Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kosmetik riasan (dekoratif atau make-up) diperlukan untuk merias dan menutup
cacat pada kulit sehingga menghasilkan penampilan yang lebih menarik serta
menimbulkan efek psikologis yang baik, seperti percaya diri (self confident). Dalam
kosmetik riasan, peran zat warna dan pewangi sangat besar (Tranggono, 2007). Salah
satu kosmetik riasan yang banyak digunakan adalah pewarna pipi.

Pewarna pipi adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk mewarnai pipi dengan
sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tata rias wajah. Pewarna
pipi dapat digunakan langsung dengan melekatkan pada kulit pipi, tetapi dalam banyak
hal lebih baik digunakan setelah sediaan alas rias, baik sebelum maupun sesudah
menggunakan bedak. Pewarna pipi bubuk dapat disajikan dalam bentuk bubuk tabur
dan bubuk kompak. Formulasi bubuk kompak umumnya mengandung talk dengan
kadar tinggi dan zat pengikat, sehingga campuran bahan dapat dikempa dalam bentuk
kompak. Pewarna pipi dibuat dalam berbagai corak warna yang bervariasi mulai dari
warna merah jambu hingga merah tua. Pewarna pipi konvensional lazim mengandung
pigmen merah atau merah kecoklatan dengan kadar tinggi. Pewarna pipi yang
mengandung pigmen kadar rendah digunakan sebagai pelembut warna atau pencampur
untuk memperoleh efek yang menyolok (Ditjen POM, 1985).

Dunia kosmetik yang telah berkembang sedemikian rupa sehingga banyak pabrik-
pabrik kosmetik mengembangkan formulasi blush on baru sehingga warnanya pun
bermacam-macam dan sangat menarik dengan bentuk sediaan yang unik dan dengan
komposisi formulasi juga berbeda-beda dengan tujuan menarik minat para pembeli
untuk membeli blus on tersebut.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara membuat satu formulasi baru untuk sediaan blush on
dengan membandingkan 3 formulasi yang terdapat didalam jurnal ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara membuat satu formulasi baru untuk sediaan blush
on.dengan membandingkan 3 formulasi yang terdapat di dalam jurnal.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. Pengertian dan Fungsi dari Blush On

Blush on adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk mewarnai pipidengan


sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tatariaswajah. Blush on atau
blush on diaplikasikan untuk memberi warna dan memberikesan hangat pada wajah
(Permatasari, 2012). Dengan demikian penggunaanblush on berpengaruh terhadap hasil rias
wajah seseorang. Blush on dapat langsung digunakan dengan cara melekatkan pada kulit
pipi, tetapi lebih baikdigunakan sebelum atau sesudah menggunakan bedak. Penggunaan
blush on tergantung macam-macam blush on, karena setiap blush on memiliki cara
pengaplikasian yang berbeda- beda. Untuk itu, sebelum pemakaian harus mengetahui
macam- macam blush on.
Perona pipi atau yang sering dikenal sebagai pemerah pipi, rouge, blush on adalah
sediaan kosmetik yang digunakan untuk mewarnai pipi dengan sentuhan artistic sehingga
dapat meningkatkan estetika dalam tata rias wajah (Depkes RI, 1985). Pemerah pipi dibuat
dalam berbagai corak warna yang bervariasi mulai dari warna merah jambu hingga merah
tua. Pemerah pipi konvensional lazim mengandung zat pewarna, pemerah pipi yang
mengandung zat warna dengan kadar rendah digunakan sebagai pelembut warna atau
pencampur untuk memperoleh efek yang menyolok. Pemerah pipi dapat digunakan
langsung dengan melekatkan pada kulit pipi, tetapi dalam banyak hal lebih baik digunakan
setelah sediaan alas rias, baik sebelum maupun sesudah menggunakan bedak (Depkes RI,
1985).
Fungsi dari pemerah pipi ini yaitu untuk memberikan rona segar pada pipi dan
untuk memperjelas keindahan struktur wajah yang terfokus pada tonjolan tulang pipi.
Pemerah pipi juga berperan untuk menyatukan nuansa warna rias wajah secara
keseluruhan.Karena itulah pemerah pipi seringkali dibaurkan secara tipis pada seluruh
wajah sebagai sentuhan terakhir (finishing).

3
Jenis-Jenis/Macam-Macam Blush On
Jenis kulit menjadi salah satu pertimbangan ketika akan mernbeli atau menggunakan
perona pipi. Hendaknya ketahui terlebih dahulu jenis kulit wajah,termasuk yang berjenis
kulit berminyak, normal atau kering sebelum memilih jenis blush on yang tersedia. Ada
beberapa jenis perona pipi atau blush on yang ada saat ini:
a. Padat
Merupakan perona pipi yang paling urnum dikenal. Digunakan dengan bantuan blush
brush/kuas pada bagian pipi. Serbuk warna perona pipi yang dipadatkan ini akan
menghasilkan warna yang sangat nyata. Jenis ini dapat dipakai untuk semua jenis kulit,
terutarnauntuk yang memiliki kulit berminyak karena akan mengurangi minyak yang
ada selama dipakai. Dalarn penggunaannya, blush on ini tidak boleh diaplikasikan
terlalu tebal karena dapat menyebabkan tampakan cakey.
Terdapat 2 bentuk dipasaran yaitu loose powder rouges dan compact powder rouges.
Loose powder adalah bentuk yang paling sederhana berisi pigmen dan lakes dalam
bentuk kering diencerkan dengan bahan-bahan powder standar seperti talcum, zinc
stearat dan magnesium carbonat. Kandungan pigmen biasanya 5 – 20 %. Compact
rouges lebih popular dibandingkan loose powder karena: tidak begitu beterbangan
ketika dipakai dan melekat lebih baik pada kulit. (Tranggono, 2007)
b. Krim
Bentuknya tidak sepadat blush on padat dan mernilild tekstur lebih basah. Karena
tekstur inilah,maka warna yang dihasilkan dapat lebih menyatu alarni dengan warna
kulit wajah.Jenis ini kurang cocok digunakan seseorang yang berjenis kulit berminyak
karena dapat mernbuat wajah terlihat lebih basah atau berrninyak.Namun dernikian,
cream blush ini sangat cocok digunakan pada daerah zona T wajah berrninyak dan
memberikan kilau natural.Cara pengaplikasiannya adalah dengan menggunakan jari.
Pada anhydrous cream rouges, zat-zat pewarna (pigmen, lakes dan / atau cat larut
minyak) didispersikan atau dilarutkan dalam base fat-oilwax. Dibandingkan dengan

