Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH BOTANI FARMASI

TRIKOMATA

Disusun oleh :
Zella Silfiyani (17334025)

DOSEN : Subaryanti, Dra.M.Si.Apt

Institut Sains dan Teknologi Nasional


Fakultas Farmasi
2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR...................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................. 2
2.1 PENGERTIAN TRIKOMATA .......................................................................................... 2
2.2 JENIS – JENIS TRIKOMATA .......................................................................................... 3
2.2.1 Trikoma Non-Glandular (tak berkelenjar) .......................................................... 3
2.2.2 Trikoma Glandular (berkelenjar) ........................................................................ 3
2.3 BENTUK - BENTUK TRIKOMATA ................................................................................. 4
2.4 FUNGSI – FUNGSI TRIKOMATA .................................................................................. 7
2.5 MANFAAT TRIKOMATA BAGI MANUSIA.................................................................... 8
2.6 JURNAL PENELITIAN TRIKOMATA DAUN PADA FAMILI SOLANACAE ....................... 9

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 19


3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 19
3.2 SARAN ....................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 20

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul :

TRIKOMATA

Adapun makalah ini telah saya usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
saya tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu saya dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan
lapang dada dan tangan terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada saya sehingga saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhirnya saya mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan informasi terhadap pembaca.

Jakarta, Januari 2018

Penyusun

( Zella Silfiyani )

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jaringan dewasa pada tumbuhan merupakan jaringan yang sel-selnya sudah tidak
membelah, namun telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi fungsi dari sel-sel hasil
pembelahan meristem. Diferensiasi ini merupakan proses perubahan jaringan meristem
menjadi jaringan-jaringan lain yang lebih kompleks. Jaringan dewasa ini meliputi jaringan
pelindung (epidermis dan jaringan gabus), jaringan dasar (parenkim), jaringan penguat
(kolenkim dan sklerenkim), dan jaringan pengangkut (xilem dan floem).
Jaringan epidermis merupakan jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ
tumbuhan, yaitu pada daun, daun bunga, buah, biji, serta pada akar dan batang sebelum
tumbuhan itu mengalami penebalan sekunder. Menurut Estiti B. Hidayat (1995) dalam
bukunya Anatomi Tumbuhan Berbiji, meskipun dari segi ontonomi tumbuhan-tumbuhan ini
seragam, namun dari segi morfologi maupun fungsi dari sel epidermisnya tidak seragam.
Fungsi khusus jaringan epidermis adalah sebagai pelindung terhadap hilangnya air akibat
penguapan, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat-zat makanan.
Selain sel epidermis biasa, terdapat sel epidermis yang telah berkembang menjadi sel
rambut, sel penutup pada stomata, serta sel lain. Adanya kutin, bahan lemak di dalam
dinding luar, membatasi transpirasi. Karena susunan sel merapat serta berkutikula yang
kaku dan kuat, maka epidermis berperan sebagai penyokong mekanik. Pada akar, adanya
kutikula tipis serta rambut akar menunjukkan bahwa epidermis akar mudah terspesialisasi
untuk penyerapan.
Di dalam tumbuhan ini, selain dinding sel, stomata, protoplas, plastida, spina, sel
kersik, velamen dan sel kipas, terdapat juga trichoma atau rambut-rambut tumbuh yang
terbentuk dari sel epidermis maupun jaringan di bawah epidermis (emergens). Dan pada
makalah ini akan dibahas mengenai rambut-rambut daun, yang disebut dengan trikoma,
macam-macam trikoma serta fungsinya pada tumbuhan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Apa saja macam-macam trikomata menurut jenisnya?
2. Apa saja macam-macam trikomata menurut bentuknya?
3. Apa saja fungsi-fungsi trikomata pada tumbuhan?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Untuk mengetahui macam-macam trikoma menurut jenisnya.
2. Untuk mengetahui macam-macam trikoma manurut bentuknya.
3. Untuk mengetahui fungsi-fungsi trikoma pada tumbuhan.

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TRIKOMATA

Trikomata yang biasa dikenal dengan Trikoma memiliki arti “Rambut – rambut yang
tumbuh” ( berasal dari bahasa Yunani ). Trikomata ini muncul dari sel – sel epidermis dan
termasuk derivat dari tumbuhan yang memiliki trikomata. Strukturnya lebih besar dan padat
seperti duri pada bunga mawar.

