Anda di halaman 1dari 20

EVALUASI KINERJA PORTOFOLIO

1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EVALUASI


KINERJA PORTOFOLIO
• Evaluasi kinerja portofolio akan terkait dengan dua isu
utama yaitu:
1. Mengevaluasi apakah return portofolio yang telah
dibentuk mampu memberikan return yang melebihi (di
atas) return portofolio lainnya yang dijadikan patok
duga.
2. Mengevaluasi apakah return yang diperoleh sudah
sesuai dengan tingkat risiko yang harus ditanggung.
Dalam mengevaluasi kinerja suatu portofolio ada
beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu:
• Tingkat risiko : Evaluasi kinerja portofolio harus didasarkan pada ukuran yang bersifat
risk adjusted yang bermakna pengukuran kinerja portofolio tidak hanya dilihat dari
besarnya return portofolio saja, tetapi juga harus memperhatikan besarnya risiko yang
harus ditanggung untuk memperoleh besarnya return tersebut.
• Periode waktu : Dalam mengevaluasi kinerja portofolio faktor periode waktu harus
diperhatikan.
• Penggunaan patok duga (bechmark) yang sesuai Dalam mengevaluasi kinerja
portofolio, kita perlu membandingkan return portofolio tsb dengan return yang bisa
dihasilkan oleh alternative portofolio lain yang relevan.
• Tujuan investasi
• Evaluasi kinerja portofolio juga harus memperhatikan tujuan yang ditetapkan oleh
investor atau manajer investasi. Tujuan investasi yang berbeda akan mempengaruhi
kinerja portofolio yang dikelolanya.
2. RISK ADJUSTED PERFORMANCE

a. INDEKS SHARPE
b. INDEKS TREYNOR
c. INDEKS JENSEN
a. INDEKS SHARPE
• Indeks Sharpe dikembangkan oleh William Sharpe dan
sering disebut juga dgn reward-to-variability ratio.
Indeks ini mendasarkan perhitungan pada garis pasar
modal (capital market line) sebagai patok duga yaitu
dengan cara membagi premi resiko portofolio dengan
standar deviasinya.
• Indeks sharpe dapat digunakan untuk mengukur premi
risiko untuk setiap unit risiko pada portofolio tersebut.
Rumus indeks sharpe adalah sebagai berikut:
Dimana:
Ŝp= Indeks Sharpe Portofolio
Rp = rata-rata return portofolio p selama periode
pengamatan
RF= rata-rata tingkat return bebas risiko selama periode
pangamatan.
σTR = standar deviasi return portofolio p selama periode
pengamatan.
b. INDEKS TREYNOR
• Indeks Teynor merupakan ukuran kinerja porofolio
yang dikembangkan oleh Jack Treynor dan sering
disebut juga dengan reward to volatility ratio. Indeks
Treynor menggunakan patok duga garis pasar sekuritas
(security market line).
• Hal ini karena Treynor menganggap bahwa portofolio
sudah terdiversifikasi dengan baik sehingga resiko yang
dianggap relevan adalah resiko sistematis (beta).
Rumus indeks treynor adalah sebagai berikut:
Dimana:
Tp = Indeks Treynor Portofolio
Rp = rata-rata return portofolio p selama periode
pengamatan
RF = rata-rata tingkat return bebas risiko selama
periode pangamatan
Βp = beta portofolio p
c. INDEKS JENSEN
• Indeks Jensen merupakan indeks yang
menunjukkan perbedaan antara tingkat return
aktual yang diperoleh portofolio dengan
tingkat return yang diharapkan jika portofolio
tersebut berada pada garis pasar modal.
Rumus indeks Jensen adalah sebagai berikut:
Dimana:
• Ĵp = Indeks Jensen Portofolio
• Rp = rata-rata return portofolio p selama periode
pengamatan
• RF = rata-rata tingkat return bebas risiko selama
periode pangamatan
• βp = beta portofolio p
Cont’
• Persamaan indeks Jensen dan indeks Treynor adalah
kedua indeks menggunakan garis pasar sekuritas
sebagai dasar untuk persamaan.Sedangkan
perbedaannya adalah indeks Teynor sama dengan garis
yang menghubungkan posisi portofolio dengan return
bebas risiko, sedangkan indeks Jensen merupakan
selisih antara return portofolio dengan return
portofolio yang tidak dikelola dengan cara khusus.
Contoh soal:
• Berdasarkan data dibawah ini hitunglah kinerja portofolio saham dengan
menggunakan indeks Sharpe, Indeks Treynor dan indeks Jensen!
Jawab:
• Kinerja portofolio saham berdasarkan indeks Sharpe.
• Berdasarkan perhitungan di atas terlihat
bahwa portofolio A mempunyai indeks Sharpe
yang lebih besar daripada indeks Sharape
pasar. Sedangkan portofolio B, C dan D
mempunyai indeks Sharpe yang lebih kecil
daripada indeks Sharpe pasar. Ini berarti
portofolio yang memberikan return paling
tinggi adalah portofolio A.
Cont’
• Kinerja portofolio saham berdasarkan indeks Treynor
• Berdasarkan perhitungan di atas terlihat
bahwa portofolio A dan B mempunyai indeks
Treynor yang paling tinggi dan kinerja
portofolio tersebut berada di atas kinerja
portofolio pasar.
Cont’
• Kinerja portofolio berdasarkan indeks Jensen
• Berdasarkan perhitungan di atas terlihat
bahwa portofolio A mempunyai indeks Jensen
yang paling tinggi
TUGAS
• Berdasarkan data dibawah ini hitunglah kinerja portofolio saham dengan
menggunakan indeks Sharpe, indeks Treynor dan indeks Jensen!
• Selamat mengerjakan…………!!

Anda mungkin juga menyukai