4
yang powder, anhydrous cream rouges memiliki keuntungan dapat membentuk lapisan
tipis yang rata di permukaan kulit sehingga tampak lebih alami dari pada loosepowder.
Krim inijuga bersifat menolak air, sehingga resiko lunturnya rouge karena perspirasi
terhindari. (Tranggono, 2007)

c. Liquid / cair
Liquid blush sangat mirip konsistensinya dengan cream blush, hanya saja liquid
blushsedikit lebih encer. Jenis ini hanya boleh diaplikasikan di daerah pipi dan cocok
untuk kulit normal dan kering.Preparat ini terdiri dari larutan warna dengan bahan
pelarut air atau hidroalkohol.Zat-zat warna yang dipilih harus sangat harmonis dengan
kulit.Glycerol, sorbitol liquid dan lain-lain memberikan rasa lembut pada pemakaian,
tetapi sebaiknya tidak digunakan banyak-banyak karena dapat menghambat
pengeringan rouge di kulit. Gum atau mucin memberikan konsistensi yang
memperbaiki penyebaran rouge di kulit. (Tranggono, 2007)
d. Gel
Berbentuk gel dan warna yang dihasilkan tidak terlalu nyata sehingga cocok untuk
pernakaiansehari-hari atau bila ingin diaplikasikan dandanan yang natural.Perona pipi
gel ini cocok untuk kulit kering.
e. Balls
Menyerupai bola-bola kecil.Cara menggunakannya adalah denganmenggunakan kuas
yang diputar-putar di atas bola-bola tersebut.Serbuk yang menempel pada kuas
kemudian dapat disapukan pada pipi.Dapat digunakan untuk semua jenis kulit.
f. Stick
Bentuk stik ini seperti lipstick dan cocok untuk semua jenis kulit.Carapemakaiannya
adalah dengan mengaplikasikannya secara lurus pada pipi, kemudian diratakan dengan
jari.

II. Syarat-Syarat Menggunakan Blush On


Pemilihan warna blush on sebaiknya disesuaikan dengan warna lipstick dan nail polish (cat
kuku), sehingga penampilan keseluruhan akan lebih harmonis. Mencoba berbagai pilihan

5
warna blush on sebenarnya bebas dan tidak ada larangan. Tetapi memilih warna blush on
yang sesuai dengan warna kulit justru akan membuat riasan atau makeup terlihat makin
natural. Blush on tersedia dalam berbagai pilihan warna, yaitu merah, jingga, pink dan juga
kecoklatan.(Kusantati, dkk ,2008)
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan didalam menentukan warna yang akan
dipakai dalam pengaplikasian blush on salah satunya memilih warna blush on berdasarkan
warna kulit. Blush on memiliki beragam warna akan tetapi tidak semua warna blush on
cocok untuk warna kulit. Jika warna kulit wajah cenderung putih atau kuning, pilih blush
on yang bernuansa merah muda, untuk kulit wajah berwarna sawo matang atau gelap, pilih
blush on berwarna gradasi merah jingga atau merah bata buat pemakaian sehari-hari.Bila
menginginkan warna kelihatan alami, pilih warna satu tingkat lebih cerah dari warna kulit
atau dua tingkat lebih gelap dibanding warna kulit.tapi untuk acara pesta, tidak ada
salahnya mengaplikasikan perona lebih tebal akan tetapi pemakaiannya harus terkesan
alami.

III. Komposisi Blush On Secara Umum


a. Basis
Basis yang digunakan pada pembuatan blush on kompak sama dengan basis yang
digunakan pada pembuatan bedak kompak. Basis tersebut bertujuan untuk memberikan
struktur yang baik dan memberikan rasa licin, misalnya : Talc. Basis yang digunakan
pada pembuatan Liquid blusher mirip dengan basis yang digunakan dalam pembuatan
liquid foundation.
b. Pigmen warna
Beberapa pewarna yang masih dapat digunakan adalah besi (III) oksida,
titaniumdioksida, dan beberapa pewarna lain seperti:
 D&C Red No.6 Ba Lake
 D&C Red No.7 Ca Lake
 D&C Red No.30 Al Lake
 D&C Red No.34 Ca Lake
 D&C Red No.36 Al Lake

6
 D&C Yellow No.10 Al Lake
 FD&C Yellow No.5 Al Lake
 FD&C Yellow No.6 Al Lake
 FD&C Red No.3 Al Lake
 FD&C Red No.40 Al Lake

c. Pengikat (Binder)
Material-material yang digunakan sebagai pengikat dapat meningkatkan gaya
kohesi. Terdapat beberapa macam zat pengikat, yakni: zat kering/powder, minyak,
silicon, dan emulsi. Powder contohnya metalik stearat seperti Zn-stearat dan Mg-
stearat. Pati juga biasanya dipilih sebagai pengikat yang baik, namun perlu peninjauan
khusus agartidak terbentuk cake yang keras.Pengikat minyak dapat digunakan pada
beberapa formulasi blush on padat/kompak. Contoh: minyak mineral, isopropyl
myristate, dan derivat lanolin.
d. Pengawet
Pengawet diperlukan dalam sediaan pemerah pipi untuk mencegah kontaminasiproduk
oleh mikroba selama produksi, distribusi, maupun setelah sampai dan digunakan oleh
konsumen.Pengawet yang biasa digunakan adalah metil paraben dan propil paraben
dengan konsentrasi 0,05 -0,20 %.
e. Fragrance
Parfum merupakan konstituen yang penting dalam pemerah pipi agar dapat
menutupi bau yang tidak sedap dari bahan serta menciptakan suatu ketertarikan
tersendiri bagi konsumen.Beberapa jenis parfum kadang mengandung bahan yang
sangat mudah teroksidasi sehingga penambahan antioksidan dapat membantu.Namun
demikian, antioksidan dapat menyebabkan iritasi.Oleh karena itu, parfum yang paling
sering digunakan adalah soft floral fragrance.
f. Bahan Tambahan Lain
Komponen tambahan pembuatan Perona Pipi
 Pengkilau, Contohnya Bismuth Oxychloride

7
 Emolient, Contohnya Dimethicone
 Skin protectan dan sunscreen agent, Contohnya Zinc oxide
 Anticaking, Contohnya Zinc Stearate

IV. Metode Pembuatan Blush On Secara Umum


Metode pembuatan perona pipi yang dimaksud disni ialah metode pembuatan untuk perona
pipi jenis padat (compact powder). Adapun metode dalam pembuatan peronapipi melalui
tahapan berikut:

1. Colour extension
Kunci utama dari proses pigmentasi produk adalah kehomogenan disperse pigmen
dengan basis. Dispersi ini sangat bergantung pada efisiensimixer, dan sifat fisik dari
material-material yang akan dicampurkan.Dispersi pigmen yang homogen dapat
diperoleh dengan ekstensi pigmen (melewatkan pigmen dan talc pada hammer mill).
Aglomerat pigmen akan terpecah yang kemudian akan menjadi stabil dengan bergabung
dalampartikel talc.
2. Penyiapan basis
Basis putih (Talc) dimixer dalam blender stainless-steel tipe ribbon selama 20 menit
sampai 3 jam tergantung dari tipe mixer, dan kapasitas. Setelah itu,ditambahkan
extended colour dan dimixer bersama hingga homogen. Terakhir,ditambahkan parfurn
dan pengikat.
3. Pengompakan
Metode yang paling sering digunakan adalah metode kempa kering.

V. Evaluasi Pembuatan Blush On Secara Umum


1. Uji Dispersi Warna
Dispersi warna diuji dengan menyebarkan serbuk pada permukaan berwarna putih dan
ditentukan dari keindahannya.Tidak boleh ada warna yang tercoreng, atau tidak merata.
2. Pay-Off

8
Parameter ini digunakan untuk melihat efek dari pengopakan yang
kurangbaik.Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan aplikator.Hasil dari sediaan
harus selalu diperiksa pada kulit. Jika tekanan pada cake terlalu besar, bedak yang
dihasilkan tidak akan tersapu bersih dengan mudah, dan akan ada gaya adhesi yang
tidak cukup dari bahan terhadap puff. Jika tekanannya terlalu rendah, cake akanmenjadi
lembek dan mempunyai kecenderungan menjadi remuk dan pecah.
3. Microbial Testing
Pada formula sediaan ini terdapat Metyl Paraben dan Propyl Paraben yang dapatbekerja
menahan pertumbuhan mikroba pada basis berminyak dan diharapkan hasil uji mikroba
tidak lebih dari 100 cfu / gram.
4. Stability Test.
Tes ini untuk mengetahui stabilitas pressed rouge powder dalam jangka waktutertentu,
dilakukan dalam alat climatic chamber.

5. Uji Tekanan
Pada sediaan tekanan yang diberikan secara alami haruslah rata, dengan
adanyakantung-kantung udara akan membuat cake menjadi mudah pecah. Keseragaman
dankekerasan dari cake sebaiknya diperiksa dengan penetrometer.Pemeriksaan
padatable sebaiknya diambil dari berbagai segi untuk meyakinkan bahwa produk
cukupkeras dan tekanan yang diberikan seragam.
6. Tes Keretakan
Langkah yang paling baik terhadap kecenderungan bedak menjadi pecah adalahdengan
menjatuhkan bedak pada permukaan kayu beberapa kali pada ketinggian 8-10inci. Jika
cake yang dihasilkan tidak rusak, mengindikasikan bahwa kekompakannyalulus uji dan
dapat disimpan tanpa menghasilkan hal-hal yang tidak memuaskan.
7. Uji iritasi
Tes untuk mengetahui keamanan sediaan perona pipi yang dihasilkan.

9
VI. Formulasi Pembuatan Blush-On
Menurut Eddy Tano tahun 2005 dalam buku yang berjudul Teknik Membuat Kosmetik dan
Tip Kecantikan, formula dalam pembuatan blush on/blush on bentuk blusher atau powder
meliputi:
 Talcum ....................................... 38 gr
 Kaolin ...................................... 20 gr
 Parafin liquid ..................................... 1 cc
 Seng Oksida ..................................... 20 gr
 Seng Setearat .................................... 4 gr
Keterangan bahan- bahan formula blush on :
1. Talcum
Secara kimiawi, talk adalah magnesium silikat (3MgO. 4SiO2.H2O).inimerupakan
bahan dasar dari segala macam formulasi kosmetik seperti bedak, blush on dan eye
shadow, sifat yang sangat luar biasa adalah mudah menyebar dan kekuatan menutupi
yang rendah. (Selfia, 2013)
2. Kaolin
Kaolin merupakan masa batuan yang tersusun dari material lempung dengan kandungan
besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau agak keputihan.Warna dari kaolin
yang digunakan harus secerah mungkin.Bahan dasar harus dimurnikan secara baik
untuk memindahkan keseluruhan bahan tidak murni dan partikel kasar. Tidak semua
aluminium silikat dapat diklasifikasikan sebagai kaolin, namun 3 kelompok di bawah
ini secara khusus memiliki formula yang sama (Al2O3. 2SiO2.2H2O) dan dapat disebut
kaolin : nacrite, dickite, dan kaolinite. Kaolin merupakan bahan kimia yang berguna
untuk melekatkan kosmetik pada wajah, karena kaolin higroskopis penggunaannya pada
kosmetik umumnya tidak melebihi 25%. (amantadine, 2012)
3. Parafin liquid
Di industri kosmetik digunakan pada produk hair care, skin care, nail care, lotion,
cream, massage. Parafin liquid mempunyai fungsi sebagai pelembab, pelicin dan
membantu pembentukan cream (Thristar, 2007).
4. Seng oksida

10
Terdapat 2 bahan pengopak yang biasa digunakan dalam formulasi bedak wajah : zink
oksida dan titanium dioksida. Terlalu banyak digunakan bahan ini dapat menghasilkan
efek seperti topeng yang mana tidak diinginkan ; terlalu sedikit membuat bedak tidak
dapat menempel pada tubuh. Diketahui bahwa zink oksida memiliki beberapa sifat
terapeutik dan membantu menghilangkan kecacatan pada kulit.Namun, penggunaan
yang berlebihan dapat menyebabkan kulit kering (Pharmacy, 2010).
5. Seng setearat
Zink dan magnesium stearat sejauh ini merupakan bahan yang palingsering digunakan
dari logam stearat.Untuk bedak wajah, stearat harus memiliki kualitas yang tinggi untuk
mencegah timbulnya keasaman, bau yang tidak diinginkan.Sifat yang paling penting
dari zink dan magnesium stearat adalah sifat adhesif dan anti air.Zink stearat, yang
paling sering digunakan juga memiliki efek menenangkan.Penggunaan yang berlebihan,
stearat dapatmenyebabkan noda dan efek jerawat pada kulit.Dalam jumlah yang cukup
(4-15%) zink stearat memberikan sifat adheren pada bedak wajah (Pharmacy, 201)

11
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 PRAFORMULASI SEDIAAN BLUSH ON


1.Talk
Talk adalah magnesium silikat hidrat alam, kadang-kadang mengandung sedikit aluminium
silikat.
Pemerian serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu. Berkilat, mudah melekat
pada kulit dan bebas dari butiran.
Keasaman-kebasaaan dan zat yang larut netral dan tidak boleh lebih dari 0,1% zat yang
larut dalam asam tidak lebih dari 2,0%
Kelarutan tidak larut dalam hampir semua pelarut
Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.
Khasiat : sebagai basis atau zat tambahan.
2.Minyak mineral
Minyak mineral adalah campuran hirokarbon cair yang diperoleh dari minyak tanah.
Dapat mengandung bahan penstabil yang sesuai.
Pemerian: cairan berminyak, jernih, tidak berwarna, bebas atau praktis bebas dari
fluorosensi. Dalam keadaan dingin tidak berbau, tidak berasa dan jika dipananaskan berbau
minyak tanah lemah
Kelarutan : tidak larut dalam air dan dalam etanol; larut dalam minyak menguap; dapat
bercampur dengan minyak lemak; tidak bercampur dengan minyak jarak.
Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat.
Khasiat: sebagai bahan pengikat.
3. zinc stearate
Rumus molekul: C36H70O4Zn
Bobot molekul : 632.33
Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol (95%), eter, air, dan pelarut oksigen.larut dalam
asam, benzene, dan pelarut aromatic yang lain.
Titik didih: 120-1220c

12
Kerapatan: 1,09g atau cm3
Khasiat : bahan pengikat
4. magnesium stearate
Magnesium stearate merupakan senyawa magnesium dengan campuran asam-asam organic
padat yang diperoleh dari lemak, terutama terdiri dari magnesium stearate dan magnesium
palmitat dalam berbagai perbandingan.mengandung stearate dengan tidak kurang dari 6,8%
dan tidak lebih dari 8,3% MgO.
Pemerian: serbuk halus, putih, bau lemah khas, mudah melekat dikulit, bebas dari butiran.
Kelarutan: tidak larut dalam air, dalam etanol, dan dalam eter.
Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tetutup baik
Khasiat : sebagai bahan pengikat.
5.kaolin
Kaolin adalah aluminium silikat hidrat alam, bebas dari sebagian besar cemaran dengan
cara elutriasi dan dikeringkan; mengandung zat pendispersi yang sesuai.
Pemerian: serbuk putih, ringan, tidak mengandung butiran kasar tidak atau hamper tidak
berbau.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam asam mineral
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.
Khasiat dan penggunaan zat tambahan : penyerap
6.propil paraben
BM : 180,20.
Propil paraben mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 100,5%
C10H12O3, dihitung terhadap zat yang telahdikeringkan.
Pemerian: serbuk putih atau hablur kecil, tidak berwarna.
Kelarutan: sangat sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol, dan dalam eter; sukar
larut dalam air mendidih.
Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.
Khasiat: bahan pengawet
7. methyl paraben
BM: 152,15

13
Methyl paraben mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 100,5%
C8H8O3, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian: hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur puti; tidak berbau atau berbau
khas lemah ; mempunyai sedikit rasa terbakar.
Kelarutan: sukar larut dalam air, dalam benzene, dan dalam karbon tetraclorida; mudah
larut dalam etanol dan dalam eter.
Wadah dan penyimpanan: dalam wadah tertutup baik.
Khasiat: bahan pengawet.
8. BHT (butyl hidroksi toluene)
Adalah merupakan senyawa Toluena yang tersubstitusi
Rumus molekul: C15H24O
BM: 2220.35
Kategori : asam karboksilat; senyawa heterosiklik, senyawa TIO. Fungsi : hair conditioning
agent ; skin conditioning agen-miscellaneous.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, gliserin, propilenglikol, larutan alkali hidroksid, air
yang mengandung asam mineral.larut dalam aseton, benzene, etanol (95%), eter, methanol,
toluene, minyak dan minyak mineral.lebih larutdari pada hidroksinisol dalm minyak sayur
dan lemak.
Khasiat : antioksidan
9.titanium dioksida
Merupakan suatu oksida anorganik
Rumus kimia: TiO2
Kategori: colour additive
Kegunaan: colorant ; opacifying agent; sunscreen agent; ultraviolet light absorber
Nama lain : CI77891
10.dimethicone
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau.
Kelarutan: dapat bercampur dengan butan-2-on P, karbottetraclorida
P,kloroform eter P, etil asetat P, dan Toluen P praktis tidak larut dalam air dan methanol P,
sangat sukar larut dalam etanol mutlak P.

14
11. mica
Merupakan mineral-mineral silikat dari berbagai komposisi kimiawi yang berbeda, tapi
dengan sifat fisik yang sama.
Kategori : color additive
Fungsi : colorant
Nama lain: sericite.
12. squalene
Adalah minyak ikan hiu putih
Pemerian: minyak
Kegunaan : bermanfaat untu meningkatkan kadar oksigen dalam sel dan menjaga kesehatan
kulit.
3.2. FORMULASI SEDIAAN BLUSH ON

Formula (% Kadar ) Kadar dari Kegunaan


Bahan Jurnal Jurnal Jurnal Jurnal Literatur
I II III IV (%)
Talc 78,20 90,0 - 99,0 90,0-99,0 95,0 90,0-99,0 Basis
Zinc stearat 5,00 - - 8 %4 - 15 Pengikat
Ester cair 5,00 - - - - Pengikat
Titanium 2,00 0,1 0,1 0,1 0,1 Pigmen
dioksida           warna
(Pigmen Putih)            
C1 15850 (Red 0,05 - - 0,05 - Pigmen
No.201)           warna
C1 15850 (Red 0,40 - - 0,2 - Pigmen
No.202)           warna
Yellow iron 1,00 - - - - Pigmen
okside           warna
Black iron oxide 0,05 - - - - Pigmen
            warna
Metil paraben 0,10 0,07 0,15 - 0,02-0,3 Pengawet
Propil paraben 0,05 0,2 0,08   0,01-0,6 Pengawet
Imidazolidinyl 0,10 - -     Pengawet
urea            
Mica 8,00 2,00 9,00   2,00-9,00 Pewarna
Parfum 0,10 q.s q.s   q.s Pewangi

15
Methicone - - - - - Pengikat
Aluminium -   - - - Zat
Strach           tambahan
Octenylsuccinate            
Etilheksil -   - - - Zat
metosinamat           tambahan
Nylon - 12 -   - - - Zat
            tambahan
Benzofenon - 3 -   - - - Zat
            tambahan
Siklomenthicone -   - - - Pengikat
Dimetikonol -   - - - Pengikat
Tokoferil asetat -   - - - Antioksidan
Oktiidodesil -   - - - Zat
stearoil stearat           tambahan
Sodium -   - - - Zat
asetylated           tambahan
hyluronate            
C1 77491 -         Pigmen
            warna
C1 77492 -         Pigmen
            warna
C1 77499 -         Pigmen
            warna
Kaolin - - - - - Adsorben
Mg stearat - - - - - Pengikat
Boron nitrit -         Zat
            tambahan
Polimetil - - - - - Zat
metakrilat           tambahan
Squalen - - - - - Pengikat
            emulsi
Minyak mineral - - 1,0 - 1,0-32,0 Pengikat
Petrolatum -   4 - %4-25 Basis
Minyak Vitis - - q.s q.s - Pewangi
vinifera (Anggur)            
Minyak - - q.s q.s - Pewangi
Helianthus            
annuus (Bunga            
matahari )            
BHA ( Butylated - - 0,02 - 0,005-0,02 Anti

16
hydroxyanusole)           Oksidan
BHT ( Butylated - - - 0,008 0,0075-0,1 Anti
hydroxytoluene)           Oksidan
Isoptopil lanolat - - - -   Pengikat
Isopropil - - - -   Pengikat
miristat            
C1 12085 (Red - - - -   Pigmen
No.228 )           warna
C1 15985 - - - -   Pigmen
(Yellow No.5)           warna
C1 19140 - - - -   Pigmen
(Yellow No.4)           warna

3.3. CARA PEMBUATAN SEDIAAN BLUSH ON BENTUK KOMPAK


1.formulasi jurnal 1
Siapkan semua alat dan bahan kemudian lakukan persjurnaliapan pembuatan pewarna.
Pewarna yang digunakan adalah titanium dioksida, CI15850, yellow iron oxide, black iron
oxide, mica. Kemudian ditambahkan basis (talk), pengawet (metyl paraben, propil paraben,
dan imidazolydinyl urea) , parfum. Setelah bahan tercampur secara homogen kemudian
masukan bahan pengikat (zinc stearate dan ester cair) lalu campur dalam blender stailess
steel tipe ribbon selama 20 menit sampai 3jam tergantung dari tipe mikser, dan kapasitas.
Setelah itu serbut yang sudah tercampur dimasukan kedalam mesin kempa langsung hingga
terbentuk sediaan blush on dalam bentuk kompak.
2.formulasi jurnal 2
Siapkan semua alat dan bahan kemudian lakukan persiapan pembuatan pewarna. Pewarna
yang digunakan adalah titanium dioksida, CI77491, CI77492,CI77499, MICA. Kemudian
ditambahkan basis (talk), pengawet (metil paraben dan propil paraben), parfum, bahan
antioksidan(tokoperil asetat) serta bahan tambahn lainnya seperti aluminium starch
octenylsuccinate, etil heksil metosinamat, nylon-12, benzofenon-3, oktiidodesil stearoil
stearate, dan sodium acetylated hyaluronate. Setelah bahan tercampur secara homogeny
kemudian masukan bahn pengikat (metchicone,sikloethicone dan dimetikonol) lalu campur

17
dalam blender stainlees steel tipe ribbon selama 20 menit sampai 3 jam tergantung dari tipe
mikser, dan kapasitas. Setelah itu serbuk yang sudah tercampur dimasukan kedalam mesin
kempa langsung hingga terbentuk sediian blush on dalam bentuk kompak.

3. formulasi jurnal 3
siapkan semua alat dan bahan kemudian lakukan persiapan pembuatan pewarna. Pewarna
yang digunakan adalah Titaniun dioksida, CI77491;CI77492;CI77499,MICA.kemudian
ditambahkan basis (talk dan petrolatum) , pengawet (metil paraben dan profil
paraben),parfum (minyak anggur dan minyak biji matahari), bahan antioksidan (BHA?
butylated hidroksianisol), bahan adsorben (kaolin) serta bahan tambahan lainnya seperti
boron nitrit dan polimetil metaakrilat. Setelah bahan tercampur secara homogeny kemudian
masukan bahan pengikat (magnesium stearate dan minyak mineral serta squaleene untuk
mengikat emulsi) lalu campur dalam blender stainless steel tipe ribbon selama 20 menit
sampe 3 jam tergantung dari tipe mikser dan kapasitas. Setelah itu serbuk yang sudah
tercampur dimasukan kedalam mesin kempa langsung hingga terbentuk sediaan blush on
kompak.
3.4. Alasan pemilihan bahan dalam formulasi baru (formulasi 4)
a.basis : Talk 95%
b.pengikat : zinc stearate 8%
c.pengawet : propil paraben 0,01%
d.pewarna : Titanium dioksida 0,1%
CI15850 (Red No.201) 0,2%
Mica 4%
e.parfum : minyak Helianthus Annuus (bunga matahari) qs
f.Antioksidan : BHT (Butylated hydroxytoluene) 0,008%

18
pemilihan talk yang digunakan sebagai basis karena talk mempunyai sifat
mudah melekat pada kulit, bebas dari butiran, mudah menyebar serta memiliki tekstur halus
sehingga dapat menyatu dengan kulit ketika diusapkan pada permukaan kulit pipi.zinc
stearate yang digunakan sebagai pengikat yang dipilih karena dapat meningkatkan
kekompakan dari sifat sediian blush on yang dibuat. Pengawet yaitu propil paraben sendiri
memiliki kegunaan agar sediaan blush on dapat bertahan lama dari kontaminasi
mikroorganisme.beberapa pewana yang dipilih adalah untuk memberikan variasi warna
yang menarikagar memberikan kesan yang meyegarkan pada daerah pipi serta penambahan
mika dilakukan agar memberi kesan mengkilau yang alami.agar memiliki wangi yang segar
maka ditambahkan minyak bunga matahari sebagai parfum dan untuk mengurangi oksidasi
pada oparfum tersebut maka ditambahkan anti oksidan yaitu BHT.
3.4.1. cara pembuatan formulasi baru
1. colour extention
Kunci utama dari proses pigmentasi produk adalah kehomognan dispersi pigmen dengan
basis. Disperse ini sangat bergantung pada efisiensi mixer dan sifat fisik dari material-
material yang akan dicampurkan.
Disperse pigmen yang homogeny dapat diperoleh dengan ekstensi pigmen (melewatkan
pigmen dan talk pada hammer mill).Aglomerat pigmen akan terpecah yang kemudian akan
menjadi stabil dengan bergabung dalam partikel talk.
2.penyiapan basis
Basis putih (talk) dimixer dalam blender stainless steel tipe Ribbon selama 20 menit sampai
3 jam tergantung dari tipe mixer, dan kapasitas. Setelah itu, ditambahkan ekstended colour
dan mixer bersama hingga homogen. Terakhir, ditambahkan parfum dan pengikat.
3. pengompakan
Metode yang paling sering digunakan adalah metode kempa kering.
Tahap-tahap pembuatan formula yang baru :
1. alat-alat dan bahan disiapkan.
2.BHT sebagai antioksidan yang tidak larut dalam air didispersikan terlebih dahulu
kedalam pengharum agar mempermudah alirannya.

19
3.masukan talk sebagai basisnya kedalam campuran BHT dan pengharum yang tadi sudah
didispersikan.
4.lalu tambahkan bahan pengawet (propil paraben) dan bahan pewarna (CI15850) dan
masukan kedalam blender stainless steel tipe Ribbon selama 20-30menit.
5.setelah setengah waktu pencampuran selesai, gunakan hammer mill sampai pewarna
terdispersi sempurna.
6.bahan dasar putih pertama (titanium dioksida) dicampur kedalam blender stainless steel
Ribbon –type, selama 20 menit hingga 3jam, hingga homogen.
7.masukan bahan pengikat (zinc stearate)kedalamnya campur hingga homog en.
8. jika digunakan bahan dasar mica dalam formulasi maka diperlakukan kehati-hatian agar
platelet yang mudah pecah tidak rusak saat proses pembuatan.
9. campuran yang elah selesai diperiksa kemudian dimasukan pada kantung polyetilene
untuk penyimpanan, untuk memperoleh blush on yang halus, diserbukan.
10. kemudian serbuk dikempa(basis blush on) dikempa menggunakan metode kempa
kering (basis blush on, pewarna, dan parfum dicampur sampai seragam).
11. langsung masukan kedalam mesin kempa setelah selesai proses pengempaan, lalu
masukan kedalam kemasan lalu ditutup dengan rapat dan disimpan pada suhu kamar.
3.5.kelebihan dari formulasi baru
Adapun kelebihan dari sediaan formulasi blush on yang baru adalah :
1.Tidak mengiritasi kulit
2.Kemasan yang lebih praktis
3.Mudah menyatu dengan kulit
4.Memberikan kilau alami dan kesan menyegarkan
5.Bisa digunakan untuk semua jenis kulit
6.Mengandung antioksidan
3.6. karakteristik dari formulasi baru
Adapun ka rakteristik mutu sediaan blush on dalam formulasi baru ini memiliki
karakteristik seperti berikut :
1. Memiliki warna yang menarik
2.Bau harum yang menyenangkan

20
3.Tidak lengket pada bagian pipi
4.Tidak menyebabkan kulit pipi tampak berkilau
5. Tidak mengiritasi kulit
6. Tidak menyebabkan sensitivasi kulit
7.Stabil terhadap perubahan yaitu stabil dalam mutu, warna, bau maupun kontaminasi
bakteri.
8. dapat digunakan dengan mudah.

3.7.evaluasi
1. uji penampakan
Uji penampakan dapat dilakukan dengan cara visual yang meliputi pengujian
pada warna, bau, dan daya lekat sediaan. Pengamatan harus dilakukan secara teliti dan bila
ada hasil yang kurang sesuai dengan ketentuan makaperlu dilakukan evaluasi ulang dan
kemudian melakukansolusi yang tepat.
2.UJI PH
Penggunaan indicator dalam pengujian dan penetapan kadar untuk menunjukan
kesempurnaan reaksi kimia dalam analisa volumetrik atau untuk menunjukan kadar ion
hydrogen (Ph) larutan suatu sediaan.
3. UJI DAYA GUNA PENGAWET ANTI MIKROBA
Pengawet antimikroba ialah zat yang ditambahkan pada bentuk sediaan untuk
melindungi dari kontaminasi mikroba.pengawet digunakan terutama pada wadah
pemakaian berganda untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat masuk
secara tidak sengaja, selama atau setelah proses pembuatan. Zat anti mikroba tidak boleh
digunakan semata-mata untuk menurunkan hitungan mikroba yang masih memiliki daya
hidup sebagai pengganti cara produksi yang baik.
4. UJI CEMARAN MIKROBA
Uji yang pertama adalah melakukan uji bebas staphylococcus aerus dengan
menggunakan uji koagulasi, dan uji bebas pseudomonas aeruginosa menggunakan uji

21
oksidasi dan pigmen. Uji kedua yang dilakukan adalah uji bebas salmonella dengan
menggunakan singkelit dan uji bebas Escherichia coli dengan menggunakan singkelit.
5. PAY-OFF
Parameter ini digunakan untuk melihat efek dari oengompakan yang kurang
baik. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan aplikator. Hasil dari blush on harus
selalu diperiksa pada kulit. Jika tekanan pada cake terlalu besar, blush on yang dihasilkan
tidak akan tersapu bersih dengan mudah, dan akan ada gaya adhesi yang tidak cukup dari
bahan terhadap puff. Jika tekanannya terlalu rendah, cake akan menjadi lembek dan
mempunyai kecenderungan menjadi remuk dan pecah.
6. UJI TEKANAN
Pada blush on tekanan yang diberikan secara alami haruslah rata, dengan adanya
kantung-kantung udara akan membuat cake menjadi mudah pecah. Keseragaman dan
kekerasan dari cake sebaiknya diperiksa dengan penetrometer. Pemeriksaan pada tabel
sebaiknya diambil dari berbagai segi untuk meyakinkan bahwa produk cukup keras dan
tekanan yang diberikan seragam.

7. UJI KERAPUHAN
Langkah yang paling baik terhadap kecenderungan blush on menjadi pecah
adalah dengan menjatuhkan blush on pada permukaaan kayu beberapa kali pada ketinggian
8-10 inci. Jika cake yang dihasilkan tidsk rusak, mengindikasikan bahwa kekompakannya
lulus uji dan dapat disimpan tanpa menghasilkan hal-hal yang tidak memuaskan.
3.8. PENGUJIAN
1. uji dispersi warna
Dispersi warna diuji dengan menyebarkan serbuk pada permukaan berwarna
putih dan di tentukan dari keindahannya. Tidak boleh ada warna yang tercoreng, atau tidak
merata.uji ini penting dilakukan karena pewarna yang digunakan cenderung lebih banyak
dibandingkan dengan jenis produk lain. Jika pewarna tidak terdispersi dengan baik, akan
muncul garis pada wajah konsumen. Pencetakan pun akan lebih sulit.
2. uji kesesuaian bayangan

22
Uji ini dilakukan untuk memastikan bahwa spesifik bayangan pada setiap batch
sama dengan batch sebelumnya. Pada uji ini, dilakukan perbandingan produk dengan
produk sebelumnya yang telah diterima sebagai standar bayangan particular yang
diproduksi. Ini harus dilakukan pada tempat dengan cahaya yang standar. Warna bayangan
akan terkait dengan disperse warna dan jumlah minyak.
3. uji lekatan dan uji hedonic
Uji lekatan (patch test) merupakan uji iritasi dan kepekaan kulit yang dilakukan
dengan cara mengoleskan sediaan uji pada kulit normal panel manusia untuk mengetahui
apakah sediaan tersebut dapat menimbulkan iritasi pada kulit atau tidak.
Sementara, uji kesukaan (hedonic test) adalah pengujian terhadap kesan
subyektif yang sifatnya suka atau tidak suka terhadap produk ini. Pelaksanaan uji ini
memerlukan dua pihak yang bekerja sama, yaitu panel dan pelaksana. Jumlah panel uji
kesukaan yang semakin banyak semakin baik, sebaiknya melebihi 20 orang. Jumlah yang
lebih besar akan menghasilkan kesimpulan penerimaan pasar yang lebih valid.

23
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Adapun formula baru dari sediaan blush on adalah :
Basis : Talk 95%
Pengikat : Zinc stearate 8%
Pengawet : propil paraben 0,01%
Pewarna : Titanium dioksida 0,1%
CI 15850 (Red No. 201) 0,2%
Mica 4%
Parfum : minyak helianthus annuus (bunga matahari) qs
Antioksidan : BHT (Butylated hydroxy Toluen ) 0,008%
Pemilihan talk yang digunakan sebagai basis Karen atalk mempunyai sifat
mudah melekat pada kulit, bebas dari butiran, mudah menyebar, serta memiliki tekstur
halus sehingga dapat menyatu dengan kulit ketika diusapkan pada permukaan kulit pipi.
Zinc stearate ynag digunakan sebagai pengikat yang dipilih karena dapat meningkatkan
kekompakan dari sifat sediaan blush on yang dibuat. Pengawet yaitu propil paraben sendiri
memiliki kegunaan agar sediaan blush on dapat bertahan lama dari kontaminasi
mikroorganisme. Beberapa pewarna yang dipilih adalah untuk memberikan variasi warna
yang menarik agar memberikan kesan yang menyegarkan pada daerah pipi serta
penambahan mica dilakukan agar memberi kesan mengkilau yang alami. agar memiliki
wangi yang segar maka ditambahkan minyak bunga matahari sebagai parfum dan untuk
mengurangin oksidasi pada parfum tersebut maka ditambahkan antioksidan yaitu BHT.
Adapun beberapa pengujian yang dilakukan pada sediaan jadi blush on adalah
uji disperse warna, uji kesesuaian bayangan serta uji lekatan dan uji hedonic.
4.2. SARAN
Agar memperoleh hasil maksimal dalam pengaplikasian blush on dari formulasi
baru maka disarankan pengaplikasian blush on tersebut pada permukaan kulit pipi yang
telah menggunakan foundation dan bedak serta pilih blush on yang sesuai dengan jenis
kulit untuk mengkatkan ketahanan pada permukaan kulit pipi

24
DAFTAR PUSTAKA
.
Nurul, Imansari. 2011. pemerah Pipi (Rouge/Blusher/Blush On).makasar: Universitas
Hasanuddin.
Rowe, Raymond C.dkk . 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipient. grayslake:
Pharmaceutical Press.
Adeola, S. A., Folorusnn, O. S., & Amisu, K. O., 2012, Antimicrobial Activity of
Ocimum basilicum and its Inhibition on the Characterized and Partially
Purified Extracellular Protease of Salmonella typhimurium, Research Journal of Biology  
 
  Balsam, M.S., dan Sagarin, E. 1972. Cosmetic Science and Technology. London

    Hall, S. 2012. Toxic Tues day Ingredient F ocus : M ineral O il (A ka


P araffinum Liquidum) , The Chalkboard: Pressed Juicery.
http://thechalkboardmag.com/toxic-tuesday-ingredient-focus-mineral-oil-aka-paraffinum-
liquidum. Diakses 10 November 2018.
  Mitsui, T. 1997. New Cosmetic Science. Edisi Kesatu. Amsterdam: Elsevier.
     Rowe, R. C., Sheskey, P. J. and Quinn, M. E. 2006. Handbook of Pharmaceutical
Excipients. 5th ed. London, Pharmaceutical Press.
-          Balsam, M.S., dan Sagarin, E. 1972. Cosmetic  Science and Technology. London
-          Hall, S. 2012. T o x ic T u e s d a y I n g r e d i e n t F oc u s : M i n e r a l O i l ( A k a P a r a ffi n u m
L i q u i d u m ) , The Chalkboard: Pressed Juicery. http://thechalkboardmag.com/toxic-tuesday-
ingredient-focus-mineral-oil-aka-paraffinum-liquidum. Diakses 21 November 2016.
-          Mitsui, T. 1997. New Cosmetic Science. Edisi Kesatu. Amsterdam: Elsevier.
-          Rowe, R. C., Sheskey, P. J. and Quinn, M. E. 2006. Handbook of Pharmaceutical Excipients. 5th ed.
London, Pharmaceutical Press.
-          Rowe, R. C., Sheskey, P. J. and Quinn, M. E. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed.
London, Pharmaceutical Press.

25

Anda mungkin juga menyukai