Anda di halaman 1dari 1

Macam-macam Metode Dalam Titrasi Pengendapan Argentometri

1. Titrasi Argentometri Metode Mohr

Metode mohr pada titrasi argentometri yaitu metode yang terbatas untuk lartutan dengan nilai pH
sekitar 6 hingga 10. Perak oksida akan meengndap dalam larutan yang lebih basa.

Kegunaan dari metode Mohr adalah sebagai penetapan kadar Bromida atau Klorida. Prinsip
penetapannya larutan bromida atau klorida dalam keadaan netral atau agak alkalis diitrasi dengan
larutan perak nitrat dengan indikator kromat. Jika ion bromida atau klorida sudah habis
diendapkan oleh ion perak, maka ion kromat akan bereaksi dengan ion perak membentuk
endapan perak kromat yang warnanya coklat meerah sebagai titik akhir titrasi. Larutan
standarnya ialah larutan perak nitrat dengan indikator larutan kalium kromat.

2. Titrasi Argentometri Metode Volhard

Metode volhard adalah metode yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1874 oleh Jacobus
Volhard, yang merupakan seorang ahli kimia dari Jerman. Metode volhard pada titrasi
argentometri larutan standar AgNO3 berlebih ditambahkan ke dalam larutan yang didalamnya
terkandung ion halogen (contohnya Cl-). Kelebihan dari ion Ag+ dalam keadaan asam dititrasi
dengan standar garam tiosianat (NH4SCN atau KSCN) menggunakan indikator larutan Fe3+.
Hingga titik ekivalen, terjadi sebuah reaksi antara titran dan Ag+ membentuk sebuah endapan
putih. Jika titran kelebihan maka dapat menyebabkan reaksi dengan indikator membentuk
senyawa kompleks tiosianato ferrat (III) yang warnanya merah.

3. Titrasi Argentometri Metode Fajans

Metode fajans dalam argentometri sama halnya dengan pada metode Mohr, perbedaannya hanya
pada jenis indikator yang dipakai. Indikator yang dipakai dalam metode fajans yaitu indikator
adsorpsi seperti fluonescein atau cosine menurut macam anion yang diendapkan oleh Ag+.
Titrannya yaitu AgNO3 sampai suspensi violet menjadi merah. pH tergantung dari macam anion
dan indikator yang digunakan. Indikator adsorpsi yaitu zat yang bisa diserap oleh permukaan
endapan dan menyebabkan timbulnya warna. Pengendapan tersebut bisa diatur supaya terjadi di
titik ekuivalen antara lain dengan cara menentukan macam indikator yang digunakan dan PH.
Sebelum titik ekuivalen dapat tercapai, ion Cl- ada dalam lapisan primer dan sesudah tercapai
ekuivalen maka akan kelebihan sedikit AgNO3 yang menyebabkan ion Cl- digantikan Ag+
sehingga ion Cl- berada dalam lapisan sekunder.

Anda mungkin juga menyukai