Anda di halaman 1dari 61

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut World Health Organization (WHO), lansia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 tahun keatas. Menurut Fatmawati (2010) lanjut usia adalah proses alamiah
dan berkesinambungan yang mengalami perubahan anatomis, fisiologis dan biokimia pada
tubuh yang akan berpengaruh pada fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan.Lansia
merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase
kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang
disebut aging process atau proses penuaan. Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang
ditandai dengan tahapan-tahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai
dengan semakin rentannya tubuh terhadap berbagai serangan penyakit.
Saat ini, masalah kesehatan terus berkembang dan penyakit baru bermunculan
khususnya pada lansia. Pada tahun 2014 angka kesakitan pada lansia adalah sebesar 25,05%.
Menurut data Riskesdas 2013, 5 besar penyakit yang paling banyak diderita oleh lansia
secara berturut-turut yaitu hipertensi, arthritis (radang sendi), penyakit paru obstruksi kronis
(PPOK), dan diabetes mellitus.
Pengkajian atau observasi dalam masyarakat sangat penting dilakukan untuk
mengetahui perkembangan status penyakit, khususnya pada lansia di Banjar Tengah, Desa
Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, serta status kesehatan baik kondisi maupun
pengetahuan masayarakat yang kurang tentang proses terjadinya penyakit dan cara mencegah
serta cara memeberikan perawatan yang benar terhadap penyakit tersebut. Oleh karena itu,
mahasiswa STIKes Wira Medika Bali khususnya program studi Ilmu Keperawatan,
bekerjasama dengan kelompok lansia di Banjar Tengah untuk memperdayakan kemampuan
lansia dalam meningkatkan derajat kesehatan.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Melakukan asuhan keperawatan pada kelompok lansiayang ada di Banjar Tengah,
Desa Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian dan mengumpulkan data kelompok lansia yang ada di Banjar
Tengah, Desa Setan, Kecamatan Denpasar Selatan.
b. Menganalisa data kasus di Banjar Tengah, Desa Sesetan, Kecamatan Denpasar
Selatan.
c. Merumuskan masalah yang menonjol di Banjar Tengah, Desa Sesetan, Kecamatan
Denpasar Selatan.
d. Membuat intervensi (Planning of Action) untuk masalah yang ditemukan di Banjar
Tengah, Desa Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan.
BAB II
PENGKAJIAN

2.1 Data Demografi


Pendataan dilakukan di Banjar Tengah, Desa Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan selama
1 hari pada tanggal 30 November 2019 yang dilakukan oleh mahasiswa program Studi Ilmu
Keperawatan STIKes Wira Medika Bali sebanyak 7 orang. Pendataan dilakukan pada
kelompok lansia Banjar Tengah, Desa Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan yang terdiri
dari 30 orang. Teknik sampling yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel pada
pengkajian komunitas ini yaitu dengan rumus Slovin, dengan menggunakan angka error
tolerance sebesar 10%, sehingga didapatkan hasil akhir sebanyak 30 orang lansia yangterdiri
dari 15 orang perempuan dan 15 orang laki-laki.

2.2 Persiapan dan Pelaksanaan


Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya kelompok
lansia secara optimal, maka melalui Praktek Keperawatan Komunitas Mahasiswa program
Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika Bali di Banjar Tengah, Desa Sesetan,
Kecamatan Denpasar Selatan, akan menerapkan konsep-konsep keperawatan komunitas yang
di dalamnya dilakukan pendekatan keperawatan kelompok sebagai dasar dalam pemberian
pelayanan kesehatan utama pada masyarakat.
Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilaksanakan di Banjar Tengah, Desa
Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan terdiri dari beberapa tahap kegiatan meliputi
pengkajian awal (pengumpulan dan pengolahan data), penegakan diagnosis dan penentuan
prioritas masalah, serta pembuatan intervensi. Kegiatan keperawatan komunitas yang akan
dilaporkan adalah tahap persiapan dan pelaksanaan. Persiapan meliputi persiapan
kemasyarakatan dan persiapan teknis sedangkan tahap pelaksanaan terdiri dari pengkajian,
penegakan diagnosis, dan perencanaan.
1. Persiapan
a. Persiapan Kemasyarakatan
Pada tahap awal, kelompok mahasiswa melakukan pertemuan dengan Dosen
STIKes Wira Medika Bali, Kepala Dusun Banjar Tengah, Kepala Desa Sesetan,
dan Kepala Puskesmas I Denpasar Selatan, serta identifikasi tokoh masyarakat
yang dilaksanakan pada tanggal 30 November 2019. Setelah mengidentifikasi
tokoh masyarakat, kelompok mahasiswa melakukan pendekatan dan membina
hubungan saling percaya dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang
tujuan Praktek Keperawatan Komunitas Mahasiswa Program Mahasiswa
program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika Bali di Banjar Tengah,
Desa Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan. Selanjutnya pada tanggal 30
November 2019, mahasiswa melakukan pertemuan dan diskusi bersama Ketua
Kader Posyandu Lansia Banjar Tengah untuk melakukan identifikasi lansia yang
akan dijadikan sampel.
b. Persiapan Teknis
Persiapan teknis yang dilakukan kelompok mahasiswa meliputi mengorganisir
anggota kelompok dalam melakukan pendataan dan pembagian tugas,
mempersiapkan format pengkajian, serta mengidentifikasi wilayah Banjar
Tengah, Desa Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan.
2. Pelaksanaan
Tahap perlaksanaan terdiri atas pengkajian, dan perencanaan.
a. Pengkajian
Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data yang dilakukan meliputi :
a) Melakukan pengumpulan data dengan cara mengunjungi masing-masing
rumah penduduk, wawancara langsung kepada lansia yang ebrsangkutan serta
observasi kondisi rumah dan lingkungan sekitarnya. Kegiatan pengumpulan
data ini dilakukan pada tanggal 30 November 2019 (pagi dan sore).
b) Melakukan tabulasi data dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan,
yaitu tanggal 30 November 2019.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengkajian Keperawatan Kelompok Lansia


Fasilitas Yankes Posyandu Lansia No. Register -
Nama perawat yang mengaji Perawat Stikes Wira Medika Tanggal Pengkajian 30 November 2019
Nama kelompok Aggregate Lansia Laki – laki Alamat Br.Tengah Sesetan

