecast Error
𝐸 = 𝐴𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑 − 𝐷𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑 𝐹𝑜𝑟𝑒𝑐𝑎𝑠𝑡
𝐸 = 10 − 8,1
𝐸 = 1,9
e. MAD
∑𝑁𝑡=1|𝑋(𝑡) − 𝐹(𝑡)|
𝑀𝐴𝐷 =
𝑁
6 + 9,9 + 10,1 + 9,6 + 0,4 + 1,9
𝑀𝐴𝐷 =
6
𝑀𝐴𝐷 = 6,32
3. Metode Single Exponential Smoothing (SES)
Bagian ini menjelaskan mengenai hasil peramalan permintaan, grafik
peramalan permintaan dan contoh perhitungan peramalan permintaan
dengan metode Single Exponential Smoothing.
Tabel 4.5 Rekapitulasi Data Forecast Demand CL 1/16 NS dengan Single Exponential
Smoothing
PENGOLAHAN DATA FORECASTING CL 1/16 NS MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING
BULAN JANUARI 2016 - BULAN DESEMBER 2016

PERIOD ACTUAL DEMAND DEMAND FORECAST ERROR ABSOLUTE ERROR RSFE MAD
1 0 0 0 0 0,00 0,00
2 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
3 10 0,00 10,00 10,00 10,00 3,33
4 15 2,00 13,00 13,00 23,00 5,75
5 0 4,60 -4,60 4,60 18,40 5,52
6 20 3,68 16,32 16,32 34,72 7,32
7 0 6,94 -6,94 6,94 27,78 7,27
8 10 5,56 4,44 4,44 32,22 6,91
9 10 6,44 3,56 3,56 35,78 6,54
10 0 7,16 -7,16 7,16 28,62 6,60
11 10 5,72 4,28 4,28 32,90 6,39
12 20 6,58 13,42 13,42 46,32 6,98

IV-8
 PERAMALAN METODE SINGLE
EXPONENTIAL SMOOTHING
25
Demand (unit) 20
15
10
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Periode

ACTUAL DEMAND DEMAND FORECAST

Gambar 4.3 Grafik Actual Demand dan Demand Forecast CL 1/16 NS dengan Metode
Single Exponential Smoothing

Berikut contoh perhitungan Metode Single Exponential Smoothing pada

periode 9:
a. Forecasting
FSES = α At-1 + (1- α) FSESt-1
FSES = 0,2 x 10 + (1-0,2) x 5,56
FSES = 6,44
b. Forecast Error
E = Actual Demand – Forecast
= 10–6,44
= 3,56
N

c. MAD =  X (t )  F (t )
t 1
N
(0+0+10+13+4,6+16,32+6,94+4,4+3,56)
MAD =
9
MAD = 6,54
Setiap spare part dalam kelompok A dilakukan peramalan permintaan
dengan menggunakan ketiga metode tersebut.
Kemudian setelah dilakukan peramalan permintaan untuk semua spare part
dengan menggunakan 3 metode peramalan, maka dilakukan pemilihan metode

