Anda di halaman 1dari 14

23

DAFTAR PUSTAKA

[1] Wiryosumarto, Harsono, Teknik Pengelasan Logam. Jakarta: Pradnya


Paramita. 2004.
[2] Kou, Sindou, Welding Metallurgy, edisi kedua. New Jersey: John Willie &
Sons.Inc. 2003.
[3] Easterling, Kenneth, Introduction to the Physical Metallurgy of Welding,
edisi kedua. Oxford: Butterworth Heinemann. 1992.
[4] Syarief, Akhmad, “Kekuatan Tarik Baja St 37 pada Proses Las
Oksiasetilen”, INFO-TEKNIK, 26-37, volume 2, nomor 1, Juli, 2004.
[5] Singh, Ramesh.. Applied Welding Engineering, processes, code and
standarts. Oxford :Butterworth-Heinemann 2012.
24

LAMPIRAN

LAMPIRAN A
CONTOH PERHITUNGAN
25

Lampiran A. Contoh Perhitungan


1. Menentukan nilai Gr
Gr = G1 – G0 ......................................... (A.1)
a) Conto 1 = Gr = 290,3 gram – 286,3 gram = 4 gram
b) Conto 2 = Gr = 291,44 gram – 286,3 gram = 5,14 gram
c) Conto 3 = Gr = 289,5 gram – 294,5 gram = 5 gram
d) Conto 4 = Gr = 294,8 gram – 294,5 gram = 0,3 gram
Keterangan:
Gr = Deposit metal las ; G1 = Massa akhir; G0 = Massa awal
2. Menghitung nilai Fr
Fr = F0 – F1 ........................................ (A.2)
a) Conto 1 = Fr = 3,962 gram – 1,4 gram = 2,562 gram
b) Conto 2 = Fr = 3,995 gram – 1,4 gram = 2,595 gram
c) Conto 3 = Fr = 4,023 gram – 0,842 gram = 3,181 gram
d) Conto 4 = Fr = 3,963 gram – 1,41 gram = 2,552 gram
Keterangan:
Fr = Deposit elektroda; F0 = Massa awal; F1 = Massa akhir
3. Menghitung nilai S
s = x / t ............................................... (A.3)
a) Conto 1 = s = 7 cm / 213 detik = 0,033 cm/detik
b) Conto 2 = s = 6 cm / 174 detik = 0,029 cm/detik
c) Conto 3 = s = 8 cm / 264 detik = 0,03 cm/detik
d) Conto 4 = s = 4 cm / 157 detik = 0,025 cm/detik
Keterangan:
S = Laju pengelasan; x = Panjang lasan; t = Waktu pengelasan
4. Menghitung nilai v
v = Fr / t ............................................. (A.4)
a) Conto 1 = v = 2,562 gram / 213 detik = 0,012 gram/detik
b) Conto 2 = v = 2,595 gram / 174 detik = 0,015 gram/detik
c) Conto 3 = v = 3,181 gram / 264 detik = 0,012 gram/detik
d) Conto 4 = v = 2,553 gram / 157 detik = 0,016 gram/detik
26

Keterangan:
v = Laju lelehan elektroda ; Fr = Deposit elektroda;
t = Waktu pengelasan
27

LAMPIRAN B
JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS
28

Lampiran B. Jawaban Pertanyaan dan Tugas Khusus


B.1 Jawaban Pertanyaan
1. Jelaskan bagian – bagian pada alat pengelasan oksi-asetilen!
Jawab :
a. Tabung Gas Oksigen dan asitilin
Tabung gas berfungsi untuk menampung gas ataugas cair dalam kondisi
bertekanan. Umumnya tabung gas dibuat dari baja, tetapi sekarang ini sudah
banyak tabung-tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium. Tabung gas
tersedia dalam bentuk beragam mulai berukuran kecil hingga besar. Ukuran
tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan kapasitas daya tampung
gas dan juga jenis gas yang ditampung. Untuk membedakan tabung gas apakah
didalamnya berisi gas oksigen, asetilen atau gas lainya dapat dilihat dari kode
warna yang ada pada tabung itu.
b. Katup Tabung
Sedang pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup.
Katup iniditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas oksigen,
katup biasanya dibuat dari material kuningan, sedangkan untuk tabung gas
asetilen, katup ini terbuat dari material baja.
c. Regulator
Regulator atau katup penutun tekan, dipasang pada katub tabung dengan
tujuan untuk mengurangi atau menurunkan tekan hingga mencapai tekanan
kerja torch. Regulator ini juga berperan untuk mempertahankan besarnya
tekanan kerja selama proses pengelasan atau pemotongan. Untuk mengalirkan
gas yang keluar dari tabung menuju torch digunakan selang gas. Untuk
memenuhi persyaratan keamanan, selang harus mampu menahantekan kerja
dan tidak mudah bocor. Dalam pemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan
jenis gas yang dialirkan. Untuk memudahkan bagimana membedakan selang
oksigen dan selang asetilen maka cukup memperhatikan kode warna pada
selang.
d. Torch (pembakar)
Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnya diteruskan oleh torch,
29

tercampur didalamnyadan akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api. Dari
keterangan diatas, torch memiliki dua fungsi, yaitu sebagai pencampur gas
oksigen dan gas bahan bakar, dan sebagai pembentuk nyala api diujung nosel.
e. Pematik api Las
Pematik api las merupakan alat yang berfungsi untuk menyalakan api las.

2. Sebutkan temperatur yang terdapat pada nyala api oksiasetilen! (Sertakan


Gambar)
Jawab:

2800-3500 oC

Flame 2500 oC

1000 oC
Gambar B.1 Distribusi Temperatur pada Api Oksiasetilen Oksidasi [2]

3. Sebutkan dan Jelaskan nyala api pada proses pengelasan oksiasetilen dan
beserta gambarnya!
Jawab :
a. Nyala api netral: nyala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan
asetilen satu, 1:1, nyala terdiri atas kerucut dalam yang berwarna putih
bersinar, dan kerucut luar yang berwarna biru bening. Nyala oksiasetilen
netral terjadi reaksi bertingkat, yaitu pada kerucut dalam oksigen berasal dari
tabung silinder atau pembakaran primer (2/3 panas), sedangkan di kerucut
luar berasal dari atmosfir atau pembakaran sekunder (1/3 panas). Kerucut luar
juga disebut kerucut pelindung karena gas-gasnya melindungi logam las dari
oksidasi. Kerucut api netral digambarkan seperti pada Gambar B.2
30

Gambar B.2 Nyala Api Netral [2]

b. Nyala api reduksi/karburasi (asetilen lebih): bila asetilen yang digunakan


melebihi dari pada jumlah untuk mendapatkan nyala netral maka diantara
kerucut dalam dan luar akan timbul kerucut nyala baru yang berwarna biru,
seperti pada Gambar B.3. Di dalam bagian nyala ini terdapat kelebihan gas
asetilen yang menyebabkan terjadinya karburisasi pada logam cair. Nyala api
reduksi terjadi akibat pembakaran asetilen yang belum sempurna.

Gambar B.3 Nyala Api Reduksi [2]

c. Nyala api oksidasi (oksigen lebih): bila gas oksigen lebih daripada jumlah
yang diperlukan untuk menghasilkan nyala netral maka nyala menjadi pendek
dan warna kerucut dalam berubah dari putih bersinar menjadi ungu,
diilustrasikan seperti pada Gambar B.4. Bila nyala ini digunakan untuk
mengelas maka akan terjadi proses oksidasi atau dekarburisasi pada logam
cair. Nyala api oksidasi terjadi karena keberadaan oksigen yang tidak bereaksi
sempurna.

Gambar B.4 Nyala Api Oksidasi[2]


31

4. Jelaskan reaksi gas yang terjadi pada pengelasan oksi- asietilen!


Jawab :
Pada nyala api gas oksiasetilen netral terjadi dua reaksi bertingkat yaitu :
Kerucut dalam:
C2H2 + O2  2CO + H2 ................................ (B.1)
Kerucut luar:
2CO + O2  2CO2 ...................................................... (B.2)
2H2 + O2  2H2O .................................... (B.3)

5. Sebutkan dan jelaskan daerah pada pengelasan!


Jawab :
Daerah-daerah pada hasil pengelasan, yaitu:
a. Daerah fusi (Fusion Zone): daerah dimana logam induk dan logam pengisi
cair sepenuhnya. Pada daerah ini logam lasan terbentuk.
b. Daerah leleh sebagian (Partially Melted Zone/PMZ): daerah cair sebagian
dimana sebagian dari logam induk cair dan mengalami proses solidifikasi,
seperti pada fusion zone, namun sebagian lagi tidak mengalami proses
pencairan.
c. Daerah terpengaruh panas (Heat Affected Zone/HAZ): daerah dimana
logam terkena panas hasil proses pengelasan. Pada daerah ini terjadi
perubahan struktur mikro serta sifat-sifat fisik namun tidak mengalami
pencairan logam. Pada daerah ini rawan terjadinya cacat pada logam hasil
lasan.
d. Logam induk (Base Metal): daerah logam induk yang tidak terkena
pengaruh panas.

B.2 Tugas Khusus


1. Sebutkan masing masing badan standar welding paling sedikit delapan!
Jawab:
a. American Society of Mechanical Engineers (ASME)
b. American Welding Society (AWS)
32

c. American Petrolium institute (API)


d. Australian atau New Zealand Standards (AS/NZS)
e. Candadian Standards Association (CSA)
f. British Standards (BS)
g. International Organization for Strandardization (ISO) Standards
h. European Union (CEN) Standards

2. Sebutkan standar warna pada tabung gas!


Jawab:
Asetilen berwarna coklat, nidrogen berwarna abu-abu dan hitam diatas nya,
karbon dioksida berwarna hijau tua dan abu-abu diatasnya, hidrogen berwarna
merah, helium berwarna abu-abu dan coklat diatasnya, argon berwarna abu-abu
dan hijau tua diatasnya, oksigen berwarna biru muda, oksigen medical berwarna
putih, helium berwarna abu-abu dan berwarna coklat diatasnya.

3. Sebutkan dan jelaskan cacat pada lasan!


Jawab:
Berikut ini adalah beberapa cacat yang biasa terjadi pada hasil lasan [6]:
a. Porosity
Porosity adalah lubang yang diakibatkan oleh gelembung gas yang
terperangkap ketika filler metal mulai memadat. Porosity biasanya muncul
tersebar pada setiap pass weld-nya Penyebab utama dari porosity adalah
kurang memadainya welder, material filler yang rusak, dan kurangnya
kehigienisan lingkungan.
b. Undercutting
Cacat las ini diakibatkan oleh penggunaan parameter tekanan gas yang
kurang tepat, khususnya kecepatan pengelasan dan tekanan gas yang tidak
sesuai. Kecepatan pengelasan yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan
undercutting terjadi. Dengan mengurangi kecepatan pengelasan akan dapat
mengurangi besarnya undercutting bahkan menghilangkannya. Jika hanya
terdapat sedikit undercutting, maka kita dapat menaikkan tekanan gas, tetapi
33

jika tekanan gas dinaikkan terlalu tinggi, maka undercutting dapat terjadi.
c. Slag Inclusion,
Slag inclusion terjadi akibat proses pembersihan pada saat pengelasan
yang berlapis kurang bersih. Hal ini juga dapat diakibatkan penggunaan fluks
pada pengelasan yang berlapis.
d. Incomplete Fusion,
Incomplete fussion biasanya terjadi akibat kesalahan penggunaan besar
arus, kecepatan pengelasan, incorrect electrode manipulation, maupun
kesalahan pengelas. Hal ini menyebabkan adanya bagian dari filler metal yang
tidak berfusi secara sempurna dengan logam utamanya.
e. Keretakan Membujur
Keretakan dapat dibagi menjadi dua, yaitu keretakan panas dan
keretakan dingin. Keretakan panas dapat terjadi ketika weld bead berada
antara temperatur meleleh dan membeku.Keretakan dingin biasanya terjadi
pada saat weld bead membeku. Keretakan lainnya yang dapat terjadi adalah
keretakan karena kesalahan dalam penggunaan teknik pengelasan. Keretakan
yang terjadi pada ujung hasil pengelasan disebabkan oleh kesalahan dalam
teknik akhir pada saat mengelas, hal ini dapat diatasi dengan cara
membalikkan arah pengelasan pada akhir pengelasan.
34

LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT DAN BAHAN
35

Lampiran C. Gambar Alat dan Bahan

Gambar C.1 Komponen Las Oksiasetilen Gambar C.2 Neraca Digital

Gambar C.3 Neraca Ohaus Gambar C.4 Pemantik Api

Gambar C.5 Penggaris Gambar C.6 Sarung Tangan

Gambar C.7 Filler Metal Gambar C.8 Plat Baja


36

LAMPIRAN D
BLANKO PERCOBAAN

Anda mungkin juga menyukai