Anda di halaman 1dari 8

Analisis Dampak Tambak Udang Terhadap Lingkungan Sekitar

(Pedukuhan Depok, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul)


Andrean Rheza Perdana
Government Affairs and Administration
Jusuf Kalla School of Government
Andrean.rheza.2015@fisipol.umy.ac.id
rhezaandrean1@gmail.com

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Wilayah pesisir merupakan daerah peralihan laut dan daratan. Kondisi
tersebut menyebabkan wilayah pesisir mendapatkan tekanan dari berbagai
aktivitas dan fenomena yang terjadi di darat maupun di laut. Fenomena yang
terjadi di daratan antara lain abrasi, banjir dan aktivitas yang dilakukan oleh
masyarakat yaitu pembangunan permukiman, pembabatan hutan untuk
persawahan, pembangunan tambak dan sebagai yang pada akhirnya memberi
dampak pada ekosistem pantai. Demikian pula fenomena - fenomena di lautan
seperti pasang surut air laut, gelombang badai dan sebagainya (Amandangi M,
2012). Industri Tambak Udang merupakan salah satu Industri yang menjanjikan
dalam peningkatan taraf hidup ekonomi bagi masyarakat luas khususnya
masyarakat berdomisili di wilayah pesisir pantai, tak terkecuali pantai selatan di
pulau Jawa ini. Kabupaten Bantul menjadi salah satu dari sekian banyak wilayah
yang digandrungi untuk pengembangbiakkan budidaya tambak udang. Industri
budidaya tambak udang tergolong masih dini, dimulai dari tahun 2012, mulai
muncul permasalahan pemasalahan. Masalah yang dimaksud adalah tidak
berijinnya kegiatan budidaya tambak udang hingga efek yang timbul terhadap
lingkungan yang berada di wilayah pesisir pantai selatan.

Terdapat enam tambak udang putih yang beroperasi di sekitaran pantai


parangtritis dan depok. Sebenarnya pemerintah telah meminta agar tambak udang
ini segera ditutup atau diberhentikan, akan tetapi hingga saat ini tambak udang
tersebut masih terus beroperasi. Adannya gejolak dari masyarakat karena tambak
udang memberikan dampak yang buruk terhadap pertanian dan perikanan yang
dimiliki oleh masyarakat Pedukuhan Depok, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek,
Bantul. Masyarakat sekita pesisir Pantai Parangtritis hingga Pantai Depok merasa
tidak ada sosialisasi yang diberikan pemerintah ataupun dari pengelola tambak
udang mengenai keberadaan tambak udang.
Sebelum adannya tambak udang hasil panen yang dihasilkan baik akan
tetapi setelah keberadaan tambak udang hasil panen sawah yang dimiliki
masyarakat menjadi jelek. Menurut masyarakat kegagalan panen selama 2 tahun
terakhir diakibatkan karena uap air payau akibat dari adannya kincir air di tambak
udang tersebut. Ditambah lagi tambak udang tersebut membuang limbahnya
langsung kelaut, yang mengakibatkan ikan-ikan banyak yang mati. Adannya
tambak udang di sekitar pesisir Pantai Parangtritis dan Pantai Depok juga tidak
sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Bantul.
Karena menurut RTRW Kabupaten Bantul daerah pesisir pantai selatan digunakan
untuk pertanian dan pariwisata.
Oleh Karena itu, pemerintah harusnya membuat regulasi yang tegas dan
melakukan sidak terhadap tambak-tambak udang yang ada di tempat yang tidak
semestinya dibuat tambak. Sedangkan untuk pengusaha tambak udang harus
memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah setempat, agar tidak
mengakibatkan dampak negative untuk masyarakat sekitar, pentingnya untuk
melestarikan kekayaan alam yang ada merupakan bagian terpenting untuk
menjaga lingkungan agar tidak semakin rusak. Karena, terkadang manusia lalai
dalam hal memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Seperti halnya yang
dilakukan oleh pengusaha tambak udang di Pedukuhan Depok, Desa Parangtritis,
Kecamatan Kretek, Bantul yang sangat lalai untuk memikirkan efek dari tambak
udang tersebut terhadap lingkungan sekitar.

1.2 Tujuan penulisan artikel


Artikel ini akan memaparkan bagaimana dampak negative yang dirasakan oleh
masyarakat di daerah tambak udang Pedukuhan Depok, Desa Parangtritis,
Kecamatan Kretek, Bantul..
1.3 Kriteria
a. Dampak
Dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016) merupakan
pengaruh yang dapat timbul karena suatu akibat (baik positif atau negatif). Secara
ekonomi memiliki makna yakni pengaruh suatu pelaksanaan terhadap kondisi
perekonomian di suatu Negara. Dampak merupakan perubahan yang terjadi
dilingkungan karena adanya aktifitas manusia (Suratmo, 2004). Yang terjadi di
pesisir pantai yang di bangun tambak udang cenderung memberikan dampak yang
negatif. Karena ada beberapa praktek pencemaran yang dihasilkan dari proses
yang terjadi di tambak udang hingga limbah yang dihasilkan.

b. Lingkungan Pesisir
Untuk dapat mengelola pemanfaatan sumberdaya alam dan jasa-jasa
lingkungan (en-vironmental services) kawasan pesisir secara berkelanjutan (on a
sustainable basis), perlu pemahaman yang mendalam tentang pengertian dan
karakteristik utama dari kawasan ini. Definisi wilayah pesisir bisa berbeda-beda,
karena belum ditemukan suatu istilah paten untuk mengartikannya. Sesuai dengan
UU No.27 tahun 2007, wilayah pesisir telah didefinisikan sebagai wilayah peralihan
antara ekosistem daratan dan laut yang ditentukan oleh 12 mil batas wilayah ke
arah perairan dan batas kabupaten/kota kearah pedalaman. Menurut
Kesepakatan umum di dunia bahwa wilayah pesisir adalah suatu wilayah peralihan
antara daratan dan lautan.

Ada beberapa definisi mengenai wilayah pesisir dari berbagai sumber,


antara lain:

1.Menurut Dahuri (2001) memberikan penjelasan mengenai wilayah pesisir


sebagai berikut : “Sampai sekarang belum ada definisi wilayah pesisir yang baku.
Namun demikian, kesepakatan umum di dunia bahwa wilayah pesisir adalah suatu
wilayah peralihan antara daratan dan lautan. Apabila ditinjau dari garis pantai
(coastal), maka suatu wilayah pesisir memiliki dua macam batas (boundaries),
yaitu batas yang sejajar garis pantai (longshore) dan batas yang tegak lurus
terhadap garis pantai (cross-shore) (Dahuri, 2001)”
2. Menurut Poernomosidhi (2007) memberikan pengertian mengenai
wilayahpesisir sebagai berikut :

Wilayah pesisir merupakan interface antara kawasan laut dan darat yang saling
mempengaruhi dan dipengaruhi satu sama lainnya, baik secara biogeofisik
maupun sosial ekonomi. Wilayah pesisir mempunyai karakteristik yang khusus
sebagai akibat interaksi antara proses-proses yang terjadi di daratan dan di lautan.
Ke arah darat, wilayah pesisir meliputi bagian daratan (Poernomosidhi, 2007)

2.Pembahasan

. Pesisir pantai selatan Yogyakarta memiliki garis pantai yang panjang,


mulai dari pantai Parang endog, Parangtritis, Depok hingga sampai ujung barat.
Sekitar pantai parangtritis sampai dengan depok juga terdapat gurun pasir.
Masyarakat sekitar pesisir pantai banyak yang memanfaatkan lahan untuk
persawahan, perikanan, sampai dengan pariwisata. Jadi penghasilan utama
masyarakat sekitar pesisir melalui tiga aspek tersebut. Disamping itu aktivitas
manusia lah yang menjadi penyebab utama kerusakan lingkungan di wilayah
pesisir dan laut. Padahal kalau dilihat dari dampak kerusakan tersebut sebagai
besar akan berdampak kepada aktivitas manusia dan lingkungan, seperti rusaknya
biota laut, terancamnya pemukiman nelayan, terancamnya mata pencaharian
nelayan dan sebagainya (Vatria, 2010). Oleh karena itu apabila lahan maupun
perairan ada yang rusak berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar yang
terancam. Kerusakan alam yang luar biasa akan terjadi karena akibat dari ulah
manusia yang sangat tinggi dan besar. Dibandingkan kerusakan yang terjadi
akibat kerusakan oleh alam yang kejadiannya tidak setiap hari. Lingkungan ekologi
yang rusak tidak menyediakan lagi kondisi habitat yang sesuai bagi kehidupan
mahluk hidup (EkoPriyoPurnomo, 2016)

