Anda di halaman 1dari 167

LAPORAN PROJECT BASED LEARNING KOMPETENSI ASISTEN

KEPERAWATAN DAN CAREGIVER


DI DESA KUBUTAMBAHAN TAHUN 2023

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3

1. Ketut Dwik Suryaningsih (3016)


2. Kadek Nirmala Berliana Dewi (3014)
3. Ni Komang Ayu Suartini (3027)
4. Kadek Marta Pendi Budarsana (3012)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1


KUBUTAMBAHAN TAHUN 2023
Laporan Hasil Project Based Learning Asisten Keperawatan dan
Caregiver Di Desa KubutambahanTahun 2023
Yang dibuat
Oleh Kelompok 3
1. Ketut Dwik Suryaningsih (3016)
2. Kadek Nirmala Berliana Dewi (3014)
3. Ni Komang Ayu Suartini (3027)
4. Kadek Marta Pendi Budarsana (3012)

Telah Disetujui oleh Pembimbing pada :


Hari :
Tanggal :
No Mapel Pembimbing Tanda Tangan
1 KDTK Kadek Depi Lusiana, S.KEP
2 KDM I Kadek Oki Wanjaya, S.Tr.KEP
3 IPPD NS. Ni Luh Werdhi Purnama Yanti,
S.KEP
4 PKK Ni Putu Wedhayani Angga
Pradyani, S.KM
5 Bahasa Jepang I Putu Indrawan, S.PD
6 Matematika Dewa Putu Teguh Tresnahadi,
S.PD
7 Bahasa Inggris Nyoman Senin Asti, S.PD
8 Pendidikan Agama dan I Made Mudastra, S.PD
Budi Pekerti
9 Pendidikan Pancasila I Made Sardana, S.PD
10 Bahasa Indonesia Putu Ardana Bukian, S.PD, M.PD
11 Bahasa Bali I Komang Agus Dedy Pradnyana,
S.PD
12 Pekerjaan sosial Ns. I Made Aditiasthana, S.Kep.

Kepala Kompetensi Keahlian Asisten


Keperawatan dan Caregiver

Kadek Depi Lusiana, S.Kep


NIP. 19890904 201503 2 006
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat-Nya pada kesempatan kali ini kami dapat menyelesaiakan Laporan Project
Based Learning (PJBL).
Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu:
1. Gede Pariadnyana, SH selaku Kepala Desa Kubutambahan
2. Made Susila Adnyana P. Selaku Klian Bnjar Dinas Tegal
3. Gede Sukanaya,S.Pd,M.Pd selaku Kepala SMK Negeri 1 Kubutambahan,
4. Kadek Depi Lusiana,S.kep selaku Kepala Program Keahlian Kesehatan,
5. Seluruh guru mata pelajaran produktif bidang kesehatan,
6. Seluruh guru mata pelajaran umum
yang telah membimbing dan membantu kami baik secara moral dan materi. Terimakasih
juga kami ucapkan kepada teman-teman sekelompok seperjuangan yang telah mendukung
kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa laporan PJBL yang kami buat ini, masih sangat jauh dari
kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menjadi acuan agar bisa
menjadi lebih baik lagi di masa depan dalam pembuatan laporan.
Semoga laporan PJBL ini bisa menambah wawasan dari para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk peningkatan ilmu pengetahuan.

Kubutambahan, 11 September 2023


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan menengah
dengan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja.Jadi di setiap bidang studi
pendidikan kejuruan sepanjang bidang studi tersebut dipelajari lebih mendalam dan
kedalaman tersebut dimaksudkan sebagai bekal memasuki dunia kerja.Salah satu bidang
keahlian yang bisa di tempuh melalui pendidikan jenjang SMK adalah Asisten
Keperawatan, Hal ini sama dengan dikeluarkannya Undang-Undang RI Nomor 36 tahun
2014, yang membuat Asisten Keperawatan lulusan SMK bisa diterima bekerja menjadi
layanan kesehatan dan sudah memiliki keahlian khusus dan juga sudah bisa menjamin
kelayakan dalam industry kesehatan.
Salah satu SMK kesehatan yang memiliki jurusan di bidang Asisten Keperawatan
adalah SMK negeri 1 Kubutambahan. Dalam mengimplementasikan kompetensi keahlian
siswa jurusan Asisten keperawatan, SMK Negeri 1 kubutambahan menjalankan sebuah
program PJBL (Project Based Learning).Project Based Learning adalah sebuah metode
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Metode ini menuntut
siswa untuk dapat melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi
untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.Pelaksanaan PJBL dilakukan dengan
menerjunkan siswa langsung ke Masyarakat. Masyarakat yang menjadi sasaran siswa
untuk melaksanakan PJBL adalah masyarakat di Desa Kubutambahan terutama pada
masyarakat lansia yang memiliki beberapa permasalahan.
Permasalahan yang dihadapi usia lanjut apabila tidak segera diatasi akan
menimbulkan beberapa akibat, salah satunya menurunnya activities daily of living (ADL).
Penurunan ADL disebabkan oleh: persendian yang kaku, pergerakan yang terbatas, waktu
beraksi yang lambat, keadaan tidak stabil bila berjalan, keseimbangan tubuh yang jelek,
gangguan peredaran darah, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, gangguan pada
perabaan. Faktor yang mempengaruhi penurunan ADL adalah kondisi fisik menahun,
kapasitas mental, status mental seperti kesedihan dan depresi, penerimaan terhadap
berfungsinya anggota tubuh dan dukungan anggota keluarga. Upaya yang dilakukan
dalam menangani masalah kesehatan usia lanjut adalah upaya pembinaan kesehatan,
pelayanan kesehatan dan upaya perawatan (Narayani, 2008).
Dengan adanya penurunan kesehatan dan keterbatasan fisik maka diperlukanlah
perawatan sehari-hari yang cukup. Perawatan tersebut dimaksudkan agar lansia mampu
mandiri atau mendapat bantuan yang minimal. Perawatan yang diberikan berupa
kebersihan perorangan seperti: kebersihan gigi dan mulut, kebersihan kulit dan badan
serta rambut. Selain itu pemberian informasi pelayanan kesehatan yang memadai juga
sangat diperlukan bagi lansia agar dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai
(Akhmadi, 2009).
Berdasarkan latar belakang tersebut kami mengambil judul "Melayani masyarakat
lebih dekat"

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah masalah kesehatan pada pasien Lansia dengan hambatan mobilitas
fisik?
2. Apa masalah keperawatan pada pasien lansia dengan hambatan mobilitas fisik ?
3. Bagaimana rencana tindakan keperawatan pada pasien lansia dengan dengan hambatan
mobilitas fisik ?
4. Apa tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien lansia dengan hambatan
mobilitas fisik ?
5. Bagaimana evaluasi keperawatan pada pasien lansia dengan hambatan mobilitas fisik ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui masalah kesehatan pada pasien lansia dengan hambatan mobilitas fisik
2. Apa masalah keperawatan pada pasien lansia dengan hambatan mobilitas fisik
3. Untuk mengetahui rencana tindakan keperawatan pada pasien lansia dengan hambatan
mobiltas fisik
4. Untuk mengetahui tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien lansia dengan
hambatan mobilitas fisik
5. Untuk mengetahui evaluasi keperawatan pada pasien lansia dengan hambatan mobilitas
fisik
BAB II
DESKRPSI DESA

2.1 Sejarah Desa


Pada umumnya nama suatu Desa, Banjar, Subak dan tempat-tempat lainnya
mempunyai latar belakang sejarah tersendiri. Ada beberapa alternatif yang dipakai dalam
pemberian nama tersebut antara lain :
1. Keadaan alam
2. Mata pencaharian
3. Daerah, Desa, Banjar atau Dusun asal mereka
4. Nama-nama orang yang dianggap berjasa dalam menentukan Daerah tersebut.
Desa, Banjar yang tergolong kuno sebagian besar lagi diantaranya hanya diketahui
melalui cerita-cerita rakyat yang turun temurun (legenda) dari leluhur mereka, dan
sebagian lagi memang terbukti secara tertulis dalam babad pemancangan, prasasti dan
lain-lain. Untuk yang bersifat legenda sering kali menimbulkan banyak versi dalam
pengungkapan sejarah dari daerah tersebut. Sama halnya dengan Desa Kubutambahan,
sumber sejarah tertulis belum dapat diungkapkan karena suatu hal sangat prinsip warga
desa Kubutambahan tidak berani untuk membaca maupun menyalin prasasti tersebut. Dan
juga karena prasasti tersebut hanya dapat diambil jika telah mendapat ijin (wahyu) dari
tempat penyimpanannya (tidak menentu) oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Untuk itu
pada kesempatan ini kami memaparkan hasil cerita dan piteket para leluhur warga Desa
Kubutambahan yang antara lain sebagai berikut:
Bahwa dahulu kala letak Desa Kubutambahan berada di sebelah timur dari
letaknya yang sekarang dan berada di pinggir pantai dan bernama desa (Kerajaan) Besi
Mejajar, yang pusat pemerintahannya disekitar Pulo Kerta Negara Loka sekarang, di
daerah pantai yang bernama Kutabanding yang kini dihuni oleh para krama Pura tersebut
ada yang bernama Ratu Gede Subandar (mungkin berasal daru Syah Bandar) dan Ida
Betara Solo.
Adapun penguasaannya pada waktu itu bergelar Ida Ratu Hyang Ing Hyang (yang
berarti Raja di Raja) dan konon mempunyai wilayah sebanyak 18 Bale Agung dari sebelah
timur yaitu Desa Tianyar dan sebelah barat Desa Pemuteran, ini terbukti pada waktu
jaman sebelum kemerdekaan, Ida Batara Hyang Ing Hyang jika mepeningan sampai
kepelabuhan Aji dan Desa Patemon dan juga hal ini dapat terlihat jelas salah satu pura di
Desa Kubutambahan bernama sama dengan salah satu pura di Desa Petemon yaitu Pura
Ratu Gede Patih dimana pada waktu itu Pura tersebut menyelenggarakan Upacara besar
masih mengadakan Upacara tata krama adat yaitu kuntab (hadir). Nama Besi Mejajar
untuk Desa Kubutambahan konon beberapa Pura yang ada di Desa Kubutambahan
(terbukti sampai saat sekarang) terletak berjajar sepanjang pantai Desa Kubutambahan dan
beberapa pura yang mengitari Desa Kubutambahan searah delapan penjuru angin, dari
deretan pura-pura tersebut merupakan suatu jajaran yang persis benteng yang juga
merupakan penjagaan dari musuh-musuh pada waktu dari seberang lautan. Pada suatu
ketika Pemerintahan Desa Besi Mejajar diserang oleh perusuh dengan jumlah yang cukup
banyak dari seberang lautan, yang juga bertepatan dengan terjadinya banjir (air bah) pada
sebelah timur pusat Pemerintahan yaitu di daerah Yeh Buah yang sekarang yang berasal
dari kata Yeh Wah (banjir). Untuk menyelamatkan pucuk pimpinan (raja) maka atas
kesepakatan bersama pusat pemerintahan dipindahkan ke selatan, karena tempat pusat
kerajaan amat mudah diserang oleh para musuh-musuh dari seberang dan juga tempat
tersebut merupakan tempat muara pangkung pembuangan air yang sangat besar dari atas
(Desa Bila), Bengkala, Tamblang. Dan semua pemerintahan dipusatkan jadi satu (abulih)
dalam bahasa Bali, maka sampai sekarang pusat pemerintahan itu bernama Desa Bulian
yang berarti abulih (satu).
Kejadian-kejadian pada saat pemindahan pusat kerajaan dalam keadaan darurat
dan masih sampai sekarang tetap ada. Apabila warga Desa Bulian hendak mepeningan
dengan ngamedalang Ida Bhatara Ratu Hyang Ing Hyang tetap harus melalui jalan jaman
dulu, yaitu lurus keutara dari Desa Bulian yang tembus ke Yeh Buah sebelah barat Pura
Penyusuhan yang berasal dari kata Banyu suan (pembersihan, petirtaan dan sampai
sekarang warga Desa Kubutambahan mepeningan ngiring Ida Bhatara ke pura
Penyusuhan tersebut). Pada suatu ketika keadaan sudah kembali pulih kembali dari segala
ancaman, maka datanglah lagi ancaman lain yaitu ancaman dari seorang yang berwujud
raksasa yang sangat mengganggu penduduk Desa Besi Mejajar. Semua kekuatan dan cara
lain telah dikerahkan untuk melawan raksasa tersebut, namun sia-sia, semua ksatria dari
kerajaan telah putus asa untuk menghadapi ancaman tersebut. Pada suatu ketika pada saat
keadaan semakin genting datanglah utusan dari kerajaan Gelgel Klungkung yang hendak
mencari daerah pertanian baru di wilayah Den Bukit. Adapun nama utusan tersebut
bernama Ki Gusti Tambahan dari Desa Bangli. Mengetahui keadaan yang sangat gawat
tersebut Ki Gusti Tambahan bersedia membantu melenyapkan raksasa tersebut dengan
syarat jika berhasil diberikan tanah untuk dibuka menjadi tanah pertanian. Setelah
persyaratan-persyaratan tersebut disepakati maka pemuka-pemuka pemerintahan yaitu Ki
Pasek menyali, Ki Pasek Bebetin dan Ki Pasek Bayan, maka Ki Gusti Ngurah Tambahan
memohon doa restu dan petunjuk dari Ki Dukuh Bulian dan diberi keris yang bernama Ki
Baan Kawu Olih Ki Dukuh Bulian, dan pada akhirnya Ki Gusti Ngurah Tambahan
bershasil membinasakan raksasa tersebut tetapi dengan diiringi pesan oleh raksasa
tersebut, yang juga disanggupi oleh Ki Gusti Ngurah Tambahan yang berisi hal-hal
sebagai berikut :
1. Bahwa ia dapat binasa jika ia dibunuh dengan keris Ki Baan Kawu oleh Ki Gusti
Ngurah Tambahan.
2. Agar setelah raksasa tersebut mati, agar sanggup Ki Gusti Ngurah Tambahan menjaga
dua bilah keris yang bernama Ki Baru Sembah dan Ki Baru Ular yang bermanfaat
sebagai penolak bala.
3. Agar Ki Gusti Ngurah Tambahan sanggup menjadi penguasa di sebelah utara Desa
Bulian, dan tidak kembali ke Gelgel, karena hal ini sudah menjadi kehendak Dewata
agar Ki Gusti Tambahan menetap disini.
Setelah semua pesan itu disanggupi oleh Ki Gusti Tambahan maka matilah raksasa
tersebut. Dan pucuk pimpinan di Bulian beserta para kerabatnya yaitu Ki Pasek Menyali,
Ki Pasek Bebetin, Ki Pasek Bayan sepakat memberikan tanah untuk dibuka oleh Ki Gusti
Ngurah Tambahan yaitu :
1. Daerah Tukad Aya (Daya)sampai pinggir timur Desa Sangsit
2. Daerah Alas Agung (alas sarum) Bungkulan dan sekitarnya
Maka Ki Gusti Ngurah Tambahan beserta para pengikutnya membuat pondok
(kubu) untuk tempat istirahat dan menyimpan alat-alat yang dipakai oleh para pengikutnya
untuk membuka lahan tersebut, dan tempat tersebut dinamakan Kubu Ki Gusti Ngurah
Tambahan, yang lama-kelamaan untuk mempercepat pengucapan dan perubahan-
perubahan bahasa, maka menjadi Kubutambahan sampai saat ini. Dan karena pengikutnya
semakin banyak dan daerah yang dibuka semakin subur maka Ki Gusti Ngurah Tambahan
juga membuat pura tempat ibadah untuk para pengikutnya, agar para pengikut beliau
dapat melaksanakan ibadah agama dengan baik dan tidak perlu ke Desa Bulian lagi karena
beliau membuat pura-pura tersebut bersifat cabang dari Desa Bulian, maka pura-pura
tersebut tidak diperkenankan membuat Meru yang menyerupai induknya di Desa Bulian.
Dan juga mengenai tata cara upacara apapun pelaksanaannya sehari setelah upacara di
Desa Bulian. Sehingga sampai sekarang peringatan untuk Purnama dan Tilem di Desa
Kubutambahan berbeda sehari dengan yang lazim dianut oleh umat hindu lainnya dan
upacara-upacara ritual untuk Ida Bhatara Ratu Hyang Ing Hyang atau yang lumrah disebut
Ratu Pingit, sampai sekarang dilakukan secara bergiliran dengan Desa Bulian. Dan untuk
mempermudah pemasaran hasil-hasil pertanian maka pada jalan antara Bulian dan
Kubutambahan dibangun satu pasar (peken) yang sampai sekarang disebut pasar Gelgel
sebagai peringatan terhadap para pengikut Ki Gusti Ngurah Tambahan, dan pada waktu
sasih kelima (bulan November) semua warga Subak di Desa Kubutambahan pergi ke pura
Yeh Basang di Desa Bulian untuk memohon berkat agar hasih tanaman pada musim
tanam dan hujan mendatang menjadi lebih balk, dan juga pada waktu ada hama penyakit
tanaman dan manusia yang menyerang di Desa Kubutambahan, ini karena kepercayaan
masyarakat dengan keris peninggalan Ki Gusti Ngurah Tambahan yang bernama Ki Baru
Sembah. Dan konon salah satu keris beliau yang bernama Ki Baru Ular ada tersimpan di
Desa Patemon yang dijaga oleh Rkyan Arya Ularan.
Demikianlah secara singkat kami uraikan berdasarkan piteket para leluhur yang
masih sangat jauh sari kebenaran berdasarkan prasasti yang sampai saat ini belum dapat
kami salin.
Untuk Kepemimpinan Desa Kubutambahan yang dapat kami uraikan sejak tahun
1960 hingga sekarang atau sejak perubahan dan Desa Praja sampai terwujud Undang-
Undang No. 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa Kubutambahan telah
disempurnakan menjadi Undang-Undang No. 2 tahun 1999 dan lagi disempurnakan
kembali menjadi Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Desa dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Tahun 1962 - 1965 dijabat oleh GEGE BAJRA
2. Tahun 1965 - 1967 dijabat oleh JRO PASEK WEDANA
3. Tahun 1967 - 1972 dijabat oleh I GDE WIDNJANA DANGIN
4. Tahun 1972 - 1977 dijabat oleh GEDE GINTARAN SEPUTRA
5. Tahun 1977 - 1981 dijabat oleh I MADE WIJAYA SEPUTRA
6. Tahun 1981 - 1986 dijabat oleh I WAYAN MANDRA (selaku
Pejabat Sementara)
7. Tahun 1986 - 1998 dijabat oleh GEDE GINTARAN SEPUTRA
8. Tahun 1998 - 2006 dijabat oleh I MADE NGADEG
9. Tahun 2006 - 2007 dijabatoleh KETUT SANDIRAT, BPA Sebagai
Pejabat sementara selama 1 tahun
10. Tahun 2007-2013 dijabat oleh KETUT SANDIRAT
11. Tahun 2013- November 2016 dijabat oleh KADEK TOPAN
WIRAYDHA
12. Tahun 2016 (november) - 2017 (mei) dijabat oleh KETUT JUNI
ARDANA, SE sebagai penjabat sementara
13. Tahun 2017 (mei) dijabat oleh GEDE PARIADNYANA, SH
sebagai perbekel (paw)
14. Tahun 2019 (Desember) dijabat oleh GEDE PARIADNYANA, SH
sebagai Perbekel Definitif sampai sekarang

2.2 Struktur Organisasi Desa


2.3 Gambaran Kesehatan Masyarakat Desa/Banjar

Data riwayat penyakit masyarakat Desa Kubutambahan tahun 2020-2022

Dari data di atas menunjukan bahwa riwayat peyakit masyarakat desa


kubutambahan didominasi oleh penyakit maag yang mengalami peningkatan yang sangat
signifikan di tahun 2021. Selain Maag, penyakit ISPA juga mengalami peningkatan yang
sangat signifikan di tahun 2021. Sedangkan untuk penyakit TBC mengalami penurunan di
setiap tahun. (Arsip Desa Kubutambahan)
BAB III

LANDASAN TEORI DAN RANCANGAN KEGIATAN

3.1 Landasan Teori


3.1.1 Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Perawat (Sesuai SKKNI dan UU
Kesehatan, Permenkes)
Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Perawat Sesuai SKKNI Standar Kopetensi
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sektor jasa kesehatan sub bidang keperawatan
dikelompokan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok unit kopetensi perawatn generik (PG)
dan perawat vokasi (VK). Daftar unit kopetensi kelompok unit kopetensi masing-masing
kelompok adalah sebagai berikut :
1. KES.VK01.001.01 Melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan
tindakan keperawatan.
2. KES.VK01.002.01 Menerapkan prinsip etika, etiket dalam keperawatan.
3. KES.VK01.003.01 Menerapkan prinsip infeksi nosokomial.
4. KES.VK02.001.01 Melakukan personal hygiene kepada klien/pasien.
5. KES.VK02.002.01 Melakukan perawatan pirenium (vulva hygiene).
6. KES.VK02.003.01 Menyiapkan tempat tidur sebagai bagian dari asuhan keperawatan.
7. KES.VK02.004.01 Membersihkan alat-alat perawatan.
8. KES.VK02.005.01 Melakukan perawatan setelah klien/pasien meninggal dunia.
9. KES.VK02.006.01 Memasang buli-buli panas.
10. KES.VK02.007.01 Memasang kirbat es.
11. KES.VK02.008.01 Mengukur tanda-tanda vital.
12. KES.VK02.009.01 Menolong klien/pasien buang air kecil di tempat tidur.
13. KES.VK02.010.01 Menolong klien/pasien buang air besar di tempat tidur.
14. KES.VK02.011.01 Memberi kompres dingin.
15. KES.VK02.012.01 Memberi kompres hangat.
16. KES.VK02.013.01 Membantu klien/pasien duduk di tempat tidur.
17. KES.VK02.014.01 Memindahkan klien/pasien dari tempat tidur ke brankar dan
sebaliknya.
18. KES.VK02.015.01 Mobilisasi klien/pasien miring kiri, kanan dan berbaring.

Tugas Dan Tanggung Jawab Asisten Perawat Sesuai (UU KESEHATAN)


Pada tanggal 8 Agustus 2023, Presiden RI akhirnya menandatangani Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan yang telah disahkan dalam Rapat
Paripurna DPR pada tanggal 11 Juli 2023. Undang-Undang Kesehatan yang baru
diberlakukan pada tahun ini telah menjadi isu yang hangat dalam dunia kesehatan.
Undang-undang ini memberikan arahan baru dalam pengaturan sistem kesehatan di
Indonesia.
Undang-Undang Kesehatan baru merupakan peraturan yang mengatur berbagai
aspek dalam sistem kesehatan di Indonesia. Undang-undang ini mencakup hal-hal seperti
upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Tujuannya adalah meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan, perlindungan bagi masyarakat, serta mengatur kewenangan
dan tanggung jawab tenaga kesehatan.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, terdapat sejumlah aspek yang akan diperbaiki
dengan diterapkan Undang-undang Kesehatan ini, antara lain:
1. Mengubah fokus dari pengobatan menjadi pencegahan.
2. Mempersiapkan sistem kesehatan yang tangguh menghadapi bencana.
3. Meningkatkan efisiensi dan transparansi pembiayaan kesehatan.
4. Memperbaiki kekurangan tenaga kesehatan.
5. Mendorong industri kesehatan untuk mandiri di dalam negeri dan mendorong
penggunaan teknologi kesehatan yang mutakhir.
6. Menyederhanakan proses perizinan kesehatan.
7. Melindungi tenaga kesehatan secara khusus.
8. Mengintegrasikan sistem informasi kesehatan.

Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Perawat Sesuai (PERMENKES)


Menurut UU Nomor 36 Tahun 2014 Bab 1 Pasal 1 (Hanum dalam slideshare.net.2014)
menjelaskan bahwa :
“Asisten Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan idang
kesehatan diawah jenjang Diploma Tiga. Dan salah satu Asisten Tenaga Keperawatan
adalah Asisten Perawat dimana pada dasarnya memiliki tanggung jawab serta tugas
memantu Perawat dalam kesehatan dan kesemuhan masyarakat atau pasien. Asisten
Perawat juga memiliki peran erupa memantu dalam pengkajian informasi pasien dan
perencanaan asuhan, keadaan dan keutuhan klien. Asisten Perawat juga membantu
mengimplementasikan asuhan ditingkatkan secara spesifik atas intruksi seorang ners.
Adapun Asisten Tenaga Kesehatan selain Assisten Perawat adalah Asisten Tenaga
Kefarmasian, Asisten Dental,Asisten Teknisi Laboratorium Medik, dan Asisten Teknisi
Pelayanan Darah.
Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2016 (
https://persi.or.id, 2020) Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan
Pasal 14 Tentang lingkup pekerjaan Asisten Perawat yang meliputi:
1)Melakukan kebersihan lingkungan keperawatan pasien,meja,tempat tidur,dan
kelengkapannya;
2) Melakukan personal hygiene pasien termasuk asistensi terhadap pasien;
3) Melakukan pencucian peralatan dan melakukan dekontaminasi peralatan keperawatan;
4) Membersihkan dan merapihkan alat tenun dan tempat tidur pasien;
5) Melakukan asistensi penggantian alat tenun tempat tidur yang ada pasien diatasnya dan
6) Mengidentifikasi dan melaporkan situasi lingkungan yang dapat membahayakan
keselamatan klien/pasien.

3.1.2 Konsep Penyakit


A. Definisi Gastrtitis
Gastritis adalah penyakit yang disebabkan oleh meningkatnya asam lambung
sehingga mengakibatkan inflamasi atau peradangan yang mengenai mukosa lambung
(Freitas, 2020).
Gastritis adalah peradangan atau pembengkakan dari mukosa lambung yang
disebabkan oleh infeksi kuman heliobacter pylori. Penderita penyakit gastritis akan
mengalami sakit ulu hati, nyeri lambung, rasa mual muntah,rasa lemah, nafsu makan
menurun, sakit kepala dan terjadi perdarahan pada saluran cerna (Rukmana, 2018).
Dapat disimpulkan bahwa gastritis adalah penyakit inflamasi mukosa lambung,
gastritis dapat terjadi secara tiba-tiba yang disebabkan oleh infeksi helicobacter pylori,
konsumsi alkohol, merokok, pola makan yang tidak teratur, penggunaan aspirin dan
penggunaan obat anti infamasi nonsteroid (NSAID).
3.1.3 Etiologi
Penyebab utama gastritis adalah bakteri Helicobacter pylori, virus atau parasit
lainnya juga dapat menyebabkan gastritis.Contributor gastritis akut adalah meminum
alkohol secara berlebihan, infeksi dari kontaminasi makanan yang dimakan, dan
penggunaan kokain.Kortikosteroid juga dapat menyebabkan gastritis seperti NSAID
aspirin dan ibuprofen (Dewit, Stromberg & Dallred, 2016). Menurut Gomez (2012)
penyebab gastritis adalah sebagai berikut :
1. Infeksi bakteri
2. Sering menggunakan pereda nyeri.
3. Konsumsi minuman alkohol yang berlebihan.
4. Stress
5. Autoimun Selain penyebab gastritis diatas, ada penderita yang merasakan gejalanya
dan ada juga yang tidak.
Beberapa gejala gastritis di antaranya :
a. Nyeri epigastrium.
b. Mual .
c. Muntah.
d. Perut terasa penuh.
e. Muntah darah.
f. Bersendawa
C. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala dari gastritis menurut Nurhayati (2010):
a. Nyeri ulu hati Hal ini dapat disebabkan karena adanya suatu proses peradangan yang
terjadi akibat dari adanya iritasi pada mukosa lambung.
b. Anoreksia, Nausea dan Vomitus Ketiga tanda ini sangat umum ditemukan. Hal ini
terjadi karena adanya peningkatan kadar asam lambung di dalam tubuh khususnya
pada organ lambung.
c. Melena dan Hematemesis Hal ini dapat disebabkan karena adanya suatu proses
perdarahan yang berawal dari adanya iritasi dan erosi pada mukosa lambung.
Tanda dan gejala dari gastritis menurut Okviani (2011) dan Aminudin (2013):
1) Rasa terbakar dilambung dan akan menjadi semakin parah ketika sedang makan
2) Mual dan sering muntah
3) Pusing
4) Keringat dingin
5) Nadi cepat 17
6) Kadang berat badan menurun
7) Nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik
8) Merasa lambung sangat penuh ketika habis makan
9) Sering sendawa ketika keadaan lapar
10) Sulit untuk tidur karena gangguan rasa sakit pada daerah perut
D. Patofisiologi/Pathway
Inflamasi dalam waktu lama pada lambung disebabkan baik oleh bakteri H.
phylori, Obat obatan (NSAID,aspirin, sulfanomida steroid, digitalis) dan Kafein. Obat-
obatan (NSAID,aspirin, sulfanomida steroid, digitalis) dapatmengganggu pembentukan
sawat mukosa lambung, sedangkan H. phyloriakan melekat pada epitel lambung yang
berakibat menghancurkan lapisan mukosa lambung sehingga menurunkan barrier lambung
terhadap asam dan pepsin.
Salah satu yang menyebabkan inflamasi dalam waktu lama adalah kafein, kafein
dapat menurunkan produksi bikarbonat yang dapatberakibat menurunkan kemampuan
protektif terhadap asamDari menurunkan barrier lambung terhadap asam dan pepsin akan
berakibat difusi kembali asam lambung dan pepsin. . (Joyce M.Black & Jane Hokanson
Hawks, 2014).
Inflamasi akan membuat nyeri epigastrium akan memunculkan masalah Nyeri akut
sehingga menurunkan sensori untuk makan dan akan berakibat menjadi anoreksia. Mual,
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, Muntah, Kekurangan volume
cairan, Erosi mukosa lambung akan menurunkan tonus dan peristaltik lambung serta
mukosa lambung kehilangan integritas jaringan. serta dorongan ekspulsi isi lambung
kemulut dan akhirnya muntah. Dengan adanya anoreksia, mual dan muntah akan
memunculkan masalah Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, selain
itu dengan adanya muntah,mukosa lambung kehilangan integritas jaringan berakibat
terjadinya perdarahan yang akan memunculkan masalah Kekurangan volume cairan.
(Joyce M.Black & Jane Hokanson Hawks, 2014).
E. Gambar Pathway Gastritis
Faktor makanan Faktor infeksi (bakteri Factor malabsorpsi
(makanan absi, beracun, dan virus) (karbohidrat, protein,
alergi makanan) lemak)

Masuk kedalam usus Makanan tidak diserap


oleh vili usus
Mencapai usus halus infeksi usus halus
Peningkatan tekanan
Menstimulasidinding Malasopsi makanan dan osmotic dalam lumen
usus halus cairan usus

Peningkatan isi (rongga)


lumen usus

Hiperperistaltik

Peningkatan percepatan kontak makanan dan air dengan mukosa usus

Penyerapan makanan, elektrolit terganggu

GEA

Output cairan dan Muntah dan sering Reflex spasme otot


elektrolit berlebihan defekasi dinding perut

Dehidrasi Intake tidak adekuat Nyeri akut

Sirkulasi darah menurun Ketidakseimbangan


nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Merangsang hipotalamus
Resiko tinggi
kekurangan volume
cairan

F. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan darah. Tes ini digunakan untuk memeeriksa adanya antibodi H. pylori
dalam darah. Hasil tes yang positif menunjukkan bahwa pasien pernah kontak dengan
bakteri pada suatu waktu dalam hidupnya, tapi itu tidak menunjukkan bahwa pasien
tersebut terkena infeksi. Tes darah juga dilakukan untuk memeriksa anemia, yang
terjadi akibat perdarahan lambung akibat gastritis.
b. Pemeriksaan pernafasan. Tes ini dapat menentukan apakah pasien terinfeksi oleh
bakteri H. pylori atau tidak.
c. Pemeriksaan feces.Tes ini memeriksa apakah terdapat H. pylori dalam feses atau
tidak. Hasil yang positif dapat mengindikasikan terjadinya infeksi.
d. Pemeriksaan endoskopi saluran cerna bagian atas. Dengan tes ini dapat terlihat
adanya ketidaknormalan pada saluran cerna bagian atas yang mungkin tidak terlihat
dari sinar-x.
e. Rontgen saluran cerna bagian atas. Tes ini akan melihat adanya tandatanda gastritis
atau penyakit pencernaan lainnya. Biasanya akan diminta menelan cairan barium
terlebih dahulu sebelum dilakukan rontgen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna
dan akan terlihat lebih jelas ketika di rontgen.
G. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan keperawatan pada pasien gastritis
1) Mengurangi Ansietas
a) Laksanakan tindakan darurat untuk kasus ingesti asam atau alkali.
b) Berikan terapi suportif kepada pasien dan keluarga selama terapi dan setelah asam
atau basa yang tertelan telah dinetralisasi atau diencerkan.
c) Persiapkan pasien untuk menjalani pemeriksaan diagnostik tambahan (endoskopi)
atau pembedahan.
d) Dengarkan secara tenang dan jawab pertanyaan selengkaplengkapnya jelaskan semua
prosedur dan terapi.
2) Meningkatkan Nutrisi yang Optimal
a) Bantu pasien menangani gejala (misalnya; mual, muntah, nyeri ulu hati, dan
keletihan).
b) Hindari makanan dan minuman per oral selama beberapa jam atau beberapa hari
sampai gejala akut reda.
c) Berikan kepingan es dan cairan jernih ketika gejala reda.
d) Anjurkan pasien untuk melaporkan setiap gejala yang menunjukkan episode gastritis
berulang ketika makanan dimasukkan.
e) Cegah konsumsi minuman berkafein.
f) Rujuk pasien untuk menjalani konseling alkohol dan berhenti merokok jika tepat.
3) Meningkatkan Keseimbangan cairan
a) Pantau asupan dan haluaran harian untuk mengetahui adanya dehidrasi (minimal
asupan 1,5L/hari dan haluaran urine 30mL/jam).
b) Kaji nilai elektrolit setiap 24 jam untuk mendeteksi ketidakseimbangan cairan.
c) Waspadai indikator gastritis hemoragik (hematemesis, takikardi, hipotensi).
4) Meredakan Nyeri
a) Instruksikan pasien untuk menghindari makanan dan minuman ringan yang dapat
mengiritasi mukosa lambung.
b) Ajarkan pasien cara penggunaan obat secara benar untuk meredakan gastritis kronis.
c) Kaji nyeri dan kenyamanan yang dirasakan melalui penggunaan medikasi dan
menghindari zat-zat yang mengiritasi.
b. Penatalaksanaan medis yang bertujuan untuk pengobatan.
1) Gastritis Akut Faktor utama adalah menghilangkan etiologinya, diet lambung dengan
porsi kecil dan sering. Obat-obatan ditujukan untuk mengatur sekresi asam lambung.
Penatalaksanaan sebaiknya meliputi pencegahan terhadap setiap pasien dengan resiko
tinggi, pengobatan terhadap penyakit yang mendasari dan menghentikan obat yang
dapat menjadi penyebab, serta dengan pengobatan supportif. Pencegahan dapat
dilakukan dengan pemberian antasida. Pencegahan ini terutama bagi pasien yang
menderita penyakit dengan keadaan klinis yang berat. Untuk pengguna anti inflamasi
nonsteroidpencegan terbaik adalah dengan Misaprostol. Penatalaksanaan medikal
untuk gastritis akut dilakukan dengan menghindari alkohol dan makanan asam
ataupun pedas sampai gejala berkurang. Bila gejala menetap, diperlukan cairan
intravena.
Bila terdapat perdarahan, penatalaksanaan serupa dengan pada hemoragi saluran
gastrointestinal atas. Bila gastritis terjadi karena alkali kuat, gunakan jus karena adanya
bahaya perforasi.
2) Gastritis Kronik Pengobatan gastritis kronis bervariasi, tergantung pada penyakit
yang dicurigai. Bila terdapat ulkus duodenum, dapat diberikan antibiotic untuk
membatasi Helicobacter Pylory. Namun demikian lesi tidak selalu muncul dengan
gastritis kronik. Alkohol dan obat yang diketahui mengiritasi lambung harus
dihindari. Bila terjadi defisiensi besi (disebabkan oleh perdarahan kronis), maka
penyakit ini harus diobati. Gastritis kronis diatasi dengan memodifikasi diet dan
meningkatkan istirahat serta memulai farmakoterapi. Helicobacter Pylory dapat
diatasi dengan antibiotik.
A. Pengertian trauma ekstremitas
Trauma ekstremitas bawah merujuk pada cedera atau kerusakan yang terjadi pada
bagian kaki, mulai dari panggul hingga kaki bagian bawah, termasuk tulang, sendi, otot,
pembuluh darah, dan saraf yang terkait. Trauma ekstremitas bawah dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, seperti kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh, olahraga yang berisiko
tinggi, atau cedera akibat aktivitas sehari-hari.

Cedera pada ekstremitas bawah dapat beragam, mulai dari cedera ringan seperti
memar atau goresan hingga cedera yang lebih serius seperti patah tulang, dislokasi sendi,
kerusakan ligamen atau tendon, atau cedera pada pembuluh darah dan saraf. Gejala yang
mungkin muncul tergantung pada jenis dan tingkat keparahan cedera, termasuk nyeri,
pembengkakan, memar, kesulitan bergerak, atau hilangnya sensasi atau kelemahan pada
kaki.

Pemeriksaan dan penanganan trauma ekstremitas bawah dilakukan oleh tenaga


medis yang terlatih, seperti dokter atau tim medis darurat. Pemeriksaan fisik meliputi
inspeksi, palpasi, dan penilaian fungsi motorik dan sensorik pada kaki. Selain itu,
pemeriksaan radiologi seperti sinar-X, CT scan, atau MRI mungkin diperlukan untuk
memastikan adanya kerusakan pada tulang atau jaringan lainnya.

Penanganan trauma ekstremitas bawah tergantung pada jenis dan tingkat


keparahan cedera. Ini bisa mencakup imobilisasi, pemasangan alat bantu seperti gips atau
penjepit, terapi fisik, obat pereda nyeri, atau dalam kasus yang lebih serius, intervensi
bedah mungkin diperlukan untuk memperbaiki kerusakan struktural.

Penting untuk segera mencari perawatan medis jika mengalami trauma ekstremitas
bawah, terutama jika ada nyeri yang parah, deformitas, atau kesulitan bergerak. Hanya
dokter yang dapat memberikan diagnosis dan penanganan yang tepat berdasarkan evaluasi
dan pemeriksaan menyeluruh.
B. Etiologi
Etiologi atau penyebab trauma ekstremitas bawah dapat bervariasi dan meliputi:
1. Kecelakaan Kendaraan Bermotor: Kecelakaan mobil, sepeda motor, atau kecelakaan
transportasi lainnya dapat menyebabkan trauma ekstremitas bawah. Ini dapat
melibatkan tabrakan langsung, terjepit, atau terjatuh dari kendaraan.
2. Jatuh: Jatuh dari ketinggian atau tergelincir dapat menyebabkan cedera pada
ekstremitas bawah. Ini sering terjadi saat beraktivitas di tempat tinggi atau permukaan
yang licin.
3. Olahraga: Olahraga yang berisiko tinggi seperti sepak bola, basket, ski, atau olahraga
ekstrem lainnya dapat menyebabkan trauma pada kaki, termasuk patah tulang atau
cedera ligamen.
4. Cedera Kerja: Pekerjaan yang melibatkan aktivitas fisik berat atau lingkungan kerja
yang berbahaya dapat meningkatkan risiko cedera pada ekstremitas bawah. Misalnya,
pekerja konstruksi yang terkena jatuh benda berat atau pekerja industri yang terjepit
oleh mesin.
5. Kekerasan Fisik: Kekerasan fisik seperti pukulan, tendangan, atau trauma langsung
pada kaki dapat menyebabkan cedera pada ekstremitas bawah.
6. Aktivitas Sehari-hari: Cedera pada ekstremitas bawah juga dapat terjadi dalam
kegiatan sehari-hari seperti berjalan, berlari, atau bermain olahraga ringan. Misalnya,
tergelincir saat berjalan di trotoar yang rusak atau cedera saat bermain sepak bola
dengan teman-teman.
7. Cedera Olahraga: Selain olahraga berisiko tinggi, olahraga yang melibatkan gerakan
berulang atau stres berlebih pada kaki seperti lari jarak jauh atau loncat tinggi juga
dapat menyebabkan trauma pada ekstremitas bawah.
Penting untuk menyadari faktor risiko dan mengambil tindakan pencegahan yang
tepat, seperti menggunakan perlengkapan pelindung saat berolahraga, menjaga keamanan
di tempat kerja, atau berhati-hati saat beraktivitas sehari-hari. Jika mengalami trauma pada
ekstremitas bawah, segera mencari perawatan medis untuk evaluasi dan penanganan yang
tepat.
C. Tanda Dan Gejala
Tanda dan gejala trauma ekstremitas bawah dapat bervariasi tergantung pada jenis
dan tingkat keparahan cedera. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala umum yang
mungkin terjadi:
Nyeri: Nyeri adalah gejala yang umum pada trauma ekstremitas bawah. Nyeri bisa
berupa nyeri tumpul, tajam, terus-menerus, atau nyeri yang meningkat saat bergerak atau
menekan area yang terluka.
Pembengkakan: Cedera pada ekstremitas bawah sering kali menyebabkan
pembengkakan di sekitar area yang terluka. Pembengkakan bisa terlihat atau dirasakan
saat menyentuh area tersebut.
Memar: Memar atau perubahan warna kulit di sekitar area cedera dapat terjadi
akibat perdarahan internal atau kerusakan pembuluh darah.
Deformitas: Cedera yang serius, seperti patah tulang atau dislokasi sendi, dapat
menyebabkan perubahan bentuk atau deformitas pada ekstremitas bawah. Misalnya,
tulang yang patah mungkin terlihat melengkung atau terlihat tidak normal.
Kesulitan Bergerak: Trauma pada ekstremitas bawah dapat menyebabkan kesulitan
atau ketidakmampuan untuk melakukan gerakan tertentu. Ini termasuk kesulitan berjalan,
menekuk atau menggerakkan sendi, atau menggunakan otot yang terkena cedera.

Kelemahan: Kelemahan atau penurunan kekuatan otot pada ekstremitas bawah


dapat terjadi akibat cedera pada saraf atau kerusakan pada struktur otot.
Kehilangan Sensasi: Cedera pada saraf dapat menyebabkan hilangnya sensasi atau
mati rasa pada bagian ekstremitas bawah yang terkena.
Kehilangan Fungsi: Cedera serius pada ekstremitas bawah dapat menyebabkan
kehilangan fungsi, seperti ketidakmampuan untuk berdiri atau berjalan.
Perdarahan: Cedera yang parah dapat menyebabkan perdarahan eksternal yang
terlihat atau perdarahan internal yang mungkin tidak terlihat secara langsung.
Penting untuk diingat bahwa tanda dan gejala dapat bervariasi tergantung pada
jenis dan tingkat keparahan cedera. Jika mengalami trauma pada ekstremitas bawah,
segera cari perawatan medis untuk evaluasi dan penanganan yang tepat.
Patofisiologi/Pathway
Patofisiologi trauma ekstremitas bawah dapat bervariasi tergantung pada jenis dan
tingkat keparahan cedera. Berikut adalah beberapa patofisiologi umum yang terkait
dengan trauma ekstremitas bawah:
Kerusakan Jaringan: Trauma pada ekstremitas bawah dapat menyebabkan kerusakan pada
jaringan, termasuk tulang, otot, ligamen, tendon, pembuluh darah, dan saraf. Patah tulang,
robeknya jaringan lunak, atau dislokasi sendi adalah beberapa contoh kerusakan yang
dapat terjadi. Kerusakan jaringan ini dapat mengganggu fungsi normal dan menyebabkan
gejala seperti nyeri, pembengkakan, dan hilangnya kekuatan atau mobilitas.
Perdarahan: Cedera pada ekstremitas bawah dapat menyebabkan perdarahan, baik
perdarahan eksternal yang terlihat atau perdarahan internal yang tidak terlihat secara
langsung. Perdarahan dapat terjadi akibat kerusakan pada pembuluh darah, seperti arteri,
vena, atau kapiler. Perdarahan yang berlebihan dapat menyebabkan pembengkakan,
tekanan pada jaringan di sekitarnya, dan potensi hipovolemia atau kehilangan darah yang
signifikan.
Kerusakan Saraf: Trauma pada ekstremitas bawah dapat mengakibatkan kerusakan
pada saraf-saraf yang mengontrol gerakan dan sensasi. Kerusakan saraf dapat
menyebabkan hilangnya sensasi, kelemahan otot, atau bahkan kelumpuhan pada area yang
terkena. Tingkat dan keparahan kerusakan saraf tergantung pada tingkat cedera dan lokasi
trauma.
Respon Inflamasi: Trauma pada ekstremitas bawah dapat memicu respon inflamasi
tubuh sebagai mekanisme pertahanan alami. Respon inflamasi melibatkan pelepasan zat-
zat inflamasi seperti histamin, prostaglandin, dan sitokin. Ini dapat menyebabkan
pembengkakan, kemerahan, dan rasa nyeri pada area yang terluka.

Penyumbatan atau Gangguan Aliran Darah: Trauma ekstremitas bawah yang serius
dapat menyebabkan penyumbatan atau gangguan aliran darah ke area yang terkena. Ini
dapat terjadi akibat patah tulang yang menggeser atau menghancurkan pembuluh darah,
atau akibat pembengkakan yang signifikan. Gangguan aliran darah dapat menyebabkan
iskemia atau nekrosis jaringan, yang dapat mengancam kelangsungan hidup jaringan
tersebut.
Respon Sistemik: Dalam beberapa kasus, trauma ekstremitas bawah yang serius
dapat menyebabkan respon sistemik yang melibatkan sistem kardiovaskular, pernapasan,
dan imun. Misalnya, cedera yang parah dapat menyebabkan peningkatan detak jantung,
peningkatan tekanan darah, peningkatan laju pernapasan, dan respon inflamasi sistemik
yang dapat mempengaruhi organ-organ lain di tubuh.
Penting untuk diingat bahwa patofisiologi trauma ekstremitas bawah dapat
bervariasi tergantung pada kondisi individu dan jenis cedera yang terjadi. Penilaian dan
diagnosis yang tepat oleh profesional medis diperlukan untuk memahami patofisiologi
yang spesifik pada setiap kasus trauma ekstremitas bawah.
D. Pathway
Pemeriksaan diagnostik
Pada penanganan trauma ekstremitas bawah, terdapat beberapa pemeriksaan
diagnostik yang dapat dilakukan untuk membantu dalam penilaian dan diagnosis. Berikut
adalah beberapa pemeriksaan diagnostik yang umum dilakukan:
1. Sinar-X (Radiografi): Sinar-X digunakan untuk mendapatkan gambaran visual tentang
tulang ekstremitas bawah. Ini membantu dalam mendeteksi patah tulang, dislokasi sendi,
atau perubahan struktural lainnya. Sinar-X juga dapat membantu dalam mengevaluasi
posisi dan stabilitas tulang yang patah.
2. CT Scan (Computed Tomography): CT scan adalah pemeriksaan yang menggunakan
sinar-X dan komputer untuk menghasilkan gambar potongan melintang yang lebih rinci
dari ekstremitas bawah. Ini membantu dalam mendapatkan informasi yang lebih detail
tentang tulang, sendi, dan jaringan lunak, serta membantu dalam mengevaluasi kerusakan
internal yang mungkin tidak terlihat dalam sinar-X biasa.
3. MRI (Magnetic Resonance Imaging): MRI menggunakan medan magnet dan
gelombang radio untuk menghasilkan gambar yang sangat rinci dari jaringan lunak,
tulang, dan struktur lainnya di ekstremitas bawah. MRI bermanfaat untuk mendeteksi
cedera pada jaringan lunak seperti ligamen, tendon, dan otot, serta untuk mengevaluasi
kerusakan pada saraf.
4. Ultrasonografi: Ultrasonografi menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan
gambaran struktur internal di ekstremitas bawah. Ini dapat membantu dalam mengevaluasi
pembuluh darah, tendon, dan jaringan lunak lainnya.
5. Angiografi: Angiografi adalah pemeriksaan yang menggunakan pewarna kontras untuk
memvisualisasikan pembuluh darah. Ini digunakan untuk mengevaluasi aliran darah ke
ekstremitas bawah dan mendeteksi adanya penyumbatan atau kerusakan pembuluh darah.
6. Elektromiografi (EMG): EMG adalah pemeriksaan yang digunakan untuk
mengevaluasi fungsi saraf dan otot. Ini membantu dalam mendeteksi kerusakan saraf dan
mengevaluasi kekuatan dan aktivitas listrik otot.
7. Pemeriksaan Laboratorium: Pemeriksaan darah laboratorium, seperti tes darah lengkap
(complete blood count/CBC) dan tes fungsi hati, dapat membantu dalam mengevaluasi
kondisi umum pasien dan mendeteksi adanya peradangan atau infeksi.
Pemeriksaan diagnostik yang tepat akan ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala,
temuan fisik, dan dugaan cedera yang mungkin terjadi pada ekstremitas bawah.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan trauma ekstremitas bawah tergantung pada jenis, tingkat
keparahan, dan lokasi cedera. Berikut adalah beberapa langkah umum dalam
penatalaksanaan trauma ekstremitas bawah:
1. Evaluasi dan Stabilisasi Awal: Prioritas utama adalah melakukan evaluasi cepat dan
stabilisasi awal pasien. Pastikan jalur napas terbuka dan pastikan pasien mendapatkan
oksigenasi yang adekuat. Jika ada perdarahan yang signifikan, lakukan kompresi langsung
atau tindakan hemostasis lainnya untuk menghentikan perdarahan.
2. Imobilisasi: Imobilisasi ekstremitas yang terluka sangat penting untuk mencegah
pergerakan yang dapat memperburuk cedera. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan
alat bantu seperti gips, penjepit, atau alat imobilisasi lainnya. Imobilisasi harus dilakukan
secara hati-hati untuk memastikan stabilitas dan kenyamanan pasien.
3. Pengendalian Nyeri: Memberikan pengendalian nyeri yang adekuat sangat penting
untuk kenyamanan pasien. Ini dapat melibatkan pemberian obat pereda nyeri seperti
analgesik atau opioid sesuai dengan kebutuhan pasien. Penggunaan metode non-
farmakologis seperti kompres es juga dapat membantu mengurangi nyeri dan
pembengkakan.
4. Penanganan Cedera Spesifik: Terapi yang spesifik akan bergantung pada jenis cedera
yang terjadi. Patah tulang mungkin memerlukan penstabilan dengan imobilisasi, traksi,
atau pembedahan. Cedera pada ligamen atau tendon mungkin memerlukan rehabilitasi
fisik atau pembedahan. Cedera pada saraf mungkin memerlukan penilaian dan
penanganan oleh spesialis saraf.
5. Rehabilitasi Fisik: Setelah fase akut, rehabilitasi fisik sangat penting untuk memulihkan
fungsi normal ekstremitas bawah. Ini meliputi terapi fisik, latihan kekuatan dan
fleksibilitas, serta latihan untuk meningkatkan keseimbangan dan koordinasi. Rehabilitasi
fisik membantu memperbaiki kekuatan otot, rentang gerak, dan fungsi keseluruhan
ekstremitas bawah.
6. Tindak Lanjut dan Pemantauan: Pasien yang mengalami trauma ekstremitas bawah
biasanya membutuhkan tindak lanjut dan pemantauan secara teratur. Ini melibatkan
evaluasi berkala oleh dokter atau profesional medis untuk memastikan pemulihan yang
tepat. Pemantauan meliputi evaluasi kemajuan pemulihan, perawatan luka, dan
penyesuaian terapi jika diperlukan.

3.2 Rancangan Kegiatan


3.2.1 Tata Tertib pelaksanaan PJBL
Dalam kegiatan proses pembelajaran dengan model pembelajaran PJBL di
lingkungan masyarakat, peserta didik :
1. KegiatanPersiapan
Peserta didik memahami teknis pelaksanaan kegiatan PJBL yang disampaikan
2. Selama kegiatan PJBL,peserta didik wajib:
a. Menerapkan protokol kesehatan sesuai yang telah ditetapkan
b. Berpenampilan rapi dengan seragam lengkap dengan tribut sekolah.
c. Hadir 15 menit sebelum Praktik dimulai dan menandatangani daftar
hadir yang disediakan
d. Datang dan pulang tepat waktu, menandatangani daftar hadir,
melakukan operan shift
e. Bersikap sopan, santun, jujur, dan ramah serta bertanggung jawab
terhadap tugas yang diberikan.
f. Menjaga sikap dan perilaku di lingkungan rumah pelaksanaan PJBL
g. Mengenakan “pakaian praktik” ketika sedang melaksanakan
kegiatan PJBL di lingkungan rumah dan memakai “pakaian
seragam sekolah” bila sedang berurusan ke Kantor atau ke Sekolah.
h. Pakaian praktik diganti setiap hari dengan ketentuan
1) Senin:Putih
2) Selasa:Hijau
3) Rabu:Baju olahraga,Training panjang sepatu hitam
4) Kamis:Putih
5) Jumat:Hijau
6) Sabtu:Baju olahraga,Training panjang sepetu hitam
i. Mengkonsultasikan dengan segera apabila mengalami hambatan, gangguan, keraguan
selama proses pelaksanaan PJBL ke guru pengawas ke lompok
j. Menjunjung tinggi dan menaati norma, adat di lingkungan desa tempat pelaksanaan
kegiatan PJBL
k. Jurnal kegiatan shift ditulis setiap hari setelah pelaksaan kegiatan sesuai jadwal shift
l. Meminta ke guru pembimbing untuk TTD dan menulis di jurnal bimbingan setiap
melakukan bimbingan laporan
m. Peserta didik diizinkan tidak mengikuti kegiatan shift sesuai jadwal jika:
1) Sakit yang disertai surat keterangan dokter
2) Keperluan lain yang bersifat mendadak dan berencana harus
seijin koordinator PJBL
3) Ketidakhadiran karena mengikuti kegiatan sekolah disertai
dengan surat dispensasi dari pihak sekolah
n. Perubahan jadwal praktek harus disepakati oleh koordinator PJBL
o. Peserta Didik tidak hadir tanpa keterangan (alfa) harus
dipertanggungjawabkan dan hadir ke sekolah di luar jadwal shift
untuk dilakukan bimbingan sampai dikenakan sanksi
p. Peserta Didik dilarang:
1) Merokok di tempat pelaksanaan PJBL
2) Menerima tamu pribadi di tempat pelaksanaan PJBL
3) Mempergunakan pesawat telepon saat masih di jadwl shift
kegiatan yang mengakibatkan mengabaikan pasien saat kegiatan
perawatan dilakukan
4) Pindah kelompok tanpa alasan yang jelas serta tanpa ijin dari
pihak sekolah.
5) Meninggalkan pasien yang dirawat saat jadwal shift berlangsung
6) Tidak boleh mempergunakan cat kuku, perhiasan, dan aksesoris
lain secara berlebihan
7) Melakukan tindakan kriminal di lingkungan rumah dan/atau di lingkungan desa tempat
pasien
q. Bagi Peserta Didik yang melanggar tata tertib dikenakan sangsi sesuai dengan tingkat
pelanggaran yang dilakukan.
r. Hal-hal yang belum tertuang pada tata tertib ini akan diatur dan disempurnakan sesuai
dengan kondisi di lapangan secara koordinasi.
3. Pembinaan
a. Diberikan teguran secara lisan
b. Dipanggil oleh guru pengawas klp bersama Kepala kompetensi
keahlian
4. Sanksi-Sanksi
a. Peringatan lisan diberikan jika peserta didik 1x alpha;
b. Peringatan tertulis (tembusan kepada orang tua peserta didik) jika
melakukan pelanggaran berat;
c. Dikeluarkan dari kelompok PJBL yang sudah dibentuk dan mengulang kembali PJBL di
lingkungan sekolah

3.2.2 Alur Pengkajian (Teori)


A. Pengertian
Pengkajian keperawatan adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu
proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien.
Pengkajian keperawatan merupakan dasar pemikiran dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien. Pengkajian yang lengkap, dan sistematis
sesuai dengan fakta atau kondisi yang ada pada klien sangat penting untuk merumuskan
suatu diagnosa keperawatan dan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan
respon individu ( Olfah & Ghofur,2016).
B. Tujuan pengkajian
Tujuan Pengkajian Dalam melakukan pengumpulan data dalam pengkajian
keperawatan ada beberapa tujuan antara lain;
1) Mengumpulkan informasi terkait status kesehatan klien dari berbagai sumber data
2) Mengumpulkan, mengorganisasikan, serta mencatat berbagai data yang menjelaskan
respon tubuh akibat masalah kesehatan
3) Mengidentifikasikan kebutuhan unik pasien terhadap masalah keperawatan yang akan
memengaruhi layanan keperawatan yang diberikan.
4) Mengumpulkan data fokus yang mendukung masalah keperawatan yang sedang atau
akan dihadapi klien.
5) Menjamin adanya informasi dasar yang berguna supaya dapat memberikan referensi
untuk mengukur perubahan kondisi pasien.
6) Menyajikan data yang cukup bagi justifikasi kebutuhan paien untuk melakukan
tindakan keperawatan
C. Jenis-jenis pengkajian
Ada tiga jenis pengkajian keperawatan yang menjadi pola umum dari proses
keperawatan. Tiga jenis tersebut adalah:
1) Pengkajian awal ( Initial Assesment) Fase ini adalah fase yang sangat awal dari seluruh
proses asuhan keperawatan. Pada fase ini dilakukan pengkajian awal dengan cara mengisi
formulir/format pengkajian data perluasan adalah data yang didapat dari hasil riset
literatur, penggalian lewat wawancara, dan dari hasil pemeriksaan laboratorium. dasar
keperawatan. Terdapat berbagai model formulir/format pengkajian keperawatan yang
akan dibahas berikutnya.
2) Pengkajian berkelanjutan ( On Going Assesment) Pada fase on going assesment ada
proses konfirmasi serta perluasan data dasar. Data-data yang lebih up to date diharapkan
bisa didapat oleh perawat. Berbagai hal yang belum didapat pada fase awal dan dari hasil
pemeriksaan diagnostik serta data-data dari sumber lain, dharapkan dikonfirmasi ulang
serta digali lebih mendalam. Ada 2 sifat dasar dari data on going assesment yaitu; a) Data
konfirmasi Data konfirmasi dilakukan untuk mendapatkan validasi informasi, ini
dilakukan apabila data dasar yang didapatkan masih diragukan kekuratannya. Konfirmasi
data dilakukan ketika terdapat data pasien yang cepat berubah kondisinya, misalnya
tekanan darah sehingga membutuhkan pengulangan pengukuran tekanan darah, atau saat
pasien di rawat di ICU maka dibutuhkan sistem pencatatan yang mengkaji sistem tubuh
dengan ata tanpa perubahan klinis setiap shift kerja perawat. b) Data perluasan Data
3) Pengkajian khusus Pengkajian ini dilakukan ketika pasien membutuhkan alat ukur
tertentu untuk mengkaji data khusus pasien, sehingga dapat dilakukan pengambilan
keputusan klinis. Contoh pengkajian tingkat kesadaran menggunakan GCS ( Glasscow
Coma Scale), pengkajian status kecemasan pasien menggunakan alat ukur skala HARS
( Hamilton Anxiety rating Scale), pengkajian kondisi bayi baru lahir menggunakan
APGAR SCORE dsb.
D. Kegiatan dalam pengkajian
Pada tahap pengkajian keperawatan ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan perawat
untuk mengidentifikasikan permasalahan klien. Kegiatan pengkajian data memiliki
beberapa rangakaian, jika ada salah satu rangkaian tidak dilakukan maka seluruh proses
keperawatan adapun kegiatan tersebut adalah:
ini dilakukan apabila klien membutuhkan pengkajian dengan menggunakan alat ukur
khusus.
d. Validasi data a. Pengumpulan data Kegiatan ini adalah kegiatan perawat yangsangat
penting, perawat harus mengumpulkan data yang relevan, akurat dan lengkap.
Mengumpulkan informasi yang sistematik tentang klien, termasuk kekuatan dan
kelemahan klien. Data dikumpulkan dari klien, keluarga, orang terdekat, masyarakat, data
statistik, grafik dan rekam medik
b. Pengkajian on going Pengkajian di tahap ini adalah pengkajian untuk mengkonfrimasi
dan perluasan data dasar
c. Pengkajian khusus Kegiatan
1) Membandingkan data yang telah dikumpulkan dengan nilai standar dan nilai normal
yang lazim digunakan untuk menetukan nilai-nilai abnormal klien
2) Data subyektif divalidasi dengan data objektif
3) Bandingkan data subyektif dan objektif klien dengan nilai standar normal yang lazim
dipakai e. Identifikasi pola/divisi/masalah klien ( Analisis dan Interpretasi data)
Merupakan langkah terakhir dalam pengkajian, data yang didapat akan diorganisasikan
menurut pola/divisi. Kenali pola kesehatan disfungsional yaitu pola-pola yang
menunjukan mayoritas dari nilai dan standar normal. Identifikasi pola harus berdasarkan
alasan logis/rasional

3.2.3 Rancangan Intervensi (Teori)


A. Pengertian
Perencanaan merupakan bagian dari fase proses keperawatan yang dapat menjadi panduan
bagi perawat dalam melakukan tindakan keperawatan untuk menyelesaikan masalah
kesehatan pasien. Perawat menyusun perencanaan keperawatan berdasarkan rumusan
diagnosis keperawatan, yang menjadi petunjuk dalam membuta tujuan dan intervensi
keperawatan untuk mencegah, menurunkan dan mengeliminasikan masalah kesehatan
klien. Rencana asuhan keperawatan adalah petunjuk tertulis yang menggambarkan secara
tepat mengenai rencana tindakan yang akan dilakukan terhadap klien sesuai dengan
kebutuhannya, berdasarkan diagnosis keperawatan.
B. Tujuan Intervensi
Tujuan dilakukannya perencanaan asuhan keperawatan adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan komunikasi antara pemberi asuhan keperawatan.
2. Memberikan asuhan secara langsung dan didokumentasikan
3. Catatan dapat digunakan untuk evaluasi, penelitian, dan aspek legal.
4. Sebagai dokumentasi bukti untuk layanan asuransi.
Tiga komponen utama yang harus ada dalam sebuah rencana asuhan keperawatan sebagai
berikut.
1. Diagnosis keperawatan atau masalah yang diprioritaskan.
2. Kriteria hasil, yaitu apa hasil yang diharapkan dan kapan anda ingin mengetahui hasil
yang diharapkan tersebut.
3. Intervensi, yaitu apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan atau kriteria hasil
C. Langkah-Langkah Perencanaan
1. Menentukan Prioritas Masalah Untuk mulai memprioritaskan masalah, pertama kali
perawat harus mengidentifikasi masalah yang paling penting (urgent). Masalah yang
paling penting ini biasanya memerlukan tindakan medis segera. Setelah itu, perawat
melihat tujuan yang ingin dicapai saat klien pulang nanti. Hal ini diperlukan untuk
memutuskan apa yang harus dilakukan pertama kali dari keseluruhan asuhan keperawatan.
2. Merumuskan Kriteria Hasil Kriteria hasil sangat penting karena dapat menjadi tonggak
pengukur keberhasilan asuhan keperawatan yang diberikan, menjadi arahan untuk
pelaksanaan intervensi, serta menjadi faktor pemicu dan kerangka waktu untuk mencapai
tujuan. Standar dan fokus yang digunakan dalam perumusan kriteria hasil adalah berfokus
pada bagian-bagian dari diagnosis keperawatan, diformulasikan sebagai tujuan yang dapat
diukur, merupakan suatu hal yang saling menguntungkan bagi klien dan perawat, harus
realistis dan sesuai dengan kemampuan serta kondisi klien, serta dapat dicapai dengan
sumber yang tersedia.
Dalam menjalani project PJBL di desa kubutambahan banjar dinas banjar tegal kami
melakukan kegiatan dimulai dari kegiatan pelepasan di kantor kepala desa kubutambahan
sampai melakukan kegiatan pelayanan di masyarakat secara langsung dengan pasien
selama 2 minggu.

Kegiatan pelepasan Melakukan Kembali ke


dan pengkajian pelayanan ke sekolah
masyarakat
11 Oktober 2023 30 Oktober 2023
14 – 28 Oktober

3.2.4 Rancangan Implementasi (Teori)


A. Pengertian
Pelaksanaan tindakan keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan perawat
untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi menuju status
kesehatan yang baik/optimal. Pelaksanaan tindakan merupakan realisasi dari
rencana/intevensi keperawatan yang mencakup perawatan langsung atau tidak langsung.
Perawatan langsung adalah tindakan yang diberikan secara langsung kepada klien,
perawat harus berinteraksi dengan klien, ada pelibatan aktif klien dalam pelaksanaan
tindakan. Contoh: perawat memasang infus, memasang kateter, memberikan obat dsb.
Sedangkan perawatan tidak langsung adalah tindakan yang diberikan tanpa melibatkan
klien secara aktif misalnya membatasi jam kunjung, menciptakan lingkungan yang
kondusif, kolaborasi dengan tim kesehatan.
B. Jenis Implementasi Keperawatan
Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah pasien terdiri dari 3 jenis
yaitu: a. Tindakan Keperawatan Independen Tindakan perawat secara mandiri yang
dilakukan berdasarkan alasan ilmiah mencakup tindakan pendidikan kesehatan atau
promosi kesehatan, kegiatan harian dan konseling. Tindakan mandiri perawat ini tidak
membutuhkan pengawasan atau arahan pihak lain. b. Tindakan Keperawatan Dependen
Tindakan perawat yang tergantung dengan tim medis, perawat melakukan tindakan
dibawah pengawasan oleh dokter atau dalam artian perawat melakukan instruksi tertulis
atau lisan dari dokter. Misalnya tindakan pemberian obat. c. Tindakan Keperawatan
kolaboratif Tindakan yang membutuhkan gabungan dari tim pengetahuan, keterampilan
dan keahlian berbagai profesional layanan kesehatan. Rencana keperawatan disusun
berdasarkan hasil kesepakatan.
C.Tahap-Tahap Implementasi/Pelaksanaan Keperawatan
Tahap – tahap dalam pelaksanaan tindakan keperawatan antara lain sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
– Review rencana tindakan keperawatan
- Analisis pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
- Antisipasi komplikasi yang akan timbul
- Mempersiapkan peralatan ( waktu, tenaga, alat)
- Mengidentifikasi aspek-aspek hukum dan etik
- Memerhatikan hak-hak pasien lain hak atas perlayanan kesehatan, hak atas informasi,
hak untuk menentukan nasib sendiri, dan hak atas second opinion.
2. Tahap pelaksanaan
- Berfokus pada klien
- Berorientasi pada tujuan dan kriteria hasil
- Memerhatikan keamanan fisik danpsikologis klien
– kompeten
3. Tahap sesudah pelaksanaan
- Menilai keberhasilan tindakan
-Mendokumentasikan tindakan, yang meliputi aktivitas/tindakan keperawatan,
hasil/respons pasien, tanggal/jam, nomor diagnosis keperawatan dan tanda tangan.

3.2.5 Jadwal Shift pelaksanaan


NO. NAMA KELA Sabtu Senin Selas Rabu Kami Juma Sabtu
S a s t
1 Ketut Dwik Suryaningsih AKCG P S P S P S P
1
2 Kadek Marta Pendi AKCG P S P S P S P
Budarsana 1

3 Kadek Nirmala Berliana AKCG S P S P S P P


Dewi 1

4 NI Komang Ayu Suartini AKCG S P S P S P P


1

S NAMA KELAS Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

1 Ketut Dwik Suryaningsih AKCG1 P S P S P S

2 Kadek Marta Pendi Budarsana AKCG1 P S P S P S

3 Kadek Nirmala Berliana Dewi AKCG1 S P S P S P

4 NI Komang Ayu Suartini AKCG1 S P S P S P


BAB IV

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Pasien
Nama pasien : Ny. S
Tempat/Tanggal Lahir : Bangli, 31 Desember 1945
Umur : 78 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan terakhir : Tidak Sekolah
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Banjar Dinas Tegal Desa Kubutambahan
Diagnosa medis : Gastritis dan trauma ekstremitas

b. Penanggung jawab
Nama : Tn.R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 79 Tahun
Pendidikan terakhir : Sekolah Dasar
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Banjar Dinas Tegal Desa Kubutambahan

2. KELUHAN UTAMA
Dari hasil pengkajian pasien mengatakan nyeri pada bagian ulu hati dan kaki bagian
kanan sakit.
3. GENOGRAM
No. Simbol Keterangan

1. Laki – Laki

2. Perempuan

3. Meninggal
X
4. Pasien

5 Keluarga yang diajak tinggal pasien

4. RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat kesehatan pasien sebelumnya: Pasien mengatakan ketika pasien berumur 20
tahun ayahnya bertengkar dikarenakan tidak memiliki minyak urut sehingga pasien
mencari daun sirih menggunakan tangga,baru menaiki 2 anak tangga pasien langsung
terjatuh dan pingsan.Akhirnya dicarikan dokter dikarenakan pada zaman dulu tidak
ada dokter dicarikan dukun untuk mengobati kaki pasien tersebut menggunakan daun
bawang dan daun sirih.Setelah di obati kaki pasien sudah mulai membaik sehingga
sakit yang dialami pasien hilang.Pasien mengatakan pernah masuk rumah sakit umum
di daerah Bangli sekitar 10 tahun yang lalu dikarenakan sakit pada lambung selama 7
hari. Pasien di sana sempat di rontgen dan diberikan obat oleh dokter .Selama pasien
dirumah terus mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter, pasien
mengkonsumsi obat selama masa penyembuhan. Sakit pada lambung pasien pun
hilang dan membaik. Pasien juga pernah terapi akupuntur dibagian kaki kanannya
untuk meredakan rasa sakit.

Riwayat kesehatan pasien sekarang: Dari hasil pengkajian pasien mengatakan sering
merasakan nyeri pada bagian ulu hati, pasien terlihat kesulitan melakukan mobilisasi
karena kaki bagian kanan pasien mengalami bengkak dan sulit untuk digerakkan.
Pasien mengatakan kaki sebelahnya sempat terbentur lalu pasien menempelkan
salonpas. Tetapi kaki pasien hingga sekarang, tetap bengkak pada bagian kaki
kanannya. Pasien hanya duduk di tempat tidur dan di kursi roda. Pasien mengatakan
saat ini jarang keluar kamar dikarenakan pasien harus perlu bantuan dari anggota
keluarganya, untuk mengangkat pasien keluar kamar. Pasien mengatakan tidak
pernah gosok gigi selama 1,5 tahun, pasien mengatakan keramas 1 minggu sekali.
Pasien mengatakan mandi 2 kali dalam sehari, pasien mengatakan BAK di atas
tempat tidur, pasien mengatakan makan diatas tempat tidur, kuku pasien terlihat
panjang dan kotor.
5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Dari hasil pengkajian Pasien dan keluarga pasien tidak memiliki riwayat penyakit
keturunan.
6. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP
Riwayat lingkungan hidup saat pengkajian:
Pada saat ini pasien tinggal di rumah yang dibuatnya dulu, lahan untuk membuat
rumah warisan dari kakek suami pasien yang terletak di daerah desa Kubutambahan
banjar tegal, yang bisa dibilang layak dan sederhana, di dalam rumah tersebut terdiri
dari 2 orang yaitu pasien dan suami. Kondisi lingkungan pasien terlihat sedikit
kumuh, tempat tidur pasien tercium bau pesit, tempat tidur pasien terlihat tidak rapi,
kamar mandi nya kumuh, ada 14 ventilasi dan 3 pintu, pencahayaan pada pagi hari di
dalam ruangan sudah bagus sedangkan pada malam hari pencahayaan nya kurang
bagus.
7. RIWAYAT REKREASI
Riwayat rekreasi sebelumnya: Pasien mengatakan dulu pasien sering melakukan
kunjungan ke rumah-rumah keluarga. Kini pasien mengatakan sudah jarang keluar
kamar dan jarang berinteraksi dengan orang di lingkungannya. Serta Pasien
mengatakan suka mendengarkan radio.
8. SUMBER/ SISTEM PEDUKUNG YANG DIGUNAKAN
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan Pasien mendapatkan pinjaman kursi roda
untuk membantu mandi, berjemur dan keluar kamar. Pasien memiliki BPJS dan KIS
pemerintah untuk berobat, pasien juga mendapatkan bantuan dari desa berupa uang
tiap bulan sebesar RP 300.000
9.TINJAUAN SISTEM
a.Terdiri dari keadaan umum, Tingkat kesadaran, TTV
a) Keadaan umum
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan keadaan umum pasien yaitu:
A. Penampilan umum : Kondisi pasien tampak baik dan bersih
B. Tanda distress : Setelah di kaji pasien tidak mengalami gemetar/ tremor.
C. Cara berpakaian, berhias dan kebersihan : Setelah di kaji pasien berpakaian dengan
rapi dan sederhana, serta rambutnya kusut dan kasar.
D. Ekspresi wajah : Setelah di kaji pasien terlihat senang ketika di ajak berkomunikasi.
E. Bicara : Setelah di kaji pasien berbicara terdengar jelas ketika diajak berkomunikasi.
b) Tingkat kesadaran
Gaslow Coma Scale (GCS)
Tes Reaksi Skor

Mata( Eye) 1) Membuka mata spontan 4

2) Membuka mata karena diajak 3


berbicara/di panggil
3) Membuka mata karena 2
rangsangan nyeri
4) Tidak ada respon 1

Motorik a. Mematuhi perintah 6


(M)

b. Melokalisir nyeri 5

c. Menghindari nyeri 4

d. Fleksi abnormal 3

e. Ekstensi abnormal 2

f. Tidak ada respon 1

Verbal (V) 1. Orientasi baik dapat berbicara 5


dengan lancar
2. Bingung 4

3. Kata-kata tidak sesuai 3


4. Suara tidak jelas (bergumam) 2
5. Tidak ada respon 1
Total nilai GCS 15
Tingkat Kesadaran Compos Mentis
(CM)

c) Pemeriksaan Tanda Tanda Vital


TD : 140/70 mmHg
N : 86 x /menit
R : 28 x/menit
S : 36,3C
d) Nyeri

P : Pasien mengatakan nyeri datang saat tidur terlalu lama


dan duduk
Q : Nyut-nyutan
R : Bagian kaki kanan
S:4
T : Hilang timbul
b.
Kepala
Inspeksi: Bentuk kepala pasien oval, rambut pasien terlihat terurai, sudah terdapat
40% rambut putih (uban).
Palpasi: Kulit kepala pasien tidak terdapat luka,rambut pasien terasa kusut dan
kasar.
b. Mata
Inspeksi : Pasien terlihat menggunakan kaca mata sebagai alat bantu dalam melihat
setelah operasi katarak.

c. Telinga
Pasien mengatakan kualitas pendengarannya masih baik dan bisa
mendengar suara dengan jelas
Inspeksi : telinga pasien terlihat sedikit kotor dan pasien mengatakan
masih bisa mendengar dengan baik.
d. Mulut dan Tenggorokan
1) Mulut pasien berbau tidak sedap
2) Bibir
Inpeksi: bibir pasien terlihat kering dan tidak ada luka
3) Gigi
Inpeksi: gigi pasien terlihat sangat kuning dan jumlah diatas 9 dan dibawah ada 10
buah
Pasien mengatakan sudah tidak pernah gosok gigi sejak 1,5 tahun yang lalu
4) Lidah
Inpeksi: lidah pasien terlihat berwarna pink
e.Leher
Inspeksi : Leher pasien terlihat bersih
Palpasi : Kondisi leher pasien setelah diraba tidak terdapat benjolan ataupun
pembesaran kelenjar
f. Pernapasan
Inspeksi : setelah respirasi pasien dihitung mendapatkan hasil 28 x/menit
Auskultasi : Nafas pasien terdengar normal dan tidak ada suara tambahan
g.Kardiovaskuler
TD : 140/70 mmHg
N : 86 x/menit
Palpasi : Denyut nadi pasien terdengar beraturan dan tidak ada penyakit jantung.
Auskultasi : Detak jantung pasien terdengar normal dan irama jantung pasien tidak ada
masalah
h. Genitourinaria
Inspeksi: Pasien terlihat menggunakan pempers,dan ember.Bisa kencing >5x
sehari.Warna urine pasien terlihat kuning terang dan kuning transparan.
i. Muskuloskletal

NO Keterangan Skala
1 Tidak ada kelumpuhan atau kondisi 6
norma
2 Kekuatan otot lemah, tetapi anggota
tubuh dapat digerakkan melawan gaya 5
gravitasi, dan dapat menahan sedikit
tahanan yang diberikan
3 Kekuatan otot sangat lemah, akan tetapi
anggota tubuh dapat digerakkan melawan 4
gaya gravitasi
4 Pasien mampu menggerakkan
ekstermitas, namun gerakan ini tidak 3
mampu melawan gaya berat, misalnya
pasien mampu menggeser lengan namun
tidak dapat mengangkatnya.
5 Terdapat sedikit kontraksi otot, namun 2
tidak dapat menggerakkan persendian
6 Tidak terdapat kontraksi otot sama sekali 1
atau lumpuh total
Dari hasil pengkajian yang dilakukan, bagian tubuh pasien terlihat tidak ada
pembengkakan,kekuatan ekstrimitas kaki bagian kanan pasien lemah, namun masih
bisa diangkat setengah.
j. Sistem syaraf pusat
Inspeksi: Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan tingkat kesadaran pasien yaitu
Compos Mentis.

10. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL


a. Psikososial
Riwayat psikososial sebelumnya:
Keluarga pasien mengatakan bahwa dulu pasien sering melakukan komunikasi di
lingkungan sekitar dan selalu aktif bekerja dan berkunjung ke rumah saudara.
Riwayat psikososial saat ini:
Pasien mengatakan sudah tidak bisa melakukan komunikasi dengan orang luar selain
keluarga karena hanya bisa beraktifitas di dalam kamar saja. Namun saat ada orang
luar masuk ke kamarnya pasien terlihat mampu berkomunikasi dengan baik hanya
saja komunikasinya terhalang akibat kaki bagian kanan pasien sakit, pasien terlihat
jarang melakukan komunikasi dengan orang orang sekitar.
b. Identifikasi masalah emosional
Riawayat emosional pasien sebelumnya:
Keluarga pasien mengatakan dulu pasien pernah marah-marah.
Riwayat emosional pasien sekarang:
Emosi Pasien terlihat stabil terkadang menangis saat menceritakan kisah hidupnya
kepada orang lain dan masih cemburuan karena di tinggal lama ke warung sama
suaminya.
c. Spirirtual
Riwayat spiritual pasien sebelumnya:
Keluarga pasien mengatakan dulu pasien rajin dan sering melaksanakan
persembahyangan. Pasien mengatakan sering ikut persembahyangan di pura dan
merajan.
Riwayat spiritual pasien saat ini:
Pasien mengatakan sudah tidak bisa melaksanakan persembahyangan langsung ke
pura namun selalu berdoa di atas kasur saja.
11. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pasien mengatakan pernah melakukan pemeriksaan lambung dan di rontgen,pasien
juga mengatakan pernah melakukan terapi akupuntur

12. DIAGNOSA MEDIS


Gastritis Dan Trauma ekstremitas
13. TERAPY
Pasien mengatakan pernah melakukan therapy akupuntur dan pasien pernah
melalukan therapy obat oral yang didapatkan dari Dokter. Obat yang di konsumsi
pasien dahulu yaitu: tablet penambah darah, suplemen makanan, vitamin.

PENGUMPULAN DATA
Nama klien : Ny. S
Usia : 78 Tahun
Banjar, Desa : Banjar Dinas Tegal Desa Kubutambahan
Tanggal : 11 Oktober 2023
Tabel 3. Pengumpulan Data

Tanggal Data subjektif Data objektif Masalah


keperawatan
11 oktober 2023 1. Pasien mengatakan 3. Dari hasil Nyeri kronis
sering merasakan pemeriksaan
nyeri pada bagian skala nyeri
hulu hati pasien pada
2. Pasien mengatakan kaki kanan
nyeri datang saat tidur yaitu 4
terlalu lama dan
duduk
11 Oktober 2023 1. Pasien mengatakan saat 1. Pasien terlihat Gangguan mobilitas
ini jarang keluar kamar kesulitan fisik
dikarenakan pasien harus melakukan
perlu bantuan dari anggota mobilisasi karena
keluarganya untuk kaki bagian kanan
mengangkat pasien keluar pasien mengalami
kamar bengkak dan sulit
untuk digerakkan

11 Oktober 2023 1. Pasien mengatakan 1. rambut pasien Defisit perawatan


keramas 1 minggu terlihat kusut dan diri
sekali kasar
2. Pasien mengatakan 2. gigi pasien
tidak pernah gosok terlihat sangat
gigi selama 1,5 tahun kuning
3. Pasien mengatakan 3. tempat tidur
BAK diatas tempat pasien terlihat tidak
tidur rapi
4. Pasien mengatakan 4. tempat tidur
mandi 2 kali dalam pasien tercium bau
sehari pesit
5. Pasien mengatakan 5. kuku pasien
makan diatas tempat terlihat panjang dan
tidur kotor
6. telinga pasien
terlihat sedikit kotor
7. warna urin
pasien terlihat
kuning terang dan
kuning transparan

11 Oktober 2023 1. Pasien mengatakan 3. Pasien terlihat Gangguan interaksi


sudah jarang keluar jarang sosial
kamar dan jarang melakukan
berinteraksi dengan komunikasi
orang di lingkungan dengan orang-
sekitar orang sekitar
2. Pasien mengatakan
sudah tidak bisa
melakukan
komunikasi dengan
orang luar selain
orang keluarga
karena hanya bisa
beraktivitas di dalam
kamar

4.3 MASALAH KEPERAWATAN


1. Nyeri kronis
2. Gangguan mobilitas fisik
3. Defisit perawatan diri
4. Gangguan interaksi sosial

4.4 Intervensi Keperawatan


No Masalah keperawatan Rencana keperawatan
1. Nyeri kronis 1. Observasi nyeri pasien
2. Lakukan pemeriksaan
TTV.
3. Berikan kompres hangat.
4. Berikan buli - buli panas
pada pasien.
5. Terapi nafas dalam
6. Edukasi pasien tentang
penanganan nyeri
2. Gangguan mobilitas fisik 1. Observasi pemenuhan
ADL pasien
2. Mobilitas fisik miring
kanan, kiri dan berbaring
3. Lakukan ROM
4. Mengajak pasien keluar
kamar dan berjemur di pagi
hari
5. Mengajak pasien senam
lansia
6. Observasi tentang
kesehatan sendi
7. Kolaborasi dengan
keluarga pasien

3. Defisit perawatan diri 1. Observasi keadaan umum


pasien
2. Lakukan tindakan
memandikan pasien
3. Membantu pasien BAK
diatas tempat tidur
4. Lakukan tindakan
membersihkan kuku pasien
5. Membantu membersihkan
telinga pasien
6. Lakukan tindakan mencuci
rambut pasien
7. Lakukan tindakan
membersihkan alat tenun
pasien
8. Lakukan tindakan oral
hygiene pada pasien
9. Membersihkan lingkungan
pasien
10. Membantu menyiapkan
makan dan minum pasien
11. Membantu memberikan
makanan tinggi serat dan
minum air putih rutin
12. Membantu mengganti baju
pasien
13. Edukasi tentang kebersihan
diri pasien
14. Kolaborasi dengan
keluarga pasien

4. Gangguan interaksi sosial 1. Bantu rekreasi pasien


dengan mendengarkan
radio.
2. Mengajak pasien
mengobrol
3. Terapi mendengarkan
musik

4.5 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO HARI, TANGGAL IMPLEMENTASI Evaluasi Formatif Paraf


JAM
1 Sabtu, 14 oktober 07.30-07.40 Membersihkan DO Lingkungan pasien
2023 lingkungan pasien terlihat bersih dan
rapi
DS Pasien mengatakan
lingkungannya
bersih
07.40-08.00 Mengajak pasien DO Pasien terlihat
keluar kamar dan senang
berjemur di pagi hari DS Pasien mengatakan
tubuhnya terasa
lebih hangat dan
tenang

08.00-08.25 Melakukan terapi DO Pasien terlihat lebih


mendengarkan musik rileks
DS Pasien mengatakan
merasa lebih tenang

08.30-08.40 Membersihkan alat DO Tempat tidur pasien


tenun pasien terlihat rapi dan
bersih

DS Pasien mengatakan
tempat tidurnya rapi
dan bersih
08:40-08:50 Cek TTV DO TD :110/50
mmHg

N :78x/menit

RR :28x/menit

S :36,2̊ C

Nyeri :Tidak ada

DS

08.50-09.10 Melakukan tindakan DO Tubuh pasien


latihan ROM terlihat kaku dalam
melakukan ROM
DS Pasien mengatakan
kaku melakukan
ROM
09.10-09.15 Membantu pasien DO Air kencing pasien
BAK di atas tempat terlihat berwarna
tidur kuning terang dan
kuning transparan
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 2x
09.15-09.25 Membantu DO Makan pasien
menyiapkan makan terlihat habis
dan minum pasien setengah porsi
DS Pasien mengatakan
perutnya sudah
kenyang
09.25-09.30 Membantu mengganti DO Pakaian pasien
pakaian pasien terlihat rapi
DS Pasien mengatakan
sudah nyaman
09.30-09.45 Melakukan oral DO gigi pasien terlihat
hygiene pada pasien lebih bersih
DS Pasien mengatakan
mulutnya lebih segar
09.50-11.20 Rekreasi DO Pasien terlihat
mendengarkan radio tenang saat
mendengarkan radio
DS Pasien mengatakan
suka mendengar
radio
11.25-11.45 Mengajak pasien DO Pasien terlihat
berbincang bincang senang saat diajak
berbincang bincang
DS Pasien mengatakan
sudah tidak merasa
kesepian, karena ada
yang diajak
berbincang bincang
11.45-12.40 Mendampingi pasien DO Sudah waktunya
istirahat pasien istirahat
DS Pasien mengatakan
pegal terlalu lama
tidur
12.40-13.00 Persiapan pergantian
shift dan pulang
13.05-13.15 Membantu DS Makanan pasien
menyiapkan makan habis setengah porsi
dan minum pasien
DO Pasien mengatakan
perutnya sudah
kenyang
13.20-13.25 Membantu pasien DO Air kencing pasien
BAK diatas tempat terlihat berwarna
tidur kuning terang dan
kuning transparan
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 3x
13.26-13.30 Membantu DO Telinga pasien
membersihkan terlihat lebih bersih
telinga pasien
DS Pasien mengatakan
telinganya sudah
tidak gatal lagi dan
juga bersih
13.30-13.40 Mengobrol dengan DO Pasien terlihat
pasien senang saat diajak
berbicara
DS Pasien merasa
nyaman saat diajak
berbicara dan pasien
tidak merasa
kesepian
13.45-14.08 Membantu DO Pasien terlihat
menyiapkan makan menghabiskan
jagung dan minum makanannya
pasien

DS Pasien mengatakan
sudah kenyang
14.08-14.31 Melakukan tindakan DO Pasien terlihat kaku
latihan ROM dalam melakukan
ROM
DS Pasien mengatakan
masih kesulitan
dalam melakukan
ROM
14.31-14.56 Mendampingi pasien DO Pasien terlihat lelah
istirahat
DS Pasien merasakan
lelah
15.00-15.30 Melakukan relaksasi DO Pasien terlihat
nafas dalam kesusahan dalam
melakukan relaksasi
nafas dalam
DS Pasien mengatakan
kesusahan dalam
melakukan nafas
dalam
15.35-15.40 Melakukan tindakan DO Kuku pasien bagian
potong kuku tangan sudah terlihat
bersih
DS Pasien mengatakan
kuku bagian kaki
keras dan susah
untuk di potong
15.47-16.07 Melakukan terapi DO Pasien terlihat lebih
mendengarkan musik rileks
DS Pasien merasa
nyaman dan tenang
saat mendengarkan
musik
16.07-16.50 Memandikan pasien DO Badan pasien
dan mencuci rambut terlihat lebih bersih
pasien di kursi roda dan rambut pasien
terlihat lebih bersih,
rapi, dan wangi.
DS Pasien mengatakan
terasa lebih segar,
rapi, dan wangi
setelah mandi dan
keramas.
16.55-17.05 Membersihkan DO Lingkungan pasien
lingkungan rumah terlihat bersih dan
pasien rapi
DS Pasien mengatakan
sudah terlihat bersih
dan rapi
17.10-17.40 Berbincang dengan DO Pasien terlihat lebih
pasien senang
DS Pasien mengatakan
sudah tidak merasa
kesepian karena
sudah ada yang
mendampingi
17.40-17.45 Membantu pasien DO Kencing pasien
BAK berwarna kuning
terang dan kuning
transparan
DS Pasien mengatakan
sudah 5x kencing
17.45-18.00 Persiapan pulang

Senin 16 oktober 07.30 – Mengajak pasien DO Pasien terlihat


2023 08.00 berjemur dan terapi sangat senang saat
mendengarkan musik keluar kamar dan
pasien terlihat rileks
DS Pasien mengatakan
terasa hangat dan
sangat senang bisa
menghirup udara
segar dan pasien
mengatakan merasa
tenang saat
mendengarkan
musik
08.10 – 08. Melakukan tindakan DO Kuku pasien terlihat
35 potong kuku bersih
DS Pasien mengatakan
kukunya terlihat
bersih dan rapi
08.40 – Pasien istirahat DO Pasien terlihat
09.10 kelelahan
DS Pasien mengatakan
merasa lebih baik
setelah istirahat
09.20 – Melakukan tindakan DO TD : 120/90 mmHg
09.35 TTV S : 36,2̊ C
N : 80x/menit
R : 28x/menit
Nyeri : Tidak ada
DS

09.40 – Melakukan tindakan DO Tubuh pasien masih


09.50 mobilisasi miring terlihat kaku
kiri, miring kanan,
dan berbaring
DS Pasien mengatakan
kesulitan miring
kiri, miring kanan,
dan berbaring
09.50 – Melakukan tindakan DO Pasien terlihat
10.20 ROM kesusahan untuk
mengangkat
lengannya
DS Pasien mengatakan
kesusahan untuk
mengangkat lengan
dan kaku pada
bagian kaki
10.30 – memberikan kompres DO Pasien terlihat
10.50 hangat nyaman
DS Pasien mengatakan
merasa hangat dan
nyeri nya masih
10.50 – Membantu DO Pasien terlihat
11.00 menyiapkan makan menghabiskan
dan minum pasien makanan setengah
porsi
DS Pasien mengatakan
sudah merasa
kenyang
11.13 – Rekreasi DO Pasien terlihat
11.47 mendengarkan radio tenang
DS Pasien mengatakan
suka mendengarkan
radio
11.50 – 12. Pasien tidur siang DO Pasien terlihat
30 mengantuk
DS Pasien mengatakan
ingin tidur
12.40 – Persiapan pulang dan
13.00 pergantian sift
13.10 – Membantu pasien DO Air kencing pasien
13.15 BAK diatas tempat berwarna kuning
tidur terang
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 3x
13.15 – Merapikan kondisi DO Rambut pasien
13.25 pasien (menyisir sudah disisir rapi
rambut pasien dan wajah pasien
membersihkan wajah terlihat lebih bersih
pasien)
DS Pasien mengatakan
rambutnya sudah
rapi dan wajahnya
terasa segar
13.30 – Melakukan DO Pasien senang ketika
14.00 komunikasi dengan diajak berbicara
pasien dan keluarga
pasien
DS Pasien mengatakan
sudah tidak terasa
kesepian, karena
sudah ada yang
diajak mengobrol
14.00 – Membantu pasien DO Tubuh pasien
14.10 mengisi minyak terlihat sudah rata
angin ke bagian diisi minyak angin
tubuh
DS Pasien mengatakan
badannya hangat
14.15 – Melakukan ROM DO Pasien terlihat masih
14.40 kaku di bagian
tangan kiri dan kaki
kanan
DS Pasien mengatakan
kesusahan untuk
mengangkat tangan
kiri dan kaki kanan
susah di tekuk
14.45 – Melakukan terapi DO Pasien terlihat rileks
15.00 musik mendengarkan saat mendengarkan
radio radio
DS Pasien mengatakan
merasa senang
karena siaran di
radio berisi gamelan
bali
15.10 – Membantu pasien DO Air kencing pasien
15.15 BAK diatas tempat berwarna transparan
tidur
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 4x
15.20 – Istirahat
15.40
15.45 – Komunikasi dengan
16.00 keluarga pasien
16.05 – Bed making DO Bed pasien sudah
16.28 rapi dan bersih
DS Pasien mengatakan
bad sudah bersih
16.37 – Membersihkan DO Lingkungan pasien
17.00 lingkungan pasien terlihat sudah bersih
DS Pasien mengatakan
lingkungan sudah
bersih
17.08 – Membantu DO Pasien tercium
17.20 memandikan pasien sudah wangi dan
terlihat sudah bersih
DS Pasien mengatakan
badannya segar saat
selesai mandi
17.25 – Membantu DO Pasien terlihat lahap
17.35 menyiapkan makan saat makan
dan minum pasien
DS Pasien mengatakan
sudah kenyang
17.40 – Membantu pasien DO Mulut pasien sudah
17.50 oral hygiene tercium wangi
DS Pasien mengatakan
mulutnya segar
17.50 – Persiapan pulang
18.00
Selasa 17 oktober 07.10 – Mengajak pasien DO Pasien terlihat
2023 08.10 keluar kamar gembira dan
berjemur dan lingkungannya
membersihkan bersih
lingkungan pasien
DS Pasien mengatakan
badannya hangat
saat selesai berjemur
08.15 – Membantu pasien DO Badan pasien sudah
08.40 mandi diatas tempat bersih
tidur
DS Pasien mengatakan
badanya sudah
wangi
08.40 – Bed making DO Bed pasien terlihat
08.50 rapi
DS Pasien mengatakan
bednya bersih dan
nyaman untuk di
tiduri
08.55 – ROM DO Gerakan tubuh
09.30 pasien sudah mulai
lentur
DS Pasien mengatakan
sudah ada
perkembangan pada
tubuh pasien
09.30 – Mobilisasi miring DO Tubuh pasien masih
09.45 kiri, kanan dan kaku untuk miring
berbaring kiri, dan miring
kanan
DS Pasien mengatakan
masih sulit untuk
miring
09.45 – Pasien istirahat DO Pasien terlihat
10.05 kelelahan
DS Pasien mengatakan
lebih baikan setelah
istirahat
10.09 – Membantu pasien DO Air kencing pasien
10.16 BAK diatas tempat berwana kuning
tidur terang
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 3x
10.30 – Membantu DO Makan pasien
10.43 menyiapkan makan terlihat habis
dan minum pasien setengah porsi
DS Pasien mengatakan
sudah kenyang
10.50 – Membantu pasien DO Gigi pasien terlihat
11.00 oral hygiene bersih
DS Pasien mengatakan
mulutnya wangi
11.10 – Mengajak pasien DO Pasien terlihat ceria
11.30 mengobrol
DS Pasien mengatakan
senang ada yang
mendampinginya
11.40 – Pasien tidur siang DO Sudah waktunya
12.40 pasien tidur siang
DS Pasien mengatakan
nyenyak saat tidur
12.45 – Persiapan pulang dan
13.00 pergantian sift
13.00 – Membantu pasien DO Air kencing pasien
13.05 BAK di atas tempat terlihat berwarna
tidur kuning terang dan
kuning transparan
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 4x
13.10 – Memberikan pasien DO Pasien terlihat lahap
13.25 buah buahan makan buah buahan
DS Pasien mengatakan
menyukai makan
buah buahan
13.30 – Membantu pasien DO Pasien terlihat
13.45 latihan nafas dalam kesusahan dalam
relaksasi nafas
dalam
DS Pasien mengatakan
kesusahan dalam
melakukan relaksasi
nafas dalam
13.50 – Menemani pasien DO Pasien terlihat lelah
15.00 istirahat
DS Pasien mengatakan
lelah dan ingin
beristirahat
15.05 – Melakukan latihan DO Gerakan tubuh
15.25 ROM pasien sudah mulai
lentur
DS Pasien mengatakan
sudah mulai terbiasa
melakukan ROM
15.25 – Mengajak pasien DO Pasien terlihat
15.40 mengobrol leluasa berbicara
DS Pasien menceritakan
perjalanan hidupnya
yang dulu sebelum
sakit
15.40 – Melakukan terapi DO Pasien terlihat rileks
16.00 musik
DS Pasien mengatakan
menyukai angklung
te tangisan
16.00 – Mendampingi pasien DO Pasien terlihat
16.30 istirahat mengantuk saat
terapi musik
DS Pasien mengatakan
mengantuk dan
ingin beristirahat
16.35 – Memandikan pasien DO Pasien terlihat lebih
16.50 diatas kursi roda bersih, wangi, dan
rapi
DS Pasien mengatakan
tubuhnya lebih
bersih, wangi, dan
rapi
16.55 – Membersihkan DO Tempat tidur pasien
17.05 tempat tidur pasien terlihat lebih bersih
dan rapi
DS Pasien mengatakan
tempat tidurnya
bersih dan rapi
17.10 – Membersihkan DO Ruang tamu pasien
17.20 lingkungan pasien terlihat bersih
DS Pasien mengatakan
ruang tamu bersih
dan rapi
17.20 – Membantu pasien DO Pasien terlihat
17.25 mengisi boreh nyaman diberikan
boreh
DS Pasien mengatakan
terasa hangat
17.25 – Membantu DO Pasien terlihat lahap
17.30 menyiapkan makan saat makan
dan minum pasien
DS Pasien mengatakan
sudah merasa
kenyang
17.35 – Membantu pasien DO Gigi pasien terlihat
17.45 menggosok gigi lebih bersih
diatas tempat tidur
DS Pasien mengatakan
giginya bersih dan
mulutnya terasa
segar
17.48 – Membantu pasien DO Air kencing pasien
17.55 BAK di atas tempat terlihat berwarna
tidur kuning terang dan
transparan
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 5x
17.55 – Persiapan pulang
18.00
4 Rabu, 18 Oktober 07.30 – Memandikan pasien DO Pasien terlihat
2023 08.00 dan oral hygiene bersih, wangi, dan
diatas kursi roda gigi pasien terlihat
bersih
DS Pasien mengatakan
tubuhnya sudah
bersih, dan pasien
juga mengatakan
giginya sudah bersih
08.10 – 08.40 Mengajak keluar DO Pasien terlihat
kamar, berjemur dan tenang dan nyaman
melakukan terapi
musik
DS Pasien mengatakan
merasa tenang dan
tubuhnya terasa
hangat
08.40 – 08.50 Membantu pasien DO Pasien terlihat lahap
makan dan minum makan
DS Pasien mengatakan
sudah merasa
kenyang
08.55 – 09.15 Melakukan latihan DO Pasien terlihat lebih
ROM lentur bergerak
DS Pasien mengatakan
tubuhnya tidak
sudah tidak kaku
lagi dalam bergerak
09.18 – 10.00 Membantu DO Pasien terlihat lelah
memberikan vitamin
dan mendampingi
pasien istirahat
DS Pasien mengatakan
ingin beristirahat
10.05 – 10.20 Membantu pasien DO Pasien terlihat sudah
mobilitas miring kiri, mulai terbiasa
miring kana, dan melakukan
berbaring mobilisasi miring
kiri, miring kanan,
dan berbaring
DS Pasien mengatakan
sudah mulai bisa
secara perlahan
lahan dalam
melakukan miring
kiri, miring kanan,
dan berbaring
10.30 – 11.00 Mendengarkan radio DO Pasien terlihat suka
mendengarkan radio
DS Pasien mengatakan
suka mendengarkan
radio karena bikin
suasana nyaman dan
rame
11.02 – 11.08 Membantu pasien DO Air kencing pasien
BAK di atas tempat berwarna kuning
tidur terang dan kuning
transparan
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 3x
11.10 – 12.00 Melakukan DO Keluarga pasien
komunikasi dengan terlihat senang
keluarga pasien karena sudah ada
diajak mengobrol
DS Keluarga pasien
mengatakan suka
ada siswa smk yang
merawat istrinya
12.05 – 12.15 Membantu DO Pasien terlihat lahap
menyiapkan makan makan
dan minum pasien
DS pasien mengatakan
sudah merasa
kenyang
12.25 – 12.32 Membantu pasien DO Air kencing pasien
BAK diatas tempat berwarna kuning
tidur terang dan kuning
transparan
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 4x
12.35 – 12.40 Mendampingi pasien DO Pasien terlihat lelah
istirahat
DS Pasien mengatakan
ingin beristirahat
12.40 – 13.00 Persiapan pulang dan
pergantian sift
13.00 – 14.00 Memberikan terapi DO Pasien terlihat rileks
musik saat mendengarkan
musik
DS Pasien mengatakan
merasa senang
setelah
mendengarkan
musik
14.00 – 14.15 Membersihkan DO Telinga pasien
telinga pasien terlihat bersih
DS Pasien mengatakan
telinganya sudah
terasa lebih nyaman
14.20 – 14.30 Membantu pasien DO Air kencing pasien
BAK terlihat lebih banyak
dari sebelumnya dan
berwarna kuning
DS Pasien mengatakan
sudah BAK 5x
14.30 – 14.55 Melakukan ROM DO Pasien terlihat lentur
saat melakukan
ROM
DS Pasien mengatakan
sangat senang
karena sudah tidak
kaku lagi tubuhnya
15.00 – 15.30 Pasien istirahat DO Pasien terlihat lelah
DS Pasien mengatakan
ingin istirahat
sebentar
15.35 – 16.00 Melakukan DO Pasien terlihat lega
komunikasi dengan saat mengobrol
pasien dan keluarga
pasien
DS Pasien mengatakan
sangat nyaman
ketika diajak
bercanda gurau
16.05 – 16.20 Bed making DO Bed pasien sudah
terlihat bersih dan
rapi
DS Pasien mengatakan
bad nya sudah
bersih dan nyaman
di tiduri
16.20 – 16.40 Membersihkan DO Lingkungan pasien
lingkungan rumah terlihat sudah bersih
pasien
DS Pasien mengatakan
lingkungan sudah
bersih dan tidak
berdebu lagi
16.50 – 17.05 Memandikan pasien DO Badan pasien
diatas tempat tidur tercium wangi dan
bersih
DS Pasien mengatakan
sangat segar setelah
mandi
17.10 – 17.18 Membantu mengisi DO Pasien terlihat
tubuh pasien dengan nyaman saat
boreh dipakaikan boreh
DS Pasien mengatakan
sangat hangat
menggunakan boreh
17.20 – 17.30 Membantu DO Pasien terlihat lahap
menyiapkan makan saat makan
dan minum pasien
DS Pasien mengatakan
sudah merasa
kenyang
17.40 – 17.50 Membantu pasien DO Mulut pasien sudah
oral hygiene tercium wangi dan
gigi pasien terlihat
sudah bersih
DS Pasien mengatakan
mulutnya terasa
lebih segar
17.50 – 18.00 Persiapan pulang

5 Kamis,19 oktober 07.30-8.00 Mengajak pasien DO Pasien terlihat


2023 keluar kamar dan sangat senang ketika
berjemur diajak berjemur
DS Pasien mengatakan
bahagia saat diajak
keluar kamar dan
bisa menghirup
udara segar
08.00-8.15 Membantu pasien DO Pasien terlihat sudah
mengganti pakaian rapi di ganti
dan merapikan pakaiannya dan
kondisi pasien rambutnya disisir
(menyisir rambut)
DS Pasien mengatakan
sudah nyaman saat
diganti pakaiannya
dan rambutnya
sudah rapi
08.15-8.35 Latihan ROM DO Pasien terlihat
sendinya sudah
lentur digerakkan
DS Pasien mengatakan
sangat senang
sendinya sudah tidak
kaku lagi
08.35-9.00 Pasien istirahat DO Pasien terlihat
kelelahan saat
melakukan latihan
ROM
DS pasien mengatakan
kelelahan dan ingin
istirahat
09.05-.9.40 Terapi mendengarkan DO Pasien terlihat rileks
musik
DS Pasien mengatakan
nyaman
mendengarkan
musik
09.45-9.50 Membantu DO Obat pasien sudah
memberikan pasien diminum oleh pasien
vitamin
DS Pasien mengatakan
obat nya sudah
ditelan
10.05-10.15 Membantu DO Pasien terlihat lahap
menyiapkan makan makan dan habis 1
dan minum pasien porsi
DS Pasien mengatakan
sudah kenyang
10.20-10.25 Membantu DO Telinga pasien
membersihkan terlihat sudah bersih
telinga pasien
DS Pasien mengatakan
telinganya sudah
bersih dan tidak
gatal lagi
10.25-11.30 Menemani pasien DO Pasien terlihat
istirahat mengantuk
DS Pasien mengatakan
ingin tidur
11.45-12.10 Terapi nafas dalam DO Pasien terlihat sudah
ada perkembangan
melakukan terapi
nafas dalam
DS Pasien mengatakan
tidak ada kendala
dalam melakukan
terapi ini
12.11-12.35 Relaksasi DO Pasien terlihat suka
mendengarkan radio mendengarkan radio
DS Pasien mengatakan
nyaman
mendengarkan radio
12.35-12.50 Mengobrol dengan DO Pasien terlihat
pasien bahagia ketika
ditemani mengobrol
DS Pasien menceritakan
anaknya yang sudah
meninggal
12.50-13.00 Persiapan pulang
13.05-1310 Membantu pasien DO Air kencing pasien
BAK diatas tempat berwarna kuning
tidur madu pucat
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 2 kali
13.12-13.20 Membantu DO Makanan pasien
menyiapkan makan terlihat habis
dan minum pasien
DS Pasien mengatakan
sudah kenyang
13.22-13.38 Memberikan pasien DO Pasien terlihat lahap
buah buahan makan buah pepaya
DS Pasien mengatakan
pepaya nya
manis dan enak
13.40-14.00 Melakukan latihan DO Pasien terlihat
ROM sendinya tidak kaku
lagi
DS Pasien mengatakan
sudah tidak kaku
lagi melakukan
ROM
14.00-15.10 Pasien istirahat DO Pasien terlihat lelah

DS Pasien mengatakan
ingin istirahat
15.15-15.20 Membersihkan DO Tempat tidur pasien
tempat tidur pasien terlihat bersih dan
rapi
DS Pasien mengatakan
mengatakan tempat
tidurnya lebih bersih
15.20-16.00 Mengajak pasien DO Pasien terlihat
keluar kamar dan tenang
melakukan terapi mendengarkan
musik musik
DS Pasien mengatakan
merasa tenang dan
nyaman
16.00-16.25 Melakukan DO Pasien dan keluarga
komunikasi dengan pasien terlihat
keluarga pasien dan bercerita tentang
pasien kehidupan masa
lalunya
DS Keluarga pasien dan
pasien mengatakan
dulu sangat susah
16.28-17.00 Membantu pasien DO Pasien terlihat
mandi diatas kursi bersih, tercium bau
roda wangi dan tidak
berkeringat lagi
DS Pasien mengatakan
segar setelah mandi
dan wangi
17.00-17.10 Membersihkan DO Lingkungan pasien
lingkungan pasien terlihat bersih
DS Pasien mengatakan
lingkungannya lebih
bersih, rapi dan
tidak kotor lagi
17.10-17.15 Membantu pasien DO Air kencing pasien
BAK diatas tempat terlihat berwarna
tidur kuning madu pucat
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 4 kali
17.15-17.30 Membantu DO Pasien terlihat lahap
menyiapkan makan makan
dan minum pasien
diatas tempat tidur
DS Pasien mengatakan
sudah kenyang
17.30-17.35 Membantu pasien DO Gigi pasien terlihat
gosok gigi bersih
DS Pasien mengatakan
giginya bersih dan
bau mulutnya segar
17.35-18.00 Persiapan pulang

Jumat, 20 oktober 07.30-08.15 Mengajak pasien DO Pasien terlihat


2023 keluar kamar, sangat senang dan
berjemur dan terapi pasien terlihat lebih
musik rileks
DS Pasien mengatakan
tubuhnya terasa
hangat dan merasa
lebih tenang
08.15-08.35 Melakukan latihan DO Pasien terlihat sudah
ROM mulai bisa
menggerakkan
sendi-sendinya
DS Pasien mengatakan
sudah mulai terbiasa
melakukan ROM
dan sendinya sudah
tidak kaku lagi
08.35-08.40 Membantu pasien DO Air kencing pasien
BAK diatas tempat terlihat berwarna
tidur kuning terang dan
transparan
DS Pasien mengatakan
sudah kencing
sebanyak 4 kali
08.40-09.00 Latihan nafas dalam DO Pasien terlihat
sudah mulai bisa
latihan nafas dalam
DS Pasien mengatakan
sudah mulai bisa
latihan nafas dalam
09.00-09.05 Menolong pasien DO Air kencing pasien
BAK diatas tempat berwarna kuning
tidur terang dan
transparan
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 5 kali
09.05-09.15 Membantu DO Makanan pasien
menyiapkan makan terlihat habis
dan minum pasien
DS Pasien mengatakan
sudah kenyang
09.15-09.25 Memberikan buah DO Buah yang diberikan
buahan kepada pasien
terlihat habis
DS Pasien mengatakan
sangat suka buah
pepaya dan yang
manis
09.25-10.35 Rekreasi DO Pasien terlihat suka
mendengarkan radio mendengarkan radio
DS Pasien mengatakan
senang
mendengarkan radio
10.35-11.25 Mengajak pasien DO Pasien terlihat
mengobrol senang diajak
berbincang
DS Pasien mengatakan
senang diajak
berbincang dan tidak
kesepian lagi
11.30-11.35 Membantu pasien DO Baju pasien terlihat
mencuci baju sudah bersih
DS Pasien mengatakan
bajunya tidak kotor
lagi dan tidak bau
keringat lagi
11.35-12.15 Menemani pasien DO Pasien terlihat lelah
istirahat
DS Pasien mengatakan
lelah dan ingin
istirahat
12.15-12.25 Membantu DO Makan pasien
menyiapkan makan terlihat lahap dan
dan minum pasien habis 1 porsi
DS Pasien mengatakan
sudah sudah
kenyang
12.28-12.33 Membantu pasien DO Air kencing pasien
BAK diatas tempat terlihat berwarna
tidur kuning terang dan
transparan
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 6 kali
12.33-13.00 Persiapan pulang
13.05-13.30 Mengajak pasien DO Pasien terlihat
mengobrol senang diajak
mengobrol
DS Pasie mengatakan
senang diajak
mengobrol dan ada
yang menemani
13.30-13.50 Melakukan latihan DO Pasien terlihat sudah
ROM bisa melakukan
latihan ROM ini dan
sendinya sudah
lentur
DS Pasien mengatakan
sudah bisa
melakukan latihan
ROM
14.00-15.00 Rekreasi DO Pasien terlihat rileks
mendengarkan radio
DS Pasien mengatakan
suka mendengarkan
radio ini Karna
sudah menjadi
kegiatan setiap
harinya
15.05-15.20 Mobilisasi miring DO Pasien terlihat sudah
kanan, kiri dan terbiasa
berbaring
DS Pasien mengatakan
nyaman miring kiri
15.25-16.00 Menemani istirahat DO Pasien terlihat rileks
saat istirahat
DS Pasien mengatakan
merasa lelah
16.10-16.45 Membantu pasien DO Pasien terlihat sudah
keramas, mandi bersih dan
diatas tempat kursi rambutnya tercium
roda bau wangi
DS Pasien mengatakan
segar setelah mandi
dan rambutnya tidak
kusut lagi
16.47-16.55 Membersihkan DO Tempat tidur pasien
tempat tidur pasien terlihat sudah bersih
DS Pasien mengatakan
tempat tidurnya
sudah bersih
16.55-17.10 Membersihkan DO Lingkungan pasien
lingkungan pasien terlihat bersih
DS Pasien mengatakan
lingkungannya
sudah bersih dan
tidak kotor lagi
17.15-17.45 Mengobrol dengan DO Pasien terlihat
pasien dan keluarga senang
pasien menceritakan
saudaranya
DS Pasien mengatakan
senang bisa
menceritakan
keluarganya kepada
kami
17.45-18.00 Persiapan pulang

