Anda di halaman 1dari 16

Nama : May Roviantika

NPM : 163112340240068

Fakultas/ Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/ Manajemen

Mata Kuliah : Riset Pemasaran

Soal

1. Masalah keputusan manajemen apa yang harus dilakukan perusahaan sehinngga


perusahaan dapat meningkatkan penjualannya, jelaskan!
2. Buat rencana proposal sederhana sesuai dengan point- point di bawah ini, jika ingin
dibuka gerai minuman/ makanan yang sesuai dengan selera pasar:
1) Contoh rencana proposal secara sederhana
2) Sumber modal
3) Analisis Ekonomi
- Asumsi keuntungan
- Modal Awal
- Biaya Operasional
4) Uji Pemasaran
3. Berdasarkan point diatas, apakah untuk pelaksanaan riset pemasaran dalam
pembuatan proposal secara sederhananya diperlukan sumber data primer dan
sekunder. Jelaskan!

Jawab

1. Cara perusahaan dalam meningkatkan penjualan:


1) Mengenali pelanggan
Lakukan identifikasi terhadap target pasar, apa yang sedang mereka butuhkan
dan mereka inginkan.
2) Membuat produk baru/ inovasi produk
Membuat produk baru atau inovasi baru sesuai dengan kebutuhan pelanggan
saat ini supaya pelanggan tidak jenuh terhadap suatu produk.
3) Memilih lokasi yang strategis
Tempat strategis masih menjadi salah satu strategi pemasaran yang patut
dipertimbangkan, karena dengan tempat penjualan yang strategis berarti produk
tersebut memiliki kemungkinan terlihat lebih tinggi dan tentu saja memicu penjualan
yang tinggi. Kriteria pemilihan tempat strategis ini harus menyesuaikan dengan target
sasaran serta kemudahan untuk menjangkaunya

4) Melakukan promosi

Lakukan pengenalan produk/promosi kepada konsumen dengan cara yang


kreatif. Sebisa mungkin, harus melakukan promosi yang konsisten dan terus-menerus.

5) Menggunakan internet marketing

Salah satu strategi pemasaran yang sedang gencar dilakukan ialah internet
marketing. Dengan menampilkan produk usaha anda pada situs jejaring sosial, maka
anda dapat mengetahui bagaimana selera konsumen dan apa yang mereka butuhkan.
Semakin hari aktivitas jual beli melalui online shop semakin marak dilakukan. Para
konsumen cenderung ingin berbelanja dalam ruang yang lebih privat dan terhindar
dari keramaian. Internet membuka pintu yang lebar bagi anda untuk berinovasi.

6) Menjalin hubungan yang baik dengan konsumen

Menjalin hubungan yang baik dengan konsumen, seperti menghubungi mereka


untuk sekadar menanyakan testimoni mengenai produk usaha kita
ataupun menginfomasikan produk yang baru kita keluarkan, dan promo yang sedang
berjalan.

Menjaga hubungan baik dengan para pelanggan tetap merupakan hal dasar
yang penting dilakukan. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang menunjukkan
bahwa pelanggan tetap cenderung lebih tertarik dan lebih cepat mengambil keputusan
untuk membeli produk Anda ketimbang para pelanggan-pelanggan yang baru.

Menjalin hubungan yang baik dengan konsumen merupakan kunci terakhir


yang harus anda pegang untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis.
2. Contoh Proposal

Proposal Bisnis

“ COKLAT TEMPE (T-Co) ”

Disusun Oleh :