1. Data Dasar Anggota Kelompok


No Nama Jenis Kelamin Tgl Lahir Pendidikan Pekerjaan Agama Suku
1 Lansia P Laki-laki 7 juli 1945 SMP Tidak bekerja Hindu Bali
2 Lansia M peempuan - SD Pedagang Hindu Bali
3 Lansia R Perempuan 31 Desember Tidak sekolah Pedagang/buruh Hindu Bali
1958
4 Lansia J Laki-laki Tahun 1958 Tidak sekolah Pedagang/buruh Hindu Bali
5 Lansia S Perempuan 31 Desember S1 Pensiunan Hindu Bali
1952
6 Lansia K Laki-laki Tahun 1949 SMP Pensiunan Hindu Bali
7 Lansia S Laki-laki 1 januari 1946 Sekolah rakyat Pensiunan Hindu Bali
8 Lansia M Perempuan 12 desember 1951 SPK Pensiunan perawat Hindu Bali
9 Lansia S Laki-laki 31 Desember SD Petani Hindu Bali
1963
10 Lansia D Laki-laki 31 Desember SD Petani Hindu Bali
1944
11 Lansia S Laki-laki 31 desember 1956 SD Tidak bekerja Hindu Bali
12 Lansia N Perempuan 31 Desember SD Tidak bekerja Hindu Bali
1953
13 Lansia R Perempuan Tahun 1941 Tidak sekolah Tidak bekerja Hindu Bali
14 Lansia M Laki-laki 31 Desember SMP Pegawai swasta Hindu Bali
1950
15 Lansia G Perempuan 31 Desember Tidak sekolah Pedagang Hindu Bali
1950
16 Lansia P Laki-laki 31 desember 1942 SD Tidak bekerja Hindu Bali
17 Lansia K Perempuan Tahun lahir 1935 SD Tidak bekerja Hindu Bali
18 Lansia T Laki-laki 1948 SD Pensiunan Hindu Bali
19 Lansia R Laki-laki 31 Desember SD Petani Hindu Bali
1946
20 Lansia M Perempuan Tahun 1948 Tidak sekolah Tidak bekerja Hindu Bali
21 Lansia S perempuan 31 desember 1948 SD Tidak bekerja Hindu Bali
22 Lansia M Laki-laki 30 desember 1948 SD Tidak bekerja Hindu Bali
23 Lansia S Perempuan tahun 1948 SD Tidak bekerja Hindu Bali
24 Lansia G Perempuan 31 Desember SD Tidak bekerja Hindu Bali
1950
25 Lansia C Laki-laki 31 Desember SD Petani Hindu Bali
1963
26 Lansia S Perempuan Tahun 1948 SD Pedagang Hindu Bali
27 Lansia J Perempuan 31 desember 1950 SD Tidak bekerja Hindu Bali
28 Lansia N Laki-laki 31 Desember SD Tidak bekerja Hindu Bali
1950
29 Lansia S Laki-laki Tahun 1947 SD Tidak bekerja Hindu Bali
30 Lansia O Laki-laki 31 desember 1945 SD Petani Hindu Bali
31 Lansia P Laki-laki Tahun 1968 SD Tidak bekerja Hindu Bali
32 Lansia R Perempuan Tahun 1968 SD Petani Hindu Bali
33 Lansia D Perempuan 5 Mei 1956 SD Tidak bekerja Hindu Bali
34 Lansia W Laki-laki 23 Januari 1951 SD Pedagang Hindu Bali
35 Lansia B Laki-laki 9 Februari 1955 SD Tidak bekerja Hindu Bali
36 Lansia S Perempuan 26 Mei 1953 SD Tidak bekerja Hindu Bali
37 Lansia W Perempuan 18 September SD Pedagang Hindu Bali
1950
38 Lansia P Perempuan 10 Juli 1959 SD Tidak bekerja Hindu Bali
39 Lansia T Laki-laki 11 November SD Tidak bekerja Hindu Bali
1959
40 Lansia G Laki-laki 12 Agustus 1968 SD Pedagang Hindu Bali

