Abstrak
Ruang publik yang baik adalah tempat yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk ber-
interaksi, perkembangan warung kopi di kota Makassar saat ini menjadi sebuah kebutuhan bagi
masyarakat. Dalam melakukan berbagai aktivitas, masyarakat kota kerap sekali dihadapkan dengan
kegiatan minum kopi. keberadaan warung kopi sebagai ruang publik semakin kuat dengan mening-
katnya jumlah warung kopi. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi warung kopi dengan melihat
sejauh mana keberadaannya menjadi ruang publik, pengamatan lapangan yang dilakukan warung
kopi bersifat tradisional maupun modern. Penelitian ini adalah kualitatif mengunakan metode pe-
ngumpulan data, observasi dan dokumentasi, metode analisis datanya mengunakan deskriptif
fenomenologis. Temuan warung kopi di kota Makassar berjumlah 546 dengan empat klasifikasi ter-
bagi empat zona, ditemukan berbagai komunitas penikmat warung kopi, warung kopi juga berfungsi
sebagai gaya hidup, pusat informasi, pekerjaan, wacana kritis dan mempunyai daya tarik lingkungan
sekitar kemunculan berbagai warung kopi yang ada di kota Makassar.
menyinggung beberapa hal yang berkaitan de- 2. Orang-orang privat yang berkumpul sebagai
ngan anak muda dan perilakunya. Dari warung suatu publik untuk mengartikulasikan kepen-
kopi tersebut mereka bisa mengamati masalah- tingan masyarakat kepada negara
masalah yang terjadi disekitarnya. 3. Ruang publik merupakan ruang dimana
orang orang privat berkumpul sebagai publik
Warung kopi pada akhirnya menjadi ruang pu- 4. Orang-orang privat yang menggunakan
blik multifungsi. Dalam setiap prosesnya ruang rasionya secara publik
publik membutuhkan pelaku sebagai alat men- 5. Ruang publik ialah ruang yang memediasi
jalankan ruang publik tersebut. Warung kopi masyarakat dan negara, dimana publik meng
membutuhkan pelaku atau orang orang yang organisasikan diri mereka secara mandiri se-
berada di Warung tersebut hingga terbentuk su- bagai pengusung opini publik.
atu ruang publik. Pelaku tersebut adalah ma-
syarakat Menurut Darmawan (2006), berdasarkan sifat-
nya terdapat 3 (tiga) kualitas utama sebuah
Kajian Pustaka
ruang publik, yaitu:
1. Tanggap (Responsive), berarti bahwa ruang
Warung kopi erat hubungannya dengan ruang
publik, Fungsi warung kopi tersebut yang me- tersebut dirancang dan dikelola dengan
mungkinkannya menjadi ruang yang dapat di- mempertimbangkan kepentingan para peng-
nikmati, ditempati oleh siapa saja. Fungsi ter- gunanya.
sebut menghadirkan warung kopi menjadi ruang 2. Demokratis (Democratic), berarti bahwa hak
yang bebas bagi setiap orang. para pengguna ruang publik tersebut ter-
lindungi, pengguna ruang publik bebas ber-
Hebermas (1989) Ruang Publik memiliki peran ekspresi dalam ruang tersebut, namun tetap
yang cukup berarti dalam proses berdemokrasi, memiliki batasan tertentu karena dalam
tempat para aktor-aktor masyarakat warga mem penggunaan ruang bersama perlu ada tole-
bangun ruang public :Pluralitas (keluaraga, ke- ransi diantara para pengguna ruang. dan
lompok informal, organisasi-organisasi sukarela), 3. Bermakna (Meaningful), berarti mencakup
Publisitas (media massa, institusi kultural), Ke- adanya ikatan emosional antara ruang ter-
privatan (wilayah perkembangan individu dan sebut dengan kehidupan para penggunanya
moral), Legalitas ( struktur hukum umum dan
hak-hak dasar.)
Zhang dan Lawson (2009) mempergunakan tiga
Carmona (2010), menyebutkan bahwa dalam klasifikasi aktivitas pada ruang publik, antara
menentukan relativitas ‘ke-publik-an’ suatu ru- lain :
ang, maka harus memenuhi tiga unsur yakni 1. Aktivitas proses. Aktivitas ini dilakukan se-
kepemilikan fungsi, akses, dan kegunaan. Dalam bagai peralihan dari dua atau lebih aktivitas
hal ini ini, warung kopi memiliki kepemilikan utama. Bentuk dari aktivitas ini biasanya per-
fungsi yang netral, dapat diakses oleh publik gerakan dari suatu tempat (misalnya rumah)
dan digunakan secara bersama-sama oleh selu- ke kios (aktivitas konsumsi).
ruh lapisan masyarakat, sehingga warung kopi 2. Kontak fisik. Aktivitas ini dilakukan dalam
kian menjelma sebagai ruang vital bagi kehi- bentuk interaksi antara dua orang atau lebih
dupan publik. yang secara langsung melakukan komunikasi
atau aktivitas sosial lainnya.
Habermas (1989) merumuskan ruang publik da- 3. Aktivitas transisi. Aktivitas ini dilakukan tanpa
lam beberapa formulasi. Setidaknya ada 5 va-
tujuan yang spesifik yang biasanya dilakukan
riasi:
seorang diri, seperti duduk mengamati pe-
1. Suatu aktivitas dalam kehidupan sosial di-
mandangan dan lain sebagainya.
mana semacam opini publik dibentuk
Keberadaan warung kopi juga disebabkan 3). Keberadaan warung kopi di Kota Makassar di
adanya berbagai komunitas yang ada di- pengaruhi oleh potensi lingkungan sekitar-
masyarakat seperti komunitas motor besar, nya sehingga memunculkan warung kopi itu
komunitas mobil, komunitas mahasiswa, ko- sendiri.
munitas kontraktor dan konsultan project,
komunitas pengemar/pecinta binatang bu- Daftar Pustaka
rung, komunitas batu permata, komunitas
Ahmadi, (2014). Metodeologi Penelitian Kualitatif,
supporter fanatic bola, komunitas pecinta Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
music, komunitas perbakin, komunitas rela- Basrowi dan Suwandi, (2008). Memahami Kualitatif,
wan politik, komunitas organisasi kema- Jakarta: PT Rhineka Cipta.
syarakatan, komunitas jurnalis, komunitas Carmona, et al. (2008). Public space: the
suku Chinese dan lain sebagainya. Management dimension. Routledge, Taylor & Francis
group. New York, USA
Darmawan, Teori dan Kajian Ruang Publik Kota, Undip
Semarang.
Denzin and Lincoln, (2009). Handbook of
Qualitative Research (terjemahan), Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Goode, (2005). Habermas: Democracy and the
public sphere (Modern European Thinkers), London:
Pluto Press.
Habermas, (1989). The structural transformation
of public sphere, London: Polity Press.
Gambar 7. Warung kopi sebagai komunitas Mobil
Hardiman, (2015). Ruang Publik melacak Partisipasi
demokratis dari Polis sampai Cyberspace, Sleman
3). Potensi daya tarik lingkungan sekitar warung
Yogyakarta: Pustaka Ilmu Kanisius.
Kopi mempunyai ciri tersendiri, keberagaman
Mehta. (2007). A toolkit for performance
warung kopi yang ada di kota Makassar karena measures of public space. 43rd ISOCARP Congress
potensi disekelilingnya seperti adanya stadium 2007
olahraga, sekolah tinggi/universitas, pelabuhan,