Anda di halaman 1dari 18

FORM TELUSUR PENGETAHUAN

NAMA PENELUSUR : TANGGAL TELUSUR :

NAMA : NAMA : NAMA :


STD No. PERTANYAAN JAWABAN
B S B S B S
1 Apa yang anda ketahui tentang SKP? 1. SKP adalah sasaran keselamatan pasien
2. Ada 6 sasaran SKP :
a. Ketepatan identifikasi pasien
b. Peningkatan komunikasi yang efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadaan
SKP d. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien
operasi
e. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
f. Pengurangan risiko jatuh
(Acuan : PERMEN
KES RI No. 1691 th 2011)
2 Bagaimana penandaan pada nama Pemberian cap “NAMA SAMA” dengan TINTA MERAH di
pasien yang hampir sama di RSUD semua rekam medik pasien
Salatiga ?
3 Bagaimana prosedur di RS ini untuk 1. Semua pasien harus melakukan pendaftaran di Bagian
mengidentifikasi pasien? Pendaftaran untuk proses identifikasi
a. Pasien baru dengan mencocokan kartu identitas pasien
(KTP/paspor/ SIM)
b. Pasien lama, lakukan verifikasi dan ditanyakan
kebutuhan pelayanan

( PERTANYAAN UNTUK FO )
2. Pasien rawat jalan
a. Tanyakan identitas pasien (nama, tanggal lahir) dan
cocokkan dengan kartu pendaftaran dengan identitas
pasien
b. Pada pasien rujukan, tanyakan surat rujukan dan
cocokkan dengan identitas pasien
c. Verifikasi data untuk pasien yang tidak dapat dilakukan
identifikasi, dapat dilakukan dengan menanyakan
kepada keluarga
3. Pasien rawat inap
a. Pasang gelang identitas pasien rawat inap
b. Ada 2 identitas yaitu menggunakan NAMA dan
TANGGAL LAHIR yang disesuaikan dengan tanda
pengenal resmi.
c. Lakukan identifikasi risiko pasien
d. Pasang gelang risiko sesuai hasil identifikasi penilaian
4. Pengecualian prosedur identifkasi dapat dilakukan pada
kondisi kegawatdaruratan pasien di IGD, ICU dan kamar
operasi dengan tetap memperhatikan data pada gelang
identitas pasien
5. Pada bayi baru lahir, identitas memakai gelang yaitu gelang
identitas bayi baru lahir itu sendiri.
4 Ceritakan bagaimana cara melakukan 1. Petugas memperkenalkan diri
identifikasi pasien ? 2. Petugas mengajukan pertanyaan terbuka dengan
menanyakan nama lengkap dan tanggal lahir pasien
3. Petugas sambil mencocokan dengan gelang identifikasi
pasien
5 Kapan dilakukan proses verifikasi 1. Saat pemberian obat
identitas pasien ? 2. Saat pemberian transfusi darah
3. Saat pengambilan sample untuk pemeriksaan laboratorium
dan pemeriksaan radiologi
4. Saat melakukan tindakan medis
5. Mengantar bayi/menyusui bayi
6. Mengantar makanan
6 Gelang identifikasi apa saja yang Gelang Identitas
digunakan di RS ?  BIRU MUDA : Pasien laki-laki anak dan dewasa
 MERAH MUDA : Pasien perempuan anak dan dewasa
 Gelang risiko
 KUNING : Risiko jatuh
 MERAH : Alergi
 UNGU : DNR
Gelang berisi identitas : NAMA PASIEN, TANGGAL LAHIR
DAN NOMOR REKAM MEDIS

7 Bagaimana prosedur pemasangan 1. Ucapkan salam


gelang identifikasi ? “Selamat pagi/ siang/ sore/malam, bapak/ ibu”
2. Sebut nama dan instalasi perawatan
“ Saya … (nama), dari instalasi … (sebutkan)”
3. Menjelaskan maksud dan tujuan pemasangan gelang
4. Lakukan verifikasi untuk mengetahui bahwa pasien dan atau
keluarga paham atas informasi tersebut
5. Pasangkan gelang identifikasi pada pergelangan tangan
pasien ( sesuai kondisi )
6. Informasikan kepada pasien dan atau keluarga bahwa gelang
identifikasi ini harus selalu dipakai hingga pasien
diperbolehkan pulang
7. Ucapkan terima kasih

8 Bagaimana pelepasan gelang ? 1. Ucapkan salam


2. Menyampaikan maksud dan tujuan melepaskan gelang
3. Tanyakan nama dan tanggal lahir, kemudian dicocokan
dengan barcode gelang identitas dan berkas rekam medis.
4. Melepaskan gelang oleh tenaga keperawatan yg bertanggung
jawab dengan menggunakan gunting gelang.
5. Gunting gelang kecil-kecil sampai tidak dapat dibaca, buang
di sampah infeksius.
6. Ucapkan terima kasih
 Kondisi yg memerlukan pelepasan gelang sementara,
segera setelah prosedur selesai dilakukan, gelang
dipasangkan kembali
 Gelang risiko jatuh : dilepaskan saat skor risiko tinggi telah
berubah menjadi risiko rendah
7. Pasien DNR : dapat dilepaskan jika dibatalkan atas
permintaan keluarga

9 Dapatkah anda menjelaskan tentang 1. Tekhnik SBAR, berlaku untuk semua petugas kesehatan
cara komunikasi yang efektif di yang dilakukan pelaporan / serah terima pasien kepada
ruang perawatan ? Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) dan atau saat
penggantian petugas :
 Situation : kondisi terkini yang terjadi pada pasien (
sebutkan nama anda dan unit, sebutkan identitas pasien
dan nomor kamar pasien, sebutkan masalah pasien
tersebut misalnya : sesak nafas)
 BackGround : Informasi penting yang berhubungan
dengan kondisi pasien terkini ( sebutkan diagnosis, data
klinis pasien, hasil pemeriksaan fisik, riwayat pasien)
 Assessment : Hasil pengkajian kondisi pasien terkini
(asesmen pasien saat ini)
 Rekomendasi : Apa yang perlu dilakukan untuk
mengatasi masalah pasien saat ini
2. Tehnik CABAK, berlaku untuk semua petugas kesehatan
yang dilakukan dan menerima perintah lisan atau melalui
telpon :
 Catat, Baca kembali dan Konfirmasi 1x 24 jam.
 Dokumentasikan perintah lisan tersebut pada formulir
khusus perintah.
3. Pelaporan kondisi pasien kepada DPJP pasien menjadi
tanggung jawab perawat penanggungjawab dan atau dokter
ruangan yang bertugas.

10 Kapan dokter dan perawat Setiap penerimaan instruksi verbal dengan nama obat yang
menggunakan ejaan (alpha, beta, masuk dalam daftar NORUM/LASA, nama obat harus di eja per
Charlie dsb) ? huruf satu per Satu.
11 Bagaimana melaporkan hasil kritis 1. Jika pasien rawat inap : petugas lab segera melaporkan
lab ? perawat terkait, dan dokter jaga/ruangan akan melaporkan ke
DPJP
2. Jika pasien rawat jalan : petugas lab segera menyerahkan ke
dokter IGD dan dokter IGD akan melaporkan ke dokter
pengirim
12 Apa saja yang termasuk obat-obat A Anastesi
yang perlu diwaspadai (high-alert N Narkotik
medication) di RS? A Anti Convulsant
L Lasa
O Oxytosin

E Elektrolit pekat
T Thrombolitik agent
I Insulin
C Chemoterapi

13 Pemberian label obat yang perlu Daftar obat-obat high alert elektronit pekat (bicnat,
diwaspadai? MgSO4,KCL dll)
 Stiker MERAH : untuk obat High Alert
 Stiker UNGU : untuk obat kemoterapi
 Stiker KUNING : untuk obat lasa
 Stiker HIJAU : untuk obat akan kadaluarsa
14 Bagaimana pengelolaan dan Pengelolaan dan identifikasi high alert medication:
identifikasi high alert medication ? 1. Penyimpanan di lokasi khusus dengan akses terbatas dan
diberi penandaan yang jelas berupa stiker segidelapan
berwarna merah bertuliskan “High Alert” dan empat
penyimpanan dilist warana merah. dan khusus untuk
elektrolit pekat, harus ditempelkan stiker yang dituliskan
“Elektrolit pekat, harus diencerkan sebelum diberikan”.
2. Obat jenis ham tidak boleh disimpan di ruang perawatan
kecuali di ruangan tetentu didlm troli emergenvci sesuai
kebijakan diretktur
3. Ruang perawatan yang boleh menyimpan elektrolit pekat
harus memastikan bahwa elektrolit pekat disimpan di lokasi
dengan akses terbatas bagi petugas yang diberi wewenang.
4. Untuk serah terima pemberian obat HAM harus dilakukan
double check.

