BAB 1
PENDAHULUAN
trauma. Sendi lutut terdiri atas oleh ligamen-ligamen seperti medial collateral,
ligment (ACL) adalah salah satu ligamen utama pada lutut yang berfungsi untuk
mencegah tulang tibia bergeser kearah depan dari tulang femur dan untuk
kontak langsung maupun tidak langsung pada lutut. Penyebab rupture ACL
diakibatkan karena kontak langsung dapat terjadi karena adanya gaya dari
samping atau luar seperti benturan langsung pada lutut. Ruptur ini umumnya
terjadi pada olahraga yang melibatkan gerakan zig-zag, perubahan arah gerak, dan
basket, bola voli dan futsal. Mayoritas ruptur yang terjadi adalah non-kontak
dengan mekanisme lutut twisting (puntiran) sehingga bagian dalam dari ligamen
terkena dampak serius. Situasi ini sering terjadi ketika atlet menggiring bola atau
salah posisi lutut ketika mendarat. Trauma juga dapat menyebabkan robeknya
ACL, terutama trauma langsung pada lutut dengan arah gaya dari samping.2,3
cedera atlet, setelah ankle sprain. Secara total sekitar 250.000 ruptur ACL
pendek dan jangka panjang meliputi kelemahan otot, defisit fungsional, partisipasi
olahraga yang rendah, peningkatan risiko ruptur lutut kembali dan osteoarthritis
pada lutut.4
kedua kasus, tujuannya adalah untuk mencapai tingkat fungsional terbaik untuk
pasien tanpa risiko ruptur baru atau perubahan degeneratif pada lutut. Dasar
pengembalian fungsi gerak sering merupakan tujuan utama dari proses fisioterapi.
Rehabilitasi dilakukan pada fase kronis untuk merahibilitasi penderita ruptur atau
Tujuan terapi fisik adalah untuk menstimulasi otot dan sendi, melalui
berbagai gerakan fisik dan latihan, sehingga terbentuk kekuatan, fleksibilitas dan
lingkup gerak sendi yang optimal. Seorang fisioterapi akan melakukan program
benar, sehingga tidak terjadi kompensasi gerakan yang salah saat penyembuhan.3
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
bawah khusus untuk menopang berat badan, mengatur gaya berat dan berjalan6.
Persendian atau artikulasi adalah suatu hubungan antara dua tulang atau lebih
yang dihubungkan melalui pembungkus jaringan ikat pada bagian luar dan pada
bagian dalam terdapat rongga sendi dengan permukaan tulang yang dilapisi oleh
tulang rawan. Fungsi dari sendi secara umum adalah untuk melakukan gerakan
pada tubuh7. Lutut memiliki beberapa persendian antara lain adalah tibiofemoral
memiliki konstruksi yang baik, fungsinya sering terganggu bila terjadi gerakan
berlebihan pada lutut. Sendi lutut tersusun atas tulang, otot, ligamen, bursa,
Sendi lutut dibentuk oleh empat tulang yaitu femur,tibia, fibulla, dan
articular yang keras, namun halus dan didesain untuk mengurangi resiko
a. Femur
4
Femur atau tulang paha adalah tulang yang terberat dan terpanjang.
dari sebuah batang tulang dan dua ujung, atas, dan bawah. Pada ujung atas
terdapat kepala, leher dan dua trokanter, mayor dan minor. Pada ujung
bawah terdapat dua kondilus yang melengkung bagai spiral kondilus medial
dan lateral.7
b. Patela
femoris. Bila otot ini lemas, patela dapat digerakan kekiri dan kanan dan
c. Tibia
setelah femur. Letaknya pada bagian medial tungkai bawah. Pada sikap
berdiri tulang ini menyalurkan beban dari femur ke tumit dan kaki.
d. Fibula
dengan tibia. Panjangnya hampir sama dengan tibia, dan sangat ramping.
dengan tibia oleh membran interoseus. Tulang ini tidak menanggung berat
6
ujungnya. Otot penyusun dalam sendi lutut terdapat dua gerakan utama,
e. Fleksor lutut
Kelompok otot fleksor lutut adalah hamstring yang terdiri dari biceps
hip
2) M.Semitendinosus
anserinus
3) M.Semimembranosus
7
4) M.Gracilis
pesanserinus
(endorotasi)
5) M.Sartorius
Fungsi : Fleksi, abduksi dan external rotasi hip joint. Fleksi dan
6) M.Gastrocnemius
femoralis
7) M.Popliteus
8) M.Plantaris
gastrocnemius
f. Ekstensor lutut
1. M.Rectus Femoris
acetabulum
2. M.Vastus Medialis
3. M.Vastus Intermedius
4. M. Vastus Lateralis
2.1.2 Ligamen
Ligamen adalah jaringan ikat yang terbuat dari serabut kolagen yang
dalam kapsul. Ligamen termasuk material keras dan tidak akan putus
10
dengan mudah. Kerusakan paling umum pada ligamen pada titik pertemuan
2.2 Definisi
huruf X. ACL melonggar ketika knee fleksi dan tegang ketika ekstensi
Cruciate Ligament tegang ketika knee joint fleksi dan berguna untuk
karena trauma dimana dapat terjadi secara parsial maupun komplit. Ruptur
a. Derajat I : Serat dari ligamen yang meregang tetapi tidak robek ada
2.3 Etiologi
melalui mekanisme non – kontak sementara 30 persen adalah hasil dari kontak
langsung dengan pemain lain atau object. Mekanisme cedera sering dikaitkan
12
dengan perubahan arah secara cepat, berhenti mendadak dan pendaratan dari
yang lebih tinggi cedera acl dari atlet laki-laki di olahraga tertentu, telah
diusulkan bahwa ini adalah karena perbedaan kondisi fisik, kekuatan otot, dan
kontrol neuromuskular.12
Penyebab lain dari hipotesis ini adalah perbedaan kelamin yang berkaitan
dengan tingkat cedera acl yang termasuk keselarasan pelvis dan ekstremitas
bawah (kaki) , dan peningkatan kelemahan ligamen. Jatuh dari tangga atau
Seperti bagian tubuh lain, ACL menjadi lemah dengan usia. Jadi robekan terjadi
2.4 Epidemiologi
Pada cedera ACL akut, meniskus lateralis lebih sering robek, pada ACL kronis,
cedera ACL pada populasi umum, didapati bahwa 1 kasus dijumpai dalam 3.500
Sekitar 200.000 ACL terkait cedera terjadi setiap tahun diAmerika Serikat,
setiap tahun. Insiden cedera ACL lebih tinggi pada orang yang berpartisipasi
13
dalam olahraga yang berisiko tinggi seperti basket, bola sepak, ski. Pada
tinggi diamati lebih pada wanita dari laki-laki, pada tingkat 2,4-9,7 kali lebih
saat cedera yang sering terjadi saat mengganti arah, pemotongan, atau pendaratan
Hal ini bisa terjadi setelah lompatan atau perubahan arah atau
setelah pukulan langsung ke sisi lutut. Nyeri di bagian luar dan belakang lutut.
Lutut bengkak dalam beberapa jam pertama dari cedera. Ini mungkin merupakan
lutut serius. Gerakan lutut terbatas karena pembengkakan dan / atau rasa sakit.
Kebanyakan cedera pada ACL dapat didiagnosis melalui anamnesa yang cermat
2.6.1 Anamnesis14
penyakit sistemik
penyakitnya sekarang
insiden terjadi.
pemendekan
15
- Functio laesa (hilangnya fungsi), mencari tau apakah bagian yang terkena cedera
- Tanda-tanda peradangan
- Nyeri bila digerakkan, baik pada gerakan aktif maupun pasif. Seberapa jauh
d. Lachman Test
Pada tes lachman, pasien pada posisi supine, lutut difleksikan 30 derajat.
