Anda di halaman 1dari 1

IODOMETRI

Latar Belakang

Iodometri (disebut pula analisis iodometrik) adalah titrasi redoks yang melibatkan titrasi
iodin yang diproduksi dalam reaksi dengan larutan standar natrium triosulfat.Prinsip yang
digunakan dalam titrasi redoks adalah reduksi oksidasi atau dikenal dengan reaksi
redoks.Reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan penagkapan dan pelepanasan elektron
sehingga terjadi perubahan bilangan oksidasi

Titrasi redoks terdiri dari beberapa jenis. Penggolongan jenis titrasi redoks berdasarkan
pada jenis oksidator maupun reduktor yang digunakan sebagai titran atau larutan
standar.Kelima jenis titrasi redoks tersebut adalah permanganometri ( Larutan standar
KmnO4), Bikromamometri ( Larutan standar K2Cr2O7), Branatometri (Larutan standar
KBrO3), serta larutan iodimetri (Larutan standar I2), dan iodometri (Larutan standar
Na2S2O3).

Titrasi yang sering digunakan adalah iodmetri dan iodimetri. Titrasi iodometri atau tak
langsung merupakan titrasi terhadap larutan analit dengan larutan natrium triosulfat sebagai
larutan standar, sedangkan titrasi iodimetri atau secara langsung merupakan titrasi terhadap
larutan analit dengan larutan iodin sebagai larutan standar ( titran ) dengan menggunakan
indikator amilum.Metode titrasi redoks yang dilakukan adalah titrasi iodometri dan iodimetri,
dimana kedua metode ini dari segi definisi dan pengerjaan sendiri juga sangat berbeda, naun
kedua – duanya melibatkan I2 dalam penentuan kadarnya. Sampel yang digunakan adalah
asam askorbat untuk titrasi iodimetri dan kaffein untuk titrasi iodometri.

Maksud dan Tujuan

Untuk mengetahui dan untuk menentukan kadar asam askorbat dengan menggunakan metode
titrasi iodimetri dengan menggunakan larutan baku iodin sebagai titran nya. Dan untuk
mengetahui cara penetapan kadar kaffein, dan menentukan kadar suatu kaffein dengan
menggunakan metode iodometri dengan menggunakan larutan baku Na2S2O3 sebagi
titrannya.

Anda mungkin juga menyukai