Trikomata terdapat pada hampir semua organ tumbuh-tumbuhan yang terletak pada
epidermisnya selama organ-organ itu hidup aktif. Di samping itu terdapat juga trikomata
yang waktu hidupnya hanya sebentar. Trikomata yang seperti ini biasanya tumbuh lebih
dahulu, menjelang atau dalam hubungan dengan pertumbuhan organ pertumbuhannya.

Kalau diperhatikan dari susunannya, maka akan didapatkan trikomata yang terdiri
dari satu sel (unicellular), dan yang multiseluler (multicellular). Yayan Sutrian (2004) dalam
Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhannya menjelaskan bahwa :
1. yang unicellular umumnya tidak bercabang, tetapi ada kalanya pula yang bercabang
meski jarang terjadi.
2. yang multicellular terdiri dari satu deretan sel atau beberapa lapisan sel, bercabang
seperti pohon – (dendroid) atau dapat juga mempunyai cabang yang memanjang dan
mendatar – (“stellate hairs”).

Menurut Netolitzky dalam Yayan Sutrian (2004), trikomata yang multiseluler terdiri
dari :
a) bagian kaki yang dikitari oleh sel-sel epidermis, dan
b) bagian badan yang menonjol ke permukaan epidermis.

Adapun bentuk sel-sel epidermis yang mengitari bagian kaki terkadang mempunyai
bentuk yang berbeda dengan bentuk sel epidermis umumnya.

2
Terkadang trikomata ini juga berbentuk pendek yang tampak berupa penonjolan-
penonjolan pada permukaan epidermis, bagaikan bukit-bukit kecil. Oleh para ahli bagian
trichoma seperti ini disebut Papilla. Papilla merupakan alat sekresi yang biasanya
mengeluarkan semacam lendir. Papilla yang tidak mengeluarkan sejenis lendir melainkan
hanya mengeluarkan air, disebut Papullae.

2.2 JENIS – JENIS TRIKOMATA

Kegunaan trikomata dalam taksonomi cukup dikenal. Kadang-kadang famili tertentu


dapat dikenal dengan mudah dari macam trikomatanya. Menurut Estiti B. Hidayat (1995),
trikoma dapat dibagi menjadi beberapa jenis :
a) Trikomata yang tidak menghasilkan secret.
b) Trikomata yang menghasilkan sekret.

2.2.1 Trikoma Non-Glandular (tak berkelenjar)

Estiti (1995) dalam bukunya menyebutkan bahwa trikoma non-glandular ini ada
bermacam-macam bentu, yaitu:
1. Rambut bersel satu atau bersel banyak dan tidak pipih, misalnya pada Lauraceae,
Moraceae, Triticum, Pelargonium dan Gossypium. Pada Gossypium, serat kapas
merupakan rambut epidermis bersel satu dari kulit biji dan dapat mencapai panjang 6
cm.
2. Rambut sisik yang memipih dan bersel banyak, ditemukan tanpa tangkai (sesil) pada
daun duren (Durio zibethinus) atau bertangkai pada Olea.
3. Rambut bercabang dan bersel banyak. Bentuknya dapat seperti bintang, misalnya
rambut di bagian bawah daun waru (Hibiscus tiliaceus) atau seperti tempat lilin pada
Verbascum.
4. Rambut akar merupakan pemanjangan sel epidermis dalam bidang yang tegak lurus
permukaan akar. Sel berbentuk bulat panjang, mencapai panjang 80 – 1500 mikrometer
dengan garis tengah 5 – 17 mikrometer. rambut akar memiliki vakuola besar dan
biasanya berdinding tipis.

Sama dengan pendapat yang diungkapkan Estiti (1995), Sumardi (2007) juga
menyebutkan bahwa:
1. Rambut uniseluler sederhana / multiseluler uniseriat : umumnya dijumpai pada
Lauraceae, Moraceae, Triticum, Hordeum, Gossypium (rambut biji), Ceiba pentandra
(rambut buah).
2. Rambut skuamiform (bentuk sisik) yang multiseluler dan memipih secara nyata sekali
tidak bertangkai duduk disebut sisik bertangkai rambut berbentuk perisai (peltata).
3. Rambut multiseluler yang berbentuk bintang (stelata) atau berbentuk seperti tepat lilin
(kandelabrum) Rambut bintang seperti pada Styrax officinalis dan Hibiscus tiliaceus.

2.2.2 Trikoma Glandular (berkelenjar)

Trikoma sekresi ini dapat bersel satu, bersel banyak, atau berupa sisik, yang salah
satu selnya mempunyai fungsi sekresi sebagai sel atau jaringan sekretori. Trikoma bersel

3
banyak yang sederhana terdiri dari tangkai dengan kepala bersel satu atau bersel banyak.
Trikoma seperti ini misalnya terdapat pada daun tembakau. Trikoma yang terdiri dari
bagian tangkai dan kepala, umumnya fungsi sekresi di bagian kepala.

