Anda di halaman 1dari 28

1.2.

Alat Indera Manusia

Robot merupakan benda yang dapat digerakkan


dengan melakukan banyak fungsi layaknya manusia,
meskipun fungsi fungsi itu akan terjadi akibat kendali
secara manual maupun kendali otomatis yang
dipasang pada Robot Robot dengan peralatan Sensor
canggih.

Robot, saya katakan benda bukan makhluk karena


Robot di buat oleh Manusia atau zat selain Allah.
Robot tidak bernyawa sebagaimana Manusia, hewan,
tumbuhan dan makhluk lainnya.. Robot tidak
memerlukan nutrisi kontinu sebagaimana makhluk
yang perlu nutrisi kontinu karena kebutuhan makhluk
itu sendiri. Robot hanya memerlukan ‘charging energi’ pada saat digunakan saja dan tidak
harus kontinu, ‘charging energy’ dilakukan sesuai kebutuhan pengendalinya.

Robot dibuat untuk membantu pekerjaan Manusia baik yang ringan dan yang berat. Robot
ada yang berbentuk Manusia dan ada juga Robot berupa mesin mesin produksi yang
dikendalikan secara elektronik. Satu hal yang perlu kita ketahui bahwa Robot dalam bentuk
apapun tidak terlepas dari sedemikian banyak peralatan Sensor sebagai media untuk
menjalankan fungsinya.

25
Sensor sensor itu dibutuhkan sebagai media penerima informasi dalam berbagai bentuk
besaran teknis. Ada Sensor sentuh, sensor gerak, sensor suhu, sensor suara, sensor jarak,
sensor kecepatan, sensor visual berupa kamera, sensor tekanan, sensor pembau/ pencium
dan sensor sensor lainnya yang jumlahnya mungkin lebih banyak dari yang telah disebutkan.

Sensor sensor ini hasil rekayasa berbagai gelombang elektromagnetik, sinar infra merah,
sinar X dan lainnya yang ditanam dalam berbagai bentuk peralatan Sensor dan dapat
dipasang di bagian bagian tertentu dari Robot sesuai dengan fungsinya.

Sensor suara memfungsikan Robot mengenali gelombang bunyi yang diterimanya dari luar
dan di ubah dalam bentuk data numerik, selanjutnya diterjemahkan dalam bentuk digital
berupa kata kata dan kalimat. Seterusnya di ubah kembali dengan cara yang hampir sama
sehingga si Robot dapat berbicara. Sensor ini berfungsi juga untuk pendengaran yang
menghasilkan respon suara saat Robot berbicara. Demikian juga Sensor Kecepatan dan
Sensor jarak yang berfungsi secara simultan menggerakkan Robot untuk berjalan dengan
kecepatan tertentu pada jarak tertentu serta mampu berjalan tanpa menabrak benda lain.

Demikian hebatnya fungsi Sensor tersebut menggelitik Manusia melakukan serangkaian


Riset bertahun tahun untuk menemukan sebuah cara mengukur sesuatu atau merekayasa
sesuatu agar banyak pekerjaan menjadi lebih mudah dikerjakan. Bagaimana mungkin kita
bisa tahu besarnya Skala Richter kekuatan gempa bumi tanpa peralatan Sensor tekanan
pada Seismograph?. Bagaimana mungkin kita bisa menggunakan telepon seluler dengan
pengoperasian langsung pada layar kacanya jika tidak ada teknologi Sensor Sentuh yang
ditanamkan padanya.

Saya mengatakan teknologi Sensor merupakan sebuah penemuan Super yang terus
berkembang, sebagaimana peralatan Sensor pada diri Manusia dan hewan. Begitu
pentingnya peralatan Sensor yang disebut Indera ini, sehingga saya meyakini tidak ada
seorang manusiapun yang siap menerima kekurangan atau tidak memiliki salah satu dari
Panca Inderanya saat dilahirkan.

Kesempurnaan Panca Indera mempermudah siapapun melakukan berbagai aktivitas.


bergerak, bereaksi, bertindak, bersikap dan hal lain sebagai respon dari apa yang dilihat,
yang didengar, yang dikecap, dicicip, yang diraba dan yang dibaui, dicium, atau diendus.
Anda bereaksi menutup hidung ketika membaui bangkai tikus melalui Indera Penciuman.

26
Anda juga bereaksi takjub dan senang ketika Indera Penglihatan menikmati pemandangan
gunung nan biru dan danau bening yang tenang.

Selain Panca Indera, semua manusia juga memiliki Indera Keenam berupa sensor ‘lompatan
waktu’, mampu mengindikasikan atau meprediksikan jauh di masa depan yang disebut
intuisi. Perbedaan untuk tiap orang ada pada sensitifitas dan kemampuan merasakan dan
mengaplikasikannya. Bahkan pada sebagian dari Manusia bahkan tidak pernah
merasakannya.

Kekuatan sensitifitas Indera Keenam yang dimiliki seseorang menyebabkan orang lain akan
terperangah dan kagum karena orang orang yang memiliki Indera Keenam yang sangat baik
akan terkesan sangat Jenius, menurut pengamatan Saya.

Jika ada Indera Keenam tentu ada juga Indera Ketujuh, Kedelapan, Kesembilan dan
seterusnya. Ya... bisa saja dan mungkin saja. Namun Saya hanya membatasi Indera
Manusia hanya sampai Indera Ketujuh.

Mengapa hanya sampai Indera Ketujuh?

Untuk kebanyakan peristiwa, angka tujuh memiliki makna kesempurnaan dan totalitas dari
sebuah aksi dan aktifitas. Angka tujuh merupakan batas atau sebuah syarat keabsahan. Dan
angka 7 saya pakai sebagai penamaan Indera Manusia sebagai Indera paling Sempurna.
Indera ke Tujuh yang sangat menakjubkan yang sangat mengagumkan.

Amazing Seventh Sense ....... Harmony to the Truth

Indera Ke Tujuh yang Sangat Menakjubkan ....... Selaras pada Kebenaran Sejati.

27
1.2.1. Si Super Panca Indera

Sewaktu kecil pada tahun 80-an, saat usia 9 sampai 16 tahun saya sangat menyukai cerita
komik tentang pahlawan dan superhero. Apakah itu pahlawan komik nasional seperti Gatot
Kaca, si Buta dari Goa Hantu, Panji Tengkorak, Gundala Putra Petir, Godam si Manusia
Besi, Pangeran Mlaar dan sebagainya. Begitu juga superhero di luar Indonesia seperti
Superman, Batman & Robin, Spiderman dan lainnya.

Kesukaan terhadap komik tokoh tokoh pahlawan dan superhero sedikit banyak
mempengaruhi cara pandang dan perilaku di masa kecil Saya. Yang paling menonjol adalah
kuatnya keinginan untuk menjadi salah satu dari tokoh tersebut. Bisa karena kehebatannya
atau karena cara berpakaian mereka.