IV-9
peramalan terbaik berdasarkan nilai MAD nya. Metode peramalan permintaan
dengan MAD terkecil merupakan metode terbaik. Adapun rekapitulasi hasil
peramalan permintaan semua spare part beserta nilai MAD nya sebagai berikut:
Tabel 4.6 Rekapitulasi Peramalan Permintaan, Nilai MAD dan Metode Permalan
Permintaan Terpilih
Hasil Peramalan Permintaan Metode
Komponen Metode MAD
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des Terpilih
Croston 100 100 267 284 267 274 289 312 289 272 287 240 148,13
Abrasive belt SBA 90 90 241 256 241 247 260 280 260 244 259 216 149,44 SES
SES 100 100 267 284 267 274 289 312 289 272 287 240 80,80
Croston 15 15 34 42 45 46 55 57 56 59 63 57 25,23
Lampu LED SBA 14 14 31 38 41 42 50 51 50 53 57 51 27,74 Croston
SES 15 15 34 42 45 46 55 57 56 59 63 57 27,53
Croston 1700 1700 2126 2585 2648 2718 3115 3252 3121 3217 3274 3019 913,69
DB X 1 75/11 SBA 1530 1530 1913 2326 2383 2446 2803 2927 2809 2895 2946 2717 1025,24 Croston
SES 1700 1700 2126 2585 2648 2718 3115 3252 3121 3217 3274 3019 913,69
Croston 20 20 34 46 52 52 38 42 42 45 48 48 31,39
Gigi K-1 SBA 18 18 31 41 47 47 35 38 38 41 43 43 31,81 Croston
SES 20 20 34 46 52 42 38 42 42 46 49 39 32,56
Croston 24 24 31 37 35 33 38 35 33 31 35 30 16,05
Pisau cutting 8" SBA 22 22 28 33 31 29 34 32 30 28 31 27 17,50 Croston
SES 24 24 31 37 35 33 38 35 33 31 35 30 17,50
Croston 50 50 60 118 175 280 604 693 945 816 663 1030 5,31
Organ DB X 1
SBA 45 45 54 107 157 252 544 624 850 734 597 927 6,07 SES
60/8
SES 50 50 60 118 175 280 604 693 945 816 663 1030 4,87
Croston 120 120 229 295 298 346 317 310 302 262 219 216 166,31
Magic pen SBA 108 108 206 266 268 312 285 279 272 235 197 194 159,25 SBA
SES 120 120 229 295 298 346 317 310 302 262 219 216 181,42
Croston 0 0 37 37 40 39 41 42 42 30 34 30 16,06
Pisau cutting 10" SBA 0 0 34 34 36 35 37 38 38 27 30 27 16,01 SBA
SES 0 0 8 14 21 24 29 33 26 23 28 25 23,69
Croston 0 0 0 27 27 27 22 20 20 20 16 16 20,98
G/set DN 1/2"
SBA 0 0 0 24 24 24 20 18 18 18 14 14 18,85 SES
Auto
SES 0 0 0 16 13 11 9 7 6 5 4 3 7,56
Croston 250 250 210 298 249 239 411 349 340 532 445 856 538,39
Organ DB X 1
SBA 225 225 189 269 224 215 370 314 306 479 401 771 526,21 SBA
65/9
SES 0 250 210 298 249 239 411 349 340 532 445 856 587,33
Croston 8 8 11 10 14 25 27 28 25 28 31 31 18,17
Pull Out/ Pulimak SBA 8 8 10 9 13 23 24 26 23 25 28 28 18,53 Croston
SES 8 8 11 10 14 25 27 28 25 28 31 25 19,27
Croston 900 900 920 1136 1089 1071 1267 1163 1261 1429 1513 1590 452,10
DB X 1 65/9 SBA 810 810 828 1022 980 964 1140 1047 1135 1286 1362 1431 489,40 Croston
SES 900 900 920 1136 1089 1071 1267 1163 1261 1429 1513 1590 452,10
Croston 5 5 7 7 5 6 6 5 5 5 5 4 3,23
Rotary Hook DN
SBA 5 5 6 6 5 5 5 5 5 4 4 4 3,25 Croston
Auto
SES 5 5 7 6 5 6 6 5 4 5 4 4 3,57
Croston 100 100 106 106 106 75 87 113 111 118 132 124 58,36
Scoci SN SBA 90 90 96 96 96 68 78 102 100 106 119 111 58,35 SBA
SES 100 100 106 85 68 75 90 122 118 124 139 132 64,91
Croston 0 0 0 1 1 2 2 3 3 3 3 4 4,47
Rotary Hook SN
SBA 0 0 0 1 1 2 2 3 3 3 3 3 4,44 SES
KHS12-SPD2
SES 0 0 0 1 1 3 2 4 4 5 4 5 4,01
Croston 350 350 380 394 415 432 496 547 537 530 554 563 108,01
DC X 1 75/11 SBA 315 315 342 355 374 389 446 492 484 477 498 507 130,89 Croston
SES 350 350 380 394 415 432 496 547 537 530 554 563 108,01

IV-10
 Hasil Peramalan Permintaan Metode
Komponen Metode MAD
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des Terpilih
Croston 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 1,15
Scoci Velcro Juki SBA 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 1,08 SES
SES 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2 1 1 0,94
Croston 100 100 118 130 134 150 174 169 183 201 225 210 67,74
Cekris SBA 90 90 106 117 121 135 156 152 165 181 202 189 76,86 Croston
SES 100 100 118 130 134 150 174 169 183 201 225 210 73,90
Croston 11 11 11 15 16 16 14 13 13 11 9 9 5,25
Rotary Hook SN
SBA 10 10 10 14 15 14 12 12 11 10 9 8 4,98 SBA
HSH-7.94 BTR
SES 11 11 11 15 16 16 14 13 13 11 9 9 5,73
Croston 250 250 240 272 308 326 421 497 507 476 491 523 150,41
DC X 1 65/9 SBA 225 225 216 245 277 293 379 447 457 428 442 470 175,79 Croston
SES 250 250 240 272 308 326 421 497 507 476 491 523 150,41
Croston 20 20 20 19 19 26 24 27 27 30 30 26 12,39
CR 1/16 NS SBA 18 18 18 17 17 24 21 24 25 27 27 24 13,07 Croston
SES 20 20 16 19 20 28 24 28 28 31 31 27 13,74
Croston 250 250 256 227 272 257 232 280 240 196 167 148 135,12
Needle Guard SN SBA 225 225 231 204 245 232 209 252 216 176 150 133 128,00 SBA
SES 250 250 256 227 272 257 232 280 240 196 167 148 147,40
Croston 10 10 10 8 10 17 17 20 20 20 15 15 11,87
Scoci DN SBA 9 9 9 7 9 16 16 18 18 18 13 13 12,00 Croston
SES 10 10 8 8 10 18 15 18 14 12 13 14 13,35