2. Status Kesehatan Anggota Kelompok


No Keadaan TTV Status Gizi Riwayat Alat Pola
Umum Penyakit bantu/
T N P S TB BB Konjungtiv Protes Olga Tidur
a a
1 Baik 130/80 80x/ 12x 36, 170 57 Ananemis Diabetes Birote Senam Baik
mmHg meni /me 5 oC cm kg militus k lansia
t nit dan sesak
2 Baik 100/60 68x/ 12 36, 160 60 Ananemis Tidak ada Tidak Senam Baik
mmHg meni x/m 5 oC cm kg ada lansia
t enit
3 Baik 120/80 82 20 36, 15 60 Ananemis Sakit Kaca Senam Baik
mmHg x/me x/m 4oC 0 kg mata mata lansia
nit enit cm
4 Baik 130/80 82 20x 36, 170 65 Ananemis Hernia Tidak Senam Baik
mmHg x/me /me 5 oC cm kg ada lansia
nit nit
8
5 Baik 120/80mmH 82 18 36, 154 55 Ananemis Demam Tidak Senam Baik
g x/me x/m 2 oC cm kg berdarah ada lansia
nit enit
6 Baik 130/70 80x/ 15 36, 165 54 Ananemis Tidak ada Senam Baik
mmHg meni x/m 5oC cm kg Tidak lansia
t enit ada
0
7 Baik 120/80mmH 80 20 36, 165 60 Ananemis Tidak ada Tidak Tidak Baik
g x/me x/m 7 oC cm kg ada ada
nit enit
8 Baik 130/90 86 202 36, 168 60 Ananemis Tidak ada Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 8oC cm kg ada lansia
nit enit
9 Baik 130/90 100 28 37, 160 48 Ananemis Hipertens Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 5 oC cm kg i dan ada lansia
nit enit sesak
10 Baik 120/80 82 20 36 160 43 Ananemis Tidak ada Tidak Senam Baik
o
mmHg x/me x/m C cm kg ada lansia
nit enit
11 Baik 140/90 84x/ 18 36, 160 70 Ananemis Rematik, Tidak Tidak Baik
mmHg meni x/m 3 oC cm kg vertigo, ada ada
t enit hipertensi
12 Baik 150/100 88 18 36, 158 60 Ananemis hipertensi Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 5 oC cm kg ada lansia
nit enit
13 Baik 160/70 80x/ 20x 36, 150 43 Ananemis Hipertens Tidak Tidak Kadang
mmHg meni /me 5 oC cm kg i, sesak ada ada terbangundi
t nit nafas malam hari
14 Baik 120/80 85 15 36, 155 65 Ananemis Masalah Kaca Senam Baik
mmHg x/me x/m 5 oC cm kg kesehatan mata lansia
nit enit mata
15 Baik 160/80 82 14 36,4 151 45 Ananemis hipertensi Tidak Senam Baik
o
mmHg x/me x/m C cm kg ada lansia
nit enit
16 Baik 190/80 81 17 36,7 170 68 Ananemis Hipertens Tidak Tidak Sering terbangundi
o
mmHg x/me x/m C cm kg i dan ada ada malam hari
nit enit rematik
17 Baik 170/80 76 15 36, 155 63 Ananemis hipertensi Tidak Senam Sering terbangun
mmHg x/me x/m 5oC cm kg ada lansia pada malam hari
nit enit
18 Baik 180/80 84 17 36, 165 60 Ananemis hipertensi Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 4 oC cm kg ada lansia
nit enit
19 Baik 180/90 100 27 37, 165 68 Ananemis hipertensi Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 5 oC cm kg ada lansia
nit enit
20 Baik 120/80 100 19 37, 155 54 Ananemeis Sesak Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 5 oC cm kg napas ada lansia
nit enit
21 Baik 170/80 76 18 36, 165 60 Ananemis hipertensi Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 3 oC cm kg ada lansia
nit enit
22 Baik 130/80 79 16 37 163 60 Ananemis Maag Tidak Senam Baik
o
mmHg x/me x/m C cm kg ada lansia
nit enit
23 Baik 120/70 72 21 36, 160 59 Ananemis Sakit Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 5 oC cm kg kepala, ada lansia
nit enit demam,
batuk,
pilek
24 Baik 160/90 76 22 37, 160 55 Ananemis hipertensi Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 5 oC cm kg ada lansia
nit enit
25 Baik 180/90 84 22 36, 165 65 Ananemis Hipertens Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 7oC cm kg i ada lansia
nit enit
26 Baik 170/80 82 17 36, 165 60 Anemis hipertensi Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 4oC cm kg ada lanisa
n enit
it
27 Baik 160/90 84 18 36, 160 60 Ananemis hipertensi Tidak Senam Kadang terbangun
mmHg x/me x/m 5oC cm kg ada lansia di malam hari
nit enit
28 Baik 160/90 88 22 36, 165 60 Ananemis hipertensi Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 7 oC cm kg ada lansia
nit enit
29 Baik 190/70 72 21 36, 175 60 Ananemis hipertensi Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 5oC cm kg ada lansia
nit enit
30 Baik 130/80 78 21 36, 170 65 Ananemis Demam Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 9oC cm kg ada lansia
nit enit
31 Baik 180/90 100 27 37, 165 68 Ananemis Saraf Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 5 oC cm kg kejepit, ada lansia
nit enit paru-paru
kotor
32 Baik 170/80 100 19 37, 155 54 Ananemeis hipertensi Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 5 oC cm kg ada lansia
nit enit
33 Baik 180/80 76 18 36, 165 60 Ananemis hipertensi Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 3 oC cm kg ada lansia
nit enit
34 Baik 120/80 85 15 36, 155 65 Ananemis Masalah Kaca Senam Baik
mmHg x/me x/m 5 oC cm kg kesehatan mata lansia
nit enit mata
35 Baik 160/80 82 14 36,4 151 45 Ananemis hipertensi Tidak Senam Baik
o
mmHg x/me x/m C cm kg ada lansia
nit enit
36 Baik 180/60 68x/ 12 36, 160 60 Ananemis Hipertens Tidak Senam Baik
mmHg meni x/m 5 oC cm kg i ada lansia
t enit
37 Baik 120/80 82 20 36, 15 60 Ananemis Sakit Kaca Senam Baik
mmHg x/me x/m 4oC 0 kg mata mata lansia
nit enit cm
38 Baik 150/80 82 20x 36, 170 65 Ananemis Hipertens Tidak Senam Baik
mmHg x/me /me 5 oC cm kg i ada lansia
nit nit
8
39 Baik 180/80 82 20 36 160 43 Ananemis hipertensi Tidak Senam Baik
o
mmHg x/me x/m C cm kg ada lansia
nit enit
40 Baik 140/90 84x/ 18 36, 160 70 Ananemis Rematik, Tidak Tidak Baik
mmHg meni x/m 3 oC cm kg vertigo, ada ada
t enit hipertensi
3. Upaya Peningkatan Kesehatan Anggota Kelompok
No Uraian pengkajian Penilaian Gambaran kondisi No Uraian pengkajian Penilaian Gambaran kondisi
Ada Tida Ad Tida
k a k
A Fasilitas pelayanan E Setatus ekonomi
kesehatan yang
tersedia untuk
kelompok
1. Posyandu Kegiatan posyandu lansia di 1. Sumbangan (asal   Sebanyak 100% (40
 Banjar Tengah diadakan sumber dana) orang) telah
secara rutin satu bulan mendapatkan bantuan
sekali setiap tanggal 20 kesehatan.
pada bulan yang  Sebanyak 100% (40
bersangkutan. Lansia yang orang) menggunakan
aktif mengikuti kegiatan bantuan kesehatan
posyandu lansia yaitu 63,3 dari pihak
% (22 orang) dan lansia pemerintah.
yang tidak aktif mengikuti
posyandu lansia berjumlah
26,7 % (8 orang), serta yang
2. Tenaga kesehatan Sebanyak 30% (9 orang) 2. Jenis pekerjaan Sebagian besar lansia di
yang berpraktik  yang memanfaatkan tenaga Banjar Tengah sudah
kesehatan yang berpraktik tidak bekerja.
terutama bidan praktik
mandiri karena lokasinya
yang berada di Br. Tengah
sehingga mudah dijangkau.
3. Puskesmas dan  Sebanyak 53,3% (16 orang) 3. Tabungan   Lansia yang memiliki
jaringannya memanfaatkan pelayanan tabungan sebesar 18
kesehatan ke puskesmas dan orang (60%) sedangkan
jaringannya. 40% lansia tidak
memiliki tabungan
4. Klinik  Sebanyak 3,3% (1 orang) 4. Lainnya  Sebanyak 100% (30
memanfaatkan pelayanan orang) sudah memiliki
kesehatan ke klinik. asuransi/jaminan
kesehatan.5
5. Rumah sakit Sebanyak 10 % (3 orang)
 memanfaatkan pelayanan
kesehatan ke rumah sakit.

B Pelayanan F Status social


kesehatan yang budaya
dimanfaatkan oleh
kelompok
1. Imunisasi dasar Tidak dilakukan pengkajian. 1. Sarana ibadah  Di Br. Tengah terdapat
lengkap sarana ibadah berupa
Pura.
2. Imunisasi ibu Tidak dilakukan pengkajian. 2. Kegiatan  Sebagian besar lansia
hamil keagamaan mengikuti kegiataan
keagamaan seperti
sembahyang pada saat
odalan di pura pada
saathari suci atau ada
kegiatan upacara agama.
3. Makanan  Sebanyak 36,7% (11 orang) 3. Kepercayaan yang  Sebanyak 96,7 % lansia
tambahan lansia di Br. Tengah yang bertentangan tidak memiliki
rutin mengikuti kegiatan dengan kepercayaan yang
posyandu mendapatkan penanggulangan bertentangan dengan
makanan tambahan seperti masalah kesehatan penanggulangan masalah
bubur kacang hijau dan telur kesehatan, serta 3,3 %
setiap satu bulan sekali. memiliki kepercayaan
Sedangkan 63,3% (19 yang bertentangan
orang) lansia yang tidak dengan penanggulangan
aktif mengikuti kegiatan masalah kesehatan
posyandu tidak
mendapatkan makanan
tambahan tersebut.
4. Vitamin  Dalam pemberian vitamin 4. Kegiatan sosial  Sebagian besar lansia
tambahan untuk lansia di Br. Tengah (kerjabakti, arisan, mengikuti kegiatan sosial
aktif diberikan yaitu 53,3% dll) berupa senam lansia
(16 orang) lansia tidak (96,7%) yang diadakan
mendapatakan vitamin setiap sebulan sekali. Dan
tambahan, hanya 46,7% (14 kerja bakti (3,3%).
orang) yang mendapatkan
vitamin tambahan jika ada
tenaga kesehatan yang
datang seperti pihak dari
puskesmas yang langsung
memberikan vitamin pada
saat kegiatan posyandu
diadakan.
5. Pelayanan   Di banjar tengah tempat
kesehatan pelayanan kesehatan
mudah dijangkau dengan
jarak kurang lebih 3 km
dari wilayah banjar
tengah
 Transportasi yang
digunakan untuk
mencapai tempat
pelayanan kesehatan
dengan menggunakan
sepeda motor 80%,
menggunakan mobil
16,7%
6. Lainnya Transportasi lainnya yang 5. Lainnya Kegiatan yang dilakukan
digunakan untuk mencapai lansia di saat ada waktu
tempat pelayanan kesehatan senggang antara lain
yaitu dengan menggunakan berkebun atau melakukan
sepeda gayung sebanyak 3,3 pekerjaan rumah
% sebanyak 13 orang (43,3
%), mengasuh cucu 8
orang (26,7 %),
mejejahitan 6 orang (20
%), serta diam saja atau
tiduran sebanyak 3 orang
atau 10 %
C Fasilitas G Komunikasi
pendidikan
1. Fasilitas  Tidak terdapat fasilitas 1. Alat komunikasi   Terdapat media
pendidikan yang pendidikan seperti yang digunakan komunikasi massal di
tersedia untuk playgroup, TK, SD, kelompok sehari- Br. Tengah .Sebanyak
kelompok hari
SMP/MTs, SMA/MA, 90% (27orang)
a. Playgroup a. Telepon
b. Tk Universitas yang tersedia b. Handphone menggunakan kulkul
c. Sd untuk kelompok lansia di c. Faximile sebagai media
d. Smp/mts Banjar Tengah. d. Lainnya komunikasi massal
e. Sma/ma  Sebanyak 3,3% (1
f. Universitas/ orang) menggunakan
sekolah tinggi
media komunikasi
g. Lainnya
langsung (mulut ke
mulut) untuk
berinteraksi dengan
anggota kelompok.
 Sebanyak 3,3% (1
orang) menggunakan
handphone sebagai alat
komunikasi untuk
berinteraksi dengan
kelompok.

 Sebanyak 21% (8
orang) menggunakan
telepon untuk
berinterkasi dengan
anggota kelompok.
 Serta pengeras suara
sebanyak 1 orang atau
3,3 %

2. Fasilitas   di banjar tengah masih 2. Efektifitas proses  Sebanyak 93,3% (28


pendidikan yang  terdapat media komunikasi orang) menjalin
dimanfaatkan
 informasi kesehatan antara anggota komunikasi dengan
untuk kelompok
 yang dapat digunakan dalam kelompok efektif dan 6,7% (2
untuk kegiatan
penyuluhan oleh lansia untuk orang) tidak efektif
kesehatan, mendapatkan menjalin komunikasi
pembelajaran di informasi kesehatan karena keterbatasan
kelompok, dll  media yang digunakan sarana.
antara lain televisi 70
%, Koran atau majalah
13,3 %, radio 6,7 %
serta dari sosialisasi
sebnayak 10 %
 sebanyak 83,3 %
lansia di banjar tengah
memanfaaatkan media
informasi yang ada
untuk mengetahui
berita kesehatan
terkini, serta yang
tidak memanfaatkan
media informasi yang
ada untuk mengetahui
berita kesehatan
terkini, 16,7 %
 di banjar tengah yang
berperan memberikan
informasi kesehatan
pada lansia yaitu
sebesar 90 % dari
kader dan dari anggota
keluarga yaitu 10 %
D Lingkungan sekitar H Fasilitas rekreasi
tempat tinggal yang tersedia untuk
anggota kelompok kelompok
1. Sumber air bersih   Sebanyak 100% (40 1. Taman  Di Br. Tengah tidak
orang) menggunakan air tersedia sarana rekreasi
bersih untuk keperluan seperti taman.
sehari-hari seperti mandi,
mencuci, dan memasak
yang bersumber dari
PDAM.
 Sumber air minum lansia
yaitu menggunakan
PDAM sebanyak 33,3 %
(10), menggunakan air
mineral sebanyak 66,7 %
(20 orang)
2. Dapur umum Tidak dilakukan pengkajian. 2. Pantai  Di Br. Tengah tidak
tersedia sarana rekreasi
seperti pantai.
3. Tempat  Sebanyak 93,3 % sampah di 3. Sarana olahraga  Di Br. Tengah tidak
pembuangan rumah lansia diangkut oleh tersedia sarana rekreasi
sampah petugas DKP kota seperti lapangan olahraga
Denpasar, serta 6,7 % atau gym.
dibakar.
4. Sarana MCK   Terdapat sarana MCK 4. Lainnya
(berapa umum di Br. Tengah
jumlahnya) sebanyak 1 unityang
terletak BalaiBanjar.
 Sebanyak 100% (40
orang) masyarakat
menggunakan
WC/jamban keluarga
untuk sarana BAB sehari-
hari.
5. Saluran  Sebanyak 10% (3 orang)
pembuangan  limbah air dapur dibuang
limbah ke selokan. Sebanyak
86,7 % (26orang) limbah
air dapur dibuatkan
lubang. Sebanyak 3,3%
(1orang) limbah air dapur
dibuang ke halaman
rumah.
 Sebanyak 10% (3orang)
limbah air kamar mandi
dibuang ke selokan.
Sebanyak 90% (27 orang)
limbah air kamar mandi
dibuatkan lubang.

6. Lainnya
I Kebiasaan / prilaku
dalam kelompok
1. Pemeliharaan   Sebanyak 18 orang
kebersihan diri (60%) bisa menerapkan
cuci tangan yang benar.
Sebanyak12 orang
(40%)belum bisa
menerapkan cuci
tangan dengan benar.

 Sebanyak7 orang
(23,3%) menggunakan
air mengalir untuk
mencuci tangan. Dan
sebanyak23 orang
(76.7%)
lansiamenggunakan air
menggalir dan sabun
untuk mencuci tangan.

 Sebanyak2 orang
(6,7%) memiliki
kebiasaan mandi
kurang dari 2 kali
dalam sehari.Dan
sebanyak 28 orang
(93,3%) yang memiliki
kebiasaan mandi lebih
dari 2 kali sehari.

 Sebanyak29 orang
(96,7%) menggunakan
handuk sendiri-sendiri.
Dan 1 orang (3,3%)
menggunakan handuk
bersama-sama.

 Sebanyak17 orang
(56,7%) yang memiliki
kebiasaan keramas 2
kali atau lebih dalam
seminggu. Sebanyak 13
orang (43,3%) memiliki
kebiasaan keramas
kurang dari 2 kali
dalam seminggu.

 Sebanyak8 orang
(26,7%) memiliki
kebiasaan menggosok
gigi kurang dari 2 kali
sehari. Sebanyak22
orang (73,3%) memiliki
kebiasaan menggosok
gigi 2 kali atau lebih
dari sehari.

 Sebanyak 16 orang
(53,3%) mengganti
pakaian 2 kali atau
lebih dalam sehari.
Sebanyak14 orang
(46,7%) mengganti
pakaian kurang dari 2
kali dalam sehari.
2. Pengelolaan   Sebanyak 22 orang
makanan bersih (73,3%) yang
dan sehat. menyajikan makanan
dengan gizi seimbang.
Sebanyak 8 orang
(26,7%) tidak
menyajikan makanan
dengan gizi seimbang.

 Sebanyak 29 orang
(96,7%) mencuci bahan
makanan sebelum
dimasak.
Sebanyak 1 orang
(3,3%) tidak mencuci
bahan makanan
sebelum dimasak.

 Sebanyak 10 orang
(33,3%) mencuci sayur
sebelum dimasak
dengan cara dicuci
terlebih dahulu sebelum
dipotong. Sebanyak 20
orang (66,7%)
memasak sayur dengan
cara dipotong terlebih
dahulu sebelum dicuci.

