Anda di halaman 1dari 6

PENILAIAN KINERJA

PORTOFOLIO
DOSEN : APIP ISNAENI,S.Pd
Penyusun :
Ramdan Cahya Kustiana
Teori Portofolio
 Portofolio dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aset yang
dimiliki untuk tujuan ekonomis tertentu. Konsep dasar yang
dinyatakan dalam portofolio adalah bagaimana investor
mengalokasikan sejumlah dana tertentu pada berbagai jenis
investasi yang akan menghasilkan keuntungan yang optimal.
( Harold , 1998 )
Pertimbangan utama bagi pemilik dana ( investor ) di dalam
mengoptimalkan keputusan investasi adalah memaksimumkan
tingkat imbal hasil (return) invesatasi pada risiko ( risk ) tertentu.
Pembuatan kerangka keputusan investasi sangat menentukan
keberhasilan seorang investor di dalam mengoptimalkan tingkat
imbal hasil investasi sekaligus mengurangi risiko yang dihadapi
menjadi sekecil mungkin ( Markowitz, 1952 )
 Salah satu aspek kunci di dalam proses keputusan investasi adalah
dengan memperhatikan ukuran kinerja portofolio. Hal ini penting
karena instrumen tersebut dapat memberikan informasi yang
diperlukan bagi investor untuk menilai seberapa efektif dana yang
mereka telah investasikan ( atau dapat diinvestasikan ). Pada umumnya
tujuan dilakukannya penilaian portofolio adalah :
a. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah porofolio yang dibentuk
telah dapat meningkatkan tercapainya tujuan investasi
b. Untuk dapat mengetahui portofolio mana yang memiliki kinerja
yang lebih baik ditinjau dari tingkat return dan risiko masing-masing.
c. Untuk melakukan revisi terhadap saham-saham yang membentuk
portofolio.
 Pengukuran kinerja portofolio menjadi sangat penting karena selama
ini kebanyakan investor hanya mendasarkan keberhasilan portofolio
mereka pada hasil tingkat imbal hasil ( return), tanpa memperhatikan
risiko yang mereka ambil untuk mendapatkan tingkat return tersebut.
Tanpa mengevaluasi hasil risiko yang disesuaikan, seorang investor
kemungkinan besar tidak akan melihat seluruh gambaran investasi,
yang mungkin secara tidak sengaja menyebabkan keputusan investasi
yang suram.
Kerangka berpikir untuk menilai kinerja portofolio
antara lain adalah :

1. Tingkat Risiko, Didalam mengavaluasi kinerja portofolio


harus diperhatikan apakah return yang diperoleh sudah cukup
memadai menutup risiko yang ditanggung ( risk adjusted )’
2. Periode Waktu. Beberapa portofolio yang sama tingkat return
dan risikonya akan dinilai berbeda apabaila waktu yang
diperlukan juga berbeda.
3. Benchmark yang Sesuai, yaitu patokan (benchmark) yang
digunakan untiuk menilai kinerja portofolio adalah portofolio
yang sebanding.
4. Tujuan Invesatasi. Tujuan yang berbeda akan mengakibatkan
penilaian terhadap kinerja portofolio menjadi berbeda pula.
Menilai Kinerja Portofolio
 Terdapat 3 (tiga) set perangkat pengukuran yang telah
memperhatikan faktor risiko yang dapat digunakan
untuk melakukan evaluasi kinerja portofolio :
 1. Indeks Treynor
 Pengukuran kinerja portofolio ini dikembangkan oleh
Jack L Treynor, yang juga merupakan orang pertama
yang menyediakan pengukur komposit kinerja
portofolio yang memperhitungkan tingkat risiko.
 2. Indeks Sharpe
 Pengukuran ini diperkenalkan oleh Bill Sharpe dan
terkait erat dengan model penetapan harga aset modal
(capital asset pricing model/CAPM). Indeks Sharpe
mendasarkan perhitungannya pada konsep garis pasar
modal ( Capital Market Line – CML ) sebagai patokan.
 3. Indeks Jensen
 Dinamakan sesuai pembuatnya, Michael C. Jensen,
pengukuran Jensen memperhitungkan kelebihan hasil
(excess return) yang diperoleh sebuah portofolio
melebihi hasil yang diharapkan.
 Indeks Jensen menunjukkan perbedaan antara tingkat
return aktual yang diperoleh portofolio dengan tingkat
return yang diharapkan jika portofolio tersebut berada
pada garis pasar modal.

Anda mungkin juga menyukai