Anda di halaman 1dari 16

PERCOBAAN 5

APLIKASI PCM KOMUNIKASI OPTIK

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Memahami proses PCM pada komunikasi optik.
Memahami proses modulasi dan demodulasi pada suara manusia.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


 Menghitung tegangan dan mengubah ke bilangan biner pada proses
kuantisasi.
 Menghitung waktu delay fiber optik.
 Membandingkan tegangan pada proses modulasi dan demodulasi pada
suara manuasia.

III. Dasar Teori


Sebuah blok diagram dari jenis PCM optik (pulse code modulation)
dapat dilihat pada gambar 1. Untuk fungsi masing-masing blok dijelaskan
sebagai berikut.

Gambar 1. Blok diagram PCM.


1) Sampling:
Menurut teori Nyquist, frekuensi sampling minimum diperlukan unutk
memproduksi kembali sinyal asli yang memiliki band terbatas dimana sama
dengan dua kali frekuensi , maksimum sinyal asli. Jenis sinyal hasil dari proses
sampling disebut PAM (Pulse Amplitude modulation).
2) Kuantisasi:
Kuantisasi adalah proses sample ke perangkat nilai-nilai subranges non
overlappings. Sebuah nilai diskrit output secara khusus ditugaskan untuk
subrange masing-masing. Misalnya amplitudo antara puncak-puncak positif dan
negatif dari pulsa dalam sinyal digital dibagi menjadi 256 level setiap kuantisasi
8 bit. Sebuah nilai yang paling dekat sampai yang mewakili masing-masing
untuk sample. Karena nilai ini dan nilai analog asli tidak sama persis, terjadi
kesalahan kuantisasi. Kesalahan muncul sebagai suara dalam sistem komunikasi
digital. Dalam rangka meminimalkan kesalahan (untuk memperbaiki rasio sinyal
menuju noise), langkah-langkah kuantisasi yang berbeda digunakan antar
sample amplitudo kecil.

3) Encoding
Proses yang mengubah kode biner untuk masing-masing sample sebagai akibat
dari kuantisasi disebut encoding. Bit yang paling signifikan digunakan untuk
mewakili polaritas. Sebanyak 128 langkah-langkah yang digunakan untuk setiap
sisi polaritas.

4) Decoding
Decoding adalah proses kebalikan dari encoding dan kuantisasi. Sebuah sinyal
PAM yang menghasilkan seperti hasil dari decoding disaring melalui low pass
filter. Sinyal analog asli diambil dari low pass filter.

IV. Peralatan
PCM optik ED laboratory 1 buah
Kabel fiber optik 1 buah
Osiloskop 1 buah
Kabel osiloskop 2 buah
Kabel jumper secukupnya
V. Prosedure Percobaan
V.1. Percobaan konverter A/D
Tujuan
Percobaan sinyal dari sebuah konverter A/D adalah konversi menjadi
bentuk digital melalui rangkaian Sample dan Hold. Sinyal digital kemudian
diubah menjadi sinyal optik dan dilewatkan ke dalam serat optik. Hasil yang
sebaliknya terjadi pada akhir penerima.

Peralatan
 Transmitter PCM optik (U-2980C)……..... 1 buah
 Receiver ICM optik (U-2980D)…………..... 1 buah
 DC power supply (U-2980P)…………… .....1 buah
 Kabel fiber Optik.…..…………………….....1 buah
 Dual channel oscilloscope……………..…….1 buah

Langkah-langkah Percobaan
1. Biarkan power dari U-2980P mati seperti Gambar 2.

Gambar 2. Diagram rangkaian untuk percobaan konverter A/D.


