Antrian
Antrian
Antrian :
Suatu garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih
pelayanan (fasilitas layanan).
Pola Kedatangan
“Cara individu-individu dari populasi memasuki sistem”. Individu-individu mungkin
datang dengan tingkat kedatangan konstan ataupun acak/ random (berdistribusi
probabilitas poisson).
Disiplin Antrian :
Beberapa disiplin antrian :
- First Come, First Served (FCFS) : Pertama kali datang pertama kali
dilayani.
- Last Come, First Served (LCFS) : Yang terakhir datang pertama kali dilayani.
- Shortest Operating Time (SOT) : Waktu yang pendek dilayani duluan.
- Longest Operating Time (LOI) : Waktu yang panjang dilayani duluan.
- Service In Random Order (SIRO) : Pelayanan dalam urutan acak.
- Emergency First (EF) atau Critical Condition First (CCF) : Kondisi
kritis yang dilayani duluan.
Tapi dalam kebanyakan antrian menganut disiplin FCFS.
Kepanjangan Antrian
2
Banyak sistem antrian dapat menampung jumlah individu-individu yang relatif besar
tapi ada beberapa sistem yang mempunyai kapasitas terbatas.
Tingkat Pelayanan
“Waktu yang digunakan untuk melayani individu-individu dalam suatu sistem”. Waktu
ini mungkin konstan, tetapi juga sering acak (random).
Selesai (Exit)
Sesudah seseorang telah selesai dilayani, dia akan keluar dari sistem dan mungkin
bergabung dengan populasinya atau populasi lain.
Struktur-Struktur Antrian
Struktur antrian terbagi dalam 4 model:
1. Single Channel – Single Phase
Sistem Antrian
Sumber Keluar
Populasi M S
Keterangan :
M = Antrian
S = Fasilitas pelayanan
2. Single Channel – Multi Phase In Series
Sistem Antrian
Sumber Keluar
Populasi M S M S
Phase 1 Phase 2
Gambar 3. Struktur Antrian Single Channel – Multi Phase In Series
Contoh : Lini produksi massa, pencucian mobil, tukang cat mobil dan sebagainya.
Sumber S
Keluar
Populasi M
S
3
Sumber M S M S
Keluar
Populasi
M S M S
Phase 1 Phase 2
Minimasi Biaya
Total expected cost per periode waktu :
Expected cost of service per periode + expected waiting cost per periode
C t C S CW S CW n tCW
Contoh : Biaya tetap investasi awal dalam peralatan/ fasilitas, biaya pemasangan dan
latihan bagi karyawan, biaya-biaya variabel : gaji karyawan dan
pengeluaran tambahan untuk pemeliharaan.
Biaya menunggu (cost of waiting)
Contoh : Biaya menganggurnya para karyawan, kehilangan penjualan, kehilangan
langganan, tingkat persediaan yang berlebihan, kehilangan kontrak,
kemacetan sistem atau kehilangan kepercayaan dalam manajemen.
Contoh 1 :
Seorang mekanik akan diangkat untuk memperbaiki mesin yang rusak dengan laju
kerusakan rata-rata 4 buah per jam. Kerusakan terjadi secara random. Waktu tidak
produktif pada mesin dianggap sebagai biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan yang
besarnya Rp 5.000,- per jam. Pihak manajemen membuat keputusan untuk mengangkat
salah satu dari dua mekanik yaitu yang pertama kerjanya agak lambat tetapi murah
upahnya, yang lain cepat tetapi mahal upahnya. Mekanik yang lambat dengan upah Rp
300.000,- per jam dapat memperbaiki mesin yang rusak dengan laju rata-rata 5 buah per
jam. Sedang mekanik yang bergaji mahal dengan upah Rp 500.000,- per jam dapat
memperbaiki mesin yang rusak dengan laju rata-rata 7 buah per jam. Tentukan mekanik
mana yang akan diperkerjakan?
Penyelesaian :
Diketahui :
- λ = 4 buah per jam
- CW = Rp 5.000,- per jam
- CS (kerja lambat) = Rp 300.000,- per jam
- μ (kerja lambat) = 5 buah per jam
- CS (kerja cepat) = Rp 500.000,- per jam
- μ (kerja cepat) = 7 buah per jam
1. Model M/M/1/I/I
Fasilitas
Populasi (I) Antrian (M) pelayanan (M/1)
Sumber tak Tingkat Tingkat
FCFS
terbatas kedatangan pelayanan Keluar
poisson Kepanjangan poisson
antrian tak
terbatas (I)
Rumus :
Jumlah individu rata-rata dalam antrian
2
nq
( - )
Contoh 2 :
Tuan Indra memiliki usaha pompa bensin dengan hanya satu pompa. Mobil yang ingin
mengisi bensin datang mengikuti distribusi poisson dengan rata-rata 25 mobil per jam. Bila
pompa bensin sedang melayani kustomer maka kustomer yang datang akan pergi ke tempat
lain. Waktu yang diperlukan untuk mengisi bensin mobil-mobil tersebut mengikuti distribusi
eksponensial dengan rata-rata 30 mobil per jam. Dia ingin menganalisa sistem antriannya
dengan mempergunakan teori antrian. Tentukan :
a. Tingkat kegunaan bagian pelayanan pompa bensin.
b. Jumlah rata-rata langganan dalam antrian.
c. Jumlah rata-rata langganan dalam sistem.
d. Waktu menunggu rata-rata dalam antrian.
e. Waktu menunggu rata-rata dalam sistem.
f. Probabilitas lebih dari satu mobil dalam sistem dan lebih dari empat mobil dalam sistem.
Penyelesaian :
6
25
tq = 0,1667 jam atau 10 menit
30 (30 - 25)
2. Model M/M/S/I/I
Fasilitas
pelayanan
(M/S)
Tingkat
pelayanan
Populasi (I) Antrian (M) poisson
Sumber tak Tingkat FCFS
terbatas kedatangan Keluar
poisson Kepanjangan
antrian tak Tingkat
terbatas (I) pelayanan
poisson
S 1
n0
n!
S!1
S
S
P0
PW
S! 1
S
Contoh 3 :
1. Sebuah bank memperkerjakan tiga teller. Nasabah datang mengikuti distribusi poisson,
selama periode waktu 8 jam rata-rata nasabah datang sebanyak 1.750 orang. Jika seorang
nasabah mendapati semua teller sedang sibuk ia akan menggabung pada antrian yang
dilayani oleh ketiga teller. Waktu trsansaksi antara nasabah dan teller mempunyai distribusi
eksponensial dengan rata-rata 0,5 menit. Tentukan :
a. Tingkat kedatangan nasabah per jam.
b. Tingkat kegunaan teller.
c. Probabilitas tidak ada nasabah.
d. Jumlah nasabah rata-rata menunggu untuk dilayani.
e. Jumlah nasabah dalam sistem.
f. Waktu menunggu rata-rata dalam antrian.
g. Waktu menunggu rata-rata dalam sistem.
h. Probabilitas untuk menunggu dalam antrian.
Penyelesaian :
Diketahui : S = 3 teller
= 1.750 nasabah / 8 jam = 218,75 nasabah per jam
= 60 menit/ 0,5 menit = 120 nasabah per jam
a. Tingkat kedatangan panggilan per jam.
= 120 nasabah per jam
b. Tingkat kegunaan karyawan.
218,75
P =
S 3(120)
= 0,6076 = 60,76%
1
P0
n
S
S 1
n0
n!
S!1
S
1
1 (218,75 / 120) (218,75 / 120) 2 (218,75 / 120)3
0! 1! 2! 3!(1 218,75 / 360)
9
1
= 1 1,8229 1,6615 2,5731 = 0,1417 = 14,17%
= 0,5647 nasabah
e. Jumlah pedagang dalam sistem.
nt nq
2. Sebuah bank memperkerjakan tiga teller. Nasabah datang mengikuti distribusi poisson,
selama periode waktu 8 jam rata-rata nasabah datang sebanyak 1.750 orang. Jika seorang
nasabah mendapati semua teller sedang sibuk ia akan menggabung pada antrian yang
dilayani oleh ketiga teller. Waktu trsansaksi antara nasabah dan teller mempunyai distribusi
10
eksponensial dengan rata-rata 0,5 menit. Bank tersebut telah menerima keluhan-keluhan
dari banyak nasabah bahwa waktu pelayanan terlalu lama. Karena itu, manajer bank
sedang mempertimbangkan penambahan satu teller lagi untuk mengurangi waktu
menunggu dalam sistem. Dia merasa bahwa biaya pelayanan total akan naik karena
penambahan teller. Bila seorang teller berpenghasilan Rp 3.500,- per jam (termasuk semua
gaji dan jaminan lainnya) dan biaya mendapatkan seorang nasabah check out sedang
menunggu adalah Rp. 5.500,- per jam (gaji, tunjangan, kehilangan keuntungan karena
penundaan dan biaya-biaya lainnya), tentukan apakah lebih baik tetap mempunyai 3 teller
atau 4 teller yang menangani nasabah tersebut.
Penyelesaian :
1
1
(218,75/ 120)
218,75/ 120 2
(218,75/ 120)3
(218,75/ 120) 4
0! 1! 2! 3! 4 ! (1 - 218,75/ 480)
1
= 1 1,8229 1,6615 1,0096 0,8454
= 0,1577
S
nq P0
( S 1)! (S - ) 2
11
(218,75)(120)(218,75 / 120) 4
= (0,1577) = 0,1116 nasabah
(4 1)! (480 - 218,75)2
nt n q = 0,1116 + 1,8229 = 1,9345 nasabah.
