Guru Pembimbing :
I Wayan Madiya S.Pd., M.Pd
Disusun oleh :
Guru Pembimbing :
I Wayan Madiya S.Pd., M.Pd
Disusun oleh :
Luh Putu Ade Ika Surya Dharma Putri (NIS: 0491)
Angkatan Tahun 2016
Istilah Dharma Gitaberasal dari Bahasa Sansekerta, dari kata Dharma dan
Gita, dalam arti Dharma sendiri mengandung arti: kebenaran, agama/keagamaan,
sedangkan Gita Artinya nyanyian/lagu. Menurut sejarah pengucapan gita yang
tepat akan dapat menggetarkan hati nurani yang paling suci, nurani yang paling
suci akan dapat menguasai pikiran. Dalam Manawa Dharmasastra VII.
14 disebutkan bahwa nyanyian keagamaan itu sebagai pelumas unsur-unsur jiwa
dan raga agar terstruktur secara ideal dan normatif. Kalau unsur-unsur yang
membangun jiwa dan raga itu dapat berfungsi sebagaimana normanya, maka
manusia akan dapat hidup aman, damai, sehat, segar, bugar dan sejahtera. Itulah
yang dapat disebut hidup bahagia lahir batin. Sama halnya dengan pendidikan
yang ada Pendidikan merupakan peranan yang sangat penting, dilihat dari
pengertian pendidikan tersebut, yaitu usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan manusia yang cerdas dan memiliki watak atau karakter bangsa yang
bermutu, juga untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara ( Sindiknas, 2003 : 3 ). Maka dari itu pendidikan juga digunakan sebagai
penunjang adanya keselarasan terhadap pemikiran dan tindakan. Menurut
Malinowski (Artadi, 2009:143) mengatakan bahwa aktivitas manusia
berhubungan dengan kebutuhan hidupnya. Aktivitas itu meliputi aktivitas religi,
aktivitas seni, aktivitas hukum, aktivitas ekonomi, teknologi dan aktivitas yang
berhubungan dengan kesehatan fisik. Jadi inti dari teori ini adalah segala aktivitas
kebudayaan itu bermaksud memuaskan kebutuhan manusia yang berhubungan
dengan seluruh hidupnya. Sama halnya aktivitas yang dapat menetralisir atau
meringankan segala masalah yang ada agar tidak menimbulkan masalah yang
lebih banyak lagi atau biasa disebut aktivitas yang lebih sederhana (tenang).
Dengan adanya ketenangan manusia bisa melakukan hal lebih baik dan
mendapatkan hasil yang dituju.
Oleh karena itu, hal yang didapat dari masalah tersebut diusahakan
melaksanakan pemikiran dengan cara menganalisis nyanyian tradisional Bali
sebagai sarananya. Dengan menggunakan sarana ini atau yang biasa disebut
dengan nyanyian suci Dharma Gita, yang diharapkan agar bisa memenuhi
masalah kesehatan yang rumit tersebut.
Dharmagita merupakan suatu lagu atau nyanyian suci yang secara khusus
dilagukan atau dinyanyikan pada saat upacara keagamaan Hindu, dan untuk
mengiringi upacara ritual atau yadnya. Istilah Dharmagita berasal dari bahasa
sansekerta, yaitu dari kata Dharma yang artinya kebenaran, agama atau
keagamaan, dan Gita yang artinya nyanyian atau lagu. Tradisi menyanyikan
kidung-kidung suci merupakan tradisi yang sangat kuno. Kita mengenal adanya
kitab Sama Weda yang merupakan salah satu dari kitab Catur Weda. Kitab Sama
Weda ini berisi lagu pujian atau pujaan untuk dinyanyikan dalam pelaksanaan
upacara yadnya. Dalam berbagai kegiatan keagamaan, penggunaan Dharmagita
sangatlah dibutuhkan karena irama lagunya memiliki berbagai jenis variasi yang
sangat membantu untuk menciptakan suasana hening atau khidmat yang dipancari
oleh getaran kesucian sesuai dengan jenis yadnya yang dilaksanakan. Saat ini
Dharmagita sudah mencapai kemajuan yang cukup pesat. Bahkan pemerintah
melalui Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), secara rutin
menyelenggarakan Utsawa Dharmagita, yaitu suatu ajang perlombaan untuk
menjalin hubungan cinta kasih sesama umat di seluruh tanah air. Adapun yang
biasa digelar dalam Utsawa Dharmagita adalah membaca Sloka, Palawakya, dan
tembang-tembang kerohanian, serta hal-hal lain sebagai ciri budaya daerah
masing-masing yang dijiwai oleh agama Hindu. Adapun bentuk-bentuk apresiasi
dan bentuk dari Dharma Gita adalah sebagai berikut.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dari tanggal 22 september 2016, yang akan Commented [KY2]: Perhatikan tanggal pelaksanaan
berlangsung selama 2 bulan di Sman Bali Mandara. Adapun rancangan kegiatan penelitian (sudah lewat)
1 2 3 4 1 2 3 4
2 Konsultasi mengenai
instrumen peneletian
dengan pembina
Telaah pustaka tentang
3 pelaksanaan program
nyanyian Dharma Gita
sebagai
penyembembuhan stress
Observasi pelaksanaan
4 program nyanyian Dharma
Gita sebagai penyembuhan
stress di SMAN BALI
MANDARA
Wawancara kepada
5 beberapa guru dan siswa di
SMAN BALI MANDARA
Penyebaran kusioner kepada
6 siswa SMAN BALI
MANDARA
Analisis data
7
8 Pembuatan karya tulis
ilmiah
menyebarkan lembar kusioner yang berupa daftar pertanyaan yang harus dijawab
oleh responden. Dalam penelitian ini lembar kusioner mengenai program
nyanyian Dharma Gita sebagai penyembuhan stress .
C.4.2.3 Wawancara Commented [KY4]: Tambahkan wawancara akan
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara dilakukan kepada siapa saja
D. Rujukan
http://phdi.or.id/artikel/lantunkan-gita-untuk-kesejahteraan-rohani
http://paha1pojok.blogspot.co.id/2015/01/metodologi-penelitian-sekar-
rare.htmlhttp://paha1pojok.blogspot.co.id/2015/01/metodologi-penelitian-sekar-
rare.html
https://news.idntimes.com/indonesia/fajarnurmanto/penderita-gangguan-jiwa-
butuh-kepedulian-lebih-besar-di-indonesia
https://news.idntimes.com/indonesia/fajarnurmanto/penderita-gangguan-jiwa-
butuh-kepedulian-lebih-besar-di-indonesia