Analisis Dampak Tambak Udang Terhadap Lingkungan Sekitar
Analisis Dampak Tambak Udang Terhadap Lingkungan Sekitar
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Wilayah pesisir merupakan daerah peralihan laut dan daratan. Kondisi
tersebut menyebabkan wilayah pesisir mendapatkan tekanan dari berbagai
aktivitas dan fenomena yang terjadi di darat maupun di laut. Fenomena yang
terjadi di daratan antara lain abrasi, banjir dan aktivitas yang dilakukan oleh
masyarakat yaitu pembangunan permukiman, pembabatan hutan untuk
persawahan, pembangunan tambak dan sebagai yang pada akhirnya memberi
dampak pada ekosistem pantai. Demikian pula fenomena - fenomena di lautan
seperti pasang surut air laut, gelombang badai dan sebagainya (Amandangi M,
2012). Industri Tambak Udang merupakan salah satu Industri yang menjanjikan
dalam peningkatan taraf hidup ekonomi bagi masyarakat luas khususnya
masyarakat berdomisili di wilayah pesisir pantai, tak terkecuali pantai selatan di
pulau Jawa ini. Kabupaten Bantul menjadi salah satu dari sekian banyak wilayah
yang digandrungi untuk pengembangbiakkan budidaya tambak udang. Industri
budidaya tambak udang tergolong masih dini, dimulai dari tahun 2012, mulai
muncul permasalahan pemasalahan. Masalah yang dimaksud adalah tidak
berijinnya kegiatan budidaya tambak udang hingga efek yang timbul terhadap
lingkungan yang berada di wilayah pesisir pantai selatan.
b. Lingkungan Pesisir
Untuk dapat mengelola pemanfaatan sumberdaya alam dan jasa-jasa
lingkungan (en-vironmental services) kawasan pesisir secara berkelanjutan (on a
sustainable basis), perlu pemahaman yang mendalam tentang pengertian dan
karakteristik utama dari kawasan ini. Definisi wilayah pesisir bisa berbeda-beda,
karena belum ditemukan suatu istilah paten untuk mengartikannya. Sesuai dengan
UU No.27 tahun 2007, wilayah pesisir telah didefinisikan sebagai wilayah peralihan
antara ekosistem daratan dan laut yang ditentukan oleh 12 mil batas wilayah ke
arah perairan dan batas kabupaten/kota kearah pedalaman. Menurut
Kesepakatan umum di dunia bahwa wilayah pesisir adalah suatu wilayah peralihan
antara daratan dan lautan.
Wilayah pesisir merupakan interface antara kawasan laut dan darat yang saling
mempengaruhi dan dipengaruhi satu sama lainnya, baik secara biogeofisik
maupun sosial ekonomi. Wilayah pesisir mempunyai karakteristik yang khusus
sebagai akibat interaksi antara proses-proses yang terjadi di daratan dan di lautan.
Ke arah darat, wilayah pesisir meliputi bagian daratan (Poernomosidhi, 2007)
2.Pembahasan
Kawasan Pesisir pantai adalah interface antara kawasan laut dan darat
yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi satu sama lainnya, baik secara
biogeofisik maupun sosial ekonomi. Wilayah pesisir mempunyai karakteristik yang
khusus sebagai akibat interaksi antara proses-proses yang terjadi di daratan dan
di lautan. Ke arah darat, wilayah pesisir meliputi bagian daratan.jika berbicara
kawasan pesisir pantai, sangat mempunyai manfaat yang banyak bagi
masyarakat, demi menunjangnya perekonomian masyarakat di sekitar pesisir,
maka dapat di manfaatkan sebagai lahan pertanian dimana masyarakat sekitar
bisa bercocok tanam di sepanjang pesisir pantai, kemudian juga bisa
mengembangkan perikanan, dan juga bisa mengembangkan potensi wisata di
daerah pesisir pantai. Tindakan-tindakan positif masyarakat yang ada di pesisir
pantai ini perlu didukung, karena dapat menunjang keaktifan masyarakat dan
kepedulian terhadap lingkungannya dengan catatan tidak dieksploitasi secara
berlebihan dan harus tetap menjada serta melestarikan obyek wisata alam
tersebut.
Seperti halnya yang dilakukan masyarakat pesisir pantai parangtritis
sampai dengan depok, mereka menggantungkan hidupnya dari bercocok tanam,
memelihara ikan, sebagaian anak mudannya mengembangkan potensi pariwisata
di daerah pesisir pantai. Hal demikian yang membuat perekonomian masyarakat
meningkat. dengan meningkatnya perekonomian masyarakat, masyarakat di
pesisir pantai parangtritis sampai dengan depok cenderung lebih bersemangat
gotong royong untuk menjaga alamnya. Masyarakat juga memahami betapa
pentingya menjaga kelestarian alam yang ada disana, tidak serta merta
mengeksploitasi habishabisan sumber daya alam yang ada.
book
Dahuri, R. (2001). pengelolaan Sumber Daya Wilayah Peisisir dan Lautan Secara
Terpadu. jakarta: PT.Pradnya Paramita.
Journal