Anda di halaman 1dari 46

TANGGAP DARURAT

Oleh :
SRI HARYANI, SKM.,MKKK

PELATIHAN MANAJEMEN KESELAMATAN FASILITAS


BAGI PETUGAS KESEHATAN DI RUMAH SAKIT
TANGGAL 29 – 31 JANUARI 2015
I. PENDAHULUAN

II. TUJUAN

III. URAIAN MATERI

IV. URAIAN MATERI

V. REFERENSI
I. PENDAHULUAN

 Kecelakaan: kejadian yg tidak bisa diduga dan


tidak diharapkan, kejadiannya tiba-tiba, dg
kemungkinan menimbulkan hal-hal yg tidak kita
inginkan, seperti
- kerusakan peralatan kerja,
- cedera tubuh, atau
- kematian.

 Apabila kematian menyangkut banyak nyawa,


maka yg terjadi adalah bencana (disaster) yg
mengakibatkan terjadinya kedaruratan medis
(medical emergency)  perlu perencanaan
Tanggap Darurat
I. PENDAHULUAN

Indonesia rawan bencana


 Bencana alam (Natural Disaster)
• letusan gunung api, tanah longsor, gempa bumi,
banjir, tsunami dll
 Bencana karena ulah manusia
(Man-Made Disaster)
• kebakaran di kilang minyak, ledakan di pabrik kimia,
kebocoran gas beracun, kerusuhan sosial/politik,
kecelakaan industri, kecelakaan transportasi,
kebakaran hutan, konflik etnis, konflik sara atau
adanya intervensi negara luar seperti peperangan dll

Bencana  Masalah kesehatan


I. PENDAHULUAN

DAMPAK BENCANA SECARA UMUM:

 Hilangnya Jiwa & keluarga pekerja


 Kerusakan fisik/ prasarana
 Hilangnya harta benda
 Hilangnya mata pencaharian
 Kerusakan lingkungan
 Penularan penyakit lebih cepat
 Lumpuhnya pelayanan kesehatan
 Jangka panjang  kekurangan gizi
BENCANA INDUSTRI

BENCANA AKIBAT PROSES INDUSTRI YG


MENYEBABKAN KERUSAKAN,PERUBAHAN
LINGKUNGAN, KEMATIAN ATAU
MENYA KESEHATAN & PELAYANAN KESEHATAN,
DGN
REAKSI BERSKALA SEDANG SP LUAR BIASA

Sumber Dit Yamedik Dasar, Depkes RI


Kerugian Jika Terjadi Bencana Industri
Kerusakan sarana dan prasarana lingkungan pabrik dan
sekitarnya
Kehilangan Waktu Produksi
Biaya kesehatan karyawam
Kehilangan kontrak bisnis
Biaya penyelesai hukum
Tercemarnya reputasi perusahaan
Dll

Beberapa contoh bencana Industri di Indonesia :


• 2007 Lumpur Lapindo
• 2006 Ledakan Pabrik Amonia PT Petro Widada Gresik
•2004 Ledakan dan Kebakaran Pabrik Gas PT Samator
• 2004 Ledakan Pabrik Besi PT Ispatindo
I. PENDAHULUAN

Bencana & Keadaan darurat dpt terjadi di


Rumah Sakit & sekitarnya  Pengelola K3
Rumah Sakit harus menyusun Sistem
Perencanaan Tanggap Darurat di Rumah Sakit.

1. Lebih siap menangani bencana yg terjadi &


2. Meminimalisasi korban luka-luka, kecacatan
sp kehilangan jiwa yg terjadi akibat bencana.
II. TUJUAN

 Mampu melakukan manajemen


penanganan kedaruratan di tempat kerja.