Femur distabilasikan dengan satu tangan dan satu tangan mengerakkan tibia
ke anterior. Positif jika end point dari translasi anterior tibia tidak jelas dan
merasakan gerakan ke depan dari tibia meningkat (ke atas atau anterior)
Pada pivot shift test pasien pada posisi supine, lutut difleksi 5 derajat dan
valgus stres diberikan sambil memberi gaya internal rotasi pada tibia, lutut
Jika acl robek, tibia akan mulai maju ketika lutut sepenuhnya lurus dan
f. Drawer Test
oleh pemeriksa dan tibia ditarik kearah anterior.tes positif apabila terdapat
translasi lebih dari 6mm. Ataupun apabila tibia didorong ke posterior akan
G. Tes Meniscus15
sering mengalami kesulitan. Tiga macam tes yang paling umum digunakan
yaitu Tes McMurray, Tes Kompresi Apley dan Tes Distraksi Apley.
1. Tes McMurray
meletakkan salah satu tangan pada kaki (telapak kaki) dengan tangan yang
satunya diatas ujung lutut, jari-jari menyentuh garis sendi sebelah medial.
dan menarik tungkai ke dalam posisi ekstensi. Pada saat hal ini terjadi atau
dilakukan, tangan pada lutut merasa ada respon bunyi “klik”. Meniscus
sebelah medial yang robek dapat dideteksi pada saat tungkai bawah diputar
yang robek.
18
kembali dan seterusnya. Jika rasa nyeri timbul, maka cedera meniscus
dengan rotasi eksternal dan robekan meniscus lateral dengan rotasi internal
tungkai bawah.
Pada posisi yang sama dengan tes kompresi apley (Arnheim, 1993: 548),
ligamen kolateral dari robeknya kapsul dan meniscus. Jika kapsul atau
ligamen terpengaruh, maka rasa nyeri akan terjadi. Jika meniscus robek,
maka tidak ada rasa nyeri yang terjadi dari traksi dan rotasi.
Gambar 6. Tes Mcmurry, Tes Kompresi Apply dan Tes Distraksi Apply
19
1. Arthroscopi
lebih potongan kecil (sayatan) pada lutut untuk melihat bagian dalam lutut.
magnetik nuklear (NMR) yang boleh melihat setiap atom dalam tubuh. MRI
jantung, dan cancer.7 MRI scan bisa dilakukan untuk mengevaluasi ACL
dan untuk memeriksa tanda cedera pada ligamen lutut yang lain, serta
posterior dan berjalan kearah atas , depan dan medial, untuk dilekatkan pada
20
anterior akan mengendur bila lutut sedang ekstensi, namun akan menjadi
tegang bila sendi lutut dalam keadaan fleksi. Serat-serat posterior akan
berfungsi untuk mencegah femur ke anterior terhadap tibiae. Bila sendi lutut
tertarik ke posterior.
Ligamentum ini dipisahkan dari capsul sendi melalui jaringan lemak dan
bursa m. poplitei.
melekat dibagian atas pada condylus medialis femoris dan pada bagian
Bentuknya hampir semi sirkular dan bagian belakang jauh lebih lebar
dari tendon melekat pada cartilago ini. Akibat susunan yang demikian ini
2.8 Penatalaksanaan
2.8.1 Terapi Operasi
ganti dengan graft jaringan ligament. Graft tersebut akan menjadi dasar
pada posterior pada juga sering digunakan. Kadang tendon kuadrisep yang
Teknik ini telah dilakukan lebih dari 200 kali sejak tahun 2007.
Teknik operasi ini sangat populer di USA, Eropa dan Jepang karena dengan
teknik ini, hasilnya sangat memuaskan pasien. Saat ini teknik operasi ini
dipakai sebagai standard untuk operasi cedera ACL atlet-atlet papan atas
sehari-hari pasien. Ini harus mengikuti jalannya akronim pada tahap awal
ACL yang robek tidak akan sembuh sendiri dan harus dioperasi.
Namun terapi tanpa operasi efektif kepada pasien yang sudah tua dengan
1. Bracing
kaki.
2. Terapi Fisikal
spesifik dapat restorasi fungsi pada lutut dan menguatkan otot kaki yang
rehabilitasi pasca operasi program ini akan memiliki efek langsung pada fungsi
25
pasien dan kembali ke olahraga. Oleh karena itu, untuk dapat mencapai target-
a. Fase I:
Fase ini dimulai setelah operasi dan berlanjut selama 2-4 Minggu
dan hilangnya fungsi. Selain itu juga akan menimbulkan nyeri disekitar area
target- target yang harus dicapai pada fase ini yang diantaranya adalah
weight bearing
26
B. Fase II
memakan waktu 3-5 Minggu untuk mencapai tujuan di fase ini. Pada fase
ini terdapat banyak perubahan yang terjadi antara lain sudah terdapat
kekuatan otot, serta pasien sudah dapat mobilisasi mandiri dengan keluhan
3) Functional Strengthening
4) Latihan Keseimbangan
5) Core body
C. Fase III
Fase III dapat dimulai ketika tujuan dari fase 2 terpenuhi. Rata-rata ini
1) Range of Motion
3) Balance
4) Core body
jogging
D. Fase IV
Fase IV Fase ini dapat dimulai ketika tujuan tahap 3 terpenuhi . Fase
2) Latihan keseimbangan
Diagnosis berfungsi dalam menggambarkan kondisi pasien saat ini serta untuk
rencana intervensi.16
perubahan yang baik pada pasien rupture ACL. Risiko re-pecah adalah sekitar 5
persen dalam waktu 5 tahun. Rekonstruksi ini akan melindungi lutut dari cedera
meniskus lebih lanjut atau cedera tulang rawan. Namun, melakukan rekonstruksi
atau tidak, lutut akan lebih rentan terhadap stres dan dalam jangka panjang, 10
dengan non cedera lutut. Pasien dapat mencapai lingkup gerak sendi secara
Komplikasi atau resiko graft kegagalan karena luka kambuh, risiko infeksi
luka, operasi menyebabkan radang sendi, otot melemah dan kekurangan daya
evaluasi.16
posture, gait, deformitas, kontur jaringan lunak, warna dan tekstur kulit, luka atau
tanda tanda cidera, tanda radang, pola gerakan abnormal atau tidak. Yang perlu
medial.
2. Antopometri
mengenai bentuk dan dimensi tubuh seperti tinggi badan, lingkar tubuh, dan
komposisi lemak yang akan diintegrasi dengan temuan riwayat dan sistem
lingkar segmen tungkai dan bawah yang salah satunya untuk mengetahui
antara sisi yang sehat dengan sisi yang sakit karena oedem dapat terjadi
pada sisi yang sakit diakibatkan fase akut yang dialami sehabis operasi.
33
a. Ballotement Test
Pasien dalam keadaan tidur terlentang dengan tungkai dan lutut dalam
posisi lurus. Tangan terapis berada di atas patella pasien, lalu tekan perlahan
dan kembali ke posisi semula. Jika positif, patella akan seperti melayang
atau terdengar suara ketukan pada lutut. Tes ini dilakukan untuk mengetahui
b. Lachman Test
rekonstruksi.
Tes ini dilakukan dengan meletakkan lutut pada posisi fleksi dalam sudut
atau ujung distal dari tungkai atas, dan tangan yang lain memegang bagian
anterior.
34
dalam keadaan rileks. Prosedur: posisi os dalam posisi terlentang atau long
sitting. Posisi lutut flexi 70°. Terapis memfiksasi kaki os. Tangan terapis
rupture ligament cruciatum anterior bila terdapat soft end feel dan gerakan
d. Pivot-Shift’s Test
dan merupakan tes sensitif pada saat ligamen cruciate bagian depan telah
tangan pemeriksa ditekan pada bagian kepala dari tulang fibula, tangan yang
tungkai bawah diputar secara internal dan lutut diekstensikan secara penuh.
saat itu lutut juga difleksikan dan daya valgus diterapkan oleh tangan bagian
atas pemeriksa. Jika ligamen cruciate bagian anterior robek, maka tibia
sebelah lateral tanpa ada kemajuan (tetap atau ”ajeg”) akan disubluksasikan
dalam posisi ini. Lutut difleksikan pada sudut 20-30 derajad tibia sebelah
4. Ankle Pumping
mengalami nyeri. Arus listrik yang dapat diberikan TENS dapat merangsang
sel neuron sensory yang berdiameter besar untuk masuk lebih dahulu ke gate
a. Indikasi TENS:
3) Nyeri myofacial
4) Nyeri visceral
5) Nyeri panthom
b. Kontraindikasi TENS
1) Penggunaan pacmaker
3) Epilepsi
2. Ultrasound Therapy
37
rentang frekuensi 0,8 sampai dengan 3 MHz. Frekuensi yang lebih rendah
a. Indikasi :
b. Kontraindikasi :
Epifise tulang yang sedang tumbuh, uterus wanita hamil, tonjolan tulang,
dalam air hati-hati tangan terkena paparan yang lama, proses osteogenik
ROM Excercises
persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan masa otot dan
a. Aktif ROM
Merupakan gerakan yang disebabkan oleh gerakan aktif dari otot itu
sendiri.
b. Pasif ROM
dengan sangat sedikit ataupun tidak ada gerakan sadar dari otot. Sumber
gerakan dapat berasal dari gravitasi, mesin, individu yang lain maupun
neuromuscular.
Teknik PNF adalah alat fasilitasi yang dipilih dengan maksud yang
Passive stretching
Hold Relax
untuk LGS
E. Strengthening
akan terjadi penambahan jumlah sarkomer dan serabut otot (filamen aktin
meningkat.
dimana kecepatan otot memendek atau memanjang dikontrol oleh alat yang
mengatur kecepatan gerakan dari bagian tubuh tersebut dan (3) Isometrik
Resistance Exercise merupakan bentuk latihan statik yang terjadi bila otot
F. Ankle Pumping
vena dalam (DVT) yang terkait dengan tirah baring lama. Gerakan dapat
BAB 3
LAPORAN KASUS
Nama : Tn.MP
Umur : 24 tahun
Pekerjaan : TNI AD
sudah dirasakan sejak satu hari yang lalu. Nyeri dirasakan saat sedang
bermain sepak bola, dimana pasien hendak menendang bola dengan lutut
sedikit memutar kedalam. Nyeri dirasakan hanya dilutut kiri saja. Tidak ada
nyeri menjalar, terasa nyeri tumpul. Nyeri hilang timbul terutama saat
berkurang saat istirahat dan setelah minum obat anti nyeri. Tidak ada
kekakuan lutut saat pagi hari dan tidak ada bunyi krek saat lutut digerakan.
Pasien sudah minum obat anti nyeri yang dibeli sendiri di warung.
fisik seperti lari, push up, sit up dan shuttle run. Selain
43
bersama teman-temannya.
37,1oC
Status Internus :
sentral/sentral, 3 mm/3 mm
perkusi timpani
Palpasi Hangat (-), nyeri (-), Hangat (+), nyeri (+), krepitasi
Test Provokasi : Anterior drawer test (+), lachman test (+), posterior
drawer test (-), macmurry test (-), varus stress test (-),
3.6 Tatalaksana
seperti lari, push up, sit up dan shuttle run serta olahraga sepak bola,
voli dan jogging. Kompres air dingin atau dengan es batu serta
kencang dan elevasi 30o kaki kiri. Rencana dirujuk dokter Sp.OT
3.6.2 Farmakologi
3.7 Prognosis
BAB 4
PEMBAHASAN
Pada Kasus post rekonstruksi ACL tatalaksana dibidang kedokteran fisik dan
hilang dengan cara memberikan intervensi yang dapat mengurangi nyeri dengan
meningkatkan lingkup gerak sendi fleksi dan ekstensi pada sendi lutut dengan
Intervensi yang pertama kali penulis lakukan pada kasus ini adalah penggunaan
berarti non invasif analgesia yang mudah digunakan dan dapat memberikan
Pemberian intervensi TENS dengan frekuensi tinggi (90-130 Hz) bertujuan untuk
mengurangi nyeri berdasarkan teori gate control, nyeri disebakan oleh aktivitas
serabut saraf yang kecil, dengan memberikan stimulasi pada serabut saraf sensorik