15 Tahukah anda bagaimana prosedur Langkah :


checklist keselamatan operasi ? 1. Check in : yaitu saat pasien di area penerimaan pasien
dilakukan konfirmasi pemeriksaan identitas pasien, jenis
operasi, kelengkapan data penunjang operasi serta inform
consent beserta Surat persetujuan tindakan Operasi , Surat
persetujuan Tindakan Anestesi dan yang sudah diisi
lengkap, dilakukan oleh perawat yang bertugas diarea
penerimaan pasien.
2. Sign In : dilakukan dikamar operasi saat sebelum induksi
anestesi meliputi jenis operasi, kelengkapan data penunjang
operasi, jenis anestesi.
3. Time out : dilakukan di kamar operasi sesaat sebelum
insisi adalah meliputi konfirmasi identifikasi pasien,
penandaan area operasi, penayangan pemeriksaan
penunjang, pemberiaan antibiotic profilaksis bila
diperlukan, jenis operasi yang akan dilakukan.
4. Sign out : dilakukan setelah operasi selesai dan sebelum
menutup luka, berupa konfirmasi secara verbal tindakan
yang sudah dilakukan, kelengkapan kassa, instrument, alat
tajam serta kelengkapan specimen.
5. Check out : serah terima pasien dari perawat anestesi
kepada perawat ruangan pemulihan.
6. Proses sign in dipandu oleh perawat sirkuler dan dokter
anestesi

16 Bagian tubuh mana saja yang Sisi tubuh yang lateralisasi, struktur multiple (jari tangan, jari
dilakukan penandaan lokasi sebelum kaki, lesi) atau multiple level (tulang belakang)
operasi ? Dilakukan oleh operator menggunakan tinta ungu permanen
dengan bentuk centang disesuaikan dengan area operasi.

17 Bagaimana prosedur penandaan 1. Orang yang bertanggung jawab untuk membuat tanda pada
lokasi yang akan dioperasi di RS ini? pasien adalah Operator/ orang yang akan melakukan
tindakan.
2. Operator yang membuat tanda itu harus hadir pada operasi
tersebut.
3. Penandaan titik yang akan dioperasi adalah sebelum pasien
dipindahkan ke ruang di mana operasi akan dilakukan.
Pasien ikut dilibatkan, terjaga dan sadar; sebaiknya
dilakukan sebelum pemberian obat pre-medikasi.
4. Tanda berupa “ √” di titik yang akan dioperasi.
5. Tanda itu harus dibuat dengan pena atau spidol permanen
berwarna ungu dan jika memungkinkan, harus terlihat
sampai pasien disiapkan dan diselimuti.
6. Lokasi untuk semua prosedur yang melibatkan sayatan,
tusukan perkutan, atau penyisipan instrumen harus
ditandai.
7. Semua penandaan harus dilakukan bersamaan saat
pengecekkan hasil pencitraan pasien diagnosis misalnya
sinar “X-ray”, scan, pencitraan elektronik atau hasil test
lainnya dan pastikan dengan catatan medis pasien dan
gelang identitas pasien.
8. Lokasi operasi ditandai pada semua kasus termasuk sisi
(laterality), struktur multipel (jari tangan, jari kaki, lesi)
atau multiple level (tulang belakang

18 Tindakan apa saja yang memerlukan Kasus bedah umum dan atau bedah orthopedic, THT, kasus
penandaan lokasi sebelum operasi? luka bakar, operasi gigi (penandaan pada hasil rontgen)
20 Tindakan apa yang tidak memerlukan 1. kasus organ tunggal (misalnya operasi jantung, operasi
penandaan operasi ? caesar)
2. kasus intervensi seperti kateter jantung
3. kasus yang melibatkan gigi (penandaan pada hasil rontgen)
4. prosedur yang melibatkan bayi prematur di mana
penandaan akan menyebabkan tato permanen
Dalam kasus-kasus di mana tidak dilakukan penandaan, alasan
harus dapat dijelaskan dan dipertanggung jawabkan.. Pada kasus-
kasus seperti operasi spinal, dapat dilakukan proses dua tahap
yang meliputi penandaan preoperatif per level spinal (yang akan
dioperasi) dan interspace spesifik intraoperatif menggunakan
radiographic marking

21 Bagaimanakah mengkaji pasien 1. Penilaian Risiko Jatuh dilakukan saat pengkajian awal pasien
risiko jatuh ? dengan menggunakan metode pengkajian risiko jatuh yang
telah ditetapkan oleh RS. Penilaian risiko jatu pada pasien :
 Anak menggunakan skala HUMPTY DUMPTY (0-18 th)
 Dewasa menggunakan skala MORSE
(>18-59 th)
 Geriatri menggunakan skala GERIATRI
( ≥ 60 th)
2. Perawat melakukan KIE Risiko jatuh dan terdokumentasi
lengkap.
3. Perawat memasang gelang risiko berwarna kuning
dipergelangan tangan pasien
4. Perawat memasang stiker berbentuk segitiga risiko jatuh di
tempet tidur pasien.
5. Pengkajian ulang dilakukan oleh perawat secara berkala
sesuai hasil penilaian risiko jatuh pasien dan jika terjadi
perubahan kondisi pasien atau pengobatan.

HPK 22 Alur pelayanan rohani 1. Pasien/klg mengisi Form permohonan pelayanan rohani
(sesuai agama yg di anut )
2. Perawat ruangan menyampaikan ke Customer Service (CS)
untuk minta dijadwalkan kunjungan rohani /dipanggilkan
petugas rohani (bila kondisi Cito).
3. CS menghubungi petugas rohani.
4. Petugas rohani datang ke CS, cek data pasien yg harus
dikunjungi, sekaligus mengenakan identitas petugas rohani.
5. Petugas mendatangi ruangan pasien, memastikan ke perawat
jaga, pasien yg butuh pelayanan rohani.
6. Petugas mendatangi pasien, mengenalkan diri, memberikan
support, & mendoakan.
7. Pamitan.
23 Alur penyimpanan barang berharga Barang pasien dititipkan di pos satpam.
pasien Alur penyimpanan barang pasien / tanpa identitas. .
1. Petugas pertama yg mendapatkan/ menemukan, melapor ke
scurity
2. Security akan mencatat laporan, beserta barangnya
3. Penemu dan security serah terima dan tanda tangan
4. Security menyimpan barang tersebut di loker barang titipan.
(Pos security 1&2)
5. Bila pasien sadar / keluarga mau mengambil barang tersebut,
bisa langsug hub security.
Alur penyimpanan barang keluarga pasien
1. Barang pasien tanpa identitas/ tidak sadar, petugas yg
menangani melapor pada sekuriti
2. Sekuriti bersama petugas mencatat jenis barang , jumlah dan
ciri-ciri nya. Kedua nya mencantumkan tanda tangan, jam
tanggal pencatatannya. Barang di beri kode sesuai jam
tanggal penerimaan. Contoh (IGD/24/9/2019/21.20)
3. Barang di bawa sekuriti untuk di simpan di loker barang
pasien /titipan yg berlokasi di sekuriti depan IGD/ di samping
R. Melati.
4. Bila barang berasal dari ruangan tetap sama dengan prosedur
di IGD.
5. Saat keluarga /pasien mengambil , harus menunjukkan
identitas pasien k/p FC KTP. Dicatat dan keluarga tersebut
mengisi dan menandatangani tangani buku penyerahan
barang milik pasien/keluarga yg diketahui oleh 2 orang
petugas sekuriti
PPI 24 Sebutkan indikasi melakukan Ada 5 saat melakukan kebersihan tangan :
kebersihan tangan (five moment)? 1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum melakukan tindakan asepsis
3. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
25 Kapan dilakukan cuci tangan secara 1. Sebelum dan sesudah makan
hand wash? 2. Sesudah dari kamar mandi
3. Sesudah kena sesuatu yang berminyak
4. Tangan terlihat kotor
26 Sebutkan macam-macam cuci tangan 1. Cuci tangan menggunakan sabun dan air 40-60 detik
dan lama cuci tangan 2. Cuci tangan menggunakan handrub berbasis alkohol 20-30
detik
27 Kapan kita melakukan cuci tangan  Cuci tangan menggunakan handrub jika tangan kita tidak
menggunakan handrub dan kapan jelas terlihat kotor.
kita melakukan cuci tangan  Cuci tangan menggunakan sabun dan air jika tangan jelas
menggunakan sabun dan air? terlihat kotor
28 Bagaimana pengelolaan linen di RS?  Linen infeksius di masukkan ke dalam kantong plastic
kuning, linen non infeksius dimasukkan kedalam kantong
plastik hitam.
 Distribusi linen kotor dari ruangan ke laundry
menggunakan trolley bulat warna hijau, distribusi linen
bersih dari laundry ke ruangan menggunakan trolley kotak
warna putih
29 Bagaimana pemilahan sampah di 1. Sampah medis di tempat sampah dengan kantong plastic
RS? kuning dan berlabel Sampah Infeksius
2. Sampah non medis di tempat sampah dengan kantong
plastic hitam dan berlabel Sampah Non Infeksius
3. Sampah benda tajam di dalam safety box dan diberi tanggal
pasang dan buang
4. Sampah cairan tubuh di buang kedalam spoelhoek
30 Penyakit-penyaki apa saja yang  TB paru pada orang dewasa :BTA positif, atau suspek
masuk isolasi tekanan negative / sampai terbukti BTA negatif dalam 3 kali pemeriksan
ruangan negative pressure? berturut-turut.
 Campak : sampai dengan 4 hari setelah rash muncul
 Varisela : termasuk herpes zoster yang menyebar
(1-2 hari sebelum rash/ lesi muncul sampai semua rash
berbentuk krusta ).
31 Apa jenis masker yang digunakan Masker N95.
pada ruangan isolasi tekanan negatif?
32 Kasus apa saja yang termasuk ke  IDO (Infeksi Daerah Operasi)
dalam infeksi rumah sakit?  ISK (Infeksi Saluran Kemih)
 ISC (Infeksi Saluran Cerna)
 Infeksi akibat jarum infuse
 IADP (Infeksi Aliran Darah Primer)
 HAP (Hospital Acquired Pnemoni)
 VAP (Ventilator Assosiated Pnemoni)
 Dekubitus.
33 Apa yang harus dilakukan  Tidak panik
pada saat tertusuk jarum?  Cuci diair mengalir jangan tekan untuk mengeluarkan
darah
 Lapor dan lakukan konseling oleh dokter igd
 Jika jelas jarum bekas pasien A,lakukan pengecekan
pada pasien A (hep a,hep b dan HIV)
 JIka tidak diketahui jarum bekas pasien siapa lakukan
pengecekan laborat terhadap petugas yg terpajan,jika
hasil positif berarti petugas yang sudah terpapar
infeksi seblm kontak dengan jarum pasien.
34 Apa yang dilakukan jika  Mata : cuci dengan air mengalir atau cairan fisiologis
terpapar cairan tubuh pada (NaCL)
mukosa?  Mulut : Ludahkan dan kumur-kumur berulang kali dengan
air.
 Hidung : Bersihkan dengan air dan hembuskan
 Kulit yang tidak utuh : Cuci dengan air dan sabun atau
NaC1
35 Bagaimana alur pelaporan 1. Laporkan pada Kaper/IPCLN dan Ka. Inst terkait.
kejadian infeksi rumah sakit? 2. Isi form PPI yang ada distatus BRM pasien.
3. Laporkan pada Komite PPI ( IPCN)
4. IPCN datang keruangan untuk menginvestigasi dan
mengisi form kecurigaan infeksi.
5. Pembahasan oleh Komite PPI
6. Jika termasuk kedalam kriteria infeksi rumah sakit, Komite PPI
melaporkan ke Direktur.
7. Tim PPI memberitahukan pada unit terkait dan melakukan tindak
36 Bagaimana pelayanan 1. Jenazah dirapihkan di unit perawatan dimana pasien
jenazah di RSUD Salatiga? meninggal.
2. Jenazah diobservasi 2 jam di ruang perawatan.
3. Setelah 2 jam lalu dikirim ke ruang transit jenazah (tidak
dilakukan pemulasaraan ).(sesuai kebijakan RS masing-
masing)
4. Brankar bekas pakai jenazah dibersihkan dengan clorin
0,5%.
37 Etika batuk 1. Tutup tissue atau lengan bagian dalam
2. Jika ada dahak buang ke sampah infeksius dan jika tdk
non infeksius
3. Cuci tangan
4. Jika batuk terus menerus dengan masker.
PAP 38 Apa itu pengertian BHD? Usaha untuk mempertahankan kehidupan saat penderita
mengalami keadaan yang mengancam nyawa

39 Sebutkan Langkah-langkah tiap 1. Penilaian awal


tahapan? a. 3A ( aman penolong’pakai apd’,aman lingkungan dan
aman pasien )
b. Cek kesadaran pasien ( 1. Panggil korban dengan
menepuk bahu dan memanggil.
c. Panggil bantuan ( kalau di RS telpon 102 sebutkan “
nama penelpon ,kode biru,pasien tidak sadar dilantai...
d. Posisi pasien terlentang pada alas yang rata dan keras
2. Circulation
a. Hitung denyut nadi karotis
b. Jika denyut nadi > 60 x/mnt & pasien bernafas,
posisikan dalam posisi recovery ( Idealnya ke kiri )
c. Jika tidak ada nadi lakukan RJP
d. Kompresi 30 x Ventilasi 2x, selama 5 siklus (
kecepatan 100x/mnt, kedalaman 5 cm-dewasa, 2-3 cm -
anak )
3. Airway
a. Buka mulut dengan teknik cross finger
b. lakukan manuver head tilt chin lift
c. Pasien trauma, gunakan jaw trust
4. Breathing
a. Cek napas dengan look, listen dan feel
b. Berikan napas bantuan 2x , selanjutnya sebanyak 8-
10x/mnt
5. Evaluasi
a. Jika belum ada nadi, lakukan kembali RJP 30:2
b. Jika napas ada dan nadi ada, posisikan recovery
Jika napas belum ada tetapi nadi teraba, jaga jalan
napas terbuka, posisikan recovery
6. RJP dihentikan bila
a. Penolong kelelahan
b. Pasien sudah bernapas dan nadi teraba
c. Pasien dinyatakan meninggal oleh dokter.
d. Jika bantuan yg lebih kompeten telah datang

40 Bagaimana mengaktifkan Code 1. Bila menemukan korban dengan henti nafas dan henti
Blue? jantung,segera lakukan RJP
2. Minta bantuan dengan menelpon 123 untuk dipanggilkan
Code Blue
3. Sambil menunggu tim Code Blue datang tetap lakukan RJP
41 Apa saja yang dimaksud dengan 1. Pasien Emergensi
pasien resiko tinggi ? 2. Pasien dengan penyakit menular
3. Pasien Koma
4. Pasien dengan alat bantuan hidup dasar
5. Pasien Immuno compromised dan imunosupresed
6. Pasien Dialisis
7. Pasien dengan restraint
8. Pasien dengan resiko bunuh diri
9. Pasien dengan kemotherapi
10. Populasi pasien rentan,lansia,anak anak dan pasien beresiko
tindak kekerasan atau ditelantarkan
MFK 42 Sebutkan kode emergency yang 1. Code Red
berlaku di RSUD Salatiga 2. Code Blue
43 Apa yang dilakukan jika ada 1. Jangan panic
kebakaran 2. Remove: pindahkan pasien, keluarga pasien, pengunjung,
karyawan, dokumen penting, dan bahan berbahaya yang
mudah terbakar
3. Alarm.Panggil bantuan dengan memanggil teman terdekat
informasikan kejadian kepada petugas (102) atau pos yang
ditentukan (Satpam/FO) dengan menyebutkan kode
“Merah” dan lokasi kejadian-tekan tombol alarm yang
tersedia di setiap lantai hingga berbunyi.
4. Close:
-tutup area yang terbakar agar tidak menyebar ke area lain
-tutup saluran gas yang dapat menimbulkan potensi
ledakan/kebakaran (O2, LPG)
5. Extinguish: gunakan APAR dan atau sarana lain yang ada
(hordeng, kelambu, dll) untuk memadamkan api
6. Evakuasi

44 Bagaimana cara menggunakan Metode “CARRA”


APAR 1. Cabut pin pengaman
2. Arahkan Nozzle Ke Pangkal Api
3. Remas Katup Air
4. Ratakan Kiri Kanan

45 Bagaimanakah cara melakukan 1. Bayi sehat: digendong oleh orang tua atau keluarga
evakuasi terhadap pasien? 2. Bayi dalam box (couve): didorong dengan menggunakan
oksigen hingga selasar.
3. Pasien duduk: didorong menggunakan kursi roda atau ditarik
menggunakan sprei/kasur hingga selasar.
4. Pasien tidur:
5. Didorong menggunakan brankar hingga selasar
6. Ditarik menggunakan sprei atau kasur,ditandu

46 Apakah yang Anda lakukan jika 1. Hentikan semua kegiatan/pekerjaan


mendengar suara alarm atau 2. Jangan panik dan tetap tenang
peringatan tentang kebakaran 3. Siapkan pasien, dokumen penting, dan peralatan penting
lainnya untuk persiapan evakuasi
4. Lakukan evakuasi setelah mendapat instruksi melalui paging
melalui tangga darurat menuju titik kumpul
47 Apa yang dimaksud B3? B3/ Bahan Beracun dan Berbahya adalah zat, energi, dan atau
komponen lain yang karena sifat, konsentrasi dan atau jumlahnya
baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan
dan atau merusak lingkungan hidup dan atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia
dan makhluk hidup lainya .
48 Sebutkan jenis B3di lingkungan Beracun
RSUD Salatiga ? Infeksius
Mudah meledak
Mudah terbakar
Korosif
Iritan
49 Bagaimana menampung jenis-jenis Sampah/limbah B3 ditampung dengan:
sampah/limbah B3 di RSUD 1. Kantong plastik kuning untuk limbah medis infeksius
Salatiga? 2. Safety box untuk limbah benda tajam
3. Limbah cair semua masuk ke jaringan IPAL
50 Bagaimana menangani tumpahan B3 1. Amankan area tumpahan dengan memasang tanda
di RSUD Salatiga? peringatan warning sign. Ambil spill kit B3
2. Ambil spill kit B3
3. Gunakan alat pelindung diri
4. Semprotkan desinfektan ke permukaan tumpahan B3
5. Bersihkan tumpahan B3 dengan kertas koran kemudian
masukkan ke kantong plastik kuning
6. Semprotkan kembali desinfektan ke tempat tumpahan B3
7. Bersihkan tempat tumpahan dengan kain percah (majun)
kemudian masukkan ke kantong plastik kuning.
8. Lepas kan seluruh APD mulai dari apron, masker, dan
sarung tangan,kemudian masukkan kekantong plastic
kuning
9. Buang limbah B3 yang telah dibersihkan ke TPS B3
10. Cuci dan bersihkan tangan
11. Lakukan pelaporan kepada petugas yang berwenang
dengan mengisi formulir pelaporan tumpahan B3

51 Apa sajakah yang terdapat pada spill 1.Alat Pelindung Diri (APD) yang terdiri dari:
kit B3 (darah/muntahan)? - Sarung tangan disposible
- Masker disposible
- Apron disposable
- Google
2. Kertas koran
3. Kain perca (majun)
4. Desinfektan
5. Plastik kuning
KKS 52 Apakah uraian tugas ? Uraian tugas adalah paparan atau bentangan atas semua tugas
jabatan yang merupakan upaya pokok pemangku jabatan dalam
memproses bahwn kerja menjadi hasil kerja menggunakan
perangkat kerja dalam kondisi tertentu.
53 Bagaimana alur kredensial dan re 1. Tenaga professional kesehatan mengajukan berkas
kredensial ? kredensial kepada Direktur.
2. Direktur memberikan disposisi kepada Komite tenaga
kesehatan
3. Subkomite kredensial bersama mitra bestari mengadakan
penilaian kredensial/rekredensial
4. Ketua Komite tenaga kesehatan professional membuat
rekomendasi kepada Direktur
5. Direktur menerbitkan Surat Penugasan Klinis (SPK) dan
Rincian Kewenangan Klinis (RKK)

PMKP 54 Pelayanan prioritas RS

55 Sebutkan 11 indikator area klinis Ukuran penting dalam klinis, meliputi 11 indikator Area klinis :
1) Assesmen pasien : Pengisian assesmen medis rawat inap
tidak boleh lebih dari 24 jam setelah pasien masuk.
2) Pelayanan laboratorium : Waktu tunggu hasil pelayanan
laboratorium tidak lebih dari 140 menit.
3) Pelayanan radiologi: Angka kejadian kegagalan pemeriksaan
radiologi tidak lebih 2 %.
4) Prosedur bedah: Waktu penundaan operasi elektif tidak
boleh lebih dari 2 hari.
5) Penggunaan antibiotic dan pengobatan lainnya:
ketidaktepatan indikasi penggunaan antibiotika di rawat
inap.
6) Kesalahan medis (medication error) dan kejadian nyaris
cedera (KNC), Kesalahan pemberian obat.
7) Penggunaan anastesi dan sedasi:Komplikasi anesthesia
disebabkan over dosis, salah penempatan anestesi
endotracheal tube dan reaksi anasthesi.
8) Penggunaan darah dan produk darah: angka kesalahan
golongan darah.
9) Ketersediaan isi dan penggunaan rekam medik pasien:
Angka kelengkapan resume medis.
10) Pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans dan
pelaporan: Angka kejadian ILO/IDO.
11) Riset klinis: Terlaksananya penelitian klinis minimal 1 tahun
sekali.
55 Sebutkan indicator mutu area Ukuran dalam sasaran area manajemen meliputi 9 indikator :
manajemen. 1) Pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat: Ketersediaan
obat di rumah sakit.
2) Pelaporan aktivitas yang diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan: Ketepatan waktu pelaporan insiden
keselamatan pasien.
3) Manajemen risiko: Dilakukan FMEA setahun sekali minimal
1 faktor risiko.
5) Manajemen penggunaan sumber daya: Utilisasi pemakaian
mesin HD dan bangsal vip
6) Harapan, kepuasan pasien dan keluarga; Survey kepuasan
pasien rawat inap.
6) Harapan dan kepuasan staf: tingkat kepuasan karyawan.
7) Demografi pasien dan diagnosa klinis: Laporan sepuluh
besar penyakit rawat inap..
8) Manajemen Keuangan: Pembagian jasa pelayanan tepat
waktu.
9) Pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat
menimbulkan masalah bagi keselamatan pasien, keluarga
dan staf: Ketaatan cuci tangan petugas.

56 Sebutkan indicator area keselamatan Ukuran dalam sasaran keselamatan pasien meliputi 6 indikator :
pasien. 1) Identifikasi pasien dengan benar: Kepatuhan pemasangan
gelang identifikasi pasien.
2) Peningkatan komunikasi yang efektif: Penggunaan CABAK
pada komunikasi per telepon sesuai SPO.
3) Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai:
Kesalahan penyimpanan obat Hight Alert di ruangan.
4) Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien yang
dilakukan tindakan operasi: Tidak adanya kejadian salah sisi,
salah orang dan salah tindakan.
5) Pengurangan resiko terkait pelayanan: Tersedianya
kelengkapan desinfeksi di tiap instalasi.
6) Pengurangan resiko pasien jatuh: Kelengkapan assesmen
pasien resiko jatuh dan pemasangan tanda pasien resiko
jatuh.
Nilai : Jumlah jawaban yang benar X 100%
Jumlah Pertanyaan

= X 100 %

Keterangan :

Cara menghitung total nilai dengan rumus :


Hasil : 80% - 100% nilai 10
20% - 79% nilai 5
< 19% nilai 0

Catatan :

Anda mungkin juga menyukai