Anda di halaman 1dari 37

KEBIJAKAN

PEMBERIAN
ASI

Oleh: dr. Ferimulyani,H,M Biomed


Disampaikan: di Padang, 14 September 2017
KOMITMEN GLOBAL DAN
NASIONAL
• Deklarasi Innocenti - Setiap negara harus
memberikan perlindungan dan dorongan
kepada Ibu agar berhasil memberikan ASI
secara ekslusif kepada bayinya

Konvensi tentang Hak Anak -- setiap anak


menyandang hak untuk hidup dan kepastian untuk
dapat bertahan hidup dan tumbuh kembang yang
optimal - hak anak utk disusui dan hak ibu
menyusui anaknya
UU NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN PASAL 128

PP No. 33 Tahun 2012 Tentang Pemberian ASI Eklusif


KEBIJAKAN PEMBERIAN ASI
UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
Pasal 128
(1) Setiap bayi berhak mendapat air susu ibu ekslusif sejak
dilahirkan selama 6 (enam) bulan,kecuali atas indikasi medis.
(2) Selama pemberian air susu ibu, pihak kelauarga, pemerintah,
pemda dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara
penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus
(3) Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diadakan di tempat kerja dan tempat
sarana umum
Pasal 129
(1) Pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan dalam
rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan Air Susu Ibu
Secara Eksklusif.
(2) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
KEBIJAKAN ASI DI TEMPAT
KERJA (2)
UU NO. 13 Tahun 2003
 Pasal 83 - pekerja perempuan yang
anaknya masih menyusui harus diberi
kesempatan sepatutnya untuk menyusui
anaknya jika hal itu harus dilakukan
selama waktu kerja
KEBIJAKAN PEMBERIAN
ASI
PERATURAN BERSAMA 3 Menteri:
Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan
transmigrasi dan Menteri Kesehatan
No.48/Men/PP/XII/2008, No:
PER.27/MEN/XII/2008/, No:
1177/Menkes/PB/XII/2008 tentang
PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU
SELAMA KERJA DI TEMPAT KERJA
1. Peraturan menteri kesehatan nomor 15
tahun 2013 tentang tata cara penyediaan
fasilitas khusus menyusui dan/atau
memerah asi
2. Perwako no 7 tahun 2015 tentang
penyediaan ruang menyusui atau
memerah ASI
TUJUAN PERATURAN
BERSAMA

 Memberi kesempatan kepada pekerja/buruh


perempuan untuk memberikan atau memerah
ASI selama waktu kerja dan menyimpan ASI
perah untuk diberikan kepada anaknya
 Memenuhi hak pekerja/buruh perempuan
untuk meningkatkan kesehatan ibu dan
anaknya
 Memenuhi hak anak untuk mendapatkan ASI
guna meningkatkan gizi dan kekebalan anak
 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
sejak dini
IMPLEMENTASI PELAKSANAAN
SKB 3 MENTERI

 Penyusunan Standar Ruang dan Tempat


Memerah ASI
 Membuat Surat Edaran Menkes Ke
Kementerian dan Lembaga , gubernur,
Bupati/walikota dan tempat kerja
 Membuat Surat Edaran Dirjen Binkesmas ke
lingkungan Kementerian Kesehatan
 Sosialisasi dan advokasi dengan stake holder
terkait
 Pendidikan dan Pelatihan bagi petugas
kesehatan
 Pengembangan media promosi dan edukasi
 Pemantauan dan evaluasi
 JUMLAH KLINIK LAKTASI KOTA PADANG

1.DKK PADANG
2.PUSKESMAS LUBUK BUAYA
3.PUSKESMAS PADANG PASIR
4.PUSKESMAS LUBUK KILANGAN
5.KECAMATAM KURANJI
6.KECAMATAN LUBEG
 CAKUPAN ASI EKSKLUSIF KOTA PADANG

77

76

75

74
Series1
73 76.6
72

71

70
71.5
69

68
TAHUN 2016 TAHUN 2017
 JUMLAH KASUS GIZI BURUK 2016-
AGUSTUS 2017

80

70

60

50

40
Series1
68
30

20 43

10

0
TAHUN 2016 TAHUN 2017
Di tengah kesibukan saya
selama ini, Di tengah hiruk
AkuPertama kali
berharap memberimu
saya meyakinkan diripikuk kota kala
melakukan
yang terbaik
memutuskan
Antenatal
memiliki
Care...
di mana itu...
anak...
pun aku berada....

