Anda di halaman 1dari 2

3.

1 Kandungan Shampoo
Pada umumnya suatu shampoo terdiri dari dua kelompok utama, yaitu:
1. Bahan utama
Bahan utama yang sering digunakan adalah deterjen,yang biasanya dapat membentuk
busa, dan bersifat membersihkan.
2. Bahan Tambahan
Penambahan zat-zat ini dimaksudkan untukmempertinggi daya kerja shampoo
supaya dapat bekerja secara aman pada kulit kepala, tidak menimbulkan kerontokan,
memiliki viskositas yang baik, busa yang cukup, pH yang stabil dandapat
mengoptimalkan kerja deterjen dalam membersihkan kotoran,sehingga menjadi sediaan
shampo yang aman dalam penggunaanya dan sesuai dengan keinginan konsumen.
Bahan-bahan yang sering digunkan dalam pembuatan shampoo diantaranya:
a) Opacifying Agent
Zat yang dapat menimbulkan kekeruhan dan penting pada pembuatan
shampo krim atau shampo krim cair. Biasanya merupakan ester alkohol tinggi
dan asam lemak tinggi beserta garam-garamnya. Contoh : setilalkohol, stearil
alkohol, glikol mono dan distearat, magnesium stearat.
b) Clarifying Agent
Zat yang digunakan untuk mencegah kekeruhan pada shampo terutama
untuk shampoo yang dibuat dengan sabun. Sangat diperlukan
padapembuatan shampocair atau shampo cair jernih. Contoh : butil alkohol,
isopropil alkohol, etil alkohol, metilen glikol, dan EDTA.
c) Finishing Agent
Zat yang berguna untuk melindungi kekurangan minyak yang hilang pada
waktu pencucian rambut, sehingga rambut tidak menjadi kering dan
rapuh.Contoh : lanolin,minyak mineral.
d) Conditioning agent
Merupakan zat-zat berlemak yang berguna agar rambut mudah
disisir.Contoh : lanolin, minyak mineral, telur dan polipeptida.
e) Zat pendispersi
Zat yang berguna untuk mendispersikan sabun Ca dan Mg yang
terbentukdari air sadah. Contoh : tween 80.
f) Zat pengental
Merupakan zat yang perlu ditambah terutama pada shampoo cair jernih dan
shampoo krim cair supaya sediaan shampoo dapat dituang dengan baik.
Penggunaanya dalam rentang 2–4%, contoh: gom, tragakan, metil selulosa,dan
karboksi metil selulosa (CMC).
g) Zat pembusa
Digunakan untuk membentuk busa yang cukup banyak, walaupun busabukan
merupakan suatu ukuran dari shampoo, namun adanya busa akan membuat sediaan
shampoo menjadi menarik dan sangat disukai oleh para konsumen. Persyaratan
tinggi busa pada umumnya yaitu berkisar antara 1,3–22 cm. Contoh: dietanolamin,
monoisopropanol amin.
h) Zat Pengawet
Zat yang berguna untuk melindungi rusaknyashampo dari pengaruhmikroba
yang dapat menyebabkan rusaknya sediaan, seperti misalnyahilangnya warna,
timbul kekeruhan, atau timbulnya bau. Digunakan dalamrentang 1–2 %, contoh:
formaldehida, hidroksi benzoat, metyl paraben, propil paraben.
i) Zat pewangi
Berfungsi untuk memberi keharuman pada sediaan shampoo supaya
mempunyai bau yang menarik. Digunakan dengan kadar 1–2%,contoh: Minyak
jeruk, minyak mawar, dan minyak lavender, minyak bunga tanjung.
j) Pewarna
Zat pewarna digunakan untuk memberikan warna yang menarik padasediaan
shampo. Digunakan dengan kadar 1-2%, contoh : untuk pewarna hijau biasanya
digunakan senyawa klorofil atau ultra marin hijau.

Anda mungkin juga menyukai