Acceptance test Uji terima untuk menguji apakah sistem sudah sesuai
dengan spesifikasi fungsional
Aramid yarns Bahan sintetik yang berfungsi sebagai pelindung pada fiber
optik
Attenuasi Pelemahan daya optik yang disebabkan oleh rugi-rugi pada
fiber optik biasanya memakai satuan dB (desibel)
Backbone Saluran atau koneksi berkecepatan tinggi yang menjadi
lintasan utama dalam sebuah jaringan, didesain untuk
kapasitas data yang besar dan dan komunikasi jarak jauh
Bare fiber adapter Konektor sementara untuk menghubungkan fiber optik
yang belum dipasang konektor kea lat ukur (misalnya
OTDR)
Buffer coating Komponen yang digunakan untuk membungkus satu atau
lebih serat optik untuk menyediakan fungsi-fungsi seperti
isolasi mekanik, perlindungan dari kerusakan fisik dan
identifikasi serat
Cladding Bagian dari struktur fiber optik yang nilai indeks biasnya
lebih kecil dari indeks bias core
Core 1.Bagian dari struktur fiber optik tempat perambatan
cahaya (inti)
2.Bagian dari kabel fiber optik yang menunjukkan jumlah
fiber optik yang ada di dalamnya
Core Network Jaringan serat optik untuk penghubung pusat layanan
utama telekomunikasi (node), biasanya digunakan antar
kota atau antar metro
Crimp sleeve Bagian dari konektor fiber optik yang berbentuk tabung
yang berfungsi untuk menjepit fiber optik
Crimp tool Alat untuk menjepit crimp sleeve pada fiber optik
Data sheet Dokumen yang berisi data dan spesifikasi alat atau bahan
tertentu
Macro bending loss Rugi yang terjadi akibat pembengkokan kabel fiber optik
Mechanical splice Komponen untuk menyambung fiber optik
Metro Jaringan yang mencakup wilayah metropolitan (kota besar)
Multi mode Serat optik yang memiliki diameter core 50µm atau 62,5 µm
OTDR (Optical Time Alat yang menggunakan prinsip pantulan atau hamburan
Domain balik cahaya yang berfungsi antara lain untuk menguji
Reflectometer) instalasi fiber optik atau untuk mengukur rugi-rugi
OTDR trace Gambar yang berisi informasi mengenai hasil
pengukuran OTDR
Power meter Alat yang digunakan untuk mengukur daya sumber cahaya
Polishing film Bahan yang digunakan untuk memoles permukaan fiber
optik supaya memenuhi syarat kerataan
Protection sleeve Plastik khusus untuk melindungi sambungan fiber optik
Pulling Pekerjaan penarikan kabel fiber optik
Report sheet Lembar laporan hasil pekerjaan
Route Jalur yang dilalui kabel fiber optik
Aerial Distribusi : Kabel udara fiber optik yang diterminasi di ODC dan ODP
Aerial Drop : Kabel udara fiber optik yang diterminasi di ODP dan OTP
Cable Shaft : Adalah suatu jalur kabel vertikal utama dalam suatu gedung
Ceiling Support : Adalah suatu konstruksi pendukung runway yang dipasang menempel di langit-
langit.
Chamber : Adalah suatu ruangan yang dibangun dibawah ruangan FTM
(Fiber Termination Management), yang merupakan tempat untuk mengatur jalannya kabel FO dari luar
menuju ke ODF (Optical Distribution Frame).
Conduit/Duct : Adalah suatu raiseway yang memiliki bentuk penampang melingkar.
Kabel Distribusi :Kabel fiber optik yang diterminasi di ODC dan ODP
Kabel Drop : Kabel fiber optik yang diterminasi di ODP dan OTP
i-ODN : Distribusi Jaringan kabel fiber optik mulai dari OLT sampai ONT
yang terintegrasi.
Kabel Feeder : Kabel fiber optik yang diterminasi di ODF dan ODC
Kabel Indoor : Kabel fiber optik yang diterminasi di OTP dan Roset optik.
Ladder : Adalah konstruksi untuk menambatkan kabel yang berbentuk
seperti tangga.
Kabel Duct : Kabel tanah yang dalam pemasangannya harus diletakkan dalam pipa- pipa
dibawah permukaan tanah (STEL-K008 dan STEL-K009) atau STEL yang berlaku.
Kabel Tanam Langsung : Kabel tanah yang dalam pemasangannya ditanam secara langsung dibawah
permukaan tanah (STEL-K-007) atau yang berlaku.
Kabel Tieline : Kabel-kabel yang dipasang untuk menghubungkan antara dua perangkat jaringan
yang berbeda tetapi dalam satu level.
ODC (Optical Distribution Cabinet) : Tempat terminasi antara kabel feeder dan kabel kabel distribusi
Manhole Cover adalah salah satu bangunan pelengkap sistem penyaluran air buangan yang berfungsi sebagai
tempat memeriksa, memperbaiki, dan membersihkan saluran dari kotoran yang mengendap dan benda-benda yang
tersangkut selama pengaliran, serta untuk mempertemukan beberapa cabang saluran, baik dengan ketinggian
sama.
Handhole adalah lubang penutup yang berukuran kecil yang hanya bisa dimasuki oleh tangan. Fungsi handhole
adalah sebagai penutup lubang jalan yang hanya bisa dimasuki oleh tangan manusia. Berbeda dengan manhole
yang bisa dimasuki oleh seluruh tubuh manusia.
Jenis - Jenis ODP dan Pemasangan Perangkat ODP(Optical Distribution Point) Jaringan Akses Fiber
Optik
sebelumnya ODP terkenal banget ya ciri khas dari salah satu Provider di Indonesia yaitu Telkom Indonesia,
perlu gua ingatkan ODP dan JoinBox itu berbeda jauh yoo om heheh.
kali yang baca artikel ini ada Teknisi dari ICON+ yang biasa setting JoinBox .
sebelum bahas ODP dan Akses Jaringan Fiber Optik, kita sedikit Mengenang Jaringan Lokal Akses Tembaga dulu
yuk Milik Telkom.
sebelum Fiber Optik, provider Telkom memakai Jaringan berbasis TEMBAGA,yang dulu sempet bergelut
sama Jaringan ISP yang masih berbasis tembaga di Telkom pasti sangat familiar dengan TOPOLOGI ini:
Struktur Umum
MDF -> RK -> FP -> BF -> DP -> DW - Spliter - telpon dan Modem
MDF = Main Distribution Frame
MF = Main Feeder = Kabel primer
FP = Feeder point = Cross connect point = Rumah kabel
BF = Branch feeder = Kabel sekunder
DP = Distribution point
DW = Drop wire = kabel ke pelanggan
DC = Distribution cable
setelah Fiber Optik muncul dan layanan 3 Play di telkom, baru deh terkenal dengan yang
namanya MSAN (Multi Service Access Node atau Multi Service Access Network).
