Anda di halaman 1dari 63

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut World Health Organization (WHO), lansia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 tahun keatas. Menurut Fatmawati (2010) lanjut usia adalah proses alamiah
dan berkesinambungan yang mengalami perubahan anatomis, fisiologis dan biokimia pada
tubuh yang akan berpengaruh pada fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan.Lansia
merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase
kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang
disebut aging process atau proses penuaan. Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang
ditandai dengan tahapan-tahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai
dengan semakin rentannya tubuh terhadap berbagai serangan penyakit.
Saat ini, masalah kesehatan terus berkembang dan penyakit baru bermunculan
khususnya pada lansia. Pada tahun 2014 angka kesakitan pada lansia adalah sebesar
25,05%.Menurut data Riskesdas 2013, 5 besar penyakit yang paling banyak diderita oleh
lansia secara berturut-turut yaitu hipertensi, arthritis (radang sendi), penyakit paru obstruksi
kronis (PPOK), dan diabetes mellitus.
Pengkajian atau observasi dalam masyarakat sangat penting dilakukan untuk
mengetahui perkembangan status penyakit, khususnya pada lansia di Banjar Punduh kulit,
Desa Peguyangan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, serta status kesehatan baik kondisi
maupun pengetahuan masayarakat yang kurang tentang proses terjadinya penyakit dan cara
mencegah serta cara memeberikan perawatan yang benar terhadap penyakit tersebut. Oleh
karena itu, mahasiswa STIKes Wira Medika Bali khususnya program studi Ilmu
Keperawatan, bekerjasama dengan kelompok lansia di Banjar Punduh kulit untuk
memperdayakan kemampuan lansia dalam meningkatkan derajat kesehatan.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Melakukan asuhan keperawatan pada kelompok lansiayang ada di Banjar Punduh
kulit, Desa Peguyangan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara.

1
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian dan mengumpulkan data kelompok lansia yang ada di Banjar
Punduh kulit, Desa Peguyangan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara.
b. Menganalisa data kasus di Banjar Punduh kulit, Desa Peguyangan Kaja, Kecamatan
Denpasar Utara.
c. Merumuskan masalah yang menonjol di Banjar Punduh kulit, Desa Peguyangan Kaja,
Kecamatan Denpasar Utara.
d. Membuat intervensi (Planning of Action) untuk masalah yang ditemukan di Banjar
Punduh kulit, Desa Peguyangan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara.

2
BAB II
PENGKAJIAN

2.1 Data Demografi


Pendataan dilakukan di Banjar Punduh kulit, Desa Peguyangan Kaja, Kecamatan
Denpasar Utara selama 1 hari pada tanggal 11 Desember 2018 yang dilakukan oleh
mahasiswa program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika Bali sebanyak 36orang.
Pendataan dilakukan pada kelompok lansia Banjar Punduh kulit, Desa Peguyangan Kaja,
Kecamatan Denpasar Utara yang terdiri dari 30 orang.Teknik sampling yang digunakan
untuk menentukan jumlah sampel pada pengkajian komunitas ini yaitu dengan rumus
Slovin, dengan menggunakan angka error tolerance sebesar 10%, sehingga didapatkan hasil
akhir sebanyak 30 orang lansia yangterdiri dari 15 orang perempuan dan 15 orang laki-laki.

2.2 Persiapan dan Pelaksanaan


Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya kelompok
lansia secara optimal, maka melalui Praktek Keperawatan Komunitas Mahasiswa program
Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika Bali di Banjar punduh kulit, Desa Peguyangan
Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, akan menerapkan konsep-konsep keperawatan komunitas
yang di dalamnya dilakukan pendekatan keperawatan kelompok sebagai dasar dalam
pemberian pelayanan kesehatan utama pada masyarakat.
Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilaksanakan di Banjar Punduh kulit,
Desa Peguyangan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara terdiri dari beberapa tahap kegiatan
meliputi pengkajian awal (pengumpulan dan pengolahan data), penegakan diagnosis dan
penentuan prioritas masalah, serta pembuatan intervensi dalam bentuk Planning of Action.
Kegiatan keperawatan komunitas yang akan dilaporkan adalah tahap persiapan dan
pelaksanaan. Persiapan meliputi persiapan kemasyarakatan dan persiapan teknis sedangkan
tahap pelaksanaan terdiri dari pengkajian, penegakan diagnosis, dan perencanaan.
1. Persiapan
a. Persiapan Kemasyarakatan
Pada tahap awal, kelompok mahasiswa melakukan pertemuan dengan Dosen
STIKes Wira Medika Bali, Kepala Dusun Banjar Punduh kulit, Kepala Desa

3
Peguyangan Kaja, dan Kepala Puskesmas III Denpasar Utara, serta identifikasi
tokoh masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2018. Setelah
mengidentifikasi tokoh masyarakat, kelompok mahasiswa melakukan pendekatan
dan membina hubungan saling percaya dengan memperkenalkan diri dan
menjelaskan tentang tujuan Praktek Keperawatan Komunitas Mahasiswa
Program Mahasiswa program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika Bali
di Banjar Punduh kulit, Desa Peguyangan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara.
Selanjutnya pada tanggal 11 Desember 2018, mahasiswa melakukan pertemuan
dan diskusi bersama Ketua Kader Posyandu Lansia Banjar Punduh kulit untuk
melakukan identifikasi lansia yang akan dijadikan sampel.
b. Persiapan Teknis
Persiapan teknis yang dilakukan kelompok mahasiswa meliputi mengorganisir
anggota kelompok dalam melakukan pendataan dan pembagian tugas,
mempersiapkan format pengkajian, serta mengidentifikasi wilayah Banjar
Punduh kulit, Desa Peguyangan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara.
2. Pelaksanaan
Tahap perlaksanaan terdiri atas pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
a. Pengkajian
Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data yang dilakukan meliputi :
a) Melakukan pengumpulan data dengan cara mengunjungi masing-masing
rumah penduduk, wawancara langsung kepada lansia yang ebrsangkutan serta
observasi kondisi rumah dan lingkungan sekitarnya. Kegiatan pengumpulan
data ini dilakukan pada tanggal 13 Desember 2018 (pagi dan sore).
b) Melakukan tabulasi data dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan,
yaitu tanggal 13 Desember 2018.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengkajian Keperawatan Kelompok Lansia


Fasilitas Yankes Posyandu Lansia No. Register -
Nama perawat yang mengaji Perawat Stikes Wira Medika Tanggal Pengkajian 13 desmber 2018
Nama kelompok Aggregate Lansia Alamat Br.Puduh kulit Peguyangan
Kaja

1. Data Dasar Anggota Kelompok


No Nama Jenis Kelamin Tgl Lahir Pendidikan Pekerjaan Agama Suku
1 Lansia P Laki-laki 7 juli 1945 SMP Tidak bekerja Hindu Bali
2 Lansia M peempuan - SD Pedagang Hindu Bali
3 Lansia R Perempuan 31 Desember Tidak sekolah Pedagang/buruh Hindu Bali
1958
4 Lansia J Laki-laki Tahun 1958 Tidak sekolah Pedagang/buruh Hindu Bali
5 Lansia S Perempuan 31 Desember S1 Pensiunan Hindu Bali
1952
6 Lansia K Laki-laki Tahun 1949 SMP Pensiunan Hindu Bali
7 Lansia S Laki-laki 1 januari 1946 Sekolah rakyat Pensiunan Hindu Bali
8 Lansia M Perempuan 12 desember 1951 SPK Pensiunan perawat Hindu Bali
9 Lansia S Laki-laki 31 Desember SD Petani Hindu Bali
1963
10 Lansia D Laki-laki 31 Desember SD Petani Hindu Bali
1944
11 Lansia S Laki-laki 31 desember 1956 SD Tidak bekerja Hindu Bali
12 Lansia N Perempuan 31 Desember SD Tidak bekerja Hindu Bali
1953
13 Lansia R Perempuan Tahun 1941 Tidak sekolah Tidak bekerja Hindu Bali

