P.oksiasetilen Daftar Pustaka BLM Fix
P.oksiasetilen Daftar Pustaka BLM Fix
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
CONTOH PERHITUNGAN
25
Keterangan:
v = Laju lelehan elektroda ; Fr = Deposit elektroda;
t = Waktu pengelasan
27
LAMPIRAN B
JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS
28
tercampur didalamnyadan akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api. Dari
keterangan diatas, torch memiliki dua fungsi, yaitu sebagai pencampur gas
oksigen dan gas bahan bakar, dan sebagai pembentuk nyala api diujung nosel.
e. Pematik api Las
Pematik api las merupakan alat yang berfungsi untuk menyalakan api las.
2800-3500 oC
Flame 2500 oC
1000 oC
Gambar B.1 Distribusi Temperatur pada Api Oksiasetilen Oksidasi [2]
3. Sebutkan dan Jelaskan nyala api pada proses pengelasan oksiasetilen dan
beserta gambarnya!
Jawab :
a. Nyala api netral: nyala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan
asetilen satu, 1:1, nyala terdiri atas kerucut dalam yang berwarna putih
bersinar, dan kerucut luar yang berwarna biru bening. Nyala oksiasetilen
netral terjadi reaksi bertingkat, yaitu pada kerucut dalam oksigen berasal dari
tabung silinder atau pembakaran primer (2/3 panas), sedangkan di kerucut
luar berasal dari atmosfir atau pembakaran sekunder (1/3 panas). Kerucut luar
juga disebut kerucut pelindung karena gas-gasnya melindungi logam las dari
oksidasi. Kerucut api netral digambarkan seperti pada Gambar B.2
30
c. Nyala api oksidasi (oksigen lebih): bila gas oksigen lebih daripada jumlah
yang diperlukan untuk menghasilkan nyala netral maka nyala menjadi pendek
dan warna kerucut dalam berubah dari putih bersinar menjadi ungu,
diilustrasikan seperti pada Gambar B.4. Bila nyala ini digunakan untuk
mengelas maka akan terjadi proses oksidasi atau dekarburisasi pada logam
cair. Nyala api oksidasi terjadi karena keberadaan oksigen yang tidak bereaksi
sempurna.
jika tekanan gas dinaikkan terlalu tinggi, maka undercutting dapat terjadi.
c. Slag Inclusion,
Slag inclusion terjadi akibat proses pembersihan pada saat pengelasan
yang berlapis kurang bersih. Hal ini juga dapat diakibatkan penggunaan fluks
pada pengelasan yang berlapis.
d. Incomplete Fusion,
Incomplete fussion biasanya terjadi akibat kesalahan penggunaan besar
arus, kecepatan pengelasan, incorrect electrode manipulation, maupun
kesalahan pengelas. Hal ini menyebabkan adanya bagian dari filler metal yang
tidak berfusi secara sempurna dengan logam utamanya.
e. Keretakan Membujur
Keretakan dapat dibagi menjadi dua, yaitu keretakan panas dan
keretakan dingin. Keretakan panas dapat terjadi ketika weld bead berada
antara temperatur meleleh dan membeku.Keretakan dingin biasanya terjadi
pada saat weld bead membeku. Keretakan lainnya yang dapat terjadi adalah
keretakan karena kesalahan dalam penggunaan teknik pengelasan. Keretakan
yang terjadi pada ujung hasil pengelasan disebabkan oleh kesalahan dalam
teknik akhir pada saat mengelas, hal ini dapat diatasi dengan cara
membalikkan arah pengelasan pada akhir pengelasan.
34
LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT DAN BAHAN
35
LAMPIRAN D
BLANKO PERCOBAAN