dan ketika dah menerapkan Topologi FTTH, telkom baru memasang perangkat OLT untuk menggantikan
MDF, ODC untuk menggantikan RK & MSAN, ODP untuk menggantikan DP, dan DropCore untuk
menggantikan DW,walau kenyataaan di lapangan, perangkat2 tembaga masih banyak di gunakan.
tapi project Topologi FTTH akan merealisasikan Telkom 100% Fiber bersama Telkom Akses.
dan sekarang yang kali ini kita bakal bahas adalah Jenis2 ODP terlebih dahulu:
Bagi anda orang - orang yang belajar/bekerja di jaringan pasti sudah mengerti apa itu ODP, namun bila anda
orang yang awam dengan jaringan pasti tidak mengetahui apa ODP itu. ODP adalah singkatan dari Optical
Distribution Point yaitu sebuah perangkat yang berfungsi untuk melindungi kabel FO ( Fiber Optic ). Dan
fungsi utama dari ODP adalah membagi satu core optic ke beberapa pelanggan.
Berikut ini jenis - jenis ODP
1. ODP Pole
Jenis ODP ini Biasanya diletakkan pada tiang Telkom, untuk di daerah ODP ini sudah ada hampir di seluruh
tiang Telkom di Jalan sudah ada juga di beberapa komplek perumahan untuk bentuknya dapat dilihat pada
gambar di bawah ini
2. ODP Closure
ODP Clousure hanya boleh dipasang pada kabel SCPT dan kabel SSW baik pada pertengahan gawang
maupun di dekat Tiang. Jenis ODP ini juga sudah banyak di Jalan A. untuk bentuknya dapat dilihat dari
gambar berikut
3. ODP Pedestal
ODP Pedestal ini biasanya dipasang pada permukaan tanah, ODP ini dapat dengan mudah kita temukan di
area perkantoran atau perkomplekan,untuk bentuknya dapat dilihat sebagai berikut
Biasanya ODP ini dilindungi oleh suatu tong yang berwarna hijau, bentuknya agak mirip dengan tong sampah.
Untuk bagian dalamnya memiliki bentuk yang hampir sama dengan ODP Pole.
ODP dipasang harus sesuai dengan peruntukannya, ODP Pole hanya boleh dipasang pada tiang, ODP
Pedestal dipasang pada permukaan tanah, ODP Wall dipasang pada dinding dan ODP Clousure hanya boleh
dipasang pada kabel SCPT dan kabel SSW baik pada pertengahan gawang maupun di dekat Tiang.
Cara pemasangan ODP dengan cara memetik salah satu core dari kabel distribusi secara urut. Kemudian
core tersebut dimaskukan kedalam pasif, pasif yang biasa digunakan pada ODP yaitu pasif 1/8. Sehingga
pasif tersebut di split menjadi delapan.
untuk Layanan pada Umumnya pasti Lu tau lah istilah 1 P, 2 P , 3 P (P = Play) / Voice(telf) , IPV4 (Internet)
, IPTV (UseeTV). nah Berikut beberapa Topologi pada Telkom Indonesia:
Pada Jaringan Lokal Akses Fiber (JARLOKAF) sedikitnya memiliki dua buah perangkat optical/electrical yaitu
satu perangkat optical/electrical (O/E) di sisi sentral dan optical/electrical (O/E) di sisi pelanggan. Perangkat
optical/electrical (O/E) di sisi pelanggan disebut Titik Konversi Optik (TKO). Secara sederhana Titik Konversi
Optik (TKO) dapat diartikan batas akhir kabel optik ke arah pelanggan yang berfungsi sebagai lokasi konversi
sinyal optic ke sinyal elektrik dan sebaliknya. Berdasarkan pada penempatan lokasi Titik Konversi Optik (TKO)
jaringan lokal akses fiber (JARLOKAF) dibagi menjadi empat bagian Fiber To The x (FTTx).
Nah karena di Era sekarang PT. Telkom Indonesia Sedang gencar2 nya Menerapkan TOPOLOGI
FTTH (Fiber To The Home), Project yang bertujuan Jaringan Kabel Fiber bisa sampai masuk ke Rumah2/User
skala Rumah. Project ini diterapkan Bersama Telkom Akses. ya jadi yang kita bahas adalah Topologi FTTH
nya.
Topologi FTTH milik Telkom Indonesia
Teknologi fiber merupakan media yang tidak diragukan untuk menyediakan bandwidth yang besar, tidak
dipengaruhi interferensi gelombang elektromagnetik, bebas korosi dan menyediakan rugi-rugi minimal untuk
transportasi data. Sekarang ini kebanyakan dari backbone jaringan yang ada telah dikonstruksikan dengan
fiber optik termasuk PT Telkom, tbk.
Instalasi Fiber To The Home akan mengembangkan industri multimedia dikarenakan kemampuan fiber optik
yang dapat menyampaikan layanan multimedia seperti HDTV. Hal ini akan mempunyai dampak yang besar
dalam dunia ekonomi dan akan menyaksikan bentuk baru yang muncul dari dunia bisnis dalam sektor
teknologi.
Internet Service Provider juga akan menghasilkan keuntungan baru seperti meningkatkan transfer data dan
dapat menutupi biaya instalasi dari jaringan yang akan digunakan.
Secara umum, Teknologi Fiber To The Home terdiri dari tiga jenis topologi jaringan yaitu jaringan titik ke titik,
jaringan serat optik aktif dan jaringan serat optik pasif.
GPON (Gigabit Passive Optical Network) merupakan salah satu teknologi jaringan serat optic pasif. GPON
merupakan teknologi yang dipilih oleh PT Telkom tbk untuk menanggulangi jaringan Fiber To The Home. PT
Telkom, tbk melakukan riset dalam pemilihan teknologi ini yang mana terdapat 2 teknologi lain yang tidak
dipilih yaitu APON/BPON dan EPON/GEPON.
Teknologi GPON ini memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan teknologi– teknologi serat optik pasif lain
diantaranya GPON sudah mendukung aplikasi triple play, menghemat penggunaan serat optik, memiliki
proteksi yang handal, dan juga memiliki bitrate hingga orde gigabit. Keuntungan ini akan sangat cocok
diterapkan oleh PT Telkom, dimana pelanggan – pelanggannya yang membutuhkan bandwidth yang cukup
besar.
