Analisa Kondisi Kerusakan Jalan Raya Pad PDF
Analisa Kondisi Kerusakan Jalan Raya Pad PDF
Abstrak
Secara umum jalan dibangun sebagai prasarana untuk memudahkan mobilitas dan
aksesibilitas kegiatan sosial ekonomi dalam masyarakat. Keberadaan jalan raya sangatlah
diperlukan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi, pertanian serta sektor lainnya. Mengingat
manfaatnya yang begitu penting maka dari itulah sektor pembangunan dan pemeliharaan jalan
menjadi prioritas untuk dapat diteliti dan dikembangkan dalam perencanaan, pelaksanaan, serta
pemeliharaannya. Ruas jalan Raya Desa kapur, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya
sepanjang sekitar 3,00 km mengalami kerusakan yang cukup signifikan, baik kerusakan ringan
maupun kerusakan berat pada beberapa ruas jalan dan hampir sepanjang ruas jalan tersebut.
Kerusakan jalan ini cukup mengganggu kelancaran arus lalu lintas yang ada, baik menuju Kumpai,
Kubu Raya maupun sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan tingkat
kerusakan pada permukaan jalan dan mengetahui nilai kondisi kerusakan perkerasan jalan. Serta
memberikan rekomendasi perbaikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode PCI
(Pavement Condition Index). PCI (Pavement Condition Index) adalah sistem penilaian kondisi
perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat dan luas kerusakan yang terjadi, dan dapat digunakan
sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Setelah melakukan analisa kondisi permukaan perkerasan
jalan menggunakan metode PCI (Pavement Condition Index), maka didapat nilai PCI tiap-tiap unit
sampel yang menunjukkan hasil kondisi perkerasan jalan yang terjadi pada ruas jalan Raya Desa
Kapur mulai dari STA 0 + 000 s/d STA 3 + 000, setelah dirata – ratakan didapat nilai PCI sebesar
37,47 dan tergolong dalam tingkat kerusakan buruk (Poor). Alternatif perbaikan yang sesuai adalah
program tambalan (patching), dilapisi ulang (overlay) dan selanjutnya dilakukan pemeliharaan rutin.
Kata kunci : Analisa kerusakan jalan raya, Jalan Raya Desa Kapur, Pavement Condition Index
2.1 Penilaian Kondisi Perkerasan a. Menghitung nilai rata-rata PCI dari semua
a. Menghitung kadar kerusakan (density) unit penelitian pada suatu jalan yang
yang merupakan persentase luasan diteliti untuk mendapatkan nilai PCI dari
kerusakan terhadap luasan unit penelitian. jalan tersebut.
b. Menentukan kondisi perkerasan jalan
𝑨𝒅
Density = × 100% dengan menggunakan PCI.
𝑨𝒔
2
PERMASALAHAN
IDENTIFIKASI
MASALAH
DATA PRIMER :
DATA SEKUNDER : Jenis dan tingkat
Data Curah Hujan kerusakan.
Data LHR
Analisa Data
Menggunakan Metode
PCI
Selesai
3
3.1.3 Studi Literatur 3.3 Analisa Data
Tujuan dari studi literatur ini adalah Langkah-langkah yang dilakukan dalam
untuk mempelajari konsep-konsep dan menganalisa data untuk menentukan nilai PCI
rumusan-rumusan yang akan dijadikan jalan tersebut adalah sebagai berikut:
pedoman atau dasar dalam penelitian ini a. menghitung density yang merupakan
sehingga dapat menentukan jawaban persentase luasan kerusakan terhadap
sementara dari masalah yang terjadi. luasan unit penelitian,
b. menghitung nilai pengurangan
3.1.4 Pengumpulan Data (deduct value)
Pengumpulan data dengan observasi c. menghitung nilai total pengurangan
langsung atau pengamatan langsung adalah (total deduct value / TDV) untuk
cara pengambilan data yang menggunakan masing-masing unit penelitian,
mata visual tanpa bantuan alat standar lain d. menghitung nilai koreksi nilai
untuk keperluan penelitian tersebut. Ada juga pengurangan(corrected deduct value
data yang dikumpulkan dari data yang sudah / CDV) untuk masing-masing unit
ada sebelumnya, misalnya dari instansi- penelitian,
instansi terkait. e. menghitung nilai pavement condition
index (PCI) untuk masing-masing
Data Primer unit penelitian,
Data primer yaitu data yang langsung f. menghitung nilai rata-rata PCI dari
dikumpulkan oleh peneliti atau petugas – semua unit penelitian pada suatu
petugasnya dari sumber pertama, diamati, jalan yang diteliti untuk
diteliti, dan dicatat pertama kali oleh peneliti mendapatkan nilai PCI dari jalan.
itu sendiri. Pada penelitian ini, adapun data g. menentukan kondisi perkerasan jalan
primer yang akan diambil adalah: dengan menggunakan nilai PCI.
