Anda di halaman 1dari 54

POKOK BAHASAN

1. Pengertian Analisis
Pohon Masalah
2. Manfaat Analisis Pohon
Masalah
3. Langkah-langkah
Penyusunan Pohon
Masalah
Sukses adalah sebuah pilihan, bukan suatu
kebetulan. Maka barangsiapa yang
bersungguh-sungguh niscaya akan berhasil.
Man jadda wajada.
PENGERTIAN ANALISIS POHON
MASALAH
Merupakan pendekatan yang PO
membantu merinci suatu masalah
ke dalam komponen-komponen
penyebab utama dalam rangka
menciptakan rencana kerja proyek
(Miller)
Lanjutan…

Silverman dan Silverman


(1994) menggunakan
istilah tree diagram dan
menyatakan diagram sistematik
atau diagram pohon dirancang
untuk mengurutkan hubungan
sebab-akibat
Lanjutan pengertian….

 Analisis pohon adalah suatu


langkah pemecahan masalah
dengan mencari sebab dari suatu
akibat.

 Pohon masalah sebagai suatu


teknik untuk
mengidentifikasi semua masalah
dalam suatu situasi tertentu dan
memperagakan informasi ini
sebagai rangkaian hubungan sebab
akibat.

 Modul PKT LAN


POINT PENTING DARI ANALISIS POHON MASALAH

1. Analisis pohon masalah merupakan suatu


alat atau teknik atau pendekatan untuk
mengidentifikasi dan menganalis masalah.

2. Analisis pohon masalah menggambarkan


rangkaian hubungan sebab akibat dari
beberapa faktor yang saling terkait.

3. Alat atau teknik analisis pohon masalah


umumnya digunakan pada tahap
perencanaan.
MANFAAT ANALISIS POHON MASALAH

1. Membantu untuk mengilustrasikan korelasi antara


masalah, penyebab masalah, dan akibat dari masalah
dalam suatu hirarki faktor-faktor yang berhubungan.

2.Analisis ini digunakan untuk menghubungkan berbagai


isu atau faktor yang berkontribusi pada masalah
organisasi dan membantu untuk mengidentifikasi akar
penyebab dari masalah organisasi tersebut.
Duffy, dkk. (2012) menyatakan tree diagram merupakan suatu
alat generik yang dapat diadaptasikan untuk berbagai maksud
yang luas diantaranya:
1. Mengembangkan langkah-langkah logis untuk mencapai hasil
yang spesifik.
2. Melakukan analisis five whys dalam mengeksplorasi
penyebab.
3. Mengkomunikasikan untuk mendorong keterlibatan dalam
pengembangan hasil yang didukung bersama.
4. Menggali pada level yang lebih rinci suatu alur proses.
5. Menggambarkan secara grafik suatu perkembangan hirarkis,
seperti silsilah atau skema klasifikasi.
KESIMPULAN….
1. Membantu kelompok/tim kerja organisasi
untuk merumuskan persoalan utama atau
masalah prioritas organisasi.
2. Membantu kelompok/tim kerja organisasi
menganalisis secara rinci dalam
mengeksplorasi penyebab munculnya
persoalan dengan menggunakan metode five
whys. Metode five whys adalah suatu metode
menggali penyebab persoalan dengan cara
bertanya “mengapa” sampai lima level atau
tingkat.
KESIMPULAN….
3. Membantu kelompok/tim kerja organisasi
menganalisis pengaruh persoalan utama
terhadap kinerja/hasil/dampak bagi organisasi
atau stakeholder lainnya.

4. Membantu kelompok/tim kerja organisasi


mengilustrasikan hubungan antara masalah
utama, penyebab masalah, dan dampak dari
masalah utama dalam suatu gambar atau
grafik.

5. Membantu kelompok/tim kerja organisasi


mencari solusi atas persoalan utama yang ada.
MODEL PENYUSUNAN
ANALISIS POHON MASALAH

• Terdapat dua model dalam membuat pohon


masalah :

1. Model pertama, pohon masalah dibuat dengan


cara menempatkan masalah utama pada sebelah
kiri dari gambar. Selanjutnya, penyebab munculnya
persoalan tersebut ditempatkan pada sebelah
kanannya (arah alur proses dari kiri ke kanan).
FORMAT APM MODEL PERTAMA
FORMAT MODEL KEDUA
• Model kedua, pohon masalah dibuat dengan cara
menempatkan masalah utama pada titik sentral
atau di tengah gambar. Selanjutnya, penyebab
munculnya persoalan tersebut ditempatkan di
bagian bawahnya (alur ke bawah) dan akibat dari
masalah utama ditempatkan di bagian atasnya (alur
ke atas).
FORMAT MODEL KEDUA
LANGKAH PENYUSUNAN APM
MODEL KEDUA