Terus yang sekarang makai Layanan Indihome Milik Telkom Indonesia, apakah masih ada yang
menggunakan Jaringan Kabel Tembaga ??
Jawaban gua adalah, Belum sepenuhnya menggunakan Fiber Optik, masih banyak User yang masih memakai
Tembaga, karena dari Itu Telkom Indonesia mengadakan Project "Migrasi", yaitu dengan memigrasikan
User2 yang masih menggunakan Tembaga ke Jaringan Kabel Fiber Optik, bersama dengan Telkom Akses.
1. Apakah Fiber To The Home itu menggunakan kabel fiber sampe ke rumah ?
Ya, kabel fiber di tarik sampe ke rumah, selanjutnya dari ONU atau yang biasa disebut dengan modem
menggunakan kabel coaxial.
Telkom menggunakan teknologi GPON, karena GPON memiliki transfer rate yang lebih bagus dibanding
dengan yang lainnya.
4. Alat apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan jaringan Fiber To The Home ?
Alat –alat yang dibutuhkan adalah Optical Line Termination(OLT), Optical Distribution Cabinet(ODC), Optical
Distribution Point(ODP), Passive Splitter, Optical Network Unit(ONU).
Dengan melihat topologi jaringan FTTH yang ada di PT. Telkom,Tbk permasalahan atau kendala yang sering
dihadapi adalah :
3. Konfigurasi GPON
Konfigurasi GPON tidak terlalu sulit, konfigurasi GPON biasanya tergantung dari vendor – vendor yang
digunakan tetapi jika terjadi kesalahan konfigurasi dalam pemasangan. Ini akan berakibat fatal, karena FTTH
merupakan jaringan point to multipoint sehingga semua jaringan yang mengarah akan mengalami gangguan.
4. Proses maintenance
Proses maintenance biasa dilakukan ketika terdapat komplain dari pelanggan, terjadi putus kabel, jumlah
redaman yang tiba – tiba meningkat.
5. Biaya
Biaya yang dibutuhkan untuk instalasi jaringan FTTH tidaklah sedikit, sehingga butuh persetujuan dari direktur
perusahaan agar lancar dalam pembayarannya
perbandingan MSAN dan FTTH
Panjang kabel fiber yang dibutuhkan untuk Townhouse XYZ adalah fiber Blok A (merah) + Fiber Blok B
(kuning) + Fiber Blok C (hijau) yaitu 186 meter.
TOPOLOGI
Topologi TownHouse XYZ
Perhitungan Redaman
Perhitungan redaman untuk jaringan ini dibutuhkan karena dengan didapatkannya redaman yang sesuai
dengan range yang ditentukan yaitu 15 – 28 dB maka jaringan tersebut bisa dikatakan bagus atau tidak akan
terjadi gangguan secara teknikal dari media transmisi. Teknik perhitungan redaman yaitu dengan
menggunakan cara desktop design. Untuk perhitungan ini dibutuhkannya analisis penentuan splitter karena
redaman splitter yang dihasilkan sangat mempengaruhi perhitungan redaman ini.
Splitter yang akan dipasangkan disesuaikan dengan jumlah rumah yang akan dipasangkan splitter tetapi
biasanya dilebihkan untuk backup. Total rumah yang ada pada Townhouse XYZ adalah 20 rumah jadi kami
memilih splitter 1 : 4 sebanyak 6 buah karena jika memilih splitter 1 : 8 sebanyak 3 buah akan menghasilkan
redaman yang lebih besar sehingga total redaman yang dihasilkan tidak sesuai dengan range yang sudah
ditentukan.
• Redaman Range = 15 – 26 dB
• Redaman Kabel = 0.5 dB/ KM
• Redaman Splice = 0.2 dB/ Sambungan
• Jarak Sambungan = 2 Km
• Jumlah Sambungan = 3 Buah
• Redaman Splitter 1 : 4= 6 dB
• Redaman Splitter 1 : 8= 11 dB
Rumus yang digunakan untuk menghitung redaman total seperti pada gambar dibawah ini:
Rumus Redaman Total
KONFIGURASI
tahapan pertama konfigurasi adalah melakukan register ONU – ONU tersebut kedalam OLT yang digunakan
Register ONU A
Setelah Semua ONU teregister tahap selanjutnya adalah memberikan service untuk setiap ONU – ONU yang
terdaftar adapun daftar service yang ingin digunakan:
Tabel Layanan Pelangan
ONU A
nah kalo Provider yang satu ini dah gak ada Migrasi2 lagi, ini Provider layanan ke setiap Usernya sudah 100%
Fiber Optik.tapi karena kita bakal bahas salah satu Topologi yang trend di ICON+, maka dari itu kita bakal
masuk ke Produk Milik icon+ yaitu ICONect.di Icon+ sendiri sangat terkenal dengan Topologi E1 nya, yuk kita
sedikit bahas apa sih itu ICONect.
Layanan ini merupakan solusi konektifitas yang memberikan nilai lebih bagi pelanggan. Solusi yang diberikan
berupa komunikasi data yang menghubungkan lokasi pelanggan di berbagai wilayah Indonesia. Jaringan end
to end fiber optic akan menjamin kelancaran pertukaran informasi yang cepat dan aman sesuai dengan
kebutuhan pelanggan.
Network Security
Keamanan jaringan yang sangat tinggi karena security jaringan menerapkan metode Address Space, Routing
Separation dan Analisa pada Label Spoofing.
IP VPN
IPVPN memberikan solusi jaringan penghubung bisnis untuk membentuk suatu jaringan Wide Area Network
(WAN). Dengan berbasis teknologi IP MPLS yang memungkinkan sharing network untuk multiple user namun
tetap bersifat private
Layanan IPVPN sangat sesuai bagi perusahaan yang memiliki kebutuhan untuk:
- Perusahaan yang membutuhkan koneksi online selama 24jam ke sejumlah cabang dengan aplikasi yang
beragam.
- Perusahaan yang membutuhkan koneksi jaringan point to multipoint dari kantor pusat ke kantor-kantor
cabangnya.
- Perusahaan yang selalu berhubungan dengan kantor pusat untuk aplikasi bisnis yang bersifat kritis.
Keunggulan:
1. Tingkat availability 99,5%
2. Media transmisi end to end fiber optic yang telah luas secara nasional.
3. Mendukung Triple Play (Voice, Video dan Data) berbasis IP untuk kemudahaan komunikasi pelanggan
4. Mendukung konfigurasi jaringan hub dan spoke untuk point to multipoint (P2MP) dan konfigurasi jaringan
any to any (Full Mesh) untuk multipoint to multipoint (MP2MP).
5. Kemudahaan monitoring layanan melalui MRTG (Multi Router Traffic Grapher).
6. Bandwidth dapat digunakan dari kapasitas terkecil (mulai dari 64 Kbps).
Metronet
Solusi cerdas untuk jaringan koneksifitas berkafasitas besar.Metronet memberikan solusi komunikasi data
berbasiskan teknologi IP-MPLS layer 2 untuk menghubungkan lokasi point to point, point to multipoint, maupun
multipoint to multipoint, layanan Metronet memberikan fleksibilitas bagi pelanggan untuk dapat mengelola
Wide Area Network (WAN) sendiri.
Layanan Metronet sangat sesuai bagi perusahaan dengan kebutuhan antara lain:
- Perusahaan yang membutuhkan koneksi berkapsitas besar dari/ke DC atau DRC
- ISP & ASP yang membutuhkan koneksi dari/ke Indonesia Exchange (IIX).
- Perusahaan yang membutuhkan koneksi Backhaul dari/ke Kantor Pusat dengan cabang/pabrik/gudang/toko.
- Perusahaan yang membutuhkan koneksi untuk Backup System atau untuk kebutuhan intergrasi sistem IT
antar departemen.
Keunggulan:
1. Menggunakan teknologi Gigabit Ethernet.
2. Memberikan tingkat keamanan tinggi dengan teknologi MPLS.
3. Tingkat availability 99%.
4. Media transmisi end to end fiber optic yang telah tergelar luas secara nasional.
5. Mendukung konfigurasi jaringan point to point, point to multipoint, dan multipoint to multipoint.
6. Mengadopsi standar Metro Ethernet Forum (MEF).
7. Kemudahaan monitoring layanan melalui MRTG (Multi Router Traffic Grapher).
8. Memiliki tingkat latency yang rendah <30ms* dan tinggak throughput yang terjamin >90%*.
nah sekarang kita masuk ke topologi e1 yang terkenal banget nih di ICON+.
Clear Channel
Teknologi konektivitas premium yang bersifat private dan dedicated.
Layanan Clear Channel memberikan solusi komunikasi premium berkecepatan tinggi dari lokasi satu ke lokasi
lainnya. Layanan Clear Channel berbasiskan teknologi SDH bersifat Clear (non protocol), private (end to end
own) dan dedicated (non sharing) sehingga memiliki tingkat privilage dan keamanan yang tinggi. ICON+ juga
dapat memberikan solusi Ethernet over SDH (EoS) yang menawarkan solusi komunikasi dengan interface
Ethernet.
Layanan ini sangat tepat bagi perusahaan/operator yang membutuhkan koneksi point to point berkapasitas
bandwidth besar dengan tingkat privasi dan keamanan yang tinggi, misalnya menghubungkan MSC ke BSC
operator seluler atau menghubungkan DC ke DRC Bangking.
Keunggulan :
1. Dibangun dari satu lokasi ke lokasi lainnya melalui jalur (core) tersendiri (dedicated line point-to-point).
2. Jaminan service level agreement sebesar 99,90%.
3. Sistem intekoneksi menggunakan standard G.703 untuk kapasitas E1 dan standard G.708, G709, 957 untuk
kapasitas STM-N
4. Symetrical link capacity of n x 2 Mbps / E1 (each directions).
untuk Detail layanan/Produk ICON+ bisa lu liat aja di web Resminya www.iconpln.net.id .
untuk berdasarkan Material Fiber Optik Terminalnya hampir semua Provider sama kok. mungkin Material
seperti JoinBox, ODP, ODC, Closure, nya saja yang berbeda.
atau dari segi settingan Perangkat nya juga.
Share artikel kali ini akan mengulas tentang pengertian teknologi jaringan GPON dan GEPON yang merupakan teknologi
akses internet dengan menggunakan media serat optic yang saat ini mulai merambah pasar internet Indonesia.
Sebenarnya teknologi jaringan GPON dan GEPON sudah lama di kembangkan dan di gunakan oleh benerapa perusahaan
penyedia layanan internet ataupun layanan jaringan digital yang lain, namun demikian kedua istilah tersebut mungkin
masih terasa asing bagi pengguna internet pada umumnya.
Karena bagaimanapun juga, kita mulai mengenal GPON setelah PT. Telekomunikasi Indonesia melakukan revolusi
standarisasi kualitas jaringan internet dari media kabel tembaga berlaih ke media fiber optic atau yang lebih dikenal
dengan perubahan produk Speedy menjadi IndiHome.
Baik GPON dan GEPON adalah teknologi jaringan yang sudah menggunakan serat optik sebagai media transmisi, satu
perangkat akan diletakkan pada sentral, kemudian akan mendistribusikan trafik Triple Play (Suara / VoIP, Multi Media /
Digital Pay TV dan Data / Internet) hanya melalui media 1 core kabel optik disisi subscriber atau pelanggan.
Cara Setting ONT GPON ZTE ZXHN F609 IndiHome Fiber.
Yang menjadi ciri khas teknologi GPON dan GEPON dibanding dengan teknologi optik lainnya, misal SDH adalah teknik
distribusi trafik dilakukan secara pasif. Dari sentral hingga ke arah subscriber akan didistribusikan menggunakan splitter
pasif (1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:32, 1:64).
Pengertian GPON.
GPON adalah singkatan dari Gigabit Pasive Optical Network yang merupakan salah satu teknologi yang dikembangkan
oleh ITU-T via G.984.
GPON mempunyai dominansi pasar yang lebih tinggi dan roll out lebih cepat dibanding penetrasi GEPON. Standar G.984
mendukung bit rate yang lebih tinggi, perbaikan keamanan, dan pilihan protokol layer 2 (ATM, GEM, atau Ethernet).
GPON (Gigabit Capable Passive Optical Network) adalah teknologi akses yang diperlukan untuk memberikan layanan
multimedia (Voice,data, Video maupun content-content yang lain) bagi pelanggan.
GPON merupakan teknologi berbasis FTTx, yang dapat berupa.
G.984.2 : Gigabit-capable Passive Optical Networks (GPON): Physical Media Dependent (PMD) layer specification.
G.984.3 : A broadband optical access system with increased service capability by wavelength allocation.