 Sebanyak16 orang
(53,3%) yang
menggunakan air
kemasan/aqua untuk
dikonsumsi oleh
keluarga. Sebanyak 14
orang (46,7%) yang
menggunakan air yang
direbus untuk konsumsi
keluarga.
 Sebanyak 27 orang
(90%) menggunakan
garam beryodium untuk
dikonsumsi keluarga.
Sebanyak 3 orang
(10%) tidak
menggunakan garam
beryodium untuk
dikonsumsi keluarga.

 Sebanyak30 orang
(100%) menyajikan
makanan dengan
tertutup.
3.1 Gambaran Kasus Kesehatan di Banjar Tengah Berdasarkan Hasil Tabulasi Data
Kuisioner

A. Fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia untuk kelompok


1 Distribusi lansia yang aktif dalam kegiatan Posyandu Lansia

Gambar 1

25%

75 %AKTIF
25% TIDAK AKTIF

75%

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, 75% (30 orang) aktif dalam kegiatan
posyandu lansia. Dan 25% tidak aktif dalam kegiatan posyandu lansia
1. Distribusi lansia dalam pemanfaatan fasilitas kesehatan

55% pusksmas
30% tenaga kesehatan
15% rs

Interpretasi:
 Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, 55% (22 orang) lansia memilih
Puskesmas dan jaringannya pada saat memeriksakan kesehatannya
 Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, 30% (12 orang) lansia memilih tenaga
kesehatan pada saat memeriksakan kesehatannya
 Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, 15% (6 orang) lansia memilih RS pada
saat memeriksakan kesehatannya
B. Pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan oleh kelompok
1. Distribusi lansia yang mendapatkan makanan tambahan

Gambar 3

30%
70% tidak 30% ya

70%

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 70% (28 orang) lansia tidak
mendapatkan makanan tambahan . dan 30% (12 orang) mendapatkan makanan
tambahan

2. Distribusi lansia yang mendapatkan vitamin tambahan

70% tidak
30% ya
Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 70% (28 orang) lansia tidak
mendapatakan vitamin tambahan. Dan 30% (22 orang) mendapatkan vitamin
tambahan

3. Distribusi sarana transportasi yang digunakan lansia untuk mencapai fasilitas


pelayanan kesehatan

80% motor
20% mobil

Interpretasi:
 Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 80% (32 orang) lansia memilih
mengendarai sepeda motor sendiri karena jaraknya yang cukup dekat dan mudah
dijangkau.
 Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 20% (8 orang) lansia memilih
menggunakan mobil.

A. Fasilitas pendidikan
4. Distribusi ketersediaan fasilitas pendidikan
Ketersediaan Fasilitas Pendidikan
0

100%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) mengatakan
tidak terdapat fasilitas pendidikan seperti playgroup, TK, SD, SMP/MTs, SMA/MA,
Universitas yang tersedia untuk kelompok lansia di Banjar Tengah.

5. Distribusi ketersediaan media informasi kesehatan

Ketersediaan Media Informasi Kesehatan

32.50%

67.50%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 32.50% (13 orang) tidak dapat
menggunakan media informasi karena keterbatasan usia, keterbatasan sarana dan
prasana, serta kurangnyapendidikan.

6. Distribusi media yang digunakan untuk penyampaian informasi kesehatan


Media Penyampaian Informasi Kesehatan
2.50%
5%

37.50%
55%

Radio Koran/Majalah Televisi Lainnya

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 55% (22 orang)menggunakan
penyuluhan yang diberikan oleh kader lansia di Banjar Tengah sebagai sumber
informasi kesehatan.

7. Distribusi lansia yang memanfaatkan media informasi kesehatan

Lansia yang Memanfaatkan Media Informasi


Kesehatan

37.50%

62.50%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 37.50% (15 orang) tidak dapat
memanfaatkan media informasi kesehatan karena keterbatasan pengetahuan serta
keterbatasan sarana dan prasarana sehingga tidak bisa menggunakan fasilitas tersebut.
8. Distribusi ketersediaan orang yang berpengaruh dalam pemberian informasi
kesehatan pada keluarga lansia

Ketersediaan Orang yang Berpengaruh dalam


Pemberian Informasi Kesehatan

25%

75%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 75% (30 orang) memiliki orang
yang berpengaruh dalam pemberian informasi kesehatan.

9. Distribusi orang yang berpengaruh dalam pemberian informasi kesehatan pada


keluarga lansia

Orang yang Berpengaruh dalam Pemberian


Informasi Kesehatan

40%

60%

Anggota keluarga Kader

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang memiliki orang yang berpengaruh dalam
pemberian informasi kesehatan, sebanyak 60% (24 orang) lebih mempercayai
informasi kesehatan yang didapat dari kader pada saat kegiatan posyandu lansia.
Dan 40% (16 orang) dari keluarga

B. Lingkungan sekitar tempat tinggal anggota kelompok


10. Distribusi sumber air bersih untuk keperluan sehari-hari
Sumber Air Bersih untuk Keperluan Sehari-hari

100%

PDAM

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) menggunakan air
bersih untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci, dan memasak yang
bersumber dari PDAM.

11. Distribusi sumber air minum

Sumber Air Bersih untuk Minum


2.50%

35%

62.50%

PDAM Air Mineral Mata Air (Yeh Kelebutan)

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 62.50% (25 orang)menggunakan
air mineral untuk kebutuhan minum sehari-hari.

12. Distribusi cara pengolahan sampah


Cara Pengolahan Sampah
7.50%

20%

72.50%

Dikubur Dibakar Diangkut Petugas

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 20% (8 orang) mengolah sampah
dengan cara dibakar dihalaman belakang (tegal) dan sebanyak 7.50% (3 orang)
dengan cara di halaman rumah.

13. Distribusi ketersediaan sarana MCK umum

Ketersediaan Sarana MCK Umum

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) mengatakan
terdapat sarana MCK umum di Br. Tengah berjumlah 1 unit yang terletak di Balai
Banjar Tengah.

14. Distribusi sarana BAB yang digunakan keluarga


Sarana BAB yang Digunakan Keluarga

WC/Jamban Keluarga

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) menggunakan
WC/jamban keluarga untuk sarana BAB sehari-hari.

15. Distribusi cara pengolahan limbah air dapur

Cara Pengolahan Limbah Air Dapur

35%

60%

5%

Dibuang ke Selokan Dibuang ke Halaman Dibuatkan Lubang

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 60% (24 orang)yang membuang
limbah air dapur ke selokan dan sebanyak 5% (2 orang) limbah air dapur dibuang ke
halaman rumah.

16. Distribusi cara pengolahan limbah air kamar mandi


Cara Pengolahan Limbah Air Kamar Mandi

42.50%

57.50%

Dibuang ke Selokan Dibuatkan Lubang

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 57.50% (22 KK) membuang
limbah air kamar mandi ke selokan.

C. Status ekonomi
17. Distribusi rata-rata penghasilan seluruh anggota keluarga dalam satu bulan

Rata-Rata Penghasilan dalam Sebulan


12.50%

45% 20%

22.50%

Kurang dari Rp. 500.000,00 Rp. 500.000 - Rp. 1.500.000,00


Lebih dari Rp. 1.500.000 - Rp. 2.363.000,00 Lebih dari Rp. 2.363.000,00

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 12.50% (5 orang) mengatakan
rata-rata penghasilan seluruh anggota keluarganya dalam sebulankurang dari Rp.
500.000,00.

