DIVISI
OPERATION &
ENTERPRISE RISK
MANAGEMENT
Definisi
Business Continuity Management System
Keterbatasan Operasional/layanan
infrastruktur di Perusahaan sangat
beberapa daerah tergantung pada
lokasi Unit Kerja Sistem Teknologi
Perusahaan Informasi dan Aplikasi
Digital
Mengapa
Perlu
BCMS ?
Sosialisasi dan
implementasi 3 2 Mendesign kebijakan
Kebijakan BCMS, dan strategi
Pedoman BCP, pemulihan yang akan
Pedoman DRP, digunakan
dan Pedoman CMP
Sumber Ancaman Bencana
Dalam Risk Assessment
Bencana Alam
Hujan badai, angin puting beliung, gempa, banjir, asap kebakaran
hutan, tanah longsor, gunung meletus, tsunami, petir disertai kilat
Manusia
Terorisme, pencurian, perampokan, kelalaian, kerusuhan, sabotase,
demonstrasi massa
Berikut contoh sumber
bencana yang dapat
Keamanan
mengancam
Kebakaran gedung, korsleting listrik, tumpahan bahan kimia
kelangsungan bisnis
(chemical spill), kebocoran gas
Perusahaan dalam Risk
Assessment: Teknologi
Virus komputer, gangguan jaringan internet, kebocoran
informasi, cyber attack
Bencana Lainnya
Gangguan listrik, serangan penyakit, kerusakan peralatan,
masalah struktur bangunan
Top 10
Hasil Risk Assessment
Kebakaran
Perampokan 4,88% Petir disertai Kilat
5,36% 4,81%
7
Gempa Bumi 6 8
5,71% Asap Kebakaran Hutan
9
5 4,51%
10
Angin Puting Beliung 4 Pencurian
6,26% 4,10%
3
1
2
Banjir
7,12% Gangguan Jaringan Internet
14,16%
Gangguan Listrik
12,02%
Sumber: Survey pada sampling 67 outlet tahun 2016
Kritikalitas Proses Bisnis
Hasil Business Impact Analysis (BIA)
Sumber: Focus Group Discussion pada 27 unit kerja Kantor Pusat dan Kantor Wilayah tahun 2016
Kebijakan BCMS PT Pegadaian (Persero) dan
Pedoman BCP, DRP, dan CMP
2
Ketua Tim BC
SEVP Manajemen Risiko Bidang Koordinator
Koordinator Pemulihan
Kantor Area
Deputy Bisnis
Minor
Koordinator Pemulihan
Kantor Cabang
Pemimpin Cabang
Koordinator Pemulihan
Unit Pelayanan Cabang
Pengelola UPC/UPS
Fungsi Grup Call Tree
Saat Bencana
Dalam menjamin tanggap darurat bencana yang efektif maka diperlukan mekanisme yang sesuai dan
melibatkan setiap pihak yang ada dalam Struktur Koordinasi BCM.
Mekanisme tersebut diwujudkan dalam suatu Grup Call Tree yang mengatur alur komunikasi dalam
bentuk notifikasi maupun instruksi untuk pengambilan keputusan penanganan bencana yang
cepat dan efektif. Alur komunikasi dalam Grup Call Tree disesuaikan dengan kondisi bencana, sebagai
berikut:
Melaksanakan upaya Upaya untuk Upaya memulihkan Upaya memulihkan Upaya untuk
preventif berikut melakukan prioritas gedung dan/ atau infrastruktur TI untuk mengembalikan proses
mitigasi yang baik penyelamatan atas infrastruktur (Non TI) kelangsungan bisnis bisnis Perusahaan
atas bencana yang karyawan dan aset untuk kelangsungan Perusahaan. secara berangsur
mungkin terjadi. penting Perusahaan bisnis Perusahaan. kembali pada keadaan
saat terjadi bencana. normal.
LANGKAH PEDOMAN
PERTAMA TANGGAP GROUP CALL TREE
YANG DILAKUKAN DARURAT
✓ Mengamankan
Keselamatan Jiwa yaitu Upaya Tanggap
Karyawan dan Nasabah ✓ SMK3 Darurat harus
✓ Mengamankan Aset dan memastikan
Dokumen penting
Perusahaan seperti
✓ SISPAMFILU notifikasi instruksi
barang jaminan, modal
kerja, dokumen
✓ SMKI melalui Grup Call
Tree dilaksanakan
kepemilikan barang dengan baik
jaminan
Strategi Pemulihan Non TI (Resumption)
Pemulihan Non – TI melalui tim yang Objektif pemulihan yaitu melanjutkan Dalam dalam kondisi pasca gempa,
terlibat dalam Struktur Koordinasi BCMS untuk operasional bisnis dengan pelayanan saat masa pemulihan tetap
penanganan level bencana mayor dan krisis pelayanan minimal sesuai minimum dilakukan pada lokasi alternatif
operating requirement (MOR)
Strategi Pemulihan TI (Recovery)
Data center tidak dapat diakses karena putusnya fiber optic bawah laut yang menyebabkan
lumpuhnya operasional bisnis Selindo dengan estimasi downtime 3 hari
1 2
tanggung jawab strategi pemulihan
Implementasi Kebijakan Perusahaan memiliki
Business Continuity strategi pemulihan
Management System (BCMS) operasional bisnis secara
menjadi tanggung jawab efektif dan efisien setelah
bersama karyawan di seluruh terjadi bencana.
unit kerja Perusahaan
3 4
ketahanan yang tangguh reputasi perusahaan
Semakin baik implementasi Kepercayaan Nasabah dan
BCMS menunjukkan bahwa Stakeholders akan
Perusahaan memiliki meningkat jika Perusahaan
ketahanan yang tangguh mampu menjaga
menghadapi segala ancaman kelangsungan usahanya
atau dampak bencana dengan baik