• Langkah pertama dalam menyusun pohon masalah adalah mengidentifikasi


dan merumuskan masalah utama organisasi berdasarkan hasil analisis atas
informasi yang tersedia. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk
merumuskan masalah utama, misalnya dengan cara diskusi, curah
pendapat, dan lain-lain. Contoh perumusan masalah utama pada suatu
lembaga pendidikan dan pelatihan (diklat) adalah rendahnya mutu lulusan
diklat. Masalah utama ini kita tempatkan pada bagian tengah dari gambar.
LANGKAH KEDUA
• Menganalisis akibat atau pengaruh adanya masalah utama yang telah dirumuskan
pada poin 1 di atas. Misalnya akibat dari rendahnya mutu lulusan diklat adalah
instansi pengguna tidak puas dengan lulusan diklat yang dihasilkan dan kinerja
lulusan diklat di tempat kerja tidak meningkat. Hubungan antara masalah dengan
akibat ini dapat digambarkan sebagai berikut:
LANGKAH KETIGA
• Menganalisis penyebab munculnya masalah utama. Penyebab pada tahap ini kita
namakan penyebab level pertama (MASALAH POKOK). Misalnya penyebab
rendahnya mutu lulusan diklat adalah kompetensi pengajar kurang, kurang baiknya
kualitas kurikulum diklat, dan banyaknya sarana diklat (laboratorium, komputer,
peralatan kelas) yang rusak. Hubungan antara masalah utama dengan penyebab level
pertama dapat digambarkan sebagai berikut:
LANGKAH KEEMPAT
• Menganalisis lebih lanjut penyebab dari penyebab
level pertama. Penyebab dari munculnya penyebab
level pertama ini kita namakan penyebab level
kedua (MASALAH SPESIFIK). Contoh analisis
penyebab level kedua adalah sebagai berikut:
• a. Penyebab kurangnya kompetensi pengajar adalah pengajar tidak
sesuai dengan latar belakang pendidikannya dan kurangnya pengalaman
pengajar. Hubungan antara kurangnya kompetensi pengajar dengan
penyebab level kedua dapat kita gambarkan sebagai berikut:
• b. Penyebab kurangnya kualitas kurikulum diklat adalah tidak
dilakukannya training needs analysis (TNA) atas diklat dimaksud.
Hubungan antara kurangnya kualitas kurikulum dan penyebab level
kedua dapat digambarkan sebagai berikut:
• c. Penyebab banyaknya sarana diklat yang rusak adalah kurang baiknya
pemeliharaan sarana diklat dan tidak adanya dana penggantian sarana
diklat yang baru. Hubungan antara banyaknya sarana diklat yang rusak
dan penyebab level keduanya dapat digambarkan sebagai berikut:
• Langkah kelima adalah menganalisis lebih lanjut
penyebab dari munculnya penyebab level kedua.
Demikian seterusnya, analisis dapat dilakukan
sampai dengan level kelima. Contoh dalam
pembelajaran ini hanya sampai dengan penyebab
level kedua (MASALAH SPESIFIK).
LANGKAH KEENAM

Menyusun pohon masalah secara keseluruhan.


Berdasarkan langkah pertama sampai dengan kelima,
pohon masalah secara keseluruhan dapat digambarkan
pada Gambar 3 berikut:
MasalahUtam
a

MasalahPok
ok

Masalah
Spesifik
Teknik Analisis Pohon Masalah
Langkah pemecahan
masalah dengan cara
ANALISIS mencari sebab dari suatu
POHON akibat

Pohon Pohon Pohon


Masalah Sasaran Alternatif
PEMILIHAN ISU
• Analisis uraian tugas/Tusi yang bermasalah atau
yang perlu ditingkatkan kinerjanya
• Untuk memilih isu aktual dilakukan dengan urutan
prioritas dengan cara pemberian bobot sesuai
dengan kriteria pada setiap isu yang ada.
• Penilaian bobot dilakukan dengan menggunakan
teknik pemilihan prioritas dengan APKL dan USG.
KETERANGAN
• A = aktual (terjadi/akan terjadi)
• P = Problematik
• K = Kekhalayakan
• L = Layak
IDENTIFIKASI ISU
PERMASALAHAN KRITERIA PRIORITAS
PRIORITAS
A P K L
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Teknik validasi isu
Untuk menyusun urutan prioritas dengan menentukan
skala nilai 1 sampai 5