G.984.4 : Gigabit-capable Passive Optical Networks (GPON): ONT management and control interface specification
GPON menggunakan TDMA sebagai teknik multiple access upstream dengan data rate sebesar 1.2 Gbps dan
menggunakan broadcast kearah downstream dengan data rate sebesar 2.5 Gbps.
Model paketisasi data atau pemaketan data adalah menggunakan GEM (GPON Encapsulation Methode) atau ATM cell
untuk membawa layanan TDM dan packet based sehingga GPON memiliki efisiensi bandwidth yang lebih baik dari BPON,
yaitu:
Efisiensi Bandwidth GPON adalah sebesar 93 %.
Pada prinsipnya PON adalah sistem point to multipoint, yang menggunakan splitter sebagai pembagi jaringannya, da
arsitektur sistem GPON berdasarkan pada TDM (Time Division Multiplexing) sehingga mendukung layanan T1, E1 dan
DS3.
Komponen GPON.
Network Management System (NMS).
NMS merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk mengontrol dan mengkonfigurasi perangkat GPON, dan letak
NMS ini bersamaan di dekat OLT namun berbeda ruangan, sedangkan konfigurasi yang dapat dilakukan oleh NMS adalah
OLT dan ONT.
Selain itu NMS dapat mengatur layanan GPON seperti POTS , VoIP , dan IPTV. NMS ini menggunakan platform Windows
dan bersifat GUI (Graffic Unit Interface)maupun command line. NMS memiliki jalur langsung ke OLT , sehingga NMS
dapat memonitoring ONT dari jarak jauh.
Setiap DP harus memiliki penutup depan untuk melindungi orang dari cahaya laser yang langsung keluar dari ujung
serat.
DP harus mempunyai ruang untuk memuat dan memandu kabel serat optik.
Pada arsitektur FTTH, ONU di letakkan di sisi pelanggan, sebagai bontoh salah satu perangkat ONU yang digunakan oleh
PT. Telkom Indonesia adalah ZTE ZXA10 FN62X dari pabrikan perangkat jaringan ZTE.
GPON mengurangi penggunaan banyak kabel dan peralatan pada kantor pusat bila di bandingkan dengan arsitektur
point to point. Hanya satu port optik di central office (menggantikan multiple port).
GPON dapat secara fleksibel mentransferkan informasi dengan laju bit dan format yang berbeda karena setiap laju bit
dan format data ditransmisikan melalui panjang gelombang yang berbeda. Laju bit 1.244 Gbit/s untuk upstream dan
2.44 Gbit/s untuk downstream.
Biaya pemasangan, pemeliharaan dan pengembangan lebih effisien, hal ini dikarenakan arsitektur jaringan GPON lebih
sederhana dari pada arsitektur jaringan serat optik konvensional.
Pengertian GEPON.
GEPON adalah singkatan dari Gigabit Ethernet Passive Optical Network yang merupakan teknik akses optik kecepatan
tinggi yang telah distandarisasi menurut IEEE 802.3ah EFM (Ethernet in the First Mile) sehingga dapat digunakan pada
konfigurasi point to multipoint.
GPON merupakan salah satu teknologi yang dikembangkan oleh ITU-T via G.984. Lapis physical media dependent pada
EPON/GEPON dapat mendukung maksimum 1.25 Gbps (laju data efektif 1.0 Gbps) untuk trafik downstream dan
upstream.
GEPON dikeluarkan sebagai jenis dari sistem high speed optical access, hal tersebut dikarenakan sistem PON ini
menggunakan teknologi Ethernet atau yang biasa disebut EPON, akan tetapi karena pengaruh layanan yang diberikan
maka lebih dikenal sebagai gigabit.
GPON menggunakan TDMA sebagai teknik multiple access upstream dengan data rate sebesar 1.2 Gbps dan
menggunakan broadcast kearah downstream dengan data rate sebesar 2.5 Gbps.
Selanjutnya karena tidak ada fragmentasi atau penyusunan data pada GEPON dan kebutuhannya pada lapis physical-
media dependent lebih longgar sehingga peralatan GEPON lebih murah dibanding GPON.
Komponen GEPON.
ONU (Optical Network Unit) atau ONT (Optical Network Terminal).
Dalam perangkat ONU menyediakan pengubah opto-electrical (melewatkan informasi yang diubah dari framework serat
optik menjadi framework logam listrik.
ONU merupakan suatu titik pembatasan, dimana merupakan akhir dari aliran optik jaringan pembawanya dan
merupakan awal dari jaringan akses pelanggan.
Dalam perangkat ONU menyediakan pengubah opto-electrical (melewatkan informasi yang diubah dari framework serat
optik menjadi framework logam listrik. ONU merupakan suatu titik pembatasan, dimana merupakan akhir dari aliran
optik jaringan pembawanya dan merupakan awal dari jaringan akses pelanggan.
OLT adalah elemen jaringan Fiber To The Home (FTTH) yang menyediakan antarmuka PON menuju core IP/Ethernet dan
jaringan operasi.
OLT ditempatkan pada CO (Central Office), dihubungkan ke ONU melalui PON dengan kabel fiber, splitter dan komponen
pasif lain.
OLT diatur oleh EMS, yang memiliki tanggung jawab fungsional meliputi konversi sinyal optik-keelektrik dan elektrik-ke-
optik, control transmisi bidireksional, multpleksing/demultipleksing sinyal dan layanan, perutean/switching paket, fungsi
operasi, administrasi, dan pemeliharaan (OAM), konvesi PON dan jaringan, dan fungsi antarmuka.
Optical splitter di klasifikasikan sebagai komponen pasif karena didalamnya tidak ada komponen aktif elektrik, hal ini
berarti tidak sensitif terhadap temperatur ataupun elemen lain yang bisa menjadi masalah dalam komponen elektrik.
Jika splitter dirancang untuk membagi daya optik dan jika P adalah daya optik yang masuk ke splitter, level daya yang
masuk ke tiap pelanggan adalah P/N.
Desain pembagi daya dengan rasio pembagi juga mungkin dan terdapat lebih dari satu splitter dalam jalur tertentu,
tergantung penerapannya. Jumlah jalur yang terbagi bisa beragam dari 2 hingga 64, tetapi biasanya mereka berjumlah 8,
16, dan 32.
Serat Optik
Serat optik yang biasa digunakan adalah yang berbasis standar ITU-T G.652 single mode.
GEPON tidak membutuhkan beberapa protokol yang rumit untuk mentransmisikan sinyal optik secara tepat sampai ke
pelanggan, karena sinyal dari pelanggan bisa ditransmisikan ke OLT secara terpusat.