Munculnya fenomena pembangunan tambak udang yang terjadi di bagian


pesisir antara Pantai Parangtritis hingga Pantai Depok sejak tahun 2012, ternyata
pembangunan yang terjadi mengakibatkan efek yang negative, terbukti
keberadaan tambak udang membuat hasil panen sawah yang dimiliki masyarakat
menjadi jelek. Menurut masyarakat kegagalan panen selama 2 tahun terakhir
diakibatkan karena uap air payau akibat dari adannya kincir air di tambak udang
tersebut. Ditambah lagi tambak udang tersebut membuang limbahnya langsung
kelaut, yang mengakibatkan ikan-ikan banyak yang mati. Dalam segi tata ruang
wilayah, tambak udang yang ada tidak sesuai dengan tata ruang kabupaten
Bantul, dimana daerah pesisir pantai digunakan untuk pertanian dan pariwisata.
karena Kemudian bau yang ditimbulkan dari tambak udang tersebut juga
menganggu wisatawan yang berwisata di wilayah sekitar pesisir pantai.Hal ini
kemudian membuat penghasilan yang didapat oleh masyarakat sekitar menurun.
Banyaknya efek yang ditimbulkan kemudian masyarakat melancarkan protes
terhadap tambak udang yang ada. Karena masyarakat menilai tidak ada
sosialisasi akan dibangunya tambak udang dan masih banyak rentetan masalah
yang lainnya.

3. Analysis dan Evaluation

Kawasan Pesisir pantai adalah interface antara kawasan laut dan darat
yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi satu sama lainnya, baik secara
biogeofisik maupun sosial ekonomi. Wilayah pesisir mempunyai karakteristik yang
khusus sebagai akibat interaksi antara proses-proses yang terjadi di daratan dan
di lautan. Ke arah darat, wilayah pesisir meliputi bagian daratan.jika berbicara
kawasan pesisir pantai, sangat mempunyai manfaat yang banyak bagi
masyarakat, demi menunjangnya perekonomian masyarakat di sekitar pesisir,
maka dapat di manfaatkan sebagai lahan pertanian dimana masyarakat sekitar
bisa bercocok tanam di sepanjang pesisir pantai, kemudian juga bisa
mengembangkan perikanan, dan juga bisa mengembangkan potensi wisata di
daerah pesisir pantai. Tindakan-tindakan positif masyarakat yang ada di pesisir
pantai ini perlu didukung, karena dapat menunjang keaktifan masyarakat dan
kepedulian terhadap lingkungannya dengan catatan tidak dieksploitasi secara
berlebihan dan harus tetap menjada serta melestarikan obyek wisata alam
tersebut.
Seperti halnya yang dilakukan masyarakat pesisir pantai parangtritis
sampai dengan depok, mereka menggantungkan hidupnya dari bercocok tanam,
memelihara ikan, sebagaian anak mudannya mengembangkan potensi pariwisata
di daerah pesisir pantai. Hal demikian yang membuat perekonomian masyarakat
meningkat. dengan meningkatnya perekonomian masyarakat, masyarakat di
pesisir pantai parangtritis sampai dengan depok cenderung lebih bersemangat
gotong royong untuk menjaga alamnya. Masyarakat juga memahami betapa
pentingya menjaga kelestarian alam yang ada disana, tidak serta merta
mengeksploitasi habishabisan sumber daya alam yang ada.

Akan tetapi masyarakat pesisir pantai parangtritis sampai dengan depok


berubah sikap ketika banyak tambak udang yang masuk di daerah sekitar pesisir
pantai. Mata pencaharian mereka yang memanfaatkan sumber daya alam seperti
pertanian, perikanan, dan pariwisata harus rusak karena datangnya tambak udang
di pesisir pantai. Akibat yang ditimbulkan dari tambak udang tersebut sangat
banyak, mulai dari uap air payau yang sangat berdampak bagi hasil pertanian,
limbah udang yang dibuang ke perairan yang dapat mencemari kondisi air disana,
hingga munculnya bau tak sedap dari tambak udang tersebut. Ditambah lagi
pembangunan tambak udang ternyata tidak sesuai dengan tata ruang kabupaten
Bantul itu sendiri, dimana dalam tata ruang kabupaten Bantul daerah pesisir pantai
itu digunakan untuk pertanian dan pariwisata.

Namun dari hasil tersebut perlu diperhatikan sebagai evaluasi guna


menciptakan pesisir pantai yang sesuai dengan aturan yang ada dan juga bisa
berguna serta bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Hal yang sangat perlu
diperhatikan yaitu adannya tambak udang yang dianggap banyak merugikan
masyarakat sekitar. Apalagi dianggap dapat merusak alam di pesisir pantai,
sangat disayangkan sekali apabila tambak udang ini terus menerus membesar dan
menggusur lahan lahan pertanian, perikanan, bahkan pariwisata sekalipun. Ini
sangat merugikan bagi masyarakat dan juga kerusakan alam yang akan
ditimbulkan.

Dengan demikian, evaluasi tersebut sangat penting guna menjaga


kelestarian daerah pesisir pantai parangtritis sampai dengan depok tersebut.
Selain kelestarian alam yang dijaga oleh masyarakat setempat, namun juga harus
memperhatikan kondisi yang terjadi jika mungkin akan ada tambak-tambak yang
lainya. Tidak hanya itu saja namun juga harus memperketat pengawasan terhadap
pentaatan ruang sesuai pemerintah daerah agar tidak dapat merusak kekayaan
alam yang ada dan tetap ikut serta dalam menjaganya.
4. Kesimpulan

Daerah pesisir pantai parantrisis sampai dengan depok sebuah kawasan


pesisir yang sesuai dengan tata ruang kabupaten Bantul dimanfaatkan atau
digunakan untuk kawasan pertanian dan pariwisata. Masyarakat daerah pesisir
juga menggantukan kehidupannya lewat pertanian dan pariwisata. Akan tetapi
mulai tahun 2012 sejak dibangunnya tambak udang di daerah pesisir pantai, hal
yang terjadi yaitu lahan produktif milik masyarakat sekitar menurun hasilnya akibat
dari efek yang ditimbulkan dari tambak udang tersebut. Jadi, seharusnya pemilik
tambak udang sadar bahwasannya pembangunan yang telah dilakukan
dikawasan pesisir itu tidak sesuai dan akan menghancurkan alam sekitar.
5. References

book

Amandangi M, H. (2012). Analisis Kerentanan Pesisir Terhadap Ancaman


Kenaikan Muka Air Laut di Selatan Yogyakarta. Bogor: Insititut Pertanian
Bogor.

Dahuri, R. (2001). pengelolaan Sumber Daya Wilayah Peisisir dan Lautan Secara
Terpadu. jakarta: PT.Pradnya Paramita.

Poernomosidhi. (2007). Kebijakan Pengelolaan Ruang Wilayah Kawasan Pesisir


di Indonesia Sebagai Antisipasi Risiko Bencana.

Suratmo, G. (2004). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. yogyakarta: Gajah


Mada Universitas Press.

Journal

Eko Priyo Purnomo, A.-M. (2016). Social Responsibility, 3.

Vatria, B. (2010). Berbagai Kegiatan Manusia yang Dapat Menyebabkan


Terjadinya Degradasi Ekosistem Pantai serta Dampak yang Ditimbulkannya.
Jurnal Belian, 9(1), 47–54.

Anda mungkin juga menyukai