Pengertian:
Urgensi = mendesaknya penyelesaian isu berkaitan dgn dimensi
waktu
Serious = penyelesaian isu dikaitkan dgn akibat, bisa menimbulkan
masalah baru
Growth = kemungkinan berkembang memburuk kalau tdk
diselesaikan
DENGAN USG
NO ISU U S G TOTAL

1 ISU A 5 3 3 11

2 ISU B 4 5 5 14

3 ISU C 4 2 2 8

4 ISU D 4 5 4 13
ANALISIS POHON
MASALAH
AKIBAT MASALAH NO. 1 4 AKIBAT

MASALAH UTAMA 1

SEBAB

MASALAH MASALAH MASALAH MASALAH 2


POKOK POKOK POKOK POKOK
b c d
a
MASALAH MASALAH MASALAH MASALAH 3
SPESIFIK SPESIFIK SPESIFIK SPESIFIK
a b c d
AKIBAT SASARAN NO. 1 4 AKIBAT

SASARAN UTAMA 1

SEBAB

SASARAN SASARAN SASARAN SASARAN 2


POKOK POKOK POKOK POKOK
b c d
a
SASARAN SASARAN SASARAN SASARAN 3
SPESIFIK SPESIFIK SPESIFIK SPESIFIK
a b c d
AKIBAT SASARAN NO. 1 4

SASARAN UTAMA 1

SASARAN POKOK YANG TERPILIH 2

SASARAN SPESIFIK YANG TERPILIH 3

KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN


I II III IV V
POHON MASALAH
AKIBAT
MASALAH
adalah teknik UTAMA
untuk mengidentifikasi
masalah menggunakan MASALAH
rangkaian hubungan POKOK
sebab akibat dan MASALAH
menuangkannya SPESIFIK
dalam bentuk atau
struktur MASALAH
seperti pohon SUB SPESIFIK
Teknik Penentuan Prioritas
Untuk menyusun urutan prioritas dengan menentukan
skala nilai 1 sampai 5
Pengertian:
Urgensi/M = mendesaknya penyelesaian isu berkaitan dgn
dimensi waktu (urgensi = Mendesak)
Seroius/G = penyelesaian isu dikaitkan dengan akibat, bisa
menimbulkan masalah baru (serious = Gawat)
Growth/D = kemungkinan berkembang memburuk kalau
tidak diselesaikan (Growth = Dampak)
Teknik Penentuan Prioritas

Angka 1: sangat tidak mendesak/gawat dan dampak


Angka 2: tidak mendesak/gawat dan dampak
Angka 3: cukup mendesak/gawat dan dampak
Angka 4: mendesak/gawat dan dampak
Angka 5: sangat mendesak/gawat dan dampak
PENENTUAN MASALAH UTAMA
NO. MASALAH UTAMA KRITERIA SKOR PRIORITAS

U S G
1.
2
3.
4.
PENENTUAN MASALAH POKOK
NO. MASALAH POKOK KRITERIA SKOR PRIORITAS

U S G
1.
2
3.
4.
PENENTUAN MASALAH SPESIFIK

NO. MASALAH SPESIFIK KRITERIA SKOR PRIORITAS

U S G
1.
2
3.
4.
CONTOH POHON MASALAH (PERNYATAAN NEGATIF)

Terlambatnya Pelaporan SIMAK BMN 4


Akibat
Belum optimalnya penyusunan
1
laporan SIMAK BMN
a b c d Sebab
Iklim kerja Data tidak Metode kerja Standar kerja
2
kurang kondusif lengkap belum tepat belum ada
a b c d
Kurang 3
Pengetahuan T. jawab Staf Kurang
dukungan
rendah masih rendah sosialisasi
pimpinan
Kalimat awal
Belum memadainya
pada
Rendahnya ……
pohon masalah
merupakan Kurangnya ……
pernyataan Lemahnya ……
negatif Terbatasnya ……
Pohon sasaran adalah teknik untuk mengidentifikasi
sasaran yang ingin diwujudkan.

Pohon sasaran merupakan rangkaian sebab-akibat


yang pernyataannya merupakan kebalikan dari
pernyataan pada pohon masalah.

