Askep Komunitas Banjar Tengah Fixx
Askep Komunitas Banjar Tengah Fixx
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Melakukan asuhan keperawatan pada kelompok lansiayang ada di Banjar Tengah,
Desa Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian dan mengumpulkan data kelompok lansia yang ada di Banjar
Tengah, Desa Setan, Kecamatan Denpasar Selatan.
b. Menganalisa data kasus di Banjar Tengah, Desa Sesetan, Kecamatan Denpasar
Selatan.
c. Merumuskan masalah yang menonjol di Banjar Tengah, Desa Sesetan, Kecamatan
Denpasar Selatan.
d. Membuat intervensi (Planning of Action) untuk masalah yang ditemukan di Banjar
Tengah, Desa Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan.
BAB II
PENGKAJIAN
Sebanyak 21% (8
orang) menggunakan
telepon untuk
berinterkasi dengan
anggota kelompok.
Serta pengeras suara
sebanyak 1 orang atau
3,3 %
6. Lainnya
I Kebiasaan / prilaku
dalam kelompok
1. Pemeliharaan Sebanyak 18 orang
kebersihan diri (60%) bisa menerapkan
cuci tangan yang benar.
Sebanyak12 orang
(40%)belum bisa
menerapkan cuci
tangan dengan benar.
Sebanyak7 orang
(23,3%) menggunakan
air mengalir untuk
mencuci tangan. Dan
sebanyak23 orang
(76.7%)
lansiamenggunakan air
menggalir dan sabun
untuk mencuci tangan.
Sebanyak2 orang
(6,7%) memiliki
kebiasaan mandi
kurang dari 2 kali
dalam sehari.Dan
sebanyak 28 orang
(93,3%) yang memiliki
kebiasaan mandi lebih
dari 2 kali sehari.
Sebanyak29 orang
(96,7%) menggunakan
handuk sendiri-sendiri.
Dan 1 orang (3,3%)
menggunakan handuk
bersama-sama.
Sebanyak17 orang
(56,7%) yang memiliki
kebiasaan keramas 2
kali atau lebih dalam
seminggu. Sebanyak 13
orang (43,3%) memiliki
kebiasaan keramas
kurang dari 2 kali
dalam seminggu.
Sebanyak8 orang
(26,7%) memiliki
kebiasaan menggosok
gigi kurang dari 2 kali
sehari. Sebanyak22
orang (73,3%) memiliki
kebiasaan menggosok
gigi 2 kali atau lebih
dari sehari.
Sebanyak 16 orang
(53,3%) mengganti
pakaian 2 kali atau
lebih dalam sehari.
Sebanyak14 orang
(46,7%) mengganti
pakaian kurang dari 2
kali dalam sehari.
2. Pengelolaan Sebanyak 22 orang
makanan bersih (73,3%) yang
dan sehat. menyajikan makanan
dengan gizi seimbang.
Sebanyak 8 orang
(26,7%) tidak
menyajikan makanan
dengan gizi seimbang.
Sebanyak 29 orang
(96,7%) mencuci bahan
makanan sebelum
dimasak.
Sebanyak 1 orang
(3,3%) tidak mencuci
bahan makanan
sebelum dimasak.
Sebanyak 10 orang
(33,3%) mencuci sayur
sebelum dimasak
dengan cara dicuci
terlebih dahulu sebelum
dipotong. Sebanyak 20
orang (66,7%)
memasak sayur dengan
cara dipotong terlebih
dahulu sebelum dicuci.
Sebanyak16 orang
(53,3%) yang
menggunakan air
kemasan/aqua untuk
dikonsumsi oleh
keluarga. Sebanyak 14
orang (46,7%) yang
menggunakan air yang
direbus untuk konsumsi
keluarga.
Sebanyak 27 orang
(90%) menggunakan
garam beryodium untuk
dikonsumsi keluarga.
Sebanyak 3 orang
(10%) tidak
menggunakan garam
beryodium untuk
dikonsumsi keluarga.
Sebanyak30 orang
(100%) menyajikan
makanan dengan
tertutup.
3.1 Gambaran Kasus Kesehatan di Banjar Tengah Berdasarkan Hasil Tabulasi Data
Kuisioner
Gambar 1
25%
75 %AKTIF
25% TIDAK AKTIF
75%
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, 75% (30 orang) aktif dalam kegiatan
posyandu lansia. Dan 25% tidak aktif dalam kegiatan posyandu lansia
1. Distribusi lansia dalam pemanfaatan fasilitas kesehatan
55% pusksmas
30% tenaga kesehatan
15% rs
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, 55% (22 orang) lansia memilih
Puskesmas dan jaringannya pada saat memeriksakan kesehatannya
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, 30% (12 orang) lansia memilih tenaga
kesehatan pada saat memeriksakan kesehatannya
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, 15% (6 orang) lansia memilih RS pada
saat memeriksakan kesehatannya
B. Pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan oleh kelompok
1. Distribusi lansia yang mendapatkan makanan tambahan
Gambar 3
30%
70% tidak 30% ya
70%
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 70% (28 orang) lansia tidak
mendapatkan makanan tambahan . dan 30% (12 orang) mendapatkan makanan
tambahan
70% tidak
30% ya
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 70% (28 orang) lansia tidak
mendapatakan vitamin tambahan. Dan 30% (22 orang) mendapatkan vitamin
tambahan
80% motor
20% mobil
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 80% (32 orang) lansia memilih
mengendarai sepeda motor sendiri karena jaraknya yang cukup dekat dan mudah
dijangkau.
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 20% (8 orang) lansia memilih
menggunakan mobil.
A. Fasilitas pendidikan
4. Distribusi ketersediaan fasilitas pendidikan
Ketersediaan Fasilitas Pendidikan
0
100%
Ya Tidak
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) mengatakan
tidak terdapat fasilitas pendidikan seperti playgroup, TK, SD, SMP/MTs, SMA/MA,
Universitas yang tersedia untuk kelompok lansia di Banjar Tengah.
32.50%
67.50%
Ya Tidak
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 32.50% (13 orang) tidak dapat
menggunakan media informasi karena keterbatasan usia, keterbatasan sarana dan
prasana, serta kurangnyapendidikan.
37.50%
55%
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 55% (22 orang)menggunakan
penyuluhan yang diberikan oleh kader lansia di Banjar Tengah sebagai sumber
informasi kesehatan.
37.50%
62.50%
Ya Tidak
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 37.50% (15 orang) tidak dapat
memanfaatkan media informasi kesehatan karena keterbatasan pengetahuan serta
keterbatasan sarana dan prasarana sehingga tidak bisa menggunakan fasilitas tersebut.
8. Distribusi ketersediaan orang yang berpengaruh dalam pemberian informasi
kesehatan pada keluarga lansia
25%
75%
Ya Tidak
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 75% (30 orang) memiliki orang
yang berpengaruh dalam pemberian informasi kesehatan.
40%
60%
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang memiliki orang yang berpengaruh dalam
pemberian informasi kesehatan, sebanyak 60% (24 orang) lebih mempercayai
informasi kesehatan yang didapat dari kader pada saat kegiatan posyandu lansia.
Dan 40% (16 orang) dari keluarga
100%
PDAM
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) menggunakan air
bersih untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci, dan memasak yang
bersumber dari PDAM.
35%
62.50%
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 62.50% (25 orang)menggunakan
air mineral untuk kebutuhan minum sehari-hari.
20%
72.50%
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 20% (8 orang) mengolah sampah
dengan cara dibakar dihalaman belakang (tegal) dan sebanyak 7.50% (3 orang)
dengan cara di halaman rumah.
Ya Tidak
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) mengatakan
terdapat sarana MCK umum di Br. Tengah berjumlah 1 unit yang terletak di Balai
Banjar Tengah.
WC/Jamban Keluarga
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) menggunakan
WC/jamban keluarga untuk sarana BAB sehari-hari.
35%
60%
5%
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 60% (24 orang)yang membuang
limbah air dapur ke selokan dan sebanyak 5% (2 orang) limbah air dapur dibuang ke
halaman rumah.
42.50%
57.50%
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 57.50% (22 KK) membuang
limbah air kamar mandi ke selokan.
C. Status ekonomi
17. Distribusi rata-rata penghasilan seluruh anggota keluarga dalam satu bulan
45% 20%
22.50%
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 12.50% (5 orang) mengatakan
rata-rata penghasilan seluruh anggota keluarganya dalam sebulankurang dari Rp.
500.000,00.
18. Distribusi rata-rata pengeluaran seluruh anggota keluarga dalam satu bulan
Rata-Rata Pengeluaran dalam Sebulan
13%
16%
50%
21%
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 50% (19 orang) mengatakan rata-
rata pengeluaran seluruh anggota keluarganya dalam sebulan lebih dari Rp.
2.363.000,00.
20%
80%
Ya Tidak
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 20% (8 orang)belum memiliki
asuransi/jaminan kesehatan.
20. Distribusi jenis asuransi yang digunakan
pemerintah
swasta
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang memiliki asuransi kesehatan, sebanyak 85% (34
orang) menggunakan asuransi dari pemerintah. Dan 15% (6 orang) menggunakan
asuransi dari swasta
Kepemilikan Tabungan
47.50%
52.50%
Ya Tidak
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 52.50% (21 orang) memiliki
tabungan.
22. Distribusi bantuan kesehatan
Bantuan Kesehatan
35%
65%
Ya Tidak
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 35% (14 orang) belum
mendapatkan bantuan kesehatan.
pemerintah
swasta
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang sudah mendapat bantuan kesehatan, Sebanyak 85%
(34 orang) menggunakan bantuan kesehatan dari pihak pemerintah. Dan 15%
(6orang) mengunakan bantuan swasta
D. Status sosial budaya
24. Distribusi ketersediaan sarana ibadah
100%
Ya Tidak
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) mengatakan
sudah terdapat sarana ibadah di Banjar Tengah.
Sarana Ibadah
100%
Pura
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) mengatakan
sarana ibadah yang tersedia di Banjar Tengah adalah Pura.
26. Distribusi kegiatan yang dilakukan lansia saat waktu luang
25%
35% 12.50%
15%
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 25% (10 orang) menggunakan
waktu senggangnya dengan diam/tidur-tiduran.
E. Komunikasi
27. Distribusi ketersediaan media komunikasi massal
100%
Ya Tidak
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, 100% (40 orang) mengatakan terdapat
media komunikasi massal di Br. Tengah.
28. Distribusi media komunikasi massal yang digunakan
100%
Kulkul
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) menggunakan
kulkul sebagai media komunikasi massal di wilayah Br. Tengah.
21%
58% 21%
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 58% (22 orang) menggunakan
media komunikasi langsung (mulut ke mulut) untuk berinteraksi dengan anggota
kelompok.
30. Distribusi keefektifan proses komunikasi yang terjalin antara anggota kelompok
20%
80%
Ya Tidak
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 20% (8 orang) tidak efektif
menjalin komunikasi karena keterbatasan sarana.
Ya Tidak
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) mengatakan
tidak ada tempat rekreasi yang tersedia di wilayah Br. Tengah.
32. Distribusi frekuensi lansia melakukan rekreasi
86.50%
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 86.50% (32 orang) melakukan
rekreasi pada hari tertentu saja.
100%
Ya Tidak
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) mengatakan
tidak ada sarana olahraga yang tersedia di wilayah Br. Tengah.
G. Kebiasaan atau perilaku dalam kelompok
34. Distribusi kemampuan lansia menerapkan cuci tangan yang benar
42.50%
57.50%
Ya Tidak
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 57.50% (23 orang) belum bisa
menerapkan cuci tangan yang tidak benar.
42.50%
57.50%
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 42.50% (8 orang) hanya
menggunakan air menggalir untuk mencuci tangan
36. Distribusi lansia berdasarkan kebiasaan mandi
Kebiasaan Mandi
7.50%
35%
57.50%
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 35% (14 orang) memiliki
kebiasaan mandi kurang dari 2 kali sehari.
100%
Sendiri-sendiri
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) menggunakan
handuk sendiri-sendiri.
38. Distribusi lansia berdasarkan kebiasaan keramas
Kebiasaan Keramas
12.50%
47.50%
40%
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 40% (16 orang) memiliki
kebiasaan keramas kurang dari 2 kali dalam seminggu.
30%
42.50%
27.50%
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 30% (12 orang) memiliki
kebiasaan menggosok gigi kurang dari 2 kali sehari.
40. Distribusi lansia berdasarkan kebiasaan mengganti pakaian
10%
37.50%
52.50%
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 37.50% (15 orang) mengganti
pakaian kurang dari 2 kali dalam sehari.
35%
65%
Ya Tidak
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 35% (14 orang) tidak menyajikan
makanan dengan gizi seimbang.
100%
Ya Tidak
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100 % (40 orang) mencuci bahan
makanan sebelum dimasak.
50%
47.50%
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 47.50% (19 orang) memasak
sayur dengan cara dipotong terlebih dahulu sebelum dicuci.
40%
57.50%
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 57.50 % (23 orang) menggunakan
air kemasan/aqua untuk dikonsumsi oleh keluarga.
20%
80%
Ya Tidak
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 20% (8 orang) tidak menggunakan
garam beryodium untuk dikonsumsi keluarga.
46. Distribusi cara penyajian makanan di atas meja makan
97.50%
Terbuka Tertutup
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 2.50% (1 orang) menyajikan
makanan dengan terbuka.
3.2 Data Fokus
Data Fokus
Data Subjektif:
Berdasarkan 40 lansia yang dikaji, sebanyak 55% (22 orang) tidak pernah
berolahraga.
50% (20 orang) lansia tidak aktif mengikuti kegiatan posyandu karena sibuk, malas
mengikuti kegiatan posyandu, tidak ada yang mengantar ke Balai Banjar dan faktor
usia yang terlalu tua. 10% dari 50% lansia yang tidak aktif mengatakan tidak
mengetahui adanya kegiatan posyandu.
Dalam pemberian vitamin untuk lansia di Br. Tengah sudah tidak begitu aktif
diberikan yaitu 70% (28 orang) lansia tidak mendapatakan vitamin tambahan, hanya
30% (12 orang) yang mendapatkan vitamin tambahan jika ada tenaga kesehatan yang
datang seperti pihak dari puskesmas yang langsung memberikan vitamin pada saat
kegiatan posyandu diadakan.
5% (2 orang) warga masih sulit menjangkau fasilitas karena jarak rumahnya yang
lumayan jauh.
Sebanyak 32.50% (13 orang) belum mampu menggunakan media untuk mengakses
informasi kesehatan karena keterbatasan usia, keterbatasan sarana dan prasarana,
serta kurangnya pendidikan.
Sebanyak 20% (8 orang) mengolah sampah dengan cara dibakar di halaman belakang
(tegal) dan sebanyak 7.50% (3 orang) dengan cara dikubur di halaman rumah.
Sebanyak 60% (24 orang) limbah air dapur dibuang ke selokan dan sebanyak 5% (2
orang) limbah air dapur dibuang ke halaman rumah.
Sebanyak 57.50% (22 orang) limbah air kamar mandi dibuang ke selokan.
Sebanyak 45% (18 orang) belum mendapatkan bantuan kesehatan.
Sebanyak 12.50% (5 orang) berpenghasilan dalam sebulan kurang dari
Rp. 500.000,00.
Sebanyak 20% (8 orang) belum memiliki asuransi/jaminan kesehatan.
Sebanyak 25% (10 orang) menggunakan waktu senggangnya dengan diam/tidur-
tiduran.
Sebanyak 57.50% (23 orang) tidak bisa menerapkan cuci tangan yang benar.
Sebanyak 42.50% (8 orang) lansia hanya menggunakan air menggalir untuk mencuci
tangan.
Sebanyak 35% (14 orang) yang memiliki kebiasaan mandi kurang dari 2 kali sehari.
Sebanyak 40% (16 orang) memiliki kebiasaan keramas kurang dari 2 kali dalam
seminggu.
Sebanyak 30% (12 orang) memiliki kebiasaan menggosok gigi kurang dari 2 kali
sehari.
Sebanyak 37.50% (15 orang) mengganti pakaian kurang dari 2 kali dalam sehari.
Sebanyak 35% (14 orang) tidak menyajikan makanan dengan gizi seimbang.
Sebanyak 20 % 98 orang) tidak menggunakan garam beryodium untuk dikonsumsi
keluarga.
Sebanyak 2.50% (1 orang) menyajikan makanan dengan terbuka.
Sebanyak 47.50% (19 orang) memasak sayur dengan cara dipotong terlebih dahulu
sebelum dicuci.
Data Objektif:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, 60% (24orang) lansia menderita penyakit
hipertensi.
Berdasarkan hasil pengukuran TTV, didapatkan persentase Hipertensi 60% (24
orang), tekanan darah normal 40% (16 orang)
3.3 Analisa Data
Kelompok : Aggregate Lansia
Tanggal Pengkajian : 30 November 2019
Tempat Pengkajian : Banjar Tengah, Desa Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan
Data Objektif :
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji,
22.5% (9 orang) lansia menderita penyakit
hipertensi.
Berdasarkan hasil pengukuran TTV,
didapatkan persentase Hipertensi 35% (14
orang), Hipotensi 5% (2orang) dan tekanan
darah normal 60% (24 orang)
4.1 Simpulan
Masalah yang paling banyak terjadi di Banjar Tengah, Desa Sesetan, Kecamatan
Denpasar Selatan adalah Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan yang dialami oleh lansia
Banjar Tengah sendiri mulai dari 40 lansia yang terkaji terdapat sebagian lansia di Banjar
Tengah mengatakan tidak aktif melakukan kegiatan posyandu lansia karena sibuk, malas,
tidak ada yang mengantar ke balai banjar, dan faktor usia yang sudah terlalu tua.
4.2 Penutup
Diharapkan kader dapat mengetahui masalah yang muncul dan program seperti apa yang
mereka perlukan.