Anda di halaman 1dari 15

TEORI ANTRIAN

Antrian :
Suatu garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih
pelayanan (fasilitas layanan).

Beberapa contoh dari persoalan antrian :


 Pelanggan menunggu pelayanan di depan kasir.
 Para penumpang kereta api menunggu pelayanan loket penjualan karcis.
 Mahasiswa menunggu untuk registrasi dan pembayaran uang kuliah.
 Beberapa peralatan menunggu untuk diservice.
 Pesawat terbang menunggu pelayanan menara pengawas untuk melakukan landing
maupun take up.

Konsep-konsep Dasar Teori Antrian


Tujuan dasar model antrian
“ Untuk meminimumkan total dua biaya, yaitu biaya langsung penyediaan fasilitas
pelayanan dan biaya tidak langsung yang dimiliki karena para individu harus menunggu
untuk dilayani”

Elemen pokok dalam sistem antrian

Sumber masukan Sistem Antrian Keluar

Individu- Antri Fasilitas Individu yang


Individu Pelayanan telah dilayani

Gambar 1. Sistem Antrian


 Sumber Masukan (Input)
Terdiri atas suatu populasi orang, barang, komponen atau kertas kerja yang datang pada
sistem untuk dilayani.

 Pola Kedatangan
“Cara individu-individu dari populasi memasuki sistem”. Individu-individu mungkin
datang dengan tingkat kedatangan konstan ataupun acak/ random (berdistribusi
probabilitas poisson).

 Disiplin Antrian :
Beberapa disiplin antrian :
- First Come, First Served (FCFS) : Pertama kali datang pertama kali
dilayani.
- Last Come, First Served (LCFS) : Yang terakhir datang pertama kali dilayani.
- Shortest Operating Time (SOT) : Waktu yang pendek dilayani duluan.
- Longest Operating Time (LOI) : Waktu yang panjang dilayani duluan.
- Service In Random Order (SIRO) : Pelayanan dalam urutan acak.
- Emergency First (EF) atau Critical Condition First (CCF) : Kondisi
kritis yang dilayani duluan.
Tapi dalam kebanyakan antrian menganut disiplin FCFS.

 Kepanjangan Antrian
2

Banyak sistem antrian dapat menampung jumlah individu-individu yang relatif besar
tapi ada beberapa sistem yang mempunyai kapasitas terbatas.
 Tingkat Pelayanan
“Waktu yang digunakan untuk melayani individu-individu dalam suatu sistem”. Waktu
ini mungkin konstan, tetapi juga sering acak (random).

 Selesai (Exit)
Sesudah seseorang telah selesai dilayani, dia akan keluar dari sistem dan mungkin
bergabung dengan populasinya atau populasi lain.

Sistem Dan Struktur Antrian


Sistem antrian dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Sistem pelayanan komersial
Misalnya : Restaurant, cafetarian, toko-toko, tempat potong rambut (salon) boutiques,
supermarket, dsb.
2. Sistem pelayanan bisnis industri
Misalnya : Sistem material handling, sistem pergudangan, sistem-sistem informasi
komputer, dsb..
3. Sistem pelayanan sosial
Misalnya : Kantor tenaga kerja, kantor registrasi SIM dan STNK, kantor pos, rumah
sakit, puskesmas, dsb.
4. Sistem pelayanan transportasi
Misalnya : Stasiun kereta api, terminal angkutan umum, lapangan udara, dsb.

Struktur-Struktur Antrian
Struktur antrian terbagi dalam 4 model:
1. Single Channel – Single Phase

Sistem Antrian

Sumber Keluar
Populasi M S

Gambar 2. Struktur Antrian Single Channel – Single Phase

Keterangan :
M = Antrian
S = Fasilitas pelayanan
2. Single Channel – Multi Phase In Series
Sistem Antrian

Sumber Keluar
Populasi M S M S
Phase 1 Phase 2
Gambar 3. Struktur Antrian Single Channel – Multi Phase In Series

Contoh : Lini produksi massa, pencucian mobil, tukang cat mobil dan sebagainya.

3. Single Channel – Multi Phase In Parallel


Sistem Antrian

Sumber S
Keluar
Populasi M
S
3

Gambar 4. Struktur Antrian Single Channel – Multi Phase In Parallel


Contoh : Pembelian tiket yang dilayani oleh lebih dari satu loket, pelayanan potong
rambut oleh beberapa tukang potong, dan sebagainya.

4. Multi Channel – Multi Phase In Parallel


Sistem Antrian

Sumber M S M S
Keluar
Populasi
M S M S

Phase 1 Phase 2

Gambar 5. Struktur Antrian Multi Channel – Multi Phase In Parallel

Contoh : Herregistrasi para mahasiswa di Universitas, pelayanan kepada pasien di


rumah sakit : dari pendaftaran, diagnosa, penyembuhan sampai
pembayaran, dsb.

Notasi Dan Model Antrian


Notasi Antrian Sumber Tak Terbatas
Tabel 1. Notasi Antrian Sumber Tak Terbatas
Notasi Penjelasan Ukuran
 Tingkat kedatangan rata-rata Unit/ jam
1/ Waktu antar kedatangan rata-rata Jam/ unit
 Tingkat pelayanan rata-rata Unit/ jam
1/ Waktu pelayanan rata-rata Jam / unit
 Deviasi standard tingkat pelayanan Unit/ jam
N Jumlah individu dalam sistem pada suatu waktu Unit
nq Jumlah individu rata-rata menunggu dalam antrian Unit
nt Jumlah individu rata-rata dalam sistem total (antrian
Unit
dan fasilitas pelayanan)
tq Waktu menunggu rata-rata dalam antrian Jam
tt Waktu menunggu rata-rata dalam sistem total Jam
S Jumlah fasilitas pelayanan (channels) Unit pelayanan
P Tingkat kegunaan fasilitas pelayanan Ratio
Kepanjangan maksimum sistem (antrian plus ruang
Q Unit
pelayanan)
Pn Probabilitas jumlah n individu dalam sistem Frekuensi relatif
Po Probabilitas tidak ada individu dalam sistem Frekuensi relatif
Pw Probabilitas menunggu dalam antrian Frekuensi relatif
Biaya pelayanan per satuan waktu per fasilitas
Cs Rp/ jam/ server
pelayanan
Cw Biaya untuk menunggu per satuan waktu per individu Rp/ jam/ unit
Ct Biaya total : SCS + nt . CW Rp/ jam

Minimasi Biaya
Total expected cost per periode waktu :
Expected cost of service per periode + expected waiting cost per periode
C t  C S   CW  S CW  n tCW

 Biaya pelayanan (cost of service)


4

Contoh : Biaya tetap investasi awal dalam peralatan/ fasilitas, biaya pemasangan dan
latihan bagi karyawan, biaya-biaya variabel : gaji karyawan dan
pengeluaran tambahan untuk pemeliharaan.
 Biaya menunggu (cost of waiting)
Contoh : Biaya menganggurnya para karyawan, kehilangan penjualan, kehilangan
langganan, tingkat persediaan yang berlebihan, kehilangan kontrak,
kemacetan sistem atau kehilangan kepercayaan dalam manajemen.

Contoh 1 :
Seorang mekanik akan diangkat untuk memperbaiki mesin yang rusak dengan laju
kerusakan rata-rata 4 buah per jam. Kerusakan terjadi secara random. Waktu tidak
produktif pada mesin dianggap sebagai biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan yang
besarnya Rp 5.000,- per jam. Pihak manajemen membuat keputusan untuk mengangkat
salah satu dari dua mekanik yaitu yang pertama kerjanya agak lambat tetapi murah
upahnya, yang lain cepat tetapi mahal upahnya. Mekanik yang lambat dengan upah Rp
300.000,- per jam dapat memperbaiki mesin yang rusak dengan laju rata-rata 5 buah per
jam. Sedang mekanik yang bergaji mahal dengan upah Rp 500.000,- per jam dapat
memperbaiki mesin yang rusak dengan laju rata-rata 7 buah per jam. Tentukan mekanik
mana yang akan diperkerjakan?

Penyelesaian :
Diketahui :
- λ = 4 buah per jam
- CW = Rp 5.000,- per jam
- CS (kerja lambat) = Rp 300.000,- per jam
- μ (kerja lambat) = 5 buah per jam
- CS (kerja cepat) = Rp 500.000,- per jam
- μ (kerja cepat) = 7 buah per jam

Mekanik kerja lambat.


 4
nt    4 buah
 - 5 - 4

Total biaya per jam : C t  C S   CW  S CW  n tCW

= 1 (Rp 300.000,-) + 4 (Rp 5.000,-) = Rp 320.000,-


Mekanik kerja cepat.
 4
nt    1,333 buah
 - 7 - 4

Total biaya per jam : C t  C S   CW  S CW  n tCW

= 1 (Rp 500.000,-) + 1,333 (Rp 5.000,-)


= Rp 506.665,-
Kesimpulan :
Sebaiknya pihak manajemen perusahaan mempekerjakan mekanik yang kerjanya
lambat karena total biaya yang dikeluarkan per jam lebih murah yaitu sebesar Rp
320.000,-.
Model-Model Antrian

Tingkat Tingkat Jumlah fasilitas Besarnya Kepanjangan


Kedatangan Pelayanan Pelayanan Populasi Antrian
Gambar 6. Model Antrian
Empat model antrian :
5

1. Model M/M/1/I/I
Fasilitas
Populasi (I) Antrian (M) pelayanan (M/1)
Sumber tak Tingkat Tingkat
FCFS
terbatas kedatangan pelayanan Keluar
poisson Kepanjangan poisson
antrian tak
terbatas (I)

Gambar 7. Model Antrian Model M/M/1/I/I

Rumus :
 Jumlah individu rata-rata dalam antrian
2
nq 
 ( -  )

 Jumlah individu rata dalam sistem total



nt 
 -

 Waktu rata-rata dalam antrian



tq 
 ( -  )

 Waktu rata-rata dalam sistem total


1
tt 
 -

 Probabilitas jumlah n individu dalam sistem


n
    
Pn  1 -   
    

 Tingkat kegunaan fasilitas pelayanan



P

Contoh 2 :
Tuan Indra memiliki usaha pompa bensin dengan hanya satu pompa. Mobil yang ingin
mengisi bensin datang mengikuti distribusi poisson dengan rata-rata 25 mobil per jam. Bila
pompa bensin sedang melayani kustomer maka kustomer yang datang akan pergi ke tempat
lain. Waktu yang diperlukan untuk mengisi bensin mobil-mobil tersebut mengikuti distribusi
eksponensial dengan rata-rata 30 mobil per jam. Dia ingin menganalisa sistem antriannya
dengan mempergunakan teori antrian. Tentukan :
a. Tingkat kegunaan bagian pelayanan pompa bensin.
b. Jumlah rata-rata langganan dalam antrian.
c. Jumlah rata-rata langganan dalam sistem.
d. Waktu menunggu rata-rata dalam antrian.
e. Waktu menunggu rata-rata dalam sistem.
f. Probabilitas lebih dari satu mobil dalam sistem dan lebih dari empat mobil dalam sistem.

Penyelesaian :
6

Diketahui :  = 25 orang per jam


 = 30 orang per jam
a. Tingkat kegunaan bagian pelayanan restaurant.
 25
P = = 0,8333
 30
Rata-rata bagian pelayanan sibuk 83,33% dari waktunya.
b. Jumlah rata-rata langganan dalam antrian.
2 25 2
nq  = = 4,1667 mobil
 ( -  ) 30 (30 - 25)

c. Jumlah rata-rata langganan dalam sistem.


 25
nt 
 -
= = 5 mobil
30 - 25

d. Waktu menunggu rata-rata dalam antrian.



tq 
 ( -  )

25
tq  = 0,1667 jam atau 10 menit
30 (30 - 25)

e. Waktu menunggu rata-rata dalam sistem.


1 1
tt  = = 0,2 jam atau 12 menit
 - 30 - 25
f. Probabilitas lebih dari satu mobil dan lebih dari empat mobil dalam sistem.
Probabilitas lebih dari satu mobil dalam sistem
n
    
Dengan Pn  1 -   
    

P0 = (1 – 0,8333) (0,8333)0 = 0,1667


P1 = (1 – 0,8333) (0,8333)1 = 0,1389
P(n > 1) = 1 – P(n 

1)
= 1 – (P0 + P1)
= 1 – (0,1667 + 0,1389)
= 1 – (0,3056) = 0,6944 = 69,44%

Probabilitas lebih dari empat mobil dalam sistem


n
    
Dengan Pn  1 -   
    

P0 = (1 – 0,8333) (0,8333)0 = 0,1667


P1 = (1 – 0,8333) (0,8333)1 = 0,1389
P2 = (1 – 0,8333) (0,8333)2 = 0,1158
P3 = (1 – 0,8333) (0,8333)3 = 0,0965
P4 = (1 – 0,8333) (0,8333)4 = 0,0804
7

P(n > 4) = 1 – P(n 



4)
= 1 – (P0 + P1 + P2 + P3 +P4)
= 1 – (0,1667 + 0,1389 + 0,1158 + 0,0965 + 0,0804)
= 1 – (0,5983) = 0,4017 = 40,17%

2. Model M/M/S/I/I
Fasilitas
pelayanan
(M/S)
Tingkat
pelayanan
Populasi (I) Antrian (M) poisson
Sumber tak Tingkat FCFS
terbatas kedatangan Keluar
poisson Kepanjangan
antrian tak Tingkat
terbatas (I) pelayanan
poisson

Gambar 8. Model Antrian Model M/M/S/I/I


Rumus :
 Jumlah individu rata-rata menunggu dalam antrian
S

  
nq   P0
( S  1)! (S -  ) 2

 Jumlah individu rata-rata dalam sistem total



nt  n q 

 Waktu menunggu rata-rata dalam antrian


S
P0 
tq   
2 
   
S(S!)1 - 
 S 

 Waktu menunggu rata-rata dalam sistem


1
tt  t q 

 Tingkat kegunaan fasilitas pelayanan



P
S

 Probabilitas tidak ada individu dalam sistem


1
P0 
  n  
S

   
S 1 
 
       

n0
 n!    
  S!1  
   S 

 Probabilitas menunggu dalam antrian


8

S
 P0
PW   
    
S! 1   
  S  

Contoh 3 :
1. Sebuah bank memperkerjakan tiga teller. Nasabah datang mengikuti distribusi poisson,
selama periode waktu 8 jam rata-rata nasabah datang sebanyak 1.750 orang. Jika seorang
nasabah mendapati semua teller sedang sibuk ia akan menggabung pada antrian yang
dilayani oleh ketiga teller. Waktu trsansaksi antara nasabah dan teller mempunyai distribusi
eksponensial dengan rata-rata 0,5 menit. Tentukan :
a. Tingkat kedatangan nasabah per jam.
b. Tingkat kegunaan teller.
c. Probabilitas tidak ada nasabah.
d. Jumlah nasabah rata-rata menunggu untuk dilayani.
e. Jumlah nasabah dalam sistem.
f. Waktu menunggu rata-rata dalam antrian.
g. Waktu menunggu rata-rata dalam sistem.
h. Probabilitas untuk menunggu dalam antrian.

Penyelesaian :

Diketahui : S = 3 teller
 = 1.750 nasabah / 8 jam = 218,75 nasabah per jam
 = 60 menit/ 0,5 menit = 120 nasabah per jam
a. Tingkat kedatangan panggilan per jam.
 = 120 nasabah per jam
b. Tingkat kegunaan karyawan.
 218,75
P =
S 3(120)

= 0,6076 = 60,76%

c. Probabilitas tidak ada panggilan.

1
P0 
   n
 
S

  
S 1 
  
    

n0
 n!    
  S!1  
   S 

1

1 (218,75 / 120) (218,75 / 120) 2 (218,75 / 120)3
  
0! 1! 2! 3!(1  218,75 / 360)
9

1
= 1  1,8229  1,6615  2,5731 = 0,1417 = 14,17%

d. Jumlah pedagang rata-rata menunggu untuk dilayani.


S

  
nq   P0
( S  1)! (S -  ) 2
3
 218,75 
( 218,75)(120) 
=  120  (0,1417)
(3  1)! (360 - 218,75) 2

= 0,5647 nasabah
e. Jumlah pedagang dalam sistem.

nt  nq 

= 0,5647 + 1,8229 = 2,3876 nasabah


f. Waktu menunggu rata-rata dalam antrian.
S
P0 
tq   
2 
   
S(S!)1 - 
 S 
3
0,1417  218,75 
2  
=  218,75   120 
120(3)(3!)1 - 
 360 

= 0,00258 jam atau 0,1548 menit

g. Waktu menunggu rata-rata dalam sistem.


1
tt  t q 

1
= 0,00258 +
120
= 0,01091 jam atau 0,6546 menit

h. Probabilitas untuk menunggu dalam antrian.


S
 P0
PW   
    
S! 1   
  S  
3
 218,75  0,1417
 
=  120    218,75  = 0,3646
3! 1   
  360 

2. Sebuah bank memperkerjakan tiga teller. Nasabah datang mengikuti distribusi poisson,
selama periode waktu 8 jam rata-rata nasabah datang sebanyak 1.750 orang. Jika seorang
nasabah mendapati semua teller sedang sibuk ia akan menggabung pada antrian yang
dilayani oleh ketiga teller. Waktu trsansaksi antara nasabah dan teller mempunyai distribusi
10

eksponensial dengan rata-rata 0,5 menit. Bank tersebut telah menerima keluhan-keluhan
dari banyak nasabah bahwa waktu pelayanan terlalu lama. Karena itu, manajer bank
sedang mempertimbangkan penambahan satu teller lagi untuk mengurangi waktu
menunggu dalam sistem. Dia merasa bahwa biaya pelayanan total akan naik karena
penambahan teller. Bila seorang teller berpenghasilan Rp 3.500,- per jam (termasuk semua
gaji dan jaminan lainnya) dan biaya mendapatkan seorang nasabah check out sedang
menunggu adalah Rp. 5.500,- per jam (gaji, tunjangan, kehilangan keuntungan karena
penundaan dan biaya-biaya lainnya), tentukan apakah lebih baik tetap mempunyai 3 teller
atau 4 teller yang menangani nasabah tersebut.

Penyelesaian :

Diketahui :  = 1.750 nasabah / 8 jam = 218,75 nasabah per jam


 = 60 menit/ 0,5 menit = 120 nasabah per jam
S = 3 teller (dari soal no. 1 dengan 3 teller n t  2,3876 )
S2 = 4 teller
CS = Rp 3.500,- per jam/ teller
CW = Rp 5.200,- per jam

Total biaya sekarang per jam dengan tiga teller.


C  St S   C W  SC S  n t CW

= 3 (Rp 3.500) + 2,3876 (Rp 5.500)


= Rp 23.631,8,- ≈ Rp 23.650,-

Total biaya per jam dengan empat karyawan.


1
P0 
   n  
S
  
S 1 
  
    
  n!  
n 0   S!1   
   S 
  

1
1

(218,75/ 120)

 218,75/ 120 2

(218,75/ 120)3

(218,75/ 120) 4
0! 1! 2! 3! 4 ! (1 - 218,75/ 480)

1
= 1  1,8229  1,6615  1,0096  0,8454
= 0,1577

S

  
nq   P0
( S  1)! (S -  ) 2
11

(218,75)(120)(218,75 / 120) 4
= (0,1577) = 0,1116 nasabah
(4  1)! (480 - 218,75)2

nt  n q  = 0,1116 + 1,8229 = 1,9345 nasabah.

C  S t S   C W  SC S  n t CW

= 4 (Rp 3.500) + 1,9345 (Rp 5.500)


= Rp 24.639,75,- ≈ Rp 24.650,-
Kesimpulan :
Total biaya antrian dengan tiga teller sebesar Rp 23.650,- dan total biaya antrian
dengan empat teller sebesar Rp 24.650,-. Karena total biaya antrian dengan
memperkerjakan tiga teller lebih murah maka tidak perlu direkomendasikan untuk
penambahan satu teller lagi.

3. Model M/M/1/I/F
Fasilitas
Populasi (I) Antrian (M) pelayanan (M/1)
Sumber tak Tingkat Tingkat
FCFS
terbatas kedatangan pelayanan Keluar
Kepanjangan
poisson poisson
antrian tak
terbatas (F)
Gambar 9. Model Antrian Model M/M/1/I/F

Rumus :
 Jumlah individu rata-rata dalam antrian.
  1  
1 -      (  1)   

2
   
nq       
 


      
  
 1   1 -    
    
  

 Jumlah individu rata-rata dalam sistem.


   1 
1 -   1         
    
nt        


          
 1

 1   1 -    
       
  

 Probabilitas jumlah n individu dalam sistem.


  
 1-  n
  
P n   
 1  


1 -      
    

Contoh :
12

Sebuah restaurant fast food mengoperasikan sebuah pintu yang melayani pembeli.
Restaurant tersebut terletak pada jalan yang ramai tetapi restaurant mempunyai tempat parkir
yang terbatas. Tempat parkir yang tersedia hanya 6 ruangan. Tingkat kedatangan pelanggan
adalah 21 mobil per jam dan mengikuti distribusi Poisson sedangkan tingkat pelayanan
restaurant 36 mobil per jam dan juga berdistribusi Poisson.
Tentukan :
a. Jumlah mobil rata-rata dalam antrian.
b. Jumlah mobil rata-rata dalam sistem.
c. Probabilitas ada 10 mobil dalam sistem.
Penyelesaian :
Diketahui :  = 21 mobil per jam
 = 36 mobil per jam
 = 6 ruangan
a. Jumlah mobil rata-rata dalam antrian.
  1  
1 -      (  1)   

2
   
nq       
 


      
  
 1   1 -    
    
     

 6 1 6 
  21   21  
2 1 - 6   (6  1) 
 21    36   36  
=    
 36    21     21  
6
 
1
  36  
 1 -    
   36   

1  0,4053  0,1970 
= (0,3403)   = 0,6730 mobil.
 0,4003 

b. Jumlah mobil rata-rata dalam sistem.


   1 
1 -   1         
    
nt        


          
  1

 1   1 -    
       
  

 6 6 1 
1 -  6  1  21   6 21  
 21    36   36  
=   
 36    21     21  61  
1
  36  
 1 -    
   36    

1  0,2758  0,1379 
= (0,5833)   = 1,2352 mobil.
 0,4071 

c. Probabilitas ada 10 mobil dalam sistem.


  
 1-  n
  
Pn   
 1  


1 -      
    
13

 21 
 1-  10
 36   21 
=  6 1  
 21    36 
1 -   
  36  

 0,4167 
=    0,0046 = 0,00196 mobil
 0,9770 

4. Model M/M/S/F/I
Fasilitas
pelayanan
(M/S)
Tingkat
pelayanan
Populasi (F) Antrian (M) poisson
Sumber tak Tingkat FCFS
terbatas kedatangan Keluar
poisson Kepanjangan
antrian tak Tingkat
terbatas (I) pelayanan
poisson
Gambar 10. Model Antrian Model M/M/S/F/I
Notasi antrian sumber terbatas :
U : Waktu rata-rata antar kedatangan per unit
T : Waktu rata-rata pelayanan per unit
H : Jumlah rata-rata unit yang sedang dilayani
J : Jumlah rata-rata unit sedang beroperasi
N : Jumlah unit dalam populasi
M : Jumlah channel pelayanan
X : Faktor pelayanan (proporsi waktu pelayanan yang diperlukan)
D : Probabilitas bahwa suatu kedatangan harus menunggu
F : Faktor efisiensi menunggu dalam garis (antrian)
Rumus :
 Faktor pelayanan.
T
X=
T U
 Jumlah unit rata-rata menunggu untuk dilayani.
n q = N (1 – F)