Dan pertama kali


Selalu berdoa agar
mendengar
anakku kelak sehat
tangisannya...
dan cerdas...
Perwako no 7 tahun 2015
tentang
PENYEDIAAN RUANG
MENYUSUI ATAU MEMERAH
ASI
Ibu yang bekerja bukan merupakan alasan untuk
menghentikan pemberian ASI.
Masalah yang sampai saat ini belum dapat
diselesaikan adalah sulitnya perempuan yang bekerja
agar dapat tetap memberikan ASI kepada bayinya

Program cuti dari pemerintah belum mendukung (cuti 3


bulan, sedangkan ASI eksklusif 6 bulan)
Kurangnya pengetahuan bagaimana ibu pekerja tetap
memberikan ASI kepada bayinya
Tidak tersedianya ruang ASI yang diperlukan di tempat
kerja untuk memerah ASI atau Tempat Penitipan Anak.
Kesempatan untuk memerah ASI atau menyusui TK
Namun...
Hal itu nampak sulit dilakukan, karena...
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

ASI yang diberikan ke bayi 0-6 bln, ASI


sekresi kelenjar tanpa menambahkan dan/ menganti Ekskl
ASI payudara ibu. makanan/ minuman lain. usif

Ruang LAKTASI (ruangan yg


Ruangan menyusui digunakan utk keg menyusui, memerah
dan atau memerah ASI dan menyimpan ASI dilengkai
dengan prasarana
Pasal 2 Tujuan Permenkes:

(a) - (b) -
Perlindungan
kepada ibu
Meningkatkan
peran &
ASI
- Pemberian hak dukungan Eksklusif
kepada anak lingkungan
Dukungan Program
ASI Eksklusif
a.
Fasilitas
Pasal 3 khusus Pasal 5
Disesuaikan dengan
(1) Penyelengg
kondisi kemampuan
perusahaan
ara Tempat
Sarana
Umum d. b.
(2) (PTSU) Tenaga DUKUNG
AN Kesem-
terlatih Harus
patan

&
Pasal 4
Bentuk kebijakan harus
BERPEDOMAN pada
MENDUKU
NG program
ASI Eks.
10 Langkah Menuju
Pengurus
BAB II Tempat
Keberhasilan Menyusui
c.
DUKUNGANKerja
PROGRAM ASI EKSKLUSIF
Peraturan
(PTK) internal
BAB IV
RUANG ASI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 6

(1) PTK dan PTSU


harus memberi Ibu yg
bekerja  KESEMPATAN
menyusui & memerah
ASI selama kerja.

RUANG ASI
yang sesuai
standar
Pasal 7
Unsur-unsur yang harus diperhatikan:

Peren-
canaan

Sarana
prasar
ana
Penda- Ketena
naan -gaan
Peren-
canaan
Pasal 8
(1)PTK dan PTSU harus mengadakan perencanaan
(2)Perencanaan untuk menentukan:

a. Jumlah
Pekerja c. Waktu e. Sarana
Kerja Prasarana

Bagian Kedua
d. Potensi
b. Luas Bahaya
Area
Sarana
prasara
na

Pasal 9 (2) Harus


memenuhi (1) Bangunan
(3) Sarpras persyaratan permanen &
Ruang ASI kesehatan bagian
tersedia terpisah/
sarpras sesuai gabungan TK/
standar minim TSU
& kebutuhan
RUANG
ASI
Bagian Ketiga
Ruang ASI standar
Pasal 10

Lantai
Ruang khusus pintu yang keramik/
3x4m2/ disesuaikan dapat dikunci semen/karpet

Kelembaba
Westafel
n 30-50%
Penerangan Ventilasi/sirkula
yang cukup si udara

Tenang

Bebas
potensi
bahaya
RUANG ASI di Tempat Kerja
Pasal 11
(1)Peralatan Ruang ASI di Tempat Kerja sekurang-kurangnya
terdiri dari:
(2)Peralatan menyimpan ASI meliputi:

lemari Tas untuk


pendingin membawa
ASI perahan

Gel pendingin Sterilizer


botol ASI
3) Peralatan pendukung lainnya meliputi:

Meja tulis Kursi dengan


sandaran
Konseling menyusui kit
(model payudara, boneka,
cangkir ASI, spuit 5cc,
10cc, 20cc)

Media KIE ASI Lemari Dispenser dingin


dan IMD penyimpan alat dan panas
Alat cuci botol
Tempat sampat Penyejuk
berpenutup ruangan

Waslap Bantal
Nursing apron Tissue/ lap
penopang
Pasal 12
(1) Penyediaan Ruang ASI di Tempat Sarana Umum harus
sesuai standar untuk Ruang ASI
(2) Standar untuk Ruang ASI meliputi:

kursi dan meja westafel sabun cuci


tangan
Ruang ASI di Tempat Sarana Umum
Ketena
Pasal 13
-gaan
(1) Menyediakan Tenaga
Terlatih Pemberian ASI untuk
memberikan konseling menyusui

(2) Harus telah mengikuti


pelatihan konseling
menyusui diselengarakan
Pemerintah, Pemda &
masyarakat.

(3) Harus telah tersertifikasi


modul maupun tenaga
pengajarnya

Bagian Keempat
Pasal 14
(1) RUANG ASI
harus memiliki PJ
(2) PJ ditunjuk
(dpt merangkap
oleh PTK/ PTSU
sebagai konselor
menyusui)

Pasal 15
(2)Ruang ASI
Tenaga
(1) belum Jenis dan
(3)
Terlatih memiliki jumlah tenaga
Pemberian konselor kesehatan
ASI  menyusui, dan/atau tenaga
memahami non kesehatan
pengelolaan PTK & PTSU dapat sebagai Tenaga
bekerja sama dengan Terlatih
pemberian ASI Fasilitas Pelayanan
dan mampu Kesehatan atau Pemberian ASI
memotivasi berkoordinasi disesuaikan
pekerja agar dengan dinas dengan
tetap kesehatan kebutuhan dan
memberikan ASI provinsi/kabupaten/ jenis pelayanan
kota untuk yang diberikan di
kepada anaknya memberikan
walaupun bekerja pelatihan konseling Ruang ASI
menyusui
(3)PENDANAAN
UTK
PENGELOLAAN
(1) TK DAN RUANG asi DI
TSU (2) TK DAN TSU
Pasal 16 menyediaka Pendanaa DILARANG
n dana utk BERSUMBER
mendukung n sumber DARI
PRODUSEN
pemberian lain yg tdk DAN
ASI mengikat DISTRIBUTO
Eksklusif SUSU
FORMULA,DAN
ATAU PRODUK
BAYI LAINNYA.
Pasal 17
melalui:
(1) (a)
Pemerintah (3) Tujuannya Advokasi,
melakukan (2) sosialisasi,
Melibatkan meningka
pembina tkan
dan
an dan unsur bimbingan
triparti peran dan teknis
pengawa dukungan peningkatan
san dan PTK & PTSU pemberian
terhadap organisa keberhasilan ASI Eksklusif;
penyelengar si profesi program dan
pemberian
aan terkait ASI Eks. (b)
penyediaan Monitoring
ruang ASI. dan
evaluasi
BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 17
(3)Pendanaan
dilarang
(2)Sumber dana
(1)TK & dari TK, TSU, bersumber
TSU dan sumber lain dari
menyediak yang tidak produsen
mengikat
an dana atau
sesuai distributor
untuk ketentuan
mendukung susu
peningkatan peraturan formula bayi
pemberian ASI perundang dan/atau
Eksklusif undangan produk bayi
lain

BAB V
PEMBINAAN
Terima Kasih
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP

BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Menimbang
Pasal 28 PP No.33/ th. 2012
tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif

Mengingat
1. UU no. 32/ 2004 6. PP No.33/2012
2. UU No. 36/ 2009 7. Perpres No. 72/2012
3. PP No.32/1996 8. Permenkes No.
4. PP No. 69/1999 1144/MENKES/PER/VIII/20
5. PPNo. 38/2007 10

Anda mungkin juga menyukai