Sabtu, 21 oktober 07.30-08.00 Mengajak pasien DO Pasien terlihat aktif


2023 keluar kamar, saat berjemur
berjemur, dan
melakukan terapi
musik
DS Pasien mengatakan
tubuhnya terasa
hangat
08.00-08.30 Mengajak pasien DO Pasien terlihat
senam lansia senang dan aktif saat
senam
DS Pasien mengatakan
lelah selesai senam
08.30-09.15 Relaksasi DO Pasien terlihat rileks
mendengarkan radio saat mendengarkan
radio
DS Pasien mengatakan
senang
mendengarkan radio
karena siarannya
lagu bali
09.15-09.20 Pemeriksaan TTV TD: 110/60 mmHg
N: 28x / menit
S : 36,2 c
RR: 0 x / menit
09.20-10.30 Membersihkan DO Lingkungan rumah
lingkungan rumah pasien terlihat sudah
pasien bersih
DS Pasien mengatakan
rumahnya sudah
bersih
10.40-10.50 Membantu pasien DO Warna kencing
BAK diatas tempat pasien terlihat
tidur berwarna kuning
terang transparan
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 2 kali
10.55-11.30 Mengajak pasien DO Pasien terlihat ceria
mengobrol saat mengobrol
DS Pasien menceritakan
tentang anaknya
11.30-11.40 Membantu DO Pasien terlihat lahap
menyiapkan makan makan dan habis 1
dan minum pasien porsi
diatas tempat tidur
DS Pasien mengatakan
sudah kenyang
11.40-12.00 Melakukan ROM DO Pasien sudah
terbiasa dengan
gerakan ini dan
sudah lentur
DS Pasien mengatakan
sendinya sudah tidak
kaku
12.15 – 12.40 Melakukan buli- buli DO Pasien terlihat
panas nyaman dan skala
nyeri 3
DS Pasien mengatakan
masih merasakan
nyeri
12.40 – 12.55 Menemani pasien DO Pasien terlihat
istirahat kelelahan
DS Pasien mengatakan
merasa ngantuk dan
ingin tidur
15.00-15.20 Mobilisasi miring DO Pasien terlihat
kanan, kiri dan nyaman dalam
berbaring melakukan
mobilisasi
DS Pasien mengatakan
nyaman berbaring
15.20-15.30 Membantu pasien DO Air kencing pasien
BAK diatas tempat terlihat berwarna
tidur kuning terang dan
transparan
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 3 kali
15.35-15.55 Melakukan latihan DO Pasien terlihat lebih
ROM lentur dalam
melakukan ROM
DS Pasien melakukan
tubuhnya sudah
terbiasa melakukan
ROM
16.00-16.30 Membantu pasien DO Pasien terlihat lebih
mandi diatas kursi bersih dan tercium
roda bau wangi
DS Pasien mengatakan
tubuhnya lebih segar
dan wangi
16.35-17.00 Melakukan terapi DO Pasien terlihat
musik senang
DS Pasien mengatakan
suka diajak
menonton tari bali
17.00-17.10 Latihan nafas dalam DO Pasien terlihat sudah
ada perkembangan
terapi ini
DS Pasien mengatakan
pasien mengatakan
tidak ada kendala
dalam melakukan
latihan nafas dalam
17.10-17.45 Mengajak pasien DO Pasien terlihat sedih
mengobrol
DS Pasien mengatakan
sedih saat bercerita
tentang suaminya
17.45-18.00 Persiapan pulang

Senin, 23 Oktober 07.30 – 08.00 Mengajak pasien DO Pasien terlihat


2023 keluar kamar untuk senang ketika diajak
berjemur dan terapi berjemur dan
musik mendengarkan
musik
DS Pasien mengatakan
tubuhnya hangat dan
tenang saat
mendengarkan
musik
08.00 – 08.05 Membantu pasien DO Air kencing pasien
BAK di atas tempat terlihat berwarna
tidur kuning terang
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 2x
08.10 – 08.35 Latihan ROM DO Pasien terlihat sudah
mulai lentur
DS Pasien mengatakan
sudah tidak kaku
08.40 – 08.50 Melakukan terapi DO Pasien sudah ada
nafas dalam perkembangan
dalam terapi ini
DS Pasien mengatakan
tidak ada kendala
dalam melakukan
terapi ini
08.50 – 09.00 Melakukan DO Pasien terlihat rileks
mobilisasi miring
kanan, miring kiri,
dan berbaring
DS Pasien mengatakan
lebih nyaman miring
kanan
09.00 – 10.30 Menemani pasien DO Pasien terlihat lelah
istirahat
DS Pasien mengatakan
ingin istirahat
10.30 – 12.00 Relaksasi DO Pasien terlihat rileks
mendengarkan radio
DS Pasien mengatakan
merasa tenang
12.00 – 12.08 Merapikan kondisi DO Rambut pasien
pasien (menyisir terlihat lebih rapi
rambut)
DS Pasien mengatakan
rambutnya rapi
12.10 – 12.17 Menolong pasien DO Air kencing pasien
BAK di atas tempat terlihat berwarna
tidur kuning terang
DS Pasien mengatakan
sudah kencing3x
12.20 – 12.35 Membantu DO Makanan pasien
menyiapkan makan terlihat habis
dan minum pasien setengah porsi
DS Pasien mengatakan
sudah merasa
kenyang
12.40 – 13.00 Persiapan pulang
13.05 – 13.10 Membantu pasien DO Air kencing pasien
BAK di atas tempat berwarna kuning
tidur terang
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 4x
13.15 – 13.25 Membantu pasien DO Pasien terlihat
mengisi minyak nyaman saat diisi
angin di tangan minyak angin
DS Pasien mengatakan
tangan nya hangat
13.35 – 13.50 Melakukan buli-buli DO Pasien terlihat
panas nyaman dan skala
nyeri 2
DS Pasien mengatakan
nyeri nya berkurang
13.50 – 14.30 Rekreasi DO Pasien terlihat rileks
mendengarkan radio dan tenang
DS Pasien mengatakan
merasa senang
mendengarkan radio
karena ada lagu bali
14.32 – 15.00 Menemani pasien DO Pasien terlihat lemas
istirahat
DS Pasien mengatakan
ingin istirahat
15.05 – 15.25 Melakukan ROM DO Pasien terlihat lentur

DS Pasien mengatakan
sudah lentur dan
sudah terbiasa
melakukan gerakan
ini di sela waktu
istirahat
15.25 – 15.35 Melakukan DO Pasien terlihat rileks
mobilisasi miring
kanan, miring kiri
dan berbaring
DS Pasien mengatakan
nyaman miring dan
berbaring
15.45 – 15.55 Membersihkan DO Lingkungan pasien
lingkungan pasien terlihat bersih
DS Pasien mengatakan
lingkungannya
bersih
16.05 – 16.35 Membantu pasien DO Pasien terlihat bersih
mandi di atas kursi
roda
DS Pasien mengatakan
badanya wangi
16.45 – 16.55 Membantu pasien DO Pasien nyaman saat
memakai boreh diisi boreh
DS Pasien mengatakan
badannya hangat
17.05 – 17.35 Mengobrol dengan DO Pasien terlihat ceria
keluarga pasien dan
pasien
DS Pasien dan keluarga
pasien mengatakan
tentang keluarga di
bangli
17.40 – 18.00 Persiapan pulang

Selasa, 24 oktober 07.30 – 08.00 Mengajak pasien DO Pasien terlihat


2023 keluar kamar dan senang
berjemur di pagi hari
DS Pasien mengatakan
badanya terasa
hangat dan senang
ketika berjemur
08.05 – 08.10 Membantu pasien DO Rambut pasien
menyisir rambut terlihat sudah rapi
DS Pasien mengatakan
rambutnya sudah
rapi
08.10 – 08.15 Membantu pasien DO Pasien terlihat sudah
mengganti pakaian tidak gerah lagi
DS Pasien mengatakan
nyaman memakai
baju yang lengannya
lebar
08.20 - 08.25 Membantu pasien DO Pasien terlihat
menggunakan tetes nyaman
mata menggunakan tetes
mata
DS Pasien mengatakan
lebih bagus
penglihatannya
setelah diisi tetes
mata
08.30 – 09.50 Rekreasi DO Pasien terlihat
mendengarkan radio senang
dan menemani pasien mendengarkan radio
istirahat karena berisi balang
tamak
DS Pasien mengatakan
ingin istirahat
09.55 – 10.00 Membantu pasien DO Warna kencing
BAK di atas tempat pasien yaitu kuning
tidur terang
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 3x
10.05 – 10.25 Melakukan ROM DO Pasien terlihat tidak
kaku
DS Pasien mengatakan
sudah lentur dan
terbiasa
10.30 – 10.45 Mobilisasi miring DO Pasien terlihat
kanan, kiri dan terbiasa miring dan
berbaring berbaring
DS Pasien mengatakan
nyaman miring
kanan

10.55 – 11.10 Membantu DO Makanan pasien


menyiapkan makan terlihat habis seporsi
dan minum pasien
DS Pasien mengatakan
sudah kenyang
10.15 – 10.35 Mengajak pasien DO Pasien terlihat ceria
mengobrol ketika diajak
berbicara
DS Pasien mengatakan
tidak merasa
kesepian lagi

11.40 – 12.25 Pasien tidur siang DO Pasien terlihat


mengantuk
DS Pasien mengatakan
ingin tidur
12.25 – 12.30 Membantu pasien DO Warna kencing
BAK diatas tempat pasien yaitu kuning
tidur terang
DS Pasien mengatakan
udah kencing 4x
12.40 – 13.00 Persiapan pulang dan
pergantian sift
13.00 – 13.10 Membantu DO Pasien terlihat
menyiapkan makan menghabisi
dan minum pasien makannya
DS Pasien mengatakan
sudah kenyang
13.15 – 14.00 Menemani pasien DO Pasien terlihat
istirahat kelelahan
DS Pasien mengatakan
ingin beristirahat
14.00 – 14.30 Rekreasi DO Pasien terlihat
mendengarkan radio senang
mendengarkan radio
DS Pasien mengatakan
menyukai
mendengar radio
Karna sudah
rutinitas setiap hari
14.30 – 15.00 Mengajak pasien DO Pasien terlihat sedih
mengobrol
DS Pasien bercerita
tentang anaknya
15.00 – 15.05 Membantu pasien DO Air kencing pasien
BAK diatas tempat terlihat kuning
tidur terang
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 5x
15.10 – 15.25 Mencuci baju pasien DO Baju pasien terlihat
lebih bersih dan
wangi
DS Pasien mengatakan
pakaiannya bersih
dan wangi
15.30 – 16.00 Memandikan pasien DO Badan pasien
diatas kursi roda terlihat lebih bersih
dan tercium bau
wangi
DS Pasien mengatakan
segar dan wangi
16.00 – 16.05 Membantu pasien DO Baju pasien terlihat
memakai baju bersih dan rapi
DS Pasien mengatakan
bajunya rapi setelah
di ganti
16.05 – 16.10 Membantu pasien DO Pasien terlihat rapi
menyisir rambut setelah rambutnya
disisir
DS Pasien mengatakan
rambutnya sudah
rapi
16.00 – 17.00 Menemani pasien DO Pasien terlihat lelah
istirahat
DS Pasien mengatakan
ingin beristirahat
17.10 – 17.25 Menemani pasien DO Pasien terlihat lahap
makan makan dan
menghabisi seporsi
DS Pasien mengatakan
sudah kenyang
17.30 – 17.35 Membantu pasien DO Gigi pasien terlihat
sikat gigi lebih bersih dan bau
mulutnya sudah
segar
DS Pasien mengatakan
giginya lebih bersih
dan nafas nya segar
17.35 – 18.00 Persiapan pulang

Rabu, 25 oktober 07.30 – 08.00 Mengajak pasien DO Pasien terlihat rileks


2023 keluar kamar dan
berjemur di pagi hari
DS Pasien mengatakan
tubuhnya hangat
08.00 – 08.20 Melakukan terapi DO Pasien terlihat
mendengarkan musik tenang
DS Pasien mengatakan
tenang saat
mendengarkan
musik
08.40 – 09.05 Latihan ROM DO Pasien terlihat sudah
bisa latihan ROM
DS Pasien mengatakan
sudah bisa
menggerakkan sendi
sendinya
09.10 – 09.35 Mobilisasi miring DO Pasien terlihat lebih
kiri, miring kanan, nyaman miring
dan berbaring kanan
DS Pasien mengatakan
lebih nyaman miring
kanan
09.35 – 11.30 Menemani pasien DO Pasien terlihat
istirahat kelelahan
DS Pasien mengatakan
ingin beristirahat
11.35 – 11.40 Menolong pasien DO Air kencing pasien
BAK di atas tempat berwarna kuning
tidur terang
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 3x
11.45 – 11.50 Membantu DO Makanan pasien
menyiapkan makan terlihat habis
dan minum pasien
DS Pasien mengatakan
merasa kenyang
12.10 – 12.30 Melakukan kompres DO Pasien terlihat tidak
hangat merintis kesakitan
lagi
DS Pasien mengatakan
hangat
12.30 – 13.00 Persiapan pulang dan
pergantian sift
13.05 – 13.10 Membantu pasien DO Air kencing pasien
BAK di atas tempat berwarna kuning
tidur terang
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 4x
13.15 – 14.45 Rekreasi DO Pasien terlihat rileks
mendengarkan radio
DS Pasien mengatakan
senang
mendengarkan radio
14.50 15.00 Membantu pasien DO Pasien terlihat
mengisi boreh di atas nyaman diisi boreh
tempat tidur
DS Pasien mengatakan
badanya hangat
15.05 – 15.35 Menemani pasien DO Pasien terlihat
istirahat mengantuk
DS Pasien mengatakan
ingin istirahat
15.40 – 16.00 Melakukan ROM DO Pasien terlihat lentur
melakukan ROM
DS Pasien mengatakan
tidak ada hambatan
saat melakukan
ROM
16.10 – 16.30 Membantu pasien DO Pasien terlihat sudah
mandi di atas kursi bersih
roda
DS Pasien mengatakan
badanya segar dan
wangi
16.35 – 16.40 Bed making DO Bed pasien terlihat
rapi
DS pasien mengatakan
bedanya bersih
16.41 – 16.55 Membantu DO Pasien terlihat rapi
memakaikan baju dan
menyisir rambut
pasien
DS Pasien mengatakan
rambut dan bajunya
sudah rapi
17.00 – 17.20 Terapi mendengarkan DO Pasien terlihat riang
musik saat mendengarkan
musik
DS Pasien mengatakan
riang dan gembira
17.20 – 17.30 Cek TTV pasien D0 TD : 120/80 mmHg
N : 81x/menit
R : 28x/menit
S : 36,1̊c
17.35 – 18.00 Persiapan pulang

Kamis, 26 7.30 – 7.40 Membantu DO Pasien terlihat lapar


Oktober 2023 menyiapkan makan dan habis seporsi
dan minum pasien
DS Pasien mengatakan
sudah kenyang
07.45 – 07.50 Membantu pasien DO Warna urine pasien
BAK di atas tempat kuning terang
tidur
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 3x
07.55 – 08.25 Mengajak pasien DO Pasien terlihat rileks
keluar kamar dan
berjemur di pagi hari
DS Pasien mengatakan
badannya hangat
08.30 – 08.35 Merapikan kondisi DO Rambut pasien
pasien (menyisir terlihat sudah rapi
rambut pasien)
DS Pasien mengatakan
rambutnya sudah
lebih rapi
08.40 – 08.50 Membantu DO Makanan pasien
menyiapkan makan terlihat habis
dan minum pasien setengah porsi
DS Pasien mengatakan
sudah kenyang
08.55 – 09.00 Membantu pasien DO Membantu pasien
BAK diatas tempat BAK diatas tempat
tidur tidur
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 4x
09.15 – 09.30 Melakukan buli-buli DO Pasien terlihat
panas nyaman dan skala
nyeri 1
DS Pasien mengatakan
nyeri nya berkurang
09.30 – 10.30 Rekreasi DO Pasien terlihat rileks
mendengarkan radio saat mendengarkan
radio
DS Pasien mengatakan
senang karena di
radio ada lagu
kesukaannya
10.30 – 10.50 Melakukan ROM DO Pasien terlihat tidak
kaku lagi dalam
melakukan ROM
DS Pasien mengatakan
tidak ada sakit lagi
10.55 – 11.30 Mobilisasi miring DO Pasien terlihat rileks
kanan, kiri, dan
berbaring
DS Pasien mengatakan
lebih nyaman miring
kanan
11.35 – 11.45 Terapi nafas dalam DO Pasien terlihat
mengikuti perintah
yang disuruh
DS Pasien mengatakan
tidak ada kendala
dalam melakukan
nafas dalam
11.47 – 12.05 Mengobrol dengan DO Pasien terlihat rileks
pasien dan keluarga dan santai ketika
pasien diajak mengobrol
DS Pasien mengatakan
senang ketika ada
yang diajak
mengobrol
12.10 – 12.20 Membantu DO Makanan pasien
menyiapkan makan habis setengah porsi
dan minum pasien
DS Pasien mengatakan
sudah kenyang
12.25 – 12.45 Pasien istirahat DO Pasien terlihat lelah

DS Pasien mengatakan
ingin beristirahat
12.45 – 13.00 Persiapan pulang dan
pergantian sift
13.00 – 13.08 Membantu pasien DO Air kencing pasien
Bak di atas tempat terlihat berwarna
tidur kuning terang
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 5x
13.08 – 13.32 Melakukan ROM DO Pasien terlihat lentur
tidak kaku lagi
DS Pasien mengatakan
sendinya sudah tidak
kaku lagi
14.00 – 15.20 Menemani pasien DO Pasien terlihat lelah
istirahat
DS Pasien mengatakan
ingin beristirahat
15.25 – 16.25 Mengajak pasien DO Pasien terlihat rileks
keluar dan terapi dan suka diajak
musik terapi musik
DS Pasien mengatakan
senang dan tenang
16.25 – 17.20 Membantu DO Tubuh pasien
memandikan pasien terlihat lebih bersih
dan mencuci rambut dan rambut pasien
pasien tercium wangi
DS Pasien mengatakan
tubuhnya bersih dan
rambutnya sudah
wangi
17.20 – 17.30 Membersihkan DO Ruang tamu pasien
lingkungan pasien terlihat lebih bersih
DS Pasien mengatakan
ruang tamunya
sudah bersih
17.30 – 18.00 Persiapan pulang

Jumat, 27 oktober 07.30-08.20 Mengajak pasien DO Pasien terlihat


2023 keluar kamar mencari tenang dan
sinar matahari dan menikmati musik
terapi musik
DS Pasien mengatakan
badannya hangat
dan pasien
menyukai musik
08.30-08.55 Latihan ROM DO Pasien terlihat tidak
kaku lagi pada
sendinya
DS Pasien mengatakan
sudah tidak kaku
pada sendinya
09.00-09.20 Mobilisasi miring DO Pasien terlihat
kanan, kiri, dan nyaman miring
berbaring kanan
DS Pasien mengatakan
lebih nyaman miring
kanan
09.25-10.35 Menemani pasien DO Pasien terlihat
istirahat kelelahan
DS Pasien mengatakan
ingin beristirahat
10.40-10.50 Membantu pasien DO Pasien terlihat
memakai boreh nyaman memakai
boreh
DS Pasien mengatakan
badannya hangat
setelah memakai
boreh
11.00-11.20 Membantu pasien DO Pasien kelihatan
menyiapkan makanan lahap makan
dan minuman
DS Pasien mengatakan
sudah kenyang
11.25-11.30 Membantu pasien DO Air kencing pasien
BAK diatas tempat terlihat berwarna
tidur kuning tarang dan
transparan
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 4 kali
11.30-12.30 Mengajak pasien DO Pasien terlihat
mengobrol senang diajak
berbicara
DS Pasien bercerita
tentang
kehidupannya dulu
12.35-12.40 Membantu pasien DO Air kencing pasien
BAK diatas tempat terlihat berwarna
tidur kuning terang
transparan
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 5 kali
12.40-13.00 Persiapan pulang

13.05-13.15 Membantu DO Makan pasien


menyiapkan makanan terlihat habis seporsi
dan minuman pasien
DS Pasien mengatakan
sudah kenyang
13.20-13.25 Membantu pasien DO Air kencing pasien
BAK diatas tempat terlihat berwarna
tidur kuning terang dan
transparan
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 6 kali
13.24-13.40 Melakukan buli - buli DO Pasien terlihat
panas nyaman dan sekala
nyeri 0
DS Pasien mengatakan
sudah tidak merasa
nyeri
13.45-14.00 Melakukan DO Pasien terlihat rileks
mobilisasi miring
kanan, kiri dan
berbaring
DS Pasien mengatakan
nyaman miring
kanan
14.00-14.20 Latihan ROM DO Pasien terlihat rileks
DS Pasien mengatakan
senang gerakkan
ROM yang fleksi
dan ekstensi
14.23-15.30 Pasien istirahat DO Pasien terlihat lelah

DS Pasien mengatakan
ingin tidur
15.35-15.40 Membantu pasien DO Air kencing pasien
BAK diatas tempat berwarna kuning
tidur terang dan
transparan
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 7 kali
15.45-15.50 Membantu merapikan DO Pasien terlihat rapi
kondisi pasien
(menyisir)
DS Pasien mengatakan
rambutnya sudah
rapi
16.00-16.10 Membersihkan DO Tempat tidur pasien
tempat tidur pasien terlihat rapi
DS Pasien mengatakan
tempat tidurnya rapi
16.10-16.20 Membersihkan DO Lingkungan pasien
lingkungan pasien terlihat bersih
DS Pasien mengatakan
lingkungannya
terlihat bersih
16.30-17.15 Membantu keramas, DO Rambut dan badan
mencuci baju dan pasien tercium au
mandi diatas kursi wangi
roda
DS Pasien mengatakan
badanya sudah
bersih dan
rambutnya tidak
kusut dan gatal lagi
17.20-17.30 Membantu pasien DO Pasien terlihat sudah
memakai pakaian dan rapi
menyisir rambut
DS Pasien mengatakan
bersih dan rapi
setelah mandi
17.30-18.00 Persiapan pulang

Sabtu, 28 oktober 07.30-07.45 Membersihkan DO Lingkungan pasien


2023 lingkungan pasien terlihat bersih
DS Pasien mengatakan
lingkungannya
bersih
07.50-08.20 Mengajak pasien DO Pasien terlihat rileks
keluar kamar dan dan nyaman
berjemur
DS Pasien mengatakan
badannya hangat
08.25-08.30 Pasien istirahat DO -
dengan duduk diatas
tempat tidur
DS -

08.30-09.35 Melakukan ROM DO Gerakkan ROM


pasien sudah
meningkat
DS Pasien mengatakan
sudah lentur dan
bisa melakukan
ROM sendiri
09.35-9.45 Membantu pasien DO Pasien terlihat
mengisi minyak nyaman
DS Pasien mengatakan
badannya hangat
09.45-10.55 Rekreasi DO Pasien terlihat santai
mendengarkan radio mendengarkan radio
DS Pasien mengatakan
senang
mendengarkan radio
11.00-11.50 Pasien istirahat DO Pasien terlihat
mengantuk
DS Pasien mengatakan
ingin tidur
11.55-12.05 Membantu DO Makanan pasien
menyiapkan makanan terlihat habis 1 porsi
dan minuman
DS Pasien mengatakan
sudah merasa
kenyang
12.10-12.30 Mobilisasi miring DO Pasien terlihat rileks
kanan, kiri dan
berbaring
DS Pasien mengatakan
nyaman miring
kanan
12.30-12.45 Membantu DO Kuku pasien terlihat
memotong kuku sudah bersih
pasien
DS Pasien mengatakan
kukunya sudah
bersih
12.45-12.00 Persiapan pulang

13.05-13.25 Melakukan ROM DO Gerakkan pasien


terlihat sudah
meningkat
DS Pasien mengatakan
sudah lentur dan
sudah bisa
melakukan ROM
sendiri tanpa
bantuan
13.25-13.35 Melakukan latihan DO Pasien terlihat
nafas dalam mengikuti perintah
yang disuruh
DS Pasien mengatakan
tidak ada kendala
dalam terapi ini
13.35-14.00 Melakukan terapi DO Pasien terlihat rileks
mendengarkan musik
DS Pasien mengatakan
merasa senang dan
nyaman
14.00-15.30 Menemani pasien DO Pasien terlihat lelah
istirahat
DS Pasien mengatakan
ingin beristirahat
15.35-15.40 Membantu pasien DO Air kencing pasien
BAK terlihat berwarna
kuning terang dan
transparan
DS Pasien mengatakan
sudah kencing 4 kali
15.45-16.00 Memberikan DO Pasien terlihat lahap
makanan serat (buah- makan buah
buahan)
DS Pasien mengatakan
menyukai mangga
16.05-16.20 Memberikan kompres DO Pasien terlihat
hangat nyaman
DS Pasien mengatakan
merasa hangat saat
di kompres
16.25-17.00 Memandikan pasien DO Pasien terlihat lebih
diatas kursi roda bersih dan wangi
DS Pasien mengatakan
lebih bersih dan
wangi
17.05-17.10 Membersihkan DO Tempat tidur pasien
tempat tidur pasien terlihat bersih
DS Pasien mengatakan
tempat tidurnya
lebih bersih dan rapi
17.12-17.22 Melakukan DO TD : 130/80
pemeriksaan TTV N : 88x/menit
S : 26,5℃
RR : 28 x/menit
Nyeri : tidak ada
DS -

17.22-17.27 Membersihkan DO Lingkungan pasien


lingkungan pasien terlihat bersih
DS Pasien mengatakan
lingkungannya
bersih
17.28-17.38 Membantu DO Makanan pasien
menyiapkan manakan terlihat habis
dan minuman setengah porsi
DS Pasien mengatakan
sudah merasa
kenyang
17.38-17.45 Membantu DO Gigi pasien terlihat
menggosok gigi lebih bersih
pasien
DS Pasien mengatakan
napasnya segar dan
giginya terlihat lebih
bersih
17.45-18.00 Persiapan pulang

B. EVALUASI
No Hari/Tanggal Masalah Keperawatan Evaluasi Formatif
1 Sabtu , 14 oktober Defisit perawatan diri S A. Pasien mengatakan
2023 1. Membersihkan lingkungannya bersih
lingkungan pasien B. Pasien mengatakan
2. Membersihkan alat tempat tidurnya rapi
tenun pasien dan bersih
3. Membantu pasien BAK C. Pasien mengatakan
diatas tempat tidur sudah kencing 5 kali
4. Membantu pasien D. Pasien mengatakan
menyiapkan makanan sudah kenyang
dan minuman E. Pasien mengatakan
5. Membantu pasien sudah nyaman
mengganti pakaian F. Pasien mengatakan
6. Membantu telinganya sudah tidak
membersihkan telinga gatal lagi dan juga
pasien bersih
7. Membantu pasien oral G. Pasien mengatakan
hygiene mulutnya lebih segar
8. Membantu pasien H. Pasien mengatakan
mandi dan keramas terasa lebih segar, rapi
diatas kursi roda dan wangi setelah
mandi dan keramas
O A. Lingkungan pasien
terlihat bersih dan rapi
B. tempat tidur pasien
terlihat rapi dan bersih
C. air kencing pasien
terlihat berwarna kuning
terang dan kuning
transparan
D. makan pasien terlihat
habis setengah porsi
E. pasien terlihat rapi
F. Telinga pasien terlihat
lebi bersih
G. gigi pasien terlihat lebih
bersih
H. pasien terlihat lebih
bersih, dan rambut pasien
terlihat lebih bersih, rapi
dan wangi
A Defisit perawatan diri teratasi
sebagian
P Lanjutkan intervensi

Gangguan mobilisasi fisik S A. Pasien mengatakan


1. Mengajak pasien keluar tubuhnya lebih hangat dan
kamar dan berjemur tenang
B. Pasien mengatakan kaku
2. Melakukan latihan ROM melakukan ROM
O A. Pasien terlihat senang
B. Tubuh pasien terlihat kaku
dalam melakukan ROM
A Masalh keperawatan teratasi
sebagian
P Lanjutkan intervensi
Nyeri kronis S A. pasien mengatakan
1. Cek TTV kesusahan melakukan nafas
2. Melakukan terapi nafas dalam
dalam
O A. TD : 110/50
N : 78x/menit
S : 36,2̊ C
Nyeri : tidak ada
B. Pasien terlihat kesusahan
terapi nafas dalam
A Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P Lanjutkan intervensi
Gangguan interaksi sosial S A. Pasien mengatakan
1. Terapi mendengarkan merasa tenang
musik B. Mengatakan suka
2. Rekreasi mendengarkan mendengarkan radio
radio C. Pasien mengatakan sudah
3. Mengajak pasien tidak kesepian karena sudah
mengobrol ada yang menemaninya
O A. Pasien terlihat lebih rileks
B. Pasien terlihat tenang saat
mendengarkan radio
C. Pasien terlihat senang
A Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P Lanjutkan intervensi
2 Senin, 16 oktober 2023 Defisit perawatan diri S A. Pasien mengatakan
1. Melakukan tindakan kukunya terlihat bersih dan
potong kuku rapi
2. Membantu menyiapkan B. Pasien mengatakan sudah
makanan dan minuman merasa kenyang
pasien C. Pasien mengatakan sudah
3. Membantu pasien BAK kencing 4 kali
diatas tempat tidur D. Pasien mengatakan
4. Membantu merapikan rambutnya sudah rapi dan
kondisi pasien ( menyisir wajahnya terasa segar
rambut pasien dan E. Pasien mengatakan tempat
membersihkan wajah tidurnya sudah rapi
pasien) F. Pasien mengatakan
5. Membantu lingkungannya sudah bersih
membersihkan tempat tidur G. Pasien mengatakan
pasien badanya sudah bersih dan
6. Membersihkan segar selesai mandi
lingkungan pasien H. Pasien mengatakan
7. Membantu memandikan giginya lebih bersih dan bau
pasien diatas kursi roda mulutnya segar
8. Membantu pasien oral
hygiene
O A. Kuku pasien terlihat
bersih
B. Pasien terlihat
menghabiskan makanannya
setengah porsi
C. Air kencing pasien terlihat
berwarna kuning terang dan
transparan
D. Rambut pasien sudah rapi
dan wajah pasien terlihat
lebih bersih
E. Tempat tidur pasien
terlihat bersih dan rapi
F. Lingkungan pasien terlihat
sudah bersih
G. Pasien tercium bau wangi
dan terlihat sudah bersih
H. Mulut pasien sudah
tercium bau wangi
A Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P Lanjutkan intervensi
Gangguan mobilisasi fisik S A. Pasien mengatakan
1. Mengajak pasien keluar badannya terasa hangat
kamar dan berjemur B. Pasien mengatakan
2. Mobilisasi miring kanan, kesulitan miring kanan, kiri
kiri dan berbaring dan berbaring
3. Melakukan latihan ROM C. Pasien mengatakan masih
kaku melakukan ROM
O A. Pasien terlihat sangat
senang keluar kamar
B. Tubuh pasien masih
terlihat kaku
C. Pasien masih terlihat kaku
A Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P Lanjutkan intervensi

Nyeri kronis S Pasien mengatakan merasa


1. Cek TTV hangat dan masih nyeri
2. Kompres hangat
O A. TD : 120/90 mmHg
S : 36,2̊ C
N : 80x/menit
R : 28x/menit
Nyeri : Tidak ada
B. Pasien terlihat nyaman
A Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P Lanjutkan intervensi
Gangguan interaksi sosial S A. Pasien mengatakan suka
1. Rekreasi mendengarkan mendengarkan radio
radio B. Pasien mengatakan sudah
2. Melakukan komunikasi tidak kesepian karena sudah
dengan keluarga pasien ada diajak mengobrol
O A. Pasien terlihat tenang
B. Pasien dan keluarga
pasien terlihat senang diajak
berbicara
A Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P Lanjutkan intervensi
3 Selasa, 17 oktober 2023 Defisit keperawatan diri S A. Pasien mengatakan
1. Membantu pasien badanya sudah wangi
mandi diatas kursi roda B. Pasien mengatakan bed
2. Membersihkan tempat nya bersih dan nyaman untuk
tidur pasien di tiduri
3. Membantu pasien C. Pasien mengatakan sudah
menyiapkan makanan kenyang
dan minuman D. Pasien mengatakan
4. Membantu pasien sikat mulutnya wangi
gigi E. Pasien mengatakan ruang
5. Membersihkan tamu bersih dan rapi
lingkungan pasien F. Pasien mengatakan sudah
6. Membantu pasien BAK kencing 5 kali
diatas tempat tidur
O A. Badan pasien sudah bersih
B. Bad pasien terlihat rapi
C. Pasien terlihat lahap
D. Gigi pasien terlihat bersih
E. Lingkungan pasien terlihat
bersih
F. Air kencing pasien
berwana kuning terang
A Maslah keperawatan teratasi
sebagian
P Lanjutkan intervensi
Gangguan mobilisasi fisik S A. Pasien mengatakan
badannya hangat saat selesai
berjemur
B. Pasien mengatakan sudah
ada perkembangan pada
tubuh pasien
C. Pasien mengatakan masih
sulit untuk miring
1. Mengajak pasien keluar O A. Pasien terlihat gembira
kamar dan berjemur dan lingkungannya bersih
2. mobilisasi miring B. Tubuh pasien masih kaku
kanan, kiri dan untuk miring kiri, dan miring
berbaring kanan
3. Latihan ROM C. Gerakan tubuh pasien
sudah mulai lentur
A Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P Lanjutkan intervensi
Nyeri kronis S Pasien mengatakan
Terapi nafas dalam kesusahan dalam melakukan
relaksasi nafas dalam
O Pasien terlihat kesusahan
dalam relaksasi nafas dalam
A Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P Lanjutkan intervensi
1. Memberikan buli- buli
panas
2. Kompres hangat
Gangguan interaksi sosial S A. Pasien mengatakan
senang ada yang
mendampinginya
B. Pasien mengatakan
menyukai angklung
tetangisan
1. Mengajak pasien O A. Pasien terlihat ceria
mengobrol B. Pasien terlihat rileks
2. Melakukan terapi musik
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
4 Rabu, 18 oktober 2023 Defisit perawatan diri S A. Pasien mengatakan
1. Membantu pasien tubuhnya sudah bersih
mandi diatas tempat B. Pasien mengatakan
tidur giginya bersih dan nafasnya
2. Membantu pasien oral segar
hygiene C. Pasien mengatakan tempat
3. Membersihkan tempat tidurnya sudah bersih dan
tidur pasien nyaman ditiduri
4. Membersihkan tempat D. Pasien mengatakan sudah
tidur pasien merasa kenyang
5. Membantu pasien F. Pasien mengatakan sudah
menyiapkan makanan BAK 5 kali
dan minuman
6. Membantu pasien BAK
diatas tempat tidur
O A. Pasien terlihat bersih dan
wangi
B. Mulut Pasien sudah
tercium wangi dan gigi
pasien terlihat sudah bersih
C. Tempat tidur pasien sudah
terlihat bersih dan rapi
D. Makan Pasien terlihat
lahap
F. air kencing pasien terlihat
berwarna kuning dan kuning
transparan
A Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P Lanjutkan intervensi
Gangguan mobilisasi fisik S A. Pasien mengatakan
1. Mengajak pasien keluar merasa senang dan tubuhnya
kamar dan berjemur terasa hangat
2. Latihan ROM B. Pasien mengatakan
3. Mobilisasi miring tubuhnya sudah tidak kaku
kanan, kiri dan lagi dalam bergerak
berbaring C. Pasien mengatakan sudah
mulai bisa secara bertahan
lahan dalam melakukan
miring kanan, kiri dan
berbaring
D. Pasien mengatakan sudah
kencing 5 kali
O A. Pasien terlihat merasa
tenang dan nyaman
B. Pasien terlihat lebih lentur
bergerak
C. Pasien terlihat sudah
mulai terbiasa melakukan
miring kanan, kiri, dan
berbaring
D. Air kencing pasien terlihat
berwarna kuning terang dan
transparan
A Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P Lanjutkan intervensi
Nyeri kronis S -
O -
A -

P -
Gangguan interaksi sosial S A. Pasien mengatakan suka
1. Rekreasi mendengarkan mendengarkan radio karena
radio bikin suasana nyaman dan
2. Relaksasi rame
mendengarkan musik B. Pasien mengatakan
3. Komunikasi dengan merasa senang setelah
keluarga pasien mendengarkan musik
C. Keluarga pasien
mengatakan suka ada siswa
smk yang merawat istrinya
O A. Pasien terlihat suka
mendengarkan radio
B. Pasien terlihat rileks
ketika mendengar musik
C. Keluarga pasien terlihat
senang karena sudah ada
diajak mengobrol
A Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P Lanjutkan intervensi
5. Kamis, 19 oktober 2023 Defisit perawatan diri S A. Pasien mengatakan segar,
1. Membantu pasien mandi nyaman, rapi dan bersih
diatas kursi roda B. Pasien mengatakan sudah
2. Membantu pasien ganti nyaman saat diganti
baju pakaiannya dan rambutnya
3. Membantu menyiapkan sudah rapi
makan dan minum C. Pasien mengatakan sudah
4. Membantu memberikan kenyang
makanan tinggi serat dan D. Pasien mengatakan
minum air putih rutin menyukai nya
5. Membantu membersihka E. Pasien mengatakan
tlinga pasien telinganya sudah bersih
6. Membantu oral hygiene F. Pasien mengatakan
7. Membersihkan tempat giginya bersih dan bau
tidur pasien mulutnya segar
8. Membantu pasien BAK G. Pasien mengatakan tempat
diatas tempat tidur tidurnya lebih bersih dan rapi
H. Pasien mengatakan sudah
kencing 4 kali
O A. Pasien terlihat bersih,
wangi dan tidak kotor lagi
B. Pasien terlihat sudah rapi
diganti pakaiannya dan
rambutnya rapi
C. Pasien terlihat lahap saat
makan dan minum dan habis
1 porsi
D. Pasien terlihat lahap
makan buah
E. Telinga pasien terlihat
lebih bersih
F. Gigi pasien terlihat bersih
G. Lingkungan pasien
terlihat bersih
H. Air kencing pasien terlihat
berwarna kuning terang dan
transparan
A Masalah keperawatan teratasi
P Lanjutkan intervensi
Gangguan mobilisasi S A. Pasien mengatakan
1. Mengajak pasien keluar bahagia saat diajak keluar
kamar dan berjemur kamar dan bisa menghirup
2. Latihan ROM udara segar
B. Pasien mengatakan
tubuhnya sudah terbiasa
latihan ROM

O A. Pasien terlihat senang


diajak keluar kamar dan
berjemur
B. Pasien terlihat sudah bisa
melakukan ROM sendiri
dengan sedikit arahan

A Masalah keperawatan teratasi


P Lanjutkan intervensi
Nyeri kronis S Pasien mengatakan tidak ada
kendala dalam latihan ini
1. Terapi nafas dalam O Pasien terlihat sudah ada
perkembangan dalam terapi
ini
A Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P Lanjutkan intervensi
1. Memberikan buli- buli
panas
2. Kompres hangat
Gangguan interaksi sosial S A. Pasien menceritakan
1. Mengobrol dengan anaknya yang sudah
pasien meninggal
2. Relaksasi mendengarkan B. Pasien mengatakan
radio nyaman dan tenang
3. Terapi mendengarkan C. Pasien mengatakan
musik merasa tenang dan nyaman
O A. Pasien terlihat sedih
ketika mengobrol
B. Pasien terlihat suka
mendengarkan musik di
radio
C. Pasien terlihat senang
A Masalah keperawatan teratasi
P Lanjutkan intervensi
6. Jumat, 20 oktober 2023 Defisit perawatan diri S A. Pasien mengatakan sudah
1. Membantu pasien merasa kenyang
menyiapkan makanan dan B. Pasien mengatakan segar
minuman ketika mandi dan rambutnya
2. Membantu pasien mandi tidak kusut lagi
diatas kursi roda C. Pasien mengatakan
3. Membersihkan lingkungannya bersih
lingkungan pasien D. Pasien mengatakan tempat
4. Membersihkan tempat tidurnya bersih
tidur pasien E. pasien mengatakan sudah
5. Membantu pasien BAK kencing 6 kali
diatas tempat tidur
O A. Makanan pasien terlihat
habis
B. Pasien terlihat sudah
bersih dan rambutnya wangi
C. Lingkungannya pasien
terlihat bersih
D. Tempat tidur pasien
terlihat bersih
E. Air kencing pasien terlihat
berwarna kuning terang dan
transparan

A Masalah keperawatan teratasi


P Lanjutkan intervensi
Gangguan mobilisasi fisik S A. Pasien mengatakan
1. Mengajak pasien keluar tubuhnya terasa hangat dan
kamar dan berjemur pasien mengatakan merasa
2. Latihan ROM lebih tenang
B. Pasien mengatakan sudah
bisa melakukan latihan ROM
C. Pasien mengatakan senang
bisa menceritakan
keluarganya pada kami
O A. Pasien terlihat sangat
senang dan pasien terlihat
lebih rileks
B. Pasien terlihat sudah bisa
melakukan latihan ROM ini
dan sendinya sudah lentur

A Masalah keperawatan teratasi


P Lanjutkan intervensi
Nyeri kronis S Pasien mengatakan sudah
mulai bisa latihan nafas
dalam
1. Terapi nafas dalam O Pasien terlihat sudah mulai
bisa latihan nafas dalam
A Masalah keperawatan teratasi
sebagian
P Lanjutkan intervensi
1. Memberikan buli- buli
panas
2. Kompres hangat
Gangguan interaksi sosial S A. Pasien mengatakan
1. Mengajak pasien senang diajak berbincang
mengobrol dan tidak kesepian lagi
2. Rekreasi B. Pasien mengatakan
mendengarkan suka mendengarkan radio
radio ini Karna sudah menjadi
3. Terapi musik kegiatan setiap harinya
4. Mengobrol dengan C. Pasien mengatakan
pasien dan keluarga merasa tenang dan
pasien nyaman
D. pasien mengatakan
senang bisa menceritakan
keluarganya kepada kami
O A. Pasien terlihat senang
diajak berbincang
B. Pasien terlihat suka
mendengarkan radio
C. pasien terlihat tenang
dan rileks
D. Pasien terlihat senang
menceritakan saudaranya
A Masalah keperawatan
teratasi
P Lanjutkan intervensi
7. Sabtu, 21 oktober 2023 Defisit perawatan diri S A. Pasien mengatakan
1. Membersihkan rumahnya sudah bersih
lingkungan pasien B. Pasien mengatakan
2. Membantu menyiapkan sudah kenyang
makanan dan minuman C. Pasien terlihat lebih
3. Membantu pasien bersih dan tercium bau
mandi diatas kursi roda wangi
4. Membantu pasien BAK
diatas tempat tidur
O A. Lingkungan rumah
pasien terlihat sudah
bersih
B. Pasien terlihat lahap
makan dan habis 1 porsi
C. Pasien terlihat lebih
bersih dan tercium bau
wangi
A Masalah keperawatan
teratasi
P Pertahankan intervensi
Gangguan mobilisasi S A. Pasien mengatakan
1. Mengajak pasien keluar tubuhnya terasa hangat
kamar dan berjemur B. Pasien mengatakan
2. Latihan ROM tubuhnya sudah terbiasa
3. Mobilisasi miring kanan, melakukan ROM
kiri dan berbaring C. Pasien mengatakan
nyaman berbaring
1.O A. Pasien terlihat aktif saat
berjemur
B. Pasien sudah terbiasa
dengan gerakan ini dan sudah
lentur
C. Pasien terlihat nyaman
dalam melakukan mobilisasi
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
Nyeri kronis S A. Pasien mengatakan pasien
1. TTV mengatakan tidak ada
2. latihan nafas dalam kendala dalam melakukan
3. melakukan buli-buli latihan nafas dalam
panas B. Pasien mengatakan masih
merasa nyeri
O A. TD: 110/60 mmHg
N: 28x / menit
S : 36,2 c
RR: 0 x / menit
B. Pasien terlihat sudah ada
perkembangan terapi ini
C. Pasien terlihat nyaman
dan sekala nyeri 3
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
Gangguan interaksi sosial S A. Pasien mengatakan
1. Relaksasi mendengarkan senang mendengarkan
radio radio karena siarannya
2. Terapi mendengarkan lagu bali
musik B. Pasien mengatakan
3. Mengajak pasien suka diajak menonton tari
mengobrol bali
C. Pasien mengatakan
sedih bercerita tentang
suaminya
O A. Pasien terlihat rileks
mendengarkan radio
B. Pasien terlihat senang
C. Pasien terlihat sedih
A Masalah keperawatan
teratasi
P Pertahankan intervensi
8. Senin, 23 oktober 2023 Defisit perawatan diri S A. Pasien mengatakan
1. Membantu pasien rambutnya rapi
merapikan kondisi B. Pasien mengatakan sudah
(menyisir rambut) merasa kenyang
2. Membantu menyiapkan C. Pasien mengatakan
makanan dan minuman lingkungannya bersih
3. Membersihkan D. Pasien mengatakan
lingkungan pasien badannya wangi
4. Membantu pasien mandi E. Pasien mengatakan sudah
diatas kursi roda kencing 4 kali
5. Membantu pasien BAK
diatas tempat tidur
O A. Rambut pasien terlihat
lebih rapi
B. Makan pasien terlihat
habis setengah porsi
C. Lingkungan pasien terlihat
bersih
D. Pasien terlihat bersih dan
wangi
E. Air kencing pasien terlihat
berwarna terang dan kuning
transparan
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
Gangguan mobilisasi fisik S A. Pasien mengatakan
1. Mengajak pasien keluar tubuhnya hangat
kamar dan berjemur B. Pasien mengatakan sudah
2. Latihan ROM lentur dan sudah terbiasa
3. Mobilisasi miring kanan, melakukan gerakan ini di
kiri dan berbaring sela waktu istirahat
C. Pasien mengatakan
nyaman miring kanan dan
berbaring
O A. Pasien terlihat senang
diajak berjemur
B. Pasien terlihat lentur
C. Pasien terlihat rileks
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
Nyeri kronis S A. Pasien mengatakan tidak
1. Terapi nafas dalam ada kendala dalam terapi ini
2. Memberikan buli -buli B. Pasien mengatakan nyeri
panas nya berkurang
O A. Pasien terlihat sudah ada
perkembangan dalam terapi
ini
B. Pasien terlihat nyaman
dan sekala nyeri 2
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
Gangguan interaksi sosial S A. Pasien mengatakan
1. Relaksasi mendengarkan merasa senang
radio mendengarkan radio
2. Terapi mendengarkan B. Pasien mengatakan suka
musik mendengarkan musik
O A. Pasien terlihat rileks dan
tenang
B. Pasien terlihat tenang
mendengarkan radio
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
9. Selasa, 24 oktober 2023 Defisit perawatan diri S A. Pasien mengatakan
1. Membantu merapikan nyaman memakai baju
kondisi pasien (mengganti lengan lebar dan rambutnya
baju dan menyisir rambut) sudah rapi
2. Membantu menyiapkan B. Pasien mengatakan
makanan dan minuman memahami apa yang
pasien dikatakan kami
3. Membantu pasien sikat C. Pasien mengatakan sudah
gigi kenyang
4. Membantu pasien BAK D. Pasien mengatakan
diatas tempat tidur giginya lebih bersih dan
nafas nya lebih segar
E. Pasien mengatakan sudah
kencing 5 kali
O A. Rambut dan pakaian
pasien terlihat sudah rapi dan
bersih
B. Pasien terlihat
mendengarkan dengan baik
C. Pasien terlihat
menghabiskan makanannya
D. Gigi pasien terlihat lebih
bersih dan bau mulutnya
wangi
E. Air kencing pasien terlihat
berwarna kuning terang dan
kuning transparan
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
Gangguan mobilisasi S A. Pasien mengatakan
1. Mengajak pasien keluar badannya hangat dan senang
kamar dan berjemur ketika berjemur
2. Latihan ROM B. Pasien mengatakan sudah
3. Mobilisasi miring kanan, lentur dan terbiasa
kiri dan berbaring C. Pasien mengatakan
nyaman miring
O A. Pasien terlihat senang
B. Pasien terlihat tidak kaku
lagi
C. Pasien terlihat terbiasa
miring dan berbaring
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
Nyeri kronis S -
O -
A -
P -
Gangguan interaksi sosial S A. Pasien mengatakan
1. Rekreasi mendengarkan menyukai siaran radio karena
radio siarannya pan balang tamak
2. Mengajak pasien B. Pasien bercerita tentang
mengobrol anaknya
O A. Pasien terlihat senang
B. Pasien terlihat sedih
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
10. Rabu, 25 oktober 2023 Defisit perawatan diri S A. Pasien mengatakan
1. Membantu menyiapkan merasa kenyang
makanan dan minuman B. Pasien mengatakan
pasien badannya segar dan wangi
2. Membantu pasien mandi C. Pasien mengatakan tempat
diatas kursi roda tidurnya bersih
3. Membantu merapikan D. Pasien mengatakan sudah
kondisi pasien (menyisir rapi
rambut dan mengganti E. Pasien mengatakan sudah
baju) kencing 4 kali
4. Membantu
membersihkan tempat tidur
pasien
5. Membantu pasien BAK
diatas tempat tidur
O A. Makan pasien terlihat
habis
B. Pasien terlihat sudah
bersih
C. Tempat tidur pasien
terlihat sudah rapi
D. pasien terlihat sudah rapi
E. Air kencing pasien terlihat
berwarna kuning terang dan
kuning transparan
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
Gangguan mobilisasi S A. Pasien mengatakan
1. Mengajak pasien keluar tubuhnya hangat
kamar dan berjemur B. Pasien mengatakan tidak
2. Latihan ROM ada hambatan melakukan
3. Mobilisasi miring kanan, ROM
kiri dan berbaring C. Pasien mengatakan lebih
nyaman miring kanan
O A. Pasien terlihat rileks
B. Pasien terlihat lentur
melakukan ROM
C. Pasien terlihat lebih
nyaman miring kanan
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
Nyeri kronis S A. Pasien mengatakan hangat
1. TTV
2. Kompres hangat
O A. TD : 120/80 mmHg
N : 81x/menit
R : 28x/menit
S : 36,1̊c
B. Pasien terlihat tidak
merintis kesakitan lagi
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
Gangguan interaksi sosial S A. Pasien mengatakan
1. Rekreasi mendengarkan senang mendengarkan radio
radio B. Pasien mengatakan riang
2. Terapi mendengarkan dan gembira
musik
O A. Pasien terlihat rileks
B. Pasien terlihat gembira
mendengarkan musik
A Masalah keperawatan teratasi
P pertahankan intervensi
11. Kamis, 26 oktober 2023 Defisit perawatan diri S A. Pasien mengatakan sudah
1. Membantu menyiapkan kenyang
makanan dan minuman B. Pasien mengatakan
pasien rambutnya sudah lebih rapi
2. Merapikan kondisi C. Pasien mengatakan
pasien (menyisir rambut) tubuhnya bersih dan
3. Membantu pasien mandi rambutnya sudah wangi
dan keramas diatas kursi D. Pasien mengatakan
roda lingkungannya bersih
4. Membersihkan E. Pasien mengatakan sudah
lingkungan pasien BAK 5 kali
5. Membantu pasien BAK
diatas tempat tidur
O A. Pasien terlihat lapar dan
habis seporsi
B. Rambut pasien terlihat
sudah rapi
C. Tubuh pasien terlihat
lebih bersih dan rambut
pasien tercium bau wangi
D. Lingkungan pasien
terlihat bersih
E. Air kencing pasien terlihat
berwarna kuning terang dan
kuning transparan
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
Gangguan mobilisasi S A. Pasien mengatakan
1. Mengajak pasien keluar badannya hangat
kamar dan berjemur B. Pasien mengatakan
2. Latihan ROM sendinya sudah tidak kaku
3. Mobilisasi miring kanan, lagi
kiri dan berbaring C. Pasien mengatakan lebih
nyaman miring kanan
O A. Pasien terlihat rileks
B. Pasien terlihat lentur tidak
kaku lagi
C. Pasien terlihat rileks
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
Nyeri kronis S A. Pasien mengatakan nyeri
1. Memberikan buli- buli nya berkurang
panas B. Pasien mengatakan tidak
2. Terapi nafas dalam ada kendala dalam terapi
nafas dalam ini
O A. Pasien terlihat nyaman
dan sekala nyeri 1
B. Pasien terlihat mengikuti
perintah yang disuruh
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
Gangguan interaksi sosial S Pasien mengatakan senang
1. Rekreasi mendengarkan karena di radio ada lagu
radio kesukaannya
O Pasien terlihat rileks saat
mendengarkan radio
A Masalh keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
12. Jumat, 27 oktober 2023 Defisit perawatan diri S A. Pasien mengatakan sudah
1. Membantu kenyang
menyiapkan makanan B. Pasien mengatakan
dan minuman pasien rambutnya sudah rapi
2. Membantu merapikan C. Pasien mengatakan tempat
kondisi pasien tidurnya rapi
(menyisir rambut) D. Pasien mengatakan
3. Membersihkan tempat badanya sudah bersih dan
tidur pasien rambutnya tidak kusut dan
4. Membantu pasien gatal lagi
mandi dan keramas E. Pasien mengatakan
diatas kursi roda lingkungannya sudah bersih
5. Membersihkan F. Pasien mengatakan sudah
lingkungan pasien kencing 7 kali
6. Membantu pasien
BAK diatas tempat
tidur
O A. makan pasien terlihat
habis seporsi
B. pasien terlihat rapi
C. tempat tidur pasien
terlihat rapi
D. rambut dan badan pasien
tercium bau wangi dan
terlihat bersih
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
Gangguan mobilisasi S A. Pasien mengatakan
1. Mengajak pasien keluar badannya hangat
kamar dan berjemur B. Pasien mengatakan sudah
2. Latihan ROM tidak kaku lagi pada sendinya
3. Mobilisasi miring kanan, C. Pasien mengatakan lebih
kiri dan berbaring nyaman miring kanan
O A. Pasien terlihat tenang
B. Pasien terlihat sudah tidak
kaku lagi pada sendinya
C. Pasie terlihat nyaman
miring kanan
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
Nyeri kronis S A. pasien mengatakan sudah
1. Memberikan buli- buli tidak merasa nyeri
panas
O A. Pasien terlihat nyaman
dan sekala nyeri 0
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
Gangguan interaksi sosial S Pasien bercerita
1. Mengajak pasien kehidupannya dulu
mengobrol
O Pasien terlihat senang diajak
berbicara
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
13. Sabtu, 28 oktober 2023 Defisit perawatan diri S A. Pasien mengatakan
9. Membersihkan lingkungannya bersih
lingkungan pasien B. Pasien mengatakan sudah
10. Membantu menyiapkan merasa kenyang
makanan dan minuman C. Pasien mengatakan
pasien kukunya sudah bersih
11. Membantu pasien D. Pasien mengatakan lebih
potong kuku bersih dan wangi
12. Membantu pasien Pasien
mandi diatas kursi roda E. mengatakan tempat
13. Membantu tidurnya lebih bersih dan rapi
membersihkan tempat F. Pasien mengatakan bau
tidur pasien napasnya lebih segar dan
14. Membantu pasien sikat giginya bersih
gigi G. Pasien mengatakan sudah
15. Membantu pasien BAK kencing 4 kali
diatas tempat tidur
O A. Lingkungan pasien terlihat
lebih bersih
B. Makan pasien terlihat
habis
C. Kuku pasien terlihat sudah
bersih
D. Pasien terlihat lebih bersih
dan wangi
E. Tempat tidur pasien
terlihat lebih bersih
F. Gigi pasien terlihat bersih
G. Air kencing pasien terlihat
berwarna kuning terang
dan kuning transparan
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
Gangguan mobilisasi fisik S A. Pasien mengatakan
1. Mengajak pasien badannya hangat
keluar kamar dan B. Pasien mengatakan sudah
berjemur lentur dan bisa
2. Latihan ROM melakukan ROM sendiri
3. Mobilisasi miring C. Pasien mengatakan
kanan, kiri dan nyaman miring kanan
berbaring