Sebut saja Godam si Manusia Besi yang bisa terbang. Godam telah menjadi idola saya
karena pakaiannya yang sangat menarik dan sakti menurut saya waktu itu. Begitu juga
simbol huruf G di dadanya. Kesukaan Saya pada tokoh Godam, membuat Saya menjadikan
tokoh itu sebagai peran panggung ketika saya menjadi anggota group Teater kanak kanak
yang bernama Onderdil di Kota Terbesar ke 3 di Indonesia. Kami mementaskan cerita
Melawan Raksasa dan saya membuat sendiri simbol G untuk saya pakai dalam pementasan
cerita tersebut.

Baik, kita lupakan sedikit cerita masa kecil Saya. Tapi kita akan teruskan cerita tentang
kehebatan para superhero dan pahlawan super yang sampai saat ini semakin bertambah
banyak saja. Selain kehebatan karena kekuatan fisik, ada juga di antara mereka yang
memiliki kekuatan metafisik, kekuatan ilusi, kekuatan karena menggunakan alat bantu
hingga kekuatan Panca Indera yang dipadukan dengan kekuatan kekuatan lainnya.

Superman, memiliki kekuatan mata dan telinga super dengan mata laser dan telinga
kelelawarnya dan bisa terbang. Gundala Putra Petir memiliki kekuatan Telinga Super selain
kehebatan mengeluarkan tenaga Petir. Spiderman memiliki kekuatan jaringnya yang keluar
dari kulit telapak tangan. Banyak lagi superhero dengan perpaduan kekuatan Panca Indera
dengan kekuatan yang lain.

28
Membahas kehebatan Superman yang mampu melihat dan mendengar sesuatu dalam jarak
yang sangat jauh, akal masa kecil saya akan bergumam, “wow.... enak banget ....... coba
saja bisa seperti Superman”. Atau bisa juga seperti “the Six Million Dollar Man” dengan
kemampuan penglihatan yang hampir sama.

Dalam dunia yang lebih nyata dan merupakan fakta masa kini, ada juga manusia dengan
mata Super seperti Natasha Demkina seorang gadis kecil dari Rusia. Pada September 2011
ditemukan memiliki kemampuan penglihatan super seperti layaknya kemampuan Sinar X.

Tatyana Vladimovna, ibu dari Natasha, berkata bahwa anaknya tumbuh seperti anak yang
lainnya bahkan terlihat dewasa diusianya. Tapi dia mampu mengerjakan sesuatu yang lebih
cepat dari anak lainnya. Pada usia 6 Bulan dia sudah bisa berbicara dan pada usia 3 tahun
sudah menguasai huruf alfabet serta mampu mengendarai kendaraan salju.

Lalu kapan Natasha memiliki kemampuan untuk melihat kedalam tubuh seseorang dengan
tembus pandang ? Natasha memperoleh kemampuan itu pada usia 10 tahun. Ketika itu dia
masuk rumah sakit untuk operasi usus buntu. Setelah operasi usus buntu, terjadi sedikit
komplikasi, dokter mengatakan bahwa ada kapas yang tertinggal di daerah sekitar perut
Natasha. Kemudian Natasha masuk lagi keruang operasi untuk pengangkatan kapas
tersebut. Setelah operasi keduanya sekitar satu bulan dia meninggalkan rumah sakit,
Natasha berkata pada ibunya bahwa dia bisa melihat usus, ginjal dan hati di dalam perut
sang ibu.
Lalu Natasha di bawa ke rumah sakit Anak di kota Saransk, dimana ada seorang dokter yang
akan menguji apakah Natasha memiliki kemampuan mata Sinar X. Lalu Natasha
menggambarkan isi perut sang dokter yang terdapat semacam bisul. Dia juga sempat
membantah bahwa seorang pasien memiliki kanker, dia berkata bahwa pasien tersebut
hanya menderita kista. Setelah diadakan tes lebih lanjut ternyata memang benar bahwa
pasien tersebut hanya mederita kista.

Luar biasa, Natasha Demkina memiliki mata yang hebat. Kemampuan matanya ini seperti
jagoan yang ada didalam komik superhero. Matanya seperti Kemampuan mata Superman
yang dapat melihat tembus pandang.

29
Indera Penglihatan

Sebenarnya Panca Indera manusia tanpa kemampuan lebih pun sudah sangat Super. Panca
Indera penglihatan kitu dikenal dengan nama MATA. Dengan meneliti kekuatan Super pada
mata, kecanggihan struktur dari mata, maka Manusia akan sangat bangga dan yakin bahwa
tubuh ini dipenuhi berbagai macam “kecanggihan” yang melewati teknologi canggih
manapun yang pernah ada di muka bumi ini.

Mata Manusia memiliki kecanggihan struktur yang bahkan jauh lebih baik dari lensa kamera
video dengan pixel yang tertinggi sekalipun. ‘Apple’ sendiri belum lama berupaya ingin
menyamakan ‘layar display’ produknya dengan menamakan produk itu sebagai ‘retina
display’ meskipun tentu saja tidak akan sebaik retina mata Manusia.

Betapa tidak, mata dengan struktur dua bola matanya sanggup membedakan berbagai
macam warna, merekam semua gambar dan gerakan apapun dalam jarak penglihatan
secara ‘real time’ dan langsung mengirimkan hasilnya ke otak untuk disimpan sebagai
memori. Secara ‘real time’ pula otak akan mengolah, mengirimkan ke pusat hidup manusia,
lalu menjadi keputusan dan dikirimkan kembali ke otak dan memerintahkan anggota tubuh
lainnya merespon apapun yang telah dilihat oleh mata.

Dengan Indera Penglihatan, Manusia dapat membedakan yang indah indah dan yang tidak
indah. Manusia juga dapat melihat tingkah laku berbagai macam makhluk hidup pada batas
pandangannya. Bahkan dengan mata, Manusia dapat melihat apakah orang yang ada di
hadapan kita bersikap baik atau buruk.

Terlalu luas fungsi mata super ini yang belum bisa ditiru oleh peralatan teknologi canggih
sekalipun. Kamera video saja baru bisa menampilkan apa yang terekam oleh lensanya,

30
namun tidak dapat memberikan respon balik terhadap apa yang terekam tersebut. Robot
canggih sekalipun baru bisa memberikan respon pada kadar kadar tertentu dari hasil rekam
pada lensa matanya berdasar memori program yang dibuat, sampai saat ini belum ada
Robot yang mampu menangis ketika merespon gambar gambar dan video tentang
kesedihan. Kalaupun ada, terbatas hanya pada kasus kasus yang sudah diprogram dalam
memorinya.

Dengan fungsi super dan ketinggian manfaat mata pada


kehidupan, tak seorangpun manusia normal
menginginkan kehilangan fisik atau fungsi dari
penglihatannya. Tidak ada seorangpun manusia normal
yang mau kehilangan penglihatannya.

