Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sri Siti Syarah

Nim : 3211211010
Kelas : A / Kimia Reg.Pagi
Matkul : UAS Dasar Analisis kimia

TITRASI REDOKS JENIS IODOMETRI DAN IODIMETRI

Titrasi redoks merupakan kependekan dari titrasi reduksi dan oksidasi. Reduksi adalah
proses pengambilan electron dalam sebuah atom, ion, maupun molekul. Sebaliknya,
oksidasi dalam sebuah atom, ion atau molekul. Faktanya, oksidasi selalu di lanjutkan
dengan reduksi, sehingga terjadilan reaksi redoks.

Dalam reaksi redoks, jumlah electron yang di bebaskan selalu sama dengan jumlah
electron yang di ambil. Bila di bandingkan dengan reaksi asam basa, konsepnya cukup
mirip dimana jumlah proton yang di bebaskan oleh asam selalu sama dengan jumlah
proton yang di ambil olrh basa.

Titrasi redoks terjadi saat ada perpindahan electron di antara titran dan titrat. Karena,
reaksi redos terjadi saat ada perpindahan electron di antara titran dan titrat. Karena reaksi
redoks umunya terjadi di dalam air, maka di perlukan penyetaraan keofisien terhadap
reaksi air menggunakan H+ atau OH-
 Syarat terjadinya Titrasi Redoks

Reaksi redoks baru bida di jadikan sebagai dasar titrasi apabila sudah memenuhi
persyaratan berikut ini :

1. Reaksi redoks harus berlangsung secara cepat dan nyaris sempurna ( kesusksesan
<99% tidak bisa ditolerir).
2. Titik akhir harus bisa diukur dan dideteksi, baik itu dengan menggunakan indicator
warna mauoun potensiometri
3. Proses terjadinya pertukaran electron harus bersifat stoikiometri, artinya pasangan
sistem redoks ( oksidator dan reduktor ) sudah sesuai dan setara.

 Aplikasi titrasi redoks

Titrasi redoks umum dilakukan untuk uji karbohidrat, uji vitamin C, uji winkler, dan
titrasi Karl Fischer. Secara jelas, berikut ini sejumlah beberapa contoh pengaplikasian
titrasi redoks ini :
- Dalam industri farmasi, titrasi redoks dilakukan untuk menganalisis jumlah
kandungan vitamin C dalam sebuah sampel obat. Ini dikarenakan vitamin C
merupakan pereduksi yang baik.
- Dalam industri minuman beralkohol, titrasi redoks dilakukan untuk menganalisis
kadar sulfat dalam wine menggunakan iodin. Titrasi redoks juga bisa menentukan
kadar alkohol dalam minuman dengan menggunakan kalium dikromat. 
- Dalam industri pangan, titrasi redoks bisa digunakan untuk melihat kualitas minyak
jelantah, yakni dengan melihat kadar peroksida. 

 Jenis Titrasi Redoks

titrasi redoks dilakukan melakukan analisis kuantitatif terhadap reaksi antara senyawa
yang sifatnya oksidator dan senyawa yang sifatnya reduktor. Karena itu, titrasi redoks
juga dibagi dalam beberapa jenis berdasarkan sifat larutan bakunya, yaitu oksidimetri dan
reduksimetri :

1. Permanganometri
Sesuai dengan namanya, jenis titrasi redoks ini menggunakan kalimun permanganate
(KMnO4) sebagai titran dan oksidator. Untuk permanganometri, bisa menggunakan
asam seperti H2SO4 yang encer atau HClO4 namun Cl- berpotensi teroksidasi dan
kestabilannya pun terbatas. Bila menggunakan larutan tidak berwarna Titrasi ini tidak
membutuhkan indicator karena setetes 0.1 N permanganate menunjukkan warna pink
keunguan dalam 100 ml larutan.
2. Dikromatometri
Dikromatometri menggunakan dikromat (Cr2O7) yang merupakan oksidator yang
kuat, namun masih berada di bawah permanganat. Dalam prosesnya, ion dikromat
kemudian tereduksi menjadi Cr3+ yang memiliki warna hijau. Dikromat dipilih
karena kestabilan yang baik dan bentuknya yang murni. Sayangnya, dikromat
memiliki reaksi yang cukup lambat.

3. Iodometri dan iodimetri


Titrasi Iodometri dan iodimetri merupakan titrasi redoks yang menggunakan iodium.
Iodometri adalah titrasi tidak langsung yang menggunakan iodium sebagai reduktor,
di mana iodium yang dilepas akan dititrasi menggunakan larutan tiosulfat. Sementara
itu, iodimetri adalah titrasi langsung yang dilakukan dalam kondisi pH netral atau
sedikit asam, di mana iodium digunakan sebagai oksidator.

4. Bromatometri
Bromatometri menggunakan potasium bromat (KBrO3) sebagai reduktor dan titran.
Untuk mempercepat terjadinya reaksi, biasanya bromatometri dilakukan dalam suhu
yang panas dan kondisi pH asam. Kelebihan KBr akan memunculkan reaksi pada ion
bromat yang kemudian menghasilkan warna kuning pucat yang sulit untuk ditetapkan
sebagai titik akhir. 

Pada Artikel ini kita akan mengfokuskan pada titrasi redoks jenis iodometri dan
iodimetri,
Berikut adalah penjelasan lebih dalam mengenai titrasi redoks iodometri dan iodimetri.

Iodometri dan iodimetri


 Perbedaan iodometri dan iodimetri

Iodometri : adalah analisis kuantitatif larutan zat pengoksidasi dengan menambahkan


iodida yang bereaksi membentuk yodium, yang kemudian di titrasi. Dalam iodometri
iodida bereaksi dengan zat pengoksidasi lain di dalam media asam atau medium netral.

Iodimetri : adalah analisis volumetric yang melibatkan titrasi dengan larutan yodium
standar, atau pelepasan zat yang di periksa yodium dalam bentuk larut. Dalam iodimetri,
iodimetri menggunakan yodium bebas untuk menjalani titrasi dengan zat pereduksi.

 Prinsip dari titrasi redoks iodometri dan iodimetri

Prinsip dari titrasi iodimetri yaitu iodin mengadisi ikatan rangkap vitamin C pada atom
karbon C nomor atom 2 dan 3, ikatan rangkap yang diadisi oleh iodin akan terputus
menjadi ikatan tunggal.
Prinsip dasar dari titrasi iodometri adalah zat uji (oksidator) mula-mula di reaksikan
dengan ion iodida berlebih, kemudian iodium yang dihasilkan dititrasi dengan larutan
tiosulfat dititrasi dengan larutan iodium. Dimana I2 sebagai larutan standarnya.

 Indikator yang digunakan dalam titrasi redoks iodometri dan iodimetri

Pada titrasi iodimetri dan iodimetri menggunakan atau larutan kanji amilum sebagai
indikator yang berfungsi untuk menunjukkan titik akhir titrasi yang di tandai dengan
adanya perubahan warna dari biru menjadi tidak berwarna.

 Larutan baku yang digunakan dalam titrasi redoks iodometri dan iodimetri

Larutan baku yang digunakan pada iodometri adalah larutan Natrium Tiosulfat. Dimana,
larutan Natrium tiosufat (Na2S2O3) adalah suatu senyawa kimia dan obat-obatan.
Sebagai obat ia digunakan untuk mengobati keracunan sianida atau parau.

Larutan baku yang digunakan pada iodium adalah larutan iodium.

 Reaksi pada titrasi redoks iodometri dan iodimetri

Iodometri
iodium hasil reaksi KI dg zat uji / oksidator bereaksi dengan Natrium tiosulfat, dalam
suasana asam.
Iodimetri
iodium bereaksi langsung dengan reduktor / zat uji, suasana asam.

Anda mungkin juga menyukai