Anda di halaman 1dari 3

Sistem Produksi dan Sistem Penjualan

1. Dari sistem produksi dimulai dari kartu pesanan, lalu dibuat dokumen permintaan
bahan baku ke bagian persediaan.
2. Dokumen permintaan bahan baku dibuat rangkap dua, rangkap satu untuk bagian
produksi dan rangkap dua untuk bagian persediaan dan perlengkapan bahan baku.
3. Kemudian di bagian persediaan dan perlengkapan bahan baku, dokumen tersebut
diproses dan dikeluarkan bahan baku dan diserahkan kepada bagian produksi jika
bahan baku yang diminta telah tersedia.
4. Jika bahan baku yang diminta tidak tersedia atau stocknya kosong, maka bagian
persedian mengajukan permintaan kebagian keuangan atas persediaan bahan baku
tersebut.
5. Atas permintaan bahan baku tersebut, bagian keuangan melakukan pencatatan atas
kas keluar.
6. Kemudian bahan baku diberikan ke bagian produksi untuk dimulai proses membatik,
mengolah bahan baku menjadi barang dalam proses. Saat itu bagian keuangan
menjurnal mutasi bahan baku ke barang dalam proses.
7. Proses yang dilalui saat memasuki barang dalam proses :
 Pada Batik Tulis
a) Bagian Pemalaman
 Membuat Pola
Menggambar pola batik diatas kain mori dengan menggunakan pensil
 Ngisen-isen
Mengisi atau melengkapi gambar pola dengan motif isen-isen
 Nerusi
Membuat pola dan isen-isen di balik kain reng-rengan agar kedua sisi kain
terbatik secara sempurna
 Nembok
Menutup sebagian daerah pola yang tidak akan diwarna dengan malam
 Mbloroki
Proses yang sama dengan nerusi tetapi untuk bagian-bagian tembokan
b) Pewarnaan Produk
 Pemberian warna pada bagian kain batik yang terbuka (tidak tertutup malam).
Oleh karena itu, pemberian malam tergantung pada jumlah warna yang
diperlukan. Berikut beberapa istilah: Mordan, Medel, Celupan Warna Dasar
Menggadung, Coletan atau Dulitan, dan Menyoga
c) Penglorodan (Penghilangan Malam)
 Sebagian (Ngerok/Ngerik) untuk diberi warna. Proses ini dilakukan dengan
alat seperti sejenis pisau
 Keseluruhan (Nglorod) untuk tahap akhir penghilangan malam. Proses ini
dilakukan dengan merendam kain di air panas atau disetrika.
 Pada Batik Cap
 Bagian Pemalaman
 Membuat Pola dan ngisen-isen yaitu mengisi atau melengkapi gambar pola
dengan motif isen-isen menggunakan cap.
 Nerusi
Melakukan isen-isen dengan cap di balik kain reng-rengan agar kedua sisi kain
terbatik secara sempurna
 Nembok
Menutup sebagian daerah pola yang tidak akan diwarna dengan malam
 Mbloroki
Proses yang sama dengan nerusi tetapi untuk bagian-bagian tembokan
 Pewarnaan Produk
 Pemberian warna pada bagian kain batik yang terbuka (tidak tertutup malam).
Oleh karena itu, pemberian malam tergantung pada jumlah warna yang
diperlukan. Berikut beberapa istilah: Mordan, Medel, Celupan Warna Dasar
Menggadung, Coletan atau Dulitan, dan Menyoga
 Penglorodan (Penghilangan Malam)
 Sebagian (Ngerok/Ngerik) untuk diberi warna. Proses ini dilakukan dengan
alat seperti sejenis pisau
 Keseluruhan (Nglorod) untuk tahap akhir penghilangan malam. Proses ini
dilakukan dengan merendam kain di air panas atau disetrika.
 Pada Batik Printing
Pada batik printing ini bagian pemalaman, pewarnaan produk, dan
penglorodan (Penghilangan Malam) dilakukan oleh mesin sablon.
8. Kemudian setelah melalui proses dari barang dalam proses batik yang sudah jadi dan
sudah dicek oleh pemilik atau petugas yang diberi wewenang untuk meneliti motif
dan bahan sesuai pesanan dipindahkan ke barang jadi, mutasi ini dicatat oleh bagian
keuangan.
9. Kemudian oleh bagian produksi barang diberikan ke bagian penjualan.
10. Dari bagian penjualan , barang yang dibeli tadi diserahkan ke pelanggan.
11. Bagian penjualan mengarahkan pembeli untuk membayar di bagian keuangan.
12. Kemudian penjualan menulis penjualan untuk rekapannya sendiri
13. Pada bagian keuangan, saat menerima pembayaran, juga membuat nota penjualan.
14. Nota penjualan dua rangkap, rangkap pertama untuk pelanggan dan rangkap kedua
untuk arsip bagian keuangan.
15. Dari nota penjualan tersebut, oleh bagian keuangan dijadikan bukti transaksi kas
masuk. Juga atas barang jadi tadi yang berpindah ke pelanggan dicatat mutasinya oleh
bagian keuangan ke Harga Pokok Produksi.

 Beban yang timbul dari aktivitas produksi, beban listrik, air, dan telepon serta
beban depresiasi penyusutan
 Beban iklan timbul saat pemilik menyetujui dibutuhkan promosi tambahan atas
penjualan batik.
Sistem Pembayaran Hutang
1. Pada tiap tanggal tertentu UMKM Kedunggudel membayar hutangnya pada Bank atas
pinjaman dana yang diberikan bank.
2. Dari bagian keuangan mengeluarkan surat perintah membayar untuk ditujukan ke
pemilik, pemilik menandatangani surat tersebut sebagai otorisasi dan persetujuan
mengeluarkan uang.
3. Bagian keuangan melakukan pembayaran ke Bank dengan mentransfer sejumlah
terhutang ke Bank.
4. Atas pembayaran tersebut terdapat beban bunga bank yang harus diurnalkan oleh
bagian keuangan

Sistem Perhitungan, Pelaporan, dan Pembayaran Pajak

1. Perhitungan pajak UMKM Batik Kedunggudel menggunakan PP 23 Th. 2018.


Dengan tarif 0,5 % dari bruto.
2. Pelaporannya dilakukan perbulan dengan menggunakan SSP.
3. Pembayarannya tunai melalui kantor pos/transfer bank.

Anda mungkin juga menyukai