Meski Super, Indera Penglihatan kita hanya dapat melihat


jika ada pantulan cahaya pada frekuensi 10 pangkat 14
Hz. Mata tidak bisa melihat benda yang terlalu jauh atau
terlalu dekat dan bahkan tidak mampu juga melihat benda
yang terlalu kecil seperti sel-sel ataupun bakteri. Mata juga tidak dapat melihat benda yang
terbungkus atau dibalik benda lain. Mata juga sering salah interpretasi terhadap pembiasan
cahaya seperti adanya air di aspal pada siang hari panas terik dan fatamorgana air di padang
pasir.

Ketidakmampuan Indera Penglihatan lainnya seperti pembiasan benda lurus dalam air,
sehingga benda tersebut kelihatan bengkok. Bintang dan benda langit yang kita lihat sangat
kecil ternyata bisa saja lebih besar dari Bumi kita.
Penglihatan oleh mata kita sangat kondisional, seringkali tidak bercerita tentang keadaan
yang sebenarnya pada otak kita. Bukti-bukti di atas memberikan gambaran bahwa indera
penglihatan kita dapat mengalami distorsi alias penyimpangan yang sangat besar.

Akan tetapi mata inilah yang kita gunakan untuk melihat dan mengindera dunia nyata yang
ada di luar diri kita. Matapun tidak bisa melihat apa yang ada dalam diri kita dan yang ada
dalam diri orang lain. Apa yang orang lain pikirkan dan rasakan tidak bisa dilihat oleh mata.
Ternyata mata sungguh sangat terbatas.

31
Indera Pendengaran

Kita juga memiliki Panca Indera pendengaran


dengan alat fisiknya adalah telinga. Sebagaimana Mata, telinga juga memiliki dua daun
telinga dan struktur yang dibangun di dalamnya. Bagaimana daun telinga mengumpulkan
berbagai jenis bunyi dan suara lalu mengirimkannya ke gendang suara, selanjutnya melalui
rambatan getar bulu bulu sangat halus di dalam gendang suara lantas dikirimkan ke otak.
Setelah itu Otak akan mengirimkannya kembali ke Pusat Hidup Manusia dan akan di respon
sebagaimana yang telah dilakukan pada Indera Penglihatan.

Informasi yang diberikan oleh telinga dalam bentuk suara bentakan dan marah marah akan
di respon sesuai dengan kapasitas Pusat Hidup Manusianya masing masing. Semakin baik
kualitas manusianya, maka informasi suara bentakan dan marah marah mungkin saja akan
di respon menjadi prilaku yang lemah lembut dan tidak dibalas dengan hal yang sama.

Dengan fungsi super telinga sebagai Indera Pendengaran, maka tak seorangpun juga
manusia normal yang rela tidak memiliki atau kehilangan pendengarannya. Fungsi super
pendengaran ini telah memberi warna hidup menjadi lebih indah.

Kita mampu meresapi keindahan lantunan musik dari berbagai jenis sesuai dengan
kesukaan kita masing masing. Kita juga dapat mendengar gemericik air sungai dan deburan
ombak, desiran air terjun di alam luas yang ditingkahi suara gesekan ranting dan hembusan
angin pada dedaunan. Suara suara itu dapat menenteramkan jiwa kita manakala kita terlalu

32
sibuk dalam rutinitas Kota Besar yang penuh dengan suara suara dan bunyi yang kurang
bersahabat.

Dengan Indera Pendengaran pula kita dapat menikmati suara renyah balita ketika tertawa
maupun menangis. Suara itu menghadirkan rasa bahagia dan senang. Kita selalu gembira
mendengar ocehan bayi, rengekannya, tangisannya. Rasa penat bekerja seharian sebagai
Ayah dan kelelahan sebagai Ibu serta rasa kantuk yang melilit dapat dihilangkan seketika
ketika balita kita berteriak menyambut kepulangan kita di rumah. Atau ketika balita kita
bertanya kepada kita tentang sesuatu yang dia ingin tahu. “Eh..... Ayah pulang....”,
“Horeee.... Papa pulang... bawa apa Pa...?”, “Pak....gendong.. gendong... Pak... he he he”,
“Ma...Mama lagi masak apa, wow... sedaaappp...”, Bunda... kenapa burung bisa terbang
ya... kok kita nggak bisa terbang sihhh...?” . “Bu.... Aku sayang sama Ibu...”

Dengan Indera Pendengaran pula Kita dapat memahami apa yang dikatakan dan diinginkan
orang lain. Indera Pendengaran juga yang membuat Kita mampu berbicara dengan baik.
Karena tanpa Pendengaran kita, akan sangat sulit untuk melatih bicara. Pendengaran yang
mampu mengevaluasi suara yang dikeluarkan oleh orang lain apakah sudah benar atau
tidak.

Mungkin Itu pula sebabnya kenapa telinga ada dua dan mulut cuma satu. Kita perlu
mendengar dua kali sebelum bicara sekali.

Indera Pendengaran memiliki fungsi terbatas dan hanya dapat mendengar pada frekuensi
suara atau bunyi antara 20 s/d 20 ribu Hz. Suara atau bunyi dengan frekuensi tersebut dapat
menggetarkan gendang telinga lalu diteruskan ke otak oleh saraf-saraf pendengaran.
Berdasarkan hasil dari interpretasi otak, suara dapat ditandai dan diketahui.

Pada intinya, ternyata Pendengaran kitapun memiliki keterbatasan layaknya mata. Allah
SWT memberikan batasan pendengaran pada kita sebagai karunia dan rahmat yang harus
pula kita syukuri.

Bayangkan saja jika kemampuan pendengaran tidak dibatasi. Nyamankah kalau setiap sat
Kita harus mendengar pembicaraan kuman, semut, ulat dan makhluk kecil lainnnya?. Atau
Kita dapat mendengar riuhnya pesta dan obrolan binatang malam. Bahkan mungkin saja
Kita bisa mendengarkan suara jin sedang bergosip tentang diri Kita.

Untung saja kemampuan Pendengarn itu di batasi ya?.


33
Indera Pembauan

Indera lainnya adalah Indera Pembauan


atau Penciuman dengan alat inderanya hidung. Kemampuan Indera Pembauan ini tidak
tegantung dari bentuk dan ukurannya apakah pesek atau mancung, tetapi fungsinya lebih
diukur pada sejauh mana sensitifitas hidung untuk membaui sesuatu baik yang berbau enak
atau kurang enak.

Dengan Indera Pembauan ini Kita dapat menikmati lezatnya makanan lewat baunya. Kita
juga dapat membaui busuknya sampah yang menumpuk sehingga naluri bersih kita dapat
merespon untuk membereskan. Tanpa sensitifitas Indera Pembauan, kita tidak dapat
menikmati harumnya rendang dan mawar, sekaligus kita tidak dapat mendetekasi adanya
penyakit dan kuman pada bahan bahan yang berbau busuk.

Apakah Anda pernah menderita flu berat sehingga hidung tertutup lendir kental? Apakah
Anda nyaman pada kondisi tersebut?. Tentu saja Anda tidak bisa membaui harumnya
masakan.
Ada kemungkinan dengan tidak bisa membaui berarti dapat terhindar dari bau busuk
menyengat dan bau tak sedap lainnya. Mungkin saja itu benar, tapi benar juga ketika pada
saat yang sama Kita tidak dapat memadukan rasa makanan di lidah dengan harum di hidung
sehingga kenikmatan makan menjadi berkurang. Selain itu ada resiko bibit penyakit dapat
menyerang saat kita berada di tempat berbau busuk tapi Kita tidak menghindar karena tidak
dapat membaui.

34
Demikian Supernya Indera Pembauan di hidung kita sehingga tak seorangpun juga manusia
normal rela kehilangan fungsi Indera Pembauannya.

Indera Pengecapan

Tiba tiba seorang anak memuntahkan kembali permen yang sedang dimakannya “aduh...
asem... asem... gak mau, gak enak ... puihhh... puihhhhhh...” Anak tersebut sambil berlarian
dan melompat membuang sisa sisa permen dari mulutnya karena dia tidak suka rasa asam
dari permen tersebut. Rasa asam yang dirasakan anak itu berasal dari lidahnya bagian sisi
kiri dan kanan bagian tengah. Lalu dia makan sepotong roti yang rasanya manis dan lezat.

Nah... Lidah adalah Indera Pengecap atau Pencicip. Begitu supernya Indera ini sehingga
pada bagian bagian lidah tersebut memiliki sensor khusus untuk mencicipi rasa asin, rasa
asam, rasa manis, rasa pahit dan sebagainya. Dengan Indera ini sebagian dari kita yang
menyukai Durian serta merta rela membeli sebuah Durian dengan harga mahal karena
‘manis’nya luar biasa disamping harum yang mempesona. “Rasa manis Durian itu bisa
bertahan seminggu lho?”. “Ha..ha..ha.. Apa betul rasanya begitu dahsyat?”

Indera Pengecap Lidahlah yang berperan merasakannya sehingga kita dapat menikmati
makanan dengan sangat maksimal atau kita menolak makanan yang rasanya di lidah tidak
kita sukai seperti anak tersebut yang tidak suka pada rasa asam.

Apakah ada diantara Anda yang ingin kehilangan fungsi Indera Pengecap dari merasakan
sensasi asam, asin, manis dan pahit?. Rasanya tidak ada yang menginginkannya, karena
Indera Pengecap itu merupakan kenikmatan hidup yang tentu saja layak untuk kita nikmati
selagi kita hidup di alam yang beragam rasa ini.
35
Indera Perabaan

Pada bagian tulisan di awal dibahas tentang Benar


Salah Lebih Tipis dari Kulit Ari sehingga tipisnya kulit ari
itu membuat dia ringkih dan gampang rusak. Namun
ternyata di hampir seluruh bagian tubuh kita dibalut oleh
sebuah Indera Peraba yang disebut kulit dan termasuk
kulit ari yang ringkih itu.
Diluar keringkihannya, ternyata kulit memiliki fungsi
super yang sangat penting. Informasi panas dan dingin
dapat dirasakan melalui kulit sehingga secara fisik kita
dapat terhindar dari kemungkinan kecelakaan akibat
panas yang berlebih atau dingin yang berlebih. Panas
dan dingin berlebih akan dapat merusak tubuh kita dan syaraf syaraf penyusunnya.

Begitu supernya Indera Peraba kita sehingga kita sangat terbantu dengan keberadaannya.
Bayangkan jika Indera Peraba kita tidak berfungsi, maka malapetaka akan siap setiap saat
mengintai. Tentu Kita tidak mau kehilangan fungsi Indera Peraba kita bukan?

Semua alat Indera dari Panca Indera kita merupakan sensor penerima informasi dari
berbagai jenis seperti informasi visual, informasi auditori, informasi olfaktori, informasi
gustatori dan informasi kinestetik.

Seluruh informasi di atas akan disalurkan ke otak melalui syaraf syaraf khusus dan
selanjutnya otak akan mengirimkan ke Pusat Hidup Manusia untuk memutuskan respon apa
yang harus diambil sesuai kapasitas dan kualitas masing masing Pusat Hidup Manusia itu
sendiri. Hasil keputusan tersebut akan dikirimkan kembali ke otak agar memberi perintah
pada anggota tubuh tertentu untuk mengeksekusi keputusan tasi. Hasil eksekusi itulah yang
akan menjadi perilaku kita sebagai manusia dalam bentuk tindakan yang secara faktual akan
dapat terlihat dan terasakan.

Apa yang terjadi jika kita kehilangan salah satu atau lebih dari satu alat indera dari Panca
Indera kita?
36
Respon awal mungkin akan terungkap : “Kiamat ....”, “Lebih baik mati saja dari pada
sengsara di sisa umur”, “ No .. Way... tak bisa dibayangkan ...”.

Respon yang sangat wajar, mengingat Panca Indera memiliki fungsi super yang sangat kita
butuhkan dalam menjalani hidup dan kehidupan di muka bumi ini. Oleh sebab itu sangat
berat untuk kehilangan salah satu dari Panca Indera kita. Mungkin lebih berat dari kehilangan
orang yang kita cintai.

Tapi faktanya, begitu banyak saudara saudara kita yang kehilangan Panca Inderanya baik
itu Indera Penglihatan, Pendengaran dan lainnya. Bahkan menurut data WHO, penduduk
Indonesia pada tahun 2012 memiliki penyandang Tuna Netra termasuk fungsi mata yang
tidak normal sebanyak penduduk Singapura yang jumlahnya pada saat itu sekitar lebih
kurang 3,5 juta jiwa. Meskipun mereka memiliki keterbatasan yang sangat memberatkan
hidup, tapi tak sedikit di antara mereka yang menorehkan prestasi luar biasa. Prestasi yang
pantas untuk dikagumi dan dibanggakan bahkan menjadi kebanggaan Bangsa dan Negara
bahkan kebanggaan Dunia.

Agus putranto SLB-A YAAT Klaten Penyandang Tuna Netra Guru Musik

Beliau adalah seorang Trainer Motivasi dengan julukan Metamorfosa Trainer dari Kota
Klaten Jawa Tengah. Prestasinya sangat banyak selain sebagai Trainer Motivasi, beliau juga
menjadi Guru Musik pada Metamorfosa Music dengan beberapa alat musik yang
dikuasainya. Beliau juga memiliki kemampuan bahasa yang cukup baik antara lain bahasa
Inggris dan Jepang. Beliau diundang oleh the Duskin Ainowa Foundation untuk training
37
Leadership di Jepang selama lebih kurang 6 bulan. Aktif membina anak anak Tuna Netra di
SLB-A YAAT Klaten, Narasumber pada acara Kick Andy, aktif di komunitas Akademi Trainer
dan Komunitas SuksesMulia dengan jaringan seluruh Indonesia dan banyak lagi lainnya.
“Agus putranto is a visualy impaired musision that was graduated from the Duskin Leadership
Training in Japan. I'd like to say thanks for The Duskin Ainowa foundation that was gave me
a verry good opportunity to be the participan of the Duskin Leadership Training. I'd like to
thanks also for metro TV that was willingly to invite me to be 1 of the gues for Kikckandy
program. Metamorfosa music inspirative”

Penyandang Tuna Netra lainnya dari daerah Lhokseumawe.