4.2.3 Pengolahan Data Standar Devasi Demand Selama Lead Time (σDL)
Pada sub subbab ini menjelaskan mengenai pengolahan data standar deviasi
untuk setiap spare part. Berikut ini merupakan rekapitulasi perhitungan standar
deviasi yang nantinya digunakan dalam perhitungan safety stock :
Tabel 4.7 Rekapitulasi Standard Deviasi
Lead Time
No Komponen MAD σDL
(tahun)
1 Abrasive belt 0,02 80,80 11,19
2 Lampu LED 0,02 25,23 3,49
3 DB X 1 75/11 0,02 913,69 126,53
4 Gigi K-1 0,02 31,39 4,35
5 Pisau cutting 8" 0,02 16,05 2,22
6 Organ DB X 1 60/8 0,02 4,87 0,67
7 Magic pen 0,02 159,25 22,05
8 Pisau cutting 10" 0,02 16,01 2,22
9 G/set DN 1/2" Auto 0,02 7,56 1,05
10 Organ DB X 1 65/9 0,02 526,21 72,87
11 Pull Out/ Pulimak 0,02 18,17 2,52
12 DB X 1 65/9 0,02 452,10 62,61
13 Rotary Hook DN Auto 0,02 3,23 0,45
14 Scoci SN 0,02 58,35 8,08
15 Rotary Hook SN KHS12-SPD2 0,02 4,01 0,55
16 DC X 175/11 0,02 108,01 14,96
17 Scoci Velcro Juki 0,02 0,94 0,13

IV-11
 Lead Time
No Komponen MAD σDL
(tahun)
18 Cekris 0,02 67,74 9,38
19 Rotary Hook SN HSH-7.94 BTR 0,02 4,98 0,69
20 DC X 165/9 0,02 150,41 20,83
21 CR 1/16 NS 0,02 12,39 1,72
22 Needle Guard SN 0,02 128,00 17,73
23 Scoci DN 0,02 0,94 0,13

Berikut merupakan contoh perhitungan standard deviasi permintaan selama lead

time pada spare part Abrasive Belt:
σ DL = √𝐿𝑒𝑎𝑑 𝑡𝑖𝑚𝑒 x MAD
= √0,02 x 80,8
= 11,19
σDL merupakan standar deviasi dari permintaan selama lead time
berlangsung. σDL digunakan untuk menganalisis seberapa besar nilai
penyimpangan permintaaan yang terjadi saat pemesanan spare part ke supplier.
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan nilai σDL yang beragam. Hal tersebut
menunjukkan bahwa permintaan selama lead time untuk masing-masing spare
part bervariasi. Nilai σDL yang besar menunjukkan penyimpangan yang besar
terhadap mean dari data. Semakin besar nilai σDL menunjukkan hal yang kurang
baik karena penyimpangan permintaan selama lead time akan menimbulkan
kemungkinan terjadinya permintaan yang sangat besar sehingga apabila safety
stock tidak mencukupi akan terjadi stock out.
4.2.4 Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal (Q), Reorder Point (ROP) dan
Safety Stock (SS)
Pada sub subbab ini menjelaskan mengenai pengolahan data jumlah
pemesanan optimal (Q), reorder point (ROP) dan safety stock (SS) setiap spare
part. Penentuan jumlah Q, ROP maupun SS menggunakan metode continuous
review dimana dilakukan beberapa kali iterasi untuk mendapatka nilai yang
optimal pada masing-masing spare part. Berikut ini merupakan rekapitulasi
perhitungan yang telah dilakukan :

IV-12
 Tabel 4.8 Rekapitulasi Iterasi Abrasive Belt
Abrasive Belt
Iterasi 1 Iterasi 2 Iterasi 3 Iterasi 4 Iterasi 5
Biaya Pemasanan (A) Rp7.394,00
Demand (D) 2981
σD L 11,19
H Rp4.500,00
Biaya Backorder (phi) Rp4.500,00
Lead Time (L) 0,02
q 98,98 103,28 103,91 103,52 103,50
α 0,9668 0,9654 0,9651 0,9653 0,9653
k 1,84 1,78 1,81 1,82 1,82
ROP 77,68 77,05 77,43 77,45 77,45
Fs(k) 0,9668 0,9625 0,9651 0,9653 0,9653
fs(k) 0,0740 0,0818 0,0770 0,0768 0,0768

Tabel 4.9 Rekapitulasi Iterasi Lampu LED

Lampu LED
Iterasi 1 Iterasi 2 Iterasi 3
Biaya Pe masanan (A) Rp7.394,00
De mand (D) 544
σD L 3,49
H Rp11.200,00
Biaya Backorde r (phi) Rp14.000,00
Lead Time (L) 0,02
q 26,80 28,17 28,25
α 0,9606 0,9586 0,9585
k 1,76 1,73 1,73
ROP 16,57 16,49 16,48
Fs(k) 0,9606 0,9586 0,9585
fs(k) 0,0851 0,0887 0,0889

Tabel 4.10 Rekapitulasi Iterasi DB X 1 75/11

DB X 1 75/11
Iterasi 1 Iterasi 2 Iterasi 3
Biaya Pe masanan (A) Rp7.394,00
De mand (D) 32474
σD L 126,53
H Rp156,32
Biaya Backorde r (phi) Rp195,40
Lead Time (L) 0,02
q 1752,74 1803,67 1805,36
α 0,9568 0,9556 0,9555
k 1,71 1,70 1,70
ROP 839,42 837,71 837,65
Fs(k) 0,9568 0,9556 0,9555
fs(k) 0,0917 0,0938 0,0939

IV-13
 Tabel 4.11 Rekapitulasi Iterasi Gigi K-1
Gigi K-1
Ite rasi 1 Ite rasi 2 Ite rasi 3
Biaya Pe masanan (A) Rp7.394,00
De mand (D) 487
σD L 4,35
H Rp10.400,00
Biaya Backorde r (phi) Rp13.000,00
Le ad Time (L) 0,02
q 26,31 28,03 28,16
α 0,9568 0,9539 0,9537
k 1,71 1,68 1,68
ROP 16,79 16,66 16,65
Fs(k) 0,9568 0,9539 0,9537
fs(k) 0,0918 0,0966 0,0969

Tabel 4.12 Rekapitulasi Iterasi Pisau Cutting 8”

Pisau cutting 8"
Iterasi 1 Iterasi 2 Iterasi 3
Biaya Pe masanan (A) Rp7.394,00
De mand (D) 386
σD L 2,22
H Rp10.400,00
Biaya Backorde r (phi) Rp13.000,00
Lead Time (L) 0,02
q 23,43 24,33 24,15
α 0,9514 0,9600 0,9603
k 1,66 1,75 1,75
ROP 11,08 11,29 16,96
Fs(k) 0,9514 0,9600 0,9603
fs(k) 0,1007 0,0861 0,0856

Tabel 4.13 Rekapitulasi Iterasi DB X 1 60/8

Organ DB X 1 60/8
Ite rasi 1 Ite rasi 2
Biaya Pe masanan (A) Rp7.394,00
De mand (D) 3988
σD L 0,67
H Rp435,20
Biaya Backorde r (phi) Rp544,00
Le ad Time (L) 0,02
q 368,12 368,42
α 0,9262 0,9261
k 1,45 1,45
ROP 77,41 77,41
Fs(k) 0,9262 0,9261
fs(k) 0,1399 0,1400

IV-14
 Tabel 4.14 Rekapitulasi Iterasi Magic Pen
Magic pen
Iterasi 1 Iterasi 2 Iterasi 3 Iterasi 4
Biaya Pemasanan (A) Rp7.394,00
Demand (D) 2730
σD L 22,05
H Rp1.200,00
Biaya Backorder (phi) Rp1.500,00
Lead Time (L) 0,02
q 183,42 192,52 193,03 193,06
α 0,9463 0,9436 0,9434 0,9434
k 1,61 1,59 1,58 1,58
ROP 87,82 87,29 87,26 87,26
Fs(k) 0,9463 0,9436 0,9434 0,9434
fs(k) 0,1092 0,1135 0,1137 0,1137

Tabel 4.15 Rekapitulasi Iterasi Pisau Cutting 10”

Pisau cutting 10"
Iterasi 1 Iterasi 2 Iterasi 3 Iterasi 4
Biaya Pemasanan (A) Rp7.394,00
Demand (D) 336
σD L 2,22
H Rp10.400,00
Biaya Backorder (phi) Rp13.000,00
Lead Time (L) 0,02
q 21,86 22,77 22,81 22,82
α 0,9480 0,9458 0,9457 0,9457
k 1,63 1,61 1,60 1,60
ROP 10,04 10,00 10,00 10,00
Fs(k) 0,9480 0,9458 0,9457 0,9457
fs(k) 0,1065 0,1100 0,1102 0,1102

Tabel 4.16 Rekapitulasi Iterasi G/set DN 1/2" Auto

G/se t DN 1/2" Auto
Ite rasi 1 Ite rasi 2 Ite rasi 3
Biaya Pe masanan (A) Rp7.394,00
De mand (D) 74
σD L 1,05
H Rp35.200,00
Biaya Backorde r (phi) Rp44.000,00
Le ad Time (L) 0,02
q 5,58 6,01 6,05
α 0,9397 0,9350 0,9346
k 1,55 1,51 1,51
ROP 3,04 3,00 3,00
Fs(k) 0,9397 0,9350 0,9346
fs(k) 0,1196 0,1268 0,1274

IV-15
 Tabel 4.17 Rekapitulasi Iterasi Organ DB X 1 65/9
Organ DB X 1 65/9
Iterasi 1 Iterasi 2 Iterasi 3 Iterasi 4
Biaya Pemasanan (A) Rp7.394,00
Demand (D) 5484
σD L 72,87
H Rp435,20
Biaya Backorder (phi) Rp544,00
Lead Time (L) 0,02
q 431,68 462,24 464,70 464,90
α 0,9370 0,9326 0,9322 0,9322
k 1,53 1,50 1,49 1,49
ROP 216,63 214,07 213,87 213,85
Fs(k) 0,9370 0,9326 0,9322 0,9322
fs(k) 0,1237 0,1305 0,1310 0,1310

Tabel 4.18 Rekapitulasi Iterasi Pull out/Pulimak

Pull Out/ Pulimak
Iterasi 1 Iterasi 2 Iterasi 3
Biaya Pemasanan (A) Rp7.394,00
Demand (D) 246
σD L 2,52
H Rp9.600,00
Biaya Backorder (phi) Rp12.000,00
Lead Time (L) 0,02
q 19,47 20,53 20,60
α 0,9367 0,9332 0,9330
k 1,53 1,50 1,50
ROP 8,56 8,49 8,49
Fs(k) 0,9367 0,9332 0,9330
fs(k) 0,1242 0,1295 0,1298

Tabel 4.19 Rekapitulasi Iterasi DB X 1 65/9

DB X 1 65/9
Ite rasi 1 Ite rasi 2 Ite rasi 3
Biaya Pe masanan (A) Rp7.394,00
De mand (D) 14239
σD L 62,61
H Rp156,32
Biaya Backorde r (phi) Rp195,40
Le ad Time (L) 0,02
q 1160,60 1187,64 1188,37
α 0,9348 0,9333 0,9332
k 1,51 1,50 1,50
ROP 367,60 366,86 366,84
Fs(k) 0,9348 0,9333 0,9332
fs(k) 0,1271 0,1294 0,1295

IV-16
 Tabel 4.20 Rekapitulasi Iterasi Rotary Hook DN Auto
Rotary Hook DN Auto
Iterasi 1 Iterasi 2 Iterasi 3 Iterasi 4 Iterasi 5 Iterasi 6
Biaya Pemasanan (A) Rp7.394,00
Demand (D) 10
σD L 0,45
H Rp40.000,00
Biaya Backorder (phi) Rp50.000,00
Lead Time (L) 0,02
q 1,92 2,14 1,92 2,14 2,17 2,18
α 0,8462 0,8285 0,8461 0,8285 0,8261 0,8258
k 1,02 0,95 1,02 0,95 0,94 0,94
ROP 0,65 0,62 0,65 0,62 0,61 0,61
Fs(k) 0,8462 0,8285 0,8461 0,8285 0,8261 0,8258
fs(k) 0,2371 0,2544 0,2372 0,2545 0,2567 0,2570

Tabel 4.21 Rekapitulasi Iterasi Scoci SN

Scoci SN
Ite rasi 1 Ite rasi 2 Ite rasi 3
Biaya Pe masanan (A) Rp7.394,00
De mand (D) 1152
σD L 8,08
H Rp1.360,00
Biaya Backorde r (phi) Rp1.700,00
Le ad Time (L) 0,02
q 111,92 115,51 115,64
α 0,9223 0,9198 0,9197
k 1,42 1,40 1,40
ROP 33,56 33,42 33,42
Fs(k) 0,9223 0,9198 0,9197
fs(k) 0,1454 0,1490 0,1491

Tabel 4.22 Rekapitulasi Iterasi Rotary Hook SN KHS12-SPD2

Rotary Hook SN KHS12-SPD2
Ite rasi 1 Ite rasi 2 Ite rasi 3
Biaya Pe masanan (A) Rp7.394,00
De mand (D) 29
σD L 0,55
H Rp41.008,00
Biaya Backorde r (phi) Rp51.260,00
Le ad Time (L) 0,02
q 3,23 3,48 3,50
α 0,9108 0,9040 0,9034
k 1,35 1,30 1,30
ROP 1,30 1,28 1,28
Fs(k) 0,9107904 0,90396965 0,903364727
fs(k) 0,1613 0,1704 0,1712

IV-17
 Tabel 4.23 Rekapitulasi Iterasi DC X 1 75/11
DC X 1 75/11
Iterasi 1 Iterasi 2 Iterasi 3
Biaya Pemasanan (A) Rp7.394,00
Demand (D) 5548
σD L 14,96
H Rp224,16
Biaya Backorder (phi) Rp280,20
Lead Time (L) 0,02
q 604,97 611,82 611,91
α 0,9128 0,9118 0,9118
k 1,36 1,35 1,35
ROP 126,64 126,55 126,55
Fs(k) 0,9128 0,9118 0,9118
fs(k) 0,1587 0,1600 0,1600

Tabel 4.24 Rekapitulasi Iterasi Scoci Velcro Juki

Scoci Velcro Juki
Iterasi 1 Iterasi 2 Iterasi 3
Biaya Pemasanan (A) Rp7.394,00
Demand (D) 8
σD L 0,13
H Rp157.600,00
Biaya Backorder (phi) Rp197.000,00
Lead Time (L) 0,02
q 0,87 0,92 0,93
α 0,9134 0,9076 0,9071
k 1,36 1,33 1,32
ROP 0,33 0,33 0,33
Fs(k) 0,9134 0,9076 0,9071
fs(k) 0,1579 0,1656 0,1662

Tabel 4.25 Rekapitulasi Iterasi Cekris

Ce kris
Iterasi 1 Iterasi 2 Iterasi 3
Biaya Pe masanan (A) Rp7.394,00
De mand (D) 1894
σD L 9,38
H Rp560,00
Biaya Backorde r (phi) Rp700,00
Lead Time (L) 0,02
q 223,64 227,99 228,09
α 0,9055 0,9037 0,9037
k 1,31 1,30 1,30
ROP 48,63 48,52 48,52
Fs(k) 0,9055 0,9037 0,9037
fs(k) 0,1683 0,1707 0,1708

IV-18
Tabel 4.26 Rekapitulasi Iterasi Rotary Hook SN HSH-7.94 BTR
Rotary Hook SN HSH-7.94 BTR
Iterasi 1 Iterasi 2 Iterasi 3
Biaya Pe masanan (A) Rp7.394,00
De mand (D) 135
σD L 0,69
H Rp10.400,00
Biaya Backorde r (phi) Rp13.000,00
Lead Time (L) 0,02
q 13,85 14,17 14,17
α 0,9179 0,9161 0,9160
k 1,39 1,38 1,38
ROP 3,55 3,54 3,54
Fs(k) 0,9179 0,9161 0,9160
fs(k) 0,1516 0,1542 0,1542

Tabel 4.27 Rekapitulasi Iterasi DC X 1 65/9

DC X 1 65/9
Ite rasi 1 Ite rasi 2 Ite rasi 3
Biaya Pe masanan (A) Rp7.394,00
De mand (D) 4560
σD L 20,83
H Rp224,16
Biaya Backorde r (phi) Rp280,20
Le ad Time (L) 0,02
q 548,46 558,16 558,37
α 0,9038 0,9021 0,9020
k 1,30 1,29 1,29
ROP 114,54 114,34 114,33
Fs(k) 0,9038 0,9021 0,9020
fs(k) 0,1706 0,1728 0,1729

Tabel 4.28 Rekapitulasi Iterasi CR 1/16 NS

CR 1/16 NS
Iterasi 1 Iterasi 2 Iterasi 3
Biaya Pemasanan (A) Rp7.394,00
Demand (D) 288
σD L 1,72
H Rp4.000,00
Biaya Backorder (phi) Rp4.000,00
Lead Time (L) 0,02
q 32,63 33,42 33,44
α 0,9094 0,9072 0,9071
k 1,34 1,32 1,32
ROP 7,81 7,79 7,79
Fs(k) 0,9094 0,9072 0,9071
fs(k) 0,1632 0,1662 0,1662

IV-19
 Tabel 4.29 Rekapitulasi Iterasi Needle Guard SN
Needle Guard SN
Iterasi 1 Iterasi 2 Iterasi 3
Biaya Pemasanan (A) Rp7.394,00
Demand (D) 2498
σD L 17,73
H Rp560,00
Biaya Backorder (phi) Rp700,00
Lead Time (L) 0,02
q 256,84 264,79 265,08
α 0,9177 0,9152 0,9151
k 1,39 1,37 1,37
ROP 72,52 72,23 72,22
Fs(k) 0,9177 0,9152 0,9151
fs(k) 0,1518 0,1553 0,1555

Tabel 4.30 Rekapitulasi Iterasi Scoci DN

Scoci DN
Iterasi 1 Iterasi 2
Biaya Pemasanan (A) Rp7.394,00
Demand (D) 172
σD L 0,13
H Rp6.400,00
Biaya Backorder (phi) Rp8.000,00
Lead Time (L) 0,02
q 19,94 20,00
α 0,9073 0,9070
k 1,32 1,32
ROP 3,47 3,47
Fs(k) 0,9073 0,9070
fs(k) 0,1660 0,1664

Berikut merupakan contoh perhitungan tingkat persediaan spare part

Lampu LED dengan metode continuos review. Sebelum melakukan iterasi perlu
ditentukan beberapa komponen biaya nya yaitu biaya pemesanan, biaya
penyimpanan dan biaya backorder.
Perhitungan biaya pemesanan dilakukan dengan mengambil beberapa
komponen biaya pemesanan dari Rangkuti (2007) antara lain biaya telepon dan
biaya surat menyurat. Tetapi di perusahaan ini proses pemesanan sudah tidak
menggunakan surat-menyurat melainkan melalui email ke supplier.
a. Biaya telepon
Biaya telepon diperoleh dari hasil perkalian waktu pemesanan melalui
telepon per pemesanan dengan tarif telepon per menit. Waktu

IV-20
 pemesanan yang dibutuhkan rata-rata mencapai 10 menit. Tarif yang
berlaku mengikuti tarif zona lokal yaitu Rp 125 per menit sehingga
diperoleh biaya telepon menjadi Rp 1.250,00 setiap pemesanan.
b. Biaya internet
Dalam pengiriman purchase order (PO) kepada supplier menggunakan
fasilitas email. Biaya internet diperoleh dari hasil perkalian biaya data
internet per kilobyte dengan rata-rata penggunaan data dalam setiap
mengirim email kepada supplier. Setiap kali pemesanan melalui email
rata-rata menghabiskan data sebesar 3 Mb atau 1024 kilobyte, sedangkan
tarif internet per kilobyte sebesar Rp 2. Sehingga hasil perhitungan biaya
internet menjadi Rp 6.144,00.
Berdasarkan komponen biaya pemesanan diatas, maka total biaya pemesanan nya
sebesar Rp 7.394,00 setiap satu kali pesan. Sedangkan untuk biaya penyimpanan
nya diasumikan sebesar 16% per tahunnya dari biaya pembelian per unit spare
part. Besarnya persentase biaya penyimpanan tersebut didapatkan dari akumulasi
persentase biaya-biaya tertentu sebagai berikut :
a. Housing costs sebesar 3% dari rentang 3% - 10%.
b. Biaya penanganan material (handling costs), sebesar 1% (rentang
persentase normal = 1 - 3,5%).
c. Biaya tenaga kerja (Labor cost) sebesar 3% (rentang persentase normal
= 3 - 5%)
d. Biaya investasi (Investment costs) sebesar 6% (rentang persentase
normal = 6 - 24%)
e. Biaya kerugian akibat pencurian atau kerusakan sebesar 3% (rentang
persentase normal = 3 - 5%)
Kemudian untuk biaya back order diasumsikan sebesar 20% dari harga
pembelian spare part per unit.
Biaya pemesanan = Rp 6.144,00 + Rp 1.250,00
= Rp 7.394,00
Biaya penyimpanan = 16% x harga beli spare part per unit
= 16% x Rp 70.000,00
= Rp 11.200,00

IV-21
Biaya backorder = 20% x harga beli spare part per unit
= 20% x Rp 70.000,00
= Rp 14.000,00
Dengan menggunakan algoritma pada metode continuos review maka dapat
didapatkan iterasi-iterasi sebagai berikut :
a. Iterasi 1
Menghitung q01

2𝐴𝐷
𝑞01 = √
ℎ

2(7.394)(544)
𝑞01 = √
11.200

𝑞01 = 26,80
Berdasarkan q01, dapatkan nilai k01 dengan persamaan
qh
Fs (k) = 1 −
πD
(26,80)(11.200)
Fs (k) = 1 −
(14.000)(544)
Fs (k) = 0,9606
k = 1,76
b. Iterasi 2
Gunakan k01 untuk mendapatkan q02 dengan persamaan

2D(A+πσ√L {𝑓𝑠 (𝑘) − 𝑘[1 − 𝐹𝑠 (𝑘)]}

𝑞02 = √
h

2(544)(7.394+(14.000)(3,49) {0,0851 − 1,76[1 − 0,9606]}

𝑞02 = √
11.200
𝑞02 = 28,17
Nilai fs (k) dan Fs(k) dapat dicari dengan menggunakan fungsi pada
Ms. Excel fs (k) dapat dicari dengan normdist(k,0,1,0) sedangkan
Fs(k) dapat dicari dengan normdist(k,0,1,1).
Gunakan q02, dapatkan nilai k02 dengan persamaan
qh
Fs (k) = 1 −
πD

IV-22
 (28,17)(11.200)
Fs (k) = 1 −
(14.000)(544)
Fs (k) = 0,9586
k = 1,73
c. Iterasi 3
Gunakan k02 untuk mendapatkan q03 dengan persamaan

2D(A+πσ√L {𝑓𝑠 (𝑘) − 𝑘[1 − 𝐹𝑠 (𝑘)]}

𝑞03 = √
h

2(544)(7.394+(14.000)(3,49) {0,0887 − 1,73[1 − 0,9586]}

𝑞03 = √
11.200
𝑞03 = 28,25
Gunakan q03, dapatkan nilai k03 dengan persamaan
qh
Fs (k) = 1 −
πD
(28,25)(11.200)
Fs (k) = 1 −
(14.000)(544)
Fs (k) = 0,9586
k = 1,73
Pada iterasi ketiga diketahui bahwa nilai k03 sama dengan nilai k02 yaitu sebesar
1,73 sehingga dapat diketahui q* = q03 yaitu sebesar 29 unit dan k* = k03 yaitu
sebesar 1,73 serta iterasi selesai.
Untuk menentukan reorder point (ROP) dan safety stock (SS) dapat dihitung
sebagai berikut :
a. Reorder Point (ROP)
ROP = (D x L) + (𝑘 ∗ 𝑥 σDL)
ROP = (544 x 0,02) + (1,73𝑥 3,49)
ROP = 17 unit
b. Safety Stock (SS)
SS = (𝑘 ∗ 𝑥 σDL)
SS = (1,73𝑥 3,49)
SS = 7 unit

IV-23
4.2.5 Perhitungan Total Biaya Persediaan
Sub subbab ini menjelaskan mengenai perhitungan total biaya persediaan
apabila pengendalian persediaan menggunakan EOQ, ROP dan Safety Stock yang
telah dihitung pada subbab-subbab sebelumnya. Berikut merupakan contoh
perhitungan total biaya persediaan pada Lampu LED dimana diketahui bahwa :
Pemesanan optimal(Q) = 29 unit
Demand dalam 1 tahun = 544 unit
Biaya pesan (A) = Rp 7.394,00/pemesanan
Biaya penyimpanan (h) = Rp 11.200,00/unit/tahun
Biaya backorder (π) = Rp 14.000,00
Safety factor (k) = 1,73
Demand selama lead time = 3,49 unit
Fs(k) = 0,9585
fs(k) = 0,0889
Maka, total biaya nya dapat dihitung sebagai berikut :
D q D
TC = A + h ( + kσ√L) + ( ) πσ√L{fs (k) − k[1 − Fs (k)]}
q 2 q
544 29
TC = (Rp 7.394) + (Rp 11.200) ( + (1,73)(3,94))
29 2
544
+ ( ) (Rp 14.000)(3,49){0,0889 − 1,73[1 − 0,9585]}
29
TC = Rp 138.701 + Rp 230.221 + Rp 15.478
TC = Rp 384.400
Berikut merupakan rekapitulasi total biaya persediaan masing-masing spare
part :

IV-24
 Tabel 4.31 Rekapitulasi Total Biaya Persediaan
No. Komponen Q ROP Safety Stock Service Level Biaya Pesan Biaya Simpan Biaya Backorder Total Biaya
1 Abrasive belt 104 78 21 97% Rp 211.938 Rp 282.597 Rp 19.901 Rp 514.435
2 Lampu LED 29 17 7 96% Rp 138.701 Rp 230.221 Rp 15.478 Rp 384.400
3 DB X 1 75/11 1806 838 216 96% Rp 132.954 Rp 174.801 Rp 8.111 Rp 315.867
4 Gigi K-1 29 17 8 95% Rp 124.168 Rp 226.859 Rp 18.121 Rp 369.148
5 Pisau cutting 8" 25 17 4 96% Rp 114.163 Rp 170.543 Rp 7.135 Rp 291.841
6 Organ DB X 1 60/8 369 78 1 96% Rp 79.911 Rp 80.805 Rp 66 Rp 160.782
7 Magic pen 194 88 35 94% Rp 104.050 Rp 158.328 Rp 11.228 Rp 273.605
8 Pisau cutting 10" 23 10 4 95% Rp 108.017 Rp 156.594 Rp 9.687 Rp 274.298
9 G/set DN 1/2" Auto 7 4 2 93% Rp 78.165 Rp 178.880 Rp 13.914 Rp 270.960
10 Organ DB X 1 65/9 465 214 109 93% Rp 87.201 Rp 148.516 Rp 13.939 Rp 249.657
11 Pull Out/ Pulimak 21 9 4 93% Rp 86.615 Rp 137.000 Rp 10.398 Rp 234.013
12 DB X 1 65/9 1189 367 94 93% Rp 88.546 Rp 107.616 Rp 4.291 Rp 200.452
13 Rotary Hook DN Auto 3 1 1 83% Rp 38.434 Rp 76.775 Rp 6.984 Rp 122.194
14 Scoci SN 116 34 12 92% Rp 73.430 Rp 94.299 Rp 4.969 Rp 172.698
15 Rotary Hook SN KHS12-SPD2 4 2 1 90% Rp 53.607 Rp 111.609 Rp 9.366 Rp 174.581
16 DC X 175/11 612 127 21 91% Rp 67.025 Rp 73.125 Rp 1.548 Rp 141.699
17 Scoci Velcro Juki 1 1 1 91% Rp 59.152 Rp 105.964 Rp 8.896 Rp 174.012
18 Cekris 229 49 13 90% Rp 61.154 Rp 70.963 Rp 2.459 Rp 134.576
19 Rotary Hook SN HSH-7.94 BTR 15 4 1 92% Rp 66.546 Rp 87.893 Rp 3.102 Rp 157.540
20 DC X 165/9 559 115 27 90% Rp 60.313 Rp 68.691 Rp 2.199 Rp 131.203
21 CR 1/16 NS 34 8 3 91% Rp 62.632 Rp 77.082 Rp 3.149 Rp 142.863
22 Needle Guard SN 266 73 25 92% Rp 69.437 Rp 88.109 Rp 4.535 Rp 162.080
23 Scoci DN 20 4 1 91% Rp 63.588 Rp 65.103 Rp 389 Rp 129.080

IV-25
IV-26