2. Hubungkan power antara U-2980P dan terminal DC input dari U-2980C dan U-
2980D.
3. Hubungkan CH1 dari oscilloscope menuju “B” dan “GND” dari U-2980C.
4. Atur kedua SW1 dan SW2 ke “1” pada U-2980C.
5. Hubungkan antara U-2980C dan U-2980D dengan sebuah kabel fiber optik.
6. Nyalakan U-2980P.
7. Mengacu pada Tabel 1, lihat perbedaan VR2 pada U-2980C dan amati LEDs
D0 – D7 pada U-2980D. Ukur tegangan B dan GND yang dihailkan seperti
pada Tabel 1.
8. Buat tabel hasil pengukuran tegangan dan plot grafik seperti Gambar 3 yang
menyatakan karakteristik hubungan antara input dan output dari konverter A/D
9. Analisa hasil grafik yang dihasilkan apakah grafik linear. Periksa curva dan
tentukan resolusi dari konverter A/D.

Table 1. Tabel referensi pengelompokan antara tegangan analog dan


nilai digital dari tampilan 8-bit LED

Gambar 3. Karakteristik dari konverter A/D


V.2. Percobaan komunikasi PCM menggunakan generator gelombang segitiga.

Tujuan
Percobaan modulasi kode pulsa menggunakan generator gelombang segitiga .

Dasar Teori
Sinyal digital diterima melalui kabel serat optic diubah kembali menjadi sinyal
analog melalui koverter D/A dan sebuah filter berupa low pass filter.

Peralatan
 Transmitter PCM optik (U-2980C)........... 1 buah
 Receiver ICM optik (U-2980D)................ 1 buah
 DC power supply (U-2980P).................... 1 buah
 Kabel fiber Optik..................................... 1 buah
 Microphone............................................. 1 buah
 Dual channel oscilloscope....................... 1 buah

Langkah-langkah Percobaan
1. Dengan power dari U-2980P mati, kawat U-2980C dan U-2980D seperti
diindikasikan pada Gambar 4.

Gambar 4. Diagram rangkaian untuk percobaan PCM


2. Hubungkan power antara U-2980P, U-2980C dan U-2980D.
3. Hubungkan SW1 ke “2” dan SW2 ke “1” pada U-2980C.
4. Hubungkan sebuah kabel serat optik antara U-2980C dan U-2980D.
5. Nyalakan U-2980P.
6. Putar VR2 pada U-2980C penuh kearah “Min.” Pastikan hanya D7 LED
menyala pada U-2980D.
7. Hubungkan probe CH1 dari sebuah osiloskop antara “A” dan “GND” dari U-
2980C.
8. Amati gelombang segitiga pada input dari Sample dan Sirkuit Hold. Pastikan
bahwa Variable time T sebagai VR1 (U-2980C) telah diatur. Bagaimana juga,
amplitudo dari tegangan bentuk gelombang seharusnya tidak berubah. Ukur
frekuensi pada saat VR1 dalam posisi “min” dan “Max.” Secara berurutan
masukkan dengan nilai seperti Gambar 5 .

Gambar 5. Karakteristik Gelombang Segitiga.


9. Putar VR2(U-2980C) penuh kearah “Max.” Kemudian putar VR(U-2980D) dari
“Min.” menuju “Max.” Sampai suara dari audio terdengar. Putar kembali VR
kearah “Min.”
10. Hubungkan CH1 dari osiloskop antara terminal “B” dan “GND” (U-2980C).
11. Hubungkan CH2 dari osiloskop antara terminal “A” dan “GND” (U-2980D).
12. Putar VR1 dari U-2980C secara penuh menuju “Min.” Lalu putar VR2 sampai
tegangan antara “B” dan “GND”( U-2980C) mencapai 800mVpp. Amati bentuk
gelombang pada “B”( U-2980C) dan “A”(U-2980D). Selama proses
pengukuran, osiliskop perlu diatur dengan 200mV/div dan AC kopling untuk
CH1, serta 100mV/div AC kopling untuk CH2.
13. Putar VR1(U-2980C) penuh kearah “Min.” Amati bentuk gelombang antara“A”
dan “GND” pada U-2980D dengan SW2 diatur ke “2” pada U-2980C. Hitung
jumlah seluruh step. Cek bila D0 dan D1 LEDs mati seperti pada Gambar 6.