May Roviantika 163112340240068

Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Nasional

Jakarta

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Coklat sangat familar dan sangat populer dikenal banyak orang. Hampir semua orang
rasanya menyukai coklat. Kelezatan coklat juga membuat banyak orang semakin ketagihan,
bahkan banyak orang yang tersihir akan kenikmatan coklat yang tiada duanya. Coklat mampu
mencairkan susana hati, disaat sedang marah memakan coklat dapat membuat hati menjadi
tenang. Mengkonsumsi cokelat memang dapat menghasilkan lemak jenuh namun lemak
jenuh tersebut tidak berbahaya jika saat mengkonsumsi cokelat konsumen
menyeimbangkannya dengan berolahraga yang cukup. Manfaat dari sebuah coklat dapat
mencegah penyakit jantung, menurunkan tekanan darah dan kolesterol, mengandung
antioksidan yang tinggi, kandungan lemak rendah, dan lain-lain. Selain bagus bagi kesehatan
nyatanya coklat juga sangat bagus bagi kecantikan, dimana coklat seringkali dimanfaatkan
untuk anti-aging, scrub alami dan detoksifikasi kulit. Dengan banyak manfaat yang
didapatkan dari coklat maka tak heran jika coklat seringkali dibuat dalam berbagai makanan
dan minuman. Coklat menjadi kudapan manis yang disukai oleh semua kalangan usia, mulai
dari anak- anak hingga orang dewasa. Menariknya lagi, coklat dapat pula dikreasikan dengan
berbagai bahan, mulai buah, selai, ataupun keju.

Tempe merupakan makanan tradisional rakyat Indonesia yang relatif murah dan mudah
di dapat yang berasal dari fermentasi kacang kedelai atau kacang-kacangan lainnya
menggunakan ragi tempe. Karena memiliki kandungan protein yang tinggi maka, kedelai
dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan tempe. Tempe mengandung berbagai nutrisi
yang diperlukan tubuh seperti protein, lemak, karbohidrat dan mineral. Setiap 100 gram
tempe mengandung 10-20 gram zat protein, 4 gram zat lemak, vitamin B12 dan 129 mg zat
kalsium, tetapi mengandung sedikit serat.

Coklat menjadi salah satu bahan yang kerap dijadikan produk inovasi makanan baru,
salah satunya yakni coklat tempe. Coklat tempe merupakan salah satu kreasi olahan coklat
yang dikombinasikan dengan tempe. Gurihnya rasa tempe yang dipadu manisnya coklat.
Coklat tempe ini memang belum populer dikalangan masyarakat sehingga saya membuat
inovasi baru dan memperkenalkan adanya cokelat tempe dengan rasa dan packaging yang
menarik.
1.2 Profil Usaha
Nama Produk : T-Co Coklat Tempe
Jenis Usaha : Usaha Dagang
Varian : White choco, Dark cocho, Grentea choco,
Triramisu choco.

Alamat : Jln H. Montong no 17 Kelurahan Ciganjur


Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, DKI
Jakarta

1.3 Visi dan Misi


Visi
Menjadi bisnis yang bisa menyajikan kebahagiaan dari
sebuah coklat tempe.

Misi

- Menciptakan sebuah coklat dengan inovasi baru.


- Mengusahakan segmentasi yang lebih merakyat
dengan penentuan harga yang lebih terjangkau.
- Membuat orang lebih tertarik dengan adanya olahan coklat tempe

1.4 Rumusan Masalah


Setelah menjelaskan uraian dalam latar belakang, maka dapat menarik suatu
rumusan masalah yaitu:
1. Apakah Produk bisnis es krim “ Coklat Tempe T-Co ” layak dijalankan?
2. Bagaimana cara memasarkan produk coklat tempe T-Co?
3. Bagaimana rencana anggaran dalam program bisnis coklat tempe T-Co?
1.5 Tujuan
Setiap usaha yang dilakukan tidak dapat terlepas dari tujuan yang ingin dicapai.
Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan, sebagai berikut:
1. Mengetahui usaha dari produk coklat tempe T-Co layak atau tidak dilakukan
dalam masing/masing aspek.
2. Mengetahui cara memasarkan produk dengan baik.
3. Mengetahui rancana anggaran dan keuntungan yang akan didapat dalam usaha
produk coklat tempe T-Co.

1.6 Kegunaan
Kegunaan dari penelitian ini yaitu:
1. Meningkatkan kreatifitas dan daya inovasi yang tinggi bagi mahasiswa.
2. Membuka wawasan dan ketrampilan mahasiswa dalam wirausaha sehingga
mampu bersaing dalam pasar bebas yang ada saat ini.
3. Memberi kontribusi bagi pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran
yang sering menjadi faktor utama dalam kriminalitas.
BAB II
ANALISIS ASPEK

2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran


Aspek Pasar :
1. Segmentasi Pasar
T-co (Coklat tempe) ini dapat dikonsumsi oleh semua kalangan. Untuk
mencari konsumen coklat tempe memang tidak sulit, suguhan sensasi lezat dan rasa
nikmat juga tampilan yang menarik dari coklat tempe dapat memikat bagi banyak
orang.
Mulai dari konsumen yakni anak kecil, para remaja, dewasa bahkan orang tua
akan banyak menyukai kelezatan yang ditawarkan di dalam sajian coklat tempe. Jadi
konsumen usaha coklat tempe tidak terbatas sehingga makanan ini akan laris manis
di pasaran.

2. Targeting
Target utama kami adalah masyarakat yang memiliki kesenangan untuk
mencoba coklat dengan variasi baru yang jarang ditemui. Sasaran pendistribusian
dilakukan dengan “Media Online”.

3. Positioning
Dalam hal ini kami merupakan Cost Leadership karena kami menjual produk
dengan harga yang terjangkau sehingga konsumen tidak merasa diberatkan dengan
harga yang mahal untuk menikmati makanan khas dengan rasa yang baru.

Stategi Pemasaran:
a. Price (Harga)
Penetapan harga sesuai dengan harga pasar. Harga yang yang ditawarkan
sebanding dengan citra rasa yang terdapat pada T-co yaitu dengan harga
Rp8.000/pcs.
b. Place (Tempat)
Tempat adalah dimana kalian akan menjual atau memasarkan produk. Produk
dijual secara online seperti di Tokopedia dan Shopee. Adapu tempat penjualan
offline yaitu di Jln H. Montong no 17 Kelurahan Ciganjur Kecamatan Jagakarsa,
Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
c. Product (Produk)
Inovasi baru yang bersaing dengan coklat lain, dengan kualitas rasa yang tidak
kalah enak dengan produk coklat pesaing. Yang membedakan coklat tempe dengan
coklat lain disini yaitu T-Co Coklat tempe menggunakan tempe untuk pengganti
kacang.
d. Promotion (Promosi)
Strategi Promosi untuk dapat menjalankan pemasaran usaha coklat tempe
memang bisa ditempuh dengan berbagai cara salah satunya melalui promosi.
Promosi coklat tempe dapat dikeluarkan lewat mulut ke mulut, dimana olahan
coklat tempe harus diolah dengan enak sehingga disukai oleh banyak orang dan
promosi bisa berjalan dengan sendirinya sehingga menjadi efektif dan juga banyak
diperbincangkan banyak orang.
Selain itu usaha coklat tempe dipromosikan dengan memanfaatkan adanya
social media seperti facebook, twitter, whatsapp, instagram, dan lainnya.

2.2 Aspek Resiko


a) Strength (Kekuatan)
1) Harga terjangkau dan higienis.
2) Tidak menggunakan bahan pengawet.
3) Inovasi yang berbeda dengan produk lainnya.
4) Bahan baku mudah di dapat.
b) Weakness (kelemahan)
1) Bentuk cokelat tempe yang seragam.
2) Sarana dan prasarana sederhana.
3) Harga bahan baku yang tidak stabil.
c) Oppertunities (peluang)
1) Permintaan yang diperkiraan terus meningkat.
2) Belum banyak pesaing.
d) Threats (ancaman)
1) Adanya pesaing- pesaing dengan inovasi baru dari coklat.
2) Selera konsumen yang berbeda- beda.
2.3 Aspek Manajemen
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan “T-Co Coklat Tempe” menggunakan pendekatan kombinasi
dalam pembuatan suatu perencanaan yaitu Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down) dan
Pendekatan Bawah-Atas (Bottom-Up). Dipilihnya dua pendekatan agar terjadi
hubungan baik antara atasan dan bawahan sehingga jika terjadi suatu masalah di
dalam pekerjaan, karyawan dapat mengungkapkannya kepada atasan agar atasan
dapat segera mengambil tindakan atas masalah yang terjadi di lapangan. Sisi
Program Kerja “T-Co Coklat Tempe” berusaha melaksanakan aktivitas produksi
untuk mencapai target dan omzet yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam
pemasarannya, “T-Co Coklat Tempe” merencanakan untuk memberikan sesuatu
yang unik dengan harga terjangkau oleh mahasiswa dan masyarakat sekitar.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Langkah Pengorganisasian Tujuan utama usaha “T-Co Coklat Tempe” adalah
mendapatkan keuntungan/laba/profit yang sebesar-besarnya dengan memberikan
kepuasan maksimal kepada pelanggan. Jadi motivasi utama dari kegiatan usaha yang
dilakukan oleh “T-Co Coklat Tempe” adalah keuntungan dan produk yang dikenal
serta digemari oleh masyarakat. Oleh karena itu, “T-Co Coklat Tempe” harus dapat
melayani para konsumen/ pelanggan dengan cara yang ramah agar pelanggan merasa
nyaman dalam pelayanan yang diberikan oleh “T-Co Coklat Tempe”. Struktur
Organisasi “T-Co Coklat Tempe” mengatur usaha dan sub unitnya agar sejalan
dengan tujuan usaha, kemampuan sumber daya yang dimiliki, dan kondisi lingkungan
usaha baik internal maupun eksternal. Struktur “T-Co Coklat Tempe” disusun secara
sederhana, yaitu pemilik usaha berada di posisi paling atas, selaku pimpinan usaha
tersebut. Lalu di bawahnya diikuti para karyawan selaku pelaksana di mana masing-
masing karyawan melakukan aktivitas yang telah ditentukan. Agar usaha ini dapat
berjalan lancar dan dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan sesuai dengan
misi dan visi usaha ini maka perlu dibentuk sebuah organisasi.
Pemilik Usaha

