Anda di halaman 1dari 18

TUGAS TERSTRUKTUR

MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN (NNNM)

DEMOKRASI

Oleh:

Desiana Sisianawati P (A0A017020)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2017
KATA PENGAN TAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, akan berkah, rahmat
serta hidayahNya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas terstruktur
maksud untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah yang kami ambil.

Pada kesempatan ini kelompok kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Shofiyulloh, S.HI., M.HI. selaku dosen mata kulah sekaligus pembimbing


tugas terstruktur.
2. Semua pihak yang telah membantu memberikan informasi tambahan tentang
demokrasi.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan yang membutuhkannya.

Purwokerto, Maret 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGAN TAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 3

II. PEMBAHASAN ............................................................................................. 4


A. Pengertian ..................................................................................................... 4
B. Ciri-ciri Demokrasi ...................................................................................... 5
D. Jenis-jenis dan prinsip demokrasi di Indonesia ............................................ 6
E. Sistem demokrasi di Indonesia dalam kaitan dengan kebebasan warga
negara ......................................................................................................... 10
F. Pelaksanaan demokratisasi dan kebebasan warga negara ke depannya di
Indonesia ditinjau dari sudut hukum ketatanegaraan ................................. 11

III. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 13


A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
B. Saran ........................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15

iii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demokrasi merupakan tema sentral perubahan ekonomi-politik dunia


dewasa ini , yang didalamnya tercakup berbagai persoalan yang saling berkait satu
sama lain. Demokrasi telah menjadi objek studi yang sangat luas rentang
pembahasannya. Ada yang menekankan pada pendekatan atau masalah nilai dan
budaya ( Almond dan Verba, 1984; Harrison dan Huntington, 2000 ), model dan
bentuk baru demokrasi (Held, 1986 dan 1999; Dahl, 1999), masalah-masalah
civil-society (Diamond, 1992), masalah civilian supremacy upon military
(Huntington, 1956; Diamond dan Plattner (ed.), 2000), tingkatan modernisasi
demokrasi (Apter, 1987; Diamond, Linz, and Lipset (eds.), 1990; International
IDEA, 2001), pilihan strategistrategi demokrasi; O'Donnell dan Schmitter, 1993;
Huntington, 1991), lembaga-lembaga demokrasi (Linz and Valenzuela (ed.),
1994).. Secara subtantif acuannya adalah prinsip kedaulatan rakyat. Rakyatlah
yang berdaulat, bukan penguasa. Demokrasi lahir diera Yunani kuno sekitar abad
kelima sebelum masehi, saat itu polis (Negara-kota) Atena yang
mempraktekkannya dengan penduduk hanya sekitar 20-40 ribuan jiwa. Karena
jumlah penduduknya yang relative kecil memungkinkan diterapkannya demokrasi
langsung ( direct democracy ) Wujudnya adalah sidang rakyat (ecclesia) berkala
dimana warga polis dapat terlihat langsung dan terbuka sebagai partisipan. Ketika
itu Atena ingin mewujudkan demokrasi sesuai makna idealnya, rakyatlah yang
memerintah dirinya sendiri, membuat peraturan sendiri, dan mengelola keperluan
hidup bersama secara sendiri, termasuk memilih pemimpin tanpa diwakili
sekolompok orang yang mengklaim diri sebagai wakil rakyat. Jadi sistemnya
tidak mengintrodusir lembaga perwakilan yang kita kenal saat ini. Sayangnya
demokrasi polis ala Yunani tersebut bukanlah model demokrasi sejati karena
hanya dapat dinikmati sekelompok kecil orang yang berstatus warga Negara.
Golongan sosial tertentu seperti budak, wanita dan pendatang dianggap tak punya