SYIFA Urrachman anak dari pasangan Fachrurrazi dan Fakhriana menyabet Juara II
Festival Bintang Radio pada RRI Lhokseumawe tahun 2013.

SYIFA Urrachman mampu mengukir sederet prestasi di bidang seni baca Al Quran hingga
musik meski memiliki kekurangan fisik lantaran cacat mata. Siswi kelas tiga SMA Negeri 7
Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, ini juga meraih rangking satu sejak kelas dua.

38
Penyandang Tuna Netra berprestasi berasal dari Jepang bernama Miyuki Inoue.

Dia seorang penulis yang sangat menginspirasi. Buku inspirasi utamanya berjudul “Aku
Dilahirkan 500gr dan Buta”. Buku itu mengungkap biografi hidupnya. Berat tubuhnya hanya
500 gr ketika dilahirkan. Dokter yang bekerja di Rumah Sakit tempat dia dilahirkan bercerita
bahwa Ibunya tidak bisa mendengarkan penjelasannya karena mata Ibunya sudah dibanjiri
air mata ketika melihat tubuh anaknya yang begitu kecil.

‘Kelima jarinya hanya sebesar korek api. Kepalanya hanya sebesar telur. Pinggulnya juga
hanya sebesar jari kelingking orang dewasa’

Selama tujuh bulan Miyuki Inoue dibesarkan dalam inkubator di rumah sakit. Ibunya setiap
hari menjenguknya, tidak peduli apakah saat itu sedang turun hujan atau salju, bahkan
ibunya datang tanpa membawa payung. Ibunya selalu mengajak Miyuki bicara dan selalu
membelai kepalanya. Jika ibunya memberikan jarinya, Miyuki segera meraih dan
menggenggamnya.

“Ibu, bunga Miyuki yang kau sirami setiap hari dengan cinta dan kasih sayangmu sekarang
sudah beranjak dewasa. Aku bangga mempunyai seorang ibu yang keras dan selalu tegar.
Jika ibu dulu mendidikku dengan “lembek” pastilah aku tidak bisa seperti sekarang ini.
Sekarang aku ingin ibu bisa mengalirkan air mata bahagia. Air mata bahagia yang terus
mengalir sampai tidak bisa berhenti. Akan tiba saatnya waktu impianku itu bisa tercapai”

39
Prestasi yang lain disandang oleh seorang Tuna Rungu Rafi Abdurrahman Ridwan.

Rafi terkena virus rubela saat dalam kandungan ibunya, membuatnya menjadi tuna rungu.
Namun keterbatasan alat indera tersebut tidak lantas membuat Rafi harus diam meratapi
nasib.

Lewat rancangan bajunya, nama Rafi melambung di luar negeri. Bahkan sekelas super
model Amerika Serikat, Tyra Banks memuji Rafi setinggi langit. "So, this is Rafi. Rafi is from
Jakarta. Rafi is a prodigy. At 9 years old, he had his first collection fashion week, here in
indonesia. And now he is 11. Rafi is also deaf, yes. And is an amazing prodigy,"
ujar Tyra Banks.

Pernyataan itu disampaikan Tyra Banks saat memperkenalkan Rafi kepada finalis America's
Next Top Model di Bali beberapa waktu lalu. 14 Baju karya Rafi memang dirancang khusus
untuk sesi pemotretan event tersebut

Masih lebih banyak lagi orang orang yang kekurangan atau tidak memiliki Panca Indera yang
sempurna di penjuru Dunia ini yang menoreh prestasi hebat di berbagai bidang dan sebagian
dari mereka bahkan dapat mengalahkan prestasi orang yang memiliki kesempurnaan Panca
Indera. Namun demikian, baik yang berprestasi hebat maupun yang biasa saja semua
penyandang kekurangan kelengkapan Panca Indera ternyata masih terus dapat eksis
menjalani hidupnya meski dengan upaya ekstra dibanding orang yang normal.
40
Dengan fakta dan data tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kekurangan salah
satu atau lebih dari satu Panca Indera ternyata tidak membuat penyandangnya kehilangan
kesempatan berprestasi apalagi kehilangan hidup mereka. Mereka tetap bisa menapaki
hidup ini sesuai dengan kondisi yang mereka hadapi. Kehilangan salah satu Panca Indera
akan mengaktifkan Indera yang lain yang sejatinya lebih hebat dibanding hanya sekedar
Panca Indera yang super itu.

1.2.2. Indera Keenam yang Jenius


41
Secara umum Indera Keenam adalah sebuah kemampuan Intuisi sehingga seseorang yang
memilikinya mampu memprediksikan kejadian atau kondisi masa datang baik berdasar
pengalaman masa lalu maupun berdasar naluri yang sudah tertanam pada orang yang
memilikinya.

Pada dasarnya semua manusia memiliki Indera Keenam, hanya saja kapasitas dan
sensitifitasnya berbeda beda. Semakin besar kapasitasnya dan semakin tinggi
sensitifitasnya maka seseorang yang memiliki Indera Keenam ini akan semakin hebat
ketajaman intuisinya. Bahkan kehebatan itu terindikasi sebagai sebuah kejenius

Jeniusnya Indera Keenam akan terlihat, misalnya saat terjadi bencana tsunami. Semua
orang pada saat itu berlari menjauhi bibir pantai, akan tetapi orang yang memiliki Indera
Keenam yang hebat justru mengambil ban pelampung dan masuk ke dalam laut
menyongsong gelombang tsunami di tengah laut. Dia selamat.

Kejeniusan Indera Keenam sering pula ditunjukkan oleh Pemimpin Pemimpin Besar Dunia
pada saat mengambil keputusan penting. Mereka memutuskan sesuatu mendahului
pemikiran pada zamannya. Saat keputusan itu di ambil sangat banyak yang meragukannya,
namun pada akhirnya menuai pujian yang luar biasa setelah hasilnya sangat sukses.

42
Kejeniusan Indera Keenam juga dimiliki sebagian pemain bola ketika berhasil menjaringkan
bola ke gawang lawan melalui manuver gerakan yang sulit diprediksi lawannya. Pemain
seperti ini memiliki intuisi yang sangat baik.

Ada juga kehebatan Indera Keenam yang disalahgunakan. Contohnya seorang Pejabat yang
memiliki intuisi tajam akan mampu melihat peluang adanya celah celah untuk melakukan
korupsi sementara orang lain tidak melihat itu.

Jika Anda memiliki kejeniusan Indera Keenam, manfaatkanlah untuk mendukung


kesuksesan Anda dalam wilayah yang benar. Jeniusnya Indera Keenam yang Anda miliki
akan berpengaruh pada jeniusnya cara Anda memandang masa depan diri Anda.
Kejeniusan itu berpengaruh pulasecara positif terhadap perilaku Anda dan orang orang di
sekitar Anda.