5
14 Lansia M Laki-laki 31 Desember SMP Pegawai swasta Hindu Bali
1950
15 Lansia G Perempuan 31 Desember Tidak sekolah Pedagang Hindu Bali
1950
16 Lansia P Laki-laki 31 desember 1942 SD Tidak bekerja Hindu Bali
17 Lansia K Perempuan Tahun lahir 1935 SD Tidak bekerja Hindu Bali
18 Lansia T Laki-laki 1948 SD Pensiunan Hindu Bali
19 Lansia R Laki-laki 31 Desember SD Petani Hindu Bali
1946
20 Lansia M Perempuan Tahun 1948 Tidak sekolah Tidak bekerja Hindu Bali
21 Lansia S perempuan 31 desember 1948 SD Tidak bekerja Hindu Bali
22 Lansia M Laki-laki 30 desember 1948 SD Tidak bekerja Hindu Bali
23 Lansia S Perempuan tahun 1948 SD Tidak bekerja Hindu Bali
24 Lansia G Perempuan 31 Desember SD Tidak bekerja Hindu Bali
1950
25 Lansia C Laki-laki 31 Desember SD Petani Hindu Bali
1963
26 Lansia S Perempuan Tahun 1948 SD Pedagang Hindu Bali
27 Lansia J Perempuan 31 desember 1950 SD Tidak bekerja Hindu Bali
28 Lansia N Laki-laki 31 Desember SD Tidak bekerja Hindu Bali
1950
29 Lansia S Laki-laki Tahun 1947 SD Tidak bekerja Hindu Bali
30 Lansia O Laki-laki 31 desember 1945 SD Tidak bekerja Hindu Bali

2. Status Kesehatan Anggota Kelompok


N Keadaa TTV Status Gizi Riwayat Alat Pola Ket Analisis Masalah Kesehatan
o n bantu/

6
Umum T N P S TB BB Konjungtiv Penyakit Protes Olga Tidur Lai
a a n
1 Baik 130/80 80x/ 12x 36, 170 57 Ananemis Diabetes Birote Senam Baik
mmHg meni /me 5 oC cm kg militus k lansia
t nit dan sesak
2 Baik 100/60 68x/ 12 36, 160 60 Ananemis Tidak ada Tidak Senam Baik
mmHg meni x/m 5 oC cm kg ada lansia
t enit
3 Baik 120/80 82 20 36, 15 60 Ananemis Sakit Kaca Senam Baik
mmHg x/me x/m 4oC 0 kg mata mata lansia
nit enit cm
4 Baik 130/80 82 20x 36, 170 65 Ananemis Hernia Tidak Senam Baik
mmHg x/me /me 5 oC cm kg ada lansia
nit nit
8
5 Baik 120/80 82 18 36, 154 55 Ananemis Demam Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 2 oC cm kg berdarah ada lansia
nit enit
6 Baik 130/70 80x/ 15 36, 165 54 Ananemis Tidak ada Senam Baik
mmHg meni x/m 5oC cm kg Tidak lansia
t enit ada
0
7 Baik 120/80 80 20 36, 165 60 Ananemis Tidak ada Tidak Tidak Baik
mmHg x/me x/m 7 oC cm kg ada ada
nit enit
8 Baik 130/90 86 202 36, 168 60 Ananemis Tidak ada Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 8oC cm kg ada lansia
nit enit
9 Baik 130/90 100 28 37, 160 48 Ananemis Hipertens Tidak Senam Baik
mmHg x/me x/m 5 oC cm kg i dan ada lansia

7
nit enit sesak
1 Baik 120/80 82 20 36 160 43 Ananemis Tidak ada Tidak Senam Baik
o
0 mmHg x/me x/m C cm kg ada lansia
nit enit
1 Baik 140/90 84x/ 18 36, 160 70 Ananemis Rematik, Tidak Tidak Baik
1 mmHg meni x/m 3 oC cm kg vertigo, ada ada
t enit hipertensi
1 Baik 150/10 88 18 36, 158 60 Ananemis hipertensi Tidak Senam Baik
2 0 x/me x/m 5 oC cm kg ada lansia
mmHg nit enit
1 Baik 160/70 80x/ 20x 36, 150 43 Ananemis Hipertens Tidak Tidak Kada
3 mmHg meni /me 5 oC cm kg i, sesak ada ada ng
t nit nafas terba
ngun
di
mala
m
hari
1 Baik 120/80 85 15 36, 155 65 Ananemis Masalah Kaca Senam Baik
4 mmHg x/me x/m 5 oC cm kg kesehatan mata lansia
nit enit mata
1 Baik 100/80 82 14 36,4 151 45 Ananemis Maag, Tidak Senam Baik
o
5 mmHg x/me x/m C cm kg sakit ada lansia
nit enit kepala
1 Baik 130/80 81 17 36,7 170 68 Ananemis Hipertens Tidak Tidak Serin
o
6 mmHg x/me x/m C cm kg i dan ada ada g
nit enit rematik terba
ngun
di
mala

8
m
hari
1 Baik 120/80 76 15 36, 155 63 Ananemis Tidak ada Tidak Senam Serin
7 mmHg x/me x/m 5oC cm kg ada lansia g
nit enit terba
ngun
pada
mala
m
hari
1 Baik 120/80 84 17 36, 165 60 Ananemis Hernia Tidak Senam Baik
8 mmHg x/me x/m 4 oC cm kg ada lansia
nit enit
1 Baik 180/90 100 27 37, 165 68 Ananemis Saraf Tidak Senam Baik
9 mmHg x/me x/m 5 oC cm kg kejepit, ada lansia
nit enit paru-paru
kotor
2 Baik 120/80 100 19 37, 155 54 Ananemeis Sesak Tidak Senam Baik
0 mmHg x/me x/m 5 oC cm kg napas ada lansia
nit enit
2 Baik 110/80 76 18 36, 165 60 Ananemis Tidak ada Tidak Senam Baik
1 mmHg x/me x/m 3 oC cm kg ada lansia
nit enit
2 Baik 130/80 79 16 37 163 60 Ananemis Maag Tidak Senam Baik
o
2 mmHg x/me x/m C cm kg ada lansia
nit enit
2 Baik 120/70 72 21 36, 160 59 Ananemis Sakit Tidak Senam Baik
3 mmHg x/me x/m 5 oC cm kg kepala, ada lansia
nit enit demam,
batuk,

9
pilek
2 Baik 130/90 76 22 37, 160 55 Ananemis Sakit Tidak Senam Baik
4 mmHg x/me x/m 5 oC cm kg kepala ada lansia
nit enit
2 Baik 130/90 84 22 36, 165 65 Ananemis Hipertens Tidak Senam Baik
5 mmHg x/me x/m 7oC cm kg i ada lansia
nit enit
2 Baik 120/80 82 17 36, 165 60 Anemis Tidak ada Tidak Senam Baik
6 mmHg x/me x/m 4oC cm kg ada lanisa
n enit
it
2 Baik 130/90 84 18 36, 160 60 Ananemis Tidak ada Tidak Senam Kada
7 mmHg x/me x/m 5oC cm kg ada lansia ng
nit enit terba
ngun
di
mala
m
hari
2 Baik 130/90 88 22 36, 165 60 Ananemis Tidak ada Tidak Senam Baik
8 mmHg x/me x/m 7 oC cm kg ada lansia
nit enit
2 Baik 120/70 72 21 36, 175 60 Ananemis Batuk Tidak Senam Baik
9 mmHg x/me x/m 5oC cm kg ada lansia
nit enit
3 Baik 130/80 78 21 36, 170 65 Ananemis Demam Tidak Senam Baik
0 mmHg x/me x/m 9oC cm kg ada lansia
nit enit

10
3. Upaya Peningkatan Kesehatan Anggota Kelompok
No Uraian pengkajian Penilaian Gambaran kondisi No Uraian pengkajian Penilaian Gambaran kondisi
Ada Tida Ad Tida
k a k
A Fasilitas pelayanan E Setatus ekonomi
kesehatan yang
tersedia untuk
kelompok
1. Posyandu Kegiatan posyandu lansia di 1. Sumbangan (asal   Sebanyak 100% (30
 Banjar Punduh kulit sumber dana) orang) telah
diadakan secara rutin satu mendapatkan bantuan
bulan sekali setiap tanggal kesehatan.
20 pada bulan yang  Sebanyak 100% (30
bersangkutan. Lansia yang orang) menggunakan
aktif mengikuti kegiatan bantuan kesehatan
posyandu lansia yaitu 63,3 dari pihak
% (22 orang) dan lansia pemerintah.
yang tidak aktif mengikuti
posyandu lansia berjumlah
26,7 % (8 orang), serta yang
2. Tenaga kesehatan Sebanyak 30% (9 orang) 2. Jenis pekerjaan Sebagian besar lansia di
yang berpraktik  yang memanfaatkan tenaga Banjar Punduh kulit
kesehatan yang berpraktik sudah tidak bekerja.
terutama bidan praktik
mandiri karena lokasinya
yang berada di Br. Punduh
kulit sehingga mudah
dijangkau.
3. Puskesmas dan  Sebanyak 53,3% (16 orang) 3. Tabungan   Lansia yang memiliki

11
jaringannya memanfaatkan pelayanan tabungan sebesar 18
kesehatan ke puskesmas dan orang (60%) sedangkan
jaringannya. 40% lansia tidak memiliki
tabungan
4. Klinik  Sebanyak 3,3% (1 orang) 4. Lainnya  Sebanyak 100% (30
memanfaatkan pelayanan orang) sudah memiliki
kesehatan ke klinik. asuransi/jaminan
kesehatan.5
5. Rumah sakit Sebanyak 10 % (3 orang)
 memanfaatkan pelayanan
kesehatan ke rumah sakit.

6. Lainnya
B Pelayanan F Status social
kesehatan yang budaya
dimanfaatkan oleh
kelompok
1. Imunisasi dasar Tidak dilakukan pengkajian. 1. Sarana ibadah  Di Br. Punduh terdapat
lengkap sarana ibadah berupa
Pura.

2. Imunisasi ibu Tidak dilakukan pengkajian. 2. Kegiatan  Sebagian besar lansia


hamil keagamaan mengikuti kegiataan
keagamaan seperti
sembahyang pada saat
odalan di pura pada
saathari suci atau ada
kegiatan upacara agama.
3. Makanan  Sebanyak 36,7% (11 orang) 3. Kepercayaan yang  Sebanyak 96,7 % lansia
tambahan lansia di Br. Punduh kulit bertentangan tidak memiliki

12
yang rutin mengikuti dengan kepercayaan yang
kegiatan posyandu penanggulangan bertentangan dengan
mendapatkan makanan masalah kesehatan penanggulangan masalah
tambahan seperti bubur kesehatan, serta 3,3 %
kacang hijau dan telur setiap memiliki kepercayaan
satu bulan sekali. yang bertentangan dengan
Sedangkan 63,3% (19 penanggulangan masalah
orang) lansia yang tidak kesehatan
aktif mengikuti kegiatan
posyandu tidak
mendapatkan makanan
tambahan tersebut.
4. Vitamin  Dalam pemberian vitamin 4. Kegiatan sosial  Sebagian besar lansia
tambahan untuk lansia di Br. Punduh (kerjabakti, arisan, mengikuti kegiatan sosial
kulit aktif diberikan yaitu dll) berupa senam lansia
53,3% (16 orang) lansia (96,7%) yang diadakan
tidak mendapatakan vitamin setiap sebulan sekali. Dan
tambahan, hanya 46,7% (14 kerja bakti (3,3%).
orang) yang mendapatkan
vitamin tambahan jika ada
tenaga kesehatan yang
datang seperti pihak dari
puskesmas yang langsung
memberikan vitamin pada
saat kegiatan posyandu
diadakan.
5. Pelayanan   Di banjar punduh kulit
kesehatan tempat pelayanan
kesehatan mudah

13
dijangkau dengan jarak
kurang lebih 3 km dari
wilayah banjar punduh
kulit
 Transportasi yang
digunakan untuk
mencapai tempat
pelayanan kesehatan
dengan menggunakan
sepeda motor 80%,
menggunakan mobil
16,7%
6. Lainnya Transportasi lainnya yang 5. Lainnya Kegiatan yang dilakukan
digunakan untuk mencapai lansia di saat ada waktu
tempat pelayanan kesehatan senggang antara lain
yaitu dengan menggunakan berkebun atau melakukan
sepeda gayung sebanyak 3,3 pekerjaan rumah
% sebanyak 13 orang (43,3
%), mengasuh cucu 8
orang (26,7 %),
mejejahitan 6 orang (20
%), serta diam saja atau
tiduran sebanyak 3 orang
atau 10 %
C Fasilitas G Komunikasi
pendidikan
1. Fasilitas  Tidak terdapat fasilitas 1. Alat komunikasi   Terdapat media
pendidikan yang pendidikan seperti yang digunakan komunikasi massal di
tersedia untuk playgroup, TK, SD, kelompok sehari- Br. Punduh kulit
kelompok hari

14
a. Playgroup SMP/MTs, SMA/MA, a. Telepon .Sebanyak 90%
b. Tk Universitas yang tersedia b. Handphone (27orang)
c. Sd untuk kelompok lansia di c. Faximile menggunakan kulkul
d. Smp/mts d. Lainnya
Banjar Punduh kulit. sebagai media
e. Sma/ma
f. Universitas/ komunikasi massal
sekolah tinggi  Sebanyak 3,3% (1
g. Lainnya orang) menggunakan
media komunikasi
langsung (mulut ke
mulut) untuk
berinteraksi dengan
anggota kelompok.
 Sebanyak 3,3% (1
orang) menggunakan
handphone sebagai alat
komunikasi untuk
berinteraksi dengan
kelompok.

 Sebanyak 21% (8
orang) menggunakan
telepon untuk
berinterkasi dengan
anggota kelompok.
 Serta pengeras suara
sebanyak 1 orang atau
3,3 %

2. Fasilitas   di banjar punduh kulit 2. Efektifitas proses  Sebanyak 93,3% (28

15
pendidikan yang  masih terdapat media komunikasi orang) menjalin
dimanfaatkan  informasi kesehatan antara anggota komunikasi dengan
untuk kelompok yang dapat digunakan dalam kelompok efektif dan 6,7% (2

untuk kegiatan
oleh lansia untuk orang) tidak efektif
penyuluhan
kesehatan, mendapatkan menjalin komunikasi
pembelajaran di informasi kesehatan karena keterbatasan
kelompok, dll  media yang digunakan sarana.
antara lain televisi 70
%, Koran atau majalah
13,3 %, radio 6,7 %
serta dari sosialisasi
sebnayak 10 %
 sebanyak 83,3 %
lansia di banjar
punduh kulit
memanfaaatkan media
informasi yang ada
untuk mengetahui
berita kesehatan
terkini, serta yang
tidak memanfaatkan
media informasi yang
ada untuk mengetahui
berita kesehatan
terkini, 16,7 %
 di banjar punduh kulit
yang berperan
memberikan informasi
kesehatan pada lansia

16
yaitu sebesar 90 %
dari kader dan dari
anggota keluarga yaitu
10 %
D Lingkungan sekitar H Fasilitas rekreasi
tempat tinggal yang tersedia untuk
anggota kelompok kelompok
1. Sumber air bersih   Sebanyak 100% (40 1. Taman  Di Br. Punduh kulit tidak
orang) menggunakan air tersedia sarana rekreasi
bersih untuk keperluan seperti taman.
sehari-hari seperti mandi,
mencuci, dan memasak
yang bersumber dari
PDAM.
 Sumber air minum lansia
yaitu menggunakan
PDAM sebanyak 33,3 %
(10), menggunakan air
mineral sebanyak 66,7 %
(20 orang)
2. Dapur umum Tidak dilakukan pengkajian. 2. Pantai  Di Br. Punduh kulit tidak
tersedia sarana rekreasi
seperti pantai.
3. Tempat  Sebanyak 93,3 % sampah di 3. Sarana olahraga  Di Br. Punduh kulit tidak
pembuangan rumah lansia diangkut oleh tersedia sarana rekreasi
sampah petugas DKP kota seperti lapangan olahraga
Denpasar, serta 6,7 % atau gym.
dibakar.
4. Sarana MCK   Terdapat sarana MCK 4. Lainnya
(berapa

17
jumlahnya) umum di Br. Punduh
kulit sebanyak 1 unityang
terletak BalaiBanjar.
 Sebanyak 100% (40
orang) masyarakat
menggunakan
WC/jamban keluarga
untuk sarana BAB sehari-
hari.
5. Saluran  Sebanyak 10% (3 orang)
pembuangan  limbah air dapur dibuang
limbah ke selokan. Sebanyak
86,7 % (26orang) limbah
air dapur dibuatkan
lubang. Sebanyak 3,3%
(1orang) limbah air dapur
dibuang ke halaman
rumah.
 Sebanyak 10% (3orang)
limbah air kamar mandi
dibuang ke selokan.
Sebanyak 90% (27 orang)
limbah air kamar mandi
dibuatkan lubang.

6. Lainnya
I Kebiasaan / prilaku
dalam kelompok

18
1. Pemeliharaan   Sebanyak 18 orang
kebersihan diri (60%) bisa menerapkan
cuci tangan yang benar.
Sebanyak12 orang
(40%)belum bisa
menerapkan cuci
tangan dengan benar.

 Sebanyak7 orang
(23,3%) menggunakan
air mengalir untuk
mencuci tangan. Dan
sebanyak23 orang
(76.7%)
lansiamenggunakan air
menggalir dan sabun
untuk mencuci tangan.

 Sebanyak2 orang
(6,7%) memiliki
kebiasaan mandi
kurang dari 2 kali
dalam sehari.Dan
sebanyak 28 orang
(93,3%) yang memiliki
kebiasaan mandi lebih
dari 2 kali sehari.

19
 Sebanyak29 orang
(96,7%) menggunakan
handuk sendiri-sendiri.
Dan 1 orang (3,3%)
menggunakan handuk
bersama-sama.

 Sebanyak17 orang
(56,7%) yang memiliki
kebiasaan keramas 2
kali atau lebih dalam
seminggu. Sebanyak 13
orang (43,3%) memiliki
kebiasaan keramas
kurang dari 2 kali
dalam seminggu.

 Sebanyak8 orang
(26,7%) memiliki
kebiasaan menggosok
gigi kurang dari 2 kali
sehari. Sebanyak22
orang (73,3%) memiliki
kebiasaan menggosok
gigi 2 kali atau lebih
dari sehari.

 Sebanyak 16 orang

20
(53,3%) mengganti
pakaian 2 kali atau
lebih dalam sehari.
Sebanyak14 orang
(46,7%) mengganti
pakaian kurang dari 2
kali dalam sehari.
2. Pengelolaan   Sebanyak 22 orang
makanan bersih (73,3%) yang
dan sehat. menyajikan makanan
dengan gizi seimbang.
Sebanyak 8 orang
(26,7%) tidak
menyajikan makanan
dengan gizi seimbang.

 Sebanyak 29 orang
(96,7%) mencuci bahan
makanan sebelum
dimasak.
Sebanyak 1 orang
(3,3%) tidak mencuci
bahan makanan
sebelum dimasak.

 Sebanyak 10 orang
(33,3%) mencuci sayur
sebelum dimasak
dengan cara dicuci

21
terlebih dahulu sebelum
dipotong. Sebanyak 20
orang (66,7%)
memasak sayur dengan
cara dipotong terlebih
dahulu sebelum dicuci.

 Sebanyak16 orang
(53,3%) yang
menggunakan air
kemasan/aqua untuk
dikonsumsi oleh
keluarga. Sebanyak 14
orang (46,7%) yang
menggunakan air yang
direbus untuk konsumsi
keluarga.

 Sebanyak 27 orang
(90%) menggunakan
garam beryodium untuk
dikonsumsi keluarga.
Sebanyak 3 orang
(10%) tidak
menggunakan garam
beryodium untuk
dikonsumsi keluarga.

22
 Sebanyak30 orang
(100%) menyajikan
makanan dengan
tertutup.

23
24
3.1 Gambaran Kasus Kesehatan di Banjar Pondok Berdasarkan Hasil Tabulasi Data
Kuisioner

A. Fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia untuk kelompok


1 Distribusi lansia yang aktif dalam kegiatan Posyandu Lansia

Gambar 1

27%

AKTIF
TIDAK AKTIF

73%

Interpretasi:
Berdasarkan 30 orang lansia yang dikaji, 73% (22 orang) lansia menderita penyakit
hipertensi.

25
1. Distribusi lansia dalam pemanfaatan fasilitas kesehatan

Gambar 2

3%
10%

3% 30%
TENAGA KESEHATAN
PUSKESMAS DAN JARINGAN
KLINIK
RS
LAINNYA

53%

Interpretasi:
 Berdasarkan 30 orang lansia yang dikaji, 54% (16 orang) lansia memilih
Puskesmas dan jaringannya pada saat memeriksakan kesehatannya
 Berdasarkan 30 orang lansia yang dikaji, 30% (9 orang) lansia memilih tenaga
kesehatan pada saat memeriksakan kesehatannya
 Berdasarkan 30 orang lansia yang dikaji, 10% (3 orang) lansia memilih RS pada
saat memeriksakan kesehatannya

26
B. Pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan oleh kelompok
1. Distribusi lansia yang mendapatkan makanan tambahan

Gambar 3

37%

63%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 30 orang lansia yang dikaji, sebanyak 63% (19 orang) lansia tidak
mendapatkan makanan tambahan

2. Distribusi lansia yang mendapatkan vitamin tambahan


Gambar 4

47%
53%

Ya Tidak

27
Interpretasi:
Berdasarkan 30 orang lansia yang dikaji, sebanyak 53,3% (16 orang) lansia
mendapatakan vitamin tambahan. Pemberian vitamin tambahan ini hanya dilakukan
jika ada tenaga kesehatan yang datang seperti pihak dari puskesmas yang langsung
memberikan vitamin pada saat acara posyandu diadakan.

3. Distribusi sarana transportasi yang digunakan lansia untuk mencapai fasilitas


pelayanan kesehatan

Sales
3%

17%

MOTOR
MOBIL
SEPEDA GAYUNG

80%

Interpretasi:
 Berdasarkan 30 orang lansia yang dikaji, sebanyak 80% (24 orang) lansia memilih
mengendarai sepeda motor sendiri karena jaraknya yang cukup dekat dan mudah
dijangkau.
 Berdasarkan 30 orang lansia yang dikaji, sebanyak 17% (5 orang) lansia memilih
menggunakan mobil.

A. Fasilitas pendidikan
4. Distribusi ketersediaan fasilitas pendidikan

28
Ketersediaan Fasilitas Pendidikan

100%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) mengatakan
tidak terdapat fasilitas pendidikan seperti playgroup, TK, SD, SMP/MTs, SMA/MA,
Universitas yang tersedia untuk kelompok lansia di Banjar Pondok.

5. Distribusi ketersediaan media informasi kesehatan


Ketersediaan Media Informasi Kesehatan

33%

68%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 32.50% (13 orang) tidak dapat
menggunakan media informasi karena keterbatasan usia, keterbatasan sarana dan
prasana, serta kurangnyapendidikan.

6. Distribusi media yang digunakan untuk penyampaian informasi kesehatan

29
Media Penyampaian Informasi Kesehatan

5% 3%

38%
55%

Radio Koran/Majalah Televisi Lainnya

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 55% (22 orang)menggunakan
penyuluhan yang diberikan oleh kader lansia di Banjar Pondok sebagai sumber
informasi kesehatan.

7. Distribusi lansia yang memanfaatkan media informasi kesehatan


Lansia yang Memanfaatkan Media Informasi Kesehatan

38%

63%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 37.50% (15 orang) tidak dapat
memanfaatkan media informasi kesehatan karena keterbatasan pengetahuan serta
keterbatasan sarana dan prasarana sehingga tidak bisa menggunakan fasilitas tersebut.

30
8. Distribusi ketersediaan orang yang berpengaruh dalam pemberian informasi
kesehatan pada keluarga lansia
Ketersediaan Orang yang Berpengaruh dalam Pemberian Informasi Kesehatan

25%

75%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 75% (30 orang) memiliki orang
yang berpengaruh dalam pemberian informasi kesehatan.

9. Distribusi orang yang berpengaruh dalam pemberian informasi kesehatan pada


keluarga lansia
Orang yang Berpengaruh dalam Pemberian Informasi Kesehatan

40%

60%

Anggota Keluarga Kader

Interpretasi:
Berdasarkan 30 orang lansia yang memiliki orang yang berpengaruh dalam
pemberian informasi kesehatan, sebanyak 60% (18 orang) lebih mempercayai
informasi kesehatan yang didapat dari kader pada saat kegiatan posyandu lansia.

B. Lingkungan sekitar tempat tinggal anggota kelompok

31
10. Distribusi sumber air bersih untuk keperluan sehari-hari
Sumber Air Bersih untuk Keperluan Sehari-hari

100%

PDAM

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) menggunakan air
bersih untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci, dan memasak yang
bersumber dari PDAM.

11. Distribusi sumber air minum


Sumber Air Bersih untuk Minum
2%

35%

63%

PDAM Air Mineral Mata Air (Yeh Kelebutan)

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 62.50% (25 orang)menggunakan
air mineral untuk kebutuhan minum sehari-hari.

12. Distribusi cara pengolahan sampah

32
Cara Pengolahan Sampah

8%

20%

73%

Dikubur Dibakar Diangkut Petugas

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 20% (8 orang) mengolah sampah
dengan cara dibakar dihalaman belakang (tegal) dan sebanyak 7.50% (3 orang)
dengan cara di halaman rumah.

13. Distribusi ketersediaan sarana MCK umum


Ketersediaan Sarana MCK Umum

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) mengatakan
terdapat sarana MCK umum di Br. Pondok berjumlah 1 unit yang terletak di Balai
Banjar Pondok.

14. Distribusi sarana BAB yang digunakan keluarga

33
Sarana BAB yang Digunakan Keluarga

WC/Jamban Keluarga

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) menggunakan
WC/jamban keluarga untuk sarana BAB sehari-hari.

15. Distribusi cara pengolahan limbah air dapur


Cara Pengolahan Limbah Air Dapur

35%

60%

5%

Dibuang ke Selokan Dibuang ke Halaman Dibuatkan Lubang

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 60% (24 orang)yang membuang
limbah air dapur ke selokan dan sebanyak 5% (2 orang) limbah air dapur dibuang ke
halaman rumah.

16. Distribusi cara pengolahan limbah air kamar mandi

34
Cara Pengolahan Limbah Air Kamar Mandi

43%

58%

Dibuang ke Selokan Dibuatkan Lubang

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 57.50% (22 KK) membuang
limbah air kamar mandi ke selokan.

C. Status ekonomi
17. Distribusi rata-rata penghasilan seluruh anggota keluarga dalam satu bulan
Rata-Rata Penghasilan dalam Sebulan

13%

45% 20%

23%

Kurang dari Rp. 500.000,00 Rp. 500.000 - Rp. 1.500.000,00


Lebih dari Rp. 1.500.000 - Rp. 2.363.000,00 Lebih dari Rp. 2.363.000,00

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 12.50% (5 orang) mengatakan
rata-rata penghasilan seluruh anggota keluarganya dalam sebulankurang dari Rp.
500.000,00.

18. Distribusi rata-rata pengeluaran seluruh anggota keluarga dalam satu bulan

35
Rata-Rata Pengeluaran dalam Sebulan

13%

16%

50%

21%

Kurang dari Rp. 500.000,00 Rp. 500.000,00 - Rp. 1.500.000,00


Lebih dari Rp. 1.500.000,00 - Rp. 2.363.000,00 Lebih dari Rp. 2.363.000,00

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 50% (19 orang) mengatakan rata-
rata pengeluaran seluruh anggota keluarganya dalam sebulan lebih dari Rp.
2.363.000,00.

19. Distribusi kepemilikan jaminan kesehatan


Kepemilikan Asuransi/Jaminan Kesehatan

20%

80%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 20% (8 orang)belum memiliki
asuransi/jaminan kesehatan.

20. Distribusi jenis asuransi yang digunakan


36
Jenis Asuransi yang Digunakan

13%

88%

Pemerintah (JKN, KIS, BPJS, ASKES) Swasta (Jiwa Sraya, Prudential, dll)

Interpretasi:
Berdasarkan 32 orang lansia yang memiliki asuransi kesehatan, sebanyak 87.50% (28
orang) menggunakan asuransi dari pemerintah.

21. Distribusi kepemilikan tabungan


Kepemilikan Tabungan

48%
53%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 52.50% (21 orang) memiliki
tabungan.

22. Distribusi bantuan kesehatan

37
Bantuan Kesehatan

35%

65%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 35% (14 orang) belum
mendapatkan bantuan kesehatan.

23. Distribusi sumber bantuan kesehatan


Sumber Bantuan Kesehatan
4%

19%

77%

Pemerintah Swasta Lainnya

Interpretasi:
Berdasarkan 36 orang lansia yang sudah mendapat bantuan kesehatan, Sebanyak 77%
(20 orang) menggunakan bantuan kesehatan dari pihak pemerintah.

D. Status sosial budaya

38
24. Distribusi ketersediaan sarana ibadah
Ketersediaan Sarana Ibadah

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) mengatakan
sudah terdapat sarana ibadah di Banjar Pondok.

25. Distribusi sarana ibadah yang tersedia


Sarana Ibadah

100%

Pura

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) mengatakan
sarana ibadah yang tersedia di Banjar Pondok adalah Pura.

26. Distribusi kegiatan yang dilakukan lansia saat waktu luang


39
Kegiatan Lansia pada Waktu Luang

13%
25%

35%
13%

15%

Diam Saja/Tidur-Tiduran Berkebun/Pekerjaan Rumah Mengasuh Cucu


Mejejaitan Lainnya

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 25% (10 orang) menggunakan
waktu senggangnya dengan diam/tidur-tiduran.

E. Komunikasi
27. Distribusi ketersediaan media komunikasi massal
Ketersediaan Sarana Komunikasi Massal

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, 100% (40 orang) mengatakan terdapat
media komunikasi massal di Br. Pondok.

40
28. Distribusi media komunikasi massal yang digunakan
Media Komunikasi Massal

100%

Kulkul

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) menggunakan
kulkul sebagai media komunikasi massal di wilayah Br. Pondok.

29. Distribusi media komunikasi yang digunakan sehari-hari


Sarana Komunikasi yang Digunakan Lansia Sehari-hari

21%

58%
21%

Telepon Handphone Lainnya

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 58% (22 orang) menggunakan
media komunikasi langsung (mulut ke mulut) untuk berinteraksi dengan anggota
kelompok.

30. Distribusi keefektifan proses komunikasi yang terjalin antara anggota kelompok

41
Efektifitas Proses Komunikasi Anggota Kelompok

20%

80%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 20% (8 orang) tidak efektif
menjalin komunikasi karena keterbatasan sarana.

F. Fasilitas rekreasi yang tersedia untuk kelompok


31. Distribusi ketersediaan tempat rekreasi untuk kelompok
Ketersediaan Tempat Rekreasi

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) mengatakan
tidak ada tempat rekreasi yang tersedia di wilayah Br. Pondok.

42
32. Distribusi frekuensi lansia melakukan rekreasi
Frekuensi Lansia Melakukan Rekreasi

5%
8%

87%

Setiap Minggu Setiap Bulan Pada Hari Tertentu

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 86.50% (32 orang) melakukan
rekreasi pada hari tertentu saja.

33. Distribusi ketersediaan sarana olahraga


Ketersediaan Sarana Olahraga

100%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) mengatakan
tidak ada sarana olahraga yang tersedia di wilayah Br. Pondok.

G. Kebiasaan atau perilaku dalam kelompok


43
34. Distribusi kemampuan lansia menerapkan cuci tangan yang benar
Penerapan Cuci Tangan yang Benar

43%

58%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 57.50% (23 orang) belum bisa
menerapkan cuci tangan yang tidak benar.

35. Distribusi sarana cuci tangan


Sarana Cuci Tangan

43%

58%

Air mengalir Sabun, air mengalir

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 42.50% (8 orang) hanya
menggunakan air menggalir untuk mencuci tangan

36. Distribusi lansia berdasarkan kebiasaan mandi

44
Kebiasaan Mandi

8%

35%

58%

< 2 kali sehari ≥ 2 kali sehari Lainnya

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 35% (14 orang) memiliki
kebiasaan mandi kurang dari 2 kali sehari.

37. Distribusi lansia berdasarkan kebiasaan menggunakan handuk


Kebiasaan Menggunakan Handuk

100%

Sendiri-sendiri

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100% (40 orang) menggunakan
handuk sendiri-sendiri.

38. Distribusi lansia berdasarkan kebiasaan keramas

45
Kebiasaan Keramas

13%

48%

40%

< 2 kali seminggu ≥ 2 kali seminggu Lainnya

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 40% (16 orang) memiliki
kebiasaan keramas kurang dari 2 kali dalam seminggu.

39. Distribusi lansia berdasarkan kebiasaan menggosok gigi


Kebiasaan Menggosok Gigi

30%

43%

28%

< 2 kali sehari ≥ 2 kali sehari Lainnya

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 30% (12 orang) memiliki
kebiasaan menggosok gigi kurang dari 2 kali sehari.

40. Distribusi lansia berdasarkan kebiasaan mengganti pakaian

46
Kebiasaan Mengganti Pakaian

10%

38%

53%

< 2 kali sehari ≥ 2 kali sehari Lainnya

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 37.50% (15 orang) mengganti
pakaian kurang dari 2 kali dalam sehari.

41. Distribusi keluarga dalam penyajian makanan bergizi seimbang


Penyajian Makanan Bergizi Seimbang

35%

65%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 35% (14 orang) tidak menyajikan
makanan dengan gizi seimbang.

42. Distribusi kebiasaan mencuci bahan makanan yang akan dimasak

47
Kebiasaan Mencuci Bahan Makanan yang Dimasak

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 100 % (40 orang) mencuci bahan
makanan sebelum dimasak.

43. Distribusi cara mencuci sayur sebelum dimasak


Cara Mencuci Sayur Sebelum Dimasak
3%

50%
48%

Cuci Kemudian Dipotong Dipotong Kemudian Dicuci Lainnya

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 47.50% (19 orang) memasak
sayur dengan cara dipotong terlebih dahulu sebelum dicuci.

44. Distribusi air yang dikonsumsi oleh keluarga

48
Air yang Dikonsumsi oleh Keluarga
3%

40%

58%

Air yang Dimasak/Direbus Dulu Air Kemasan/Aqua Lainnya

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 57.50 % (23 orang) menggunakan
air kemasan/aqua untuk dikonsumsi oleh keluarga.

45. Distribusi konsumsi garam beryodium


Konsumsi Garam Beryodium

20%

80%

Ya Tidak

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 20% (8 orang) tidak menggunakan
garam beryodium untuk dikonsumsi keluarga.

46. Distribusi cara penyajian makanan di atas meja makan

49
Cara Penyajian Makanan
3%

98%

Terbuka Tertutup

Interpretasi:
Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, sebanyak 2.50% (1 orang) menyajikan
makanan dengan terbuka.

50
3.2 Data Fokus
Data Fokus
Data Subjektif:
 Berdasarkan 40 lansia yang dikaji, sebanyak 55% (22 orang) tidak pernah
berolahraga.
 50% (20 orang) lansia tidak aktif mengikuti kegiatan posyandu karena sibuk, malas
mengikuti kegiatan posyandu, tidak ada yang mengantar ke Balai Banjar dan faktor
usia yang terlalu tua. 10% dari 50% lansia yang tidak aktif mengatakan tidak
mengetahui adanya kegiatan posyandu.
 Dalam pemberian vitamin untuk lansia di Br. Pondok sudah tidak begitu aktif
diberikan yaitu 72.5% (29 orang) lansia tidak mendapatakan vitamin tambahan, hanya
27.5% (11 orang) yang mendapatkan vitamin tambahan jika ada tenaga kesehatan
yang datang seperti pihak dari puskesmas yang langsung memberikan vitamin pada
saat kegiatan posyandu diadakan.
 5% (2 orang) warga masih sulit menjangkau fasilitas karena jarak rumahnya yang
lumayan jauh.
 Sebanyak 32.50% (13 orang) belum mampu menggunakan media untuk mengakses
informasi kesehatan karena keterbatasan usia, keterbatasan sarana dan prasarana,
serta kurangnya pendidikan.
 Sebanyak 20% (8 orang) mengolah sampah dengan cara dibakar di halaman belakang
(tegal) dan sebanyak 7.50% (3 orang) dengan cara dikubur di halaman rumah.
 Sebanyak 60% (24 orang) limbah air dapur dibuang ke selokan dan sebanyak 5% (2
orang) limbah air dapur dibuang ke halaman rumah.
 Sebanyak 57.50% (22 orang) limbah air kamar mandi dibuang ke selokan.
 Sebanyak 45% (18 orang) belum mendapatkan bantuan kesehatan.
 Sebanyak 12.50% (5 orang) berpenghasilan dalam sebulan kurang dari
Rp. 500.000,00.
 Sebanyak 20% (8 orang) belum memiliki asuransi/jaminan kesehatan.
 Sebanyak 25% (10 orang) menggunakan waktu senggangnya dengan diam/tidur-
tiduran.

51
 Sebanyak 57.50% (23 orang) tidak bisa menerapkan cuci tangan yang benar.
 Sebanyak 42.50% (8 orang) lansia hanya menggunakan air menggalir untuk mencuci
tangan.
 Sebanyak 35% (14 orang) yang memiliki kebiasaan mandi kurang dari 2 kali sehari.
 Sebanyak 40% (16 orang) memiliki kebiasaan keramas kurang dari 2 kali dalam
seminggu.
 Sebanyak 30% (12 orang) memiliki kebiasaan menggosok gigi kurang dari 2 kali
sehari.
 Sebanyak 37.50% (15 orang) mengganti pakaian kurang dari 2 kali dalam sehari.
 Sebanyak 35% (14 orang) tidak menyajikan makanan dengan gizi seimbang.
 Sebanyak 20 % 98 orang) tidak menggunakan garam beryodium untuk dikonsumsi
keluarga.
 Sebanyak 2.50% (1 orang) menyajikan makanan dengan terbuka.
 Sebanyak 47.50% (19 orang) memasak sayur dengan cara dipotong terlebih dahulu
sebelum dicuci.
Data Objektif:
 Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji, 22.5% (9 orang) lansia menderita penyakit
hipertensi.
 Berdasarkan hasil pengukuran TTV, didapatkan persentase Hipertensi 35% (14
orang), Hipotensi 5% (2orang) dan tekanan darah normal 60% (24 orang)

3.3 Analisa Data


Kelompok : Aggregate Lansia (Kelompok 11, 12, 13)

52
Tanggal Pengkajian : 5 Desember 2018
Tempat Pengkajian : Banjar Pondok, Desa Peguyangan Kaja

No. Tanda dan Gejala Diagnosis Keperawatan


1. Data Subjektif : Manajemen KesehatanTidak Efektif
 Dalam pemberian vitamin untuk lansia di Br.
Pondok sudah tidak begitu aktif diberikan
yaitu 72.5% (29 orang) lansia tidak
mendapatakan vitamin tambahan, hanya
27.5% (11 orang) yang mendapatkan vitamin
tambahan jika ada tenaga kesehatan yang
datang seperti pihak dari puskesmas yang
langsung memberikan vitamin pada saat
kegiatan posyandu diadakan.
 50% (20 orang) lansia tidak aktif mengikuti
kegiatan posyandu karena sibuk, malas
mengikuti kegiatan posyandu, tidak ada yang
mengantar ke Balai Banjar dan faktor usia
yang terlalu tua. 10% dari 50% lansia yang
tidak aktif mengatakan tidak mengetahui
adanya kegiatan posyandu.
 5% (2 orang) warga masih sulit menjangkau
fasilitas karena jarak rumahnya yang
lumayan jauh.
 Sebanyak 32.50% (13 orang) belum mampu
menggunakan media untuk mengakses
informasi kesehatan karena keterbatasan
usia, keterbatasan sarana dan prasarana, serta
kurangnya pendidikan.
 Sebanyak 12.50% (5 KK) berpenghasilan
dalam sebulan kurang dari Rp. 500.000,00.

53
(S)
 Sebanyak 20% (8 orang) belum memiliki
asuransi/jaminan kesehatan.

Data Objektif :
 Berdasarkan 40 orang lansia yang dikaji,
22.5% (9 orang) lansia menderita penyakit
hipertensi.
 Berdasarkan hasil pengukuran TTV,
didapatkan persentase Hipertensi 35% (14
orang), Hipotensi 5% (2orang) dan tekanan
darah normal 60% (24 orang)

2. Data Subjektif : Pemeliharaan Kesehatan Tidak


 Berdasarkan 40 lansia yang dikaji, sebanyak Efektif
55% (22 orang) tidak pernah berolahraga.
 Sebanyak 32.50% (13 orang) belum mampu
menggunakan media untuk mengakses
informasi kesehatan karena keterbatasan
usia, keterbatasan sarana dan prasarana, serta
kurangnya pendidikan.
 Sebanyak 20% (8 orang) mengolah sampah
dengan cara dibakar di halaman belakang
(tegal) dan sebanyak 7.50% (3 orang) dengan
cara dikubur di halaman rumah.
 Sebanyak 60% (24 orang) limbah air dapur
dibuang ke selokan dan sebanyak 5% (2
orang) limbah air dapur dibuang ke halaman
rumah.
 Sebanyak 57.50% (22 orang) limbah air
kamar mandi dibuang ke selokan.

54
 Sebanyak 12.50% (5 orang) berpenghasilan
dalam sebulan kurang dari Rp. 500.000,00.
 Sebanyak 25% (10 orang) menggunakan
waktu senggangnya dengan diam/tidur-
tiduran.
 Sebanyak 57.50% (23 orang) tidak bisa
menerapkan cuci tangan yang benar.
 Sebanyak 42.50% (8 orang) lansia hanya
menggunakan air menggalir untuk mencuci
tangan.
 Sebanyak 35% (14 orang) yang memiliki
kebiasaan mandi kurang dari 2 kali sehari.
 Sebanyak 40% (16 orang) memiliki
kebiasaan keramas kurang dari 2 kali dalam
seminggu.
 Sebanyak 30% (12 orang) memiliki
kebiasaan menggosok gigi kurang dari 2 kali
sehari.
 Sebanyak 37.50% (15 orang) mengganti
pakaian kurang dari 2 kali dalam sehari.
 Sebanyak 35% (14 orang) tidak menyajikan
makanan dengan gizi seimbang.
 Sebanyak 20 % 98 orang) tidak
menggunakan garam beryodium untuk
dikonsumsi keluarga.
 Sebanyak 2.50% (1 orang) menyajikan
makanan dengan terbuka.
 Sebanyak 47.50% (19 orang) memasak sayur
dengan cara dipotong terlebih dahulu
sebelum dicuci.
Data Objektif :

55
-

3.4 Diagnosis Keperawatan


1. Scoring Diagnosa Keperawatan
Diagnosis 1. Manajemen KesehatanTidak Efektif
Kriteria Bobot Skor Pembenaran
Sifat masalah : 1 Aktual =3 Masalah ini aktual karena sudah
aktual Risiko =2 terjadi di Banjar Pondok.
Potensial =1 Ketidakefektifan pada
3/3 x 1 = 1 manajemen kesehatan ini telah
menimbulkan masalah
kesehatan pada sebagian besar
lansia di Banjar Pondok.
Kemungkinan 2 Mudah =2 Kemungkinan masalah untuk
masalah untuk Sebagian =1 dicegah adalah sebagian karena
diubah : sebagian Tidak dapat = 0 ada beberapa lansia yang belum
½x2=1 mampu mengakses informasi
kesehatan akibat keterbatasan
media sehingga pengetahuan
tentang kesehatan kurang, ada
beberapa lansia yang
pendapatan keluarganya dalam
sebulan kurang dari rata-rata,
dan ada beberapa keluarga
lansia yang masih sulit untuk
menjangkau fasilitas kesehatan.
Potensi masalah 1 Tinggi =3 Potensi masalah untuk dicegah
untuk dicegah : Cukup =2 adalah cukup karena lansia
cukup Rendah =1 sudah mengetahui tentang
2/3 x 1 = 2/3 penyakitnya hanya saja masih
kurang kurang kesadaran untuk
melakukan kontrol terhadap