Karena strukturnya yang ekonomis dan sederhana sehingga GE-PON menjadi sangat efektif dalam mode komunikasi
access network.
Data dikirimkan dengan panjang variabel paket data maksimum sebesar 1.518 Bytes sesuai dengan Ethernet standar
IEEE 802.3ah Struktur Point to Multipoint, dimana satu OLT bisa dihubungkan sampai 32 ONU.
Semua ONU saling berbagi bandwidth 1 G melalui TDM (Time Division Multiplex). Karena itu masing-masing ONU bisa
menyediakan bandwidth max 1 Gbps untuk arah uplink atau downlink.
Transceiver optik menggunakan sistem WDM (Wavelength DivisionMultiplexer) dengan panjang gelombang yang
digunakan berbeda antara pengirim dan penerima.
Upstream : 1260 . 1360 nm (1310 ± 50).
Pada NMS (Network Management System), GEPON menggunakan SNMP (Simple Network Management Protocol) untuk
managemen elemen jaringan ONU sebagai fitur dari OAM (Operations, Administration and Maintenance).
Pada arah downstream, GEPON bertindak sebagai shared medium, dengan frame-frame yang dikirim oleh OLT mencapai
setiap ONU. Pada arah upstream, karena sifat direksional dari coupler pasif, frame-frame data hanya akan mencapai
OLT, tidak menuju ONU lainnya.
Artinya, pada arah upstream perilaku GEPON dapat di bandingkan dengan jaringan P2P. Tetapi, tidak seperti jaringan
P2P sebenarnya, dalam GEPON frame-frame yang dikirimkan dari ONU yang berbeda bisa bertabrakan.
Sehingga pada arah upstream terdapat syarat untuk berbagi serat trunk dan mengatur time slot transmisi ONU untuk
mencegah tabrakan.
Untuk mengurus syarat koordinasi trafik yang unik pada sisi upstream GEPON menggunakan MPCP, yang merupakan
protokol berbasis frame, berdasarkan pesan-pesan kontrol MAC 64-byte, yang mengkoordinasikan trafik upstream, hal
ini menyebabkan mekanisme pengiriman data antara upstream dan downstream berbeda.
Transmisi downstream.
OLT mengirim data secara multicast ke semua ONU dalam ODN (Optical Distribution Network), dimana arsitektur
jaringannya berbentuk P2M (point to multipoint) dan ONU menerima data yang sesuai dengan alamatnya, dan menolak
data lain yang tidak sesuai dengan alamatnya, dan tentunya enkripsi diperlukan untuk menjamin privasi data
Transmisi upstream.
Tiap ONU membagi bandwidth menggunakan TDMA (Time Division Multiple Access).
Transmisi upstream ONU secara multiple access ke OLT dalam mode M2P (Multipoint to Point), dimana sebelumnya
saling berkomunikasi terlebih dahulu (dedicated) dengan mode P2P (point to point).
Teknologi GE-PON mendukung solusi enkripsi pada jalur downstream dan upstream
Sehingga bandwidth yang tidak digunakan alan di alokasikan pada ONU yang lain, dengan memanfaatkan bandwidth
yang tersedia akan lebih efisien, dan secara khusus algoritma DBA dikembangkan serta di rancang untuk merapikan
variable panjang frame Ethernet agar dapat mengatasi delay yang rendah dan efisiensi bandwidth yang tinggi.
Kendali delay.
Hal ini memungkinkan untuk memilih salah satu dari dua jenis, delay rendah atau delay normal, sesuai kebutuhan. Jenis
delay rendah digunakan untuk layanan delay yang sensitif seperti VoIP (Voice over Internet Protocol) atau komunikasi
video. Dengan jenis delay rendah bisa mencapai throughput TCP (Transmission Control Protocol) yang tinggi dengan
mengirimkan pesan balasan TCP ACK pada delay rendah.
Kelebihan GEPON.
Biaya lebih murah dibanding GPON.
Ada beberapa alasan GEPON menjadi teknologi yang murah dibanding GPON. Salah satunya adalah karena perbedaan
line coding yang digunakan.
GPON menggunakan teknik Non-Return to Zero (NRZ) untuk pengkodean yang bertujuan untuk mencapai efisiensi
bandwidth hingga 100%, karena syarat yang cukup ketat inilah desain perangkat transceiver menjadi lebih susah dan
mahal.
Teknologi jaringan GEPON menggunakan line coding 8B/10B yang di maksudkan agar adanya transisi yang cukup antar
bit. Dengan keadaan ini, desain perangkat receiver menjadi lebih mudah dan murah.
GEPON lebih murah karena waktu laser on/off lebih longgar, yaitu 512 ns. Berbeda dengan GPON, ia memiliki waktu
laser on/off yang cukup cepat, yaitu 44 ns. Hal ini menyebabkan GPON memiliki komponen yang mahal.
Tujuan pembuat standar adalah untuk mempertahankan perangkat yang murah dan waktu yang cepat untuk
pemasaran. Contoh, masalah alokasi bandwidth dinamis dan penyediaan tingkat layanan yang terjamin menjadi dua
masalah yang menarik untuk diteliti.
Berbeda dengan Ethernet, dengan menggunakan paket yang panjangnya variabel, Ethernet dibuat untuk membawa
trafik IP dan bisa mengurangi overhead secara signifikan.
Sebagai tambahan, Ethernet juga mendukung protokol IGMP yang mendukung layanan multicast sehingga GEPON
sangat cocok untuk layanan triple-play, seperti IPTV.
RSTP menyediakan mekanisme kepada perangkat jaringan untuk mempelajari topologi jaringan, memilih bridgeroot,
menghitung jalur dengan biaya terendah dari tiap bridge dan port menuju bridge root dan secara selektif memblok port,
sehingga menjamin jaringan bebas looping.
Kekurangan GEPON adalah.
Bandwidth lebih rendah dibanding GPON, GPON pada arah downstream dapat membawa kecepatan hingga 2.448 Gbps,
sedangkan GEPON hanya bisa membawa 1.25 Gbps.
Masalah interoperabilitas, karena banyak detail dalam standar IEEE 802.3ah yang belum dijelaskan, maka ini mendorong
vendor untuk berinovasi. Namun di satu sisi ini membuat bingung pasar dan kurangnya interoperabilitas. Misalnya,
EPON Jepang tidak bisa bekerja dengan EPON Cina.
Fitur:
GPON mempunyai dominansi pasar yang lebih tinggi dan roll out lebih cepat dibanding penetrasi GEPON.
Standar G.984 mendukung bit rate yang lebih tinggi, perbaikan keamanan, dan pilihan protokol layer 2 (ATM,
GEM, atau Ethernet).
Baik GPON ataupun GEPON, menggunakan serat optik sebagai medium transmisi. Satu perangkat akan
diletakkan pada sentral, kemudian akan mendistribusikan trafik Triple Play (Suara/VoIP, Multi Media/Digital Pay
TV dan Data/Internet) hanya melalui media 1 core kabel optik disisi subscriber atau pelanggan.
Yang menjadi ciri khas dari teknologi ini dibanding teknologi optik lainnya semacam SDH adalah teknik
distribusi trafik dilakukan secara pasif. Dari sentral hingga ke arah subscriber akan didistribusikan
menggunakan splitter pasif (1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:32, 1:64).
GPON menggunakan TDMA sebagai teknik multiple access upstream dengan data rate sebesar 1.2 Gbps dan
menggunakan broadcast kearah downstream dengan data rate sebesar 2.5 Gbps. Model paketisasi data
menggunakan GEM (GPON Encapsulation Methode) atau ATM cell untuk membawa layanan TDM dan packet
based. GPON jadi memiliki efisiensi bandwidth yang lebih baik dari BPON (70 %), yaitu 93 %
Topology GPON:
Pada prinsipnya, PON adalah sistem point to multipoint, yang menggunakan splitter sebagai
pembagi jaringannya.
Arsitektur sistem GPON berdasarkan pada TDM (Time Division Multiplexing) sehingga mendukung layanan T1,
E1 dan DS3.
Komponen GPON
– Network Management System (NMS)
NMS merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk mengontrol dan mengkonfigurasi perangkat GPON.
Letak NMS ini bersamaan di dekat OLT namun berbeda ruangan. Konfigurasi yang dapat dilakukan oleh NMS
adalah OLT dan ONT. Selain itu NMS dapat mengatur layanan GPON seperti POTS , VoIP , dan IPTV. NMS ini
menggunakan platform Windows dan bersifat GUI (Graffic Unit Interface)maupun command line. NMS memiliki
jalur langsung ke OLT , sehingga NMS dapat memonitoring ONT dari jarak jauh.
– Optical Line Terminal (OLT)
OLT menyediakan interface antara sistem PON dengan penyedia layanan (service provider) data, video, dan
jaringan telepon. Bagian ini akan membuat link ke sistem operasi penyedia layanan melalui Network
Management System (NMS).
ODC (Optical Distribution Cabinet) adalah jaringan optik antara perangkat OLT sampai perangkat ODC. Letak
dari ODC ini adalah terletak di rumah kabel.ODC menyediakan sarana transmisi optik dari OLT terhadap
pengguna dan sebaliknya. Transmisi ini menggunakan komponen optik pasif.
Instalasi atau terminasi yang bagus dari serat adalah persyaratan utama untuk menjamin
kemampuan transmisi pada kabel serat optik. Syarat utama DP adalah :
a. DP dapat diubah tanpa mengganggu kabel yang sudah terpasang dengan cara
melebihkan kabel serat optik beberapa meter.
b. Setiap DP harus punya ruangan untuk memuat splitter.
c. DP harus memiliki akses dari sisi depan.
d. Setiap DP harus memiliki penutup depan untuk melindungi orang dari cahaya laser
yang langsung keluar dari ujung serat.
e. DP harus mempunyai ruang untuk memuat dan memandu kabel serat optik.
– Optical Network Termination (ONT)
ONU menyediakan interface antara jaringan optik dengan pelanggan. Sinyal optik yang ditransmisikan melalui
ODN diubah oleh ONU menjadi sinyal elektrik yang diperlukan untuk service pelanggan.
Pada arsitektur FTTH, ONU diletakkan di sisi pelanggan. Perangkat ONU yang digunakan PT.Telkom salah
satunya adalah ZXA10 FN62X yang merupakan pabrikan merek ZTE.
a. Mendukung aplikasi triple play (suara,data, dan video) pada layanan FTTx yang dilakukan melalui satu core
fiber optik.
c. GPON mengurangi penggunaan banyak kabel dan peralatan pada kantor pusat bila dibandingkan dengan
arsitektur point to point. Hanya satu port optik di central office (menggantikan multiple port).
f. Transparan terhadap laju bit dan format data. GPON dapat secara fleksibel mentransferkan informasi dengan
laju bit dan format yang berbeda karena setiap laju bit dan format data ditransmisikan melalui panjang
gelombang yang berbeda. Laju bit 1.244 Gbit/s untuk upstream dan 2.44 Gbit/s untuk downstream.
g. Biaya pemasangan, pemeliharaan dan pengembangan lebih effisien. Hal ini dikarenakan arsitektur jaringan
GPON lebih sederhana dari pada arsitektur jaringan serat optik konvensional.
GPON merupakan salah satu teknologi yang dikembangkan oleh ITU-T via G.984. Lapis physical media
dependent pada EPON/GEPON dapat mendukung maksimum 1.25 Gbps (laju data efektif 1.0 Gbps) untuk trafik
downstream dan upstream. GPON menggunakan TDMA sebagai teknik multiple access upstream dengan data
rate sebesar 1.2 Gbps dan menggunakan broadcast kearah downstream dengan data rate sebesar 2.5 Gbps.
GEPON mengenkapsulasi dan men-transport data pengguna dalam frame Ethernet.
GE-PON dikeluarkan sebagai jenis dari sistem high speed optical access. Hal tersebut dikarenakan sistem PON
ini menggunakan teknologi Ethernet, yang biasanya disebut “EPON”, tetapi karena pengaruh layanan yang
diberikan maka lebih dikenal sebagai “gigabit”
Jadi, GEPON merupakan perluasan alami dari LAN pada premis pengguna, dan menghubungkan LAN-LAN
menuju infrastruktur MAN/WAN berbasis Ethernet. Karena tidak ada fragmentasi atau penyusunan data pada
GEPON dan kebutuhannya pada lapis physical-media dependent lebih longgar, peralatan GEPON lebih murah
dibanding GPON.
Seiring dengan luasnya penggunaan Ethernet pada LAN, GEPON menjadi teknologi akses yang sangat atraktif.
Saat ini GEPON sudah tersebar dalam skala besar di Jepang, melayani jutaan pengguna.