O A. Pasien terlihat rileks dan


nyaman
B. Gerakkan ROM pasien
terlihat sudah meningkat
C. Pasien terlihat rileks
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
Nyeri kronis S A. Pasien mengatakan
1. kompres hangat merasa hangat saat
2. terapi nafas dalam dikompres
3. TTV B. Pasien mengatakan tidak
ada kendala dalam
melakukan terapi ini
O A. Pasien terlihat nyaman
B. Pasien terlihat mengikuti
perintah yang disuruh
C. TD : 130/80
N : 88x/menit
S : 26,5℃
RR : 28 x/menit
Nyeri : tidak ada
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
Gangguan interaksi sosial S A. Pasien mengatakan
1. rekreasi mendengarkan senang mendengarkan
radio radio
2. Terapi mendengarkan B. Pasien mengatakan
musik merasa senang dan
nyaman
O A. Pasien terlihat santai
mendengarkan radio
B. pasien terlihat rileks
A Masalah keperawatan teratasi
P Pertahankan intervensi
BAB V

Penutup

Kesimpulan
Berdasarkan proses PJBL yang kami lakukan di masyarakat di Desa
Kubutambahan, Banjar Tegal. Pasien atas nama nyonya S yang kita laksanakan dari
tanggal 14 Oktober - 28 Oktober 2023 kami mendapatkan beberapa hal yang dapat di
simpulkan yang pertama kami mendapatkan bahwa pasien lansia dengan gangguan
mobilitas fisik sangat mengganggu mobilitas fisik pasien dalam kegiatan ber sosial di
masyarakat. Dari hasil pengkajian atas nama nyonya S mengalami sakit pada kaki
bagian kanan dengan sejarah ketika pasien berumur 20 tahun ayahnya bertengkar
dikarenakan tidak memiliki minyak urut sehingga pasien mencari daun sirih
menggunakan tangga, baru menaiki 2 anak tangga pasien langsung terjatuh dan
pingsan. Akhirnya dicarikan dokter dikarenakan pada zaman dulu tidak ada dokter
kemudian dicarikan dukun untuk mengobati kaki pasien tersebut menggunakan daun
bawang dan daun sirih. Setelah di obati kaki pasien sudah mulai membaik sehingga
sakit yang dialami pasien hilang.
Berdasarkan hal tersebut kami melakukan perencanaan tindakan dengan melakukan
a. Melakukan Range of Motion (ROM)
b. Melakukan mobilisasi miring kanan, kiri dan berbaring
c. Memberikan kompres hangat
d. Memberikan buli-buli panas.
Dari 18 prasad tindakan itu kami lakukan selama dua minggu di rumah pasien,
tindakan diatas kami lakukan untuk melenturkan ekstremitas dan sendi pada pasien
yang kaku. Dari hasil yang kami lakukan ternyata berdampak positif terhadap
kesehatan pasien kemudian bermanfaat positif terhadap keluarga pasien. Berdasarkan
testimoni kami mendapatkan informasi bahwa pasien sekarang merasa lebih baik dan
senang ada yang merawatnya. Sebelumnya pasien mengatakan kesepian dikarenakan
tidak ada yang bisa diajak mengobrol dan ingin rasanya ditemani, keluarga pasien
juga mengatakan senang ada yang merawat istrinya dan bersyukur dibantu oleh pihak
sekolah dan kami, keluarga pasien dan pasien sangat berterimakasih kepada kami
karena sudah mau merawat istrinya.

Saran
Selama kami mengikuti kegiatan PJBL di masyarakat dengan waktu 2 minggu
banyak pengalaman dan pengetahuan yang kami dapatkan. Pada kesempatan ini kami
memberikan sedikit saran dengan harapan semuanya menjadi lebih baik di masa yang
akan datang dan juga dapat kami pergunakan di tempat magang demi kemajuan
program PJBL di masyarakat.
1. Untuk pihak sekolah, sebaiknya siswa atau siswi yang akan diterjunkan ke
masyarakat harus disiapkan secara matang. Bukan hanya dengan pengetahuan dan
keterampilan yang bagus, tetapi juga komunikasi dan etika saat melayani masyarakat.
2. Untuk pihak Desa, kami harap tempat ini bisa menerima rekan kami dari SMK
Negeri 1 Kubutambahan untuk melayani masyarakat guna menciptakan masyarakat
yang berkualitas.
3. Untuk peneliti lain bisa penelitian tindakan yang lebih tepat, dengan langkah yang
sudah kami lakukan mungkin ada beberapa kekurangan untuk itu silahkan melakukan
lebih baik dari penelitian laporan praktek yang kami lakukan.

Daftar Pustaka

2015. ‘pendidikan’, https://ayoraihsemua.blogspot.com/2015/08/pengertian-


smk.html,

2017 “sejarah desa”,


http://kubutambahan-buleleng.desa.id/index.php/first/artikel/2 ,

dalam Idtesis.com (2017) https://idtesis.com/kesehatan-activities-daily-living-


adllansia-terhadap-pengetahuan-dan-sikap-keluarga/ ,

Diunggah oleh Lilis Darmayanti pada Nov 24, 2019


https://id.scribd.com/document/436629145/Trauma-Ekstremitas?shem=iosie

Sejarah Desa 31 Januari 2017


http://kubutambahan-buleleng.desa.id/index.php/first/artikel/2

SKKNI Keperawatan diunggah oleh Riise S Pranata Data dipunggah pada May 05,
2017 https://id.scribd.com/document/347376857/SKKNI-Keperawatan
LAMPIRAN

Daftar hadir
Inform Consent

Jurnal kegiatan

NO Hari/tanggal Waktu pelaksanaan Rencana tindakan


1. Sabtu, 14 oktober 2023 07.30-07.40 Membersihkan lingkungan pasien
07.40-08. 00 Mengajak pasien keluar kamar dan
berjemur di pagi hari
08.00-08.25 Melakukan terapi mendengarkan
musik
08.30-08.40 Membersihkan alat tenun pasien
08.40-08.50 Cek TTV
08.10-09.10 Melakukan tindakan latihan ROM
09.10-09.15 Membantu pasien BAK di atas
tempat tidur
09.15-09.25 Membantu menyiapkan makan dan
minum pasien
09.25-09.30 Membantu mengganti pakaian
pasien
09.30-09.45 Melakukan oral hygiene pada
pasien
09.50-11.20 Rekreasi mendengarkan radio
11.25-11.45 Mengajak pasien berbincang
bincang
11.45-12.40 Mendampingi pasien istirahat
12.40-13.00 Persiapan pergantian shift dan
pulang
13.05-13.15 Membantu menyiapkan makan dan
minum pasien
13.20-13.25 Membantu pasien BAK diatas
tempat tidur
13.26-13.30 Membantu membersihkan telinga
pasien
13.30-13.40 Mengobrol dengan pasien
13.45-14.08 Membantu menyiapkan makan
jagung dan minum pasien
14.08 - 14.31 Melakukan tindakan latihan ROM
14.31-14.56 Mendampingi pasien istirahat
15.00-15.30 Melakukan relaksasi nafas dalam
15.35-15.40 Melakukan tindakan potong kuku
15.47-16.07 Melakukan terapi mendengarkan
musik
16.07-16.50 Memandikan pasien dan mencuci
rambut pasien di kursi roda
16.55-17.05 Membersihkan lingkungan rumah
pasien
17.10-17.40 Berbincang dengan pasien
17.40-17.45 Membantu pasien BAK
17.45-18.00 Persiapan pulang
2. Senin, 16 oktober 2023 07.30 – 08.00 Mengajak pasien berjemur dan
terapi mendengarkan musik
08.10 – 08. 35 Melakukan tindakan potong kuku
08.40 – 09.10 Pasien istirahat
09.20 – 09.35 Melakukan pemeriksaan TTV
09.40 – 09.50 Melakukan tindakan mobilisasi
miring kiri, miring kanan, dan
berbaring
09.50 – 10.20 Melakukan tindakan ROM
10.30 – 10.50 memberikan kompres hangat
10.50 – 11.00 Membantu menyiapkan makan dan
minum pasien
11.13 – 11.47 Rekreasi mendengarkan radio
11.50 – 12. 30 Pasien tidur siang
12.40 – 13.00 Persiapan pulang dan pergantian sift
13.10 – 13.15 Membantu pasien BAK diatas
tempat tidur
13.15 – 13.25 Merapikan kondisi pasien (menyisir
rambut pasien membersihkan wajah
pasien)
13.30 – 14.00 Melakukan komunikasi dengan
pasien dan keluarga pasien
14.00 – 14.10 Membantu pasien mengisi minyak
angin ke bagian tubuh
14.15 – 14.40 Melakukan ROM
14.45 – 15.00 Melakukan terapi musik
mendengarkan radio
15.10 – 15.15 Membantu pasien BAK diatas
tempat tidur
15.20 – 15.40 Istirahat
15.45 – 16.00 Komunikasi dengan keluarga
pasien
16.05 – 16.28 Bed making
16.37 – 17.00 Membersihkan lingkungan pasien
17.08 – 17.20 Membantu memandikan pasien
17.25 – 17.35 Membantu menyiapkan makan dan
minum pasien
17.40 – 17.50 Membantu pasien oral hygiene
17.50 - 18.00 Persiapan pulang
3. Selasa, 17 oktober 2023 07.10 – 08.10 Mengajak pasien keluar kamar
berjemur dan membersihkan
lingkungan pasien
08.15 – 08.40 Membantu pasien mandi diatas
tempat tidur
08.40 – 08.50 Bed making

08.55 – 09.30 Melakukan ROM


09.30 – 09.45 Mobilisasi miring kiri, kanan dan
berbaring
09.45 – 10.05 Pasien istirahat
10.09 – 10.16 Membantu pasien BAK diatas
tempat tidur
10.30 – 10.43 Membantu menyiapkan makan dan
minum pasien
10.50 – 11.00 Membantu pasien oral hygiene
11.10 – 11.30 Mengajak pasien mengobrol
11.40 – 12.40 Pasien tidur siang
12.45 – 13.00 Persiapan pulang dan pergantian sift
13.00 – 13.05 Membantu pasien BAK di atas
tempat tidur
13.10 – 13.25 Memberikan pasien buah buahan
13.30 – 13.45 Membantu pasien latihan nafas
dalam
13.50 – 15.00 Menemani pasien istirahat
15.05 – 15.25 Melakukan latihan ROM
15.25 – 15.40 Mengajak pasien mengobrol
15.40 – 16.00 Melakukan terapi musik
16.00 – 16.30 Mendampingi pasien istirahat
16.35 – 16.50 Memandikan pasien diatas kursi
roda
16.55 – 17.05 Membersihkan tempat tidur pasien
17.10 – 17.20 Membersihkan lingkungan pasien
17.20 – 17.25 Membantu pasien memakai boreh
17.25 – 17.30 Membantu menyiapkan makan dan
minum pasien
17.35 – 17.45 Membantu pasien menggosok gigi
diatas tempat tidur
17.48 – 17.55 Membantu pasien BAK di atas
tempat tidur
17.55 – 18.00 Persiapan pulang
4. Rabu, 18 oktober 2023 07.30 – 08.00 Memandikan pasien dan oral
hygiene diatas kursi roda
08.10 – 08.40 Mengajak keluar kamar, berjemur
dan melakukan terapi musik
08.40 – 08.50 Membantu pasien makan dan
minum
08.55 – 09.15 Melakukan latihan ROM
09.18 – 10.00 Membantu memberikan vitamin dan
mendampingi pasien istirahat
10.05 – 10.20 Membantu pasien mobilitas miring
kiri, miring kana, dan berbaring
10.30 – 11.00 Mendengarkan radio
11.02 – 11.08 Membantu pasien BAK di atas
tempat tidur
11.10 – 12.00 Melakukan komunikasi dengan
keluarga pasien
12.05 – 12.15 Membantu menyiapkan makan dan
minum pasien
12.25 – 12.32 Membantu pasien BAK diatas
tempat tidur
12.35 – 12.40 Mendampingi pasien istirahat
12.40 – 13.00 Persiapan pulang dan pergantian sift
13.00 – 14.00 Memberikan terapi musik
14.00 – 14.15 Membersihkan telinga pasien
14.20 – 14.30 Membantu pasien BAK
14.30 – 14.55 Melakukan ROM
15.00 – 15.30 Pasien istirahat
15.35 – 16.00 Melakukan komunikasi dengan
pasien dan keluarga pasien
16.05 – 16.20 Bed making
16.20 – 16.40 Membersihkan lingkungan rumah
pasien
16.50 – 17.05 Memandikan pasien diatas tempat
tidur
17.10 – 17.18 Membantu mengisi tubuh pasien
dengan boreh
17.20 – 17.30 Membantu menyiapkan makan dan
minum pasien
17.40 – 17.50 Membantu pasien oral hygiene
17.50 – 18.00 Persiapan pulang
5. Kamis, 19 oktober 2023 07.30-8.00 Mengajak pasien keluar kamar dan
berjemur
08.00-8.15 Membantu pasien mengganti
pakaian dan merapikan kondisi
pasien (menyisir rambut)
08.15-8.35 Melakukan tindakan ROM
08.35-9.00 Pasien istirahat
09.05-.9.40 Terapi mendengarkan musik
09.45-9.50 Membantu memberikan pasien
vitamin
10.05-10.15 Membantu menyiapkan makan dan
minum pasien
10.20-10.25 Membantu membersihkan telinga
pasien

10.25-11.30 Menemani pasien istirahat


11.45-12.10 Terapi nafas dalam
12.11-12.35 Relaksasi mendengarkan radio
12.35-12.50 Mengobrol dengan pasien
12.50-13.00 Persiapan pulang
13.05-13.10 Membantu pasien BAK diatas
tempat tidur
13.12-13.20 Membantu menyiapkan makan dan
minum pasien
13.22-13.38 Memberikan pasien buah buahan
13.40-14.00 Melakukan latihan ROM
14.00-15.10 Pasien istirahat
15.15-15.20 Membersihkan tempat tidur pasien
15.20-16.00 Mengajak pasien keluar kamar dan
melakukan terapi musik
16.00-16.25 Melakukan komunikasi dengan
keluarga pasien dan pasien
16.28-17.00 Membantu pasien mandi diatas
kursi roda
17.00-17.10 Membersihkan lingkungan pasien
17.10-17.15 Membantu pasien BAK diatas
tempat tidur
17.15-17.30 Membantu menyiapkan makan dan
minum pasien diatas tempat tidur
17.30-17.35 Membantu pasien gosok gigi
17.35-18.00 Persiapan pulang
6. Jumat, 20 oktober 2023 07.30-08.15 Mengajak pasien keluar kamar,
berjemur dan terapi musik
08.15-08.35 Melakukan latihan ROM
08.35-08.40 Membantu pasien BAK diatas
tempat tidur
08.40-09.00 Latihan nafas dalam
09.00-09.05 Menolong pasien BAK diatas
tempat tidur
09.05-09.15 Membantu menyiapkan makan dan
minum pasien
09.15-09.25 Memberikan buah buahan
09.25-10.35 Rekreasi mendengarkan radio
10.35-11.25 Mengajak pasien mengobrol
11.30-11.35 Membantu pasien mencuci baju
11.35-12.15 Menemani pasien istirahat
12.15-12.25 Membantu menyiapkan makan dan
minum pasien
12.28-12.33 Membantu pasien BAK diatas
tempat tidur
12.33-13.00 Persiapan pulang
13.05-13.30 Mengajak pasien mengobrol
13.30-13.50 Melakukan latihan ROM
14.00-15.00 Rekreasi mendengarkan radio
15.05-15.20 Mobilisasi miring kanan, kiri dan
berbaring
15.25-16.00 Menemani pasien istirahat
16.10-16.45 Membantu pasien keramas, mandi
diatas tempat kursi roda
16.47-16.55 Membersihkan tempat tidur pasien
16.55-17.10 Membersihkan lingkungan pasien
17.15-17.45 Mengobrol dengan pasien dan
keluarga pasien
17.45-18.00 Persiapan pulang
7. Sabtu, 21 oktober 2023 07.30-08.00 Mengajak pasien keluar kamar,
berjemur, dan melakukan terapi
musik
08.00-08.30 Mengajak pasien senam lansia
08.30-09.15 Relaksasi mendengarkan radio
09.15-09.20 Pemeriksaan TTV
09.20-10.30 Membersihkan lingkungan rumah
pasien
10.40-10.50 Membantu pasien BAK diatas
tempat tidur
10.55-11.30 Mengajak pasien mengobrol
11.30-11.40 Membantu menyiapkan makan dan
minum pasien diatas tempat tidur
11.40-12.00 Melakukan ROM
12.15 – 12.40 Melakukan buli- buli panas
12.40 – 12.55 Menemani pasien istirahat
15.00-15.20 Mobilisasi miring kanan, kiri dan
berbaring
15.20-15.30 Membantu pasien BAK diatas
tempat tidur
15.35-15.55 Melakukan latihan ROM
16.00-16.30 Membantu pasien mandi diatas
kursi roda
16.35-17.00 Melakukan terapi musik
17.00-17.10 Latihan nafas dalam
17.10-17.45 Mengajak pasien mengobrol
17.45-18.00 Persiapan pulang
8. Senin, 23 oktober 2023 07.30 – 08.00 Mengajak pasien keluar kamar
untuk berjemur dan terapi musik
08.00 – 08.05 Membantu pasien BAK di atas
tempat tidur
08.10 – 08.35 Latihan ROM
08.40 – 08.50 Melakukan terapi nafas dalam
08.50 – 09.00 Melakukan mobilisasi miring
kanan, miring kiri, dan berbaring
09.00 – 10.30 Menemani pasien istirahat
10.30 – 12.00 Relaksasi mendengarkan radio
12.00 – 12.08 Merapikan kondisi pasien (menyisir
rambut)
12.10 – 12.17 Menolong pasien BAK di atas
tempat tidur
12.20 – 12.35 Membantu menyiapkan makan dan
minum pasien
12.40 – 13.00 Persiapan pulang
13.05 – 13.10 Membantu pasien BAK di atas
tempat tidur
13.15 – 13.25 Membantu pasien mengisi minyak
angin di tangan
13.35 – 13.50 Melakukan buli-buli panas
13.50 – 14.30 Rekreasi mendengarkan radio
14.32 – 15.00 Menemani pasien istirahat
15.05 – 15.25 Melakukan ROM
15.25 – 15.35 Melakukan mobilisasi miring
kanan, miring kiri dan berbaring
15.45 – 15.55 Membersihkan lingkungan pasien
16.05 – 16.35 Membantu pasien mandi di atas
kursi roda
16.45 – 16.55 Membantu pasien memakai boreh
17.05 – 17.35 Mengobrol dengan keluarga pasien
dan pasien
17.40 – 18.00 Persiapan pulang
9. Selasa, 24 oktober 2023 07.30 – 08.00 Mengajak pasien keluar kamar dan
berjemur di pagi hari
08.05 – 08.10 Membantu pasien menyisir rambut
08.10 – 08.15 Membantu pasien mengganti
pakaian
08.20 - 08.25 Membantu pasien menggunakan
tetes mata
08.30 – 09.50 Rekreasi mendengarkan radio dan
menemani pasien istirahat
09.55 – 10.00 Membantu pasien BAK di atas
tempat tidur
10.05 – 10.25 Melakukan ROM
10.30 – 10.45 Mobilisasi miring kanan, kiri dan
berbaring
10.55 – 11.10 Membantu menyiapkan makan dan
minum pasien
10.15 – 10.35 Mengajak pasien mengobrol
11.40 – 12.25 Pasien tidur siang
12.25 – 12.30 Membantu pasien BAK diatas
tempat tidur
12.40 – 13.00 Persiapan pulang dan pergantian sift
13.00 – 13.10 Membantu menyiapkan makan dan
minum pasien
13.15 – 14.00 Menemani pasien istirahat
14.00 – 14.30 Rekreasi mendengarkan radio
14.30 – 15.00 Mengajak pasien mengobrol
15.00 – 15.05 Membantu pasien BAK diatas
tempat tidur
15.10 – 15.25 Mencuci baju pasien
15.30 – 16.00 Memandikan pasien diatas kursi
roda
16.00 – 16.05 Membantu pasien memakai baju
16.05 – 16.10 Membantu pasien menyisir rambut
16.00 – 17.00 Menemani pasien istirahat
17.10 – 17.25 Menemani pasien makan
17.30 – 17.35 Membantu pasien sikat gigi
17.35 – 18.00 Persiapan pulang
10. Rabu, 25 oktober 2023 07.30 – 08.00 Mengajak pasien keluar kamar dan
berjemur di pagi hari
08.00 – 08.20 Melakukan terapi mendengarkan
musik
08.40 – 09.05 Latihan ROM
09.10 – 09.35 Mobilisasi miring kiri, miring
kanan, dan berbaring
09.35 – 11.30 Menemani pasien istirahat
11.35 – 11.40 Menolong pasien BAK di atas
tempat tidur
11.45 – 11.50 Membantu menyiapkan makan dan
minum pasien
12.10 – 12.30 Melakukan kompres hangat
12.30 – 13.00 Persiapan pulang dan pergantian sift
13.05 – 13.10 Membantu pasien BAK di atas
tempat tidur
13.15 – 14.45 Rekreasi mendengarkan radio
14.50 15.00 Membantu pasien mengisi boreh di
atas tempat tidur
15.05 – 15.35 Menemani pasien istirahat
15.40 – 16.00 Melakukan ROM
16.10 – 16.30 Membantu pasien mandi di atas
kursi roda
16.35 – 16.40 Bed making
16.41 – 16.55 Membantu memakaikan baju dan
menyisir rambut pasien
17.00 – 17.20 Terapi mendengarkan musik
17.20 – 17.30 Cek TTV pasien
17.35 – 18.00 Persiapan pulang
11. Kamis, 26 oktober 2023 07.30 – 07.40 Membantu menyiapkan makan dan
minum pasien
07.45 – 07.50 Membantu pasien BAK di atas
tempat tidur
07.55 – 08.25 Mengajak pasien keluar kamar dan
berjemur di pagi hari
08.30 – 08.35 Merapikan kondisi pasien (menyisir
rambut pasien)
08.40 – 08.50 Membantu menyiapkan makan dan
minum pasien
08.55 – 09.00 Membantu pasien BAK diatas
tempat tidur
09.15 – 09.30 Melakukan buli-buli panas
09.30 – 10.30 Rekreasi mendengarkan radio
10.30 – 10.50 Melakukan ROM
10.55 – 11.30 Mobilisasi miring kanan, kiri, dan
berbaring
11.35 – 11.45 Terapi nafas dalam
11.47 – 12.05 Mengobrol dengan pasien dan
keluarga pasien
12.10 – 12.20 Membantu menyiapkan makan dan
minum pasien
12.25 – 12.45 Pasien istirahat
12.45 – 13.00 Persiapan pulang dan pergantian sift
13.00 – 13.08 Membantu pasien BAK di atas
tempat tidur
13.08 – 13.32 Melakukan ROM
14.00 – 15.20 Menemani pasien istirahat
15.25 – 16.25 Mengajak pasien keluar dan terapi
musik
16.25 – 17.20 Membantu memandikan pasien dan
mencuci rambut pasien
17.20 – 17.30 Membersihkan lingkungan pasien
17.30 – 18.00 Persiapan pulang
12. Jumat, 27 oktober 2023 07.30-08.20 Mengajak pasien keluar kamar
mencari sinar matahari dan terapi
musik
08.30-08.55 Latihan ROM
09.00-09.20 Mobilisasi miring kanan, kiri, dan
berbaring
09.25-10.35 Menemani pasien istirahat
10.40-10.50 Membantu pasien memakai boreh
11.00-11.20 Membantu pasien menyiapkan
makanan dan minuman
11.25-11.30 Membantu pasien BAK diatas
tempat tidur
11.30-12.30 Mengajak pasien mengobrol
12.35-12.40 Membantu pasien BAK diatas
tempat tidur
12.40-13.00 Persiapan pulang
13.05-13.15 Membantu menyiapkan makanan
dan minuman pasien
13.20-13.25 Membantu pasien BAK diatas
tempat tidur
13.24-13.40 Melakukan buli - buli panas
13.45-14.00 Melakukan mobilisasi miring
kanan, kiri dan berbaring
14.00-14.20 Latihan ROM
14.23-15.30 Pasien istirahat
15.35-15.40 Membantu pasien BAK diatas
tempat tidur
15.45-15.50 Membantu merapikan kondisi
pasien (menyisir)
16.00-16.10 Membersihkan tempat tidur pasien
16.10-16.20 Membersihkan lingkungan pasien
16.30-17.15 Membantu keramas, mencuci baju
dan mandi diatas kursi roda
17.20-17.30 Membantu pasien memakai pakaian
dan menyisir rambut
17.30-18.00 Persiapan pulang
13. Sabtu, 28 oktober 2023 07.30-07.45 Membersihkan lingkungan pasien
07.50-08.20 Mengajak pasien keluar kamar dan
berjemur
08.25-08.30 Pasien istirahat dengan duduk diatas
tempat tidur
08.30-09.35 Melakukan ROM
09.35-9.45 Membantu pasien mengisi minyak
09.45-10.55 Rekreasi mendengarkan radio
11.00-11.50 Pasien istirahat
11.55-12.05 Membantu menyiapkan makanan
dan minuman
12.10-12.30 Mobilisasi miring kanan, kiri dan
berbaring
12.30-12.45 Membantu memotong kuku pasien
12.45-12.00 Persiapan pulang
13.05-13.25 Melakukan ROM
13.25-13.35 Melakukan latihan nafas dalam
13.35-14.00 Melakukan terapi mendengarkan
musik
14.00-15.30 Menemani pasien istirahat
15.35-15.40 Membantu pasien BAK
15.45-16.00 Memberikan makanan serat (buah-
buahan)
16.05-16.20 Memberikan kompres hangat
16.25-17.00 Memandikan pasien diatas kursi
roda
17.05-17.10 Membersihkan tempat tidur pasien
17.12-17.22 Melakukan pemeriksaan TTV
17.22-17.27 Membersihkan lingkungan pasien
17.28-17.38 Membantu menyiapkan manakan
dan minuman
17.38-17.45 Membantu menggosok gigi pasien
1745-18.00 Persiapan pulang

Lampiran mapel yang terintegrasi


NO MATA PELAJARAN BIMBINGAN
1 KDTK 1. Masalah Keperawatan
2. Intervensi Keperawatan
3. Implementasi Keperawatan
4. Evaluasi Keperawatan

2. KDM 1. Pengkajian
2. Pengumpulan data
3. IPPD Konsep penyakit
4. PKK Membuat brosur usaha caregiver
5. Bahasa Jepang Deskripsi Care Giver
6. Matematika Penerapan materi algoritma, logika, dan
matematika ekonomi dalam pembuatan laporan
7. Bahasa Inggris Job Description of Caregiver
8. Pendidikan Agama dan Budi Menjelaskan hubungan perawat dengan konsep Tri
Pekerti Hita Karana :
1. Parahyangan ( hubungan manusia dengan
Tuhan)
2. Pawongan ( hubungan manusia dengan
manusia)
3. Palemahan ( hubungan manusia dengan
lingkungan )
9. Pendidikan Pancasila 1. Implementasi nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan di masyarakat
2. Hak dan kewajiban seseorang terkait kesehatan
( bab II PASAL 4 UU kesehatan no 17 tahun
2023)
3. Hak dan kewajiban tenaga medis( pasal 273 -
274)
4. Hak dan kewajiban pasien pasal (276 UU NO
17 TH 2023)
10. Bahasa Indonesia 1. Struktur BAB
2. BAB 1 (Latar belakang, rumusan masalah, dan
tujuan)
3. BAB 5 (Kesimpulan dan saran)
11. Bahasa Bali Video dokumentasi ketika berkomunikasi dengan
pasien menggunakan bahasa Bali
12. Peksos Kaitkan layanan kesehatan yang kita jalankan ke
dalam Peksos
Lampiran 1 PANCASILA
IMPLEMENTASI PANCASILA

1) Implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan masyarakat


Nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila sila 1 sampai sila 5 harus diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Implementasi nilai-nilai Pancasila bertujuan
agar tidak terjadi perpecahan antar masyarakat. Nilai yang terdapat pada Pancasila adalah
nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
Penerapan nilai-nilai sila Pancasila adalah sebagai berikut :
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama ini mengandung nilai luhur yang berkaitan dengan ketuhanan. Contoh
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
1. Tertib melakukan ibadah sesuai terutama perbedaaan keyakinan
2. Menghormati setiap perbedaan terutama perbedaan keyakinan
3. Tidak memaksakan suatu keyakinan kepada orang lain
4. Tidak mengganggu ketika ada orang lain yang sedang beribadah
5. Membina kerukunan dengan orang lain walaupun berbeda keyakinan.
6. Pasien melaksanakan persembahyangan dengan rutin walau tidak bisa sembahyang
langsung ke pura karena hambatan mobilitas.
7. Memberikan waktu untuk berdoa atau melakukan aktivitas spiritual bersama mereka
setiap hari.

2) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab Sila kedua ini mengandung nilai penghormatan
kepada orang lain walaupun banyak perbedaan. Contoh penerapannya dalam kehidupan
seharihari, yaitu:
1. Membantu teman yang membutuhkan bantuan atau pertolongan
2. Tidak membeda-bedakan teman
3. Menerapkan sikap toleransi
4. Menghargai perbedaan yang ada
5. Bersikap adil tanpa membeda-bedakan.
6. Mengajak mereka berpartisipasi dalam kegiatan komunitas atau membantu sesama untuk
memupuk rasa keadilan dan keberadaban.
3) Persatuan Indonesia Sila ketiga ini mengandung nilai persatuan diantara banyaknya
perbedaan yang ada di masyarakat. Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari,
yaitu:
1. Tidak menyombongkan diri sendiri
2. Bergotong royong membersihkan lingkungan
3. Memakai produk-produk dalam negeri
4. Menghargai dan menghormati semua teman
5. Saling membantu satu sama lain
6. Pasien sangat menghargai dan menghormati kedatangan siswa yang sedang merawatnya
7. Berdiskusi tentang kenangan masa lalu atau merayakan tradisi bersama untuk
memperkuat ikatan sebagai satu keluarga Indonesia.
4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan Sila keempat ini mengandung nilai demokrasi, musyawarah untuk mencapai
mufakat. Contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
1. Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
3. Mengambil keputusan secara musyawarah
4. Memberikan suara saat pemilihan umum
5. Menerima dan melaksanakan keputusan yang diperoleh dari musyawarah dengan ikhlas
dan tanggung jawab
6. Memastikan lansia mendapatkan layanan kesehatan yang optimal, termasuk perawatan
medis rutin dan pemantauan kesehatan secara berkala
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Sila kelima ini menyadarkan masyarakat
bahwa semua rakyat Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama dimata hukum.
Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
1. Bersikap adil kepada siapapun,
2. Menjaga hak dan kewajiban orang lain
3. Hak dan kewajiban seseorang terkait kesehatan
4. Membantu lansia agar tetap merasa terlibat dalam kehidupan sosial dengan mendukung
partisipasi mereka dalam kegiatan masyarakat atau keluarga
1. Hak dan kewajiban seseorang terkait kesehatan yang diatur pada UU kesehatan no 17
tahun 2023 bab II PASAL 4
( bab II PASAL 4 UU kesehatan no 17 th 2023
Pasal 4
1) setiap orang berhak:
a. Hidup sehat secara fisik, jiwa, dan sosial.
b. mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung
jawab.
c. Mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
d. mendapatkan perawatan kesehatan Sesuai dengan standar pelayanan kesehatan.
e. mendapatkan akses atas sumber daya kesehatan.
f. menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya secara mandiri dan
bertanggung jawab;
g. mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat kesehatan;
h. menerima atau menolak sebagian atau seluruh tindakan pertolongan yang akan diberikan
kepadanya setelah menerima dan memahami informasi mengenai tindakan tersebut secara
lengkap;
i. memperoleh kebahagiaan data dan informasi kesehatan pribadinya; j. memperoleh
informasi tentang datang kesehatan dirinya, termasuk tindakan dan pengobatan yang telah
atau yang akan diterimanya dari tenaga medis dan/atau tenaga kesehatan; dan
j. mendapatkan perlindungan dari risiko kesehatan;
2) hak secara mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dikecualikan untuk
pelayanan kesehatan yang diperlukan dalam keadaan gawat darurat dan/atau
penanggulangan KLB atau wabah.
3) hak sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf H tidak berlaku pada:
a. seseorang yang penyakitnya dapat secara cepat menular pada masyarakat secara lebih
luas
b. penanggulangan KLB atau wabah;
c. seseorang yang tidak sadarkan diri atau dalam keadaan gawat darurat; dan
d. seseorang yang mengalami gangguan jiwa berat yang dianggap tidak cakap dalam
membuat keputusan dan tidak memiliki pendamping serta dalam keadaan kedaruratan;
4) kerahasiaan data dan informasi kesehatan pribadi sebagaimana dimaksud pada ayat 1
huruf i tidak berlaku dalam hal:
a. pemenuhan permintaan aparat penegak hukum dalam rangka penegakan hukum;
b. penanggulangan KLB wabah atau bencana;
c. kepentingan pendidikan dan penelitian secara terbatas;
d. upaya perlindungan terhadap bahaya ancaman keselamatan orang lain secara individual
atau masyarakat;
e. kepentingan pemeliharaan kesehatan, pengobatan, penyembuhan, dan perawatan pasien;
f. permintaan pasien sendiri;
g. kepentingan administrasi pembayaran asuransi atau jaminan pembiayaan kesehatan;
dan/atau
h. kepentingan lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan;
5) hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

2. Hak dan kewajiban tenaga medis diatur dalam UU kesehatan ( pasal 273 - 274)
Pasal 273
1) tenaga medis dan tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik medis berhak:
a. mendapatkan perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar
profesi, standar pelayanan profesi, standar prosedur operasional, dan etika profesi, serta
kebutuhan kesehatan pasien;
b. Mendapatkan informasi yang lengkap dan benar dari pasien atau keluarganya;
c. Mendapatkan gaji/ upah, imbalan jasa dan tunjangan kinerja yang layak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. Mendapatkan perlindungan atas keselamatan kesehatan kerja, dan keamanan;
e. mendapatkan jaminan kesehatan dan jaminan Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan f. mendapatkan perlindungan atas perlakuan yang tidak
sesuai dengan harkat dan martabat manusia, moral, kesusilaan, serta nilai sosial budaya;
f. mendapatkan penghargaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan diri melalui pengembangan
kompetensi, keilmuan dan karir di bidang profesional;
h. menolak keinginan pasien atau pihak lain yang bertentangan dengan standar profesi,
standar pelayanan, standar prosedur operasional, kode etik, atau ketentuan peraturan
perundang-undangan;
i. Mendapatkan hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2) tenaga medis dan tenaga kesehatan dapat menghentikan pelayanan kesehatan apabila
memperoleh perlakuan yang tidak sesuai dengan harkat dan martabat manusia, moral,
kesusilaan, serta nilai sosial budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f
termasuk tindakan kekerasan, pelecehan, dan perundungan
Pasal 274
tenaga medis dan tenaga kesehatan dalam menjalankan batik wajib:
a. memberikan pelayanan kesehatan Sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan
profesi, standar prosedur operasional, dan etika profesi secara kebutuhan kesehatan
pasien,
b. memperoleh persetujuan dari pasien atau keluarganya atas tindakan yang akan diberikan;
c. menjaga rahasia kesehatan pasien;
d. membuat dan menyimpan catatan dan/atau dokumen tentang pemeriksaan, asuhan, dan
tindakan yang dilakukan, dan
e. merujuk pasien ke tenaga medis atau tenaga kesehatan lain yang mempunyai kompetensi
dan kewenangan yang sesuai.

3. Hak dan kewajiban pasien) ps 276 UU NO 17 TH 2023.


Pasal 276
pasien mempunyai hak
a. mendapatkan informasi mengenai kesehatan dirinya.
b. mendapatkan penjelasan yang memadai mengenai pelayanan kesehatan yang diterima;
c. mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis, standar profesi, dan
pelayanan yang bermutu.
d. menolak atau menyetujui tindakan medis, kecuali untuk tindakan medis yang diperlukan
dalam rangka pencegahan penyakit menular dan penanggulangan KLB atau wabah;
e. mendapatkan akses terhadap informasi yang terdapat di dalam rekam medis;
f. meminta pendapat tenaga medis atau tenaga kesehatan lain; dan
g. mendapatkan hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Lampiran 2 MATEMATIKA
IMPLEMENTASI MAPEL MATEMATIKA
A. ALGORITMA DAN LOGIKA
Alur berpikir sejajar, teratur, dan tepat terhadap suatu permasalahan disebut dengan Logika.
Logika merupakan alur berpikir terhadap suatu permasalahan secara sejajar. Algoritma
merupakan sekumpulan instruksi atau langkah yang terstruktur dan terbatas. Algoritma
biasanya digambarkan dalam bentuk flowchart atau diagram alir. Flowchart merupakan suatu
gambaran yang memperlihatkan suatu perintah atau tahapan-tahapan (algoritma).
Salah satu tindakan keperawatan yang kami lakukan dalam kegiatan PJBL adalah (Cek
tekanan darah). Adapun algoritma (Cek tekanan darah) adalah sebagai berikut.
B. MATEMATIKA EKONOMI
Matematika ekonomi merupakan ilmu matematika yang digunakan pada bidang ekonomi
seperti perhitungan, keuntungan/kerugian, modal, biaya produksi, dan lain sebagainya.
Pengeluaran merupakan pembayaran yang dikeluarkan untuk memenuhi kewajiban di masa
mendatang demi memperoleh beberapa keuntungan.
Adapun rincian pengeluaran selama PJBL adalah sebagai berikut:
No Keperluan /Nama Barang Harga Satuan Qty Total
1 Handscoon Rp2.000 6 Rp12.000
2 Tisue kering Rp5.000 1 Rp5.000
3 Pasta gigi Rp3.000 1 Rp3.000
4 Sabun mandi Rp4.500 1 Rp4.500
5 Sikat gigi Rp4.000 1 Rp4.000
6 Hand sanitizer Rp9.000 1 Rp9.000
7 Pengharum ruangan Rp16.000 1 Rp16.000
8 Minyak angin Rp6.000 1 Rp6.000
9 Minyak wangi Rp20.000 1 Rp20.000
10 Roti Rp13.000 1 Rp13.000
11 Permen kopiko Rp8.000 1 Rp8.000
12 Buah mangga Rp17.500 2 Rp35.000
Rp135.500
Kesimpulan: Total pengeluaran selama PJBL adalah Rp135.500

Lampiran 3 BAHASA INGGRIS


Deskripsi pekerjaan Asisten Keperawatan
JOB DESCRIPTION
Caregiver
A. Group: 3
1. Ketut Dwik Suryaningsih
2. Kadek Nirmala Berliana Dewi
3. Kadek Marta Pendi Budarsana
4. Ni Komang Ayu Suartini
B. The name of patient: Ny.S
C. Type of disease being treated:
D. Gastritis
E. JOB SUMMARY: Students are specifically trained and competent to perform assigned
functions of personal care to the client in their residence.
F. Duties and Responsibilities:
1. Bathing patients in wheelchairs.
2. Cleaning the patient's nails.
3. Wash the patient's hair.
4. Clean the patient's loom.
5. Oral hygiene in patients.
6. Give KIE to the patient.
7. Clean the patient's environment.
8. Prepare patient food and drink.
9. Help change patient clothes.
10. Mobilization on right side, left side and lying down.
11. Perform urination on the patient.
12. Doing ROM.
13. Invite the patient to sunbathe in the morning.
14. Take the patient out of the room.
15. Carry out interpersonal communication with the patient's family.
16. Do a TTV check.
17. Give a warm compress.
18. Give her a hot pot.
19. Deep breathing therapy.
20. Recreational listening to the radio.
21. Provide high fiber foods and drink water regularly.
22. Invite the patient to chat.

G. Working Environment: Works indoors in client homes.

H. Supervised by Ns. Ni Luh Werdhi Purnama Yanti, S.Kep

Lampiran 4 AGAMA HINDU

Tri Hita Karana merupakan konsep atau ajaran dalam agama Hindu yang selalu menitik
beratkan bagaimana antara sesama bisa hidup berdampingan, saling bertegur sapa satu
dengan yang lain, tidak ada riak-riak kebencian, penuh toleransi dan penuh rasa damai. Tri
Hita Karana bisa diartikan secara leksikal yang berarti tiga penyebab kesejahteraan. Istilah
ini terambil dari kata tri yang artinya tiga, hita yang artinya keseimbangan atau sejahtera, dan
karana yang artinya penyebab. Ketiga hal tersebut adalah Parahyangan, Pawongan, dan
Palemahan.

Adapun tiga penyebab kebahagiaan yang dijabarkan dalam konsep Tri Hita antara lain:
Parahyangan, yaitu hubungan harmonis dengan Tuhan. Parahyangan menegaskan bahwa
manusia diharapkan senantiasa menghaturkan sujud bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi
Wasa, Sang Pencipta Alam Semesta beserta isinya.
Pawongan, yaitu hubungan harmonis dengan sesama manusia. Pawongan menekankan
hubungan yang harmonis antar sesama manusia yang dapat diwujudkan dalam hubungan
dalam keluarga, hubungan dalam persahabatan, maupun hubungan dalam pekerjaan.
Palemahan, yaitu hubungan harmonis dengan alam lingkungan. Palemahan menekankan
hubungan antara manusia dengan alam, mencangkup tumbuh-tumbuhan, binatang, dan
lainnya.
1. Hubungan antara manusia dengan tuhan(parahyangan)
Menurut data pengkajian bagian riwayat kesehatan pasien saat ini, pasien sudah tidak bisa
lagi berjalan sehingga membuatnya harus berada di dalam kamar, pasien hanya bisa keluar
jika ada yang membantu dan duduk di tempat tidurnya. Sedangkan menurut data pengkajian
bagian spiritual pasien saat ini, pasien sudah tidak pernah melakukan sembahyang di tempat
suci seperti pura ataupun di merajan. Hal tersebut membuat pasien terpuruk.
Kesimpulan yang kami jelaskan kepada pasien adalah walaupun dengan kondisi pasien yang
tidak bisa berjalan dan melakukan aktivitas seperti biasa tetapi pasien masih bisa melakukan
sembahyang (spiritual) tanpa harus ke tempat suci, tetapi pasien bisa melakukan dengan jalan
lain seperti melakukan persembahyangan di atas tempat tidur/diatas kursi roda dengan posisi
duduk Tuhan bersifat Wyapi wyapaka, meresap berada di mana-mana sehingga dimanapun
kita berdoa atau melakukan persembahyangan itu tidak akan mengurangi makna doa tersebut
jika kita melakukannya dengan tulus,ikhlas dan bersungguh-sungguh.
2. Hubungan harmonis dengan sesama manusia (pawongan)
Menurut data pengkajian pasien mengatakan jarang mengobrol dengan orang sekitar.
Dimana hal tersebut membuat pasien merasa kesepian. Untuk mengurangi rasa kesepian
tersebut kami mengajak pasien mengobrol.
Kesimpulan:
Pada aspek ini mengandung makna bahwa manusia harus memiliki rasa peduli
terhadap sesamanya sehingga akan tercipta hubungan yang baik.
Aspek ini tercermin dalam tindakan berkomunikasi seperti komunikasi antara perawat
dengan pasien dan keluarganya.
3. Hubungan harmonis dengan lingkungan sekitar (palemahan)
Menurut data pengkajian pasien mengatakan jarang menyiram tanaman dan
membersihkan lingkungan sekitar kamar tempat tidur pasien. Dimana hal tersebut dapat
mempengaruhi lingkungan yang kotor dan kurangnya ke asrian tempat tinggalnya. Untuk
mengurangi lingkungan yang kotor dan ke asrian tempat tinggalnya kami mengajak pasien
untuk tetap selalu menjaga kebersihan mulai dari membuang sampah pada tempatnya,
menyiram tanaman, membersihkan area tempat tidur agar pasien selalu merasa nyaman

Lampiran 5 PKK

Berprofesi sebagai caregiver dalam hal ini berarti menjadi seseorang yang memberikan
asuhan keperawatan pada pasien setiap harinya, dalam jangka waktu yang relatif lebih lama.
Seorang caregiver dibutuhkan untuk memberikan perhatian dan kasih sayang pada pasien
yang ditanganinya, yang dalam hal ini sebagian besar adalah para lansia. Meskipun begitu,
seorang caregiver tidak serta- merta dapat mengambil tindakan medis terhadap pasien,
sebagai contoh dalam memasang infus, kateter, selang, dan lain sebagainya yang seharusnya
dilakukan oleh tenaga medis. Secara umum, tugas caregiver adalah mempersiapkan
makanan, menyuapi, memakaikan baju, memindahkan dari tempat tidur ke kursi roda dan
sebagainya. Hal ini bergantung pada kondisi kesehatan lansia yang dirawatnya. Selain itu,
pekerjaan ini juga memerlukan modal paling utama yakni kewajiban moral, kesabaran,
pengertian, sehingga bisa memperlakukannya seperti keluarga sendiri.
Tentu banyak sekali masalah yang kami temukan dalam Project Based Learning kali ini.
Salah satunya seperti, kebanyakan lansia sangat menyukai berbincang. Kesehatan psikologis
Lansia dirasakan penting untuk diperhatikan. Hal ini dikarenakan Lansia memiliki tugas-
tugas perkembangan yang akan mempengaruhi perubahan psikologis nya. Sebagian tugas
perkembangan usia Lansia lebih banyak berkaitan dengan kehidupan pribadinya dibanding
dengan kehidupan yang bersangkutan dengan kehidupan orang lain. Umumnya, apabila
seseorang telah memasuki masa Lansia mulai merasakan beberapa kondisi- kondisi
patologis, diantaranya tingkat energi dan tenaga yang menurun tidak seperti masa mudanya,
kulit mulai keriput, kondisi tulang yang makin rapuh, ingatan berkurang, kondisi fisik
mengalami penurunan secara berlipat ganda. Hal ini menimbulkan dampak pada
kehidupannya, para lansia dituntut untuk melakukan penyesuaian diri dan sosial lebih besar,
sehingga rentang usia Lansia rentan terhadap gangguan atau kelainan fungsi fisik, sosial,
maupun psikologis.Gangguan psikologis yang sering dialami oleh lansia antara lain depresi,
gangguan kecemasan, gangguan tidur, dementia, Alzheimer dan sindroma diagnosis.
Gangguan psikologis pada Lansia ini dapat menyebabkan suatu keadaan ketergantungan
kepada orang lain. Namun, sebagian bermasyarakat atau para Lansia itu sendiri kurang
menyadari gejala-gejala gangguan psikologis yang dialami Lansia.
Pada saat melaksanakan Project Based Learning kami menyadari bahwa kebanyakan
keluarga pasien terlalu sibuk untuk menghabiskan setengah harinya untuk bekerja. Pada
pasien yang kami rawat, pasien selalu mengeluh merasa kesepian, merasa tidak adanya figur
kasih sayang yang diterima, kehilangan integrasi secara sosial atau tidak terintegrasi dalam
suatu komunikasi di masyarakat lingkungan sekitar. Hal tersebut membuat pasien menjadi
gelisah karena tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Sehingga pada malam hari tidur
pasien menjadi tidak nyenyak, dan hal itu tentu saja akan mempengaruhi kondisi kesehatan
pasien, baik itu mental maupun fisik.
Adapun poster yang kami buat yaitu sebagai berikut:
Lampiran 6 BAHASA JEPANG

か ん ご じ ょ し ゅ の し ご と な い よ う
し ご と な い よ う
かいご-しゃ
A. グループ: 3
1. ケトゥット・ドウィク・スリャニンシ
2. カデク・ニルマラ・ベルリアナ・デヴィ
3. カデク マルタ ペンディ ブダルサナ
4. ニー・コマン・アユ・スアルティニ
B . かんじゃめい: S さん
C . ちりょうされる びょうき の しゅるい : いえん および ぜん じゅうじ じんたい
( ACL ) そんしょう
D . しごと の がいよう : がくせい は とくべつな くんれん を うけており、 じたく
で くらいあんと に わりあてられた ぱーそなる けあ きのう を じっこうする のうり
ょく が あります。
E . ぎむ と せきにん :
1 . くるまいす の かんじゃ の にゅうよく。
2 . かんじゃ の つめ を きれい に します。
3 . かんじゃ の かみ を あらいます。
4 . かんじゃ の しょっき を そうじします。
5 . かんじゃ の こうこう えいせい。
6 . かんじゃ に IEC を あたえます。
7 . かんじゃ の かんきょう を せいけつ に します。
8 . かんじゃ の しょくじ と のみもの を じゅんびします。
9 . かんじゃ の きがえ を てつだって ください。
10 . みぎ はんしん、 ひだり はんしん、 おうがい の かどうか。
11 . かんじゃ に はいにょう を おこないます。
12 . ROM を やってます。
13 . ごぜんちゅう に かんじゃ に にっこうよく を すすめます。
14 . かんじゃ を へや から つれだします。
15 . かんじゃ の かぞく と の たいじん こみゅにけーしょん を じっしする。
16 . TTV ちぇっく を じっこうします。
17 . ぬる しっぷ を して ください。
18 . なべ を あげます。
19 . しんこきゅう りょうほう。
20 . らじお を たのしんで ください。
21 . せんい の おおい しょくひん と みず を ていきてき に あたえて ください。
22 . かんじゃ を ちゃっと に しょうたいします。
F . さぎょう かんきょう : くらいあんと の いえ の おくない で さぎょうします。
G . かんしゅう: Ns. Ni Luh Werdhi Purnama Yanti, S. Kep

Lampiran 7 BAHASA BALI

Wenten link video maraosan nganggen bahasa bali sareng pasien selami kalih
minggu ring masyarakat sajeroning:

https://drive.google.com/file/d/1WauwS9FzTut4Nc9gDd9Np_ZO_tE8_BIg/
view?usp=drivesdk

Lampiran 8 PEKERJAAN SOSIAL


UU Pekerja Sosial untuk mengatur Pekerja Sosial (Peksos) sangat diperlukan sebagai
pedoman formal atau legalitas bagi Pekerja Sosial (Peksos) dalam melaksanakan praktiknya
di Indonesia. Selain itu, Pekerja Sosial sebagai salah satu komponen utama penyelenggara
kesejahteraan sosial kepada masyarakat mempunyai peranan penting sehingga perlu
mendapatkan pelindungan dan kepastian hukum. Masalah sosial yang dialami atau dihadapi
selama ini oleh individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat belum diberikan pelayanan
yang sesuai dengan standar Praktik Pekerjaan Sosial serta ketersediaan Pekerja Sosial yang
tidak sebanding dengan jumlah Klien.
Pekerja Sosial menurut Undang-Undang Nomor 14 tahun 2019 tentang Pekerja Sosial
adalah seseorang yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai praktik pekerjaan sosial
serta telah mendapatkan 'sertifikat kompetensi. Praktik Pekerjaan Sosial dalam UU 14 tahun
2019 tentang Pekerja Sosial adalah penyelenggaraan pertolongan profesional yang terencana,
terpadu, berkesinambungan dan tersupervisi untuk mencegah disfungsi sosial, serta
memulihkan dan meningkatkan keberfungsian sosial individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
Maka dari projek ini dapat kami simpulkan dari jenis-jenis pekerja sosial yang ada, kami
termasuk ke dalam relawan. Dimana :
relawan adalah sebuah aksi sukarela dari seorang individu atau sebuah kelompok yang
secara bebas memberikan waktu dan tenaga kerja mereka untuk pelayanan masyarakat.
Meluangkan waktu tanpa adanya paksaan alias kemauan sendiri merupakan artian singkat dari
relawan.
seseorang disebut relawan jika telah menyediakan waktunya, tanpa dibayar, untuk
melakukan sesuatu yang dapat berkontribusi positif bagi lingkungan, orang lain, atau suatu
kelompok, yang notabene bukan semata orang terdekat sang relawan saja.
Dari projek melayani masyarakat lebih dekat kami mendapatkan pasien dengan
gangguan mobilitas fisik defisit perawatan diri dan gangguan konstipasi maka kami merawat
pasien ini setiap harinya dimana kami mengatur waktu kami untuk memberikan pelayanan
dari pagi pukul 07.30 sampai dengan pukul 18.00 pada saat itu kami memberikan pelayanan
seperti mengecek TTV ,buli-buli panas, kompres hangat, terapi nafas dalam, miring kanan,
kiri, dan berbaring, senam lansia, memandikan diatas kursi roda, BAK, oral hygiene, keramas
diatas kursi roda, membersihkan telinga pasien, membersihkan alat tenun, potong kuku,
ROM, menyiapkan makan minum pasien, mengajak mengobrol, terapi musik dan
membersihkan area lingkungan rumah pasien. Kami melakukan hal itu selama 14 hari penuh,
selama melakukan tindakan kami tidak mendapatkan bayaran sedikitpun.
Sesuai dengan penjelasan diatas maka dapat kami simpulkan bahwa kami masuk ke
dalam relawan.

Anda mungkin juga menyukai