Anda di halaman 1dari 4

(Audit Cycle Capital Acquisition and

Repayment)-Pengujian Subtantif terhadap


Ekuitas Pemegang Saham
Hany Nur Setiya Putri
2014017056
4a2

Modal Sendiri
Perusahaan perseorangan, modal sendiri di neraca ditulis dengan akun Modal atas
nama seseorang dan akun Prive atas nama pemilik perusahaan. Firma atau CV modal
sendiri disajikan di neraca dengan akun Modal atas nama tiap-tiap sekutu, serta akun
Prive atas nama setiap sekutu yang bersangkutan. Jika PT, modal sendiri ditunjukkan
dengan akun Modal Saham, Paid-in Capital, Treasury Stock, Saldo Laba, dan
Cadangan. Berdasarkan kepemilikannya, perusahaan perseroan dibagi menjadi dua,
yaitu perusahaan yang modalnya dari penyertaan pemerintah (contohnya PT Persero,
Perusahaan Negara, Perum, Perjan). Serta perusahaan yang modalnya seluruh atau
sebagian berasal dari penyertaan swasta (perusahaan perseroan tertutup dan
perusahaan perseroan yang bersifat terbuka).

Prinsip Akuntansi yang Berlaku dalam Penyajian Ekuitas


Pemegang Saham di Neraca
Modal saham
Di dalam modal saham pemakai laporan keuangan membutuhkan :
Jika saham istimewa harus dijelaskan sifatnya keistimewaan pemegang saham.
Jumlah saham yang diizinkan dikeluarkan, yang telah dikeluarkan, yang ada di
tangan perusahaan sebagai treasury stock, dan yang beredar.
Jenis saham apa yang dikeluarkan, nilai nominal, tarif dividen
Jumlah dividen kumulatif saham istimewa yang belum dibayar perusahaan.
Jumlah saham yang disediakan untuk stock option plans, Jumlah saham yang
dipesan tetapi belum dikeluarkan, dividen saham yang sudah diumumkan tetapi
belum dibagikan, serta saham yang dikeluarkan dalam penggabungan perusahaan.
Treasury stock
Treasury Stock disajikan di neraca dalam kelompok Modal Saham, dan ditulis sesuai
dengan jumlah kosnya.
Saldo laba
Perubahan saldo laba dalam tahun yang diaudit dapat disajikan dalam laporan
tersendiri (Laporan Perubahan Saldo Laba), atau digabungkan dengan laporan laba
rugi, disebut Laporan Laba Rugi dan Perubahan Saldo Laba.

Tujuan Pengujian Subtantif terhadap Ekuitas Pemegang


Saham
Untuk memperoleh keyakinan keandalan catatan akuntansi dengan ekuitas
pemegang saham.
Agar bisa membuktikan bahwa saldo modal saham menunjukkan kepentingan
pemegang saham yang ada pada tanggal neraca.
Untuk membuktikan transaksi yang dicatat selama tahun yang diaudit dan saldo
ekuitas pemegang saham yang disajikan di neraca lengkap.
Membuktikan bahwa saldo ekuitas pemegang saham yang dicantumkan di neraca
merupakan klaim pemilik terhadap aktiva entitas.
Untuk membuktikan penilaian ekuitas pemegang saham yang dicantumkan di
neraca disajikan secara wajar.
Untuk membuktikan penyajian dan pengungkapan ekuitas pemegang saham di
neraca disajikan dengan wajar.

Progam Audit dalam Pengujia Subtantif terhadap Ekuitas


Pemegang Saham
Prosedur Audit Awal:
Mengusut Saldo ekuitas pemegang saham yang tercantum di neraca ke saldo ekuitas
pemegang saham yang bersangkutan dalam buku besar.
Modal saham, adalah akun untuk mencatat nilai nominal saham yang beredar serta
pengurangan saham yang beredar karena pelunasan saham dan transaksi treasury
stock. Treasury Stock, akun untuk mencatat kos saham klien yang dibeli kembali dan
kos treasury stock yang dijual kembali. Saldo Laba, akun untuk mencatat laba rugi
kegiatan perusahaan dan adjustment perhitungan rugi laba periode akuntansi.
Cadangan, akun untuk menyisihkan saldo laba untuk tujuan tertentu. Paid in Capital
merupakan akun untuk menampung kelebihan atau kekurangan setoran pemegang
saham dari nilai nominal saham
Menghitung ulang saldo akun ekuitas pemegang saham di buku besar.
Melihat kembali adanya mutasi luar biasa di dalam jumlah dan sumber posting akun
ekuitas pemegang saham.
Mengusut saldo awal akun ekuitas pemegang saham ke dalam kertas kerja tahun lalu.
Mengusut posting pengkreditan dan pendebitan akun ekuitas pemegang saham ke
jurnal.
Melakukan rekonsiliasi akun kontrol Modal Saham dalam buku besar ke dalam buku
pembantu pemegang saham dan buku sertifikat saham.
Prosedur Analitik:
Perhitungan ratio
1. Nilai buku saham biasa = ekuitas pemegang saham ÷ rerata jumlah saham biasa
yang beredar.
2. Return on common stockholder’s equity = laba bersih ÷ rerata jumlah saham biasa
yang beredar.
3. Dividen payout = dividen kas ÷ laba bersih.
4. Laba per saham = laba bersih ÷ rerata timbangan jumlah saham beredar.
Ratio yang sudah dihitung, dibandingkan dengan ratio tahun lalu, rerata ratio industri,
ratio yang dianggarkan. Pembandingan membantu auditor mengungkapkan peristiwa
atau transaksi yang tak biasa, perubahan akuntansi, perubahan usaha, fluktuasi acak,
dan salah saji.
Pengujian terhadap Transaksi Rinci
1. Melakukan pemeriksaan terhadap bukti pendukung pencatatan ke akun Modal
Saham, Paid in Capital, Treasury Stock, Saldo Laba, Cadangan.
2. Melakukan pemeriksaan catatan transaksi pengumuman dividen dan
pembayarannya.
Pengujian terhadap Akun Rinci
Kegiatan yang dilakukan auditor selama pengujian akun rinci yaitu menginspeksi
aktiva tetap, melakukan pemeriksaan bukti hak kepemilikan aktiva tetap dan kontrak,
melihat kembali perhitungan depresiasi aktiva tetap, yaitu dengan:
Mempelajari anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan klien.
Mempelajari notulen rapat pemegang saham serta dewan komisaris.
Mempelajari kontrak underwriting dan persyaratan emisi saham.
Mempelajari notulen rapat dewan komisaris dan pemegang saham tentang
pembagian laba dividen.
Mempelajari kontrak antara klien dengan independen registrar dan transfer agent.
Mempelajari surat perjanjian penarikan kredit dan bond indentures tentang pasal
pembatas pembagian dividen.
Analisi akun Modal Saham.
Analisis akun Saldo Laba.
Konfirmasi independent registrar dan transfer agent.
Memeriksa atas pertanggungjawaban nomor urut sertifikat saham.
Memeriksa sertifikat saham yang dibatalkan pemakaiannya.
Menyelidiki adjustment yang berasal dari tahun sebelumnya yang dicatat di dalam
akun Saldo Laba.
Menganalisis Treasury Stock.

Memverifikasi Penyajian dan Pengungkapan


Saat melakukan verifikasi auditor akan membandingkan penyajian ekuitas pemegang
saham di neraca dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia. Yaitu dengan
memeriksa pencatatan transaksi emisi saham untuk menentukan pemisahan jumlah
modal saham dengan paid-in capital, memeriksa penyajian treasury stock, memeriksa
penyisihan saldo laba dalam tahun yang diaudit, dan memeriksa catatan atau
penjelasan yang bersangkutan dengan ekuitas pemegang saham.

Anda mungkin juga menyukai