Gambarkan sinyal pada CH1 input dan CH2 output pada osiloskop. Buat
V/div dan T/div sama untuk CH1 dan CH2.

Gambar 6. Gelombang received PCM


14. Seperti terlihat d atas, prediksikan jumlah step pada sinyal ketika SW2(U-
2980C) tidak pada “2”. pertimbangkan kondisi yang terjadi.
15. Putar VR1(U-2980C) penuh ke arah “Max.”. sinkronkan sinyal antara “A” dan
“GND”(akan diukur dengan CH2 dari osiloskop) dari U-2980D. Ukur waktu
sampling seperti pada Gambar 7.

Gambar 7. Gelombang yang sudah disinkronisasi.


16. Hubungkan CH1 dari osiloskop antara “A” dan “GND” terminals (U-2980C).
17. Hubungkan CH2 dari osiloskop antara “B” dan “GND” terminals (U-2980D).
18. Putar VR1 dan VR2 pada U-2980C penuh kearah “Max.”. Gambarkan
gelombang filter input dan output. Filter input didapatkan dari CH1 dan output
didapatkan dari CH2. Tetapkan nilai Vpp input dan output sama seperti pada
Gambar 8.
Gambar 8. Gelombang Filter
19. Hubungkan probe CH1 “B” dan “GND” dari U-2980C.
20. Hubungkan probe CH1 “B” dan “GND” dari U-2980D.
21. Gambarkan gelombang segitiga sebelum perubahan (pada CH1) dan setelah
penerimaan (pada CH2) kemudian putuskan penundaan waktu seperti pada
Gambar 9.

Gambar 9. Time delay di PCM.

V.3. Modulation/demodulation suara manusia.


Tujuan
Menggunakan sebuah microphone, percobaan perubahan dari sinyal suara ke
sinyal optik dan sebaliknya.
Peralatan
 Transmitter PCM Optik(U-2980C)................ 1 buah
 Receiver PCM Optik(U-2980D)........ ............ 1 buah
 DC power supply(U-2980P) ......................... 1 buah
 Kabel fiber optik................................... ....... 1 buah
 Microphone.................................................. 1 buah
 Dual channel oscilloscope............................. 1 buah
Prosedur Percobaan
1. Dengan keadaan power dari U-2980P mati, pasang perlengkapan kabel
(seperti yang ditunjukkan pada Gambar 10.

Gambar 10. Blok diagram rangkaian untuk percobaan transmisi suara.


2. Gabungkan power dari U-2980P ke U-2980C dan U-2980D.
3. Atur SW1 ke “3” dan SW2 ke “1” pada U-2980C.
4. Hubungkan pada microphone.
5. Hubungkan antara U-2980C dan U-2980D dengan kabel fiber optical.
6. Nyalakan U-2980P.
7. Hubungkan probe CH1 ke “B” dan “GND” pada U-2980C.
8. Putar VR2 (U-2980C) penuh kearah “Max”. Hubungkan microphone seperti
pada Gambar 10 dan cek bahwa suara dapat terdengar di speaker. Sesuaikan
volume speaker pada U-2980D.
9. Hubungkan probe CH2 ke “B” dan “GND” dari U-2980D dan Beri input
dengan suara rendah pada microphone dan amati dan gambar gelombang
antara CH1 dan CH2. Hitung delay dari gambar tersebut.
10. Ulangi langkah ke 9 dengan memberi input dengan suara tinggi dan amati
dan gambar hasil gelombang CH1 dan CH2. Hitung delay dari gambar
tersebut.
VI. Tugas
1. Hitung nilai tegangan output dan nilai digital pada Tabel 1. Bandingkan
tegangan pengukuran dengan tegangan hasil perhitungan.
2. Hitung jumlah step dan frekuensi sampling dari sinyal segitiga pada proses
PCM.
3. Analisa delay waktu pada suara manusia pada nada tinggi dan nada rendah.
ANALISA