Susunlah sasaran dalam bentuk pohon seperti


pohon masalah, dengan mengubah pernyataan
negatif pada pohon masalah menjadi pernyataan
positif pada pohon sasaran.
CONTOH POHON SASARAN (PERNYATAAN POSITIF)
Tersedianya pelaporan SIMAK BMN 4
yang tepat waktu Akibat
Terwujudnya penyusunan
1
laporan SIMAK BMN secara optimal
a b c d Sebab
Terwujudnya Terciptanya
Tersedianya data Terciptanya
Iklim kerja Metode kerja 2
Yang lengkap Standar kerja
kondusif tepat
a b c d
Terbentuknya Terwujudnya Terciptanya
Terwujudnya
Pengetahuan Tanggungjawab dukungan 3
sosialisasi
Metode kerja staf pimpinan
POHON ALTERNATIF

Pohon alternatif adalah suatu teknik untuk


mengidentifikasi alternatif-alternatif pemecahan
atau tindakan yang dapat
diambil untuk mewujudkan sasaran tertentu
dan memperagakan ini ke dalam format
sederhana.
AKIBAT SASARAN NO. 1 4

SASARAN UTAMA 1

SASARAN POKOK YANG TERPILIH 2

SASARAN SPESIFIK YANG TERPILIH 3

KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN


I II III IV V
POHON ALTERNATIF
Terwujudnya Pelaporan SIMAK BMN
yang tepat waktu 4

Terwujudnya penyusunan laporan SIMAK


BMN secara optimal 1

Tersedianya data yang lengkap 2

Terciptanya tanggungjawab staf 3

Menyusun
Melaksanakan Penerapan Melaksanaka Mengevaluas
Buku
Pembinaan reward dan n Evaluasi i laporan
pedoman
secara rutin punishment SKP kinerja harian
kinerja
Alternatif Kegiatan
(dari pohon Alternatif)

KEGIATAN I Pemilihan alternatif


Dari pohon alternatif Kegiatan Pilih salah
menggunakan satu alternatif
KEGIATAN II
Dari pohon alternatif
Kegiatan
TEKNIK Misalnya :
KEGIATAN III PEMBOBOTAN Dipilih
Dari pohon alternatif PRIORITAS kegiatan I
ALTERNATIF
KEGIATAN IV
KEGIATAN
KEGIATAN V
PEMBOBOTAN ALTERNATIF KEGIATAN
ALTERNATIF
NO KRITERIA I II III IV V
1. BIAYA 5 3 2 4 1
2. MANFAAT 5 4 3 1 2
3. EFEKTIVITAS 5 3 4 2 1
4. EFISIENSI 5 3 2 1 4
5. KEMUDAHAN ADMINISTRASI 3 4 2 1 5

6. KEBIJAKSANAAN PIMPINAN 5 3 4 2 1

7. WAKTU 4 3 5 1 2

JUMLAH NILAI 32 23 22 12 16
URUTAN PRIORITAS 1 2 3 5 4
Pada prinsipnya, mengubah sasaran yang
masih bersifat umum (sasaran pada pohon
sasaran yang terpilih), menjadi sasaran yang
berifat spesifik.
JUDUL PROYEK PERUBAHAN
Contoh :
Peningkatan Pengelolaan Barang Milik Negara Guna Mendukung Kinerja
Sub Bagian Rumah Tangga, Pusdiklat Pegawai Kemendikbud Tahun 2017
‫هللا َ َوب َ َرك ُاتهُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬
‫السالم عليكم ورحمة ِ‬
Pada studi pendahuluan, observasi yang
dilakukan di RSUD Banyumas dari laporan
indikator mutu pelayanan Rumah Sakit periode
bulan Januari sampai dengan Maret 2016
didapatkan bahwa dari 68 pasien yang dirawat
Belum optimalnya
dengan tirah baring terdapat pasien dengan
pelaksanaan tirah baring
kejadian dekubitus 17,65%.
Angka ini relatif tinggi dan akan semakin
meningkat serta menimbulkan komplikasi jika
tidak dilakukan upaya dalam mencegahnya.

1. Perlunya berpikir kritis dalam menghadapi permasalahan yang terjadi,


apakah yang dimaksud dengan berpikir kritis tersebut
2. Susunlah pohon sasaran dan pohon alternatif dari fenomena tersebut
3. Dari analisis pohon alternatif tersebut, sebutkan salah satu rencana proyek
perubahan inovatif

Anda mungkin juga menyukai