18. Distribusi rata-rata pengeluaran seluruh anggota keluarga dalam satu bulan
Rata-Rata Pengeluaran dalam Sebulan

13%

16%
50%

21%

Kurang dari Rp. 500.000,00 Rp. 500.000,00 - Rp. 1.500.000,00


Lebih dari Rp. 1.500.000,00 - Rp. 2.363.000,00 Lebih dari Rp. 2.363.000,00

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 50% (19 orang) mengatakan rata-
rata pengeluaran seluruh anggota keluarganya dalam sebulan lebih dari Rp.
2.363.000,00.

19. Distribusi kepemilikan jaminan kesehatan

Kepemilikan Asuransi/Jaminan Kesehatan

20%

80%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 20% (8 orang)belum memiliki
asuransi/jaminan kesehatan.
20. Distribusi jenis asuransi yang digunakan

pemerintah
swasta

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang memiliki asuransi kesehatan, sebanyak 85% (34
orang) menggunakan asuransi dari pemerintah. Dan 15% (6 orang) menggunakan
asuransi dari swasta

21. Distribusi kepemilikan tabungan

Kepemilikan Tabungan

47.50%
52.50%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 52.50% (21 orang) memiliki
tabungan.
22. Distribusi bantuan kesehatan

Bantuan Kesehatan

35%

65%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 35% (14 orang) belum
mendapatkan bantuan kesehatan.

23. Distribusi sumber bantuan kesehatan

pemerintah
swasta

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang sudah mendapat bantuan kesehatan, Sebanyak 85%
(34 orang) menggunakan bantuan kesehatan dari pihak pemerintah. Dan 15%
(6orang) mengunakan bantuan swasta
D. Status sosial budaya
24. Distribusi ketersediaan sarana ibadah

Ketersediaan Sarana Ibadah


0

100%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) mengatakan
sudah terdapat sarana ibadah di Banjar Tengah.

25. Distribusi sarana ibadah yang tersedia

Sarana Ibadah

100%

Pura

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) mengatakan
sarana ibadah yang tersedia di Banjar Tengah adalah Pura.
26. Distribusi kegiatan yang dilakukan lansia saat waktu luang

Kegiatan Lansia pada Waktu Luang


12.50%

25%

35% 12.50%

15%

Diam Saja/Tidur-Tiduran Berkebun/Pekerjaan Rumah Mengasuh Cucu


Mejejaitan Lainnya

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 25% (10 orang) menggunakan
waktu senggangnya dengan diam/tidur-tiduran.

E. Komunikasi
27. Distribusi ketersediaan media komunikasi massal

Ketersediaan Sarana Komunikasi Massal


0

100%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, 100% (40 orang) mengatakan terdapat
media komunikasi massal di Br. Tengah.
28. Distribusi media komunikasi massal yang digunakan

Media Komunikasi Massal

100%

Kulkul

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) menggunakan
kulkul sebagai media komunikasi massal di wilayah Br. Tengah.

29. Distribusi media komunikasi yang digunakan sehari-hari

Sarana Komunikasi yang Digunakan Lansia Sehari-


hari

21%

58% 21%

Telepon Handphone Lainnya

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 58% (22 orang) menggunakan
media komunikasi langsung (mulut ke mulut) untuk berinteraksi dengan anggota
kelompok.
30. Distribusi keefektifan proses komunikasi yang terjalin antara anggota kelompok

Efektifitas Proses Komunikasi Anggota Kelompok

20%

80%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 20% (8 orang) tidak efektif
menjalin komunikasi karena keterbatasan sarana.

F. Fasilitas rekreasi yang tersedia untuk kelompok


31. Distribusi ketersediaan tempat rekreasi untuk kelompok

Ketersediaan Tempat Rekreasi

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) mengatakan
tidak ada tempat rekreasi yang tersedia di wilayah Br. Tengah.
32. Distribusi frekuensi lansia melakukan rekreasi

Frekuensi Lansia Melakukan Rekreasi


5.40%
8.10%

86.50%

Setiap Minggu Setiap Bulan Pada Hari Tertentu

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 86.50% (32 orang) melakukan
rekreasi pada hari tertentu saja.

33. Distribusi ketersediaan sarana olahraga

Ketersediaan Sarana Olahraga


0

100%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) mengatakan
tidak ada sarana olahraga yang tersedia di wilayah Br. Tengah.
G. Kebiasaan atau perilaku dalam kelompok
34. Distribusi kemampuan lansia menerapkan cuci tangan yang benar

Penerapan Cuci Tangan yang Benar

42.50%

57.50%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 57.50% (23 orang) belum bisa
menerapkan cuci tangan yang tidak benar.

35. Distribusi sarana cuci tangan

Sarana Cuci Tangan

42.50%

57.50%

Air mengalir Sabun, air mengalir

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 42.50% (8 orang) hanya
menggunakan air menggalir untuk mencuci tangan
36. Distribusi lansia berdasarkan kebiasaan mandi

Kebiasaan Mandi
7.50%

35%

57.50%

< 2 kali sehari ≥ 2 kali sehari Lainnya

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 35% (14 orang) memiliki
kebiasaan mandi kurang dari 2 kali sehari.

37. Distribusi lansia berdasarkan kebiasaan menggunakan handuk

Kebiasaan Menggunakan Handuk

100%

Sendiri-sendiri

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) menggunakan
handuk sendiri-sendiri.
38. Distribusi lansia berdasarkan kebiasaan keramas

Kebiasaan Keramas

12.50%

47.50%

40%

< 2 kali seminggu ≥ 2 kali seminggu Lainnya

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 40% (16 orang) memiliki
kebiasaan keramas kurang dari 2 kali dalam seminggu.

39. Distribusi lansia berdasarkan kebiasaan menggosok gigi

Kebiasaan Menggosok Gigi

30%
42.50%

27.50%

< 2 kali sehari ≥ 2 kali sehari Lainnya

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 30% (12 orang) memiliki
kebiasaan menggosok gigi kurang dari 2 kali sehari.
40. Distribusi lansia berdasarkan kebiasaan mengganti pakaian

Kebiasaan Mengganti Pakaian

10%

37.50%

52.50%

< 2 kali sehari ≥ 2 kali sehari Lainnya

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 37.50% (15 orang) mengganti
pakaian kurang dari 2 kali dalam sehari.

41. Distribusi keluarga dalam penyajian makanan bergizi seimbang

Penyajian Makanan Bergizi Seimbang

35%

65%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 35% (14 orang) tidak menyajikan
makanan dengan gizi seimbang.

42. Distribusi kebiasaan mencuci bahan makanan yang akan dimasak


Kebiasaan Mencuci Bahan Makanan yang Dimasak
0

100%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100 % (40 orang) mencuci bahan
makanan sebelum dimasak.

43. Distribusi cara mencuci sayur sebelum dimasak

Cara Mencuci Sayur Sebelum Dimasak


2.50%

50%
47.50%

Cuci Kemudian Dipotong Dipotong Kemudian Dicuci Lainnya

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 47.50% (19 orang) memasak
sayur dengan cara dipotong terlebih dahulu sebelum dicuci.

44. Distribusi air yang dikonsumsi oleh keluarga


Air yang Dikonsumsi oleh Keluarga
2.50%

40%

57.50%

Air yang Dimasak/Direbus Dulu Air Kemasan/Aqua Lainnya

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 57.50 % (23 orang) menggunakan
air kemasan/aqua untuk dikonsumsi oleh keluarga.

45. Distribusi konsumsi garam beryodium

Konsumsi Garam Beryodium

20%

80%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 20% (8 orang) tidak menggunakan
garam beryodium untuk dikonsumsi keluarga.
46. Distribusi cara penyajian makanan di atas meja makan

Cara Penyajian Makanan


2.50%

97.50%

Terbuka Tertutup

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 2.50% (1 orang) menyajikan
makanan dengan terbuka.
3.2 Data Fokus
Data Fokus
Data Subjektif:
 Berdasarkan 40 lansia yang dikaji, sebanyak 55% (22 orang) tidak pernah
berolahraga.
 50% (20 orang) lansia tidak aktif mengikuti kegiatan posyandu karena sibuk, malas
mengikuti kegiatan posyandu, tidak ada yang mengantar ke Balai Banjar dan faktor
usia yang terlalu tua. 10% dari 50% lansia yang tidak aktif mengatakan tidak
mengetahui adanya kegiatan posyandu.
 Dalam pemberian vitamin untuk lansia di Br. Tengah sudah tidak begitu aktif
diberikan yaitu 70% (28 orang) lansia tidak mendapatakan vitamin tambahan, hanya
30% (12 orang) yang mendapatkan vitamin tambahan jika ada tenaga kesehatan yang
datang seperti pihak dari puskesmas yang langsung memberikan vitamin pada saat
kegiatan posyandu diadakan.
 5% (2 orang) warga masih sulit menjangkau fasilitas karena jarak rumahnya yang
lumayan jauh.
 Sebanyak 32.50% (13 orang) belum mampu menggunakan media untuk mengakses
informasi kesehatan karena keterbatasan usia, keterbatasan sarana dan prasarana,
serta kurangnya pendidikan.
 Sebanyak 20% (8 orang) mengolah sampah dengan cara dibakar di halaman belakang
(tegal) dan sebanyak 7.50% (3 orang) dengan cara dikubur di halaman rumah.
 Sebanyak 60% (24 orang) limbah air dapur dibuang ke selokan dan sebanyak 5% (2
orang) limbah air dapur dibuang ke halaman rumah.
 Sebanyak 57.50% (22 orang) limbah air kamar mandi dibuang ke selokan.
 Sebanyak 45% (18 orang) belum mendapatkan bantuan kesehatan.
 Sebanyak 12.50% (5 orang) berpenghasilan dalam sebulan kurang dari
Rp. 500.000,00.
 Sebanyak 20% (8 orang) belum memiliki asuransi/jaminan kesehatan.
 Sebanyak 25% (10 orang) menggunakan waktu senggangnya dengan diam/tidur-
tiduran.
 Sebanyak 57.50% (23 orang) tidak bisa menerapkan cuci tangan yang benar.
 Sebanyak 42.50% (8 orang) lansia hanya menggunakan air menggalir untuk mencuci
tangan.
 Sebanyak 35% (14 orang) yang memiliki kebiasaan mandi kurang dari 2 kali sehari.
 Sebanyak 40% (16 orang) memiliki kebiasaan keramas kurang dari 2 kali dalam
seminggu.
 Sebanyak 30% (12 orang) memiliki kebiasaan menggosok gigi kurang dari 2 kali
sehari.
 Sebanyak 37.50% (15 orang) mengganti pakaian kurang dari 2 kali dalam sehari.
 Sebanyak 35% (14 orang) tidak menyajikan makanan dengan gizi seimbang.
 Sebanyak 20 % 98 orang) tidak menggunakan garam beryodium untuk dikonsumsi
keluarga.
 Sebanyak 2.50% (1 orang) menyajikan makanan dengan terbuka.
 Sebanyak 47.50% (19 orang) memasak sayur dengan cara dipotong terlebih dahulu
sebelum dicuci.
Data Objektif:
 Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, 60% (24orang) lansia menderita penyakit
hipertensi.
 Berdasarkan hasil pengukuran TTV, didapatkan persentase Hipertensi 60% (24
orang), tekanan darah normal 40% (16 orang)
3.3 Analisa Data
Kelompok : Aggregate Lansia
Tanggal Pengkajian : 30 November 2019
Tempat Pengkajian : Banjar Tengah, Desa Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan

No. Tanda dan Gejala Diagnosis Keperawatan


1. Data Subjektif : Manajemen KesehatanTidak Efektif
 Dalam pemberian vitamin untuk lansia di Br.
Tengah sudah tidak begitu aktif diberikan
yaitu 72.5% (29 orang) lansia tidak
mendapatakan vitamin tambahan, hanya
27.5% (11 orang) yang mendapatkan vitamin
tambahan jika ada tenaga kesehatan yang
datang seperti pihak dari puskesmas yang
langsung memberikan vitamin pada saat
kegiatan posyandu diadakan.
 50% (20 orang) lansia tidak aktif mengikuti
kegiatan posyandu karena sibuk, malas
mengikuti kegiatan posyandu, tidak ada yang
mengantar ke Balai Banjar dan faktor usia
yang terlalu tua. 10% dari 50% lansia yang
tidak aktif mengatakan tidak mengetahui
adanya kegiatan posyandu.
 5% (2 orang) warga masih sulit menjangkau
fasilitas karena jarak rumahnya yang
lumayan jauh.
 Sebanyak 32.50% (13 orang) belum mampu
menggunakan media untuk mengakses
informasi kesehatan karena keterbatasan
usia, keterbatasan sarana dan prasarana, serta
kurangnya pendidikan.
 Sebanyak 12.50% (5 KK) berpenghasilan
dalam sebulan kurang dari Rp.
500.000,00.(S)
 Sebanyak 20% (8 orang) belum memiliki
asuransi/jaminan kesehatan.

Data Objektif :
 Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji,
22.5% (9 orang) lansia menderita penyakit
hipertensi.
 Berdasarkan hasil pengukuran TTV,
didapatkan persentase Hipertensi 35% (14
orang), Hipotensi 5% (2orang) dan tekanan
darah normal 60% (24 orang)

2. Data Subjektif : Pemeliharaan Kesehatan Tidak


 Berdasarkan 40 lansia yang dikaji, sebanyak Efektif
55% (22 orang) tidak pernah berolahraga.
 Sebanyak 32.50% (13 orang) belum mampu
menggunakan media untuk mengakses
informasi kesehatan karena keterbatasan
usia, keterbatasan sarana dan prasarana, serta
kurangnya pendidikan.
 Sebanyak 20% (8 orang) mengolah sampah
dengan cara dibakar di halaman belakang
(tegal) dan sebanyak 7.50% (3 orang) dengan
cara dikubur di halaman rumah.
 Sebanyak 60% (24 orang) limbah air dapur
dibuang ke selokan dan sebanyak 5% (2
orang) limbah air dapur dibuang ke halaman
rumah.
 Sebanyak 57.50% (22 orang) limbah air
kamar mandi dibuang ke selokan.
 Sebanyak 12.50% (5 orang) berpenghasilan
dalam sebulan kurang dari Rp. 500.000,00.
 Sebanyak 25% (10 orang) menggunakan
waktu senggangnya dengan diam/tidur-
tiduran.
 Sebanyak 57.50% (23 orang) tidak bisa
menerapkan cuci tangan yang benar.
 Sebanyak 42.50% (8 orang) lansia hanya
menggunakan air menggalir untuk mencuci
tangan.
 Sebanyak 35% (14 orang) yang memiliki
kebiasaan mandi kurang dari 2 kali sehari.
 Sebanyak 40% (16 orang) memiliki
kebiasaan keramas kurang dari 2 kali dalam
seminggu.
 Sebanyak 30% (12 orang) memiliki
kebiasaan menggosok gigi kurang dari 2 kali
sehari.
 Sebanyak 37.50% (15 orang) mengganti
pakaian kurang dari 2 kali dalam sehari.
 Sebanyak 35% (14 orang) tidak menyajikan
makanan dengan gizi seimbang.
 Sebanyak 20 % 98 orang) tidak
menggunakan garam beryodium untuk
dikonsumsi keluarga.
 Sebanyak 2.50% (1 orang) menyajikan
makanan dengan terbuka.
 Sebanyak 47.50% (19 orang) memasak sayur
dengan cara dipotong terlebih dahulu
sebelum dicuci.
Data Objektif :
-

3.4 Diagnosis Keperawatan


1. Scoring Diagnosa Keperawatan
Diagnosis 1. Manajemen KesehatanTidak Efektif
Kriteria Bobot Skor Pembenaran
Sifat masalah : 1 Aktual =3 Masalah ini aktual karena sudah
aktual Risiko =2 terjadi di Banjar Tengah.
Potensial =1 Ketidakefektifan pada
3/3 x 1 = 1 manajemen kesehatan ini telah
menimbulkan masalah
kesehatan pada sebagian besar
lansia di Banjar Tengah.

Kemungkinan 2 Mudah =2 Kemungkinan masalah untuk


masalah untuk Sebagian =1 dicegah adalah sebagian karena
diubah : sebagian Tidak dapat = 0 ada beberapa lansia yang belum
½x2=1 mampu mengakses informasi
kesehatan akibat keterbatasan
media sehingga pengetahuan
tentang kesehatan kurang, ada
beberapa lansia yang
pendapatan keluarganya dalam
sebulan kurang dari rata-rata,
dan ada beberapa keluarga
lansia yang masih sulit untuk
menjangkau fasilitas kesehatan.
Potensi masalah 1 Tinggi =3 Potensi masalah untuk dicegah
untuk dicegah : Cukup =2 adalah cukup karena lansia
cukup Rendah =1 sudah mengetahui tentang
2/3 x 1 = 2/3 penyakitnya hanya saja masih
kurang kurang kesadaran untuk
melakukan kontrol terhadap
penyakitnya.
Menonjolnya 1 Segera diatasi = 2 Masalah ini harus segera diatasi
masalah : segera Tidak segera diatasi = 1 untuk mencegah memburuknya
diatasi Tidak dirasakan adanya kondisi lansia yang memiliki
masalah = 0 masalah kesehatan.
2/2 x 1 = 1
Total 3 2/3

Diagnosis 2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif


Kriteria Bobot Skor Pembenaran
Sifat masalah : 1 Aktual =3 Masalah ini aktual karena sudah
aktual Risiko =2 terjadi di Banjar Tengah.
Potensial =1 Sebagaian besar keluarga lansia
3/3x1= 1 masih belum mampu mengelola
kesehatannya terutama
kesehatan lingkungan.

Kemungkinan 2 Mudah =2 Kemungkinan masalah untuk


masalah untuk Sebagian =1 diubah adalah sebagian karena
diubah : sebagian Tidak dapat = 0 bebrapa keluarga lansia tidak
1/2x2=1 mempunyai saluran
pembuangan limbah yang
memadai.
Potensi masalah 1 Tinggi =3 Potensi masalah untuk dicegah
untuk dicegah : Cukup =2 adalah rendah karena butuh
rendah Rendah =1 banyak persiapan untuk
1/3x1=1/3 melakukan pemeliharaan
lingkungan yang benar pada
keluarga lansia di Banjar
Tengah.
Menonjolnya 1 Segera diatasi = 2 Menonjolnya masalah tidak
masalah : tidak Tidak segera diatasi = 1 harus segera diatasi karena perlu
segera diatasi Tidak dirasakan adanya persiapan yang matang dan
masalah = 0 bekerjasama degan pihak-pihak
1/2x1=1/2 lainnya. Selain itu, keluarga
juga perlu memiliki kesadaran
untuk memodifikasi
lingkungannya agar benar.
Total 2 5/6

2. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1) Manajemen Kesehatan Tidak Efektif
2) Pemeliharaan KesehatanTidak Efektif
3.5 Intervensi Keperawatan

Tgl/ Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan


No.
1 Ketidakefektifan Prevensi primer Prevensi primer
1. (1606) Partisipasi 1. (4350) Manajemen perilaku
Manajemen Kesehatan
dalam promosi 2. (8700) Pengembangan
kesehatan program
2. (1603) Perilaku
mencari kesehatan Prevensi sekunder
Prevensi sekunder 1. (6520)
1. (1908) Deteksi Skrining kesehatan
factor resiko
Prevensi tersier Prevensi tersier
1. (2605) Partisipasi 1. (7140) Dukungan keluarga
tim kesehatan
dalam keluarga
2 Ketidakefektifan Prevensi primer: Prevensi primer
1. (1700) Keyakinan 1. (5510) Pendidikan kesehatan:
Pemeliharaan Kesehatan
kesehatan
2. (1701) Keyakinan Prevensi sekunder
kesehatan: 1. (6484) Manajemen
kemampuan yang lingkungan:
didasarkan untuk 2. (6520) Skrining kesehatan
melakukan
Prevensi tersier
Prevensi sekunder: 1. (7140) Dukungan keluarga
1. (1702) Keyakinan
kesehatan:
perceived untuk
mengontrol
2. (1703) Keyakinan
kesehatan: sumber
daya yang
dirasakan
3. (1704) Keyakinan
kesehatan:
ancaman
4. (1705) Orientasi
kesehatan
5. (2701) Derajat
kesehatan
masyarakat
Prevensi tersier
1. (2605) Partisipasi
tim kesehatan
dalam keluarga
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Masalah yang paling banyak terjadi di Banjar Tengah, Desa Sesetan, Kecamatan
Denpasar Selatan adalah Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan yang dialami oleh lansia
Banjar Tengah sendiri mulai dari 40 lansia yang terkaji terdapat sebagian lansia di Banjar
Tengah mengatakan tidak aktif melakukan kegiatan posyandu lansia karena sibuk, malas,
tidak ada yang mengantar ke balai banjar, dan faktor usia yang sudah terlalu tua.

4.2 Penutup
Diharapkan kader dapat mengetahui masalah yang muncul dan program seperti apa yang
mereka perlukan.

Anda mungkin juga menyukai