Topology GEPON:
Saat ini terhitung hampir 95 % komunikasi LAN menggunakan aplikasi ethernet, karena strukturnya yang
ekonomis dan efektif. Sehingga GEPON menjadi sangat efektif dalam mode komunikasi access network. Data
dikirimkan dengan panjang variabel paket data maksimum sebesar 1.518 Bytes sesuai dengan Ethernet standar
IEEE 802.3ah Struktur Point to Multipoint, dimana satu OLT bisa dihubungkan sampai 32 ONU. Semua ONU
saling berbagi bandwidth 1 G melalui TDM (Time Division Multiplex).
Karena itu masing-masing ONU bisa menyediakan bandwidth max 1 Gbps untuk arah uplink atau downlink.
Transceiver optik menggunakan sistem WDM (Wavelength DivisionMultiplexer) dengan panjang gelombang
yang digunakan berbeda antara pengirim dan penerima. Upstream : 1260 . 1360 nm (1310 ± 50) , Downstream
: 1480 . 1500 nm (1490 ± 10) GEPON tidak membutuhkan beberapa protokol yang rumit untuk
mentransmisikan sinyal optik secara tepat sampai ke pelanggan, karena sinyal dari pelanggan bisa
ditransmisikan ke OLT secara terpusat.
Pada NMS (Network Management System), menggunakan SNMP (Simple Network Management Protocol)
untuk managemen elemen jaringan ONU sebagai fitur dari OAM (Operations, Administration and
Maintenance).
Pada arah downstream, GEPON bertindak sebagai shared medium, dengan frame-frame yang dikirim oleh OLT
mencapai setiap ONU. Pada arah upstream, karena sifat direksional dari coupler pasif, frame-frame data hanya
akan mencapai OLT, tidak menuju ONU lainnya. Artinya, pada arah upstream perilaku GEPON dapat
dibandingkan dengan jaringan P2P.
Tetapi, tidak seperti jaringan P2P sebenarnya, dalam GEPON frame-frame yang dikirimkan dari ONU yang
berbeda bisa bertabrakan. Sehingga pada arah upstream terdapat syarat untuk berbagi serat trunk dan
mengatur time slot transmisi ONU untuk mencegah tabrakan.
Untuk mengurus syarat koordinasi trafik yang unik pada sisi upstream GEPON menggunakan MPCP, yang
merupakan protokol berbasis frame, berdasarkan pesan-pesan kontrol MAC 64-byte, yang mengkoordinasikan
trafik upstream. Hal ini menyebabkan mekanisme pengiriman data antara upstream dan downstream berbeda.
Komponen GEPON
– Optical Line Terminal (OLT)
OLT adalah elemen jaringan Fiber To The Home (FTTH) yang menyediakan antarmuka PON menuju core
IP/Ethernet dan jaringan operasi. OLT dtempatkan pada CO (Central Office), dihubungkan ke ONU melalui PON
dengan kabel fiber, splitter dan komponen pasif lain.
OLT diatur oleh EMS. Tanggung jawab fungsionalnya meliputi konversi sinyal optik-keelektrik dan elektrik-ke-
optik, control transmisi bidireksional, multpleksing/demultipleksing sinyal dan layanan, perutean/switching
paket, fungsi operasi, administrasi, dan pemeliharaan (OAM), konvesi PON dan jaringan, dan fungsi antarmuka.
ONU merupakan elemen pada sisi pelanggan FTTH yang menyediakan antarmuka pelanggan menuju PON.
Dalam perangkat ONU menyediakan pengubah opto-electrical (melewatkan informasi yang diubah dari
framework serat optik menjadi framework logam listrik.
ONU merupakan suatu titik pembatasan, dimana merupakan akhir dari aliran optik jaringan pembawanya dan
merupakan awal dari jaringan akses pelanggan. Perbedaan ONT dan ONU yaitu ONU masih membutuhkan
perangkat NT (Network Terminal) di bagian pelanggan, sedangkan ONT bisa langsung dihubungkan dengan
user equipment.
Maksimal jumlah ONU/ONT dalam GE-PON yang bisa digunakan yaitu 32 ONU. Tanggung jawab
fungsionalnya meliputi konversi sinyal E/O dan O/E, multipleksing/demultipleksing sinyal dan layanan, dan
konversi sinyal layanan pelanggan dan PON beriringan dengan proses menyediakan berbagai antarmuka
customer premise equipment (CPE).
– Optical Splitter
Splitter merupakan perangkat yang membagi daya optik menjadi N jalur terpisah menuju pelanggan. Sebagai
penghubung antara OLT dengan ONU. Berfungsi untuk mentransmisikan sinyal input optik arah downlink
menuju port multi output, dan bisa membagi satu serat optik kedalam multi user dimana bandwidth dari serat
tersebut dibagibagi. Untuk arah uplink, me-multiplexing kanalkanal sinyal optik ONU menuju satu serat optik.
Optical splitter diklasifikasikan komponen pasif karena didalamnya tidak ada komponen aktif elektrik, hal ini
berarti tidak sensitif terhadap temperatur ataupun elemen lain yang bisa menjadi masalah dalam komponen
elektrik. Jika splitter dirancang untuk membagi daya optikdan jika P adalah daya optik yang masuk ke splitter,
level daya yang masuk ke tiap pelanggan adalah P/N.
Desain pembagi daya dengan rasio pembagi juga mungkin dan terdapat lebih dari satu splitter dalam jalur
tertentu, tergantung penerapannya. Jumlah jalur yang terbagi bisa beragam dari 2 hingga 64, tetapi biasanya
mereka berjumlah 8, 16, dan 32.
– Serat Optik
Serat optik yang biasa digunakan adalah yang berbasis standar ITU-T G.652 single mode.
Berbeda dengan GEPON, ia menggunakan line coding 8B/10B yang dimaksudkan agar adanya transisi yang
cukup antar bit. Dengan keadaan ini, desain perangkat receiver menjadi lebih mudah dan murah. Selain line
coding, GEPON lebih murah karena waktu laser on/off lebih longgar, yaitu 512 ns. Berbeda dengan GPON,
ia memiliki waktu laser on/off yang cukup cepat, yaitu 44 ns. Hal ini menyebabkan GPON memiliki
komponen yang mahal.
b. Masalah interoperabilitas
Karena banyak detail dalam standar IEEE 802.3ah yang belum dijelaskan, maka ini mendorong vendor untuk
berinovasi. Namun di satu sisi ini membuat bingung pasar dan kurangnya interoperabilitas. Misalnya, EPON
Jepang tidak bisa bekerja dengan EPON Cina