Pada percobaan kali ini mengenai Aplikasi PCM Komunikasi Optik, proses PCM ini
meliputi sampling. Sampling adalah frekuensi sampling minimum diperlukan untuk
memproduksi kembali sinyal asli yang memiliki band terbatas dimana samaa dengan dua kali
frekuensi, maksimum sinyal asli. Lalu ada kuantisasi. Kuantisasi adalah proses sample ke
perangkat nilai-nilai subrages non overlappings. Selanjutnya ada encoding. Encoding yaitu
proses yang mengubah kode biner untuk masing masing sample sebagai akibat dari kuantisasi.
Dan yang terakhir yaitu decoding. Decoding yaitu proses kebalikan dari encoding dan
kuantisasi.

Pada percobaan ini menggunakan peralatan PCM optic ED laboratory, kabel fiber opitk,
oscilloscope, dan kabel jumper. Pada percobaan ini modul yang digunakan adalah Transmitter
PCM optic U-2980C dan Receiver PCM optic U-2980D. Selanjutnya dihubungkan sesuai
dengan langkah percobaan. Pada percobaan pertama melakukan referensi pengelompokan
anatara tegangan analog dan nilai digital dari tampilan 8-bit LED. VR2 diatur hingga lampu
menyala sesuai yang diinginkan seperti pada tabel. PErtama lampu LED yang menyala yaitu
pada D7 . Nilai input A/D nya yaitu sebesar 2.5V. Pada perhitungan bitnya, nilai yang didapat
yaitu sebesar 128 didapat dari 27=128. Selanjutnya niali VR2 kembali diatur hingga didapatkan
hasil seperti pada hasil percobaan. Kemudian nilai yang input yang telah didapat itu di buat
grafik karakteristik converter A/D.

Selanjutnya yaitu Komunikasi PCM menggunakan generator gelombang segitiga.


Dengan menggunakan modul yang sama seperti sebelumnya, nilai VR2 diatur kearah min, dan
LED yang menyala hanyalah D7. Kemudian pada kondisi VR1 Min, didapatkan tampilan
seperti pada hasil percobaan. Frekuensi yang didapatkan dari rangkaian tersebut adalah sebesar
100Hz. Dengan periode sebesar 10ms. Selanjutnya nilai VR1 diubah menjadi Max. Didaptakan
frekuensi sebesar 952,3 Hz dengan periode sebesar 1.05ms. Selanjutnya mengukur gelombang
receiver PCM. VR1 diatur pada posisi Min, dan lampu yang menyala adalah LED D0 dan D1.
Kemudian didapatkan hasil seperti pada hasil percobaan. Didapatkan Number of steps nya
sebesar 19. Kemudian gelombang tersebut disinkronsasi. Periode yang didapatkan yaitu
sebesar 1175 micros dan frekuensi yang didapatkan sebesar 851 Hz. Selanjutnya didapatkan
gelombang filter seperti pada hasil percobaan, dengan time delay sebesar 75 micros. Sementara
time delay pada PCM didapatkan sebesar 250 micros.

Kemudian diuji cobakan dengan input berupa suara melalui microfon yang tersambung
dengan trainer. Gelombang suara tersebut memasukkan suara nada rendah dan nada tinggi.
Lalu, diproses melalui mekanisme PCM langsung dari hasil percobaan output gelombang suara
yang dihasilkan pada trainer dan didapatkan hasil suara yang keluar kecil. Hal ini dapat dilihat
pada lampiran hasil percobaan
Kesimpulan

Pada percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa, proses encoding dan decoding PCM
berhasil dilakukan baik berupa input tegangan maupun input sinyal audio diproses melalui
PCM dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai