Bahan Tambahan Kosmetik PDF
Bahan Tambahan Kosmetik PDF
Disusun Oleh :
1. Ade Infania 1041111001
2. Bima Pratama 1041111023
3. Deajeng Hendrata M.R. 1041111028
4. Devi Sulistyaningrum 1041111033
5. Febriana Adhi Nugroho 1041111049
6. Handoko Setiyo N 1041311175
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan pada
bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi
dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah
penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau
badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu
penyakit.
Komposisi utama dari kosmetik adalah bahan dasar yang berkhasiat, bahan
aktif dan ditambah bahan tambahan lain seperti bahan pewarna, bahan pewangi,
pada pencampuran bahan-bahan tersebut harus memenuhi kaidah pembuatan
kosmetik ditinjau dari berbagai segi teknologi pembuatan kosmetik termasuk
farmakologi, farmasi, kimia teknik dan lainnya.
I. Penggolongan Kosmetik
Penggolongan kosmetik berdasarkan kegunaan bagi kulit antara lain:
1. Kosmetik perawatan kulit (skin-care cosmetic)
a. Kosmetik untuk membersihkan kulit (cleanser), misalnya sabun, susu
pembersih wajah, dan penyegar kulit (freshner).
b. Kosmetik untuk melembabkan kulit (mouisturizer), misalnya
mouisterizer cream, night cream.
c. Kosmetik pelindung kulit, misalnya sunscreen cream dan sunscreen
foundation, sun block cream/lotion.
d. Kosmetik untuk menipiskan atau mengampelas kulit (peeling),
misalnya scrub cream yang berisi butiran-butiran halus yang
berfungsi sebagai pengampelas (abrasiver).
2. Kosmetik riasan (dekoratif atau make-up)
Diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit sehingga
menghasilkan penampilan yang lebih menarik.
Pada penggolongan kosmetik, krim wajah termasuk dalam kosmetik
perawatan kulit (skin-care cosmetic) yang mempunyai tujuan untuk
melembabkan kulit serta melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
Namun tidak untuk diagnosis, pengobatan serta pencegahan penyakit.
Air dapat diserap oleh kulit, tetapi daya penetrasi (daya serap) air dan
bahan-bahan yang larut dalam air lebih rendah dibandingkan dengan lemak
dan bahan-bahan yang larut dalam lemak. Daya penetrasi bahan-bahan yang
larut dalam air, tergantung pada kandungan air (water content) stratum
corneum. Oleh sebab itu, air bukan bahan dasar yang baik untuk mengantar
bahan aktif masuk ke dalam kulit. Air banyak digunakan dalam preparat
pembersih karena air mudah digunakan, dapat melunakkan stratum corneum
dan dapat membersihkan kotoran yang larut dalam air. Air tidak memiliki
daya pembasah kulit dan bukan merupakan bahan pembersih yang sempurna,
oleh karena itu, untuk memperoleh efek pembersih yang sempurna perlu
ditambahkan bahan dasar lain seperti minyak (cleansing cream), alkohol 20-
40 % (skin freshner, facetonic, astringent) atau surfactant (sabun, deterjen).
Alkohol merupakan bahan pelarut organik dalam kosmetika, seperti
halnya eter, aseton, dan kloroform. Bahan-bahan tersebut cenderung dapat
menimbulkan reaksi iritasi pada kulit. Pemakaian alkohol dalam jumlah yang
diperbolehkan (aman) untuk kosmetika adalah alkohol 20-40 % dengan bahan
dasar air. Tujuan pemakaian alkohol tersebut adalah untuk :
a. Meningkatkan permeabilitas kulit pada air.
b. Mengurangi tegangan permukaan kulit sehingga meningkatkan daya
pembasah air.
c. Meningkatkan daya pembersih preparat terhadap kotoran yang berlemak.
d. Bersifat sebagai astringent dan desinfektan.
V. Contoh Sediaan
1. Air
Air digunakan sebagai pembasah untuk bahan-bahan tak terlarut seperti
titanium oksida, besi oksida dan talk. Penggunaan air pada alas bedak
menghasilkan sediaan yang lebih cepat kering, tidak lengket dan mudah
kontak dengan permukaan kulit. Alas bedak tipe air dalam minyak merupakan
sediaan yang paling banyak diproduksi di pasaran.
2. Isopropil miristat
Isopropil miristat adalah pelembut tidak berminyak yang mudah diserap oleh
kulit. Bahan ini digunakan sebagai penyusun basis sediaan semi padat dan
sebagai pelarut pada sediaan topikal. Penggunaan dalam sediaan topikal dan
kosmetik seperti pada make-up, krim, losion, lipstik, pelembab kulit,
deodoran dan krim vaginal.
Konsentrasi yang digunakan pada sediaan topikal krim dan lotion adalah 1-10
%
3. Niacinamid
Fungsi dari niacinamide sebagai pelindung kulit dari sengatan matahari,
iritasi dan penuaan. Cara kerja niacinamide adalah merangsang mikro
sirkulasi dan mencegah berkurangnya kandungan air pada kulit. Niacinamide
ini memicu produksi ceramide, yang berfungsi merekatkan sel dan mencegah
kulit kering.
4. Asam stearat
Asam stearat sering digunakan pada sediaan oral dan topikal. Pada sediaan
topikal, asam stearat digunakan sebagai emulgator dan pelarut. Asam stearat
digunakan dalam formulasi krim.