1. Memahami & mengenali keadaan darurat


di tempat kerja

2. Identifikasi kondisi bahaya yg berpotensi


menjadi suatu keadaan darurat

3. Menyusun Rencanaan Tanggap Darurat di tempat


kerja. (pencegahan & pengendalian keadaan
darurat)
III. URAIAN MATERI

1. Pengertian rencana tanggap darurat di


Rumah Sakit / sarana kesehatan
2. Berbagai bencana yg dapat terjadi di
Rumah Sakit / sarana kesehatan
3. Pengelola bencana
4. Rencana tanggap darurat Rumah Sakit/
sarana kesehatan
1. Pengertian

 Bencana (SK Menkes RI No.979/Menkes/ SK/ IX/2001)

- Suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yg terjadi


secara mendadak/tidak terencana atau secara
perlahan tetapi berlanjut,
- yg menimbulkan dampak terhadap pola kehidupan
normal atau kerusakan ekosistem, sehingga
- diperlukan tindakan darurat & luar biasa untuk
- menolong & menyelamatkan korban yaitu manusia
beserta lingkungannya.
1. Pengertian
 (SK Menko Kesra/Ketua Bakornas Penanggulangan
Bencana)

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yg


disebabkan oleh alam, manusia, & atau oleh keduanya yg
mengakibatkan: - korban & penderitaan manusia,
- kerugian harta benda,
- kerusakan Iingkungan,
- kerusakan sarana & prasarana &
fasilitas umum serta
- menimbulkan ggn terhadap tata kehidupan
& penghidupan masyarakat.
1. Pengertian

 Darurat menurut Guntur Bambang Hamurwono


(2004) adalah suatu keadaan atau kejadian yg
terjadi secara tiba-tiba atau tak terduga, yg
memerlukan tanggapan yg segera untuk
menyelamatkan atau menyambung hidup.

 Darurat menurut kamus Webster (2003) adalah


suatu keadaan yg mendadak, yg tidak
direncanakan yg memerlukan tindakan segera.
1. Pengertian

 Keadaan Darurat (emergency):


adalah keadaan yg merupakan hasil dari
beberapa kejadian yg tidak diperkirakan
sebelumnya & memerlukan penanganan segera.
Penyebabnya :
a. kecelakaan di tempat kerja a.l:
- kebakaran
- peledakan
- kebocoran/ tumpahan zat berbahaya.
- keracunan
b. Bencana & kecelakaan lain
1. Pengertian

Rencana Tanggap Darurat RS :


Perencanaan yg dibuat untuk
- mencegah & menghadapi suatu keadaan
darurat/bencana di tempat kerja Rumah Sakit (dan
Iingkungan sekitarnya),
- secara efektif & efisien dg
- mempertimbangkan semua aspek psikologi akibat
keadaan darurat, sehingga
- dpt meminimalisasikan dampak dari bencana tsb.
2. Berbagai Bencana Yg Dpt Terjadi

A.Klasifikasi bencana menurut penyebab:

 Bencana alam, yaitu bencana yg terjadi karena


proses alam. Contoh letusan gunung berapi, tanah
longsor, tsunami dll

 Bencana ulah manusia, yaitu bencana yg terjadi


karena proses teknologi, interaksi antara manusia,
interaksi antara manusia dg lingkungannya yg
menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan.
Contoh: kebakaran gedung, kebocoran gas beracun
dll
2. Berbagai Bencana Yg Dpt Terjadi

B. Jenis bencana berdasarkan jumlah korban:

i. Berdasarkan jmlh korbannya jenis bencana dibagi


menjadi empat:

 Bencana tingkat 1: jumlah korban 30 - 49 orang

 Bencana tingkat 2: jumlah korban 50 — 99 orang

 Bencana tingkat 3: jumlah korban 100 — 300 orang

 Bencana tingkat 4: jumlah korban > 300 org


2. Berbagai Bencana Yg Dpt Terjadi

ii. Berdasarkan jumlah korban dirawat di Rumah


Sakit, jenis bencana dibagi tiga:
 Minor disaster : sedikitnya 25 orang menjadi korban
atau 10 orang dirawat Rumah Sakit

 Moderate disaster : sedikitnya 100 orang menjadi


korban atau 50 orang dirawat di Rumah Sakit

 Major disaster : sedikitnya 1000 orang menjadi


korban atau 250 orang dirawat di Rumah Sakit
2. Berbagai Bencana Yg Dpt Terjadi

C. Bencana spesifik yg mungkin terjadi di Rumah


Sakit adalah :
 Banjir,Tercemarnya Kualitas air
 Kebakaran gedung
 Ledakan peralatan, tabung tekan uap
 Epidemi & Endemi pasca bencana alam
 Konsleting listrik
 Terkontaminasinya makanan/minuman
 Terkontaminasinya sediaan darah dg Virus HIV

 ISU TERBESAR KEBAKARAN!!!


3. Pengelola Bencana

Bencana yg melibatkan Rumah Sakit bisa


dibedakan menjadi dua, yaitu:

 Bencana yg terjadi di luar Rumah Sakit.


Dlm hal ini Rumah Sakit terlibat sebagai
penyelenggara pelayanan kesehatan bagi korban
bencana

 Bencana yg terjadi di lingkungan Rumah Sakit itu


sendiri
SIKLUS MANAJEMEN BENCANA

BENCANA

Tanggap
Kesiapsiagaan Darurat

Pencegahan
& Mitigasi
Rehabilitasi
TINDAKAN RUMAH SAKIT
pd terjadi bencana :
a. Usahakan mengurangi kepanikan semaksimal mungkin dg
pemberitahuan mengenai sarana komunikasi mengenai
apa yg terjadi
b. Aktifkan tanda bahaya
c. Segera bentuk pusat pengendali komando penanganan
keadaan darurat sesuai dg sistem & prosedur yg telah
ditetapkan sebelumnya
d. Pastikan Tim Penanggulangan keadaan darurat segera
bekerja
e. Jika memungkinkan lakukan isolasi di tempat kejadian
agar tidak meluas
TINDAKAN RUMAH SAKIT
pd terjadi bencana :
f. Lakukan evakuasi terhadap korban & pasien yg perlu
diperhatikan:
 Jangan lupa menandai & mencatat pasien
 Persiapkan alat khusus untuk pasien yg membutuhkan
 Evakuasi melalui pintu darurat atau jalan keluar darurat
 Perhatikan kondisi psikologis pasien & petugas selama
evakuasi
g. Lakukan pengukuran tingkat keadaan darurat & bencana.
h. Jika keadaan telah diatasi & sudah normal segera beri
tanda bahwa keadaan darurat/bencana sudah diatasi
Tahap/Tier 3 :Medical Evacuation (medevac)

 Yang harus dilakukan oleh Petugas pada medevac :

 Menentukan proses medivac dengan sarana yg


ada/tersedia dg mempertimbangkan kondisi pasien

 Mempersiapkan obat dan peralatan yg diperlukan

 Melakukan monitoring all vital sign & re-stabilization


jika kondisi pasien memburuk dijalan
Evakuasi korban
Dua pertimbangan mendasar yg harus dijaga sewaktu
evakuasi, ialah Keselamatan pasien & kecepatan transpotasi.

Pertimbangan keselamatan termasuk melanjutkan perawatan


selama dlm transportasi. 

Petugas ambulan (perawat atau paramedis terlatih) dibagian


belakang ambulan memastikan bahwa
- saluran intravenus/ kateter/ & pipa oksigen terpasang dg
baik pada pasien.
- Sebaiknya oksigen & cairan infus cukup utk seluruh
perjalanan.
Antisipasi potensi lingkungan berbahaya

Langkah-langkah atau tindakan yg dapat


dilakukan :

a. Dekontaminasi lingkungan.
b. Surveilans & pemberantasan
penyakit / wabah potensial.
c. Imunisasi/vaksinasi.
d. Pemakaian alat pelindung.
4. Rencana Tanggap Darurat RS

Berdasarkan Keputusan Menkes RI


No.28/Menkes/SK/I/95 ttg Petunjuk Pelaksanaan Umum
Penanggulangan Medik Korban Bencana, ditetapkan
bahwa:

“Setiap Rumah Sakit harus mempunyai Disaster Plan


agar bila terjadi bencana dpt melakukan tindakan
pertolongan secara cepat & tepat sesuai dg kebutuhan.”
Kewaspadaan, upaya pencegahan &
pengendalian bencana

Bencana  bisa didalam & diluar RS


K-3  lebih ditekankan utk bencana yang
terjadi “di dlm” RS
UGD  lebih ditekankan utk bencana yang
terjadi “di luar” RS
Oleh karena itu, dalam melakukan kegiatan
agar koordinasi dng UGD
Lanjutan …..

LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN KEWASPADAAN,


UPAYA PENCEGAH- AN & PENGENDALIAN BENCANA
 Inventarisasi tempat-tempat yang beresiko & buat
denahnya  Lab, Ro, Farmasi, CSSD, KO, Genset,
Kamar isolasi penyakit menular
 Buat Kebijakan & prosedur kewaspadaan, upaya
pencegahan & pengendalian bencana pada tempat-tempat
yang beresiko tsb
 Beri Alat pelindung diri (APD) pada petugas pd tempat-
tempat beresiko  masker, apron, kaca mata, sarung
tangan
 Buat rambu-2/tanda khusus jln keluar utk evakuasi
apabila terjadi bencana
 Perlu sistem komunikasi internal & eksternal RS
Bahaya kebakaran di Rumah Sakit
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN
KEBAKARAN
 Inventarisasi tempat-tempat yang
beresiko terjadi kebakaran  Beri tanda
larangan merokok

 Sediakan peralatan utk memadamkan api,


sistem alarm, alat mendeteksi api/
kebakaran  sesuai Permenaker no 4 th
1980 tentang syarat-2 pemasangan &
pemeliharaan APAR

 Susun bijak & prosedur/juklak tentang


pencegahan & penanggulangan kebakaran
di RS
( termasuk cara evakuasinya)
RENCANA GADAR (NIOSH)

 Identifikasi risk dan hazard (peta dan label)


 Ada sistem pelaporan kejadian kebakaran atau bencana
 Kebijakan dalam evakuasi & penanggulangan bencana
 SOP dan peta tentang jalan keluar darurat
 Nama dan telp penting kalau ada bencana atau
terdeteksi potensi bencana
 SOP tindakan GADAR (mematikan lampu atau aliran
bahan bakar dll)
 Pembagian tugas yang jelas di antara karyawan :
penyelamat dokumen, pengguna APAR, evakuasi
pasien
4. Rencana Tanggap Darurat
a. Komponen rencana tanggap darurat:
i. Identifikasi & evaluasi bahaya
ii. Menaksir potensi kerugian yg diakibatkan
iii. Memperkirakan waktu yg dibutuhkan untuk
menggerakkan tanggap darurat
iv. Menentukan perubahan-perubahan yg terjadi dlm
operasional Rumah Sakit
v. Mempertimbangkan tenaga & peralatan yg mungkin
diperlukan untuk menghadapi keadaan darurat
termasuk sumber-sumber dari luar Rumah Sakit.
4. Rencana Tanggap Darurat

b. Tahapan penyusunan rencana tanggap darurat :

i. Survey bahaya :

ii. Membentuk tim tanggap darurat :

iii.Menetapkan prosedur pengendalian.

iv.Pelatihan

v. Menjaga prosedur selalu sesuai dg situasi terkini


4. Rencana Tanggap Darurat

Dlm penyusunan prosedur dari rencana tanggap darurat,


minimal harus terdpt hal-hal sebagai berikut:

a) Terdpt organisasi penanggulangan keadaan darurat &


bencana

b) Identifikasi risiko yg mungkin terjadi di dlm & di luar


lingkungan Rumah Sakit (contoh di dlm RS:
Kebakaran Gedung, di luar RS: Gempa Bumi )

c) Adanya prosedur pemberitahuan, prosedur


pengorganisasiaan & sistem komunikasi
4. Rencana Tanggap Darurat
d. Adanya peralatan & sarana penunjang dlm keadaan
darurat/bencana yg sesuai kebutuhan (contoh Instalasi
Gawat Darurat, Peralatan Pemadam Kebakaran dip
e. Adanya prosedur pemulihan ke kondisi normal
f. Adanya detail prosedur pelaksanaan dari masing-
masing unit dlm organisasi tanggap darurat/bencana,
dimulai dari tugas komandan penanggulangan gawat
darurat/bencana sampai pd apa yg harus dilaksanakan
oleh masingmasing unit & masing-masing petugas
g. Adanya jadwal rutin pelatihan & uji coba terhadap
kesiapan petugas & prosedur
4. Rencana Tanggap Darurat
Agar rencana tanggap darurat (disaster plan) berdaya guna
& berhasil guna, perlu diperhatikan hal-hal sbb:

a) Harus ada komitmen dari pimpinan Rumah Sakit bahwa


prosedur ini perlu & harus dilaksanakan oleh semua
pihak

b) Menyiapkan sarana & prasarana tanggap darurat


 Petugas yg harus melaksanakan tanggap darurat
sudah terlatih & tahu tugasnya
 Sarana & prasarana penunjang harus tersedia &
berfungsi dg baik setiap saat diperlukan, terutama
sarana komunikasi, evakuasi & peralatan gawat
darurat
4. Rencana Tanggap Darurat

c) Sosialisasi & penyuluhan ke seluruh karyawan


Rumah Sakit

d)Melaksanakan pelatihan & uji coba

e)Evaluasi Sistem Tanggap Darurat

Evaluasi perlu dilakukan agar sistem tanggap


darurat yg ada dpt terus ditingkatkan &
disempurnakan.
Hal hal penting
dlm hal Tanggap darurat

Belajar dari bencana terdahulu


Buat disaster plan
Kategorikan bencana
Prioritas tindakan medis
Mendatangkan RS ke korban bencana
Kategorikan RS sesuai Kemampuan GD
Siapkan alat komunikasi
Kerjasama Lintas Program/Sektor
Unsur penting dalam rencana

Dilatihkan kepada semua tenaga baru

Secara berkala ada refreshing terhadap


karyawan lama, adakan simulasi

Selalu diuji-coba keampuhan pedoman

Segera perbaiki bila ada kesulitan pelaksanaan


dan alat/metode yang sudah uzur

Difahami oleh setiap karyawan


SASASARAN Pembinaan Tanggap darurat
di Rumah Sakit

o SEMUA karyawan Rumah Sakit


o Pimpinan & Pengelola INSTANSI / INSTITUSI
o Petugas pembina K3
o Pengunjung RS + PASIEN
PENUTUP
Setiap tempat kerja harus menyusun rencana
Tanggap darurat (Gadar)

Selalu dilatihkan sehingga semua karyawan


berperan

Rencana Gadar perlu dinilai kembali efektif,


efisien & mampu laksana

Tanggap darurat & Penanggulangan Bencana


tanggung jawab bersama & harus terorganisir
dg baik  RENCANA GADAR TERPADU
REFERENSI

1. KemkesRI, Modul Pelatihan Kesehatan Kerja Bagi Petugas Kesehatan, 2010


2. Pusdiklat Depkes & Kesos RI, Modul 10 Perencanaan Tanggap Darurat, Jakarta
2000
3. Errawan R. Wiradisura, Makalah Penatalaksanaan Korban "Mass Disaster" Di
Tempat Kerja, 2003
4. Amiroel pribadi madoeretno, Emergency Response (ER) & Disaster
Preparedness Management System (DPMS), Jakarta 2005
5. Handout mengenai rencana tanggap darurat di RS
a) Yan Aslian Noor, Makalah Mass Disaster Management di Tempat Kerja, 2003
b) Bambang Guntur Hamurwono, Makalah Perencanaan Tanggap Darurat K3-
RS, Jakarta 2004
c) Ismojo Djati, Makalah Pencegahan & Penanggulangan Bencana di Tempat
Kerja, Jakarta 2003
d) Direktorat Bina Kesehatan Kerja ,Tanggap darurat di Tempat kerja,
6. Bahan Tim SPGDT & PPGD Depkes RI, Kebijakan Departemen Kesehatan RI
Didlm Pengembangan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu,
Jakarta 2002
S
R
I

H
A
R
Y
A
N
Terima
I
kasih

Anda mungkin juga menyukai