Anda di halaman 1dari 9

DAPUR PEMBAKARAN DAN PERINSIP KERJA

DISUSUN OLEH:

HARRY ASWADI 5181122016

MUCHSIN KHUSAIRI NST 5182233009

MIKHAEL JEKSEN 5183322002

FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN
KATA PENGANTAR

Selamat siang salam sejahtera bagi kita semua. Puji dan syukur kita panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan Tugas
Rutin ini sesuai dengan harapan dan waktu yang telah diberikan.

Saya harapkan semoga Tugas Rutin ini dapat membantu dalam proses pembelajaran pada
semester ini dan semoga bermanfaat bagi semua teman-teman yang membacanya. Namun, saya
harapkan pula agar para pembaca memperhatian celah yang mungkin kurang sempurna dalam
Tugas Rutin ini. Sehingga kami dapat menyusun kembali yang lebih baik pada berikutnya.
DAFTAR ISI

1. Sampul atau halaman depan

2. Kata pengantar

3. Daftar isi

4. Bab 1 PENDAHULUAN

a.Latar belakang

b.Tujuan

c.Manfaat

5. Bab 2 PEMBAHASAN

6. Bab 3 PENUTUP
BAB 1 PENDAHULUAN

a.latar belakang
Pada umumnya dapur tinggi digunakan untuk mengolah bijihbijih besi untuk dijadikan
besi kasar. Besi kasar yang dihasilkan oleh dapur tinggi diolah kembali kedalam dapur, untuk
dijadikan baja atau baja tuang; juga besi tuang. Konstruksi dapur tinggi dapat dilihat pada
gambar 2-1. Bahan yang digunakan dalam proses dapur tinggi untuk menghasilkan besi kasar
dari dapur tinggi diperlukan bahan-bahan antara lain : Bijih besi, batu kapur, bahan bakar dan
udara panas.

Ferro merupakan sebuah sebutan yang tidak asing lagi kita khususnya bagi kelompok dunia
bahan teknik ferro. Bahan baku utama baja berupa iron ores atau bijih besi yang diolah dalam
dapur tinggi (blast furnace). Dapur tinggi adalah proses mula bijih-bijih besi diproduksi untuk
kemudian dijadikan bahan dasar untuk pembuatan baja-baja dan atau besi-besi lainnya.

b. Tujuan
Bertujuan untuk memberikan gambaran dan dapat mengetahui dapur pembakaran dan
prinsi cara kerjanya, dan dapat mengetahui hal-hal penting terkandung pada setiap prinsip cara
kerja dapur pembakaran, mampu menyimpulkan pendapat dan disampaikan kepada orang lain.

c. Manfaat

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah BAHAN BAKAR

2. Agar menambah wawasan mahasiswa dalam sister prinsip kerja dapur pembakaran
BAB 2 PEMBAHASAN

1. TUNGKU PEMBAKARAN

Tungku pembakaran adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk pemanasan. Nama itu
berasal dari bahasa latin Fornax, oven. Kadang-kadang orang juga menyebutnya dengan kiln.

Furnace sendiri sering di analogikan dengan furnace sebagai keperluan industri yang
digunakan untuk banyak hal, seperti pembuatan keramik, ekstraksi logam dari bijih (smelting)
atau di kilang minyak dan pabrik kimia lainnya, misalnya sebagai sumber panas untuk kolom
distilasi fraksional.

Minyak diesel ringan (LDO) digunakan dalam furnace bila tidak dikehendaki adanya
sulfur.Idealnya furnace harus memanaskan bahan sebanyak mungkin sampai mencapai suhu
yangseragam dengan bahan bakar dan buruh sesedikit mungkin. Kunci dari operasi furnace
yangefisien terletak pada pembakaran bahan bakar yang sempurna dengan udara berlebih
yangminim. Furnace beroperasi dengan efisiensi yang relatif rendah (serendah 7 persen)
dibandingkandengan peralatan pembakaran lainnya seperti boiler (dengan efisiensi lebih dari 90
persen). Halini disebabkan oleh suhu operasi yang tinggi dalam furnace. Sebagai contoh, sebuah
furnace yang memanaskan bahan sampai suhu 1200 Deg.C akan mengemisikan gas buang pada
suhu 1200 Deg.C atau lebih yang mengakibatkan kehilangan panas yang cukup signifikan
melalui cerobong.