Karyawan Karyawan Karyawan

Produksi Kasir Pemasaran

3. Pengarahan (Actuating)
“T-Co Coklat Tempe” mengkaji Pengarahan dari sisi seperti : fungsi
pengarahan yang harus terpenuhi serta sikap dan perilaku pemimpin yang hendaknya
memenuhi kriteria agar dapat mengarahkan bawahannya. Oleh karena itu, pemilik “T-
Co Coklat Tempe” berusaha menggunakan kekuasaan secara positif terutama dalam
mengambil keputusan, sehingga dapat memberikan arahan dan motivasi kepada para
karyawan untuk selalu memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan. Dengan
pengarahan ini, diharapkan terjalin koordinasi yang baik antara pemilik “Rumah
Cokelat” dengan karyawannya.

4. Pengendalian (Controling)
Pengendalian yang dilakukan oleh “T-Co Coklat Tempe” untuk memastikan
apakah aktivitas yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Oleh
karena itu, “T-Co Coklat Tempe” menerapkan pelaporan pengawasan, sehingga dapat
mencegah terjadinya penyimpangan dan menjamin diberlakukannya tindakan
korektif/ perbaikan atas kesalahan yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.
2.4 Aspek Teknis dan Operasi
1. Lokasi Produksi
Alamat : Jln H. Montong no 17 Kelurahan Ciganjur Kecamatan Jagakarsa, Jakarta
Selatan, DKI Jakarta
2. Sifat Usaha : Produk Makanan ringan
3. Tata Letak Layout :

4. Bahan Baku
a. Bahan pembuatan cokelat tempe
1) Coklat batang
2) Tempe
3) Minyak goreng
b. Alat mengolah coklat tempe
1) Panci
2) Sendok
3) Cetakan coklat
4) Freezer

5. Proses Produksi
a. Cara pembuatan coklat tempe
1) Iris tempe hingga ukuran kecil-kecil.
2) Goreng tempe hingga kering.
3) Angkat tempe yang sudah digoreng dan tiriskan.
4) Siapkan coklat dan potong tipis-tipis.
5) Masukkan coklat ke dalam panci kecil.
6) Hangatkan coklat hingga meleleh di atas kompor dengan ukuran api yang
kecil.
7) Masukkan coklat yang sudah meleleh ke dalam mangkok yang berisi tempe.
8) Aduk coklat dan tempe.
9) Masukan kedalam cetakan coklat kemudian masukan ke dalam freezer.
10) Bungkus coklat menggunakan alumunium foil, lalu di beri kertas packaging
yang unik.
11) Coklat tempe siap untuk disajikan

2.5 Aspek Hukum dan Legalitas


1. Skala usaha T-Co Coklat Tempe termasuk dalam skala usaha kecil karena mermiliki
kekayaan atau asset sebesar Rp 15.000.000 (diluar tanah dan bangunan)
2. Bentuk Perusahaan Bentuk usaha ini adalah Usaha Dagang (UD)
3. Prosedur Perizinan
1) Pendaftaran ijin usaha ke dinas perekonomian pemda yang didaftarkan ke
pangadilan negeri.
2) Permohonan menjadi wajib pajak setempat untuk mendapatkan NPWP
(perseorangan).
3) Pendaftaran ke departemen teknis (dinas perdagangan/perindustrian) secara
umum.

