Anda di halaman 1dari 7

REVIEW JURNAL

Judul penelitian : Pengaruh Etika Bisnis Islam Terhadap Keuntungan Usaha Pada
Wirausaha Di Desa Delitua Kecamatan Delitua

Nama peneliti : Desy Astrid Anindya

Teori : 1. Mohamad (2012)

2. Johan Arifin (2009)

3. Sri Nawatmi (2010)

4. Abdul Azis (2013)

5. Erni Setyaningsih (2016)

6. Muhamad Saifullah (2011)

7. Ali Hasan (2014)

Metodelogi : Kuantitatif

Hasil Penelitian : Hasil uji validitas dan realbilitas. Hasil uji validitas pada variabel
pada variabel etika bisnis islam diperoleh bahwa dari 15 item diketahui 3 item yang
tidak valid sehingga keseluruhan variabel etika bisnis yang dapat dipakai dalam
penelitian sebanyak 12 item. Pada variabel keuntungan usaha diperoleh bahwa dari 15
item diketahui 1 item yang tidak valid sehingga keseluruhan variabel keuntungan yang
dapat dipakai dalam penelitian sebanyak 14 item. Selanjutnya hasil uji realbilitas
variabel etika bisnis islam dapat diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0,820.
Selanjutnya hasil penguji reliabilitas variabel keuntungan usaha diperoleh nilai
cronbach’s alpha sebesar 0.857.berdasarkan hasil uji relibialitas dketahui bahwa
seluruhnya memiliki nilai koefisien reliabilitas di atas 0,700 yang menunjukkan bahwa
kedua variabel sudah menunjukkan keandalannya dan dapat digunakan dalam
penelitian

- Uji normalitas pada variabel etika bisnis (X) diperoleh nilai 0,827 dan variabel
keuntungan (Y) dengan nilai 0,506 > 0,05 sehingga dengan demikian kedua
variabel dapat dikatakan berdistribusi normal.
- Uji heterokedastisitas setelah melakukan uji normalitas pada data variabel X dan
Y, selanjutnya dilakukan uji heterokedastisitas. Diperoleh nilai signifikan 0,211 >
0,05 yang berarti tidak trdapat gejala heterokedastisitas
- Uji hipotesis dilihat dari uji t dimana nilai t hitung 5,352 > t tabel 1,674 dengan
signifikansi 0,000 < 0,05
REVIEW JURNAL

Judul Penelitian : Penurunan Rasa Cinta Budaya Dan Nasionlisme Generasi Muda
Akibat Globalisasi

Nama Peneliti : Dyah Satya Yoga Agustin

Teori : 1. Robertson (1992)

2. Kuntowijaya (1997)

Metedologi : Kuantitatif

Hasil penelitian : Indonesia memiliki kebudayaan yang tidak terhitung jumlahnya.


Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang negative bagi
kebudayaan bangsa Indonesia. Contohnya Dampak negative pada facebook ini, karena
pengguna facebook di dominasi oleh paravremaja usia 14-24 tahun sebanyak 61,0%.
Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan
mulai pudar. Gencarnya serbuan teknologi disertai nila-nilai interinsik yang
diberlakukan di dalamnya telah, menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada
akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia.
REVIEW JURNAL

Judul Penelitian : Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia Melalui Motivasi,


Disiplin, LIngkungan kerja, Dan Komitmen

Nama Peneliti : Agung Prihantoro

Teori : 1. Lyons et al (1993)

2. Flecther and Williams (1996)

3. Jae (2000)

4. Hedjrachman dan Husnan (2002)

5. Davis (2002)

6. Lartener (1998)

7. Nitisemito (1999)

8. Rokhman (2002)

9. Luthans (2006)

10. indriyani (2011)

Metodelogi : Kuantitatif

Hasil Penelitian : Untuk pengujian discriminant validity dilakukan dengan 2 cara yaitu
1. Descriminant validity
a. Akar AVE, yaitu untuk mengetahui kolerasi antar konstruk
 Nilai akar AVE konstruk motivasi sebesar 0,804 (“0,646) lebih tinggi
dibandingkan korelasi antara motivasi terhadap komitmen 0,350 dan
kinerja 0,350 dan kinerja sumber daya manusia sebesar 0,347.
 Nilai akar AVE konstruk disiplin sebesar 0,810 (“0,656) lebih tinggi
dibandingkan kolerasi antara disiplin terhadap komitmen 0,269 dan kinerja
sumber daya manusia 0,161
2. Reliabilitas
Dimana menurut Chin (Ghojali, 2006) suatu indicator dilakukan mempunyai
reabilitas yang baik jika nilainya di atas 0,7 serta dapat dipertahankan dan
diterima pada nilai 0,50 hingga 0,60. Dapat dilihat untuk composite reliability
motivasi sebesar 0,845, disiplin sebesar 0,851, lingkungan kerja sebesar 0,805,
komitmen sebesar 0,837serta kinerja SDM sebesar 0,835.
Analisis Kasus Kebudayaan dan Sikap
Sekelompok siswa SMK di sebuah kota yang terletak di sebelah timur Jakarta
berasal dari keluarga kalangan tas yang baik-baik. Dua diantara mereka pulang-
pergi ke sekolah mengendarai kendaraan yang terbilang mewah. Sejak semester 1
di kelas 1,delapan siswa ini terus menerus terlibat dalam kenakalan remaja, seperti
membolos, terlambat atau tidak masuk sekolah dengan memakai berbagai alasan
untuk menipu gurunya, meminum-minuman keras, kebut-kebutan di jalan raya,
melakukan pencurian ringan, mencoret-coret bahkan merusak fasilitas umum.
Mereka melakukan tindakannya sangat hati-hati ehingga jarang berurusan
dengan polisi. Di mata sebagian masyarakat, kelompok siswa seperti ini disebut
sebagai “anak baik-baik” dan mempunyai masa depan yang cerah. Diakhir
remajanya, sebagian dari mereka dapat melanjutkan dan menyelesaikan
pendidikan di perguruan tinggi.

- Analisis kasus
Dalam era globalisasi, perkembangan IPTEK meningkat dengan pesat.
Dampak dari eksistensi IPTEK dapat berupa pengaruh yang menguntungkan
maupun yang merugikan. Dengan adanya IPTEK, pola pikir masyarakat sedikit demi
sedikit dari luar. Semua pengaruh itu, begitu mudah hadir ditengah-tengah kita.
Lambat laun tanpa disadari, kita telah mengadopsi nilai-nilai baru tersebut.
Pengaruh itu berdampak pada terciptanya perilaku sosial dan adat istiadat yang
baru diantara golongan masyarakat tersebut, disamping menggeser nilai-nilai dan
norma-norma sosial yang lama.mulai berubah. Apalagi di zaman yang terbuka ini,
kemajuan teknologi yang amat pesat telah membawa berbagai macam pengaruh
baik dari dalam maupun
Contoh: Penemuan telepon telah mengubah pola dan cara berkomunikasi
masyarakat. Dulu, masyarakat yang jaraknya berjauhan tidak dapat berkomunikasi
secara langsung dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, dengan adanya
telepon, masyarakat bisa berkomunikasi pada saat itu juga, bahkan dengan yang
jaraknya berjauhan serta tanpa harus bertatap muka.
Bagi masyarakat yang tidak mampu beradaptasi bahkan bersaing di kancah
perkembangan IPTEK, mereka cenderung akan teringgal oleh masyarakat lain yang
mampu beradaptasi. Masalah ini tentunya kan menciptakan suatu kesenjangan
sosial. Masalah kesenjangan sosial di masyarakat menjadi masalah yang pelik yang
perlu dibahas. Terdapat jurang pemisah antara si “kaya” dengan si “miskin”.
Kesenjangan sosial akan berdampak pada perubahan tingkah laku individu atau
kelompok tertentu sehingga menimbulkan permasalahan sosial.
Masalah SDM dalam Perusahaan
PT.Ruyung Karya Mandiri
Dalam menjalani karirnya sebagai HR di PT. Ruyung Karya Mandiri, Pak
Aswani menyampaikan bahwa banyak masalah yang ia hadapi terkait dengan
hubungan dengan kepegawaian diantaranya banyak karyawan yang pindah kerja,
dan pak Asmawi terkadang merasa sangat kewalahan dengan memperkerjakan
karyawan baru. Karyawan baru tersebut harus mulai mempelajari segala sesuatu
dari awal dan menurut beliau ini bisa menjadi masalah besar ketika perusahan ini
sedang mendapatkan permintaan pengiriman tenaga kerja. Selanjutnya,
permasalahan yang umum terjadi adalah upah atau gaji yang sering kali di
nilai terlalu rendah. Dan yang terakhiri ialah konflik yang sering terjadi antara
expatriat atau staff asing yang di tempatkan oleh perusahan yang menjalin kerja
sama dengan PT. Ruyung Karya Mandiri dengan karyawan setempat. Beberapa
karyawan mengaku bahwa terkadang perbedaan budaya yang sering kali
mengakibatkan munculnya kesalahpahaman. Pada contoh kasus di tahun 2007,
PT.Ruyung Karya Mandiri menjalin kerjasama dengan salah satu hotel di
Dubai dalam mencari waitres serta room cleaning service untuk hotel tersebut.
Sekitar 3 orang delegasi dari Dubai pun ditugaskan ke Jakarta untuk menyeleksi
calon kandidat, karena perbedaan budaya dimana orang Dubai berbicara memang
dengan nada keras dan lantang beberapa karyawan merasa bahwa mereka
diperlakukan tidak baik. Padahal orang Dubai tidak bermaksud demikian, hal
tersebut karena kebiasaan menggunakan intonasi yang tinggi.
- Analisa
Melihat dari beberapa permasalahan yang di hadapi oleh bapak Asmawi di
PT. Ruyung Karya Mandiri, kita dapat melihat bahwa permasalahan ini semua
bersumber kepada rendah nya gaji karyawan sehingga membuat karyawan menjadi
tidak mempunyai tanggung jawab dan mudah untuk tergoda dengan penawaran
kerja di tempat lain yang menawarkan gaji dan tunjangan yang lebih tinggi daripada
di PT. Ruyung Karya Mandiri. Padahal dengan mengrekrut karyawan baru
sebenarnya akan membuang lebih banyak waktu untuk mengajari dari awal
hal-hal mendasar pada perusahaan yang secara tidak langsung sama saja dengan
pemborosan pada hal materi dan juga membutuhkan biaya tambahan.
Untuk mengatasi hal ini perusahaan tidak selalu harus menaikkan gaji tapi dapat di
gantikan dengan memberikan kebebasan kepada karyawan untuk dilibatkan dalam
pengambilan keputusan pekerjaan sehingga ia merasa memiliki wewenang dan
tanggung jawab atas pekerjaannya sendiri. Disamping itu, pemberian jaminan
kesehatan atau pendidikan untuk yang sudah memiliki anak dapat di lakukan
sebagai bentuk fasilitas yang diberikan perusahan.
Selanjutnya, penanganan terhadap kesalahpahaman dan konflik kepada
staff asing atau expatriat dapat di lakukan dengan cara mempersiapkan penataran
baik untuk staff asing maupun karyawan perusahan dengan menjelaskan mengenai
perbedaan budaya, karakteristik, pengharapan, dan etika dari masing-masing
budaya yang berbeda tersebut sehingga nantinya dapat meminimalisir konflik yang
dapat terjadi dan dapat mencapai tujuan yang ingin di raih kedua belah pihak dapat
tercapai dengan baik dan optimal.
Kasus Pelanggaran Etika Bisnis oleh
PT.Megasari Makmur
Perjalanan obat nyamuk bermula pada tahun 1996, diproduksi oleh PT
Megasari Makmur yang terletak di daerah Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. PT
Megasari Makmur juga memproduksi banyak produk seperti tisu basah, dan
berbagai jenis pengharum ruangan. Obat nyamuk HIT juga mengenalkan dirinya
sebagai obat nyamuk yang murah dan lebih tangguh untuk kelasnya. Selain di
Indonesia HIT juga mengekspor produknya ke luar Indonesia.
Obat anti-nyamuk HIT yang diproduksi oleh PT Megarsari Makmur
dinyatakan ditarik dari peredaran karena penggunaan zat aktif Propoxur dan
Diklorvos yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan terhadap manusia.
Departemen Pertanian, dalam hal ini Komisi Pestisida, telah melakukan inspeksi di
pabrik HIT dan menemukan penggunaan pestisida yang menganggu kesehatan
manusia seperti keracunan terhadap darah, gangguan syaraf, gangguan pernapasan,
gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung.
HIT yang promosinya sebagai obat anti-nyamuk ampuh dan murah ternyata
sangat berbahaya karena bukan hanya menggunakan Propoxur tetapi juga
Diklorvos (zat turunan Chlorine yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya
di dunia). Obat anti-nyamuk HIT yang dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A
(jenis semprot) dan HIT 17 L (cair isi ulang). Selain itu, Lembaga Bantuan Hukum
Kesehatan melaporkan PT Megarsari Makmur ke Kepolisian Metropolitan Jakarta
Raya pada tanggal 11 Juni 2006. Korbannya yaitu seorang pembantu rumah tangga
yang mengalami pusing, mual dan muntah akibat keracunan, setelah menghirup
udara yang baru saja disemprotkan obat anti-nyamuk HIT.
ANALISIS :
Dalam perusahaan modern, tanggung jawab atas tindakan perusahaan
sering didistribusikan kepada sejumlah pihak yang bekerja sama. Tindakan
perusahaan biasanya terdiri atas tindakan atau kelalaian orang-orang berbeda yang
bekerja sama sehingga tindakan atau kelalaian mereka bersama-sama
menghasilkan tindakan perusahaan. Jadi, siapakah yang bertanggung jawab atas
tindakan yang dihasilkan bersama-sama itu?
Pandangan tradisional berpendapat bahwa mereka yang melakukan secara
sadar dan bebas apa yang diperlukan perusahaan, masing-masing secara moral
bertanggung jawab.
Lain halnya pendapat para kritikus pada pandangan tradisional, yang
menyatakan bahwa ketika sebuah kelompok terorganisasi seperti perusahaan
bertindak bersama-sama, tindakan perusahaan mereka dapat dideskripsikan
sebagai tindakan kelompok, dan konsekuensinya tindakan kelompoklah, bukan
tindakan individu, yang mengharuskan kelompok bertanggung jawab atas tindakan
tersebut.
Kaum tradisional membantah bahwa, meskipun kita kadang membebankan
tindakan kepada kelompok perusahaan, fakta legal tersebut tidak mengubah
realitas moral dibalik semua tindakan perusahaan itu. Individu manapun yang
bergabung secara sukarela dan bebas dalam tindakan bersama dengan orang lain,
yang bermaksud menghasilkan tindakan perusahaan, secara moral akan
bertanggung jawab atas tindakan itu.
Namun demikian, karyawan perusahaan besar tidak dapat dikatakan
“dengan sengaja dan dengan bebas turut dalam tindakan bersama itu” untuk
menghasilkan tindakan perusahaan atau untuk mengejar tujuan perusahaan.
Seseorang yang bekerja dalam struktur birokrasi organisasi besar tidak harus
bertanggung jawab secara moral atas setiap tindakan perusahaan yang turut dia
bantu, seperti seorang sekretaris, juru tulis, atau tukang bersih-bersih di sebuah
perusahaan. Faktor ketidaktahuan dan ketidakmampuan yang meringankan dalam
organisasi perusahaan birokrasi berskala besar, sepenuhnya akan menghilangkan
tanggung jawab moral orang itu.
Kita mengetahui bahwa Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan
mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral
sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis
merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam
system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi
dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang
ada di dalam organisasi.
Dari kasus diatas terlihat bahwa perusahaan melakukan pelanggaran etika
bisnis terhadap prinsip kejujuran perusahaan besarpun berani untuk mmengambil
tindakan kecurangan untuk menekan biaya produksi produk. Mereka hanya untuk
mendapatkan laba yang besar dan ongkos produksi yang minimal.
Mengenyampingkan aspek kesehatan konsumen dan membiarkan penggunaan zat
berbahaya dalam produknya . dalam kasus HIT sengaja menambahkan zat diklorvos
untuk membunuh serangga padahal bila dilihat dari segi kesehatan manusia, zat
tersebut bila dihisap oleh saluran pernafasan dapat menimbulkan kanker hati dan
lambung.
Dan walaupun perusahaan sudah meminta maaf dan juga
mengganti barang dengan memproduksi barang baru yang tidak
mengandung zat berbahaya tapi seharusnya perusahaan jugamemikirkan
efek buruk apa saja yang akan konsumen rasakan bila dalam penggunaan
jangka panjang. Sebagai produsen memberikan kualitas produk yang
baik dan aman bagi kesehatan konsumen selain memberikan harga yang
murah yang dapat bersaing dengan produk sejenis lainnya.

Anda mungkin juga menyukai