56
penyakitnya.
Menonjolnya 1 Segera diatasi = 2 Masalah ini harus segera diatasi
masalah : segera Tidak segera diatasi = 1 untuk mencegah memburuknya
diatasi Tidak dirasakan adanya kondisi lansia yang memiliki
masalah = 0 masalah kesehatan.
2/2 x 1 = 1
Total 3 2/3

Diagnosis 2. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif


Kriteria Bobot Skor Pembenaran
Sifat masalah : 1 Aktual =3 Masalah ini aktual karena sudah
aktual Risiko =2 terjadi di Banjar Pondok.
Potensial =1 Sebagaian besar keluarga lansia
3/3x1= 1 masih belum mampu mengelola
kesehatannya terutama
kesehatan lingkungan.
Kemungkinan 2 Mudah =2 Kemungkinan masalah untuk
masalah untuk Sebagian =1 diubah adalah sebagian karena
diubah : sebagian Tidak dapat = 0 bebrapa keluarga lansia tidak
1/2x2=1 mempunyai saluran
pembuangan limbah yang
memadai.
Potensi masalah 1 Tinggi =3 Potensi masalah untuk dicegah
untuk dicegah : Cukup =2 adalah rendah karena butuh
rendah Rendah =1 banyak persiapan untuk
1/3x1=1/3 melakukan pemeliharaan
lingkungan yang benar pada
keluarga lansia di Banjar
Pondok.
Menonjolnya 1 Segera diatasi = 2 Menonjolnya masalah tidak
masalah : tidak Tidak segera diatasi = 1 harus segera diatasi karena perlu
segera diatasi Tidak dirasakan adanya persiapan yang matang dan

57
masalah = 0 bekerjasama degan pihak-pihak
1/2x1=1/2 lainnya. Selain itu, keluarga juga
perlu memiliki kesadaran untuk
memodifikasi lingkungannya
agar benar.
Total 2 5/6

2. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1) Manajemen Kesehatan Tidak Efektif
2) Pemeliharaan KesehatanTidak Efektif

58
3.5 Intervensi Keperawatan

Tgl/ Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan


No.
1 Ketidakefektifan Prevensi primer Prevensi primer
1. (1606) Partisipasi 1. (4350) Manajemen perilaku
Manajemen Kesehatan
dalam promosi 2. (8700) Pengembangan
kesehatan program
2. (1603) Perilaku
mencari kesehatan Prevensi sekunder
Prevensi sekunder 1. (6520)
1. (1908) Deteksi Skrining kesehatan
factor resiko
Prevensi tersier Prevensi tersier
1. (2605) Partisipasi 1. (7140) Dukungan keluarga
tim kesehatan
dalam keluarga
2 Ketidakefektifan Prevensi primer: Prevensi primer
1. (1700) Keyakinan 1. (5510) Pendidikan kesehatan:
Pemeliharaan Kesehatan
kesehatan
2. (1701) Keyakinan Prevensi sekunder
kesehatan: 1. (6484) Manajemen
kemampuan yang lingkungan:
didasarkan untuk 2. (6520) Skrining kesehatan
melakukan
Prevensi tersier
Prevensi sekunder: 1. (7140) Dukungan keluarga
1. (1702) Keyakinan
kesehatan:
perceived untuk
mengontrol
2. (1703) Keyakinan
kesehatan: sumber
daya yang
dirasakan
3. (1704) Keyakinan
kesehatan:
ancaman
4. (1705) Orientasi
kesehatan
5. (2701) Derajat
kesehatan
masyarakat
Prevensi tersier
1. (2605) Partisipasi
tim kesehatan
dalam keluarga

59
Planning of Action (POA)

MasalahKeperawat Tujuan
Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Sumber Dana Media PJ
an Umum Khusus
Ketidakefektifan Setelah Prevensi Prevensi primer Lansia di Minggu, 9 Balai Swadaya kader - Alat-alat Maha
dilakukan primer 1. Menghimbau Banjar Desember Banjar lansia kesehatan siswa
Manajemen
asuhan 1. (1606) lansia untuk Pondok 2018 - Alat dan
Kesehatan keperawatan Partisipasi menerapkan diet Pukul transportasi kader
selama 1 dalam dengan teratur 08.00-
minggu, promosi 2. Menghimbau selesai
diharapkan kesehatan lansia untuk
manajemen 2. (1603) rutin minum obat
kesehatan Perilaku dan mengontrol
lansia Banjar mencari kesehatannya.
Pondok Desa kesehatan 3. Menggalakkan
Peguyangan Prevensi program
Kaja efektif. sekunder posyandu lansia.
1. (1908) 4. Mengajak para
Deteksi factor kader untuk
resiko menjemput
Prevensi tersier lansia yang tidak
1. (2605) bisa datang ke
Partisipasi balai banjar.
tim kesehatan
dalam
keluarga Prevensi sekunder
1. Melakukan
pemeriksaan
kesehatan secara

60
berkala

Prevensi tersier
1. Meningkatkan
partisipasi
keluarga dalam
upaya
peningkatakan
derajat kesehatan
lansia
Ketidakefektifan Setelah Prevensi Prevensi primer Lansia di Minggu, 9 Balai Swadaya kader - Alat-alat
dilakukan primer: 1. Memberikan Banjar Desember Banjar lansia kebersihan
Pemeliharaan
asuhan 1. (1700) penyuluhan Pondok 2018 - Leaflet
Kesehatan keperawatan Keyakinan tentang Pukul - LCD
selama 1 kesehatan kesehatan 08.00- proyektor
minggu, 2. (1701) lingkungan selesai - Laptop
diharapkan Keyakinan 2. Memberikan
lansia Banjar kesehatan: penyuluhan
Pondok Desa kemampuan tentang cara dan
Peguyangan yang sarana mencuci
Kaja mampu didasarkan tangan yang
melakukan untuk benar
pemeliharaan melakukan 3. Memberikan
kesehatan penyuluhan
secara Prevensi tentang
efektif. sekunder: pentingnya
1. (1702) menjaga
Keyakinan kebersihan diri
kesehatan: 4. Memberikan
perceivedunt penyuluhan
uk tentang cara

61
mengontrol mengolah
2. (1703) makanan yang
Keyakinan sehat
kesehatan:
sumber daya Prevensi sekunder
yang 1. Mengadakan
dirasakan kegiatan gotong
3. (1704) royong bersama
Keyakinan masyarakat.
kesehatan: 2. Melakukan
ancaman pemeriksaan
4. (1705) kesehatan secara
Orientasi berkala.
kesehatan
5. (2701) Prevensi tersier
Derajat 1. Memberikan
kesehatan informasi kepada
masyarakat keluarga tentang
pentingnya
menjaga
kebersihan
Prevensi tersier lingkungan.
2. (2605) 2. Meningkatkan
Partisipasi partisipasi
tim keluarga dalam
kesehatan menjaga
dalam kebersihan
keluarga lingkungan.
3. (1504)
Dukungan
sosial

62
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Masalah yang paling banyak terjadi di Banjar Pondok, Desa Peguyangan Kaja
Kecamatan Denpasar Utara adalah KetidakefektifanManajemen Kesehatan yang dialami oleh
lansia Banjar Pondok sendiri mulai dari 40 lansia yang terkaji terdapat sebagian lansia di
Banjar Pondok mengatakan tidak aktif melakukan kegiatan posyandu lansia karena sibuk,
malas, tidak ada yang mengantar ke balai banjar, dan faktor usia yang sudah terlalu tua.

4.2 Penutup
Diharapkan kader dapat mengetahui masalah yang muncul dan program seperti apa yang
mereka perlukan.

63

Anda mungkin juga menyukai