2.6 Aspek Keuangan


1. Sumber Modal
Untuk memenuhi kebutuhan akan modal usaha ini maka usaha ini
menggunakan modal sendiri yaitu sebesar Rp 15.000.000 dan dana
tersebut dialokasikan untuk memenuhi seluruh kebutuhan dana untuk
semua kegiatan.
2. Kebutuhan Investasi dan Modal Kerja
Patokan harga untuk coklat tempe dalam hitungan perkemasan dimana coklat
tempe yang unik dan enak ini dapat di banderol dengan harga Rp 8.000,-
perkemasannya.
Biaya:

Keterangan Biaya
Panci Rp 150.000
Sendok Rp 10.000
Cetakan coklat Rp 200.000
Kompor Rp 300.000
Mesin freezer Rp 10.000.000
Total Rp 10.660.000

Keterangan Biaya
Tempe Rp 23.000
Minyak Goreng Rp 13.000
Coklat Batang Rp 226.000
Gas LPG 3 kg Rp 22.000
Alumunium Foil Rp 25.000
Kertas Packaging Rp 220.000
Double Tip Rp 6.000
Total Rp 535.000

3. Perhitungan Keutungan
Jika dalam sehari terjual 50 coklat, maka penghasilan kotor yang didapat yaitu:
50 Kemasan x Rp 8.000,- = Rp 400.000/ hari
Rp. 400.000x 24 = Rp 9.600.000/bulan

Jadi, keuntungan yang akan didapatkan dalam sebulan yaitu Rp 9.600.000


BAGIAN III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari analisis yang komprehensif perihal usaha tempe coklat dapat disimpulkan
beberapa hal, yaitu :
a. Dari hasil analisis beberapa faktor, ternyata usaha Rumah Coklat mampu
memberikan hasil yang baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan.
b. Masyarakat memiliki animo terhadap hasil olahan tempe menjadi menjadi coklat
tempe yang dapat kami produksi dan dapat dijadikan cemilan yang lezat dan
terjangkau.
c. Dengan tingkat persaingan yang belum terlalu komptetitif, maka kondisi tersebut
memberikan peluang yang baik untuk dibidik dan dijadikan peluang usaha.
Peluang tersebut memberikan rasa optimis untuk menjalankan usaha ini.

3.2 Saran
Dalam menjalankan usaha T-Co Coklat Tempe ini, yang perlu untuk diperhatikan
adalah mengenai bagaimana menjaga kualitas produk dan mencari inovasi baru lagi yang
dapat mendongkrak penjualan.
Lampiran

1. Produksi

2. Pembeli
3. Ya, dalam riset pemasaran dibutuhkan data sumber data primer dan sekunder. Tetapi
masing masing data memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri.

1) Data Primer

Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau kelompok
(orang) maupun hasil observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian
(benda). Dengan kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara
menjawab pertanyaan riset (metode survei) atau penelitian benda (metode
observasi).

Kelebihan dari data primer adalah data lebih mencerminkan kebenaran


berdasarkan dengan apa yang dilihat.dan didengar langsung oleh peneliti sehingga
unsur-unsur kebohongan dari sumber yang fenomenal dapat dihindari.

Kekurangan dari data primer adalah membutuhkan waktu yang relatif lama
serta biaya yang dikeluarkan relatif cukup besar.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media
perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah
ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara
umum.

Dengan kata lain, peneliti membutuhkan pengumpulan data dengan cara


berkunjung ke perpustakaan, pusat kajian, pusat arsip atau membaca banyak buku
yang berhubungan dengan penelitiannya.

Kelebihan dari data sekunder adalah waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk
penelitian untuk mengklasifikasi permasalahan dan mengevaluasi data, relatif lebih
sedikit dibandingkan dengan pengumpulan data primer.

Kekurangan dari data sekunder adalah jika sumber data terjadi kesalahan,
kadaluwarsa atau sudah tidak relevan dapat mempengaruhi hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai