Anda di halaman 1dari 12

Latar Belakang

Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam baik berupa benda mati maupun benda hidup
yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai
modal dasar pembangunan, sumberdaya alam harus dimanfaatkan sepenuhnya tetapi dengan cara-cara
yang tidak merusak. Cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan
mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut
di masa mendatang.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip ekoefisiensi.
Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam memikirkan kelanjutan hidup
umat manusia. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber
daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya
pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam
rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu terutama di daerah Kab. Polewali Mandar.

Tujuan

Dengan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan informasi ilmiah bagi
masyarakat secara umum tentang pengelolaan sumber daya alam di lingkungan sekitar Kabupaten
Polewali Mandar.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Sumber Daya Alam (SDA)


Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam baik berupa benda mati maupun benda hidup
yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Pengertian SDA menurut Suryanegara adalah unsur-unsur lingkungan alam, baik fisik
maupun hayati yang diperlukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna meningkatkan
kesejahteraan hidup.

2. Penggolongan Sumber Daya Alam (SDA)

a. Penggolongan Sumber Daya Alam Menurut Pemanfaatannya


Berdasarkan Pemanfaatannya, sumber daya alam digolongkan menjadi:
 Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (nonrenewable source), yaitu
sumber daya alam yang apabila sudah dipergunakan terus-menerus akan habis dan
musnah serta tidak dapat dihasilkan sendiri oleh manusia. Contohnya mineral
logam, mineral bukan logam, dan mineral penghasil energi.
 Sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable source), yaitu sumber daya
alam yang apabila dipergunakan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu akan
kembali seperti semula dan dapat digunakan lagi. Contohnya tanah, air, tumbuh-
tumbuhan, dan hewan.
 Sumber daya alam yang tidak dapat diganti (nonreplaceable source), adalah sumber
daya alam yang dipakai sekali habis. Contohnya minyak bumi.
 Sumber daya alam lestari, yaitu sumber daya yang selalu ada dan berkelanjutan.
Contohnya angin, air laut, hujan, sungai, dan ombak.

b. Penggolongan Sumber Daya Alam Berdasarkan Asal Proses Pembentukannya.
Berdasarkan asal proses pembentukanya, SDA digolongkan menjadi:
 Sumber daya fisik, yaitu sumber daya yang terbentuk oleh proses fisik dan kekuatan
alam, misalnya tanah, udara, dan barang-barang tambang.
 Sumber daya biotik, yaitu sumber daya yang terbentuk karena adanya proses
kehidupan seperti tumbuh dan berkembang biak, misalnya flora dan fauna.
 Sumber daya alam lingkungan, adalah perpaduan antara sumber daya fisik dan
sumber daya biotik yang membentuk suatu lingkungan tertentu, misalnya
lingkungan lembah, pantai, gunung berapi, dan panorama lainnya.

c. Penggolongan Sumber Daya Alam Menurut Nilai Kegunaannya


Berdasarkan nilai kegunaannya, sumber daya alam digolongkan menjadi:
 Sumber daya alam ekonomis tinggi yaitu sumber daya alam yang cara
mendapatkannya memerlukan biaya besar. Contohnya mineral logam mulia,
seperti emas dan perak.
 Sumber daya alam ekonomis rendah, yaitu sumber daya alam yang cara
mendapatkannya dengan biaya murah dan tersedia dalam jumlah yang cukup banyak.
Contohnya pasir, batu, dan gamping.
 Sumber daya alam nonekonomis, adalah sumber daya alam yang cara
mendapatkannya tanpamengeluarkan biaya atau tanpa pengorbanan dan tersedia
dalam jumlah tidak terbatas. Contohnya sinar matahari, udara, termperatur, dan
angin.

3. Persebaran Sumber Daya Alam (SDA) dan pemanfaatan SDA di Kabupaten Polewali
Mandar
Persebaran sumber daya alam di Kab. Polewali Mandar di golongkan menjadi 2 yaitu
persebaran sumber daya alam hayati dan persebaran sumber daya alam barang tambang

a) Sumber daya alam hayati


Sumber daya alam hayati terdiri dari sumber daya alam hewani dan nabati.
 Sumber Daya Alam Nabati ialah SDA yang berasal dari tumbuhan, Kabupaten
Polewali Mandar salah satu wilayah yang ada Indonesia yang mempunyai SDA yang
cukup banyak dan pemanfaatan SDA, meliputi :
 Pertanian
TanamanPangan
Luas lahan panen padi sawah: 37.902 ha dengan produksi padi berkisar 274.819,7
ton; padi ladang: 9.217 ha; 365.081 ton; jagung: 5.809 ha; 24.931,1 ton; kacang
kedelai: 1.510 ha; 2.588,7 ton; kacang tanah: 42 ha; 101,7 ton; kacang hijau: 213
ha; 477,6 ton; ubi kayu: 164 ha; 2.230,43 ton; ubi jalar: 91 ha; 1.302,3 ton.

 Hortikultura
Sayuran: bawang merah, bawang daun, kentang, kubis, sawi/petsai, wortel, kacang
panjang, cabe, tomat, terong, ketimun, kangkung dan bayam. Buah-Buahan:
belimbing, duku/langsat, durian, jambu biji, jambu air, jeruk, mangga, manggis,
nangka, nenas, papaya, pisang, rambutan dan salak. Biofarmaka: Jahe, lengkuas,
kencur, kunyit dan temulawak.

 Perkebunan
Kelapa dalam: 20.549,20 ha, 16.391,47 ton; kelapa hibrida: 2.667,47 ha, 2.397,02
ton; kopi Robusta: 1.872,87 ha, 900,40 ton; kopi Arabika: 387,79 ha, 119,73 ton;
cengkeh: 518,60 ha, 115,34 ton; kakao: 53.329,83 ha, 34.824,52 ton; jambu mete:
274,36 ha, 61,02 ton; lada: 629,92 ha, 355,73 ton; kapok: 205,32 ha, 32,30 ton;
vanili: 447,42 ha, 12,06 ton; sagu: 268,07 ha, 200,37 ton; aren: 966,69 ha,
1.599,94 ton; dan kemiri: 6.629,91 ha, 2.000,29 ton.

 Kehutanan
Luas kawasan hutan: 95.543,73 ha (hutan lindung: 71.744,87 ha; hutan produksi
terbatas: 23.064,96 ha; dan hutan konservasi: 733,90 ha). Produksi kayu bulat:
5.139 batang (629,481 m3).

a. Sumber Daya Alam Hewani


Sumber Daya Alam Hewani; ialah sumber daya yang berasal dari hewan, persebaran SDA
hewani dan pemanfaatannya di kab. Polewali Mandar cukup beragam meliputi :
 Peternakan
31.310 sapi, 366 kerbau, 1.078 kuda, 92.036 kambing dan 1.056 babi; serta
1.719.008 ayam kampung, 42.259 ayam ras petelur, 441.332 ayam ras pedaging
dan 231.913 titik.

 Kelautan dan Perikanan


Produksi Perikanan Laut: 23.724,73 ton; Perikanan Perairan Umum: 151,91 ton;
dan Perikanan Budidaya: 14.286 ton. Luas areal Budidaya: 6.888,72 ha (budidaya
laut, tambak, kolam dan sawah).

b. Persebaran hasil tambang


Pertambangan suatu proses untuk mendapatkan material yang terkandung di dalam Bumi.
Persebaran hasil tambang yang ada di kab. Polewali meliputi :
Bahan tambang: Galena DMP (Desa Kunyi, Kecamatan Anreapi); Bijih besi DMP (Desa
Tapango dan Riso, Kecamatan Tapango); Timbal/Galena DMP (Desa Basseang, Duampanua,
Papandangan, Kecamatan Matakali dan Anreapi); Batuan/Sirtu dan AMP serta Batuan
Andesit (Desa Mirring, Kecamatan Binuang), dengan 5 Perusahaan Pertambangan.

c. Perindustrian
6.144 industri terdaftar dengan 14.016 tenaga kerja; Nilai Investasi: Rp. 39.377.424.000; Nilai
Produksi: Rp. 227.579.118.000. 369 Sentra Industri Mikro, Kecil dan Menengah. 481 SIUP;
311 koperasi;

d. Energi
110.863 pelanggan PLN; terjual: 83.835.572 KWh. 17.006 pelanggan PDAM; distribusi:
2.311.638 m3.

e. Pariwisata
29 hotel dengan 438 kamar; 41 restoran/rumah makan; 299.818 wisatawan Nusantara dan 56
wisatawan Mancanegara.

Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang Berwawasan

a. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Berwawasan Lingkungan dan


Berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam harus hati-hati. Prinsipnya, berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan agar tetap terjaga kelestariannya. Sumber daya alam perlu dilestaikan supaya
dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah,
kehidupan bisa terganngu. Beberapa hal yang dapat diusahakan untuk menjaga kelestarian
sumber daya alam adalah sebagai berikut.
b. Penghijauan dan reboisasi
Usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat mencegah rusakna lingkungan yang
berhubungan dengan air, tanah, dan udara. Keuntungan pelaksanaan penghijauan antara lain
sbagai berikut :
- Tumbuh-tumbuhan dapat menyaring dan mengatur air, mencegah banjir, dan
menimbulkan mata air.
- Tumbuh-tumbuhan dapat menyuburkan tanah. Daun-daun yang berguguran, lama
kelamaan membusuk dan menjadi lapisan humus. Akar tanaman dapat mencegah erosi
dan bahaya longsor.
- Tumbuh-tumbuhan menimbulkan udara yang segar, sebab tumbuhan mengambil CO2 dan
melepaskan O2 yang diperlukan manusia untuk bernafas. Hal ini erjadi pada proses
fotosintesis.
c. Sengkedan
Untuk mencegah erosi dan enjaga kesuburan tanah yang berbukit-bukit atau tanah miring
dibuatkan sengkedan atau terasering. Tujuannya adalah agar pada waktu hujan, air banyak
yang meresap ke dalam tanah.
d. Pengembangan Daerah Aliran Sungai
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan daerah peka terhadap kerusakan dan pencemaran,
karena seringnya terjadi pengikisan lapisan tanah oleh arus sungai. Untuk itu perlu
pengendalian khusus bagi daerah ini. Cara pengendalian DAS, antra lain sebagai berikut :
- Tindakan tegas terhadap perusak lingkungan
- Mengadakan penghijauan dan reboisasi hutan di sekitar DAS. Tujuannya , mengatur,
menyimpan air, dan mencegah pendangkalan sungai.
- Membuat bendungan-bendungan dan saluran irigasinyang teratur.

e. Pengelolaan Air Limbah


Sumber air limbah dapat berasal dari rumah tangga, industri, dan pabrik. Air limbah yng
dibuang ke tanah bis merembes, masuk ke tanah dan bercampur dengan air tanah. Hal itu
berarti bukan tanah saja yang tercemar, tetapi juga air bawah permukaan tanah.
Air limbah berbahaya bagi manusia. Beberapa gangguan yang bisa ditimbulkan anatra lain
adalah sebagai berikut :
- Kesehatan. Bibit penyakit yang bisa ditularkan melalui air limbah contohnya : kolera,
disentri dan tipes.
- Keindahan. Selain berbau ampas limbah tiak enak juga mengganggu keindahan
lingkungan sekitarnya.
- Kehidupan biotik. Air limbah menganggu perkemangan kehiduan karena beracun
sehingga dapat mematikan makhluk hidup.
- Karat atau aus, air limbah yang mengandung gas karbon dioksida akan mempercepat
karat atau aus benda-benda yng terbuat dari besi.

Usaha-usaha untuk mengatasi air limbah adalah sebagai berikut :


- Pengaturan lokasi industri agar jauh dari permukaan penduduk.
- Indstri yang menimbulkan air limbah, diwajibkan memasang peralatan pengendali
pencemaran air.
- Daerah industri dijauhkan dri peredaran air yang berhubungan langsung dengan sumber ai
minum penduduk.
- Menemukan sumber bahan beracun dan segera melakukan netralisasi secara
kimia.Mencegah agar saluran air limbah jangan sampai bocor.
- Unsur-unsur yang tidak dapat dinetralisasi harus dibinag dengan dipendam di dalam tanah
yang jauh dari air, atau dibuang ke laut dengan menggunakan drum-drum.

f. Penertiban Pembuangan Sampah


Sampermasalahan, seperti sarang penyakit, menimbulkan bau busuk, dan menganngu
pandangan mata. Oleh sebab itu buanglah sampah pada tempat yang telah ditentukan. Jangan
membuang sampah di sembarang tempat. Tempat penimbunan sampah yang terakhir jangan
sampai menganggu lingkungan kehidupan. Di samping itu, erlu dipikirkan pula cara
pemusnahan sampahnya.
Cara-cara atau sistem pemusnahan sampah, antara lain sebagai berikut :
- Dibakar. Cara ini hanya dapat dilakukan pada sampah yang dapat dibakar. Usahakan agar
asapnya jangan sampai menganggu lingkungan.
- Untuk makanan ternak (babi). Sisa sampah berupa sayuran, sisa masakan, dan sisa buah-
buahan bisa dijadikan untuk makan ternak.
- Untuk biogas. Gas dapat digunakan untuk memasak dan penerangan
- Untuk bahan pupuk. Sampah yang membusuk akan menjadi bahan organik dan dapat
digunakan sebagai pupuk.

g. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Mengurangi


Guna memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia memerlukan berbagai sumber daya alam. Baik
sumber daya alam yang bersifat hasil tambang, energi, maupun hayati. Dalam mengambil
sumber daya alam jangan diambil semuanya (dihabiskan), tetapi berprinsip mengurangi saja.
Pengambilan yang dihabiskan akan merusak lingkungan dan menganggu ehidupan
lingkungan.
Sumber daya alam memunyai sifat saling bergantung sat sama lain. Dengan demikian, suatu
tindakan terhadap suatu sumber daya alam, efeknya akan terasa pada sumber daya alam yang
lain. Rusaknya hutan akan mempengaruhi ekosistem, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
erosi, banjir, kekeringan dan sebagainya.

h. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Daur Ulang


Dengan teknologi maju, manusia dapat memanfaatkan sampah untuk dijadikan kertas ataupun
pupuk organis. Sampah-sampah yang berasal dari organik dapat berproses menjadi pupuk
organik dan digunakan untuk memupuk tanah. Tanah sebagai sumber daya alam kemudian
ditanami tanaman produksi. Setelah tanaman mati, daun-daunnya dapt diolah kembali
menjadi pupuk setelah melalui proses daur ulang.
Proses daur ulang adalah pengolahan kembali suatu massa atau bahan-bahan bekas dalam
bentuk sampah kering yang tidak mempunyai nlai ekonomi menjadi suatu barang yang
berharga dan berguna bagi kehidupan manusia. Bahan-bahan bekas tersebut, antara lain,
plastik, kertas, karton, kardus, seng, besi, logam, aluminium, kaleng, serbuk, gergaji,
potongan kain, kaca dan kulit.
Bahan baku daur ulang, yang berupa sampah, pada umumnya dianggap tidak berguna dan
tidak mempunyai nilai ekonmi. Sampah tersebut biasanya dgolongkan sebagai sampah
anorganik yang tidak dapat diproses secara alamiah. Sampah tersebut harus diolah harus
diolah melalui suatu proses, menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi.
Bahkan, dapat digunakan kembali sebagaimana layaknya semula.
Sampah yang berasal dari bahan organik berupa sayuran, sisa makanan, pertanian,
perkebunan, dan peternakan digolongkan sebagai samah basah (sampah organik) yang dapat
diproses secara alamiah. Misalnya dijadikan bahan baku untuk pembuatan kompos.
Dalam usaha mengurangi sampah melaui teknik daur ulang, tidak sama perlakuannya unuk
semua jenis sampah. Daur ulang dapat dilakukan secara individu atau kelompok, misalnya
industri daur ulang kaleng, plastik, kertas, kaca, logam, aluminium dan lain-lain. Hal ini harus
dilakukan dengan skala industri, karena investasinya cukup besar. Pengelolaan yang dapat
dilakukan secara individu atau kelompok kecil dan investasinya relatif murah adalah mendaur
ulang besi. Bahan bakunya berlimpah, ekonomis, dan cara pembuatannya sederhana.
Proses daur ulang sebenarnya juga merupakan salah satu cara menghemat sumber daya alam.
Sebagai contoh, pada daur ulang kertas. Jika daur ulang kertas, maka berarti kita telah
menghemat dan mengurangi terjadinya penebangan hutan. Selain menghemat dan
menyelamatkan hutan, dengan mendaur ulang kertas, juga berarti mengurangi penumpukan
sampah.

Kebijakan Nasional dan Daerah dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup.


Sesuai dengan Undang-undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 25
Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom,
dalam bidang lingkungan hidup memberikan pengakuan politis melalui transfer otoritas dari
pemerintah pusat kepada daerah:
Meletakkan daerah pada posisi penting dalam pengelolaan lingkungan hidup. Memerlukan
prakarsa lokal dalam mendesain kebijakan.Membangun hubungan interdependensi antar daerah.
Menetapkan pendekatan kewilayahan. Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU
No. 32 Tahun 2004 dengan PP No. 25 Tahun 2000, Pengelolaan Lingkungan Hidup titik tekannya ada
di Daerah, maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit PROPENAS
merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Program itu mencakup :
1. Program Pengembangaan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup.
Program ini bertujuan untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap
mengenai potensi dan produktivitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui
inventarisasi dan evaluasi, serta penguatan sistem informasi. Sasaran yang ingin dicapai
melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumberdaya alam dan
lingkungan hidup, baik berupa infrastruktur data spasial, nilai dan neraca sumberdaya
alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah.

2. Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan, Konservasi dan Rehabilitasi Sumber


Daya Alam.
Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian
sumberdaya alam dan lingkungan hidup hutan, laut, air udara dan mineral. Sasaran yang
akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya, sumber daya alam untuk
mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efisien dan berkelanjutan. Sasaran lain
di program adalah terlindunginya kawasan-kawasan konservasi dari kerusakan akibat
pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terkendali dan eksploitatif.
3. Program Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan
Hidup.
Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya
mencegah kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan
yang rusak akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan, serta kegiatan industri
dan transportasi. Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang
bersih dan sehat adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat
sesuai dengan baku mutu lingkungan yang ditetapkan.

4. Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum, Pengelolaan Sumber


Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup.
Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan, menata sistem hukum,
perangkat hukum dan kebijakan, serta menegakkan hukum untuk mewujudkan
pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan
berkeadilan. Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya
alam dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan
perundangan serta terlaksannya upaya penegakan hukum secara adil dan konsisten.

5. Progam Peningkatan Peranan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya alam


dan Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup.
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak -
pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi
lingkungan hidup. Sasaran program ini adalah tersediaanya sarana bagi masyarakat dalam
pengelolaan sumberdaya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses
perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan sampai
pengawasan

Aturan Mengenai Pengelolaan Kekayaan Alam Indonesia


Dalam pengelolaan sumber daya alam tentu harus ada aturan yang dipatuhi oleh berbagai
pihak. Terutama untuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui tadi seperti minyak bumi, gas
alam, hasil tambang, mineral. Di samping itu juga aturan yang ketat mengenai hasil hutan tropis
seperti kayu dan sebagainya. Tidak lupa hasi kekayaan laut.
Indonesia dalam Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 telah menyebutkan bahwa
bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasi oleh negara dan dipergunakan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat. Oleh karena itu, pengelolaannya harus baik agar terhindar dari
persoalan-persoalan seperti penebangan liar, penambang ilegal, pencurian ikan, limbah, kebakaran
hutan dan segala macamnya.
Aturan dalam pengelolaan kekayaan alam ini dibuat oleh dinas-dinas atau kementerian
terkait. Misalnya aturan mengenai hasil laut dikelola oleh Kementerian Kelautan dan sebagainya.
Adapun aturan yang dibuat adalah untuk menghindari masalah pencemaran lingkungan, kerusakan
sumber daya alam dan masalah pemukiman warga seperti sanitasi, air bersih, kesehatan lingkungan
dan lainnya.
BAB III
PENUTUP

Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam baik berupa benda mati maupun benda hidup
yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sumber
daya alam dapat digolongkan berdasarkan pemanfaatannya, asal proses pembentukannya, dan nilai
kegunaannya.

Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah. Kekayaan sumber daya alam
Indonesia tidak hanya berupa bahan tambang, tetapi juga sumber daya alam hayati seperti hutan dan
fauna.

Berdasarkan pernyataan di atas, pemerintah serta masyarakat tidak menyia-nyiakan kekayaan


alam Indonesia yang sangat berlimpah. Hal ini dapat kita lihat dengan adanya pemanfaatan sumber
daya alam di Indonesia (wilayah Kab. Polewali Mandar), baik hayati maupun non hayati. Dari sumber
daya alam hayati, Kab. Polewali Mandar memiliki tumbuhan, pertanian dan perkebunan, serta hasil
peternakan dan perikanan yang dapat dimanfaatkan sebagai pemenuh kebutuhan manusia yaitu
sandang dan pangan, baik didalam negeri maupun luar negeri. Sedangkan, dari sumber daya alam non
hayati terdapat air, angin, tanah, dan hasil tambang yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi
maupun sebagai perhiasan.

Dalam mengelola sumber daya alam harus berdasarkan prinsip-prinsip yang telah ditentukan.
Seperti pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
dengan tujuan pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan dengan hati-hati agar tetap terjaga
kelestariannya. Lalu pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip mengurangi dengan tujuan
mengambil sumber daya alam tidak boleh dihabiskan semuanya, tetapi berprinsip mengurangi saja.
Dan pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip daur ulang pengolahan kembali suatu massa
atau bahan-bahan bekas dalam bentuk sampah kering yang tidak mempunyai nlai ekonomi menjadi
suatu barang yang berharga dan berguna bagi kehidupan manusia.

Dalam mengelola sumber daya, pemerintah yang ada di Kab. Polewali Mandar memiliki
kebijakan dan aturan mengenai pengelolaan sumber daya alam. Salah satunya yaitu peraturan
Pemerintah Indonesia dalam Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 telah menyebutkan bahwa
bumi, air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasi oleh negara dan dipergunakan sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat. Oleh karena itu, pengelolaannya harus baik agar terhindar dari
persoalan-persoalan seperti penebangan liar, penambang ilegal, pencurian ikan, limbah, kebakaran
hutan dan segala macamnya.
MAKALAH GEOGRAFI

PERSEBARAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM

KAB. POLEWALI MANDAR

DISUSUN

NAMA : A. KANIA AYUNA PUTRI

KELAS : XI IPS 5

TAHUN AJARAN 2019 / 2020

SMAN 1 POLEWALI MANDAR


DAFTAR PUSTAKA

https://databoks.katadata.co.id/ KABUPATEN POLEWALI MANDAR

WIKIPEDIA

RUANG GURU
KATA PENGATAR

Puji Tuhan, terima kasih Saya ucapkan atas bantuan Tuhan yang telah mempermudah dalam
pembuatan tesis ini, hingga akhirnya terselesaikan tepat waktu. Tanpa bantuan dari Tuhan, Saya
bukanlah siapa-siapa. Selain itu, Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua,
keluarga, serta pasangan yang sudah mendukung hingga titik terakhir ini.

Banyak hal yang akan disampaikan kepada pembaca mengenai “Persebaran Dan Pengelolaan SDA
Yang Ada Di Kabupaten Polewali Mandar”. Dalam hal ini, Saya ingin membahas mengenai
Persebaran Dan Pengelolaan SDA Yang Ada Di Kabupaten Polewali Mandar. Untuk membaca lebih
lengkap, Anda dapat membaca hasil tesis Saya yang membahas mengenai parenting.

Saya menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan, seperti menyampaikan
informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan pembaca lain. Saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-kata yang salah. Tidak ada manusia yang sempurna
kecuali Tuhan.

Demikian Saya ucapkan terima kasih atas waktu Anda telah membaca hasil karya ilmiah Saya.

Polewali, 01 Nopember 2019

Penulis

Anda mungkin juga menyukai