Trikoma kelenjar yang menghasilkan sekret yang kental dan lengket, dan yang
biasanya terdiri dari tangkai dan kepala bersel banyak dinamakan koleter. Trikoma
seperti ini ditemukan berkelompok pada tunas muda, dan sekret yang dihasilkannya
menjaga tunas dari kekeringan. Jenis trikoma kelenjar lain adalah kelenjar cerna yang
terdapat pada tumbuhan pemakan serangga seperti Nephenthes.

Pada tumbuhan sering dijumpai berbagai macam trikomata glandular, yaitu sebagai
berikut.
1. Trikomata hidatoda, terdiri dari sel tangkai dan beberapa sel kepala dan mengeluarkan
larutan. Misalnya pada keluarga keladi (Araceae).
2. Kelenjar garam, terdiri dari sebuah sel kelenjar besar dengan tangkai yang pendek,
misalnya pada tumbuhan bakau.
3. Kelenjar madu, berupa rambut bersel satu atau lebih dengan plasma yang kental dan
mampu mengeluarkan madu ke permukaan sel, misalnya pada tanaman pisang.
4. Rambut gatal, berupa sel tunggal dengan pangkal berbentuk kantung dan ujung
runcing. Isi sel menyebabkan rasa gatal. Misalnya pada rambut sengat kemaduh
(Laportea stimulans).

2.3 BENTUK - BENTUK TRIKOMATA

1. Tipe Tanduk

Tipe ini dapat di temukan pada epidermis daun labu.

2. Tipe Sisik

tipe ini dapat di temukan pada epidermis daun durian ( Durio Zibetinus )

4
3. Tipe Bintang

Tipe ini dapat di temukan pada epidermis tanduk rusa.

4. Tipe Rambut

Tipe ini dapat di temukan pada epidermis batang bunga pukul empat.

5. Tipe Glandulahair

Tipe ini dapat di temukan pada daun tembakau. pada daun tembakau ini trikoma
memiliki fungsi khusus untuk melindungi diri dari gangguan luar. karena dapat
menghasilkan cairan sel yang mengandung racun yang di sebut Stinging hairs.
Sehingga apabila terkena kulit manusia dapat mengakibatkan gatal-gatal dan reaksi
alergi. Racun yang terkandung pada tipe trikoma ini memiliki komposisi diantara Na-
formiat,histamin dan asetilkholin.

5
6. Tipe Papilla

Tipe papilla ini berbentuk tonjolan-tonjolan kecil. tonjolan ini kebanyakan berisi
lendir, namun kalau yang sekretnya air di sebut dengan Papullae. Contohnya bisa di
lihat pada kelopak bunga mawar. tonjolan yang berisi sekret inilah yang dapat
memberikan aroma wangi pada bunga.

7. Tipe Benang

Tipe ini dapat di temukan pada kapas.

8. Tipe Seperti Butiran Beras

Tipe ini dapat di temukan pada daun sawo kecik

6
9. Tipe Bergerigi

Tipe ini dapat di temukan pada daun serae.

2.4 FUNGSI – FUNGSI TRIKOMATA

Trikoma memiliki fungsi yang spesifik terhadap masing-masing organ tumbuhan. Di


antaranya adalah (Fahn, 1991):

1. Pada akar :

a) Berfungsi untuk menyerap air dan unsur-unsur hara.


b) Berfungsi untuk mengurangi besarnya penguapan.
c) Rambut gatal yang berfungsi untuk mengurangi gangguan yang disebabkan oleh
hewan maupun manusia.
d) Membuat biji menjadi ringan, sehingga memudahkan menerbangkan biji dan
membantu penyerbukan.
e) Mempercepat pertumbuhan biji, karena mudah diserap air.
f) Mencegah serangga yang akan merusak biji.
g) Pada nektaria, akan menghasilkan madu untuk menarik perhatian serangga yang
nantinya akan membantu dalam penyerbukan.
h) Pada kepala putik, akan mengeluarkan zat perekat sehingga serbuk sari akan
mudah melekat.
i) Mengurangi besarnya penguapan air.
j) Mempermudah untuk memanjat.
2. Pada epidermis daun dan batang untuk mengurangi penguapan dan gangguan mekanik.
3. Pada bunga Lonicera, rambut – rambut yang terdapat pada epidermis yang berbatas
pada petal mengeluarkan nektar.
4. Pada rambut kepala putik, mengeluarkan perekat untuk melekatnya polen.
5. Pada biji, untuk mengeringkan dan mempermudah penyebaran oleh angin.
6. Menahan dari petikular – petikular.

7
2.5 MANFAAT TRIKOMATA BAGI MANUSIA

Banyak kegunaan trikoma yang dimanfaatkan oleh manusia, di antaranya adalah:

1. Rambut biji kapas (Gossypium sp) bahan penting untuk tekstil.


2. Rambut buah kapok (Ceiba pentandra) bahan kasur.
3. Rambut kelenjar daun Mentha piperita bahan obat mengandung minyak permen.
4. Rambut kelenjar daun teh (Camellia sinensis) aroma pada air teh.

8
2.6 JURNAL PENELITIAN TRIKOMATA DAUN PADA FAMILI SOLANACAE

9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pambahasan tersebut di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai


berikut:

1. Trikomata yang biasa dikenal dengan Trikoma memiliki arti “Rambut – rambut yang
tumbuh” ( berasal dari bahasa Yunani ).
2. Trikoma unicellular, umumnya tidak bercabang, tetapi ada kalanya pula yang bercabang
meski jarang terjadi.
3. Trikoma multicellular, terdiri dari satu deretan sel atau beberapa lapisan sel, bercabang
seperti pohon atau dapat juga mempunyai cabang yang memanjang dan mendatar.
4. Trikoma glanduler, yaitu trikoma yang menghasilkan kelenjar, trikoma sekresi ini dapat
bersel satu, bersel banyak, atau berupa sisik.
5. Trikoma non-glanduler, yaitu trikoma yang tidak menghasilkan kelenjar.
6. Bentuk – bentuk trikomata : tipe tanduk, tipe sisik, tipe bintang, tipe rambut, tipe
gladulahair, tipe palilla, tipe benang, tipe seperti butiran beras, tipe bergerigi.
7. Pada akar berfungsi untuk menyerap air dan unsur-unsur hara. Berfungsi untuk
mengurangi besarnya penguapan. Rambut gatal yang berfungsi untuk mengurangi
gangguan yang disebabkan oleh hewan maupun manusia. Membuat biji menjadi ringan,
sehingga memudahkan menerbangkan biji dan membantu penyerbukan. Mempercepat
pertumbuhan biji, karena mudah diserap air. Mencegah serangga yang akan merusak
biji. Pada nektaria, akan menghasilkan madu untuk menarik perhatian serangga yang
nantinya akan membantu dalam penyerbukan. Pada kepala putik, akan mengeluarkan
zat perekat sehingga serbuk sari akan mudah melekat. Mengurangi besarnya
penguapan air. Mempermudah untuk memanjat.
8. Pada epidermis daun dan batang untuk mengurangi penguapan dan gangguan mekanik.
9. Pada bunga Lonicera, rambut – rambut yang terdapat pada epidermis yang berbatas
pada petal mengeluarkan nektar.
10. Pada rambut kepala putik, mengeluarkan perekat untuk melekatnya polen.
11. Pada biji, untuk mengeringkan dan mempermudah penyebaran oleh angin.
12. Menahan dari petikular – petikular.
13. Guna trikomata bagi manusia : Rambut biji kapas (Gossypium sp) bahan penting untuk
tekstil. Rambut buah kapok (Ceiba pentandra) bahan kasur. Rambut kelenjar daun
Mentha piperita bahan obat mengandung minyak permen. Rambut kelenjar daun teh
(Camellia sinensis) aroma pada air teh.

3.2 SARAN

Menurut saya, dengan adanya penelitian tentang trikomata dan jaringan tumbuhan
lainnya, kita sebagai manusia dapat mengetahui bagian – bagian dan bentuk tumbuhan
secara lebih detail.
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber
yang lebih banyak dan dapat di pertanggung jawabkan

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas XI untuk SMA dan
MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 386.
2. http://www.nafiun.com/2012/12/struktur-dan-fungsi-trikomata-pada-
tumbuhan.html?m=1
3. Campbel, Neil A. 2000. Biologi. Jakarta: Erlangga
4. Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press
5. Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB
6. Yayan, Sutrian. 2004. Anatomi Tumbuhan. Bandung: ITB
7. Sumardi dan Marianti. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta: Graha Ilm
8. http://www.sridianti.com/6-fungsi-trikoma-pada-tumbuhan.html
9. https://media.neliti.com/media/publications/119320-ID-studi-trikoma-daun-pada-
famili-solanacea.pdf

20

Anda mungkin juga menyukai