Jenis-jenis kerusakan yang terjadi
Luas kerusaan pertitik kerusakan
Luas kerusakan perstasiun 4. ANALISA DATA
Tingkat kerusakan 4.1 Geometrik Jalan
Ruas Jalan ini merupakan jalan dengan
Kerapatan kerusakan
satu jalur dua arah, dengan lebar perkerasan 5
Data lingkungan sekitar
meter, sedangkan klasifikasi medannya berada
Foto-foto dokumentasi di daerah padat dan ramai penduduk, sehingga
Data LHR sebagian besar badan jalan mudah mengalami
kerusakan yang mengakibatkan kinerja jalan
Data Sekunder kurang maksimal, dan sebagian besar drainase
Data sekunder lazimnya telah tersusun jalan tidak berfungsi dengan baik, bahkan
dalam bentuk dokumen atau dapat juga berupa banyak drainase yang mengalami kerusakan
hasil laporan penelitian orang lain yang dapat yang mengakibatkan tidak lancarnya
dipertanggung jawabkan keabsahannyan. Data pembuangan air hujan atau air yang masuk ke
sekunder yang diambil berupa: badan jalan yang mengakibatkan genangan,
Tinjauan literatur. sehingga air menyerap kedalam struktur
Data Curah Hujan Harian. perkerasan dan menyebabkan lemahnya
struktur perkerasan jalan yang mengakibatkan
3.2 Pengolahan Data kerusakan.
Dalam penelitian ini, peneliti hanya
mengindentifikasi jenis dan tingkat kerusakan
jalan yang terjadi pada permukaan jalan guna
untuk memperoleh suatu nilai PCI yang
selanjutnya akan digunakan untuk melakukan
urutan prioritas perbaikan kerusakan
perkerasan jalan yang terjadi.
Gambar 2. Penampang melintang jalan
4
Tipe jalan : 1 jalur, 2 lajur, 2 arah, tak dan membagi kendaraan yang melewati jalan
terbagi (2/2 TB) tersebut menjadi tiga golongan yaitu :
Panjang segmen penelitian : 3,00 km Kendaraan Berat (HV) : Truck, Dump
Lebar jalur :5m Truck, dan lain – lain
Bahu : 1,5 m Kendaraan Ringan (LV) : Mobil
Marka jalan : Tidak ada Pribadi, Pick Up, dan lain – lain
Rambu Lalu lintas : Ada Sepeda Motor (MC)
5
4.3 Curah Hujan Harian (Mm) 4.4.1 Lubang
Maka curah hujan rata – rata selama 5 Kerusakan yang terjadi dilapangan
tahun adalah sebagai berikut : sebesar 81,633 % dari total kerusakan yang
Jumlah curah hujan ada yaitu rusak lubang yang diakibatkan oleh
tahun 2011 = 2979,5 beban lalu lintas yang menggerus bagian-
Jumlah curah hujan bagian kecil dari permukaan perkerasan
tahun 2012 = 3081,4 sehingga air bisa masuk yang membuat
Jumlah curah hujan melemahnya lapisan pondasi (base) atau mutu
tahun 2013 = 3396,5 campuran lapis permukaan yang kurang baik.
Jumlah curah hujan Air yang masuk ke dalam lubang dan lapis
tahun 2014 = 2755,2 pondasi ini mempercepat kerusakan jalan.
Jumlah curah hujan
tahun 2015 = 2755,9 + 4.4.2 Pelapukan Dan Butiran Lepas
Jumlah curah hujan Sebesar 13,812 % kerusakan yang
selama 5 tahun = 14968,5 terjadi yaitu Pelapukan dan butiran lepas yang
diakibatkan lemahnya pengikat antara partikel
Rata-rata curah hujan agrerat, butiran agregat berangsur-angsur lepas
dari permukaan perkerasaan. Lepasnya
14968,5 butiran, biasanya akibat beban lalu-lintas di
selama 5 tahun = = 2993,7 musim hujan.
5
4.4.3 Retak Kulit Buaya
Maka jumlah curah hujan selama lima Kerusakan Retak kulit buaya yang
tahun pada daerah Kubu Raya = 14968,5 mm terjadi dilapangan sebesar 0,263 % yang
atau curah hujan rata – rata selama lima tahun disebabkan oleh kelelahan akibat beban lali
2993,7 mm, termasuk curah hujan tinggi atau lintas yang berulang-ulang. Retak dimulai dari
diatas normal (>900 mm/th). bagian bawah permukaan aspal (atau pondsi
yang distabilkan), dimana tegangan dan
4.4 Jenis-Jenis Kerusakan Yang Terjadi regangan tarik sangat besar dibawah beban
Setelah di lakukan analisa di lapangan. roda dan merambat ke permukaan yang
Pada ruas jalan tersebut banyak mengalami awalnya berupa suatu rangkaian retak-retak
kerusakan, baik tingkat kerusakan ringan, memanjang.
kerusakan sedang, maupun kerusakan berat,
sehingga kerusakan – kerusakan tersebut 4.4.4 Retak Pinggir
sangat mengganggu kenyamanan aktifitas
Kerusakan Retak Pinggir ini terjadi
pengguna jalan tersebut, terutama masyarakat
dilapangan sebesar 4,292 % yang diakibatkan
disekitarnya.
oleh kurangnya dukungan dari arah lateral,
Tingkat kerusakan yang terjadi pada
kembang susut tanah disekitarnya dan bahu
ruas jalan sepanjang 3,00 Km tersebut dibagi
jalan turun terhadap permukaan perkerasan.
kedalam tiga kategori tingkat kerusakan, yaitu:
Seal coat lemah, adhesi permukaan ke lapis
a. Kerusakan Ringan (low)
pondasi (base) hilang.
b. Kerusakan Sedang (medium)
c. Kerusakan Berat (high)
6
4.5 Perhitungan Metode PCI
Untuk menganalisa kerusakan tiap – tiap
segmen dengan metode PCI, maka akan
dilakukan langkah – langkah sebagai berikut.
Untuk contoh perhitungan metode PCI hanya
diambil satu unit sampel saja, yaitu pada unit
sampel 1 (Data dapat dilihat pada lembar
lampiran).
7
perhatian yang serius, agar kerusakan yang Jika dilihat dari hasil analisa olahan data
terjadi tidak semakin bertambah apabila tidak menggunakan metode PCI, dengan hasil nilai
cepatdilakukanperbaikan. PCI sebesar 37,47 yang menunjukkan jalan
Dimana nilai PCI ini merupakan nilai tesebut dalam kondisi buruk, maka jalan
PCI untuk seluruh segmen, yang menunjukan tersebut yang mengalami kerusakan lubang-
bahwa kondisi perkerasan dalam kondisi lubang perlu dilakukan penambalan (patching)
Buruk (poor). Segmen jalan yang mengalami serta dilapisi ulang (overlay) agar bekas
kerusakan perlu mendapat perhatian, agar tambalan yang dilakukan dan retakan–retakan
kerusakan yang terjadi tidak semakin serta keruskan-kerusakan lain yang terjadi di
bertambah apabila tidak cepat dilakukan sepanjang jalan tersebut tertutupi oleh aspal
perbaikan. hotmix agar air tidak cepat meresap kedalam
Penyebab kondisi perkerasan dalam lapisan jalan yang menyebabkan semakin
kondisi buruk ini bisa disebabkan oleh bertambah parahnya kerusakan yang terjadi.
beberapa faktor lingkungan, seperti kondisi
curah hujan yang tinggi (> 900 mm/th) di
tambah lagi dengan kondisi drainase yang 5. KESIMPULAN DAN SARAN
buruk sehingga mengakibatkan terjadinya 5.1 Kesimpulan
kerusakan pada permukaan jalan, walaupun a. Kerusakan yang terjadi pada ruas jalan
tingkat keramaian lalulintas yang terjadi Raya Desa Kapur didominasi oleh
sangat kecil. kerusakan lubang sebesar 81,633 %
Keadaan lapangan mencakupi antara dari total kerusakan yang ada. Dan
lain : kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat
a. Prosentase kendaraan 713 SMP / Hari dari penanganan kerusakan
dan tidak melebih kapasitas kelas (pemeliharaan jalan) tidak dilakukan
jalan, dengan LHR rata – rata kurang secara dini dan tepat (kerusakan lubang
dari 2000 SMP / hari. yang terjadi akibat dari kerusakan-
b. Keadaan iklim, curah hujan pada kerusakan kecil yang terus menerus
daerah ini cukup tinggi dengan curah dibiarkan, misalkan kerusakan retak
hujan rata-rata selama 5 tahun sebesar yang telah menjadi lubang). Ditambah
2993,7 mm yaitu berkisar diatas lagi kondisi drainase yang kurang baik
normal (> 900 mm/th). dan tidak berfungsi, sehingga
c. Keadaan drainase, kondisi drainase mempercepat proses kerusakan yang
pada ruas jalan Raya Desa Kapur, terjadi pada lapisan permukaan jalan.
Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya, b. Setelah dilakukan analisa perhitungan
Kabupaten Kubu Raya dalam kondisi menggunakan metode PCI (Pavemanet
buruk/sebagian besar tidak berfungsi Index Condition), didapat nilai rata –
karena tersumbat rerumputan dan rata PCI sebesar 37,47 yang
sampah. Dan beberapa ruas tidak menunjukkan kondisi perkerasan jalan
memiliki drainase. dalam kondisi Buruk (Poor).
c. Setelah didapat hasil analisa lapangan
dan nilai yang di hitung dengan metode
4.6 Rekomendasi Perbaikan PCI (Pavemanet Index Condition)
Methode sphal Institute juga
kondisi kerusakan jalan dapat diberikan
merekomendasikan tindakan pemeliharaan dan rekomendasi perbaikan jalan dengan
perawatan yang ditentukan berdasarkan nilai metode Asphalt institute MS-17 yaitu
kondisi jalan yang diperoleh dari hasil analisa
dilakukan penambalan (paching) serta
data yang dipakai sebagai indikator dari tipe
dilapisi ulang (overlay).
dan tingkat besarnya pekerjaan perbaikan yang
akan dilakukan
5.2 Saran
Dari hasil penelitian evaluasi tingkat
kerusakan pada ruas Jalan Raya Desa Kapur,
Desa Kapur, Kecamatan Sungai Raya,
Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan
Barat yang dilakukan, peneliti mencoba
8
memberikan suatu saran-saran yang bersifat Direktorat Jenderal Bina Marga, 1995,
terbatas mengenai kerusakan – kerusakan yang Manual Pemeliharaan Rutin Untuk
terjadi pada ruas jalan tersebut. Saran – saran Jalan Nasional dan Jalan Propinsi.
yang dapat diberikan yaitu: No. 002/T/Bt/1995,-Metode
a. Untuk dapat mempertahankan jalan ini Perbaikan Standar, Departemen
dalam kondisi baik, maka sistem Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal
pemeliharaan yang ada sekarang perlu Bina Marga.
dikaji ulang dengan membuat sistem
pemeliharaan yang benar-benar Direktorat Jenderal Bina Marga, 1995,
terprogram sesuai dengan identifikasi Petunjuk Pelaksanaan Pemeliharaan
tingkat kerusakan yang terjadi, agar Jalan Kabupaten, Petujuk Teknis No.
dapat menghemat biaya anggaran 024/T/Bt/1995, Departemen Pekerjaan
perbaikan jalan tersebut. Umum, Direktorat Jenderal Bina
b. Untuk penelitian-penelitian berikutnya Marga.
dapat membandingkan metode ini
(PCI) dengan metode-metode lain Hardiyatmo, H.C., 2007, Pemeliharaan Jalan
seperti Bina Marga dan Asphal Raya, Edisi-1, Gajah Mada University
Institute untuk mengetahui kondisi Press, Yogyakarta.
permukaan jalan.
c. Disarankan dapat menghitung tebal Munandar, Aris, 2015, Analisa kondisi
perkerasan sesuai dengan kondisi di kerusakan jalan pada lapisan
lapangan dan keperluan jalan tersebut, permukaan (studi kasus : Jalan Adi
serta merancang drainase yang lebih Sucipto Sungai Raya, Kubu Raya).
baik. Skripsi Fakultas Teknik UNTAN,
Jurusan Teknik Sipil.
9
10