Konsentrasi yang digunakan pada sediaan krim dan salep adalah 1-20 %.
5. Glyceryl stearat
Glyseryl Stearate pada cream wajah memberi efek lembut dan halus pada
kulit, juga melembabkan kulit karena memperlambat hilangnya air pada kulit
dengnan membentuk penghalang (skin barrier). Dan telah terbukti dapat
melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas.
6. Mineral oil
Fungsi mineral oil adalah sebagai emollient, yaitu untuk melembabkan
(menghidrasi kulit).
7. Glycerin
fungsi menarik oksigen kedalam kulit sehingga membantu mempertahankan
kelembaban.
8. Phenoxyethanol
Phenoxyethanol pada penggunaannya dalam bidang kosmetik bertujuan
sebagai pengawet anti-bakteri dan anti-oksidan dalam kosmetik.
9. Dimethicon
Sebagai pelembab, moisturising dan pelindung kulit.
10. Butyl Methoxydibenzoylmethane
Melindungi kulit dan wajah dari sengatan terik matahari dengan menyaring
sinar ultra violet yang berakibat buruk bagi kesehatan kulit dan wajah.
Mencegah timbulnya pencoklatan warna kulit, noda hitam dan penuaan dini
11. Carbomer
Carbomer membantu mendistribusikan atau menunda suatu padatan larut dalam cairan.
Juga digunakan untuk menjaga emulsi.Carbomer sering digunakan untuk
mengontrol konsistensi dan aliran kosmetik dan produk-produk perawatan.
12. Cetyl Alcohol
Berfungsi untuk menghaluskan kulit dan rambut dan dalam produk cream
berfungsi juga sebagai pengental (Thickening Agent) dan pengemulsi.
13. Metil paraben
Metil paraben sering digunakan sebagai pengawet antimikroba dalam
kosmetik, makanan dan sediaan farmasi lainnya. Dapat digunakan tunggal
atau dikombinasikan dengan paraben yang lain, atau dengan bahan
antimikroba lainnya. Penggunaan sebagai pengawet antimikroba paling sering
digunakan untuk kosmetik. Golongan paraben efektif pada jangkauan pH
yang luas, meskipun hanya lebih efektif untuk melawan kapang dan jamur.
Metil paraben biasanya digunakan sebagai pengawet fase cair.
Konsentrasi yang digunakan pada sediaan topikal adalah 0,02-0,3 %.
14. Glutamic acid
Peredam radikal bebas.
15. Titanium oksida
Titanium oksida sering digunakan pada kosmetik dan makanan, industri
plastik, juga pada sediaan topikal sebagai bahan pewarna. Karena indeks
biasnya yang tinggi, titanium oksida memiliki kemampuan sebagai tabir surya
sehingga dimanfaatkan sebagai bahan pewarna putih dan penangkal cahaya.
Cakupan dari cahaya yang menyebar dapat diubah oleh variasi ukuran
partikel dari serbuk titanium oksida. Sebagai contoh, titanium oksida yang
memiliki ukuran partikel sekitar 230 nm menyebarkan sinar tampak, tetapi
titanium oksida dengan ukuran partikel 60 nm menyebarkan sinar UV dan
memantulkan sinal tampak.
Titanium oksida digunakan pada sediaan kulit dan kosmetik sebagai tabir
surya.
16. Sodium PCA
Komponen alamiah untuk kulit yang sangat bagus untuk mengikat air dan
mengikat kelembaban udara sehingga disebut hygroscopic biasa digunakan
sebagai pelembab untuk perawatan rambut dan product perawatan kulit.
17. Parfum
Adalah ekstrak wewangian untuk memberi keharuman tertentu pada suatu
produk.
18. Potassium/ sodium Hydroxide
Fungsinya sebagai penyeimbang PH
19. Disodium EDTA
Sebagai bahan untuk menstabilkan kandungan produk kosmetik yang dapat
mencegah saling bercampurnya antara satu bahan kosmetik dengan bahan
lainnya yang tidak diperlukan sehingga merubah struktur kandungan bahan
campuran tersebut.
20. Aluminium hydroxide
mencegah pengendapan dari cream wajah sehingga kualitas cream wajah
tersebut tetap terjaga.
21. Soybean sterol
Sebagai pengemulsi.
22. ogurt powder
Dapat melembabkan kulit dan membantu mempercepat peremajaan kulit
karena mengandung vitamin B-kompleks, di antaranya vitamin B1 (tiamin),
vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin B6 (piridoksin), asam
folat, asam pantotenat, dan biotin.
23. Hydrated silica
Menghapus permukaan kulit mati
24. Propil paraben
Propil paraben sering digunakan sebagai pengawet antimikroba dalam
kosmetik, makanan dan sediaan farmasi lainnya. Dapat digunakan tunggal
atau dikombinasikan dengan paraben yang lain, atau dengan bahan
antimikroba lainnya. Penggunaan sebagai pengawet antimikroba paling sering
digunakan untuk kosmetik. Golongan paraben efektif pada jangkauan pH
yang luas, meskipun hanya lebih efektif untuk melawan kapang dan jamur.
Propil paraben biasanya digunakan sebagai pengawet fase minyak.
Konsentrasi yang digunakan pada sediaan topikal adalah 0,01-0,06%.
25. Lecithin
Sebagai Antioksida.
26. Asam alginat
Sebagai pengental.