Jika Anda tidak memiliki Indera Keenam yang kuat atau Indera Keenam Anda kurang sensitif,
jangan khawatir, Anda tetap dapat melanjutkan hidup Anda sesuai keberadaan Anda apa
adanya. Sebagaimana Panca Indera, Indera Keenam yang sensitif dan kuat akan sangat
baik dan sangat membantu perjalanan hidup Kita. Manakala Kita tidak memiliki kemampuan
yang jenius itu bukan berarti atau dengan kata lain sensitivitas Indera Keenam Kita kurang
baik. Itu juga tidak akan menurunkan kualitas Kita sebagia manusia.

“Kita boleh saja kehilangan atau tidak memiliki salah satu Panca Indera Kita, Kita boleh pula
tidak memeiliki Sensitivitas Indera Keenam Kita. Tapi, jika Kita tidak memiliki Sensitivitas
Indera Ketujuh Kita, atau Indera Ketujuh Kita rusak. Maka rusaklah pribadi Kita sebagai
Manusia”

1.2.3. Indera Ketujuh yang Sangat Menakjubkan

43
Apabila Kita sudah paham dan merasakan supernya Panca Indera kita secara fungsi dan
manfaat dalam perjalanan hidup kita sehari hari, dan Kita juga mengerti tentang jeniusnya
Indera Keenam yang mampu melakukan sesuatu melebihi kemampuan orang kebanyakan.
Maka secara tingkatan seharusnya Indera Ketujuh akan lebih Super dari Panca Indera dan
akan lebih jenius dari Indera Keenam.

Saya akan bercerita tentang beberapa hal sebelum kita membahas Indera Ketujuh yang
Sangat Menakjubkan.

“Amazing Seventh Sense ....... Harmony to the Truth”

Kepala Desa Idola Warga

Tersebutlah seorang Kepala Desa bernama Pak Umar yang dipilih warganya untuk
memimpin mereka di Desa Atas Angin di daerah pegunungan yang sejuk pada ketinggian
sekitar 1000 meter di atas permukaan laut. Suhu udara di sana berkisar antara 18 sampai
dengan 26 derajad celcius hampir sepanjang masa. Kebanyakan warga adalah sebagai
petani dan peternak, sebagian kecil sebagai pegawai dan pedagang di Kota yang jaraknya
20 km dari Desa mereka dan sebagiannya lagi menjadi karyawan pabrik Teh Tubruk yang
ada di Desa, perangkat Desa dan guru sekolah yang ada di sudah dibangun sana.

Dengan kondisi ini kehidupan mereka sangat jauh dari kesan berlebihan apalagi mewah.
Jumlah penduduk Desa itu sekitar 300 Kepala Keluarga dan mereka tinggal agak berjauhan
44
satu sama lain karena setiap keluarga memiliki cukup bidang tanah yang diusahakan
sebagai lahan berkebun sayuran dan tanaman obat serta dipagari puluhan bahkan ratusan
tanaman teh di pekarangan kebun dan rumah mereka. Sudah menjadi tradisi untuk minum
teh setiap pagi dan sore ditemani gorengan dan rebusan umbi umbian dan kacang kacangan
secara bergantian, bahkan tradisi ini menjadi umum ketika mereka berkumpul untuk
bersilaturrahim antar warga.

Di tengah kesederhanaan, tidak membuat mereka rendah diri jika sesekali penduduk Kota
melintas atau singgah di Desa mereka untuk keperluan berwisata atau melakukan penelitian.
Dinginnya udara tidak membuat hubungan antar keluarga dan antar warga ikut menjadi
dingin, melainkan kehangatan hubungan sudah terjalin sejak nenek moyang mereka
pertama kali berada di sana lebih dari 75 tahun yang lalu.

Saling bertukar makanan yang sudah matang menjadi seperti keharusan untuk paling tidak
2 tetangga kiri dan kanan dan saling membantu bergotong royong juga menjadi sebuah
pemandangan yang tidak asing apabila ada warga yang sedang membangun atau
memperbaiki rumah serta hajatan apapun bentuknya. Tidak pernah tertulis tapi sudah
menjadi budaya yang jika tidak dilakukan seperti memakan makanan yang tanpa garam.

Tidak hanya itu, meskipun sawah mereka yang letaknya cukup jauh di bawah Desa pada
ketinggian 450 meter di atas permukaan laut dengan jarak hampir 5 km, namun memiliki
suhu udara yang lebih panas berkisar antara 22 sampai 30 derajad celcius. Tanah yang
mereka usahakan dimiliki oleh masing masing warga secara girik, akan tetapi ternyata
pengolahan sawahnya dikerjakan secara bersama sama dan serentak.

Mereka bahkan membeli traktor pengolah tanah secara iuran dan melakukan panen
bersama sama pula. Uniknya lagi 25% dari hasil panen padi yang telah kering mereka
simpan dalam sebuah lumbung menara setinggi 5 meter yang mereka bangun di samping
Balai Desa yang bertujuan untuk berjaga jaga apabila terjadi gagal panen.

45
Di bagian belakang sawah mereka dibangun juga
peternakan ayam, itik dan kambing yang secara
cerdas mereka lakukan secara bersama pula. Ada
sekitar 50.000 ekor ayam potong dan 10.000
ayam petelur yang setiap satu setengah bulan
dipanen. Sebagian besar mereka jual ke Kota
melalui warga pedagang dan Pabrik Pengolahan
Makanan Ternak. Demikian juga dengan 5000
ekor ternak itik 1000 ekor kambing yang juga
dikelola bersama.

Di sekeliling sawah, mereka bangun kolam ikan


air tawar dengan memanfaatkan aliran irigasi
yang ada. Di sana benih Gurame, ikan Emas, Lele
bahkan Belut diternakkan pada kolam yang
berbeda. Kotoran ayam, itik dan kambing di olah
untuk menjadi pupuk tanaman dan sebagian
dipakai juga untuk mencampur pakan ternak lele
dan belut. Hasil ternak Ikan dua kali seminggu
diambil oleh pedagang dari Kota dan sebagian memenuhi kebutuhan protein warga Desa
yang tentu saja tidak perlu membayar karena ikan ikan itu dibagi berdasar kontribusi secara
umum dan jumlah anggota keluarga.

Di Desa mereka terdapat 1 buah sekolah Taman Kanak Kanak, 1 buah Sekolah Dasar
Negeri dan 1 buah Sekolah Menengah Pertama Negeri yang baru saja dibangun setahun
yang lalu. Selain itu ada juga madrasah Diniyah tempat anak anak mereka belajar mengaji
dan ada 1 buah Mesjid Jami’ dan 4 buah musholla karena 85% warganya beragama Islam
dan 15% warga beragama Nasrani, Hindu dan Budha. Separuh guru guru yang ada di TK,
SD dan SMP berasal dari Kota dan separuh lagi merupakan penduduk Desa tersebut.
Semua warga hidup rukun dan damai meskipun mereka berasal dari suku yang berbeda dan
dari agama yang berbeda pula. Anak anak mereka juga terlibat dalam berbagai kegiatan
gotong royong meskipun hanya beberapa jam setelah mereka pulang sekolah termasuk
anak anak mereka yang bersekolah di Sekolah Menengah di Kota Kecamatan yang jaraknya
sekitar 10 km dari Desa mereka.

46
Sebenarnya kondisi di atas tidaklah serta merta terjadi begitu saja, konon Pak Umar sebagai
Kepala Desa mereka mulai mempelopori hampir semua keadaan di atas sekitar 7 tahun lalu
ketika mulai menjabat sebagai Kepala Desa. Pak Umarlah yang memulai hampir setiap hari
mengirimkan makanan siap santap ke warganya secara bergantian, dia juga yang
mulai memberikan 25% hasil panennya untuk disimpan di Balai Desa pada saat rapat warga
tentang lumbung padi. Beliau mengajak perangkat Desa yang menjadi bawahannya untuk
beternak ayam petelur sebanyak 100 ekor dan telur telur yang dihasilkan juga dibagikan
secara bergiliran kepada warga. Beliau juga tak segan segan keliling Desa untuk menyapa
warganya dan sering pula mampir hanya untuk mengobrol dan melihat secara langsung
keadaan warganya. Tidak jarang pula Pak Umar mengulurkan bantuan pada warga yang
memerlukan baik berupa tenaga, pikiran bahkan materi tanpa pamrih.

Banyak hal lain yang dilakukan Pak Umar beserta perangkat Desa dan berlangsung hampir
empat tahun sebelum akhirnya warga secara bersama sama dengan kesadaran sendiri
mengusulkan untuk mengelola bersama saja usaha usaha Desa yang ada seperti sekarang
ini. Bahkan pernah Pak Umar menggendong seorang anak laki laki umur 12 tahun ke
puskesmas yang jaraknya sekitar 7 km dari Desa karena anak tersebut patah kaki akibat
terjatuh dari pohon mangga.

Tentu saja perjalanan yang ditempuh tidaklah semulus yang dikira, banyak juga sandungan
dan tantangan dari warga secara terpisah maupun secara bersama sama. Bahkan ada satu
kejadian Pak Umar di demo oleh warga ketika beliau meminta warganya menyisihkan 25%
hasil panen padi ke lumbung Desa yang ditafsirkan oleh warga sebagai pembayaran upeti
kepada Kepala Desa. Akan tetapi Pak Umar dengan sabar dan telaten memberi penjelasan
kepada warganya tentang maksud dan tujuannya yang akhirnya dimengerti dan diikuti oleh
seluruh warga sampai saat ini.

Secara perlahan tapi pasti, kepercayaan warga pada Pak Umar Kepala Desa mereka
semakin meningkat. Bahkan di tahun berikutnya mereka justru lebih banyak memberi usulan
untuk kepentingan bersama dan secara aklamasi menginginkan agar Pak Umar terus
memimpin mereka. Rasa sayang mereka pada Pak Umar semakin terlihat dan semakin tak
terbendung dan secara terang terangan Pak Umar selalu dijadikan bahan perbincangan
positif baik antar warga, keluarga bahkan sampai ke Desa tetangga. Mereka menjadikan Pak
Umar sebagai idola yang layak untuk dicontoh.

47
Mengapa hal demikian dapat terjadi?. Apa yang ada pada Pak Umar?. Mungkinkah perilaku
Pak Umar yang nyaris tak tercela itu begitu menyentuh perasaan para warga, dan mengapa
Pak Umar dapat berperilaku sedemikian rupa?. Apa pula yang menjadi sebab warga sangat
mengagumi Pak Umar yang secara fisik tidak berbeda dengan mereka?

Saya yakin bahwa perilaku Pak Umar yang sedemikian rupa itu bisa terjadi karena beliau
berhasil mengoptimalkan Indera Ketujuhnya. Ketakjuban Penduduk Desa kepada Pak Umar
karena beliau memiliki Indera Ketujuh yang sangat menkjubkan yang tercermin lewat
perilakunya yang juga menakjubkan.

Cerita lain tentang seorang anak buta :

Menerima Tanpa ‘Reserve’, Menerima Tanpa Syarat.

Umurnya baru sekitar 12 tahun tapi kecerdasannya jauh melebihi usianya. Kita sebut saja
namanya Hafidz seorang anak tuna netra sejak lahir yang tinggal bersama Ayahnya di suatu
desa dan dari masyarakat dengan kemampuan yang sederhana akan tetapi ternyata anak
ini hafal Al Qur’an.

Ada hal menarik dan sangat


jarang dijumpai pada
kebanyakan anak seusianya
dan bahkan jarang pula dijumpai
pada kebanyakan manusia.
Ketika anak ini diwawancarai
oleh seorang Syech, beliau
ditanyakan tentang berbagai hal
sehingga dia dapat menghapal
Al Qur’an meski dalam kondisi
tidak dapat melihat huruf huruf
Al Qur’an.

Semua dia jawab dengan sangat lancar dan bersemangat dari mulai dia dibacakan oleh
Ayahnya dan kerabatnya, mendengarkan kaset dan orang yang sedang membaca Al Qur’an
sampai kemudian belajar huruf melalui huruf Braile.

48
Namun ketika sang Syech menanyakan “Apakah kamu punya keinginan untuk dapat
melihat?”.

Si Anak menjawab tenang “Tidak”. “Mengapa kamu tidak ingin bisa melihat?” tanya si Syech
kembali. “Saya ingin kebutaan saya ini dapat menjadi penolong saya untuk mengurangi dosa
dosa saya kelak. Ketika Allah meminta pertanggung jawaban kepada saya tentang apa yang
saya lakukan dengan Al Qur’an” Jawabnya mantap. Si Syech menangis mendengar jawaban
si Anak.

Bagaimana mungkin seorang anak usia 12 tahun memiliki pandangan super cerdas seperti
itu. Bagi Kita yang Muslim, Apa pula yang akan menjadi penolong Kita yang sejak lahir
hingga dewasa seperti ini dan dalam keadaan mata terang benderang akan tetapi tidak
memiliki hafalan Al Qur’an apalagi hafal seluruhnya?.

Hafidz kemudian melanjutkan bahwa dia ingin sekali bepergian sendirian tanpa ditemani
siapapun dan memberi semangat kepada setiap orang yang dijumpainya agar mau
berinteraksi dengan Al Qur’an dan menghapalkannya, namun Ayahnya melarang dia karena
Hafidz masih terlalu kecil.

Ada apa dengan Hafidz? Bocah usia 12 tahun dan tidak melihat sejak lahir akan tetapi telah
hafal Al Qur’an dan tidak ingin untuk bisa melihat karena kebutaannya dia harap akan
menjadi penolongnya ketika dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat?

Mengapa dia bisa menerima keadaannya tanpa mengeluh? Bahkan kebutaannya justru
menjadi kekuatan dan penyemangatnya untuk menjalani hidup lebih bermakna.

Keyakinan Saya, anak berusia 12 tahun yang bernama Hafidz ini telah mampu
mengoptimalkan Indera Ketujuhnya sehingga memiliki perilaku secerdas dan sangat
menakjubkan seperti itu. Ketakjuban ini bisa saja bersifat umum yang berarti akan diterima
oleh banyak orang dari kalangan manapun karena perilaku Hafidz merupakan hasil olahan
Indera Ketujuhnya yang sangat menakjubkan.

49
Makhluk Luar Biasa bernama Wanita

Semua Wanita adalah luar biasa dan mereka telah diciptakan sejak awal memiliki sesuatu
yang luar biasa yang tidak dimiliki oleh kaum Pria. Betapa tidak, kaum Wanita telah disiapkan
sebagai makhluk yang menjamin terjaganya keberlangsungan generasi manusia di Bumi ini.
Tidak hanya itu, kaum Wanita juga telah disiapkan sebagai makhluk yang dapat
mencerahkan dan membuat dunia ini jauh lebih indah. Mereka juga disiapkan untuk memberi
kesenangan bagi para Suami dan anak anaknya. Dan mereka memiliki kekuatan dahsyat di
balik kelemahlembutannya.

Sejak kecil anak Wanita telah diperlakukan lebih protektif oleh Ibunya yang juga Wanita
dibanding kepada anaknya yang laki laki, mengapa? Ya... karena Wanita. Lebih banyak
peralatan dan perlengkapan yang dimiliki Wanita dibandingkan dengan yang dimiliki Pria
terutama untuk perlengkapan pribadi dari mulai pakaian, alat mandi, alat kecantikan dan
peralatan lain yang melekat di sekujur tubuhnya.

Wanita adalah perhiasan sehingga mereka perlu dihiasi dengan berbagai peralatan tadi agar
perhiasan itu terlihat lebih cantik dan lebih indah. Apakah ada yang tidak menyukai
kecantikan dan keindahan?. Jika ada, segeralah Anda memeriksakan diri.

Dibalik kecantikannya dan dibalik kelemahlembutannya ternyata Wanita juga memiliki


‘keperkasaan’ melebihi Pria. Keperkasaan Wanita memnag bukan berupa kekuatan fisik
atau kelincahan gerak. Akan tetapi Wanita memilki daya tahan yang sangat luar biasa yang
tidak dimiliki oleh Pria. Setidaknya itu merupakan hasil pengalaman dan pengamatan Saya.

50
Apa sih ‘keperkasaan’ Wanita yang tidak dimiliki oleh Pria dan daya tahan seperti apa sih
yang dimiliki oleh kaum Wanita sehingga daya tahan itu lebih hebat dari daya tahan yang
dimiliki oleh kaum Pria?

Ups... daya tahan yang dimaksud bukan hanya dari satu hal ‘itu’, saja tapi justru dalam
segala aspek. Perhatikan: “daya tahan dalam segala aspek”.

Kita akan bandingkan antara Wanita dewasa dan Pria dewasa yang sudah menikah. Kondisi
ini yang paling sering terjadi.

Sejak bangun tidur sekitar pukul 4:00 pagi selalu seperti ini karena kebanyakan Wanita telah
memiliki ‘body clock’ tersendiri secara khusus, mereka sudah memulai aktivitas gerak badan
sebentar, mandi, membangunkan anggota keluarga seisi rumah, aktivitas keagamaan
seperti sholat dan baca qur’an, membereskan tempat tidur, memanaskan air untuk membuat
kopi atau teh, sambil mengurus anak untuk mandi, menyiapkan pakaian anak dan Suami,
membantu menyiapkan perlengkapan sekolah anak, memasak nasi untuk sarapan,
memasak lauk ringan, menghidangkan sarapan, melayani anggota keluarga sembari makan,
membereskan meja makan dan sisa sisa makanan, mencuci piring, terkadang mengantar
anak ke sekolah, berbelanja di pasar, menyapu dan mengepel rumah, membaca buku atau
koran sebentar sambil menonton televisi, mencuci baju dan pakaian lainnya, menjemur,
memasak makanan untuk makan siang, aktivitas keagamaan, terkadang menjemput anak
dari sekolah, membantu membereskan perlengkapan sekolah anak, menyiapkan makan
siang, melayani anggota keluarga sembari makan, terkadang menghadapi komplain Suami
atau anak anak karena masakan kurang enak, membereskan meja makan, mencuci piring,
mengangkat jemuran, menyetrika pakaian, memasak kembali untuk makan malam,
mengurus anak anak mandi, mandi dan memantaskan diri (bersolek) untuk menyambut
Suami pulang kerja, membuat penganan sore, aktivitas keagamaan, menyiapkan makan
malam, melayani anggota keluarga sembari makan, mencuci piring, membereskan rumah,
menemani dan mengajari anak saat belajar, menonton televisi atau membaca buku,
‘melayani’ Suami sebelum tidur, tidur sekitar jam 24:00.

Di sela sela rutinitasnya, sering juga Wanita diomeli, dikomplain, dihardik jika ada yang
kurang berkenan. Wanita juga dituntut harus tetap menarik dan cantik sehingga dia harus
merawat diri dan mempercantik dirinya.

Bagaimana membandingkan dengan Pria atau Suami?. Tidak bisa dibandingkan.

51
Ada yang berbisik kepada Saya, “Sebagian besar pekerjaan tadi bisa dilakukan oleh orang
yang kita bayar untuk membantu di rumah kan?”.

Saya menjawab setengah berbisik juga padanya:”Iya ... betul... orang yang Kita bayar itu
juga Wanita kan?”

Dan yang membuat ‘daya ‘tahan’ Wanita itu menjadi luar biasa adalah ketika lebih dari 80%
aktivitas itu dia ulang ulangi setiap hari. Daya tahan yang sama diperlihatkan juga oleh
Wanita ketika dia harus ‘melayani Suaminya’, kapan pun, dimanapun dan berapa kalipun.
Wow... Luar Biasa Bukan? Bagaimana dengan kaum Pria, apakah mampu melakukan hal
yang sama ‘sehari....saja...”.

Belum lagi ketika Wanita memiliki Bayi usia di bawah 3 tahun. Daya tahannya akan terlihat
lebih hebat lagi. Dari mulai harus mengganti popok secara berkala, bangun malam setiap 1
atau 2 jam karena Bayinya menangis menagih ASI. Memandikan bayi, menimang nimang,
menggendong kesana kemari, mengurus keperluan mandi dan makan dan sebagainya.

Mengapa Wanita demikian hebat ‘Daya Tahan’ fisik dan mentalnya menghadapi dan
melakukan semua itu?. Jawabannya adalah karena dia berhasil mengasah kehebatan
Indera Ketujuhnya dengan baik sehingga semua yang dia lakukan akan berbuah perilaku
yang menyenangkan semua anggota keluarga. Aktivitasnya bahkan dia lakukan dengan
rasa tanggungjawab dan rasa senang. Indera Ketujuhnya sangat menakjubkan dan itu
membuat rata rata umur Wanita lebih lama dari pada Pria.

52

Anda mungkin juga menyukai