yang berukuran besar sehingga dapat memblok rasa nyeri, nyeri dapat berkurang
dan memberikan rangsangan pada serat yang ditemukan di otot sehingga otot
(terapi panas) yang dapat mengurangi nyeri akut maupun kronis. Terapi ini
menggunakan arus listrik yang dialirkan lewat tranducer yang mengandung kristal
yang dapat mengembang dan kontraksi serta memproduksi gelombang suara yang
dapat ditransmisi pada kulit serta kedalam tubuh. Terapi ultrasound biasanya
dilakukan pada rentang frekuensi 0.8 sampai dengan 3 MHz. Frekuensi yang lebih
sentimeter).20
panas pada lapisan dalam tubuh, seperti otot, tendon, ligamen, persendian dan
tulang. Efek thermal terapi ultrasound ditemukan sangat bermanfaat dalam terapi
keadaan spasme otot yang merupakan keadaan ketegangan dan kontraksi otot
dimanfaatkan untuk meningkatkan elastisitas otot dan telah terbukti memiliki efek
48
positif pada aktif dan pasif ROM, ada 4 mekanisme teori fisiologi untuk
dan gate control theory. Inhibisi autogenik adalah yang terjadi dalam otot ketika
penghambatan dikirim dari golgi tendon organ otot yang sama hal ini dapat
Ketika salah satu berkontraksi, otot yang lain relaksasi, sehingga menghambat
otot-otot bekerja melawan satu sama lain. Kontraksi pemendekan dari otot
antagonis dapat memberikan pemanjangan otot dari otot agonis. Ketika sistem
saraf pusat mengirim pesan ke otot agonis (otot menyebabkan gerakan) untuk
kontraksi, ketegangan di otot antagonis dihambat oleh impuls dari neuron motorik
dan dengan demikian harus secara bersamaan rileksasi. Fenomena saraf ini
disebut inhibisi timbal balik. Stres relaxation Stres relaksasi adalah apa yang
terjadi ketika unit musculotendinous, yang melibatkan otot-otot dan tendon yang
Gate control theory adalah Teori kontrol gerbang yang terjadi ketika dua jenis
waktu yang sama. ketika otot digerakkan secara pasif diluar batas aktif lingkup
gerak sendi, pasien akan memberikan tekanan yang dapat memblok rasa nyeri,
dengan gerakan yang konsisten dapat meningkatkan perpanjangan pada otot dan
tendon.12
49
Metode yang dilakukan yaitu passive stretching hamstring dan hold relax.
Stretching merupakan teknik yang digunakan untuk mengulur suatu jaringan yang
Teknik stretching yang lain yaitu dengan metode hold relax bahwa teknik hold
inhibition bergantung pada fungsi dari organ- organ tendon golgi, yang tidak
hanya mendeteksi perubahan panjang tetapi juga dalam ketegangan. Hold relax
componen non kontraktil. Dengan demikian hasil dari penelitian ini juga
menyebutkan bahwa hold relax dan static stretching memainkan peran yang sama
Program latihan yang ketiga yaitu terapi latihan strengthening dengan metode
SKM, MARS, Terapi latihan sebagai salah satu modalitas fisioterapi, dapat
terjadi penambahan jumlah sarkomer dan serabut otot (filamen aktin dan miosin
Setelah melakukan terapi dengan modalitas listrik TENS, US, terapi latihan
berupa ROM exercices, Stretching PNF dengan hold relax, strengthening serta
perubahan pada penurunan nilai VAS pada nyeri gerak fleksi dan ekstensi knee
sinistra, peningkatan kekuatan otot, berkurangnya spasme pada otot hamstring dan
BAB 5
KESIMPULAN
kontak langsung maupun tidak langsung pada lutut secara parsial maupun komplit
mekanisme trauma dan riwayat trauma sebelumnya, pemeriksaan fisik sendi lutut
yag termasuk Lachman test, Pivot shift test, dan Anterior drawer test, serta
diagnostik.
kedua kasus, tujuannya adalah untuk mencapai tingkat fungsional terbaik untuk
pasien tanpa risiko ruptur baru atau perubahan degeneratif pada lutut.
52
DAFTAR PUSTAKA