Anda di halaman 1dari 22

E - Learning

Setelah membaca materi, peserta diharapkan dapat:

BUSINESS CONTINUITY Mengidentifikasi proses bisnis kritikal ketika terjadi


bencana sehingga strategi pemulihan berjalan efektif dan
MANAGEMENT SYSTEM efisien
Meminimalisir risiko akibat bencana (disaster)

DIVISI
OPERATION &
ENTERPRISE RISK
MANAGEMENT
Definisi
Business Continuity Management System

Proses manajemen dalam mengidentifikasi serta untuk memastikan


potensi ancaman dan penanganannya aktivitas kritikal
dampaknya bagi sesuai dengan Perusahaan dapat
kelangsungan kebijakan dan dipulihkan dengan
operasional prosedur segera setelah
Perusahaan terjadi bencana
(disaster).
Latar Belakang Perusahaan Perlu
Business Continuity Management System

Keterbatasan Operasional/layanan
infrastruktur di Perusahaan sangat
beberapa daerah tergantung pada
lokasi Unit Kerja Sistem Teknologi
Perusahaan Informasi dan Aplikasi
Digital
Mengapa
Perlu
BCMS ?

Indonesia berada Adanya regulasi yang


pada daerah yang mengharuskan Perusahaan
rawan bencana memiliki kebijakan tentang
alam Business Continuity
Management
Manfaat
BCMS Bagi Perusahaan

Perusahaan dapat Meminimalisir


mengidentifikasi risiko akibat
sumber daya yang bencana (disaster)
mendukung proses seperti
bisnis dan aplikasi terganggunya
kritikal ketika pelayanan,
terjadi bencana, kerugian finansial,
sehingga strategi kehilangan
pemulihan yang Memberikan informasi,
jaminan kehilangan/ Kepatuhan atas
diambil dapat
berjalan dengan kelangsungan cedera karyawan, peraturan atau
efektif dan efisien. usaha kepada cyber attack, dan regulasi mengenai
pemangku reputasi sistem manajemen
kepentingan kelangsungan
usaha
Bagaimana
Penyusunan Kebijakan BCMS

Exercise&Testing Risk Assessment


Minimal setahun 1x Monitoring
& Review
4 1 Identifikasi
ancaman dan
Identifikasi ancaman
Maintenance proses bisnis
Pengkinian kritikal Business Impact
Kebijakan BCMS Analysis
Identifikasi proses
bisnis kritikal

Sosialisasi dan
implementasi 3 2 Mendesign kebijakan
Kebijakan BCMS, dan strategi
Pedoman BCP, pemulihan yang akan
Pedoman DRP, digunakan
dan Pedoman CMP
Sumber Ancaman Bencana
Dalam Risk Assessment
Bencana Alam
Hujan badai, angin puting beliung, gempa, banjir, asap kebakaran
hutan, tanah longsor, gunung meletus, tsunami, petir disertai kilat
Manusia
Terorisme, pencurian, perampokan, kelalaian, kerusuhan, sabotase,
demonstrasi massa
Berikut contoh sumber
bencana yang dapat
Keamanan
mengancam
Kebakaran gedung, korsleting listrik, tumpahan bahan kimia
kelangsungan bisnis
(chemical spill), kebocoran gas
Perusahaan dalam Risk
Assessment: Teknologi
Virus komputer, gangguan jaringan internet, kebocoran
informasi, cyber attack

Bencana Lainnya
Gangguan listrik, serangan penyakit, kerusakan peralatan,
masalah struktur bangunan
Top 10
Hasil Risk Assessment
Kebakaran
Perampokan 4,88% Petir disertai Kilat
5,36% 4,81%
7
Gempa Bumi 6 8
5,71% Asap Kebakaran Hutan
9
5 4,51%
10
Angin Puting Beliung 4 Pencurian
6,26% 4,10%

3
1
2
Banjir
7,12% Gangguan Jaringan Internet
14,16%

Gangguan Listrik
12,02%
Sumber: Survey pada sampling 67 outlet tahun 2016
Kritikalitas Proses Bisnis
Hasil Business Impact Analysis (BIA)

High Memiliki prioritas harus segera dipulihkan,


seperti Penetapan taksiran BJ, pemberian uang
pinjaman, penyediaan modal kerja, handling error
35 Proses Bisnis
infrastruktur IT

Dipulihkan setelah proses bisnis high.


Moderate Seperti surat pemberitahuan lelang BJ, Surat
Otorisasi Anggaran (SOA) barang/jasa, laporan
kegiatan operasional secara berkala
400 Proses Bisnis
Dipulihkan setelah proses bisnis high dan
Low medium. Seperti mengelola rencana mutasi
pegawai, menyusun rencana kerja dalam RKAP,
melakukan presentasi dengan pihak luar.
771 Proses Bisnis

Sumber: Focus Group Discussion pada 27 unit kerja Kantor Pusat dan Kantor Wilayah tahun 2016
Kebijakan BCMS PT Pegadaian (Persero) dan
Pedoman BCP, DRP, dan CMP

Pedoman yang digunakan Perusahaan untuk mengurangi


dampak bencana, menangani dampak bencana,
BCP
memulihkan fungsi bisnis Perusahaan pada tingkat
bencana Mayor

Pedoman yang digunakan untuk pemulihan khususnya


terhadap infrastruktur teknologi informasi (TI) agar
Kebijakan Business Continuity DRP Perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasional
Management System (BCMS) bisnis setelah terjadi bencana pada tingkat Mayor
PT Pegadaian (Persero)
ditetapkan dalam:
Peraturan Direksi Pedoman yang digunakan untuk menangani bencana dan
Nomor 23 Tahun memulihkan fungsi bisnis ketika terjadi bencana yang
2018
CMP
sangat besar atau pada tingkat Krisis
Klasifikasi Dampak Bencana
Dalam Kebijakan BCMS Pegadaian

Minor Mayor Krisis


a. Memiliki dampak dengan skala terbatas pada a. Memiliki dampak dengan skala lokal atau area a. Memiliki dampak dengan skala regional
satu atau lebih Unit Kerja, dengan indikasi: pada satu atau lebih Unit Kerja dengan indikasi: (wilayah) atau nasional, dengan indikasi:
• Jumlah Karyawan tidak dapat bekerja < 25% • Jumlah Karyawan tidak dapat bekerja > 25% • Sebagian besar Karyawan tidak dapat
dan/atau; dan/atau; bekerja dan/atau;
• Gedung dan infrastruktur masih layak • Gedung dan infrastruktur rusak/ terbakar/ • Kerusakan gedung dan infrastruktur terjadi
digunakan atau tidak ada masalah akses; runtuh/ tidak layak dan/atau tidak aman pada hampir seluruh layanan operasional
atau; digunakan atau terdapat masalah akses; bisnis secara wilayah atau nasional;
atau; atau;
b. Sistem TI masih dapat berjalan dan tidak
menyebabkan terhentinya operasional bisnis b. Sistem TI mengalami gangguan pada skala lokal b. Sistem TI mengalami gangguan pada skala
atau mengalami gangguan namun cukup atau area dalam kurun waktu > 1 jam s.d 24 jam regional atau nasional dalam kurun waktu
ditangani dengan prosedur Helpdesk; atau lebih, namun operasional Perusahaan > 24 jam dan prosedur alternatif tidak dapat
atau; dapat dijalankan secara manual; dilakukan sehingga operasional bisnis secara
atau; korporasi akan terhenti;
c. Waktu untuk Pemulihan TI (Recovery) dapat atau;
dilakukan kurang dari RTO masing-masing c. Waktu untuk Pemulihan TI (Recovery) melebihi
aplikasi RTO masing- masing aplikasi c. Waktu untuk Pemulihan TI (Recovery)
melebihi RTO masing- masing aplikasi

Penanganan: Penanganan: Penanganan:


SMK3, Sispamfilu, Prosedur Pedoman BCP dan/atau Pedoman Pedoman CMP
problem solving TI (Helpdesk) DRP jika berkaitan dengan TI
Struktur Koordinasi BCMS
PT Pegadaian (Persero)
3
Emergency Response Team

Crisis Management Team (CMT)


Krisis Komite Pengawas
Dewan Komisaris & Dewan Direksi

2
Ketua Tim BC
SEVP Manajemen Risiko Bidang Koordinator

Mayor Ketua Tim BC


Ketua Koordinator Koordinator Pemulihan TI
Operasional Bisnis Kadiv. Jaringan & Operasional
Kadiv. Operation & Enterprise Risk Management Kadiv. Operasional & Infrastruktur TI

Kadiv. Procurement &


Logistik
Pendukung Kelangsungan Perusahaan Pengelola Aset Tetap
Kantor Pusat

Sumber Daya Manusia Kadiv. Strategi Human Capital


1
Koordinator Pemulihan Koordinator Pemulihan
Kepatuhan Kadiv. Compliance
Kantor Wilayah Kantor Pusat
Pemimpin Wilayah Kadiv. / Setingkat

Koordinator Pemulihan
Kantor Area
Deputy Bisnis
Minor
Koordinator Pemulihan
Kantor Cabang
Pemimpin Cabang

Koordinator Pemulihan
Unit Pelayanan Cabang
Pengelola UPC/UPS
Fungsi Grup Call Tree
Saat Bencana
Dalam menjamin tanggap darurat bencana yang efektif maka diperlukan mekanisme yang sesuai dan
melibatkan setiap pihak yang ada dalam Struktur Koordinasi BCM.
Mekanisme tersebut diwujudkan dalam suatu Grup Call Tree yang mengatur alur komunikasi dalam
bentuk notifikasi maupun instruksi untuk pengambilan keputusan penanganan bencana yang
cepat dan efektif. Alur komunikasi dalam Grup Call Tree disesuaikan dengan kondisi bencana, sebagai
berikut:

Alur Notifikasi Alur Instruksi


Strategi Kelangsungan Usaha
Dalam Kebijakan BCMS
Continuity Strategy

Tanggap Pemulihan Pemulihan


Pencegahan Restorasi
Darurat Non TI TI (Restoration)
(Prevention) (Resumption)
(Response) (Recovery)

Melaksanakan upaya Upaya untuk Upaya memulihkan Upaya memulihkan Upaya untuk
preventif berikut melakukan prioritas gedung dan/ atau infrastruktur TI untuk mengembalikan proses
mitigasi yang baik penyelamatan atas infrastruktur (Non TI) kelangsungan bisnis bisnis Perusahaan
atas bencana yang karyawan dan aset untuk kelangsungan Perusahaan. secara berangsur
mungkin terjadi. penting Perusahaan bisnis Perusahaan. kembali pada keadaan
saat terjadi bencana. normal.

Normal Tanggap Darurat Pemulihan Akibat Bencana


Bencana
Strategi Pencegahan (Prevention)

Berikut contoh strategi pencegahan:


✓ Memastikan ruangan pelayanan, penyimpanan BJ selalu terkunci,
Ancaman ✓ Memastikan fungsi alarm pengamanan berfungsi baik,
✓ Meminta bantuan petugas keamanan saat pengiriman modal kerja.
& Perampokan

✓ Backup data end of day,


✓ Testing peralihan Data Center (DC) ke Data Recovery Center (DRC),
Pencegahan ✓ Swing back testing DRC ke DC.
Kehilangan Data
Pencegahan yang
✓ Memastikan colokan stop kontak tidak longgar,
baik dapat
✓ Menghindari penggunaan banyak alat listrik dalam satu stop kontak,
meminimalisir
✓ Melakukan pengujian jaringan listrik secara berkala.
dampak kerugian Kebakaran
yang besar ketika
✓ Melakukan pengecekan fungsi Genset secara berkala,
terjadi bencana.
✓ Menyiapkan bahan bakar secukupnya untuk kondisi darurat,
Pelatihan dan
✓ Melakukan pengujian jaringan listrik secara berkala.
simulasi perlu Ketersediaan Listrik
dilakukan secara
berkala. ✓ Menggunakan masker dan memasang exhaust fan di Kantor Cabang/Unit,
✓ Tidak menahan kencing.
Kesehatan Karyawan
Strategi Tanggap Darurat (Response)

LANGKAH PEDOMAN
PERTAMA TANGGAP GROUP CALL TREE
YANG DILAKUKAN DARURAT
✓ Mengamankan
Keselamatan Jiwa yaitu Upaya Tanggap
Karyawan dan Nasabah ✓ SMK3 Darurat harus
✓ Mengamankan Aset dan memastikan
Dokumen penting
Perusahaan seperti
✓ SISPAMFILU notifikasi instruksi
barang jaminan, modal
kerja, dokumen
✓ SMKI melalui Grup Call
Tree dilaksanakan
kepemilikan barang dengan baik
jaminan
Strategi Pemulihan Non TI (Resumption)

Your Text Here

Pemulihan Non – TI melalui tim yang Objektif pemulihan yaitu melanjutkan Dalam dalam kondisi pasca gempa,
terlibat dalam Struktur Koordinasi BCMS untuk operasional bisnis dengan pelayanan saat masa pemulihan tetap
penanganan level bencana mayor dan krisis pelayanan minimal sesuai minimum dilakukan pada lokasi alternatif
operating requirement (MOR)
Strategi Pemulihan TI (Recovery)

Menggunakan prosedur pemulihan TI

Mengutamakan proses bisnis kritikal berdasarkan skala


prioritas aplikasi, hasil pelaksanaan Business Impact
Pemulihan pada Analysis (BIA)
proses bisnis yang berhenti
operasional dikarenakan TI
dalam bencana Mayor
atau Krisis dapat Kerusakan dilaporkan kepada Divisi Operasional
dipulihkan dengan : & Infrastruktur TI dikoordinasikan bersama Ketua
Koordinator BC untuk ditentukan prosedur
pemulihan atas kerusakan TI yang terjadi
Strategi Restorasi (Restoration)

Mengembalikan operasional bisnis Perusahaan ke kondisi normal

Perbaikan atau pembaharuan Kegiatan operasional di


Pengembalian operasional
infrastruktur TI maupun non TI lokasi alternatif akan secara
bisnis dari lokasi alternatif ke
lokasi utama
termasuk jumlah sumber daya bertahap dihentikan dan
manusia yang dibutuhkan dipindahkan ke lokasi utama

Penggunaan kembali Pengujian terhadap lokasi


aplikasi terkait yang utama guna memastikan
digunakan proses bisnis lokasi tersebut mampu
menangani operasional penuh
Contoh Penanganan Kondisi Bencana Minor

TANGGAP DARURAT (RESPONE)


• Orang pertama yang melihat
1 PEMULIHAN NON TI (RESUMPTION)
3
kebakaran harus berteriak • Koordinasi dengan Bagian Logistik
• Segera menghirdupkan alarm dan Kanwil upaya pemulihan gedung dan
mengambil APAR. infrastruktur
• Jika tidak berhasil, lakukan Proses • Penataan gedung dan infrastruktur
Evakuasi atau BJ rusak untuk klaim asuransi
• Segera hubungi Dinas DAMKAR • Melakukan prosedur alternatif pada
• Jika terluka hubungi Tim Medis lokasi lternatif apabila diperlukan
• Laporkan segera ke Asmen
Pengamanan Korporasi Kanwil Senin, 24 Juni 2019
untuk ditindaklanjuti Kebakaran di UPC Simpang Limun
✓ Sebagian bangunan terbakar RESTORASI (RESTORATION)
4
✓ Sebagian kecil infrastruktur ikut • Restorasi operasional di gedung utama
PEMULIHAN TERKAIT TI (RECOVERY) 2 terbakar • Memastikan gedung memiliki
• Koordinasi untuk setup infrastruktur, peralatan, peragkat keras,
1 ✓ Downtime selama 6 jam software, dan fasilitas komunikasi yang
infrastruktur TI di lokasi alternatif ✓ Hanya di satu Unit Kerja dan Tidak
• Koordinasikan perbaikan pada diperlukan
mempengaruhi Unit lainnya • Menguji apakah gedung perkantoran
Kantor Cabang
mampu menangani operasi sepenuhnya
• Operasional di lokasi alternatif secara
bertahap akan dihentikan
Contoh Penanganan
1 2
Kondisi Bencana Mayor Response Resumption
- Petugas menyelamatkan jiwa & lapor ke atasan; - Mempersiapkan strategi pemulihan jangka
- Koordinator Pemulihan Unit Kerja notifikasi pendek dengan estimasi waktu pemulihan
bencana melalui Grup Call Tree ke level operasional kurang lebih 2 - 6 hari
diatasnya sampai mendapat instruksi dari Ketua - Operasional bisnis dijalankan di lokasi
Pada hari Minggu, 20 Juni 2018, Tim untuk aktivasi BCP; alternatif dengan menggunakan prosedur
Terjadi bencana gempa dan - Ketua Koordinator mengkoordinasikan langkah alternative
penanganan bencana; - Analisis dampak bencana untuk pelaporan
tsunami yang melumpuhkan dan - Koordinator Pemulihan Kantor Cabang dan klaim asuransi (jika ada)
merusak Gedung Unit Kerja melakukan evakuasi aset/dokumen penting dan
sebagian besar Area Lombok. mengkuantifikasi keselamatan karyawan.
Infrastruktur umum di daerah 3 4
Recovery Restoration
Lombok sebagian besar rusak - Memastikan bahwa gedung perkantoran
- Koordinator Pemulihan Kantor Cabang
parah. Sebagian besar karyawan melakukan koordinasi untuk setup memiliki infrastruktur TI/Non TI dan fasilitas
tidak dapat bekerja dan perkiraan infrastruktur TI di lokasi alternatif pada Divisi komunikasi yang diperlukan;
TI; - Menguji apakah gedung perkantoran mampu
waktu berhentinya operasional menangani operasional penuh;
- Koordinator Pemulihan TI melakukan upaya
(downtime) lebih dari 24 jam. pemulihan TI pada Unit Kerja yang - Kegiatan operasional di lokasi alternatif
terdampak bencana secara bertahap akan dihentikan apabila
semua infrastruktur pendukung di lokasi
utama untuk menjalankan operasional telah
dipulihkan.
Contoh Penanganan Kondisi Bencana Krisis

Data center tidak dapat diakses karena putusnya fiber optic bawah laut yang menyebabkan
lumpuhnya operasional bisnis Selindo dengan estimasi downtime 3 hari

Analisis Insiden Dokumentasi dan Evaluasi


Berdasarkan informasi yang diterima Proses dokumentasi dan evaluasi
dari koordinator pemulihan unit kerja di berdasarkan tindakan/keputusan yang
kantor cabang/area/wilayah/pusat telah diambil selama terjadi bencana

Tanggap Darurat Aktivitas Normal


➢ Aktifkan Crisis Management Proses bisnis/aktivitas perusahaan
Plan (CMP) kembali berjalan dengan normal
➢ Mempersiapkan Tim untuk
melakukan investigasi
➢ Berkoordinasi dengan Direksi
➢ Mempersiapkan provider
jaringan alternatif Penghentian CMP
Ketua Tim melakukan deklarasi
penghentian CMP saat aktivitas
Pemulihan Bisnis dan/atau TI penananganan bencana krisis
Pemulihan bisnis dan/atau TI sesuai telah selesai dan kegiatan aktivitas
keputusan strategic Direksi menurut kelangsungan usaha berjalan
jenis dan dampak bencana krisis normal
Kesimpulan
Business Continuity Management System

1 2
tanggung jawab strategi pemulihan
Implementasi Kebijakan Perusahaan memiliki
Business Continuity strategi pemulihan
Management System (BCMS) operasional bisnis secara
menjadi tanggung jawab efektif dan efisien setelah
bersama karyawan di seluruh terjadi bencana.
unit kerja Perusahaan

3 4
ketahanan yang tangguh reputasi perusahaan
Semakin baik implementasi Kepercayaan Nasabah dan
BCMS menunjukkan bahwa Stakeholders akan
Perusahaan memiliki meningkat jika Perusahaan
ketahanan yang tangguh mampu menjaga
menghadapi segala ancaman kelangsungan usahanya
atau dampak bencana dengan baik

Anda mungkin juga menyukai