1
hak milik sehingga tidak berhak berstatus warga Negara sehingga tidak punya hak
pilih dan hak berpartisipasi dalam menentukan kehidupan pemerintahan.Dalam
perkembangannya, demokrasi polis itu akhirnya ketika Negara-kota ( city state )
berubah menjadi Negara-bangsa ( nation state ) Dengan luas wilayah dan
penduduk yang umumnya jauh lebih besar dan plural membuat direct democracy
sulit dipraktekan sehingga lahirlah demokrasi tidak langsung atau perwakilan
(indirect democracy atau representative democracy ), rakyat menyerahkan
kekuasaan politiknya pada lembaga perwakilan
Di indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada awalnya.
Namun, dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai dari era reformasi
1998 sampai saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi. Meskipun masih
terdapat beberapa kekurangan dan tantangan disana sini. Sebagian kelompok
merasa merdeka dengan diberlakukannya sistem domokrasi di Indonesia. Artinya,
kebebasan pers sudah menempati ruang yang sebebas-bebasnya sehingga setiap
orang berhak menyampaikan pendapat dan aspirasinya masing-masing.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diketahui rumusan masalah sebagai
beikut :
1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi ?
2. Apasajakah ciri-ciri demokrasi ?
3. Apa saja jenis-jenis dan prinsip demokrasi di Indonesia ?
4. Bagaimana system demokrasi di Indonesia dalam kaitan dengan kebebasan
warga negara?
5. Bagaimana pelaksanaan demokratisasi dan kebebasan warga negara ke
depannya di Indonesia ditinjau dari sudut hukum ketatanegaraan?

2
C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian demokrasi.


2. Mengetahui ciri-ciri demokrasi
3. Mengetahui jenis-jenis dan prinsip demokrasi di Indonesia.
4. Mengetahui system demokrasi di Indonesia dalam kaitan dengan
kebebasan warga negara.
5. Mengetahui pelaksanaan demokratisasi dan kebebasan warga negara ke
depannya di Indonesia ditinjau dari sudut hukum ketatanegaraan.

3
II. PEMBAHASAN

A. Pengertian

Kata “Demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat,
dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartkan sebagai
pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme system
pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat
(kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara
tersebut. Pada intinya, yang banyaklah yang menang dan yang banyak dianggap
sebagai suatu kebenaran. Demokrasi berasal dari kata demos dan kratos. Artinya,
pola pemerintahan yang berasal dari rakyat. Bisa juga pemerintah (Presiden)
dipilih oleh para wakil rakyat. Maknanya, kekuasaan tertinggi berada di tangan
rakyat. Demokrasi dikembangkan untuk menumbuhkan partisipasi rakyat, bukan
partisipasi seseorang atau kelompok. Peran rakyat (baca : publik) lebih dihargai
karena berperan penting dalam mengambil keputusan untuk kepentingan publik.
Sebut saja, dalam menentukan seorang Kepala Daerah, Bupati, Gubernur, dan
Presiden sebagai kepala negara dalam system demokrasi harus dipilih oleh rakyat.
Kekuasaan itu tidak didapat atas dasar kekuasan belaka, atau karena ditunjuk
orang atau kelompok elite tertentu. Kekuasaan hanya didapat oleh seseorang
setelah ia dinilai oleh publik mempunyai kompetensi dan kejujuran dalam
kepemimpinan. Kekuasaan didapat harus melalui pemilihan dengan suara
terbanyak. Inilah esensi demokrasi dan adanya peran penting dari publik. Tak
peduli, apakah seseorang miskin, buta huruf atau taat beragama atau tidak, nilai
suara tetap sama dengan orang kaya, pandai, dan orang yang dinilai saleh

4
B. Ciri-ciri Demokrasi

Ciri-ciri sistem demokrasi dimaksudkan untuk membedakan penyelenggaraan


pemerintahan Negara yang demokratis, yaitu:
1) Memungkinkan adanya pergantian pemerintahan secara berkala;
Anggota masyarakat memiliki kesempatan yang sama menempati kedudukan
dalam pemerintahan untuk masa jabatan tertentu, seperti; presiden, menteri,
gubemur dsb;
2) Adanya pengakuan dan anggota masyarakat terhadap kehadiran tokoh-tokoh
yang sah yang berjuang mendapatkan kedudukan dalam pemerintahan;
sekaligus sebagai tandingan bagi pemerintah yang sedang berkuasa;
3) Dilakukan pemilihan lain untuk memilih pejabat-pejabat pemerintah tertentu
yang diharapkan dapat mewakili kepentingan rakyat tertentu;
Agar kehendak masing-masing golongan dapat diketahui oleh pemenntah
atau anggota masyarakat lain, maka harus diakui adanya hak menyatakan
pendapat (lisan, tertulis, pertemuan, media elektronik dan media cetak, dsb);
4) Pengakuan terhadap anggota masyarakat yang tidak ikut serta dalam
pemilihan umum.

Ciri-ciri kepribadian yang demokratis:


a) Menerima orang lain;
b) terbuka terhadap pengalaman dan ide-ide baru;
c) bertanggungjawab;
d) Waspada terhadap kekuasaan;
e) Toleransi terhadap perbedaan-perbedaan;
f) Emosi-emosinya terkendali;
g) Menaruh kepercayaan terhadap lingkungan

5
D. Jenis-jenis dan prinsip demokrasi di Indonesia
Jenis-jenis demokrasi

Demokrasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan berbagai


aspek. Berikut jenis-jenis demokrasi yang ada di berbagai negara:
A. Jenis-jenis Demokrasi berdasarkan cara penyaluran aspirasi rakyat
1) Demokrasi Langsung: Demokrasi langsung adalah sistem demokrasi yang
memberikan kesempatan kepada seluruh warga negaranya dalam
permusyawaratan saat menentukan arah kebijakan umum dari negara atau
undang-undang. Bisa dikatakan demokrasi langsung adalah demokrasi
yang bersih karena rakyat diberikan hak mutlak untuk memberikan
aspirasinya.
2) Demokrasi Tidak Langsung: Demokrasi tidak langsung adalah sistem
demokrasi yang dijalankan menggunakan sistem perwakilan.
B. Jenis-jenis Demokrasi berdasarkan yang dijadikan prioritas atau titik
perhatian
1) Demokrasi Material.
2) Demokrasi Formal
3) Demokrasi Campuran
C. Jenis-jenis Demokrasi berdasarkan prinsip ideology.
1) Demokrasi Rakyat: Demokrasi rakyat(proletar) adalah sistem demokrasi
yang tidak mengenal kelas sosial dalam kehidupan. Tidak ada pengakuan
hak milik pribadi tanpa ada paksaan atau penindasan tetapi untuk
mencapai masyarakat yang dicita-citakan tersebut dilakukan dengan cara
kekerasan atau paksa atau dengan kata lain negara adalah alat untuk
mencapai cita-cita kepentingan kolektif.
2) Demokrasi Konstitusional: Demokrasi konstitusional adalah demokrasi
yang dilandaskan kebebasan setiap orang atau manusia sebagai makhluk
sosial. Hobbe, Lockdan Rousseaue mengemukakan pemikirannya tentang
negara demokrasi bahwa negara terbentuk disebabkan oleh benturan
kepentingan hidup orang yang hidup bermasyarakat. Ini mengakibatkan

6
terjadinya penindasan diantara mereka. Oleh sebab itu kumpulan orang
tersebut membentuk komunitas yang dinamakan negara atas dasar
kepentingan bersama. Akan tetapi fakta yang terjadi kemudian adalah
munculnya kekuasaan berlebih atau otoriterianisme.
D. Jenis-jenis Demokrasi berdasarkan kewenangan dan hubungan antara alat
kelengkapan negara
1) Demokrasi Sistem Parlementer
2) Demokrasi Sistem Presidensial
E. Jenis-jenis Demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak masyarakat, terbagi
menjadi dua yaitu :
1) Demokrasi Langsung : Suatu sistem demokrasi yang melibatkan seluruh
rakyat secara langsung dalam menentukan berbagai kebijakan umum,
urusan negara dan permusyawaratan dalam suatu negara.
2) Demokrasi Tidak langsung : Demokrasi tidak langsung ialah suatu sistem
demokrasi untuk menyalurkan keinginan warga atau rakyatnya melalui
perwakilan dari parlemen.
F. Jenis-jenis Demokrasi berdasarkan hubungan antar alat negara
1) Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum yang merupakan salah
satu macam demokrasi dimana rakyat memilih perwakilannya untuk
menjabat di parlemen, akan tetapi tetap terkontrol oleh pengaruh rakyat.
2) Sistem parlementer yang merupakan demokrasi perwakilan dimana adanya
hubungan yang kuat antara badan eksekutif dan badan legislatif. Ciri
utama sebuah negara yang menganut sistem parlementer ialah adanya
parlemen dalam sistem pemerintahannya.
3) Sistem pemisahan kekuasaan yang merupakan demokrasi perwakilan
dimana jabatan legislatif terpisah dari eksekutif, sehingga keduanya tidak
berkaitan secara langsung seperti sistem demokrasi parlementer.
4) Sistem referendum dan inisiatif rakyat yang dimaksud ialah gabungan
antara demokrasi perwakilan dengan demokrasi langsung.
G. Jenis-jenis Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi

7
1) Demokrasi Liberal merupakan Kebebasan individu yang lebih ditekankan
dan mengabaikan kepentingan umum
2) Demokrasi Rakyat merupakan demokrasi yang didasarkan pada paham
sosialisme dan komunisme dan lebih mengutamakan kepentingan umum
atau negara.
3) Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang ada di Indonesia
bersumberkan pada nilai-nilai sosial budaya bangsa serta berazaskan
musyawarah mufakat dengan memprioritaskan kepentingan seluruh
msyarakat atau warga negara. Demokrasi pancasila fokus pada
kepentingan dan aspirasi serta hati nurani rakyat. Sampai saat ini
Indonesia menganut demokrasi pancasila yang bersumber pada falsafah
pancasila.
Prinsip Demokrasi
Suatu Negara dikatakan demokratis apabila system pemerintahannya
mewujudkan prinsip-pnnsip demokrasi. Robert. Dahi (Sranti, dkk; 2008)
menyatakan terdapat beberapa prinsip demokrasi yang harus ada dalam system
pemerintahan Negara demokrasi, yaitu:
1) Adanya control atau kendali atas keputusan pemerintah. Pemerintah dalam
mengambil keputusan dikontrol oleh lembaga legislative (DPR dan
DPRD).
2) Adanya pemilihan yang teliti dan jujur. Demokrasi dapat berjalan dengan
baik apabila adanya partisipasi aktif dan warga Negara dan partisipasi
tersebut dilakukan dengan teliti dan jujur.Warga Negara diberi informasi
pengetahuan yang akurat dan dilakukan dengan jujur.
3) Adanya hak memilih dan dipilih. Hak untuk memilih, yaitu memberikan
hak pengawasan rakyat terhadap pemerintahan, serta memutuskan pilihan
terbaik sesuai tujuan yang ingin dicapai rakyat. Hak dipilih yaitu
memberikan kesempatan kepada setiap warga Negara untuk dipilih dalam
menjalankan amanat dari warga pemilihnya.

8
4) Adanya kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman. Demokrasi
membutuhkan kebebasan dalam menyampaikan pendapat, bersenkat
dengan rasa aman.
5) Adanya kebebasan mengakses informasi. Dengan membutuhkan informasi
yang akurat, untuk itu setiap warga Negara harus mendapatkan akses
informasi yang memadai. Setiap keputusan pemerintah harus
disosialisasikan dan mendapatkan persetujuan DPR, serta menjadi
kewajiban pemenntah untuk memberikan inforrnasi yang benar.
6) Adanya kebebasan berserikat yang terbuka. Kebebasan untuk berserikat ini
memberikan dorongan bagi warga Negara yang merasa lemah, dan untuk
memperkuatnya membutuhkan teman atau kelompok dalam bentuk
serikat.
7) Untuk mengukur pelaksanaan pemerintahan demokrasi, perlu diperhatikan
beberapa parameter demokrasi, yaitu:
8) Pembentukan pemerintahan melalui pemilu. Pembentukan pemerintahan
dilakukan dalam sebuah pemilihan umum yang dilaksanakan dengan teliti
dan jujur.
9) Sistem pertanggungjawaban pemerintah. Pemerintahan yang dihasilkan
dan pemilu harus mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan
dan dalam periode tertentu.
10) Penganturan system dan distribusi kekuasaan Negara. Kekuasaan Negara
dijalankan secara distributive untuk menghindari penumpukan kekuasaan
dalam satu tangan (legislative, eksekutiv, dan yudikatif).
11) Pengawasan oleh rakyat. Demokrasi membutuhkan system pengawasan
oleh rakyat terhadap jalannya pemerintahan, sehingga terjadi mekanisme
yang memungkinkan chek and balance terhadap kekuasaan yang
dijalankan eksekutif dan legislative.

9
E. Sistem demokrasi di Indonesia dalam kaitan dengan kebebasan warga
negara

Prinsip Dan Jaminan Hak Warga Negara Menurut UUD 1945.


Sebagai negara demokrasi kebebasan berpendapat tidak harus menjadi
sekedar bebas mengemukakan pendapat tetapi harus bertanggung jawab dan
beretika dalam berpendapat. Menentukan parameter nilai etika dalam berpendapat
yang ideal sangat sulit. Setiap upaya penentuan batas nilai etika berpendapat akan
divonis sebagai pengebirian berpendapat. Bahkan undang undang baru seperti
Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang diciptakan
oleh para ahli hukum dan pendekar demokrasi saja dianggap mengkebiri
kebebasan berpendapat. Etika berpendapat tersebut tidak perlu harus sesuai
dengan etika adat ketimuran atau etika kesopanan. Tetapi layaknya dalam
berpendapat harus sesuai dengan fakta yang sebenarnya tanpa harus
men”justifikasi” fakta yang masih belum jelas. Artinya, dalam kebebasan
berpendapat tidak boleh memutarkan balikkan fakta kebenaran yang ada. Bila hal
ini terjadi akan merupakan fitnah dan pencemaran nama baik. Bila etika
berpendapat hanya melanggar etika adat, budaya dan kesopanan tidak terlalu
masalah karena sangsi yang didapat hanyalah sekedar sangsi sosial. Kebebasan
berpendapat/mengemukakan pendapat merupakan hak untuk setiap WNI yang
dijamin oleh UUD 1945, bahkan hak kebebasan berpendapat menempati
kedudukan yang paling tinggi dalam aas-asas demokrasi dan liberalisasi, hanya
saja hak tersebut tetap ada koridor atau batasan hukumnya. Ada juga yang
penyalurannya lewat lembaga perwakilan di DPR atau DPRD dan hak kebebasan
berpendapat tidak boleh melanggar daripada hak-hak orang lain karna pada dasarnya
setiap warga negara memiliki hak kebebasan berpendapat yang posisinya sama. Dalam
menggunakan hak mengemukakan pendapat yang dianut negara kita, kita harus
memegang prinsip bebas dan bertanggung jawab. Bebas artinya, bahwa segala ide,
pikiran atau pendapat, dapat dikemukakan secara bebas tanpa ada tekanan dari siapapun
juga. Sedangkan bertanggung jawab artinya, bahwa ide, pikiran atau pendapat tersebut
mesti dilandasi oleh akal sehat, niat baik dan norma-norma yang berlaku.

10
Warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum berkewajiban dan
bertanggung jawab untuk :
1) Menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain
2) Menghormati aturan-aturan moral yg diakui umum
3) Mentaati hukum dan peraturan yang berlaku
4) Menjaga keamanan dan ketertiban umum
5) Menjaga keutuhan persatuan kesatuan bangsa

F. Pelaksanaan demokratisasi dan kebebasan warga negara ke depannya


di Indonesia ditinjau dari sudut hukum ketatanegaraan

Paska reformasi bangsa Indonesia adalah negara demokrasi dan negara


hukum yang melindungi setiap warga negara dalam melakukan setiap bentuk
kebebasan berpendapat, menyampaikan gagasan baik secara lisan maupun tulisan,
hal ini dilindungi peraturan perundang-undangan di Indonesia baik di dalam
batang tubuh UUD 1945 pasal 28, maupun diatur secara jelas dalam Undang-
Undang Nomor 12 tahun 2005 mengenai jaminan hak-hak sipil dan politik,
dimana poin-poin hak yang harus dilindungi oleh negara mengenai hak
berpendapat, hak berserikat, hak memilih dan dipilih, hak sama di hadapan hukum
dan pemerintahan, hak mendapatkan keadilan.
Konstitusi Indonesia, UUD 1945, menjelaskan bahwa Indonesia adalah
sebuah negara demokrasi. Presiden dalam mejalankan tugasnya harus bertanggung
jawab kepada DPR dan MPR sebagai wakil rakyat. Oleh karena itu secara
hirearki, rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi melalui system perwakilan
melalui pemerintah. Pada era presidensial Sukarno, Indonesia sempat menganut
demokrasi terpimpin 1956, Indonesia juga sempat menggunakan demokrasi
Pancasila pada era presiden Suharto. Setelah era Suharto, Indonesia kembali
menjadi negara demokrasi yang benar-benar demokrasi. Pemilu demokrasi yang
diselenggarakan tahun 199 dan pada tahun 2004, untuk pertama kali bangsa
Indonesia menyelenggarakan pemilu presiden. Dan ini adalah sejarah baru dalam
kehidupan demokrasi di Indonesia, dan perkembangan demokrasi dan kebebasan

11
berpendapat bagi warga negara ini akan terus berproses seiring dengan dinamika
rakyat Indonesia dan system ketatanegaraan yang ada. Konsep demokrasi di
NKRI dapat dipandang sebagai sebuah mekanisme dan citacita untuk
mewujudkan suatu kehidupan berkelompok yang sesuai dengan apa yang terdapat
dalam UUD 1945 yang disebut kerakyatan.
Dapat disimpulkan bahwa konsep demokrasi atau pemerintahan rakyat
yang diterapkan di Indonesia, berdasarkan peda tiga hal, yaitu :
1) Nilai-nilai falsafah Pancasila atau pemerintahan itu sendiri, dari,
oleh dan untuk rakyat berdasarkan sila-sila dari Pancasia
2) Transformasi nilai-nilai pada bentuk dari system pemerintahan
3) Merupakan konsekuensi dan komitmen terhadap nilai-nilai
Pancasila dan UUD 1945.
Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi di
pemerintahan Indonesia adalah pengakuan HAM, hakikat manusia, yaitu pada
dasarnya warga negara mempunyai harkat dan martabat yang sama dalam
hubungan social sesame warga negara. Demi terjaminnya tegaknya system
demokrasi dan tegaknya keadilan, serta HAM, maka keberadaan negara hukum,
adalah mutlak. Konstitusi baru ideal jika ada jaminan kebebasan HAM,
perumusan dan pembatasan terhadap kekuasaan pemerintah, serta control yang
kuat terhadap pelaksanaan kekuasan pemerintah itu sendiri.

12
III. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasaan diatas dapat disimpulkan bahwa


1. Kata demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan negara atau
masyarakat, dimana warga negara dewasa turut berpartisipasi dalam
pemerintahan melalui wakilnya yang diplih melalui pemilu. Pemerintahan
di Negara demokrasi juga mendorong dan menjamin kemerdekaan
berbicara, beragama, berpendapat, berserikat setiap warga Negara,
menegakan rule of law, adanya pemerintahan menghormati hak-hak
kelompok minoritas; dan masyarakat warga Negara memberi peluang yang
sama untuk mendapatkan kehidupan yang layak.
2. Demokrasi dapat memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat yang
demokratis, yaitu Kesetaraan sebagai warga Negara, memenuhi
kebutuhan-kebutuhan umum, pluralisme dan kompromi, menjamin hak-
hak dasar, dan pembaruan kehidupan social.
3. Kebebasan untuk mengeluarkan pendapat adalah prinsip universal dalam
negara demokratis. Negara atau pemerintah menciptakan kondisi yang
baik dan dijamin oleh Kovenan Internasional tentang Hak Sosial, Ekonomi
dan Budaya
4. Sebagai sebuah Negara, Indonesia belum mencapai pada tahapan
pelaksanaan demokrasi yang substansial, yaitu perwujudan sikap-sikap
dan perilaku warga negara yang demokratis. Hal ini tampak bukan hanya
pada masyarakat itu sendiri, tetapi juga pada pemerintahannya. Karena itu,
tidak mengherankan, sebagai salah satu contoh, jika kericuhan dan
anarkhis pada pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah, masih terus
mewarnai proses demokrasi di Indonesia, yang kecenderungannya dari
waktu ke waktu terus meningkat.

13
B. Saran

1. Kebebasan berpendapat di muka umum sering melenceng dari aturan yang


sebenarnya, dimana kehendak dari masing-masing individu dikeluarkan dengan
sebebas-bebasnya tanpa memperhatikan lagi batasan-batasan yang ada. Maka
dari itu kita harus mengetahui sampai mana kita bebas mengeluarkan pendapat
sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang 1945.
2. Untuk menjamin tegaknya demokrasi dan kebebasan warga negara dalam
menyampaikan pendapatnya, maka pendidikan politik bagi warga negara
sangat perlu terus dilakukan baik formal maupun informal, sehingga
kedaulatan berpolitik warga negara makin mengikat sejalan dengan sistem
ketatanegaraan kita ke depan yang makin menuntut partisipasi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2010. Tuntas Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:Graha Pustaka


Miriam Budiarjo, 1991, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Rogaiyah, Alfitri. 2009. Jurnal PPKn dan Hukum:Demokrasi Kesetaraan atau
Kesenjangan. Universitas Sriwijaya. Sumatera Selatan
Sumarsono. S. Sunarso, Agus Mansyur, Hamdan, dkk, 2001, Pendidikan
Kewarganegaraan,Jakarta: Gramedia.
Jailani.2015.Sistem Demokrasi di Indonesia di Tinjau dari Sudut Hukum
Ketatanegaraan.Sistem Demokrasi, Sudut Hukum, Ketatanegaraan. Jurnal
Inovatif, Volume VIII Nomr 1 Januari 2015

15

Anda mungkin juga menyukai