 Jumlah unit rata-rata dalam sistem.


nt = N – J atau nt = n q + H

 Waktu menunggu rata-rata pelayanan.


n q (T  U)
tq 
N  nq

 Waktu menunggu rata-rata dalam sistem.


n q (T  U)
tt  +T
N  nq

 Jumlah rata-rata unit sedang dilayani.


H = F.N.X
 Jumlah rata-rata unit yang sedang beroperasi.
J = N.F (1 – X)
14

Contoh :
Sebuah rumah sakit menginformasikan bahwa rata-rata setiap pasien dari 20 pasien
yang ada memerlukan tipe-tipe perawatan tertentu setiap 4 jam. Ada dua orang dokter yang
melayani pasien-pasien tersebut dengan rata-rata waktu pelayanan selama 10 menit per pasien.
Tingkat kedatangan dan tingkat pelayanan mengikuti distribusi eksponensial, tentukan:

a. Waktu antar kedatangan rata-rata dari setiap pasien.


b. Jumlah pasien rata-rata menunggu untuk dilayani.
c. Waktu menunggu rata-rata pelayanan.
d. Waktu menunggu rata-rata dalam sistem.
e. Jumlah pasien rata-rata yang sedang dilayani.
f. Jumlah pasien rata-rata yang sedang beroperasi.
g. Jumlah pasien rata-rata dalam sistem.
h. Probabilitas bahwa pasien akan menunggu untuk dilayani.
i. Jumlah rata-rata fasilitas pelayanan menganggur.
Penyelesaian :

Diketahui : U = 4 jam per tipe-tipe perawatan


N = 20 pasien
T = 10 menit per pasien
 = 2 dokter
a. Waktu antar kedatangan rata-rata dari setiap pasien.
U = 4 jam tipe-tipe perawatan
= 240 menit per tipe-tipe perawatan
T 10
Dengan : X = = = 0,04
T U 10  240
b. Jumlah pasien rata-rata menunggu untuk dilayani.
Diketahui :
N = 20, X = 0,04 dan M = 2, dari tabel diperoleh
F = 0,994.
nq = N (1 – F)
= 20 (1 – 0,994)
= 0,12 pasien ≈ tidak ada pasien yang menunggu.
c. Waktu menunggu rata-rata pelayanan.
n q (T  U)
tq 
N  nq

0,12(10  240)
= = 1,5 menit.
20  0,12
d. Waktu menunggu rata-rata dalam sistem.
tt = t q + T
= 1,5 + 10 = 11,5 menit.
e. Jumlah pasien rata-rata yang sedang dilayani.
H = F.N.X
= (0,994) (20) (0,04) = 0,7952 pasien ≈ 1 pasien.
f. Jumlah pasien rata-rata yang masih dalam ruangannya.
J = N.F.(1 – X)
= 20 (0,994) (1 – 0,04) = 19 pasien.
15

g. Jumlah pasien rata-rata dalam sistem.


nt = N – J

= 20 – 19 = 1 pasien.
atau,
nt = n q + H

= 0,12 + 0,7952
= 0,9152 pasien ≈ 1 pasien.
h. Probabilitas bahwa pasien akan menunggu untuk dilayani.
D = 0,202 (diperoleh dari tabel) = 20,2%
i. Jumlah rata-rata fasilitas pelayanan menganggur.
I = M–H
= 2 – 0,7952
= 1,2048 dokter ≈ 1 dokter.

Anda mungkin juga menyukai