Anda di halaman 1dari 4

EVALUASI KINERJA INVESTASI

Kerangka Kerja Penilaian & Evaluasi Investasi


Seorang investor perlu mengevaluasi dari kinerja portofolio yang diinvestasikan. Hal ini
sangat penting walaupun investor menginvestasikannya secara tidak langsung alias melalui
perusahaan investasi tertentu, di sisi lain investasi secara langsung juga memerlukan waktu yang
banyak dan menimbulkan opportunity cost.
Berikut adalah kerangka kerja dalam menilai dan mengevaluasi kinerja investasi yang terbagi
dalam 4 hal, diantaranya :
• Performance Measurement Issues
• Well Known Measures of Performance
• Performance Attribution and Style Analysis
• Portfolio Presentation Standard
Dalam mengevaluasi kinerja suatu portofolio, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan,
diantaranya :
• Tingkat Bunga
• Periode Waktu
• Penggunaan Patok Duga (benchmark) yang Sesuai
• Tujuan Investasi

Pertimbangan Return & Risiko


Penilaian kinerja suatu portofolio umumnya dimulai dengan mengukur tingkat return dari
portofolio tersebut. Salah satu cara untuk menghitung tingkat return suatu portofolio adalah dengan
cara menjumlahkan semua aliran kas yang diterima (penjumlahan dividen atau pendapatan bunga
selama periode investasi dengan selisih perubahan nilai pasar portofolio (capital gain /loss)), dan
kemudian dibagi dengan nilai pasar portofolio pada awal periode.
Metode penghitungan tingkat return portofolio tersebut memang terlihat cukup sederhana
dan mudah untuk menghitungnya. Akan tetapi, metode yang sederhana tersebut sebenarnya tetap
mengandung kelemahan, karena hanya sesuai untuk menghitung tingkat return portofolio yang
bersifat "statis", yaitu portofolio yang tidak mempunyai aliran kas keluar maupun masuk dari
investor.
Besarnya tingkat return yang ditawarkan oleh portofolio yang dimiliki investor bisa diukur
dengan metode time-weighted rate of return (TWR). Besarnya TWR ini tidak dipengaruhi oleh
penambahan atau penarikan dana yang dilakukan oleh investor selama periode perhitungan return
portofolio. TWR bisa dihitung dengan membagi periode perhitungan return portofolio ke dalam
beberapa sub periode perhitungan. Setiap subperiode dihitung terlebih dahulu masing-masing
returnnya, dan selanjutnya return dari keseluruhan periode perhitungan portofolio bisa dihitung
dengan menggunakan rumus berikut ini:
TWR = (1,0 + S1) (1,0 + S2)………..(1,0 + SN) -1,0

Dimana, S dalam persamaan diatas melambangkan return yang diperoleh dalam setiap
subperiode perhitungan. Sebagai contoh, misalnya suatu portofolio yang diamati selama 5 tahun
terdiri dari 3 subperiode aliran kas yang masing-masing memberikan return berturut-turut sebesar
5%, 8% dan 10%. Maka dari data tersebut, maka kita bisa menghitung return portofolio
berdasarkan metode TWR, sebagai berikut :
TWR = (1,0 + 5%)(1,0 + 8%)(1,0+10%)
= (1,05) (1,08) (1,1) -1,0
= 0,247 atau 24,7%.

Metode perhitungan yang lainnya, yaitu DWR (dollar-weighted rate of return) bisa
dihitung dengan mencari tingkat suku bunga yang bisa menyamakan nilai awal portofolio dengan
semua aliran kas yang terjadi ditambah nilai akhir portofolio. Perhitungan dengan metode ini sudah
memperhatikan aliran kas yang masuk dan keluar selama periode perhitungan return portofolio.
Dengan demikian, setiap terjadi aliran kas masuk dan keluar selama periode pengukuran akan
dihitung tingkat return portofolionya dan kemudian perhitungan tersebut digunakan untuk
menentukan compound rate of return untuk keseluruhan pengukuran.

Keterangan :
Dt = penambahan dana pada saat t
Wt = penarikan dana pada saat t
n = jumlah penambahan dana selama periode perhitungan
m = jumlah penarikan dana selama periode perhitungan.
r = tingkat bunga yang menyamakan nilai awal portofolio dengan semua aliran kas (masuk
dan atau keluar) ditambah nilai akhir portofolio.

Indeks Sharpe
Indeks Sharpe dikembangkan oleh William Sharpe dan sering juga disebut dengan reward-to-
variability ratio.

• Sp : Indeks Sharpe portofolio.


• Rp : Rata-rata return portofolio p selama periode pengamatan.
• RF : Rata-rata tingkat return bebas risiko selama periode pengamatan
• σTR : Standar deviasi return portofolio p selama periode pengamatan.

Indeks Sharpe dapat digunakan untuk membuat peringkat dari beberapa portofolio
berdasarkan kinerjanya. Semakin tinggi indeks Sharpe suatu portofolio dibanding portofolio
lainnya, maka semakin baik kinerja portofolio tersebut. Indeks Sharpe mengevaluasi portofolio
manajer berdasarkan tingkat imbal hasil (rate of return) dan diversifikasi (seperti
mempertimbangkan risiko portofolio total sebagaimana diukur dengan standar deviasi).
Indeks Treynor merupakan ukuran kinerja portofolio yang dikembangkan oleh Jack
Treynor, dan indeks ini sering disebut juga dengan reward to volatility ratio. Sama halnya seperti
indeks Sharpe, pada indeks Treynor, kinerja portofolio dilihat dengan cara menghubungkan tingkat
return portofolio dengan besarnya risiko dari portofolio tersebut. Perbedaannya dengan indeks
Sharpe adalah penggunaan garis pasar sekuritas (security market line) sebagai patok duga, dan
bukan garis pasar modal seperti pada indeks Sharpe.

Di mana:
• Tp = Indeks Treynor portofolio.
• Rp = Rata-rata return portofolio p selama periode pengamatan.
• RF = Rata -rata tingkat return bebas risiko selama periode pengamatan.
• βp = Beta portofolio p

Anda mungkin juga menyukai