2. REAKTOR PEMBAKARAN

Reaktor pembakaran adalah salah satu teknologi pengkonversian bahan bakar padat yang
terfluidisasikan secara thermokimia menjadi gas mampu bakar yang menggunakan 2 (dua) buah
reaktor. Adapun 2 buah reaktor tersebut dibuat dengan bahan pipa stainless steel (SS304)
berdiameter 4 in(10,16 cm) untuk reaktor gasifikasi dan pipa berdiamater 2 in(5,08cm)untuk
reaktor pembakaran. Sampah kota merupakan bahan buangan yang memiliki nilai kalor cukup
tinggi sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar unit DRFB. Pada penelitian ini temperature
yang dipilih adalah 550oC pada reaktor gasifikasi dan 650oC pada reaktor pembakaran. Media
gasifikasi merupakan hal yang penting dalam DRFB karena dapat membantu proses konversi
bahan bakar. Untuk media gasifikasi dalam penelitian ini menggunakan uap air (H2O) yang
mengacu pada water gas reaction(C+H2O menjadi CO + H2) dengan variasi laju aliran media
gasifikasi dipilih secara acak yaitu variasi I ( tanpa media gasifikasi ), II ( 5 l/m), III (10 l/m) dan
IV (15 l/m) dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh media gasifikasi H2O terhadap Fuel
Convertion Rate (FCR) bahan bakar sampah kota. Hasil dari pengujian menunjukan FCR bahan
bakar yang paling baik terjadi pada variasi IV (15 l/m) dimana hasil yang di dapat adalah 2,122
kg/jam kata kunci : gasifikasi, DRFB, sampah kota, media gasifikasi H2O, FRCa

3. GASIFIER

Gasifikasi adalah proses yang mengubah bahan karbon berbasis bahan bakar organik atau
fosil menjadi karbon monoksida, hidrogen, dan karbon dioksida. Ini dicapai dengan mereaksikan
bahan pada suhu tinggi (> 700 ° C), tanpa pembakaran, dengan jumlah oksigen dan / atau uap
yang terkontrol. Campuran gas yang dihasilkan disebut syngas (dari gas sintesis) atau gas
penghasil dan sendiri merupakan bahan bakar. Daya yang berasal dari gasifikasi dan pembakaran
gas yang dihasilkan dianggap sebagai sumber energi terbarukan jika senyawa gasifikasi
diperoleh dari biomassa.

Keuntungan dari gasifikasi adalah bahwa menggunakan syngas (gas sintesis H2 / CO)
berpotensi lebih efisien daripada pembakaran langsung bahan bakar asli karena dapat dibakar
pada suhu yang lebih tinggi atau bahkan dalam sel bahan bakar, sehingga batas atas
termodinamika untuk efisiensi didefinisikan oleh aturan Carnot lebih tinggi atau (dalam hal sel
bahan bakar) tidak berlaku. Syngas dapat dibakar langsung dalam mesin gas, digunakan untuk
menghasilkan metanol dan hidrogen, atau dikonversi melalui proses Fischer-Tropsch menjadi
bahan bakar sintetis. Gasifikasi juga dapat dimulai dengan bahan yang seharusnya dibuang
seperti limbah yang dapat terurai secara hayati. Selain itu, proses bersuhu tinggi memurnikan
elemen abu korosif seperti klorida dan kalium, memungkinkan produksi gas bersih dari bahan
bakar yang bermasalah. Gasifikasi bahan bakar fosil saat ini banyak digunakan pada skala
industri untuk menghasilkan listrik.

4. BURNER

Pada prinsipnya burner adalah transduser yang berguna untuk mengubah satu
bentuk energi ke bentuk energi yang lain. Dalam kasus ini burner berfungsi untuk
mengubah energi kimia yang terdapat dalam bahan bakar, menjadi energi panas di
dalam furnace melalui suatu reaksi kimia dalam nyala api. Kunci utama burner adalah
untuk membakar bahan bakar seefisien mungkin dan menghasilkan heat flux yang
optimum.

Pada premix burner konvensional, bahan bakar dicampurkan dengan udara primer
yang mengalir ke dalam burner. Aliran udara primer harus dimaksimalkan tanpa
menaikkan tinggi nyala api dalam burner. Udara primer mengalir dalam burner
bersama-sama dengan bahan bakar. Jumlah udara sekunder yang masuk diatur
dengan register udara. Suplai udara sekunder diatur untuk mendapatkan setpoint
O2 yang diinginkan. Setting burner yang benar dan ditambah dengan pencampuran
udara dan bahan bakar yang baik akan menghasilkan suhu nyala api yang maksimal
serta bentuk nyala yang baik (padat dan mengerucut). Udara sekunder yang terlalu
banyak ataupun terlalu sedikit akan menghasilkan pembakaran yang buruk. Sejumlah
kecil udara excess diperlukan untuk menghasilkan pembakaran yang sempurna,
sebaliknya terlalu banyaknya udara excess akan menurunkan suhu nyala api dan
efisiensi furnace.
BAB 3 PENUTUP

Dari makalah yang kami buat ini maka kami dapat mengetahui dapur pembakaran da
prinsip kerjanya tersebut.Yaitu mulai dari tungku pembakaran,reactor pembakaran, gasifier, dan
burner dan juga mengetahui prinsipnya masing masing. Maka dari itu kami mengucapkan
terimakasih kepada bapak dosen matakuliah baham bakar.

Lebih dan kurang kami mohon maaf atas dasar makalah yang kami perbuat, karena kami
masih tahap pembelajaran dan masih jauh dari kata sempurna. Kami ucapkan banyak-banyak
terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai