Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) pengelolaan program posyandu remaja di
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Semarak; (2) faktor pendukung dan faktor penghambat
pengelolaan program posyandu remaja di PIK-R Semarak; (3) program pendidikan remaja yang
dijalankan di Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Semarak. Penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian adalah ketua PIK-R Semarak, pengurus PIK-R
Semarak, Tokoh masyarakat, dan peserta program posyandu remaja. Pengumpulan data dilakukan
dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik yang dilakukan dalam analisis data adalah
reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk menjelaskan
keabsahan data adalah dengan menggunakan trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik. Hasil
penelitian menunjukkan : (1) pengelolaan program posyandu remaja meliputi kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan; (2) faktor pendukung keberhasilan program posyandu
remaja terdiri dari faktor pendukung internal meliputi kekompakan dari pengurus dan antusias dari remaja
yang baik, sedangkan faktor pendukung eksternal yaitu adanya dukungan lintas sektor oleh pihak
puskesmas. Faktor penghambat utama adalah masalah waktu, dan kekurangan SDM. (3) program
pendidikan atau pelayanan pendidikan yang dilaksanakan dengan sasaran remaja tersebut diantaranya
yaitu pelatihan Pendidik Sebaya (PS) dan Konselor Sebaya (KS), Lifeskill atau keterampilan serta
sosialisasi dan penyuluhan.
Kata Kunci : pengelolaan program, posyandu remaja, PIK-R
Abstract
This Research aims to describe: (1) management of adolescent posyandu program in Center for
Youth Information and Counseling (PIK-R) Semarak; (2) supporting factors and inhibiting in the
management of adolescent posyandu program in PIK-R Semarak; (3) adolescent education programs held
at the Center for Youth Information and Counseling (PIK-R) Semarak. This research used qualitative
descriptive approach with the subjects of research are PIK-R Semarak chairman, PIK-R Semarak
management, public figure, and adolescent posyandu program participants. Data collection done by
interview, observation, and documentation. Techniques performed in data analysis are data reduction,
data display, and conclusion. The technique used to explain the validity of data is by using triangulation
of sources and triangulation techniques. The results showed: (1) management of adolescent posyandu
program including planning, organizing, implementing and supervising activities;(2) factors supporting
the success of adolescent posyandu program consists of internal support factors include cohesiveness of the
administrators and enthusiasm of good teenagers, while external support factor is the support of cross-
sector by the puskesmas. The main hinder are time, and lack of human resources. (3) educational
programs or educational services implemented with the target of teenagers such as Peer Educator
Training (PS) and Peer Counselor (KS), Lifeskill or skills and socialization and counseling.
remaja 1% remaja putri secara terbuka permasalahan yang dilalui oleh remaja.
menyatakan bahwa mereka pernah Sebagai masyarakat kecamatan ngemplak
melakukan hubungan seksual, sebanyak 8% yang memiliki peran untuk menghadapi
pria umur 15-24 tahun telah menggunakan perkembangan globalisasi terutama untuk
obat-obatan terlarang, dan kasus HIV / AIDS remaja, maka diperlukan media informasi
cenderung terjadi peningkatan dikalangan utama dan dapat diakses yang dapat memberi
remaja, dari 6987 penderita AIDS 3,02% informasi yang tepat generasi muda tentang
adalah kelompok 15 - 19 tahun dan 54,77% ISU TRIAD KRR, seperti seksualitas,
adalah kelompok usia 20-29 tahun NAPZA dan HIV AIDS. Posyandu adalah
(Departemen Kesehatan RI, september konten kesehatan yang terlengkap dari, oleh
2006). Ketiga hal penting ini (Seksualitas, dan untuk masyarakat yang diperlukan oleh
NAPZA dan HIV/AIDS yang lebih dikenal peserta terkait (departemen kesehatan RI
dengan isu Triad KRR) merupakan masalah 2006). Kegiatan posyandu pemuda
yang sangat mengancam kehidupan remaja, merupakan salah satu kegiatan kesehatan
yang harus mendapatkan perhatian dari berbasis masyarakat (pemuda) yang
semua pihak agar tidak merusak masa depan dilakukan untuk memantau kesehatan remaja
remaja dan masa depan bangsa (PIK-R, dengan melibatkan remaja itu sendiri. Tidak
2016: 1). hanya itu, posyandu remaja juga merupakan
tempat untuk memberikan informasi
Yogyakarta yang dikenal dengan
kesehatan kepada remaja secara rutin setiap
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) atau
bulannya. Remaja dapat berperan aktif
kota pelajar menjadi salah satu kota yang tak
menjadi Kader Posyandu ataupun anggota
luput dari perhatian pemerintah mengenai
dikarenakan pelaksana program langsung
kasus-kasus yang banyak dialami remaja.
dari remaja sendiri. Berdasarkan observasi
Khususnya TRIAD KRR tersebut, terlepas
dan pengamatan program posyandu remaja
dari julukan sebagai kota budaya, Yogya
di PIK-R Semarak ini berjalan rutin setiap
sebenarnya menyimpan banyak kisah
bulan dengan sasaran PIK-R binaan di desa–
mengenai kehidupan pelajar dan pergaulan
desa daerah Kecamatan Ngemplak dan
bebas. Banyak upaya Pemerintah melalui
remaja daerah Ngemplak yang belum
daerah-daerah untuk menangani dan
memiliki PIK-R. Kegiatan posyandu ini
mencegah berbagai permasalahan yang
bekerjasama dengan Puskesmas Ngemplak.
dihadapi remaja dengan memberikan wadah
Jadwalnya dilakukan setiap bulan
untuk berkembang dan berperan aktif
menyesuaikan waktu dari peserta dan
dikehidupan masyarakat. Ngemplak menjadi
pengurus PIK-R Semarak sendiri. Antusias
salah satu bagian daerah sleman yang mulai
peserta posyandu remaja yang tinggi
bangkit untuk memberantas permasalahan-
menuntut adanya perbaikan dan inovasi
724 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Volume VII Nomor 6 Tahun 2018
dalam setiap prosesnya. Begitupun dengan tugas akhir di bangku kuliah Pendidikan
pengelolaan program harus semakin baik agar Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan
program posyandu dapat terus berjalan Universitas Negeri Yogyakarta.
kearah yang lebih baik serta memberikan
manfaat.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti Pendekatan Penelitian
pengelolaan program posyandu remaja masih
Penelitian ini menggunakan pendekatan
belum berjalan secara maksimal dan belum
deskriptif kualitatif. Sifat data yang
merata keseluruh wilayah binaan PIK-R
dikumpulkan adalah berupa data kualitatif
Semarak yang berada di Ngemplak akibat
dan menggunakan jenis penelitian deskriptif
keterbatasan jumlah Sumber Daya Manusia
kualitatif. Pendekatan penelitian menurut
(SDM) pengurus PIK-R/pengelola program,
Djamal (2015 :102) adalah metode atau cara
minimnya koordinasi karena menyesuaikan
yang dipergunakan disiplin Ilmu tertentu
jadwal pengurus akibat kesibukan lain, dan
dalam memecahkan suatu masalah. Atau
tidak ada pembagian yang jelas
dengan kata lain merupakan cara pandang
penanggungjawab untuk pelaksanaan
atau paradigma yang dimiliki suatu ilmu
program, adanya faktor penghambat seperti
terhadap fenomena atau situasi sosial.
sarana prasarana pendukung yang
menyesuaikan tempat pelaksanaan program 1. Lokasi dan Waktu Penelitian
karena dilaksanakan secara berpindah- Dalam hal ini perlu dikemukakan
pindah di desa/daerah kawasan PIK R tempat di mana situasi sosial tersebut akan
Semarak dan faktor pendukung baik dari diteliti. Penelitian ini dilaksanakan di Pusat
internal pengelola maupun eksternal seperti Informasi dan Konseling Remaja Jl.
pihak mitra. Faktor penghambat dan faktor Jangkang komplek kecamatan Ngemplak
pendukung ketika tidak dikemas dengan baik Sleman Yogyakarta. Penelitian ini
menyebabkan pengelolaan program dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada
posyandu remaja berjalan kurang efektif. Februari-April 2018.
Berangkat dari latar belakang yang
2. Subjek Penelitian
dijabarkan di atas dan belum ada peneliti
untuk mengkaji pengelolaan program Pemilihan subjek penelitian berdasar
Posyandu Remaja maka peneliti mengajukan pada adanya pertimbangan kelayakan untuk
Ngemplak Sleman Yogyakarta” sebagai dua tokoh informan, yaitu tokoh formal dan
informal. Tokoh formal berkaitan dengan
725 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Volume VII Nomor 6 Tahun 2018
individu yang mampu mengelola lembaga mendalam (in depth interview), dan
misalnya pimpinan atau kepala bagian, dokumentasi.
sedangkan tokoh informal adalah
4. Teknik Analisis Data
sekelompok masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung terkena Proses analisis data cenderung
dampak dari aktivitas lembaga tersebut. menggunakan model analisis data dari Milles
dan Hubberman yang dikutip dari Djamal
Subjek penelitian ini meliputi 5 orang
(2015) mengemukakan bahwa proses analisis
pengurus Pusat Informasi Konseling Remaja
data yaitu reduksi data, penyajian data dan
(PIK-R) yang merupakan pengelola pusat
pengambilan kesimpulan merupakan proses
program posyandu remaja dan menjadi kader
yang saling berinteraksi satu sama lain
remaja di kecamatan ngemplak, 2 orang
sehingga dapat disebut sebagai interactive
tokoh masyarakat yang secara langsung dan
model
tidak langsung terkena dampak pelaksanaan
program posyandu remaja dan terlibat dalam 5. Keabsahan Data
pengawasannya dan 2 orang peserta program Keabsahan data pada penelitian ini diuji
posyandu remaja dikarenakan mereka yang dengan teknik triangulasi data. Secara bahasa
terlibat dalam proses pelaksanaan program kata triangulasi terdiri dari kata tri (three
posyandu remaja. dalam bahasa inggris) yang berarti tiga,
angulasi dari kata angle yang artinya sudut.
3. Data, Instrumen dan Teknik
Triangulasi berarti teknik mendapatkan data
Pengumpulan Data
dari tiga sudut yang berbeda (Djamal, 2015:
Dalam penelitian kualitatif ini yang
93). Teknik triangulasi yang digunakan dalam
berperan menjadi instrumen penelitian
peneliti ini adalah triangulasi sumber dan
adalah peneliti sendiri dibantu dengan
trianggulasi teknik. Dengan trianggulasi
pedoman observasi, pedoman wawancara
sumber peneliti mengutamakan check-
dan pedoman dokumentasi. Peneliti akan
recheck, cross-recheck antar sumber
terjun sendiri kelapangan melakukan
informasi satu dengan lainnya. Triangulasi
pengumpulan data, analisis dan membuat
data pada penelitian ini dilakukan dengan
kesimpulan (Sugiyono, 2013:307). Menurut
cara membandingkan data hasil pengamatan
sugiyono (2010: 309) dalam penelitian
dan mengecek Informasi data hasil yang
kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada
diperoleh.
natural setting (kondisi yang alami), sumber
data primer, dan teknik pengumpulan data Pada trianggulasi teknik peneliti
lebih banyak pada observasi berperan serta menggunakan teknik pengumpulan data
koordinasi pihak terkait saat hari dari dalam berupa rasa kekeluargaan dari
pelaksanaan, penyiapan narasumber untuk pengurus berawal dari kekompakan yang
pemateri, undangan untuk peserta), terjalin dengan baik, kader remaja sangat
pelaksanaan (pelaksanaan posyandu remaja bersemangat dan saling bekerjasama, adanya
ini terdiri dari beberapa alur yang perlu antusias remaja yang baik sehingga program
dilalui, yaitu pendaftaran, wawancara, posyandu remaja dapat diterima. Sedangkan
pengukuran, pemeriksaan, konseling serta faktor pendukung eksternal yaitu adanya
penyuluhan dan lain-lain) dan terakhir dukungan dari pihak luar seperti dukungan
penutup (penutupan dilakukan dengan lintas sektor oleh pihak puskesmas,
dipimpin langsung oleh kader posyandu puskesmas sebagai pembimbing dan
remaja sendiri. pendamping dalam penyelenggaraan
program. Faktor penghambat utama adalah
Pengawasan dalam program posyandu
masalah waktu, dikarenakan kader posyandu
remaja merupakan evaluasi kegiatan yang
remaja masih memiliki kesibukan masing-
dilaksanakan setelah acara program
masing atau bertabrakan dengan kegiatan di
posyandu remaja selesai dan dilanjutkan
masyarakat. Selain itu faktor penghambat
kembali untuk pembahasan yang lebih luas
yang lain adalah Sumber Daya Manusia
pada pertemuan selanjutnya berdasarkan
(SDM) yang belum semuanya berkompeten
kesepakatan seluruh kader posyandu remaja.
serta fasilitas gedung yang belum memadai.
Proses evaluasi dilakukan dengan
menyediakan data analisis peserta program c. Jenis Program pendidikan dan layanan
posyandu remaja yang dilihat dari daftar pendidikan di Pusat Informasi dan
hadir, Kartu Menuju Sehat (KMS), catatan Konseling Remaja (PIK-R) Semarak
kecil pengukuran peserta dan data yang Berdasarkan CL 3: 28/2/2018 dan CL 4:
ditulis kader saat peserta menyampaikan 19/3/2018 peneliti mendapat informasi bahwa
keluh kesah permasalahannya. Dalam Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-
evaluasi membahas permasalahan yang R) Semarak melaksanakan berbagai program
terjadi di lapangan dan penyelesaiannya. pendidikan dan pelayanan pendidikan.
Program tersebut seperti konsep pendidikan
b. Faktor Pendukung dan Penghambat
luar sekolah atau pendidikan Norformal yaitu
Pelaksanaan Program Posyandu Remaja.
dalam pelaksanaannya dapat dilakukan oleh
Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi
siapa saja, kapan saja dan dimana saja.
keberhasilan program posyandu remaja, yaitu
Pendidikan sekolah dan pendidikan luar
faktor pendukung dan penghambat. Faktor
sekolah (nonformal) merupakan satu kesatuan
pendukung terdiri dari faktor pendukung
integral yang tidak dapat dipisahkan dari
internal dan faktor pendukung eksternal.
sistem pendidikan nasional. Pendidikan
Faktor pendukung internal meliputi dukungan
728 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Volume VII Nomor 6 Tahun 2018