Analisis Pengaruh Pendidikan, Usia, Lama Waktu Melaut, dan Pengalaman Melaut
Terhadap Tingkat Pendapatan Nelayan Tambak Lorok, Kota Semarang
KELAS: C
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat-Nya saya dapat
menyelesaikan penulisan makalah Analisis Pengaruh Pendidikan, Usia, Lama Waktu
Melaut, dan Pengalaman Melaut Terhadap Tingkat Pendapatan Nelayan Tambak
Lorok, Kota Semarang
Pada kesempatan kali ini, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap proses pembuatan
makalah ini. Terlebih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Ekonomi SDM, atas
bimbingannya sehinnga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah dari Bab
Pendahuluan hingga Bab Penutup.
Makalah ini ditujukan untuk memberikan penjelasan yang lebih dalam mengenai
Pengaruh Pendidikan, Usia, Lama Waktu Melaut, dan Pengalaman Melaut Terhadap
Tingkat Pendapatan Nelayan Tambak Lorok, Kota Semarang
LANDASAN TEORI
1. Pendidikan
2. Usia
4 Analisis Pengaruh Variabel Independen - Metode yang digunakan Jumlah produksi dan
Produksi Terhadap Modal usaha (K), adalah metode Deskriptif. nilai produksi
Pendapatan Dan tenaga kerja/ABK (L), - Pengumpulan Data : berbanding lurus.
Volume Produksi kapal (V), mesin Wawancara, Studi Artinya semakin
Nelayan Cantrang utama kapal (E1), Pustaka, dan meningkat volume
Di Pelabuhan mesin gardan (E2). Dokumentasi. produksi, maka akan
Perikanan Nusantara Variabel Dependen - Pengumpulan Sampling : semakin meningkat pula
(Ppn) Brondong Pendapatan nelayan Purposive Sampling nilai produksi demikian
Lamongan Jawa cantrang (Y1) dan - Jenis analisis data : Uji pula sebaliknya.
Timur volume peroduksi asumsi klasik dan uji
Renny Novianty usaha penangkapan statistik.
Sinaga, Dian dengan menggunakan
Wijayanto, cantrang (Y2).
Sardiyatmo
2014
5 Faktor Yang Variabel Dependen Metode yang digunakan Factor yang
Berpengaruh pendapatan melaut adalah analisa deksrpitif meningkatkan
Terhadap dan pengeluaran kualitatif dan analisis kesejahteraan nelayan,
Pendapatan Dan rumah tangga nelayan kuantitatif menggunakan yaitu faktor internal
Pengeluaran Variabel Independen model regresi linier (menambah jumlah aset
Nelayan Payang Nilai aset kapal, daya berganda kapal dan daya mesin
Jurung Di Selat mesin kapal , dan Penentuan sample kapal). Faktor eksternal
Madura pengalaman melaut. menggunakan purposive yaitu pengembangan
Mimit sampling alternatif mata
Primyastanto, Data primer dan data pencaharian (AMP)
Anthon Efani, sekunder nelayan payang jurung
Soemarno , Sahri di Selat Madura.
Muhammad (2013)
6 Analisis Pendapatan Variabel Dependen Metode Pengumpulan Pendapatan dominan
Nelayan Pada Kapal Pendapatan Data keluarga bertumpu pada
Motor 5-10 Gt Di Variabel Independen Random simple sampling, sumber dari hasil melaut
Kabupaten Aceh Kapal Motor 5-10 GT data diperoleh dengan cara sebagai nelayan.
Barat Daya wawancara, observasi, Kecilnya sumbangan
Ir Zuriat (2016) daftar kuesioner, daftar data pendapatan alternative,
sekunder dan dokumentasi. pendapatan istri dan
anak, menjadikan
keluarga nelayan rentan
terhadap kesejahteraan
keluarga.
7 Analisis Pendapatan Variabel Dependen Metode Analisis Regresi Modal, Jam Kerja,
Nelayan Pemilik Pendapatan Nelayan Antar Variabel Pengalaman Melaut
Payang Variabel Independen Y= C + β1X1 + β2X2 + berpengaruh secara
Di Kecamatan Koto Modal, Jam Kerja, β3X3 + e signifikan terhadap
Tangah Kota Padang Pengalaman Melaut pendapatan nelayan.
Lovelly Dwinda
Dahen
September 2016
Pendidikan
Usia
Pendapatan
perbulan
(dalam satuan Rupiah)
Lama Melaut
Pengalaman Melaut
METODOLOGI PENELITIAN
Variabel dependen adalah variabel yang tidak terikat, bebas serta dipengaruhi
atau yang menjadi akibat adanya variabel independen. Dalam penelitian ini
variabel dependennya berupa Pendapatan Tenaga Kerja (Y), Dimana pendapatan
yang dimaksud yaitu Jumlah seluruh penghasilan atau penerimaan yang
diperoleh responden (nelayan) baik berupa gaji atau upah maupun pendapatan
dari usaha dan pendapatan lainnya selama satu bulan. Diukur dalam satuan
rupiah.dimana diukur dalam skala koding menjadi:
<1.000.000 0
1.000.000-1.500.000 1
1.500.000 -2 .000.000 2
2.000.000-2.500.000 3
2.500.000-3.000.000 4
3.000.000-3.500.000 5
3.500.000-4.000.000 6
2. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel independen. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah:
Pendidikan (X1)
Menyatakan waktu yang ditempuh dalam menyelesaikan pendidikan atau
tahun sukses pendidikan, dengan tingkat pendidikan SD, SMP, SLTA,
akademi dan universitas. Diukur dalam satuan tahun.
Usia (X4)
Usia merupakan rentang kehidupan dalam tahun yang dihitung sejak
dilahirkan. Umur dinyatakan dalam satuan tahun
Pengalaman (X4)
Menyatakan pengalaman dari masing-masing nelayan selama menjalani
profesi sebagai nelayan dan keahlian serta kemampuan yang dimiliki dari
pribadi nlayan tersebut.
Penelitian ini menggunakan data primer yang bersumber dari hasil wawancara
dengan responden. Data primer diperoleh berdasarkan hasil pertanyaan
menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Serta beberapa
data dari jurnal-jurnal maupun beberapa berasal dari sebuah buku.
Metode analisis yang kami gunakan pada penelitian ini menggunakan metode
analisis statistik deskriptif dan uji regresi linier berganda. Dimana analisis
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi. Termasuk dalam statistic deskriptif adalah
penyajian data melalui table, grafik, diagram lingkaran, pictogram, pengukuran
tendensi sentral, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data
melalui rata-rata dan standar deviasi, perhitungan prosentase. Dalam uji regresi
linier berganda, Uji hipotesis dan analisis deskriptif statistik. Keputusan yang
diambil berdasarkan pengujian hipotesis dengan melihat nilai signifikan dan taraf
sebesar 5 % (0,5). H1 dna H2 diterima jika sig ≤ taraf nyata. Jika sebaliknya,
nilai sig ≥ taraf nyata maka H1 atau H2 berarti ditolak.
Y=β1x1+β2x2+β3x3+β4x4+µ
Keterangan :
i. Y (Pendapatan)
ii.Nilai X (X1,X2,X3,X4) Merupakan pendidikan, Usia, Lama Melaut,
Pengalaman Melaut.
iii. Faktor penganggu (µ)
iv. Koefisien regresi (β)
BAB IV
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pendapatan 30 1500000 2700000 2073333,33 313966,101
Usia 30 38 52 44,93 3,778
Pendidikan (Tahun) 30 9,0 12,0 10,300 1,5120
Rata Lama Melaut (jam) 30 8 11 8,83 ,791
Pengalaman Melaut
30 5 9 7,17 1,117
(tahun)
Valid N (listwise) 30
1. Deskripsi Pendapatan
Pendapatan pada 30 sampel responden memiliki rata-rata sebesar Rp.
2.073.333,33; Pendapatan terendah sebesar Rp 1.500.000,-; dan pendapatan
tertinggi sebesar Rp 2.700.000;.
Pendapatan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1500000 2 3,3 6,7 6,7
1700000 3 5,0 10,0 16,7
1900000 1 1,7 3,3 20,0
2000000 16 26,7 53,3 73,3
2500000 7 11,7 23,3 96,7
2700000 1 1,7 3,3 100,0
Total 30 50,0 100,0
Missing System 30 50,0
Total 60 100,0
Dari 30 sampel dihasilkan persentase pendapatan sebesar 53,3%
berpendapatan sebesar Rp. 2.000.000; sebesar 23,3% berpendapatan sebesar Rp.
2.500.000; sebesar 10% berpendapatan Rp. 1.700.000,-; Sebesar 6,7%
berpendapatan Rp. 1.500.000,-; dan sisa nya 3,3% berpendapatan sebesar Rp.
1.900.000,- dan Rp. 2.700.000,-.
2. Deskripsi Usia
Usia dari 30 responden memiliki rata-rata sebesar 44,93%. Usia tertinggi
sebesar 52 tahun dan usia terendah sebesar 40 tahun.
Table 3
Tabel Frekuensi umur tenaga kerja sektori informal
Usia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 38 1 3,3 3,3 3,3
39 1 3,3 3,3 6,7
40 3 10,0 10,0 16,7
41 2 6,7 6,7 23,3
42 2 6,7 6,7 30,0
43 1 3,3 3,3 33,3
44 3 10,0 10,0 43,3
45 3 10,0 10,0 53,3
46 4 13,3 13,3 66,7
47 2 6,7 6,7 73,3
48 2 6,7 6,7 80,0
49 2 6,7 6,7 86,7
50 2 6,7 6,7 93,3
51 1 3,3 3,3 96,7
52 1 3,3 3,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
3. Deskripsi Pendidikan
Pendidikan dari 30 sampel pekerja dihasilkan bahwa pendidikan terendah
pekerja adalah SD (6 tahun) dan pendidikan tertinggi pekerja adalah SMP (9
tahun). Dimana frekuensi level pendidikan terlihat dalam tabel berikut.
Pendidikan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 6,0 17 56,7 56,7 56,7
9,0 13 43,3 43,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
Table 5
Table 6
0,00-0,199=sangat rendah
0,20-0,399=rendah
0,40-0,599=sedang
0,60-0,799=kuat
0,80-1,000=sangat kuat
Koefisien determinasi R Square: 0,565. Hal ini diperoleh dari pengkuadratan
dari koefisien korelasi (0.751×0,751). Hal ini menunjukkan indeks
determinasi, yaitu persentase yang menyumbangkan pengaruh variable
independent usia, pendidikan, lama melaut, pengalaman melaut berpengaruh
sebesar 75% terhadap variabel dependen dalam hal ini pendapatan.
2) Uji F
Table 8
Dengan menggunakan uji F terlihat pada tabel diatas bahwa nilai signifikasi
sebesar 0,000 yang artinya nilai signifikasi dibawah < 0,5 ini menandakan bahwa
variabel independent yang berupa usia, pendidikan, lama melaut dan pengalaman
melaaut secara bersama – sama /signifikan mempengaruhi variabel dependen yaitu
pendapatan .
3) Uji Linier Berganda
Table 9
Tabel uji regresi linier berganda (pendapatan)sektor informal
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 551761,196 756471,289 ,729 ,473
Usia -14202,551 11606,546 -,171 -1,224 ,232
Pendidikan -20542,396 28345,612 -,099 -,725 ,475
Rata Lama Melaut
191959,243 65805,525 ,484 2,917 ,007
(jam)
Pengalaman Melaut
85682,736 46625,426 ,305 1,838 ,078
(tahun)
Table 10
Tabel Deskriptif Formal
Descriptive Statistics
Minimu Maximu Std.
N m m Mean Deviation
Pendapatan 30 2700000 3500000 3076666,67 226948,776
Usia 30 38 47 42,50 2,529
Pendidikan 30 6 12 8,80 1,562
Rata Lama
30 7 10 8,90 ,759
Melaut (jam)
Pengalaman
30 5 9 7,17 1,117
Melaut (tahun)
Valid N (listwise) 30
1. Pendapatan Nelayan
Pendapatan pada 30 sampel responden nelayan formal memiliki rata-rata
sebesar Rp. 3.076.666,-; Pendapatan terendah sebesar Rp 2.700.000,-; dan
pendapatan tertinggi sebesar Rp 3.500.000. nelayan formal tambak lorok
mayoritas memiliki dua kapal dalam melaut dimana kapal satu nya digunakan
pribadi dan kapal satu nya diperekajakan kepada karyawan secara permanen
yang mayoritas satu karyawan dan mendapat pendapatan berasal dari hasil
tangkapan setelah dikurangi biaya operasional dan upah karyawan.
Pendapatan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2700000 1 3,3 3,3 3,3
2800000 5 16,7 16,7 20,0
3000000 13 43,3 43,3 63,3
3200000 5 16,7 16,7 80,0
3300000 2 6,7 6,7 86,7
3500000 4 13,3 13,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
Dari 30 sampel dihasilkan persentase pendapatan sebesar 43,3%
berpendapatan sebesar Rp. 3.000.000; sebesar 16,7% berpendapatan sebesar Rp.
2.800.000 dan Rp. 3. 200.000; sebesar 13,3% berpendapatan Rp. 3.500.000,-;
Sebesar 6,7% berpendapatan Rp. 3.300.000,-; dan sisa nya 3,3% berpendapatan
sebesar Rp. 2.700.000,-.
2. Deskripsi Usia
Usia dari 30 responden memiliki rata-rata sebesar 42.50%. Usia tertinggi
sebesar 47 tahun dan usia terendah sebesar 38 tahun.
Table 12
Tabel Frekuensi umur tenaga kerja sektori formal
Usia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 38 1 3,2 3,3 3,3
39 4 12,9 13,3 16,7
40 2 6,5 6,7 23,3
41 4 12,9 13,3 36,7
42 5 16,1 16,7 53,3
43 3 9,7 10,0 63,3
44 2 6,5 6,7 70,0
45 5 16,1 16,7 86,7
46 3 9,7 10,0 96,7
47 1 3,2 3,3 100,0
Total 30 96,8 100,0
Missing System 1 3,2
Total 31 100,0
3. Deskripsi Pendidikan
Pendidikan dari 30 sampel pekerja dihasilkan bahwa pendidikan terendah
pekerja adalah SD (6 tahun) sebesar 16,1% ,SMP (9 tahun) sebesar 71 % dan
tertinggi SMA (12 Tahun) sebesar 9,7%. Dimana frekuensi level pendidikan
terlihat dalam tabel berikut.
Table 13
Tabel frekuensi Level pendidikan tenaga kerja sektor formal
Pendidikan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 6 5 16,1 16,7 16,7
9 22 71,0 73,3 90,0
12 3 9,7 10,0 100,0
Total 30 96,8 100,0
Missing System 1 3,2
Total 31 100,0
Table 14
5. Pengalaman Melaut
Pengalaman melaut pada 30 responden memiliki rata-rata 7,17 tahun.
Sebanyak 40% (12 orang ) nelayan sudah melaut selama 8 tahun, 26,7% (8
orang) nelayan sudah melaut selama 7 tahun, 16,7% (6 orang) nelayan sudah
melaut selama 6 tahun, 10% (5 orang) nelayan.
Table 15
Table 16
Tabel uji hipotesis (pendapatan)sektor formal
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,865 ,748 ,707 122743,369
a. Predictors: (Constant), Pengalaman Melaut, Usia, Rata Lama Melaut,
Pendidikan
b. Variabel Dependen : Pendapatan
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai dari R= 0, 865. Hal ini
menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara variabel
independen dengan variabel dependennya. Hal ini didasarkan pada pedoman
untuk memberikan pembahasan mengenail koefisien korelasi sebagai berikut:
0,00-0,199=sangat rendah
0,20-0,399=rendah
0,40-0,599=sedang
0,60-0,799=kuat
0,80-1,000=sangat kuat
Table 17
Dengan menggunakan uji F terlihat pada tabel diatas bahwa nilai signifikasi
sebesar 0,000 yang artinya nilai signifikasi dibawah < 0,5 ini menandakan bahwa
variabel independent yang berupa usia, pendidikan, lama melaut, dan pengalaman
melaut secara bersama – sama /signifikan mempengaruhi variabel dependen yaitu
pendapatan .
Table 18
Tabel uji regresi linier berganda (pendapatan)sektor formal
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1693070,125 564121,519 3,001 ,006
Usia -8011,940 9469,098 -,089 -,846 ,406
Pendidikan -5150,215 15730,595 -,035 -,327 ,746
Rata Lama Melaut
246376,815 30582,818 ,824 8,056 ,000
(jam)
Pengalaman
59068,992 21320,784 -,291 -2,770 ,010
Melaut (tahun)
a. Dependent Variable: Pendapatan
Keterangan:
Y’ = Pendapatan (juta rupiah)
A = konstanta
b1,b2 b3, b4, b4 = koefisien regresi
X1 = Usia (tahun)
X2 = Pendidikan
X3 = Lama melaut(tahun)
X4 = Pengalaman melaut
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
o Konstanta sebesar 1693070,125; artinya jika Usia (X1), Pendidikan (X2 ),
Lama Bekerja (X3), Curahan Jam kerja (X4), dan Pelatihan (X5) nilainya
adalah 0, maka pendapatan (Y’) nilainya adalah Rp 1.693.070/bln;
o Koefisien regresi variabel Usia (X1) sebesar -8011,940; artinya jika variabel
independen lain nilainya tetap dan usia mengalami kenaikan 1%, maka
pendapatan (Y’) akan mengalami peningkatan sebesar Rp8.011,94;. Koefisien
bernilai negatif artinya terjadi hubungan negative antara usia dengan
pendapatan dalam sektor perikanan tangkap nelayan Tambak Lorok.
o Koefisien regresi variabel pendidikan (X2) sebesar -5150,215; artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan pendidikan mengalami kenaikan
1%, maka pendapatan (Y’) akan mengalami peningkatan sebesar Rp 5.150,22.
Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan yang tidak signifikan
antara pendidikan dengan pendapatan dalam sekotor perikanan tangkap
nelayan Tambak Lorok.
o Koefisien regresi variabel lama melaut (X3) sebesar 246376,815; artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan lama bekerja mengalami kenaikan
1%, maka pendapatan (Y’) akan mengalami peningkatan sebesar Rp
246.376,81;. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara
lama melaut dengan pendapatan, semakin lama waktu melaut maka semakin
meningkat pendapatan.
o Koefisien regresi variabel Pengalaman melaut (X4) sebesar 59068,992; artinya
jika variabel independen lain nilainya tetap dan mengalami kenaikan 1%,
maka pendapatan (Y’) akan mengalami peningkatan sebesar Rp59.068,99;.
Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara pengalaman
melaut dengan pendapatan, semakin naik pengalaman melaut maka semakin
meningkat pendapatan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Perbedaan pendapatan buruh pabrik pada sector formal, dan sektor informal
perikanan tangkap nelayan Kampung Tambak Lorok terbukti dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Faktor tersebut diantaranya pendidikan pekerja yang ditunjukkan
dengan tahun angka sukses sekolah, usia, lama melaut setiap hari, danpengalaman
dalam melaut. Keempat variabel independen ini mempengaruhi variabel dependen
ditunjukkan dengan hasil regresi yang menunjukkan signifikansi dari uji F sebesar
lebih dari atau kurang dari 0,05.
Pada sektor formal dan informal usia dan pendidikan nelayan tidak
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan. Diantara 4 variabel independen yang
digunakan, variabel lama melaut dan variabel pengalaman melaut adalah variabel
yang paling berpengaruh signifikan terhadap pendapatan baik sektor formal maupun
sektor informal perikanan tangkap nelayan Kampung Tambak Lorok.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, T., Kepel, T. L., & Amri, S. N. (2013). Analisis Tipologi Wilayah Dalam
Mendukung Pengembangan Minapolitan di Provinsi Gorontalo. Tataloka, 15(2), 129-
139.
Kaufman & Hotchkis .1999. The Economics of Labor Markets and Labor Relations.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang. 2015. Perikanan dalam Angka 2014.
Pemerintah Kota Semarang.
Dimitra, S., & Yuliastuti, N. (2012). Potensi Kampung Nelayan Sebagai Modal
Permukiman Berkelanjutan di Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas. Universitas
Diponegoro, Semarang.
Lampiran