C S t S C W SC S n t CW
3. Model M/M/1/I/F
Fasilitas
Populasi (I) Antrian (M) pelayanan (M/1)
Sumber tak Tingkat Tingkat
FCFS
terbatas kedatangan pelayanan Keluar
Kepanjangan
poisson poisson
antrian tak
terbatas (F)
Gambar 9. Model Antrian Model M/M/1/I/F
Rumus :
Jumlah individu rata-rata dalam antrian.
1
1 - ( 1)
2
nq
1 1 -
1 1 -
Contoh :
12
Sebuah restaurant fast food mengoperasikan sebuah pintu yang melayani pembeli.
Restaurant tersebut terletak pada jalan yang ramai tetapi restaurant mempunyai tempat parkir
yang terbatas. Tempat parkir yang tersedia hanya 6 ruangan. Tingkat kedatangan pelanggan
adalah 21 mobil per jam dan mengikuti distribusi Poisson sedangkan tingkat pelayanan
restaurant 36 mobil per jam dan juga berdistribusi Poisson.
Tentukan :
a. Jumlah mobil rata-rata dalam antrian.
b. Jumlah mobil rata-rata dalam sistem.
c. Probabilitas ada 10 mobil dalam sistem.
Penyelesaian :
Diketahui : = 21 mobil per jam
= 36 mobil per jam
= 6 ruangan
a. Jumlah mobil rata-rata dalam antrian.
1
1 - ( 1)
2
nq
1 1 -
6 1 6
21 21
2 1 - 6 (6 1)
21 36 36
=
36 21 21
6
1
36
1 -
36
1 0,4053 0,1970
= (0,3403) = 0,6730 mobil.
0,4003
1 1 -
6 6 1
1 - 6 1 21 6 21
21 36 36
=
36 21 21 61
1
36
1 -
36
1 0,2758 0,1379
= (0,5833) = 1,2352 mobil.
0,4071
21
1- 10
36 21
= 6 1
21 36
1 -
36
0,4167
= 0,0046 = 0,00196 mobil
0,9770
4. Model M/M/S/F/I
Fasilitas
pelayanan
(M/S)
Tingkat
pelayanan
Populasi (F) Antrian (M) poisson
Sumber tak Tingkat FCFS
terbatas kedatangan Keluar
poisson Kepanjangan
antrian tak Tingkat
terbatas (I) pelayanan
poisson
Gambar 10. Model Antrian Model M/M/S/F/I
Notasi antrian sumber terbatas :
U : Waktu rata-rata antar kedatangan per unit
T : Waktu rata-rata pelayanan per unit
H : Jumlah rata-rata unit yang sedang dilayani
J : Jumlah rata-rata unit sedang beroperasi
N : Jumlah unit dalam populasi
M : Jumlah channel pelayanan
X : Faktor pelayanan (proporsi waktu pelayanan yang diperlukan)
D : Probabilitas bahwa suatu kedatangan harus menunggu
F : Faktor efisiensi menunggu dalam garis (antrian)
Rumus :
Faktor pelayanan.
T
X=
T U
Jumlah unit rata-rata menunggu untuk dilayani.
n q = N (1 – F)
Contoh :
Sebuah rumah sakit menginformasikan bahwa rata-rata setiap pasien dari 20 pasien
yang ada memerlukan tipe-tipe perawatan tertentu setiap 4 jam. Ada dua orang dokter yang
melayani pasien-pasien tersebut dengan rata-rata waktu pelayanan selama 10 menit per pasien.
Tingkat kedatangan dan tingkat pelayanan mengikuti distribusi eksponensial, tentukan:
0,12(10 240)
= = 1,5 menit.
20 0,12
d. Waktu menunggu rata-rata dalam sistem.
tt = t q + T
= 1,5 + 10 = 11,5 menit.
e. Jumlah pasien rata-rata yang sedang dilayani.
H = F.N.X
= (0,994) (20) (0,04) = 0,7952 pasien ≈ 1 pasien.
f. Jumlah pasien rata-rata yang masih dalam ruangannya.
J = N.F.(1 – X)
= 20 (0,994) (1 – 0,04) = 19 pasien.
15
= 20 – 19 = 1 pasien.
atau,
nt = n q + H
= 0,12 + 0,7952
= 0,9152 pasien ≈ 1 pasien.
h. Probabilitas bahwa pasien akan menunggu untuk dilayani.
D = 0,202 (diperoleh dari tabel) = 20,2%
i. Jumlah rata-rata fasilitas pelayanan menganggur.
I = M–H
= 2 – 0,7952
= 1,2048 dokter ≈ 1 dokter.